• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibisono LU. TNF-Related Apoptosis Inducing Ligand (TRAIL) yang rendah sebagai prediktor morbiditas selama masa perawatan penderita Infark Miokard Akut (IMA). Tesis Magister. Denpasar: Universitas Udayana, Program Studi Ilmu Biomedik; 2015.

2. BPS. Angka harapan hidup penduduk beberapa negara (tahun), 1995-2015. Jakarta; 2014.

3. WHO. Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2014. Switzerland; 2014. hiperglikemia admisi terhadap major adverse cardiac events selama perawatan pada pasien sindrom koroner akut di ICCU RSCM Jakarta. e-Jurnal Kardiologi Indonesia. 2013; 1(2): p. 106-112.

7. Rampengan SH, Kalim H, Karo-Karo S, Soerianata S, Harimurti GM. Myeloperoxidase as a predictor for subsequent cardiovascular. Jurnal Kardiologi Indonesia. 2007; 28(4): p. 267-278.

8. Hidayat AP. hitung leukosit dan nilai hemoglobin sebagai faktor prediktor major adverse cardiovascular events pada pasien sindrom koroner akut. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Program Studi Pendidikan Dokter; 2014.

9. Putri VU. Tekanan darah sistolik dan denyut jantung sebagai faktor prediktor major adverse cardiac events pada sindrom koroner akut. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Program Studi Sarjana Kedokteran; 2014.

10.Adeline. Hubungan kadar natrium dengan major adverse cardiovascular event pada pasien infark miokard akut di RSUP Haji Adam Malik Medan. KTI S.Ked. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Studi Pendidikan Dokter; 2015.

11.Danny SS, Roebiono PS, Soesanto AM, Kasim M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kardiovascular mayor pada pasien wanita pasca infark miokard akut. Jurnal Kardiologi Indonesia. 2009 Januari-April; 30(1): p. 3-12. 12.Irawan B, Suharno , Rochmah W. Hubungan kadar gula darah saat masuk

rumah sakit dengan cardiac events pada penderita infark miokard akut di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2015; 21(1): p. 37-43. 13.Zulkarnain, Hadi. Hubungan antara kadar serum asam urat dan kejadian klinis

kardiovaskular mayor selama perawatan di rumah sakit pada pasien penderita sindroma koroner akut di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

(2)

36

Tesis Magister. Medan: Universitas Sumatera Utara, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran; 2015.

14.Nasution, Arfian Amin. Hubungan jumlah netrofil dengan nilai enzim jantung dan kejadian klinis kardiovaskular mayor selama perawatan di rumah sakit pada pasien penderita infark miokard akut elevasi st segmen di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Tesis Magister. Medan: Universitas Sumatera Utara, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran; 2014.

15.Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem Sugiharta L, Suwahjo A, LIestyawan YA, editors. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008. 16.Faiz O, Moffat D. Anatomi at a Glance Italy: Blackwell Science Ltd; 2002. 17.Burke AP, Butany J. Pathology of acute myocardial infarction. College Park:

University of Maryland School of Medicine, Departement of Cardiovaskular Pathology; 2015.

18.Sudoya AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. 2007.

19.Thaler MS. Satu-satunya buku ekg yang anda perlukan. 7th ed. Nugroho AW, Novrianti A, Ginawati , editors. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.

20.Lilly LS. Pathophysiology of heart disease: a collaborative project of medical student and faculty. 5th ed. Philadelphia: Willians & Wilkins; 2011.

21.Nunez J, Facila L, LIacer A, Sanchis J, Bodi V, Bertomeu V, et al. Prognostic value of white blood cell count in acute myocardial infarction: long-term mortality. Rev Esp Cardiol. 2005; 58(6).

22.Mansour AA, Wanoose HL. Acute phase hyperglycemia among patients hospitalized with acute coronary syndrome: prevalence and prognostic significance. Oman Medical Journal. 2011; 26(2).

23.Baldus S, Heeschen C, Meinertz T, Zeiher AM, Eiserich JP, Munzel T, et al. Myeloperoxidase serum levels predict risk in patients with acute coronary syndromes. Circulation. 2003; 108(12).

24.Ouyang P, Michos ED, Karas RH. Hormone replacement therapy and the cardiovascular system. Lessons learned and unanswered questions. Journal of the American College of Cardiology. 2006;47(9):1741-53.

25.Wahyuni SH. Usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga penyakit jantung koroner sebagai faktor prediktor terjadinya major adverse cardiac events pada pasien sindrom koroner akut. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Program Studi Sarjana Kedokteran; 2014.

26.Dahlan MS. Besar sampel & cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. 2nd ed. J. ID, editor. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

(3)

37

27.Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. 5th ed. Sastroasmoro S, Ismael S, editors. Jakarta: Sagung Seto; 2014.

28.Jousilahti P, Vartiainen E, Tuomilehto J, Puska P. Sex, aged, cardiovascular risk factor and coronary heart disease. Circulation. 1999; 99(9).

29.Nallathambi, Sashitharran. Prevalensi faktor resiko mayor pada pasien sindroma koroner akut periode januari hingga desember 2013 yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Studi Pendidikan Dokter;2014.

30.Hosseini SK, Soleimani A, Karimi AA, Sadeghian S. Clinical features, management, and in-hospital outcome of ST elevation myocardial infarction (STEMI) in young adults under 40 years of age. Monaldi Arch Chest Dis. 2009; 72(2).

31.Delima , Mihardja L, Siswoyo H. Prevalensi dan faktor determinan penyakit jantung di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 2009; 37(3).

32.Novika. Karakteristik penderita infark miokard akut rawat inap di RSUP Dr.Pirngadi Medan tahun 2010-2011. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat;2012.

33.Jumalang F, Rotty LWA, Panda AL. Gambaran kadar hematokrit dan hemoglobin pada kejadian Infark Miokard Akut (IMA) di RSUP Prof.dr. R. D. Kandou Manado periode januari-agustus 2014. Jurnal e-Clinic. 2015; 3(1). 34.Zhang E, Li Z, Che J, Chen X, Qin T. Anemia and inflamation in st-segment

elevation miocardial infartion. The American Journal of the Medical Science. 2015; 348(6).

35.Nikolsky E, Aymong ED, Halkin A, Grines CL, Cox DA, Garcia E, et al. Impact of anemia in patients with acute myocardial infarction undergoing primary percutaneous coronary intervention. Journal of the American College of Cardiology. 2004; 44(3).

36.Sabatine MS, Morrow DA, Giugliano RP, Burton PBJ, Murphy SA, McCabe CH, et al. Association of hemoglobin levels with clincal outcomes in acute coronary syndrome. Circulation. 2005 April; 111.

37.Salwa P, Gorczyca-Michta I, Wozakowska-Kaplon B. The relationship between admission heart rate and early prognosis in patients with ST-elevation myocardial infarction. Kardiologia Polska. 2015; 73(3).

38.Antoni ML, Boden H, Delgado V, Boersma E, Fox K, Schalij MJ, et al. Relationship between discharge heart rate and mortality in patients after acute myocardial infarction treated with primary percutaneous coronary intervention. European Heart Journal. 2012; 33(1): p. 96-102.

39.Fox K, Borer JS, Camm AJ, Danchin N, Ferrari R, Sendon JLL, et al. Resting heart rate in cardiovascular disease. Journal of the American College of Cardiology. 2007 Agustus; 50(9).

40.Panza JA, Diodati JG, Callahan TS, Epstein SE, Quyyumi AA. Role of increases in heart rate in determining the occurence and frequncy of

(4)

38

myocardial ischaemia during daily life in patients with stable coronary artery disease. Journal of the American College of Cardiology. 1992; 20(5).

Referensi

Dokumen terkait

Sistem eksitasi merupakan sistem pemberian arus searah pada kumparan medan yang terdapat pada rotor generator guna menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar yang terdapat

Adapun langkah kerja penciptaan tari dapat- dilakukan dengan berbagai cara, misalrrya, pada awalnya seniman atau koreografger memberikan ide atau gagasan, yang kemudian

Dari sistem aplikasi penyewaan peralatan pendakian akan memasukkan laporan peminjaman ke admin, lalu dari admin akan menampilkan username & password, data home,

pandangan G.E.Morrison bahwa Islam Indonesia berasal dari India Selatan yang bermazhab Syafi’i dan bukan Gujarat. e) pengakuan umat Islam Indonesia. terhadap Maz

Pendidikan kemampuan ( skill ) dan pengetahuan ( knowledge ) merupakan salah satu modal yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk dapat. memahami literasi media sebagai

Modul sensor IR (Infrared) berfungsi dengan baik untuk mendeteksi penerobos yang melewati pintu rumah dan memiliki jarak pembacaan sensor.. hingga 8 cm dengan

Teknologi komunikasi terutama televisi, komputer dan internet telah mengambil alih beberapa fungsi sosial manusia (masyarakat), setiap saat kita semua menyaksikan

Apabila tidak terdapat peralatan atau instrument, dapat digunakan cara : pasien dapat mengeluarkan benda asing hidung tersebut dengan cara menghembuskan napas kuat-kuat melalui