• Tidak ada hasil yang ditemukan

382658789.doc 43.29KB 2015-10-12 00:17:47

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "382658789.doc 43.29KB 2015-10-12 00:17:47"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

“THE STORY OF PHYSIC’S”

SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN FISIKA MENYENANGKAN MELALUI TEKNIK STORY TELLING

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

1. Ilma Nor Rohana (4201414045 / 2014) 2. Kharisma Riski Ramadhani (4401414043 / 2014) 3. Satrio Abdurrahman (4201412018 / 2012)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

2015

(2)

1. Judul Kegiatan : “THE STORY OF PHYSIC’S” SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN FISIKA MENYENANGKAN MELALUI TEKNIK STORY TELLING 2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ilma Nor Rohana

b. NIM : 4201414045

c. Jurusan : Fisika

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Ds. Tedunan Rt 01/I Kedung Jepara

/ 081554324981

f. Alamat email : ilmarohana@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan Semarang, Juni 2015

Menyetujui

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

( Dr. Khumaedi, M.Si.) ( Ilma Nor Rohana ) NIP. 196306101989011002. NIM. 4201414045

Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan Unnes Dosen Pendamping

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul………... i

Halaman Pengesahan………. ii

Daftar Isi……… iii

Ringkasan………...1

Bab 1. Pendahuluan………... 2

1.1 Latar Belakang Masalah……… 2

1.2 Rumusan Masalah………..…2

1.3 Tujuan ………... 3

1.4 Luaran yang Diharapkan………3

1.5 Manfaat Program………. 3

Bab 2. Tinjauan Pustaka ………. 4

2.1 Pengertian Media Pembelajaran ……….. 4

2.2 Pembelajaran Fisika ………. 5

2.3 Pengertian Storytelling ………...………. 5

Bab 3. Metode Penelitian………...7

Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan………... 10

4.1 Anggaran Biaya………. 10

4.2 Jadwal Kegiatan………. 10

Bab 5. Daftar Pustaka ………...……… 11 Lampiran-Lampiran

(4)

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melaksanakan proses tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut ditemui khususnya ketika si pebelajar mengalami kesulitan dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satu mata pelajaran di sekolah yang seringkali dianggap sulit oleh siswa adalah mata pelajaran fisika. Tidak hanya siswa, tetapi juga masyarakat umum memiliki interpretasi yang sama terhadap mata pelajaran fisika. Tidak hanya sulit dipelajari, fisika bahkan menjadi salah satu mata pelajaran yang dibenci oleh siswa. Tidak mengherankan apabila hasil belajar fisika siswa masih banyak yang kurang memuaskan. Guru bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar, maka sudah seharusnya memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswanya dalam mempelajari fisika. Berbagai macam metode pembelajaran telah di coba untuk menarik perhatian siswa dalam upaya maningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pengelolanya. Guru seharusnya dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya.

(5)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melaksanakan proses tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut ditemui khususnya ketika si pebelajar mengalami kesulitan dalam belajar.

Beberapa penelitian menemukan bahwa berbagai faktor terkait dengan faktor internal dan faktor eksternal mempengaruhi pembelajaran siswa. Maas (2004) menemukan bahwa kesulitan belajar disebabkan faktor fasilitas yang belum mencukupi terutama buku-buku literatur atau buku-buku paket; anggapan siswa terhadap mata pelajaran; dan kurang motivasi atau tidak mengetahui bagaimana metode atau cara belajar yang efisien. Riaz, et al. (2008) menemukan kejelasan berbicara dari guru; kualitas guru yang terbaik; konsultasi guru di luar kelas mempunyai pengaruh terhadap pembelajaran. Carbone, et al. (2009) menemukan motivasi dan keterampilan teknis yang dimikili berpengaruh terhadap pembelajaran. Kirmani (2008) menemukan faktor akademik, pribadi, media, fasilitas, pelayanan bimbingan, dan iklim organisasi berpengaruh terhadap pembelajaran. Huang (2005) menemukan motivasi ketertarikan paling berefek langsung pada sikap belajar subyek, begitu juga dengan lingkungan sekolah, pekerjaan, dan variabel tren. Lingkungan rumah tidak secara langsung mempengaruhi sikap belajar subyek. Motivasi juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap sikap belajar.

Salah satu mata pelajaran di sekolah yang seringkali dianggap sulit oleh siswa adalah mata pelajaran fisika. Tidak hanya siswa, tetapi juga masyarakat umum memiliki interpretasi yang sama terhadap mata pelajaran fisika. Tidak hanya sulit dipelajari, fisika bahkan menjadi salah satu mata pelajaran yang dibenci oleh siswa. Tidak mengherankan apabila hasil belajar fisika siswa masih banyak yang kurang memuaskan.

(6)

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pengelolanya. Guru seharusnya dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Oleh karena itu, penulis memberikan sebuah solusi melalui PKM-P ini dengan judul “THE STORY OF PHYSIC’S” SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN FISIKA MENYENANGKAN MELALUI TEKNIK STORY TELLING.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam program ini adalah :

1. Apa saja yang mempengaruhi pemahaman siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran fisika?

2. Bagaimana peran guru dalam mempengaruhi pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika?

3. Bagaimana solusi “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika?

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini, diantaranya :

1. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi pemahaman siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran fisika.

2. Mengetahui peran guru dalam mempengaruhi pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika.

3. Mengetahui solusi “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika.

1.4 Luaran yang Diharapkan

(7)

1. “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling menjadi salah satu metode pembelajaran fisika yang berpengaruh meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika.

2. Dengan “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling guru menjadi lebih nudah saat menyampaikan materi pelajaran fisika.

3. “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling menjadi inspirasi bagi guru mata pelajaran lain dalam hal peningkatan pemahaman siswanya.

1.5 Manfaat Program

Manfaat dari program ini antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika melalui “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling.

2. Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran fisika melalui “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling.

3. Menginspirasi masyarakat luas melalui “The Story Of Physic’s” Sebagai Metode Pembelajaran Fisika Menyenangkan Melalui Teknik Story Telling.

BAB 2

(8)

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa.

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

(9)

pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja

Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar,dan lain-lain (edu-articles.com, 2010).

2.2 Pembelajaran Fisika

Ilmu fisika merupakan bagian dari mata pelajaran yang menuntut siswa untuk berinteraksi langsung dengan sumber belajar, tidak hanya memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan saja, namun perlu penggabungan pengalaman melalui serangkaian kegiatan ilmiah sebagai langkah-langkah menuju pemahaman terhadap konsep. Pelajaran fisika termasuk ilmu pasti, tetapi untuk memberikan pemahaman yang kuat kepada peserta didik agak sulit.

2.3 Pengertian Storytelling

(10)

pendengar, karena mereka merasa rileks. Melihat situasi ini, maka cara pembelajaran bahasa Inggris dapat mencontoh apa yang terjadi dalam penyampaian cerita.

BAB 3

METODE PENELITIAN

Materi dan Metode

Metode dalam penelitian ini dengan menerapkan materi pelajaran fisika SMP dan SMA melalui metode storytelling. SMP yang akan menjadi objek peneliatian ialah SMP 22 Semarang

sedangkan SMA ialah SMA 12 Semarang. Pelaksanaan

Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan atau saat awal semester hingga pertengahan semester.

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Jenis Pengeluaran Anggaran

Transportasi

(11)

4.2 Jadwal Kegiatan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. 2012. Hasil Ujian Pemantapan SMA/MA Dan SMK Didistribusikan. Diakses di

(12)

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. 2012. Hasil Ujian Pemantapan SMA/MA Dan SMK Didistribusikan. Diakses di

http://www.disdikpora.baliprov.go.id/berita/2012/3/hasil-ujian-pemantapan-smama-dan-smk-didistribusikan. Diakses tanggal 3 Juni 2015.

Maas, M., 2004. Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK PENABUR Sukabumi. Jurnal Pendidikan Penabur - No.03 / Th.III / Desember 2004 hal 22-49. Diakses di http://www.pdfchaser.com/Faktor-Faktor-Kesulitan-Belajar-Akuntansi-Siswa-IPS-SMAK-BPK-....html Diakses tanggal 7 Juni 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Fosfor lebih mudah tersedia bagi padi sawah karena pada kondisi tergenang besi lebih banyak berada dalam bentuk ferro daripada ferri, dimana ferro-fosfat lebih mudah

[r]

Pertama: Berisi kewajiban membayar kafarat kepada pelaku pembunuhan dan membayar diyat kepada keluarga pelaku pembunuhan ( al-‘Aqilah ) dan ini pembunuhan

Masyarakat luwu dikenal dengan nilai budaya siri ’ atau maseddisiri yang diartikan malu yang memiliki turunan seperti sipakalebbi, sipakatau, sipakaraja yang artinya

Sedangkan malaikat lebih utama daripada lainnya dalam hal ini, baik karena mereka itu mengetahui bahwa Allah adalah Dzat Yang tiada Tuhan selain Dia, dan bahwa

Pendapat yang lebih kuat, jika darah kembali datang pada kelahiran anak kedua dari kelahiran kembar maka dia dianggap tetap nifas pada waktu tersebut, karena

Setelah kita mengembalikan masalah ini kepada al- Qur‘an dan Sunnah, ternyata tidak kita dapati satu pun dalil yang menunjukkan disyari’atkannya perayaan ini. Demikian juga

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat yang berisi petunjuk dan nur, dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah