• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MLR 1200739 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MLR 1200739 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

Dunia pariwisata dewasa ini sudah sangat berkembang dimana sudah banyak destinasi wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri dan dapat menarik perhatian wisatawan. Dewasa ini wisatawan menjadi lebih pemilih dengan menginginkan pengalaman wisata yang spesifik dan bernilai. Kesadaran ini meningkatkan mobilitas wisatawan dari dan ke berbagai tempat baik di dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mendorong permintaan terhadap kebutuhan jasa transportasi demi mendukung aktivitas pariwisata dunia.

Kegiatan wisatawan tidak terlepas dari jasa transportasi wisata. Transportasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu transportasi darat, laut dan udara.transportasi berhubungan erat dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, khususnya dalam aspek konsumsi wisata. Tingkat konsumsi wisatawan sensitive terhadap pendapatan tetapi kurang sensitif terhadap harga (Kemenparekraf 2012). Sensitivitas yang rendah terhadap harga menjunjukan bahwa wisatawan mempersepsikan produk yang dibeli memang dibutuhkan dan juga menunjukan ketertarikan terhadap tujuan wisata tersebut.

Untuk wisatawan yang melakukan perjalanan internasional baik yg menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 13,7 orang, meningkat 0,27 dari tahun 2014 yang sebanyak 13 juta orang. Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta sebanyak 6,3 juta orang diikuti Bandara Udara Ngurahrai Bali 4,3 juta orang, Kuala namu 811,8 ribu, Juanda 806,7 ribu, Hasanuddin 46,5 ribu (sumber:Badan Pusat Statistik tahun 2015).

(2)

2029. Dedangkan pada tahun 2034, diperkirakan Indonesia akan menjadi pasar dari 270 juta penumpang (Dinas Perhubungan)

Menurut Hermantoro (2011:1) pariwisata merupakan bentuk nyata dari perjalanan sebuah bisnis global yang sangat menjanjikan karena mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang dihasilkan dari pergerakan wisatawan Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi alam yang sangat melimpah, namun sulitnya jangkauan, kemacetan yang sering terjadi dimana-mana dan aksesinbilitas yang kuran baik lah yang manjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Indonesia mengurungkan niatnya untuk mengunjungi destinasi wisata yang ada di Indonesia.

Namun jika dilihat lebih lanjut keindahan alam dan daya tarik destinasi wisata saja tidak cukup jika untuk menuju ke tempat tersebut harus menempuh waktu di perjalanan yang cukup lama dan aksesibilitas yang tidak memadai sehingga berpengaruh pada keputusan berkunjung wisatawan. Terdapat beberapa wisatawanyang hanya ingin melakukan perjalanan untuk berlibur dengan waktu yang tidak terlalu lama didalam perjalanan menuju destinasi wisata yang telah mereka pilih. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sebagian ruas jalan di kota-kota besar di Indonesia khususnya Kota Jakarta kerapkali mengalami kemacetan parah hingga berjam-jam sehingga akan menimbulkan berkurangnya motivasi wisatawan untuk mengunjungi atau menghabiskan waktu liburan di daerahnya sendiri dan lebih memilih melakukan liburan ke luar negeri dengan menggunakan alat transportasi yang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan wisata yang telah dipilih.

(3)

kegiatan wisata ke destinasi yang diinginkan melalui jalur udar dengan biaya yang tidak terlalu besar.

Dengan memanfaatkan strategi penerbangan tarif rendah atau low cost carrier ini, Skyscanner yang merupakan situs pencarian perjalanan global yang menyediakan perbandingan online untuk penerbangan dilebih dari seribu maskapai penerbangan memprediksi bahwa dengan banyaknya maskapai penerbangan murah di Asia, pertumbuhan kelas menengah, serta pembangunan bandar udara di seluruh kawasan di Aisasehingga bepergian di kawasan Asia akan menjadi lebih mudah dan lebih terjangkau.

Banyaknya maskapai penerbangan khususnya yang memberikan tiket dengan harga murah akan membentu industri pariwisata untuk terus tumbuh karena semakin banyaknya rute penerbaangan yang dibuka. Sehingga semakin banyaknya tujuan wisata yang dapat dikunjungi tanpa merogoh biaya yang terlalu besar. Dari 11 jasa penerbangan (Niaga Berjadwal) yang ada di Indonesia, terdapat beberapa maskapai penerbangan yang menawarkan layanan tiket penerbangan dengan tarif yang rendah. Beberapa perusahaan jasa penerbangan yang menawarkan pelayanan dengan harga tiket yang rendah diantaranya seperti Indonesia AirAsia, Lion Air, Citilink dan lain-lain. Hal positif yang didapatkan masyarakat adalah motivasi masyarakat untuk berlibur terbantu dengan adalanya penerbangan dengan tarif rendah, walaupun dengan pelayanan yang berbeda dengan penerbangan reguler yang memberi full service pada saat penerbangan.

Dengan adanya modernisasi dan peningkatan daya tarik wisata, masyarakat semakin tertarik untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dibandingkan dengan destinasi wisata yang ada di dalam negeri. Contohnya beberaapa negara di Asia sperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan lain-lain. Perusahaan penerbangan yang menawarkan tiket dengan tarif rendah dalam beberapa tahun trakhir ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam hal jumlah penumpang, dan destinasi wisata yang menjadi primadonanya adalah Singapura.

(4)

lebih dari satu kali perjalanan melainkan berkali-kali, selain itu Singapura pun memiliki jarak yang dekat dengan Indonesia sehingga tidak memerlukan waktu yang terlalu lama, Singapura pun memiliki akses yang mudah di jangkau sehingga wisatawan tidak merasa khawatir akan menempuh waktu yang terlalu lama di perjalanan.

Adapun kegiatan wisatawan yg dilakukan ketika berada di Singapura yaitu:

Gambar 1.1

Kegiatan Wisatawan Indonesia Ketika Berada Di Singapura

Sumber: (TravelKompas.com)

Sekitar 26% wisatawan Indonesia melakukan wisata belanja di Singapura, 18% hanya untuk berjalan-jalan, 8% untuk menikmati kuliner khas Singapura dan 4% untuk menikmati hal lain termasuk acara hiburan dan mengunjungi wahana permainan.

Di dukung dengan adanya harga yang murah ini, Indonesia AirAsia sebagai maskapai yang diberikan gelar sebagaiThe World’s Best Low Cost Airline dari Sky Traxdan memiliki selogan “Now Everyone can fly”, yang bertujuan membidik pasar menengah ke bawah yaitu segmen yang membutuhkan sarana dari transportasi udara, tanpa mempertimbangkan tingkat pelayanan eksklusif yang bergengsi karena dengan meningkatnya kondisi perekonomian, mobilitas juga meningkat. Sarana transportasi udara yang dahulu lebih berkesan sebagai kendaraan yang berkelas tinggi, dengan adanya strategi ini diubah menjadi sarana transportasi untuk semua kalangan.

AirAsia membuat model tarif serendah mungkin dan menciptakan nilai melalui penerapan kunci strategi berikut :

26%

18% 8%

4%

Wisata Belanja

berjalan-jalan

(5)

Tabel 1.1

Tabel Model Tarif Rendah Airasia Airasia Key Strategies

Safety First Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.

Low Fare, No Frills Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.

Streamline Operations

Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien.

Lean Distribution System

Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan perjalanan.

Point to Point Network

Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya yang rendah.

Sumber:AirAsiaIndonesia

Dapat terlihat bahwa model tarif rendah AirAsia terdiri dari beberapa aspek seperti Safety First, High Aircraft Utilization, Low Fare, No Frills, Streamline Operations, Lean Distribution System, Point to Point Network, yang mana modelini berbeda dengan maskapai penerbangan reguler yang tidak menggunakan strategi low cost carrier.

Adapun frekuensi penerbangan yang telah di tetapkan oleh maskapai AirAsia setiap harinya adalah sebagai berikut

Tabel 1.2

(6)

Tabel diatas menjelaskan bahwa frekuensi terbang dari maskapai penerbangan AirAsia berlangsung setiap hari dan terdapat 6 kali penerbangan setiap harinya. Dari beberapa maskapai penerbangan yang menggunakan strategi low cost carrier, AirAsia membuka peluang yang sangat besar untuk seseorang malakukan wisata dengan meberikan harga tiket yang rendah jika dibandingkan dengan harga dari tiket pesawat reguler lainnya. Sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi destinasi yang telah mereka pilih. Adapun transportasi yang digunakan wisatawan untuk pergi ke ingapura adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2

Jalur Yang Gigunakan Dalam Perjalanan Ke Singapura

Sumber: Singapore Tourism Bord2012

Bisa terlihat dari data di atas bahwa mayoritas wisatawan yang datang ke Singapura menggunakan transportasi udara sebanyak 62%. Adapun atraksi wisata yang dikunjungi wisatawan Indonesia ketika berada di Singapura yaitu:

Gambar 1.3

Atraksi Wisata Yang Di Gemari Di Singapura

Sumber: Songapore Tourism Board 2012

165.565

Air

Sea

Land

35%

29% 21% 21%

18%

Universal Studio

China Town

Little Indian

Merlion Park

(7)

Menurut Shaw (2007) dalam Airline Marketing and Management ada keputusan konsumen yang harus di analisis, yaitu:

1. Perjalanan apa yang akan dijalankan? 2. Transportasi apa yang akan dipilih?

3. Untuk penerbangan dengan jalur udara, kelas apa yang akan dibeli? 4. Maskapai penerbangan mana yang akan dipilih?

Dengan adanya perbandingan harga yang di berikan antara maskapai yang memberikan tarif rendah dengan maskapai yang memberikan pelayanan penuh maka apakah penerbangan dengan tarif rendah dapat sepenuhnya menarik perhatian wisatawan atau sebaliknya bahwa konsumen mementingkan keselamatan dibandingkan dengan harga.

Kualitas maupun kuantitas suatu informasi yang diterima oleh konsumen akan mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap suatu prosuk tertentu dan atau terhadap keputusan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata yang telah dipilih. Maka dari itu berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Penerbangan Tarif Rendah

Maskapai AirAsia Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Jakarta Ke Singapura”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan, maka permasalahan yang dapat di rumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keberadaan penerbangan tarif rendah Maskapai AirAsia bagi wisatawan dengan rute Jakarta ke Singapura?

2. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan untuk mengunjungi Singapura dengan menggunakan penerbangan tarif rendah maskapai AirAsia?

(8)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak di capai adalah:

1. Menganalisis bagaimana keberadaan penerbangan tarif rendah maskapai AirAsia bagi wisatawan dengan rute Jakarta ke Singapura 2. Menganalisis bagaimana keputusan wisatawan untuk mengunjungi

Singapura dengan menggunakan penerbangan tarif rendah maskapai AirAsia

3. Menganalisisbagaimana pengaruh keberadaan penerbangan tarif rendah maskapai AirAsia terhadap keputusanberkunjung wisatawan dari Jakarta ke Singapura

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan memperluas wawasan pengalaman sehingga dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang sangat berharga bagi peneliti. 2. Bagi Akademis

Bagi rekan mahasiswa, diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan prilaku wisatawan dan keputusan berkunjung wisatawan.

(9)

1.5Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan sebagai landasan dalam penelitian serta kerangka pemikiran dalam menyusun penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan lokasi penelitian, metode penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan

Bab ini menguraikan pembahasan hasil penelitian berdasarkan teori dan data yang diperoleh dari penelitian. BAB V Kesimpulan dan saran

Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian.

Gambar

Gambar 1.1 Kegiatan Wisatawan Indonesia Ketika Berada Di Singapura
Tabel 1.2
Gambar 1.2 Jalur Yang Gigunakan Dalam Perjalanan Ke Singapura

Referensi

Dokumen terkait

Umur dan derajat dehidrasi berpengaruh terhadap lama rawat, dimana anak usia 0-12 bulan lebih lama dirawat dari kelompok umur lainnya dan pasien dengan dehidrasi

variabel bebas (X) yaitu efektivitas pendidikan dan latihan profesi guru.. (PLPG) dengan variabel terikat (Y) yaitu

Penelusuran pada minatnya terhadap pemikiran-pemikiran restrukturisasi negara, pada hakikatnya juga banyak meminjam (betapapun dalam variasi tertentu) dari patokan- patokan

Dari hal-hal diatas, maka dipilihlah judul karya Tugas Akhir “Fotografi Potret Keseharian Mukmin dalam Pelaksanaan Sunnah”, dengan menggunakan kaidah fotografi komersial

Kebijakan 9: Pembangunan dan pengembangan kaw asan permukiman yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal.. di

Mahapatih Gajahmada kemudian mendekati Sang Prabu Brawijaya dengan isak tangisnya sambil berkata, “Prabu, batalkan putusan Paduka Raja untuk menghukum mati putranda, Raden

[r]

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Adat Semester Padat. Dosen