• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan VisualisasiLubangHitam Schwarzschild pada Ruang-WaktuMinkowski Menggunakan Mathematica 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan VisualisasiLubangHitam Schwarzschild pada Ruang-WaktuMinkowski Menggunakan Mathematica 10"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Relativitas Umum

Teori Relativitas Umum adalah salah satu teori fisika modern yang cukup besar

peranannya dalam menerangkan struktur ruang-waktu dan jagad raya. Teori ini adalah

teori yang indah, memiliki daya pikat ramalan terhadap gejala alam yang cukup

menarik, namun memiliki persyaratan matematik berupa analisis tensor.

Pada tahun 1915 sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh

Einstein, orang mengenal sedikitnya tiga hukum gerak yaitu mekanika Newton,

relativitas khusus dan gravitasi newton. Mekanika Newton sangat berhasil di dalam

menerangkan sifat gerak benda berkelajuan rendah. Namun mekanika ini gagal untuk

benda yang kelanjuannya mendekati laju cahaya. Di samping itu,transformasi Galilei

gagal apabila diterapkan pada hukum-hukum seperti persamaan Maxwell yang

sifatnya menjadi tidak kovarian di dalam kerangka inersial.

Kekurangan ini ditutupi oleh Einstein dengan mengemukakan Teori Relativitas

Khusus (TRK). Teori ini dibangun di atas dua asas, yaitu :

1. Semua hukum fisika memiliki bentuk yang tetap (kovarian) di dalam sembarang

kerangka inersial.

2. Kelajuan cahaya di dalam ruang hampa bernilai tetap (invarian) dan tidak

bergantung pada gerak sumber maupun pengamat.

Asas kedua di atas merupakan tulang punggung TRK Einstein. Tanpa adanya

pernyataan kedua tersebut, tidak ada TRK Einstein, yang ada hanyalah teori relativitas

klasik (Newton-Galilei).

Teori Relativitas Khusus Einstein berhasil menerangkan fenomena benda saat

melaju mendekati laju cahaya. Di samping itu TRK berhasil merumuskan

kekovarianan persamaan Maxwell di sembarang kerangka inersial dengan

menggunakan transformasi Lorentz sebagai pengganti transformasi Galilei. Teori ini

juga lebih lengkap daripada mekanika Newton, karena untuk gerak dengan kelajuan

rendah, mekanika relativistik tereduksi menjadi mekanika Newton. Salah satu implikasi teori ini adalah ungkapan tidak ada benda atau sinyal yang dapat bergerak

(2)

2.2. Teori Medan Gravitasi Einstein

Hingga saat ini pekerjaan kita seluruhnya adalah matematika murni (terpisah dari asumsi fisis bahwasannya lintasan partikel adalah geodesik). Pekerjaan ini telah dilakukan sejak satu abad yang lalu dan diterapkan ke ruang lengkung dalam

sembarang jumlah dimensi. Tempat dimana jumlah dimensi akan muncul dalam

formalisme adalah dalam persamaan :

�µµ = jumlah dimensi. Einstein membuat asumsi, dalam ruang kosong :

�µ = (2.1)

Relasi ini memenuhi hukum gravitasinya. ”Kosong” disini berarti tak ada materi yang hadir dan tak ada medan fisis kecuali medan gravitasi. Medan gravitasi tidak mengganggu kekosongan. Medan yang lain mengganggu kekosongan. Syarat

ruang kosong berlaku dalam aproksimasi yang baik untuk ruang antar planet dalam

sistem matahari dan persamaan (2.1) berlaku di sana.

Ruang datar dengan nyata memenuhi persamaan (2.1). Bila geodesik adalah

garis lurus, maka partikel akan bergerak sepanjang garis lurus. Namun ruang tidaklah

datar, hukum Einstein mengajukan pembatasan pada kelengkungan. Dikombinasikan

dengan asumsi planet-planet bergerak sepanjang geodesik memberikan informasi

tentang gerak benda-benda luar angkasa.

Pada pandangan pertama hukum gravitasi Einstein tidak nampak seperti

hukum gravitasi Newton. Untuk melihat keserupaannya, kita harus melihat gµν sebagai potensial yang menggambarkan medan gravitasi. Terdapat sepuluh yang

menggambarkan medan gravitasi, sebagai ganti hanya satu potensial dari teori

Newton. Hal ini menggambarkan tak hanya medan gravitasi, tetapi juga sistem

koordinat. Medan gravitasi dan sistem koordinat tercampur padu dalam teori Einstein, dan kita tak dapat mendeskripsikan salah satu tanpa yang lain. (Dirac PAM, 2005)

2.3. Latar Belakang Schwarzschild

Schwarzschild (shvarts-shilt atau shwortschIld) merupakan anak laki-laki dari

seorang pebisnis Yahudi yang sukses di Frankfurt am Main, Jerman. Beliau memiliki

(3)

dua jurnal tentang orbit biner ketika beliau baru berumur 16 tahun. Dua tahun setelah

berkuliah di Universitas Strasbourg, ia melanjutkan studinya di Universitas Munich

pada tahun 1893, serta mendapatkan gelar PhD pada tahun 1896. Beliau bekerja di

Observator Kuffner di Vienna mulai tahun 1896 sampai 1899 dan setelah beberapa

periode menjadi dosen dan banyak menulis maka pada tahun 1901 beliau mendapatkan

gelar Profesor Asosiasi, serta Guru Besar di Universitas Göttingen dan menjadi

direktur di Observator di Universitas tersebut. Pada tahun 1909 Beliau diangkat

menjadi direktur Observator Astrofisika di Potsdam. Beliau juga menjadi relawan

dinas militer pada tahun 1914 ketika permulaan perang dunia I, dan beliau dipulangkan

karena sakit pada tahun 1916. Beliau menderita penyakit kulit aneh dan dari penyakit

inilah beliau kemudian meninggal dunia.

Keterampilan praktis Schwarzschild telah ditunjukkan oleh

instrumen-instrumen yang dirancangnya, teknik pengukuran telah ia lakukan, dan pengamatan

yang ia perbuat. Pada tahun 1890, ketika penggunaan fotografi untuk tujuan ilmiah

masih dalam masa pertumbuhan, ia telah mengembangkan metode-metode untuk

mengukur magnitudo tampak, yaitu mengamati kecerahan dari bintang-bintang yang

bisa diukur secara akurat dari pelat fotografi. Pada waktu itu, magnitudo bintang

biasanya ditentukan hanya dengan mata. Ia kemudian mampu membuat fotografi

magnitudo dari 3.500 bintang yang magnitudonya lebih besar dari 7,5 dan terletak di

antara 0 ° sampai 20 ° di atas equator. Ia juga telah menentukan magnitudo pada

bintang yang sama secara visual, mendemonstrasikan bahwa kedua metode tidak

menghasilkan hasil yang identik. Perbedaan antara magnitudo visual dan magnitudo

fotografi dari suatu bintang, diukur pada panjang gelombang tertentu, sekarang dikenal

sebagai indeks warna.

Schwarzschild juga telah membuat kontribusi-kontribusi besar terhadap

astronomi teoritis, subjek-subjeknya meliputi ilmu mekanika orbit, kurva ruang, dan

struktur permukaan matahari. Pada tahun 1906 beliau mempublikasikan sebuah

naskah jurnal yang menjelaskan bahwa bintang tidak hanya terdiri dari gas yang

tertahan secara bersamaan oleh gravitasi milik bintang tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan tentang termodinamika kemudian bermunculan, dengan memperhatikan

perpindahan panas dalam bintang secara radiasi dan konveksi, yang membutuhkan

(4)

dipublikasikan pada tahun 1916. Ketika sedang berdinas di Russia, Schwarzschild

menuliskan dua naskah jurnal tentang teori Einstein tersebut, yang juga dipublikasikan

pada tahun 1916.

Beliau memberikan solusi “ – the first to be found – of the complex partial equation” (- penemuan pertama – dari persamaan parsial kompleks), teori ini

dinyatakan secara matematis dan memperkenalkan gagasan yang mana sekarang

dikenal sebagai Radius Schwarzschild. Ketika sebuah bintang, sedang berkontraksi di

bawah pengaruh gravitasi, jika mencapai radius tertentu maka potensial gravitasi akan

bernilai tak hingga. Sebuah Objek harus melakukan perjalanan dengan kecepatan

cahaya untuk melarikan diri dari medan gravitasi bintang. Nilai dari radius ini, Radius

Schwarzschild (Schwarzschild Radius, SR) , tergantung pada massa objek. Jika sebuah

objek mencapai radius kurang dari radius Schwarzschild, termasuk cahaya, akan dapat

melepaskan diri dari potensial gravitasi ini dan potensial gravitasi inilah yang akan

menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai "lubang hitam." SR untuk matahari adalah

3 kilometer sedangkan radius sebenarnya adalah 700.000 kilometers. Studi teoritis tentang lubang hitam dan keberlanjutan penelitian tentangnya telah menjadi bidang

penting dalam astronomi modern. Anak dari Schwarzschild bernama Martin yang juga

tercatat sebagai seorang astronom. (Dantith J, 2009)

2.4. Ruang Waktu Minkowski

Setiap teori fisika dibuat berdasarkan “gambar-gambar” pengamatan -pengamatan dari fenomena fisis dalam ruang geometrikyang disebut teori tentang “ruang”. Dalam fisika Newtonian ruang ini merupakan ruang euclidean E3. Dalam teori relativitas khusus ruang ini disebut dengan ruang-waktu dan hal ini merupakan

perbedaan yang sangat fundamental terhadap ruang E3 dari fisika Newtonian.

Untuk pertama kali, konsep tentang ruang-waktu diperkenalkan oleh H.

Minkowski dalam pidatonya pada seminar Kongres ke-80 Saintis Jerman pada seminar

Sains Fisika, yang mana bertempat di Cologne pada tanggal 21 September 1908, tiga

tahun setelah merayakan pekerjaan Einstein tentang Teori Relativitas Khusus.

Kata-kata dari H. Minkowski pada kongres yang menjadi pertimbangan untuk menjadi hal klasik berdasarkan : Pandangan-pandngan mengenai ruang dan waktu yang mana ingin

(5)

dan bahwa hal tersebut bebohong tentang kekuatannya. Hal ini sangat radikal. Oleh

karenanya ruang dengan dirinya sendiri, dan waktu pula dengan dirinya sendiri, adalah

hal terbodoh yang harus dibuang jauh kedalam bayang-bayang, dan hanya beberapa kesatuan dari yang “dua” akan memberikan sebuah kenyataan yang hakiki. (Tsamparlis M, 2010)

Ruang-waktu Minkowski adalah gagasan matematika Minkowski dengan

menggunakan vektor yang memungkinkan orang mengukur jarak dalam ruang-waktu,

dua hal yang sudah mengkristal menjadi satu kesatuan. Tahun 1907, Minkowski

mengungkapkan bahwa karya Lorenz dan Einstein akan lebih mudah dipahami lewat

konsep ruang non-Euclidian. Menggagas ruang dan waktu, yang awalnya disangka dapat dipisahkan, ternyata menjadi “pasangan abadi” dalam dimensi keempat dari ‘kontinuum ruang-waktu’. Temuan ini digunakan sebagai kerangka acuan dalam elektrodinamika. Karya-karya ini dituang dalam Raum und Zeit (1907) dan Zwei

Abhandlungen uber die grundgleichungen der Elektrodynamik (1909).

Ruang waktu dapat dianggap sebagai sistem koordinat empat dimensi di mana

sumbu diberikan oleh (x, y, z, ct). Sumbu tersebut dapat dinotasikan ulang sebagai (x1,

x2, x3, x4). Dimana x4 mewakili ct. Alasan untuk mengukur waktu dalam satuan

kecepatan cahaya pada koordinat waktu adalah agar satuan waktu sama dengan satuan

ruang. Ruang waktu memiliki perbedaan panjang busur yang diberikan oleh

= − + + + (2.2)

Ini berarti ruangwaktu memiliki tensor metrik yang diberikan oleh

� = [ −

]

Hermann Minkowski memperkenalkan metode tertentu untuk sistem koordinat

grafik di ruang minkowski. Seperti yang terlihat pada gambar, sistem koordinat yang

berbeda tidak dapat dipergunakan pada orientasi dan posisi spasial suatu objek pada

waktunya. Seperti yang dapat dilihat dari diagram, hanya ada satu sumbu spasial

(sumbu x) dan satu sumbu waktu (sumbu ct). Jika perlu, seseorang dapat

memperkenalkan dimensi ruang ekstra, (sumbu y); Sayangnya, ini adalah batas jumlah

dimensi: grafik dalam empat dimensi tidaklah memungkinkan. Aturan untuk grafik di

(6)

1. Sudut antara sumbu x dan x’ adalah � � = dimana v adalah kelajuan objek

2. Kecepatan cahaya melalui ruangwaktu selalu membuat sudut 45 derajat dengan

kedua sumbu.

Gambar 2.1. Grafik ruang-waktu Minkowski 4 dimensi

Pada umumnya ruang-waktu Minkowski dianggap sebagai tempat yang tepat

untuk merumuskan hukum fisika yang tidak merujuk secara khusus pada fenomena

gravitasi. Kita akan meluangkan waktu sejenak sebagai permulaan untuk memeriksa

beberapa keadaan yang menimbulkan kepercayaan ini.

Kita akan mengadopsi sudut pandang bahwa masalah dasar sains pada umumnya adalah deskripsi suatu “peristiwa” yang terjadi secara fisis di alam semesta dan analisis hubungan antar peristiwa tersebut. Dalam hal ini kita menggunakan istilah “peristiwa”, namun dalam pengertian ideal lain “pokok-peristiwa” adalah suatu kejadian fisis yang tidak memiliki perluasan ruang dan tidak berada dalam durasi atau

perubahan waktu. Kita dapat membayangkan sebuah tabrakan seketika atau sebuah ledakan atau kejadian “seketika” yang terjadi pada beberapa partikel atau foton (dianggap sebagai “partikel cahaya”). Dengan cara ini, keberadaan partikel atau foton dapat direpresentasikan oleh rangkaian kejadian yang berkelanjutan yang disebut kejadian “duniawi”. Kemudian kita akan mulai dengan himpunan abstrak M yang elemennya kita sebut “peristiwa.” Kita akan mengasumsikan M sebagai struktur matematis yang mencerminkan fakta-fakta sederhana tentang pengalaman manusia

sebagai hasil eksperimental fisika yang agak sepele.

(7)

peristiwa bekerja pada alam sebagai alat untuk melakukan persepsi bahwa kita mengidentifikasi kejadian dengan “lokasi dalam ruang dan waktu”, kita harus menentukan cara pengamat untuk menyelesaikannya agar dianggap “dapat diterima”. (Naber G L, 2010)

Menjelang musim gugur tahun 1908, Minkowski telah berbicara secara terbuka

tentang pandangannya mengenai relativitas pada beberapa kesempatan, namun tidak

pernah berada di luar Gottingen. Pertemuan tahunan Asosiasi Jerman merupakan

kesempatan pertama Minkowski untuk berbicara tentang relativitas sebelum

pertemuan internasional elit fisikawan, matematikawan, astronom, ahli kimia dan

insinyur. Tidak ada pertemuan lain yang bisa dilakukan ilmuwan di Jerman untuk

berinteraksi dengan ilmuan lain yang bekerja pada disiplin ilmu di luar negerinya

sendiri.

Organisasi dari berbagai bagian disiplin dalam pertemuan tahunan Asosiasi

Jerman dikelola oleh perhimpunan ilmuan yang sesuai. Sebagai contoh, Perhimpunan

Fisikawan Jerman mengatur bagian fisika dan Perhimpunan Matematikawan Jerman

mengelola bagian matematika. Untuk bagian yang terakhir yaitu tentang tema diskusi

diumumkan pada akhir April oleh presiden perhimpunan yang bernama Felix Klein.

Dalam sebuah panggilan untuk makalah, Klein mendorong penulis untuk

menyerahkan karya terutama di bidang mekanika. Namun, sebelum pengumuman

tersebut, Klein pasti sudah mengatur setidaknya satu kontribusi mengenai mekanika,

karena dia menambahkan sebuah penggoda, menjanjikan "aspek ahli" dari

penyelidikan baru-baru ini di bidang mekanika. Dorongan ini sangat menggoda

Minkowski untuk memberikan ceramah, draf yang dikirimkan sebelumnya kepada

Klein menjadi referensi awal untuk mengawali pertemuan ini. Ceramahnya adalah

ceramah pertama dari tujuh di bagian matematika pada pertemuan Perhimpunan

Matematikawan Jerman. (Walter S, 1999)

2.5. Solusi Schwarzschild

Persamaan Medan sendiri mungkin diturunkan dengan melihat kembali pada

analogi dan mencatat cara pada persamaan Laplace yang terkait pada medan tersebut

(8)

� = � = (2.3) yang merupakan persamaan medan, sehingga berdasarkan persamaan tersebut dapat

ditemukan di sini. Dalam kasus ini, bagaimanapun, tensor Riemann-Christoffel

memiliki sifat simetri tertentu, dan sebagai hasil persamaan ini mewakili sepuluh

persamaan skalar. Hal tersebut merupakan jumlah yang tepat untuk menentukan

sepuluh koefisien metrik. Solusi yang paling terkenal dari persamaan ini dan solusi

pertama yang ditemukan adalah berdasarkan simetri bola. Bentuk simetris pada solusi

simetris statis berbentuk bulat / bola tidak bisa lebih umum daripada :

= − − � + � � � (2.4)

di mana , , adalah fungsi dari r. Namun, kita harus ingat bahwa kita diperbolehkan

melakukan berbagai transformasi koordinat, dan oleh karena itu mungkin untuk

menggantikan vektor radius oleh r yang lain sedemikian rupa untuk memastikan v = 0

(setidaknya ini adalah apa yang diasumsikan pada awal teori, meskipun sekarang

menyadari bahwa ada satu kasus yang luar biasa di mana hal ini tidak mungkin, yaitu

ketika v = - log r). Oleh karena itu koefisien bukan nol dari metrik adalah

� = , � = − , � = − , � = − � � (2.5)

dan sesuai simbol dengan akhiran yang diangkat

� = − , � = − − , � = − 2, � = − 2 2

� (2.6) di mana bilangan prima menunjukkan diferensiasi terhadap r, dan melihat rumus untuk

koefisien persamaan koneksi menunjukkan bahwa hanya yang bukan nol yang dapat

(9)

{ } = ′ 2 − ,

{ } = ′,

{ } = ′,

{ } = − − ,

{ } = ,

{ } = − � �,

{ } = ,

{ } = − sin � cos � ,

{ } = cot �.

Langkah selanjutnya adalah menghitung kelengkungan tensor yang

terkontraksi atau tensor Ricci seperti yang telah dikenal. Rumus untuk ini dapat ditulis

sedikit berbeda dalam bentuk

� = �, − Γ , + ΓΓ� − Γ��,� , (2.7)

Dimana � = �√ −� . Hal ini juga demikian, dengan

Γ = � [ , ] = � ��, − �� , + � ,� (2.8)

Dalam ungkapan ini dua suku pertama adalah anti-simetris di k dan l dan tidak

memberikan apa-apa ketika dijumlahkan dengan gkl. Hubungan yang tersisa adalah

� � ,�= �,� ,

dimana g sekarang ditulis untuk penentu gij}. Karena, dengan nilai g negatif (dalam

sistem lokal Cartesian itu - 1) ini adalah yang terbaik yang ditulis dalam bentuk ф,p.

Sekarang masalah sedikit membosankan, tetapi langsung untuk menghitung semua

komponen yang mungkin bukan nol:

� = ′′ ′ ′+,

� = − ( +) − ,

(10)

� = − ′′+ ′ ′,

Dan � yang secara fakta kemudian menjadi bernilai nol.

Persamaan medan yang sekarang adalah � = . Di dapat dari :

� + − � = − ( ′+ ′), (2.9)

Hal ini berdasarkan bahwa

+=

Pada titik ini dalam teori tersebut mulai terbukti sangat tidak tepat untuk menampilkan kecepatan cahaya с pada setiap kali terjadi. Oleh karena itu lebih tepat untuk mengadopsi sebuah unit tertentu dari panjang bahwa unit waktu adalah satu detik, dan с = 1. (Artinya, kita mengadopsi sebagai satuan panjang jarak tempuh cahaya dalam satu detik.) metrik relativitas khusus akan memiliki bentuk :

= − + + (2.10)

kita kemudian akan memiliki alasan untuk memperbaiki unit massa juga, sehingga

Situasi akhir hanya akan ada satu standar waktu yang diperlukan. Jika kita mengambil

ruang datar di tak terhingga sebagai syarat batas, sehingga kita dapat memperbaiki

sistem koordinat dengan kebutuhan

→ , → (2.11)

Pada r ∞, hal ini memberikan + = . Disubtitusikan pada � = sehingga memberikan

+ ′ = (2.12)

Yaitu :

( ) = (2.13)

Sehingga :

≈ − , (2.14)

dimana konstan integral tertentu telah disebut -2m, untuk alasan yang akan menjadi

jelas segera. Solusi yang kita temukan merupakan penemuan Schwarzschild (1916),

maka memiliki bentuk

= − − 2

(11)

Kita dapat langsung menggunakan solusi ini tanpa perhitungan lebih lanjut jika

kita mempertimbangkan bidang statis lemah, gerakan lambat, dengan melakukan

pendekatan teori.(Kilmister CW, 1973)

2.6. Radius Schwarzschild

Akhirnya bentuk metrik isotropik statik untuk ruang−waktu 4 dimensi berkoordinat bola adalah

= − ( − �) + ( − �)− + � + � � �

(2.16)

Bentuk metrik ini pertama kali diturunkan oleh Karl Schwarzschild pada tahun

1916. Karena itu, metrik ini sering disebut metrik Schwarzschild. Bentuk metrik

tersebut masih mengisikan nilai c = 1. Apabila nilai c diisikan, bentuk metrik

Schwarzschild menjadi

= − ( − �) + ( − �)− + � + � � �

(2.17)

Bentuk 2GM/c2 sering disingkat menjadi m (bersatuan panjang), sehingga

metrik di atas menjadi

= − ( − ) + ( − )− + � + � � �

(2.18)

Metrik Schwarzschild ini bersifat simetri bola dan merepresentasikan medan

gravitasi di luar suatu partikel bersimetri bola dengan pusat partikel terletak pada pusat

koordinat bola ( , �, �) .

Dari pers. (2.17) tampak bahwa metrik tersebut tidak valid untuk

= = ��2 (2.19)

Jarak tersebut dinamakan radius Schwarzschild. Dalam satuan SI nilai c = 3 ×

108 dan untuk bumi, GM = 3,991 × 1014, sehingga radius Schwarzschild untuk partikel

bumi adalah sekitar 9 mm, karena itu tidak ada persoalan jika metrik ini diterapkan untuk bumi. Namun ada keadaan tertentu jika radius Schwarzschild cukup besar, hal

ini terjadi jika M bernilai cukup besar, sementara radius objek tersebut cukup kecil,

(12)

Penggambaran radius Schwarzschild dalam lubang hitam dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.2. Lubang Hitam Schwarzschild bermassa M beradius rs

2.7. Lubang Hitam Schwarzschild

Pada tahun 1930-an, beberapa ilmuwan (tidak termasuk Einstein) percaya

bahwa lubang hitam mungkin ada, tapi tidak ada yang tahu bagaimana mereka dapat

dibuat karena tekanan yang sangat tinggi sangat yang diperlukan. Salah satu caranya

harus memeras matahari dari radius saat ini dari sekitar 435.000 mil (700.000 km) ke 1,9 mil (3 km). Untuk membuat lubang hitam dari Bumi ukuran bumi harus dikompresi

hingga ukuran kacang polong. Pertanyaan yang dihadapi fisikawan diantaranya adalah

dapatkah sesuatu menghasilkan tekanan tinggi seperti itu? Selanjutnya, jika demikian,

apa yang membuatnya demikian? Jawaban - ya dan gravitasi - yang ditemukan pada

bintang-bintang.

Bintang adalah bentuk keseimbangan antara tarikan ke dalam gravitasi dan

tekanan luar yang diberikan oleh gas panas pada inti bintang. Energi yang

memanaskan gas berasal dari fusi nuklir. Namun, bahan bakar untuk fusi itu, terutama

hidrogen dan helium, akhirnya akan habis, dan ketika hal itu terjadi, gravitasi sedang

menunggu. Di bawah kekuatan tanpa henti, bintang kemudian akan runtuh.

Titik akhir keruntuhan sebuah bintang tergantung pada ukurannya. Bintang

dengan massa hampir sama dengan Matahari melalui beberapa tahapan untuk mati,

seperti meluas dan berkontraksi dan meniup lapisan luar gas karena hal ini menguras

bahan bakar nuklirnya. Apa yang akhirnya ditinggalkan adalah inti membara dari

gravitasi bintang yang dikompresi, sisa padat karbon dan oksigen ion dan elektron.

(13)

dari gas panas seperti pada sebuah bintang bersinar. Hal itu berasal dari prinsip

pengecualian Pauli.

Meningkatnya tekanan gravitasi di inti sisa akan meremas elektron secara

bersama-sama, membentuk gas elektron yang merosot. Karena, sebagai salah satu

prinsip terkenal Pauli, tidak ada dua elektron yang dapat dipisahkan oleh posisi yang

menempati keadaan kuantum yang sama, kompresi lebih lanjut mendorong

elektron-elektron tersebut ke tingkat energi yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Energi

tingkat tinggi ini, elektron berkecepatan tinggi sangat menolak kompresi. Resistensi

terhadap kompresi ini disebut tekanan degenerasi elektron. Hal ini terjadi dalam segala

materil, tapi hal ini dapat diabaikan pada kepadatan yang biasa.

Ketika bintang-bintang berukuran matahari runtuh, tekanan degenerasi

mengimbangi gaya gravitasi. Hasilnya adalah sebuah objek padat yang disebut bintang

katai putih. Sisa-sisa bintang ini adalah konsekuensi dari gravitasi ekstrim, yang telah

meninggalkan mereka dengan sifat yang luar biasa.

Sebuah Bintang yang berukuran seperti matahasi akan berakhir sebagai bintang

katai putih seukuran Bumi. Kepadatan bintang katai putih yang khas adalah 109

kilogram per meter kubik, satu juta kali kepadatan air. Satu sendok teh bintang katai

putih adalah sebesar dari 5 ton (4.536 kg). Sifat lain dari degenerasi materi adalah

hubungan antara ukuran dan massa. Massa yang berukuran dua kali dari bintang

normal atau gas biasa (atau cair atau padat) pada tekanan tetap dan suhu dan

volumenya akan berlipat ganda. Dua kali lipat massa bintang katai putih dan

volumenya akan berkurang. Ini berarti bahwa bintang yang lebih besar akan

membentuk bintang katai putih yang lebih kecil. Penyebab di balik sifat mengejutkan

ini adalah gravitasi: Semakin besar massa berarti gravitasi yang lebih tinggi. gravitasi

yang lebih tinggi menghasilkan kepadatan yang lebih tinggi pula dan dengan ukuran

yang lebih kecil. (Manning, Philip, 2012)

2.8. Graphic User Interface

Dalam teknologi komputasi, antarmuka pengguna grafis atau APG (Inggris:

Graphical User Interface atau GUI) adalah jenis antarmuka pengguna yang

(14)

penggunaan komputer, peranti bergerak seperti pemutar MP3, pemutar media portabel

atau piranti permainan, peralatan rumah tangga, dan peralatan kantor. GUI

menggambarkan informasi dan perintah yang tersedia untuk pengguna menggunakan

ikon grafis. Contoh: Microsoft Windows, MacOS dan Xwin menggunakan jenis GUI

yang berbeda. (https://id.wikipedia.org/wiki/Antarmuka_pengguna_grafis)

Dewasa ini hampir semua software berlomba untuk membuat GUI-nya

menjadi lebih menarik sehingga pengguna juga akan tertarik untuk menggunakan

software tersebut. Hal yang dituntut dari GUI sudah bukan lagi user

friendly melainkan usability, yaitu: a measure of the ease with which a system can be

learned or used, its safety, effectiveness and efficiency, and attitude of its users towards

it. Usablity memiliki 3 aspek yaitu learnability (kemudahan bagi pengguna baru untuk

dapat menggunakan sistem secara efektif dan mencapai kinerja yang paling

optimal), flexibility (variasi cara/model bagi pengguna dan sistem dalam bertukar

informasi), dan effectiveness/robustness (tingkat dukungan yang disediakan bagi

pengguna untuk mencapai tujuannya dengan sukses dan memberikan penilaian tingkah

laku yang diarahkan oleh suatu tujuan). Ketiga aspek ini jika tercapai maka akan

memberikan nilai attitude (kenyamanan bagi pengguna). Evaluasi GUI dilihat dari

prinsip user friendly maupun usability dapat dilakukan dengan melihat bagaimana

perkembangan GUI dari masa ke masa. Kadang kita sangat sulit untuk mendapatkan

informasi perkembangan GUI tersebut karena mungkin kita belum pernah

menggunakannya. Tetapi hal ini sudah tidak menjadi masalah lagi karena di era

Internet ini ada situs-situs yang telah menyediakan fungsi sebagai ‘museum’ GUI,

yaitu GUIdebook dan Graphical User Interface Gallery.Berdasarkan data-data dari

situs-situs ini, misalnya screenshot, maka kita dapat melakukan evaluasi mengenai

GUI tersebut.

(https://blogs.uajy.ac.id/sigitpurnomo/2006/06/13/graphical-user-interface-gui-dari-masa-ke-masa/)

2.9. Fisika Komputasi

Secara garis besar, ilmu fisika dapat dipelajari dengan tiga cara, yaitu

1. Menggunakan konsep atau teori fisika yang akhirnya melahirkan fisika teori.

2. Eksperimen yang menghasilkan aliran fisika eksperimental

(15)

Untuk dapat lebih memahami suatu gejala fisis dan untuk pengembangan ilmu

fisika, perlu dilakukan sesuatu eksperimen. Eksperimen adalah suatu hal yang mutlak

harus dilakukan dalam bidang fisika, karena eksperimen adalah hakim kebenaran

dalam fisika. Eksperimen selalu diperlukan untuk pengujian teori dan pengembangan

teori-teori baru, di samping itu dalam proses belajar mengajar eksperimen juga dapat

membantu untuk lebih memahami hukum-hukum fisika.

Namun demikian, dalam melakukan suatu eksperimen selalu ditemukan

kendala-kendala, antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Gejala fisika yang diteliti prosesnya relatif cepat sehingga sukar diukur dan diamati

visualisasinya.

2. Ukuran benda yang akan diteliti relatif kecil (mikro) sehingga sukar diukur.

3. Gejala yang diteliti cenderung berbahaya.

4. Peralatan yang diperlukan untuk analisis suatu gejala relatif mahal atau sukar

dioperasikan.

5. Data hasil eksperimen yang diperoleh cukup besar dan tidak linear sehingga sukar

dianalisis.

Kendala-kendala tersebut menyebabkan karakteristik suatu gejala fisis tidak

dapat terungkap secara tuntas, hal ini menyebabkan ketidaklengkapan informasi dan

akan mengganggu perkembangan ilmu fisika itu sendiri.Dalam hal lain pada

pembahasan fisika teoretis hukum-hukum fisika diformulasikan dalam bentuk bahasa

matematis. Hubungan suatu besaran fisis lainnya dalam suatu sistem pada umumnya

dapat dinyatakan dalam bentuk model matematis. Model matematis tersebut disusun

secara deduktif berdasarkan hukum-hukum alam yang telah teruji kebenarannya.

Berdasarkan model matematis suatu sistem fisis, dapat diketahui karakteristik sistem

fisis tersebut, dan melalui karakteristik sistem fisis dapat diramalkan hal-hal yang akan

terjadi bila sistem diberi suatu perlakuan tertentu. Dalam fisika teori, hukum-hukum

fisika akan diformulasikan dalam bentuk model matematis, dengan prinsip analogi,

linearisasi, simetri dan pendekatan sehingga model matematis tersebut dapat dengan

mudah diselesaikan secara analitis. Akan tetapi, dalam banyak hal model matematis

yang membangun suatu sistem fisis bentuknya sangat kompleks dan rumit sehingga

tidak dapat diselesaikan secara analitis. Bila model matematis suatu sistem fisis tidak

(16)

dalam model matematis tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya

dengan kata lain karakteristik gejala fisis tidak dapat terungkap secara tuntas.

Model-model matematis yang tidak dapat atau relatif sulit diselesaikan secara

analitis, dapat diselesaikan dengan metode numerik. Metode numerik merupakan salah

satu penyelesaian matematis dengan proses secara bertahap dengan melakukan

perulangan sampai ditemukan kondisi yang diinginkan. Sesuai dengan perkembangan

teknik komputasi maka untuk memilih metode numerik yang sesuai, dipakai kriteria

berikut:

1. Galat numerik global metode yang dipilih kecil.

2. Mudah menukar ukuran langkah yang dipakai.

3. Mudah disusun programnya.

4. Langkah-langkah untuk mencapai konvergensi atau untuk mencapai nilai yang

diinginkan sederhana.

Langkah-langkah untuk melakukan analisis suatu sistem fisis dengan

pendekatan fisika komputasi adalah sebagai berikut:

1. Menyusun model matematis.

2. Melakukan modifikasi model matematis sehingga dapat diselesaikan dengan

pendekatan numerik.

3. Memilih model metode numerik yang sesuai.

4. Melakukan pendekatan sedemikian rupa, sehingga dapat diselesaikan secara

analitis. Nilai pendekatan analitis ini diperlukan untuk validasi atau testing program

apakah telah berjalan dengan baik.

5. Meneliti program-program paket yang tersedia.

6. Merancang program komputer bila tidak tersedia program paket (Zarlis M, 1994).

Dalam fisika komputasi data-data eksperimen yang besar dan tidak linear

dapat diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer demikian juga kendala yang

lain dapat diatasi dengan eksperimen simulasi dengan komputer, model matematis

yang non-linear dan non-simetri dapat diselesaikan dengan bantuan metode numerik

dalam bentuk program komputer. Dengan demikian keberadaan fisika eksperimen,

fisika teori, dan fisika komputasi adalah saling mendukung dalam penelitian dan

(17)

Fisika komputasi adalah satu bagian integral dari perkembangan masalah atau

gejala-gejala fisika dan berkemampuan untuk mengantisipasinya dengan

menggunakan perangkat komputer. Pembuatan simulasi gejala-gejala fisika ini dapat

dilakukan dengan algoritma dan program komputer. Penerapan komputer dalam ilmu

fisika banyak terlihat pada pemecahan masalah-masalah analitik yang kompleks dan

pekerjaan-pekerjaan numerikal untuk penyelesaian secara interaktif. Oleh karena itu,

fisika komputasi menawarkan penggabungan tiga disiplin dan ilmu, yakni ilmu fisika,

analisis numerik, dan pemrograman komputer.

2.10. Wolfram Mathematica 10.2

Mathematica terdiri dari dua bagian: kernel dan antar muka. kernel melakukan

yang perhitungan, dan antar muka menyediakan penghubung antara pengguna dan

kernel. Sedangkan kernel tetap sama, antar muka dioptimalkan untuk setiap jenis

sistem komputer. (Patrick T T, 1997)

Wolfram Mathematica atau yang sering disebut dengan Mathematica

merupakan suatu sistem aljabar komputer (CAS, Computer Algebra System) yang

mengintegrasikan kemampuan komputasi (simbolik, numerik), visualisasi (grafik), bahasa pemprograman, dan pengolahan kata (word processing) ke dalam suatu

lingkungan yang sudah di gunakan.

Mathematica merupakan software aplikasi buatan Wolfram Research yang

handal dengan fasilitas terintegrasi lengkap untuk menyelesaikan beragam masalah

matematika. Dengan Mathematica kita akan merasakan sebuah revolusi pada peran

dan praktik matematika yang dengannya beragam kasus matematika, dari masalah

yang paling sederhana hingga perhitungan yang paling rumit, dapat diselesaikan

dengan mudah, ringkas, cepat dan tepat. Mathematica memiliki fasilitas fungsi

matematika terpasang (built-in mathematics function) lebih dari 750 buah yang

menjadikan sintak programnya dapat dinyatakan dalam satu atau beberapa baris

sederhana saja. Kesederhanaan bahasa program inilah yang menjadikan Mathematica

dapat digunakan siapapun tanpa harus terlebih dahulu menguasai suatu bahasa

pemprograman tertentu.

(18)

Mathematica menyediakan fasilitas lengkap untuk melaksanakan semua komputasi

matematika tersebut dalam suatu lingkungan kerja yang terintegrasi. Dalam

lingkungan kerja yang demikian maka kita dapat melaksanakan beragam perhitungan

matematika, seperti perhitungan aritmatika, perhitungan aljabar, perhitungan dan

operasi simbolik dalam aljabar matriks, aljabar linear, linear programing, metode

numerik, teori bilangan, matematika diskrit, kalkulus, transformasi laplace,

transformasi fourier, transformasi-z, statistika, geometri, pemodelan matematika dan

simulasi, dan lain-lain.

Mathematica juga memiliki fasilitas lengkap untuk membuat beragam grafik.

Kita dapat membuat grafik fungsi al jabar, fungsi transenden, fungsi parametrik dan

fungsi implisit, fungsi polar, kurva kontur, skaterplot, beragam grafik permukaan

dimensi tiga, grafik medan vektor dimensi dua dan dimensi tiga, grafik animasi,

diagram batang, diagram lingkaran dan lain-lain.Kini Mathematica merupakan salah

satu piranti lunak pilihan dalam pendidikan, penelitian, bisnis dan sebagainya,

khususnya untuk melakukan:

1. Komputasi matematika, baik untuk perhitungan numerik maupun simbolik.

2. Visualisasi grafik fungsi dimensi-dua dan dimensi-tiga.

3. Pemprograman, pemodelan matematika dan simulasi.

4. Analisis statistik dan visualisasi data dalam bentuk tabel dan grafik.

Untuk pengoperasiannya, aplikasi ini mempunyai tampilan yang interaktif

dengan tiga sistem pengoperasian yang mudah. Pertama, pengguna bisa langsung

mengetikkan pertanyaan matematika dalam bahasa Inggris dan Mathematica akan

memberikan jawabannya berdasarkan data statistik dari berbagai organisasi

internasional melalui koneksi internet. Sistem yang kedua disebut palletes, pengguna

memilih daftar fungsi yang ingin digunakan pada menu yang telah disediakan.

Terakhir, pengguna bisa mengetikkan sendiri pertanyaannya sesuai dengan bahasa

matematika yang benar berdasarkan ketentuan - ketentuan penulisan yang ada.

Mathematica dapat melakukan berbagai macam perhitungan mulai dari

perhitungan fungsi - fungsi sederhana hingga algoritma pemrograman yang kompleks

dengan pemodelan 2D, proyeksi 3D, hingga image recognition bisa dihasilkan dengan

aplikasi ini. Tidak hanya hasil akhir, dengan fitur "step-by-step solution" juga dapat

(19)

perhitungan yang sudah dibuat sedemikian mudah inilah, aplikasi ini memfasilitasi

pengajar maupun peneliti mana pun untuk mengembangkan berbagai kemungkinan

yang bisa dihasilkan tanpa terlalu memusingkan kerumitan perhitungan yang ada di

dalamnya.

Mathematica adalah, aplikasi serbaguna, paket handal untuk melakukan

perhitungan matematika dan penerbitan hasil matematika. Ini berjalan pada sistem

operasi workstation yang paling populer, termasuk Microsoft Windows, Apple

Macintosh OS, Linux, dan sistem berbasis Unix lainnya. Mathematica digunakan oleh

para ilmuwan dan insinyur dalam disiplin ilmu mulai dari astronomi hingga zoologi;

aplikasi khas termasuk teori bilangan komputasi, pemodelan ekosistem, keuangan

harga derivatif, perhitungan kuantum, analisis statistik, dan ratusan lebih.

Cara terbaik untuk memahami Mathematica adalah dengan melihatnya dalam tindakan. Bagian di bawah ini menjelaskan tiga kategori utama penggunaan:

Sebagai alat pengguna akhir: Mathematica dapat digunakan untuk melakukan

perhitungan, baik secara numerik atau simbolik. Hasil dapat dilihat dengan

menggunakan 2-D dan grafis 3-D. (http://coretan-nafis.blogspot.co.id/2014/11/meng

Gambar

Gambar 2.1. Grafik ruang-waktu Minkowski 4 dimensi
Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan judul skripsi yang penulis bahas yaitu “Tinjauan Hukum Islam Mengenai Kesaksian Non-muslim Terhadap perkara Perdata di Pengadilan Agama Sungguminasa Gowa”,

Setelah mendapatkan nilai fungsi terbaik yang merupakan solusi dari persamaan fitness maka tahap selanjutnya adalah menghitung gain K untuk selanjutnya digunakan

Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpukan bahwa penggunaan twitter sebagai media komunikasi oleh selebritis adalah guna mempromosikan karya, melakukan survey

Diharapkan kepada pihak rumah sakit agar dapat melakukan beberapa upaya dalam peningkatan kualitas kehidupan kerja dan komitmen afektif perawat.. Beberapa hal yang

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Paparan Karbon Monoksida

Perilaku menyimpang karyawan adalah perilaku yang bertujuan untuk merugikan organisasi atau anggotanya (Golparvar et al. Data kuantitatif adalah data yang dapat

Yoon dkk mendapati hubungan yang kuat antara beberapa sitokin (IL-6, IL-1β, IL-8, TNF-α) di cairan amnion dengan palsi serebral pada satu studi kohort bayi sampai dengan berusia

Dan apabila dilihat dengan menggunakan T-Test Independent, dapat dijelaskan bahwa kadar protein dari keripik tempe yang digoreng menggunakan teknik penggorengan