• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - THIS FILE - E-JOURNAL KKP 975 1936 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAP.COM - THIS FILE - E-JOURNAL KKP 975 1936 1 SM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Bisnis ika n hia s m e m iliki p r o sp e k ya n g s a ng a t me nggiurkan, tidak memerlukan modal be sar dan dalam me mbudidayakannya tidak me me rlukan ke te rampilan yang khusus se rta pasarnya pun terbilang cukup mudah, te rutama di kota-kota be sar (NAFED, 2006). Se lain itu, usa ha budida ya ikan hias t idak me mbutuhkan la han ya ng lua s da n da pa t dila kuka n ole h se t ia p anggot a ke luarga dalam jangka waktu yang re latif singkat. Jenis-jenis ikan hias yang dapat dibudidayakan, antara lain Jenis- jenis-je nis ikan siklid, platis, le mon, cupa ng, black ghost, manvis, palmas, guppy, diskus, oscar, dan lain se bagainya (Satyani et al., 2007). Cara me mbudidayakan ikan hias dapat be rsifat tradisonal, se mi-inte nsif ataupun se cara

inte nsif de ngan sarana dan prasarana yang be ragam, te rgantung kemampuan finansial yang menjalaninya.

Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan de ngan se lalu me njaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh kare na it u, dalam ke giatan budidaya ikan hias pe rlu diperhatikan be berapa, salah satu di antaranya adalah air me dia. Dalam budidaya ikan hias, air me rupakan me dia yang sangat pe nting dan mutlak dipe rlukan (Alde rton, 1997). Oleh karena itu, penggunaan air harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan hidup ikan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang bersih dan tidak mengandung bahan pe nce mar me rupakan me dia yang sangat baik untuk ke hidupan ikan. Agar pe nggunaan air e fisie n dan se lalu terjaga kualitas dan kuantitasnya, maka diperlukan wadah yang memenuhi syarat untuk se gala aktivitas ikan selama dalam masa pembudidayaannya.

Ke banyakan ikan hias me miliki ukuran yang ke cil, de ngan de mikian wadah yang digunakan untuk pe me -liharaannya pun harus berukuran ke cil pula. Penggunaan wadah untuk budidaya ikan hias tidak memerlukan tempat yang be sar dan luas seperti halnya ikan konsumsi. Dengan de mikian, ruangan atau wadah yang digunakan dapat menghe mat tempat. Se suai de ngan namanya, maka ikan yang digunakan se bagai pe nghias ruangan atau te mpat yang dapat dipandang mata de ngan baik dan me nye -nangkan. Untuk itu, dalam budidaya dan pe me liharaan ikan hias te rse but, wadahnya harus be nar-be nar mudah dikontrol agar ikan yang dipelihara tetap berkualitas baik. Budid aya ikan hias da pat m e nggunakan wad ah da ri be rbagai je nis se lama tidak bocor (Sakurai et al., 1990). Wadah budidaya yang se ring digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam tanah, bak se me n, kolam te rpal/ plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan barang-barang be kas yang tid ak bo cor da n dap at ditamba l de ngan ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan ABSTRAK

Bisnis ikan hias memiliki pro spek yang sangat menggiurkan, tidak perlu mo dal besar dan dalam m e m b u d id aya kan n ya t id ak m e m e rlu kan ke -terampilan khusus serta pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di ko ta-ko ta besar. Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bo co r. Wad ah b udidaya yang sering d i-gunakan untuk ikan hias adalah akuarium, ko lam tanah, bak semen, ko lam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Agar wadah berfungsi dengan baik antara lain adalah wadah harus dapat menampung air dengan baik, mudah dikelo la dan tidak atau bukan berasal dari bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan.

KATA KUNCI: wadah budidaya, air, fungsi wadah

PENGGUNAAN BERBAGAI WADAH UNTUK

PEM BUDIDAYAAN IKAN HIAS AIR TAWAR

Darti Satyani*) dan Bambang Priono**)

*) Balai Pe ne litian d an Pe nge mbangan Bud id aya Ikan Hias

Jl. Pe rikanan No . 13, Panco ran Mas, De p o k E-m ail: publ ikasi .bppbih@ gmail .com

**) Pusat Pe ne litian d an Pe nge mbangan Pe rikanan Bud id aya

(2)

Saat ini alte rnatif wadah dari plastik se bagai wadah untuk budidaya khususnya ikan hias juga sudah banyak digunakan. Berbagai variasi dalam bahan maupun bentuk mulai dari yang pabrikan atau ce takan sampai pada yang buatan se ndiri banyak dijumpai pada te mpat-te mpat budidaya ikan hias.

Persyaratan Wadah untuk Budidaya Ikan Hias Banyak alte rnatif wadah yang dapat digunakan untuk budidaya ikan hias, namun se baiknya wadah te rse but meme nuhi kriteria dan pe rsyaratan sebagai be rikut:

Wadah Tidak Bocor

Untuk dapat me nampung air maka wadah tentu harus mampu mene rima be ban be rat air yang akan digunakan. Hal ini te ntu saja harus dipe rhitungkan konstruksi dari wadah, seperti rangka wadah, ketebalan wadah, be ntuk, dan bahan pe mbuatnya. Hal lain yang pe rlu dipe rhati-kan a da lah wa d a h harus t ida k b o co r aga r a ir yang d ita m p ungnya t id a k sa m pa i ha bis. Ke b o cora n at a u re mbe san air harus se lalu dipe rhatikan dan dijaga agar volume air tidak cepat berkurang. Berkurangnya air dalam wa d a h unt uk p e m e liha ra a n ika n hia s a ka n sa ng a t me mpe ngaruhi kualitas ikan yang dipe lihara, gampang stre s, te rke na pe nyakit, dan ke mungkinan me ngalami ke matian (Alde rton, 1997).

Bahan Wadah Tidak M em pengaruhi Kehidupan Ikan

Beberapa bahan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan, misalkan bahan dari be si atau logam yang nantinya akan be rkarat, bila te rke na air akan be rpe ngaruh pada kualitas air, se kaligus pada ke hidupan ikannya.

M udah Dikelola

Se baiknya wadah untuk me me lihara ikan utamanya budidaya mudah dike lola, artinya orang mudah dalam menangani ikan di dalamnya (Lesmana & Dermawan, 2001) misalnya ke mudahan untuk me ngganti air, maka wadah harus dapat de ngan mudah dimasuki selang sipon, atau

tahan lama. Walaupun daya tahan ini sangat re latif, yang je las paling tidak harus tahan sampai ikan dapat dipane n. Akan le bih baik bila wadah juga kuat dan tahan terhadap lingkungan misalkan angin maupun hujan dan panas. Kolam yang be rada di luar (out door) harus dibuat de ngan sistem yang dapat menghindari air be rlebih atau meluber saat hujan de ngan me mbuat saluran limpasan, bisa juga dengan memberinya naungan agar air hujan tidak masuk.

Jenis-Jenis Wadah untuk Pembudidayaan Ikan Hias Akuarium

Di Indonesiakan dari kata “Aquarium” yang berasal dari bahasa Latin yaitu aqua yang be rarti air dan rium yang be rarti t empat , se hingga dap at d ide finisikan se ba gai “tempat ikan, tanaman, dan organisme air untuk dilihat”. Pe rtama kali istilah “aquarium” digunakan ole h orang Inggris, Gosse (1853) untuk me nye but wadah atau bak yang transparan untuk memelihara binatang air. Walaupun dipercayai dalam sejarahnya yang pertama kali memelihara ikan d alam wa da h ad alah Ba ngsa Me sir kuno , ya ng kemudian diikuti oleh Bangsa Roma, dan akhirnya tersebar ke Timur Jauh. Bangsa Cina me lanjutkan tradisi ini dan me masyarakatkannya sampai se karang (Axe lrod et al., 1995).

Sa a t ini t e kno lo gi a ku a r iu m b e ra rt i a t a u p a d a p rinsip n ya m e rup a ka n m a sa la h t e knik m e m e liha ra organisme air dalam be ntuk hidup. Te knik ini me liputi p e n ye d ia a n a ir, moni t or i ng k u a lit a s a ir, m a u p u n memberikan perlengkapan seperti alat resirkulasi, filtrasi, sinar UV, dan lain se bagainya. Te knologi mode rn te lah me mbe rikan banyak tuntutan dalam kualitas, stabilitas, dan kesinambungan dalam konstruksi dan perle ngkapan akuarium misal pada ne tralitas untuk air tawar atau air laut, ke amanan aga r tidak pe ca h, ke mudahan dalam perawatan dan warna, pengurangan dalam refraksi cahaya d a n se b a ga inya . Ad a b e rb a ga i t ip e a kua rium ya ng dite ntukan ole h bahan dan cara pe mbuatannya.

(3)

ekstra (Sakurai et al., 1990). Mudah dibersihkan sehingga bagus untuk pe me liharaan ikan, lar va, me netaskan te lur (produksi), juga untuk karantina, dan pengobatan ikan.

Akuarium de ngan bahan dari ge las atau kaca sangat umum digunakan dalam pe meliharan dan budidaya ikan-ikan hias. Wadah ini sangat bagus kare na se lain mudah dibuat juga mudah dalam pe nge lolaannya, kare na ikan mudah dilihat dari luar, se hingga le bih mudah lagi untuk memonitor ikan di dalamnya. Akuarium juga tidak sukar dib uat, dapat disusun se hingga me nghe mat te mp at. Dapat dipindah-pindahkan se suai te mpat dan se le ra. Pe ne mpatannya yang di dalam ruangan juga me mbuat ko nd isinya le b ih t e rko nt ro l. Ukura nnya b e r va ria si te rgantung da ri p e runtukan d an ke m aua n pe ma ka i. Ke te balan akuarium te rgantung dari ukurannya makin b e sar t e nt unya ha rus dibua t ma kin t e b al a gar kua t menyangga air di dalamnya. Cara membuat akuarium cukup mudah yaitu de ngan me nyiapkan potongan kaca se suai de ngan ukuran yang dikehe ndaki, kemudian dapat dilem

de ngan le m kaca yang juga banyak dijual di toko -toko bangunan. Hanya untuk akuarium dengan bentuk tertentu misal yang bulat hanya bisa dibe li kare na harus dice tak dan biasanya pabriklah yang bisa mence taknya.

Akuarium de ngan bahan akrilik le bih bagus, be ntuk dapat variatif, tahan pe cah, dan ringan. Ke kurangannya adalah mudah tergores, dan karena biasanya buatan pabrik ukuran harus dipesan. Hanya saja akuarium ini harus hati-hati dalam me mbe rsihkannya kare na mudah te rgore s. Kendala dalam pembuatan akuarium adalah dalam biaya pe mbuatan atau harganya yang cukup mahal, se lain itu, apabila rusak atau pe cah sulit untuk diperbaiki dan tidak dapat digunakan lagi.

Bak fiber glass

Bak atau wadah yang te rbuat dari bahan fiber glass ba nyak digunakan da lam lab ora to rium-lab orato rium p e ne lit ia n da n pa ra p e ngusa ha /p e d agang ba ik yang me miliki farming be sar atau ke cil. Bak dari bahan fiber Gam bar 1. Wadah akuarium untuk budidaya ikan hias

(4)

Kolam dari ta nah me rup akan te mp at atau wadah budidaya yang paling tua digunakan ole h manusia, untuk wadah pe mbudidayaan ikan hias atau ikan konsumsi hampir di se luruh pe njuru dunia. Umumnya, digunakan untuk ikan-ikan yang be rukuran yang lebih be sar, se pe rti ikan koi, ikan be lida atau ikan konsumsi. Kolam tanah yang banyak digunakan untuk pemeliharaan ikan hias pada umumnya untuk memelihara induk-induk ikan yang lebih be sar, seperti balashark, koi, atau bebe rapa catfish besar (Le sm a na & De rma wa n, 2001). Ika n-ika n b e rukura n sedang dapat juga dipe lihara dengar kolam tanah, namun pada umumnya para pe mbudidaya mene mpatkannya ke dalam jaring atau hapa.

Kolam tanah sangat ideal untuk wadah pembudidayaan ikan hias kare na se lain banyak me ngandung unsur hara dan pakan alami yang sangat penting bagi kehidupan ikan, ju ga m e m b e rika n n u a n s a a la m i d a n m e m b e r ika n ke leluasaan ikan untuk bergerak bebas. Namun de mikian banyak ke le mahan dari kolam tanah saat ini, kare na air yang m asuk ke kola m ap ab ila ja uh d a ri sum b e rnya biasanya kualitasnya sukar dijaga. Utamanya dalam hal bahan cemaran yang masuk. Hama ikan juga sering banyak dijumpai di kolam-kolam tanah. Be lum lagi karena kolam tanah be rada di luar rumah kondisi cuaca yang kadang tak be rsahabat (panas dan dingin) susah untuk dikontrol.

lain berasal dari air tanah, air sungai, dan air PAM. Je nis-je nis air te rse but harus die ndapkan dahulu minimal 12-24 ja m se b e lu m d ip a ka i a g a r ka nd un ga n o ks ig e n te rlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang. Untuk me mbuat pH yang se suai de ngan ke hidupan ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur tohor dengan dosis secukupnya agar air tidak terlalu asam/basa. Kesadahan air menunjukkan adanya kandungan mine ral se pe rti kalsium, magne sium, dan se ng dalam air. Tingginya ke sadahan sangat dipe ngaruhi ole h kondisi se kitar, se pe rti je nis tanaman se kitar sumbe r air dan mikroorganisme. Kandungan nitrit yang terdeteksi dalam air, biasanya be rasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang te rde komposisi dalam siklus nitro -ge n. Kandungan nitrit be rpe ngaruh te rhadap ke se hatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan.

Kolam Sem en/Beton

Sangat bagus dan banyak digunakan dalam budidaya ikan hias. Sangat praktis dan efisien karena pembuatannya juga tidak susah dan harganya juga tidak te rlalu mahal. Se la in it u , ko la m s e m e n ju g a a w e t , d a n m u d a h d ib e r sih ka n. Tid a k a d a a t u r a n d a la m uku ra n d a n be ntuknya. Bisa digunakan untuk hampir pada se mua ukuran ikan, baik yang ke cil maupun be sar. Lar va pun

(5)

se ring dipelihara dalam kolam seme n. Untuk ikan ukuran ke cil b ia sa d iguna ka n p ad a p e m ija ha n m a ssa l. Ke -kurangannya a dala h b ila boco r a tau re m be s kada ng susah untuk dibetulkan atau diperbaiki. Kolam semen juga agak me nunggu lama untuk dapat digunakan, kare na me nunggu air di dalamnya “hidup” yaitu sampai tidak ada efek New Tank Syndrome (sindrom bak baru) yang biasanya pada bak se men ini cukup lama. Ke kurangan lain kolam semen yang umumnya dibuat di luar ruangan agak susah dikontrol suhunya dan mudah masuk hama lar va capung yang me mbuat larva ikan banyak mati, te rutama bila ada tanaman airnya.

Kolam Plastik

Me rupakan inovasi dari para pe mbudidaya dalam budidaya ikan, dan baru akhir-akhir ini mode l kolam ini muncul. Mulai dari yang se de rhana sampai yang cukup mode rn. Yang se de rhana te rbuat dari le mbaran plastik de ngan rangka bambu. Plastik dipilih yang tebal dan kuat me nahan air. Dasar tanah kolam diratakan de ngan baik. Lembaran plastik yang berwarna putih bening karena tipis sehingga rawan bocor. Biasanya petani bila menggunakan plastik ini, dasar tanah se be lumnya dilapisi atau dibe ri le mbaran-le mbaran karung be ras untuk me njaga atau

me nghindari adanya barang yang dapat me mbocorkan. Me ngguna kan p lastik te bal akan le b ih am an nam un biasanya plastik yang te bal ini ukurannya tidak ada yang le bar, se hingga kolam yang dibuat tidak bisa le bar atau be sar juga. Plastik te rpal juga bagus kare na le bih kuat dan tahan lama tetapi tentu saja harganya le bih mahal.

Inovasi lain adalah kolam plastik de ngan rangka dari papan kayu. Karena ukuran papan maksimal adalah empat mete r, maka kolam yang dibuat pun tidak bisa le bih dari ukuran itu. Namun umumnya para pembudidaya membuat kolam terutama daerah perkotaan untuk ikan hias ukuran kecil-kecil dengan panjang antara 1-2 m saja. Kolam dari papan ini bisa dibuat de ngan alas dari kayu atau bila akan d it e m p a t ka n la ngsun g ke d a sa r t a na h b isa d ia la si st yroform. Bisa juga kolam-kolam ini dibuatkan kaki agar le bih tinggi. Plastik yang digunakan umumnya yang tebal (plastik te nda), agar le bih awe t atau tahan lama.

Ke untungan dari kolam-kolam dari plastik ini adalah harganya yang murah, pembuatannya mudah dan ce pat, serta dapat langsung digunakan (Lingga & Susanto, 1986). Dibandingkan kolam dari semen yang mahal, butuh waktu lama dan te ntu harganya juga mahal, se rta me nunggu waktu yang juga cukup lama untuk me nggunakannya Gam bar 4. Kolam /bak se m e n sangat um um untuk budidaya ikan hias. Bak dari ke ram ik untuk pe m e liharaan be nih

botia be r warna kuning agar warna ikan m e njadi le bih bagus (kanan)

(6)

induk-induk ikan ke cil se me ntara waktu dalam satu atau dua siklus pemeliharaan.

PENUTUP

Untuk me ndapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak te rle pas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Budid aya ikan hias da pat m e nggunakan wad ah da ri berbagai je nis se lama tidak bocor. Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam tanah, bak se me n, kolam te rpal/plastik, bak fiber glass de ngan ukuran yang beragam.

Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri atas wadah p e ra wat a n ind uk, p e m ijaha n, p e ne ta san t e lur, p e n-de n-de ran, pe mbe saran, dan penampungan hasil. Apapun wadah yang digunakan te ntunya fungsi dari wadah harus diperhatikan dengan baik dan benar. Ada beberapa syarat

1995. Atlas of fre sh wate r aquarium fishe s. Eight e dition. TFH Publication, Inc. Ne w York. USA, 335 pp.

Le smana, D.S. & De rmawan, I. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Pene bar Swadaya, 159 hlm.

Lingga, P. & Susanto, H. 1986. Ikan Hias Air Tawar, Pe nebar Swadaya, 236 hlm.

Mills, D. 1986. You and your aquarium. Alfre d A. Knopf Inc. Toronto. Canada, 75 pp.

National Age ncy for Export Developme nt (NAFED). 2006. Dire ctor y Indo ne sian Orname nta l Fish Exporte rs. Ministr y of Industr y and Trade . Re public of Indone -sia. Jakarta, 5 pp.

Satyani, D., Sudradjat, A., & Sugama, K. 2007. Ikan Hias Air Tawar Indone sia. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta, 170 hlm.

Gambar

Gambar 1.Wadah akuarium untuk budidaya ikan hias
Gambar 3.Kolam tanah yang disemen di pinggirnya untuk budidaya induk-induk ikan koi dan balashark
Gambar 4.Kolam/bak semen sangat umum untuk budidaya ikan hias. Bak dari keramik untuk pemeliharaan benihbotia berwarna kuning agar warna ikan menjadi lebih bagus (kanan)

Referensi

Dokumen terkait

Gejala kolik ginjal akut bergantung pada lokasi dari batu saluran

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana. Muhamad Yogi Hamdani Universitas

Pada penelitian ini, akan melakukan penerapan metode certainty factor dengan forward chaining untuk kepastian dari penyakit tropis pada balita, mengacu pada beberapa

2 Implementasi Gimana ya, kalau menurut analisa saya hhhh, sesuatu yang luar biasa kalau tidak digunakan atau diamalkan dengan benar maka tidak akan

bahwa penataan gedung dan ruangan kantor di lingkungan Pemerintah Kota Malang telah diatur dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Penataan

PENGARUH PEMADATAN TANAH DIBAWAH STANDAR 95% MDD TERHADAP PERILAKU TANAH EKSPANSIF DI KAWASAN LIPPO CIKARANG, BEKASI, JAWA BARAT. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode dalam menyampaikan pesan adalah dengan metode qishah (bercerita), metode tajribi (pengamalan) dan metode uswah (keteladanan), metode nasihat, tabsyir dan tanzhir.. Adapun

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin