• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOM 1200652 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S IKOM 1200652 Chapter1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada zaman modern yang semakin berkembang, manusia menggunakan

media massa untuk memenuhi kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan

yang telah tersegmentasi. Media kini menjadi pemeran utama dalam proses

interaksi manusia. Media semakin berkembang seiring dengan meningkatnya

kebutuhan manusia akan informasi. Namun pada kenyataannya sering ditemui

media massa yang kurang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang

dibutuhkan, sehingga khalayak sebagai makhluk sosial berperan aktif dalam

menggunakan atau memilih media massa yang paling mudah diakses untuk

mencari informasi yang diinginkan demi kebutuhan informasi mereka. Aktivitas

serta mobilitas yang tinggi menjadi sebuah alasan yang kuat mengapa khalayak

atau pembaca membutuhkan media alternatif sebagai pengganti media massa

cetak dan elektronik yang dirasa kurang efektif dan efisien. Kebutuhan akan

informasi yang tidak terbatas karena manusia selalu merasa tak pernah puas.

Pencarian informasi dimulai biasanya dari manusia atau khalayak merasa

kekurangan bahkan tidak memiliki kognisi untuk mencapai tujuan mereka.

Kebutuhan informasi muncul ketika terdapat kesenjangan pengetahuan pada diri

seseorang, sehingga untuk mengatasi kesenjangan tersebut manusia mencari

solusi dengan berusaha mencari informasi yang dibutuhkannya agar segera

terpenuhi.

Munculnya keberagaman media massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid,

buku), elektronik (radio, televisi, video, film), dan online (website, e-magz, portal

berita, media sosial) menunjukkan sebuah persaingan media untuk mendapatkan

perhatian khalayak sebanyak-banyaknya. Keberadaan media online tidak terbatas

(2)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan smartphone yang pada dasarnya banyak digunakan oleh anak

muda.

Penggunaan internet atau media online khususnya media sosial saat ini

menjadi sumber sarana pemenuhan kebutuhan informasi karena memiliki banyak

keunggulan yaitu sangat cepat menyajikan berita atau informasi, praktis dan

fleksibel karena dapat diakses dari mana dan kapan saja. Internet memberikan

efektivitas dan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Melalui internet khsusunya

media sosial waktu distribusi dapat dipersingkat hingga hitungan detik atau

menit. Khususnya sebuah media sosial yaitu LINE yang meluncurkan aplikasi

LINE@ bersifat secara langsung membagikan informasi ke pribadi/khalayak atau

disebut dengan broadcast sehingga informasi langsung sampai ke my phone atau

smartphone khalayak. Begitu juga alasan setiap pengguna menggunakan media

sosial khususnya sebuah masyarakat atau komunitas. LINE@ berfungsi sebagai

pencarian informasi yang sesuai dengan kebutuhan sebagai alternatif informasi

yang perlu didapatkan oleh komunitas tersebut.

Teknologi internet mengakibatkan munculnya media baru sebagai bentuk

dari inovasi. Terutama pada komunitas yang target pasarnya sudah spesifik

sehingga informasi yang disajikan fokus pada satu segmentasi. Melihat sedang

maraknya media massa baru khususnya dalam penggunaan media sosial, secara

psikologis dapat disimpulkan bahwa khalayak memperoleh kepuasan dalam

menggunakan media sosial seberapapun kecilnya kepuasan yang diperoleh,

khalayak akan tetap cenderung menggunakan media sosial tersebut karena

kecepatannya yang tinggi dalam memberikan informasi.

Pentingnya media sosial sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi

menjadi alasan seseorang menggunakan media sosial, karena individu atau

khalayak memiliki sebuah kebutuhan, salah satunya informasi, dan kebutuhan

tersebut harus dipenuhi. Informasi sebagai alat pemenuhan kebutuhan tersebut

dapat dipenuhi melalui media dan non media. Sehingga pentingnya media sosial

(3)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media sosial. Namun dalam kenyataannya, masih banyak khalayak yang merasa

kebutuhan informasinya kurang atau tidak terpenuhi oleh media sosial tersebut.

Media sosial LINE@ Musik Indie Bandung yang masih kurang dapat

merespon atau memberikan informasi dengan baik kepada penggunanya.

Pengguna media sosial tersebut terkadang yang lebih aktif memberikan informasi

kepada akun media sosial tersebut, mengutip dari LINE@ Musik Indie Bandung

seperti yang terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Interaksi Pengguna dengan LINE@ Musik Indie Bandung

Sumber: LINE@ Musik Indie Bandung

Alasan utama pengguna LINE@ Musik Indie Bandung terutama pada

komunitas musik mahasiswa di KMF dan Society, karena pada saat ini seseorang

lebih mudah diberi stimuli akan informasi apalagi dengan LINE@ yang secara

langsung broadcast informasi dapat sampai dengan cepat sampai ke

(4)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

acara/gigs, band, album baru, dan informasi yang disajikan oleh Musik Indie

Bandung ini dapat menjadi kiblat pada komunitas dalam mencari inspirasi untuk

mengadakan acara musik.1

Menurut data yang disampaikan Takeshi Idezawa CEO and Director LINE

Corporation Representative dalam Riadi (2016), saat ini pengguna terdaftar

aplikasi LINE di Indonesia mencapai 60 juta akun, aplikasi tersebut hingga tahun

2016 sudah ada 1 juta akun, dan layanan LINE untuk pengguna bisnis di

Indonesia yaitu LINE@ tercatat ada lebih dari 1 juta akun LINE@ yang dibuka

di Indonesia. Jumlah pengguna LINE di Indonesia lebih tinggi dari negara-negara

di kawasan Asia. Secara spesifik, pengguna LINE di Indonesia mencapai angka

1.018.634 akun.2

Perkembangan jaman yang begitu cepat menjadi penyebab munculnya

beberapa fenomena baru di dalam industri musik yang telah tumbuh dan

berkembang sejak lama. Salah satunya adalah fenomena berkembangnya indie

movement atau gerakan indie yang semakin booming di Indonesia. Melihat asal

usul sejarah perkembangan musik indie ialah berasal dari kalangan musik

underground yang sering dianggap musik bernuansa kekerasan, yang dirasa

identik dengan musik metal, yang asing untuk telinga awam mulai dari suara

yang ingin memecahkan telinga, pemikiran-pemikiran idealis yang terkandung di

dalam liriknya karena tema musik yang kerap mengusung tentang kematian,

siksaan, neraka, kecaman, kritik, protes dan lainnya, kental dengan aliran ekstrem

dan sering menimbulkan kericuhan, berawal tumbuh di kalangan anak-anak

jalanan sehingga citra musik yang berandalan dan kericuhan.

Dimulailah pembangunan wilayah musik alternatif di masa itu banyak

band mulai berani berekspresi dengan menempatkan isu-isu sosial di dalam

liriknya, yang pada saat itu berhadapan dengan industri mainstream. Kota besar

di Indonesia pun semakin bermunculan band serta komunitas yang beragam.

1

(Sumber: Wawancara dengan Riri ( Ketua KMF) dan Jeremy (Ketua Society FISIP), pada Rabu 8 Juni 2016)

2(Sumber: Selular.ID: Indonesia Menjadi Negara Pengguna Line Terbesar di Asia

(5)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sejak itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah indie.

Perkembangan musik luar musik yang dihasilkan unik dan nyeleneh seperti salah

satunya band Radiohead yang menjadi band indie terbaik. Masyarakat awam

menilai bahwa musik indie adalah perbedaan musik yang telah diciptakan dengan

musik pada umumnya, padahal apabila ditinjau lebih jauh musik indie bukan

berbarti musik yang harus berbeda dari apa yang telah ada, melainkan musik

yang dikerjakan dan dihasilkan oleh kemampuan dari diri sendiri tanpa

melibatkan label rekaman komersil dalam distribusinya. Sehingga musik indie

bukan pada hasil musik yang diciptakan.

Semakin kesini perkembangan musik indie semakin bagus dan menorehkan

banyak prestasi, penelitian ini juga berfungsi sebagai memangkas isu-isu negatif

yang berkembang di masyarakat awam, karena jelas musik indie terbagi dalam

subgenre musik indie antara lain adalah indie rock, indie pop dan indie metal.

Apalagi setelah adanya media sosial yang turut membantu kiprah musik indie

seperti LINE@ Musik Indie Bandung membuat nama musik indie menjadi naik

karena membagikan informasi seperti di timeline, semakin banyak orang-orang

tahu dan yang malas mengakses informasi di internet mengenai musik indie

dapat dengan mudah memperoleh di akun tersebut.

Musik Indie khususnya di Bandung sedang digandrungi oleh kaula muda

khususnya mahasiswa. Indie berasal dari kata Independent, dan band indie

merupakan band yang merekam dan memasarkan sendiri lagu-lagu mereka

sendiri tanpa ada bantuan dari major label. Indie menganut sistem Do It Yourself.

Seluruh karya band-band indie berada di luar mainstream artinya bebas membuat

karya yang berbeda dari yang ada di pasar atau disebut tidak komersial yang pada

umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri pada jenis lagu yang dikenalkan

kepada publik atau penikmat lagu indie.

Akun Musik Indie Bandung menetapkan dirinya sebagai akun LINE@

official yang dapat memenuhi kebutuhan informasi seputar musik independent di

Indonesia, komunitas kreatif, dan industri kreatif Kota Bandung, memiliki konten

(6)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan disebarkan oleh akun ini berbeda dengan akun LINE@ musik yang lain

karena karakteristiknya adalah menyajikan informasi atau karya musik terbaru

yang belum diketahui oleh banyak orang, dan bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat yang kurang pengetahuan akan keberadaan

musik independent dan event yang ada di Bandung yang dapat diakses secara

praktis dan cepat. Daya tarik dari akun media sosial sumber informasi musik ini

menerima masukan saran, kritik, dan informasi secara manual atau semua orang

bisa berdiskusi bersama secara langsung dalam satu akun LINE@. Informasi

musik dan share karya musik pelaku musisi independent di indonesia yang

belum di ketahui khayalak umum. Apresiasi masyarakat terutama muda/mudi

terhadap musik independent begitu tinggi, ditambah dengan semakin

meningkatnya pengguna jasa internet di Indonesia. Hal itu melatarbelakangi

media sosial Musik Indie Bandung untuk memudahkan kebutuhan akses akan

informasi, sekaligus menjadi wadah promosi yang tepat bagi para pelaku dan

pecinta musik independent di Indonesia. Akun Musik Indie Bandung selalu

terbuka lebar untuk menjadi media yang bisa di ajak berkerjasama untuk

menyebarluaskan informasi/karya para pelaku penggiat musik independent. Di

bantu dengan banyaknya komunitas musik di Bandung, khusus nya Komunitas

Musik FIKOM (KMF) dan Society FISIP UNPAD yang terus dapat mewadahi

penggiat musik atau industri kreatif di Bandung.

Komunitas musik seperti KMF dan Society FISIP berperan aktif dalam

mencari informasi yang diperlukan seputar industri musik khususnya mengenai

musik indie, karena komunitas seperti KMF mewadahi musisi potensial di

kalangan mahasiswa berkumpul untuk merealisasikan mimpinya dan bergerak

sebagai event organizer, media, dan music development. Sedangkan Society

FISIP juga sebuah komunitas dengan tujuan menyalurkan bakat-bakat musik

terkhusus mahasiswa FISIP dan bergerak untuk mencari suasana baru dalam

(7)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan luar kampus.3 Tidak semua anggota komunitas tertarik dengan informasi dari

band indie dan menganggap bahwa akun itu hanya untuk kalangan tertentu,

sehingga gunanya penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada perbedaan

dalam memenuhi kebutuhan informasi mengingat setiap khalayak atau komunitas

berbeda kebutuhan walaupun mengonsumsi informasi dalam media yang sama.

Kurangnya informasi tentang musik indie di media saat ini mengakibatkan

khalayak atau komunitas mencari informasi karena khalayak membutuhkan

informasi tersebut, dan terdapat akun media sosial seperti LINE@ Musik Indie

Bandung yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

Harapan dengan adanya akun LINE@ Musik Indie Bandung, membantu

industri musik indie di Indonesia untuk melebarkan kiprah dan namanya menjadi

semakin naik karena musik indie tidak selalu tentang musik keras dengan adanya

band-band indie yang baru bermunculan tapi sangat popular dikenal karena

karya nya yang baik karena musik indie awalnya berangkat dari underground

yang lekat dikenal oleh masyarakat berandalan sehingga peneliti mengharapkan

pada penelitian ini dapat memangkas isu tersebut. Media sosial LINE@ Musik

Indie Bandung juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi pada

komunitas musik khususnya KMF dan Society FISP UNPAD dalam mengakses

media sosial tersebut dan mengkonsumsi informasi yang disediakan seperti di

timeline, sehingga semakin banyak masyarakat maupun komunitas yang

mengenal dan mengetahui musik indie. Kebutuhan informasi yang dimaksud

disini ialah seperti kebutuhan kognitif mengenai band atau berita musik indie

bertambah agar membantu komunitas dalam mengembangkan dan

menyebarluaskan informasi industri musik indie di seluruh Indonesia bahkan di

kancah internasional sehingga semakin mengharumkan nama musik indie

Indonesia.

Peneliti menjadi tertarik untuk meneliti apakah terdapat perbedaan antara

KMF dan Society UNPAD dalam menggunakan media sosial LINE@ Musik

3

(8)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indie Bandung untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan penelitian ini

menggunakan pendekatan model uses and gratifications sesuai dengan

kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan pelepasan

(9)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rakhmat (2008, hlm. 217) mengungkapkan bahwa,

Pendekatan uses and gratification mempersoalkan apa yang dilakukan orang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. Kini ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televisi, tetapi bagaimana surat kabar dan televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita. Inilah yang disebut efek komunikasi massa.

Penelitian Wati, Naluri Bella (2012) menghasilkan bahwa komunitas

musik indie Bandung memanfaatkan penggunaan media massa yang terdiri

dari media cetak, media elektronik, dan media online yang memiliki konten

musik indie untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan menggunakan teori

uses and gratifications. Penelitian tersebut meneliti semua media massa yaitu

media cetak, media elektronik, dan media online dan yang menjadi objek

penelitiannya adalah komunitas musik indie Bandung, sedangkan peneliti

meniliti hanya terfokus pada sumber informasi dari media sosial saja dan

diteliti kepada dua sampel independen yang akan dianalisis dengan uji

perbandingan atau komparatif yaitu KMF dan Society FISIP UNPAD.

Penelitian Sujatnika, Diki (2013) menghasilkan bahwa penggunaan

media sosial LINE messenger sangat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk

kebutuhan komunikasi yang bersifat akademik, personal, dan sosial,

mahasiswa merasa mudah dalam berkomunikasi karena banyak

teman-temannya yang sama sebagai pengguna LINE messenger daripada aplikasi

media sosial yang lain.

Media sosial LINE khususnya LINE@ Musik Indie Bandung sangat

penting bagi pemenuhan kebutuhan informasi khalayak yang dicari, selain

sifat media sosial yang mudah dan efisien, juga kemasan pengelolaan akun

media sosial dilakukan secara interaktif dalam memenuhi kebutuhan

informasi.

Penelitian Ji Pan & Fu Wayne (2013) menghasilkan bahwa bagaimana

informasi dan gratifikasi sosial dicari oleh pengguna internet dan

mempengaruhi hubungan pengguna untuk internet atau untuk jenis tertentu

(10)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data. Akses ke kontak online atau interaksi online berkualitas dapat

memfasilitasi gratifikasi sosial, sehingga meningkatkan hubungan pengguna

untuk internet atau jenis tertentu dari konten online. Informasi secara online

harus disajikan secara interaktif untuk menarik dan mempertahankan

pengguna. Pemilihan konten online dan aplikasi juga harus dibuat lebih

mudah untuk menumbuhkan pengguna pasar setia.

Penelitian Haase Q.A & Young L.A (2010) menghasilkan bahwa

pengguna telah mengadopsi berbagai teknologi digital ke dalam komunikasi

mereka. Masih belum jelas mengapa mereka mengadopsi beberapa bentuk

komunikasi bukan mengganti satu media lain. Penelitian ini melaukan

komparatif gratifikasi yang diperoleh dari facebook dan instant messaging

(IM). Penelitian di atas membahas perbedaan dalam dua media sosoal dan

garis besar kerangka berdasarkan kegunaan dan teori gratifikasi, mengapa

orang-orang muda mengintegrasikan berbagai media ke kebiasaan

komunikasi mereka.

Melihat perkembangan informasi yang sangat cepat dan seiring dengan

kebutuhan akan informasi yang ingin dipenuhi juga pentingnya peranan

komunitas musik dalam perkembangan musik indie sehingga para anggota

atau individu tersebut haruslah terpenuhi kebutuhan akan informasinya

dengan mengakses media massa khususnya media sosial sehingga dapat

menyebarluaskan dan mendukung kemajuan musik indie, dan dalam

penelitian ini ingin membandingkan perbedaan kebutuhan informasi yang

diperoleh komunitas - komunitas yang telah dipilih pada media sosial tersebut

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

“Media Sosial LINE@ Musik Indie Bandung Sebagai Sarana Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Pada Komunitas Musik FIKOM (KMF) dan Society

(11)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan

diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana media sosial LINE@ Musik Indie Bandung dalam memenuhi

kebutuhan informasi pada KMF dan Society FISIP UNPAD?

2. Apakah ada perbedaan media sosial LINE@ Musik Indie Bandung dalam

memenuhi kebutuhan informasi pada KMF dan Society FISIP UNPAD?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui media sosial LINE@ Musik Indie Bandung dalam

memenuhi kebutuhan informasi pada KMF dan Society FISIP UNPAD.

2. Untuk mengetahui perbedaan media sosial LINE@ Musik Indie Bandung

dalam memenuhi kebutuhan informasi pada KMF dan Society FISIP

UNPAD .

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya bidang jurnalistik

dalam pengelolaan media sebagai sarana pemenuhan kebutuhan

informasi.

b. Penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi bagi pihak yang

membutuhkan.

2. Manfaat Kebijakan

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

(12)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musik Indie Bandung sebagai media yang dibutuhkan dan dicari oleh

khalayak.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan media sosial khusunya

LINE@ Musik Indie Bandung agar lebih meningkatkan kualitas

sebagai penyedia informasi sehingga kebutuhan informasi khalayak

terpenuhi.

3. Manfaat Praktis

a. Bagi Organisasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada akun

LINE@ khususnya Musik Indie Bandung sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan informasi dan dapat mengetahui gambaran perbandingan

individu atau komunitas antar satu dengan lainnya.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca,

tentunya praktisi jurnalis dalam media sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan informasi dan menjadi referensi bagi penelitian lainya yang

sejenis dengan variabel yang lebih mendalam.lainya dan lebih baik

lagi.

4. Manfaat Isu serta Aksi Sosial

Penelitian ini diharapkan menjadi cerminan dalam pemanfaatan isu

sosial yang berkembang dalam masyarakat mengenai isu kurangnya

informasi akan industri musik indie bagi komunitas musik dan

penggunaan LINE@ Musik Indie Bandung sebagai media sosial yang

mendukung perkembangan dalam eksistensi musik indie Indonesia.

5. Struktur Organisasi

Hasil penelitian ini akan ditulis dalam lima bab, masing-masing bab

dibahas dan dikembangkan dalam beberapa sub bab. Secara sistematis

sebagai berikut:

(13)

Selika Meilati, 2016

MEDIA SOSIAL LINE@ MUSIK INDIE BANDUNG SEBAGAI SARANA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab satu ini berisikan tentang awal dari sebuah penelitian, pada bab

ini terdiri dari dari enam sub bab yaitu: latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

skripsi.

BAB II Landasan Teoretis

Pada bab dua ini berisikan tentang kajian pustaka, yang terdiri dari atas

tiga sub bab yaitu: landasan konseptual yang memuat tentang teori-teori

yang digunakan untuk menganalisis penelitian, penelitian terdahulu yang

relevan, dan kerangka pemikiran.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab tiga ini berisikan tentang metode penelitian yang dipakai peneliti

dalam merancang alur penelitiannya, terdiri dari enam sub bab yaitu:

desain penelitian, partisipan penelitian, populasi dan sampel, instrumen

penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan

Pada bab empat ini berisikan tentang hasil penemuan dan pembahasannya

secara jelas yang memuat dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian

berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai

kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan

penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Pada bab lima ini berisikan penutup yang merupakan bab akhir dalam

penelitian. Bab ini berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi, yang

menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat

dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Ada dua alternatif cara

penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara

Gambar

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Karya Sukses Mandiri sangat di andalkan untuk mengambil keputusan – keputusan dengan segera seperti adanya komplain dari toko-toko serta tuntutan pasar mengenai

[r]

Maka biaya aktivitas pengawasan akan dibebankan pada aktivitas primer yang menggunakan outputnya dengan penggerak aktivitas adalah persentase waktu tenaga kerja untuk

Adapun ajaran dzikir yang ditekankan oleh tariqot Naqsyabandi telah diyakini dapat membentuk perilaku seseorang dengan meningkatkan keyakinan agama Islam

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder (proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan

Untuk menghitung cost of equity setiap perusahaan sampel dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model ( CAPM ), karena pembahasan mengenai pengaruh tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh pasangan Ramdhan Pomanto – Syamsu Rizal pada pemilihan kepala daerah (PILKADA) kota

IV/MPR/2000 ditegaskan bahwasanya “ kebijakan desentralisasi Daerah diarahkan untuk mencapai peningkatan pelayanan publik dan pengembangan kreativitas Pemda, keselarasan