Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Pagei
PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VOKASI KE-4
Revolusi Keprilakuan Akuntan Untuk
Mewujudkan
Sustainable Development
Manado, 28 – 30 Mei 2015
JURUSAN AKUNTANSI
ISSN : 2460-0423
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Susy A. Marentek, SE.,MSA
Tim Editor :Dr. Hedy D. Rumambi, SE.,MM.,Ak.,CA.,CSRS Joseph N. Tangon, SE.,MSA.,Ak.,CA
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Pagev
DAFTAR ISI
Pernyataan Penerbit i
Sambutan Ketua Panitia ii
Sambutan Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado iii
Sambutan Direktur Politeknik Negeri Manado iv
Daftar Isi v
Dewan Redaksi ix
ABSTRAKSI ARTIKEL
ARTIKEL AKUNTANSI KEUANGAN PASAR MODAL 1 AKPM 01 Efektifitas Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Untuk Pengurangan
AngkaBacklogSektor Perumahan Di Kota Padang
(Armel Yentifa,Eliyanora,Reno Fithri Meuthia)
2
AKPM 02 Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Sektor Properti di Asia Tenggara Tahun 2008-2012)
(Adi Irawan Setiyanto
)
14
AKPM 03 Hubungan Aspek Individu Debitur terhadap Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah
(Dwi Kartikasari)
31
AKPM 04 Pengaruh Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Free Float Untuk Emiten dI BEI (Studi Kasus Pada Emiten Yang TidakFree Float)
(Ninik Kurniasih, Sari Zawitri,Rika Irawati)
45
AKPM 05 Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia
(Ida Syafrida, Ahmad Adib)
64
AKPM 06 Pengaruh Intellectual Capital Dan Risiko Bisnis Terhadap Kinerja Pasar Perusahaan Keuangan Di BEI
(Edi Sopyan,Wibowo)
77
AKPM 07 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2013
(La Ode Hasiara, Makmur, Usman BV)
101
AKPM 08 Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Laba Kena Pajak Perusahaan (Studi Terhadap Perusahaan Publik Yang Masuk LQ-45)
(Sari Zawitri, Elsa Sari Yuliana, Dede Irwan)
116
AKPM 09 Pola Pengelolaan Hutang Dagang Sebagai Eksistensi Praktik Manajemen Modal Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Pontianak
(Arianto, Zulfikar, Elsa Sari Yuliana)
129
AKPM 10 Berdampakkah Kuasi Reorganisasi Terhadap Nilai Perusahaan ?
(Retno Widiastuti)
149
AKPM 11 Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha Gemilang Sesuai Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 di Samarinda
(Zulfikar, La Ode Hasiara, Fatahul Rahman)
ISSN : 2460-0423
ARTIKEL AUDITING DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 182 ASIA 01 Penentu Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi serta
Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan (I Made Suarta, IGA Oka Sudiadnyani)
183
ASIA 02 Fraud Identification In Digital Data Using Statistical Method; A Case On Payroll Digital Data-Set
(Ali Masjono, Agus Purwaji)
201
ASIA 03 Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2008-2012)
(Iwan Budiyono, Ratna Agustina)
214
ASIA 04 Pengaruh Akuntabilitas Dan Self Review Terhadap Debiasing Audit JudgmentDenganLocus Of ControlSebagai Variabel Pemoderasi
(Ida Nur Aeni, Dhyah Setyorini)
227
ASIA 05 Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Web Pada Perusahaan Jasa Konveksi
(I Ketut Suwintana, I Made Suarta, Ni Kadek Dessy Hariyanti)
244
ASIA 06 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Jessy Cakes
(Daniek Kusumaningsih, Mardinawati, dan Afiat Sadida)
257
ASIA 07 Analisis Temuan Audit Kepabenan Berdasarkan Sistem Profiling Risiko
World Customs Organization(WCO)
(Agung Budilaksono)
269
ASIA 08 Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Auditor Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Pada KAP Di Surabaya
(Fajar Satrio Adylaga, Lintang Venusita)
287
ASIA 09 Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Kas Operasional Ditinjau dari Kepuasan Pengguna dan Kinerja Individu (studi kasus pada Universitas Indonesia)
(Arthaingan H. Mutiha, Fitri Adriany)
305
ASIA 10 Analisis Efektifitas Investasi Sistem Informasi Menggunakan Metode
Information Economics
(Sarana, Diyana Setyaningrum, Susena)
314
ASIA 11 Pengaruh Locus Of Control Terhadap Perilaku Audit Disfungsional Melalui Tekanan Anggaran Waktu
(Anna Isrowiyah)
328
ASIA 12 Latent-Path Modeling Guna Memprediksi Hubungan Kausal Dari Ketersediaan Sumberdaya, Perilaku Terencana, Dan Continuous Online AuditingKesediaan Akuntan Publik Memberikan Layanan
(F.X. Kurniawan Tjakrawala, Rika Mandasari)
346
ARTIKEL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN LEMBAGA
NON PROFIT 363
AKSP 01 Penilaian Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Pontianak
(Elsa Sari Yuliana, Tashadi Tarmizi, Bob Mustafa)
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Pagevii AKSP 02 Peran Moderasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) Dalam
Mempengaruhi Hubungan Antara Kompetensi Manajemen (Kepala Daerah) Dan Korupsi
(Novrina Chandra, Sukartini, Amy Fontanella)
377
AKSP 03 Analisis Kebermanfaatan Dan Kemudahan Memahami Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Dengan Standar Akuntansi Berbeda (Tinjauan Dari Perspektif Pengguna)
(Amy Fontanella, Sukartini, Novrina Chandra)
393
AKSP 04 Determinan Kesiapan Implementasi BasisAccrualDi Jember
(Taufik Kurrohman)
413
ARTIKEL PERPAJAKAN 429
PPJK 01 Pemanfaatan Pungutan Zakat Pada Mekanisme Pajak
(Fidiana, Sutjipto Ngumar)
430
PPJK 02 Analisis Aspek Perpajakan Atas Usaha Jasa Konstruksi Dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
(Bayu Sarjono)
443
PPJK 03 Pemberlakuan dan Pemahaman Sunset PolicyJilid II Tahun 2015 dalam Undang_Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan serta Pandangan Hukum Islam
(Noor Safrina, Akhmad Soehartono)
460
PPJK 04 Analisis Perbandingan Kebijakan Pajak Penghasilan Atas Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Antara Indonesia Dan Thailand
(Aulia Hidayat, Ning Rahayu)
478
ARTIKEL AKUNTANSI MANAJEMEN 501 AM 01 Analisis Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z-Score Pada
Perusahaan Telekomunikasi
(Rita Martini, Kartika Rachma Sari, Susi Ardiani, Rian Gumayu)
502
AM 02 Analisis Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan: Studi Pada PT. Semen Padang
(Dina Armidya, Afridian Wirahadi Ahmad, Eka Rosalina)
513
AM 03 Mengeksplorasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Perspektif Solidaritas Sosial (Studi Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Manado)
(Hedy Desiree Rumambi))
527
ARTIKEL AKUNTANSI SYARIAH 548
AKSR 01 Bagaimana Masjid dan Masyarakat Saling Memakmurkan? Pemaknaan Akuntabilitas Masjid
(Eka Siskawati,Ferdawati, Firman Surya)
549
AKSR 02 Keandalan Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Perspektif Syariah Islam
(Bambang Waluyo)
ISSN : 2460-0423
ARTIKEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI 576 PPAK 01 Persepsi Konten Pembelajaran Dan Pengaruhnya Terhadap Life-Long
Career Untuk Mendukung Pengembangan Kompetensi Bidang Akuntansi Yang Berkelanjutan
(Mustika Widowati)
577
PPAK 02 Studi Kebutuhan Soft Skill Dalam Upaya Penyusunan Model PembelajaranSoft SkillYang Terintegrasi dengan Mata Kuliah Akuntansi
(Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria)
591
PPAK 03 Influence Implementation Accelerated Learning Model For Increasing Efectivity And Efficiency Procces Learning And Teaching Financial Accounting Elementary
(Endah Suwarni, Dwi Prilaswanti, Bambang Budiprayitno)
613
PPAK 04 Perancangan Struktur Metode Student Centre Learning (SCL) Dalam Mata Kuliah Sistem Akuntansi Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
(Zahara, Zalida Afni)
631
PPAK 05 Efektifitas Penggunaan Studi Kasus dalam Praktikum Akuntansi: Studi pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Ambon
(Monika Handojono, Mersyia F. Aponno)
646
PPAK 06 Analisis Kebutuhan Kompetensi Lulusan D3 Akuntansi untuk Sektor Industri Dan Perdagangan di Jawa Tengah Tahun 2014 Upaya Menghadapi MEA
(Moh.Hasanudin, Marliyati, Sri Murtini, Ch. Retno G, Resi Yudhaningsih)
660
PPAK 07 Persepsi Pengguna Lulusan dan Staf Pengajar Mengenai Pengajaran Akuntansi
(Mersyia F. Aponno, Monika Handojono)
675
ARTIKEL KEPRILAKUAN AKUNTAN 687 KPAK 01 Etika Kerja Islam Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Perubahan
Organisasi Bank Syariah
(Nikmatuniayah)
688
KPAK 02 Efektivitas Komite Audit Dan Independensi Dewan Komisaris Terhadap Nilai Perusahaan BUMN Dimoderasi VariabelTimeliness
(Evada Dewata, Hadi Jauhari, Desy Natalia)
702
KPAK 03 Kajian Peran Akuntan Pendidik Dalam Pendidikan Profesi Akuntansi : Implementasi strategi Pembelajaran Sebagai Pembentuk Motivasi Dan Perilaku Beretika
(Anie Valora Mundung, Hajriansyah Kodung)
715
KPAK 04 Tax AvoidanceDanCorporate Performance (Nanik Lestari, Wika Arsanti Putri)
738
KPAK 05 Pengaruh CSR Terhadap Intellectual Capital: Bukti Empiris dari Industri Perbankan di Indonesia
(Erlin Melani)
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Pageix KPAK 06 Total Quality Management dan Kinerja Manajerial dari Perspektif Teori
Kontijensi
(Arif Widyatama, Syamsuddin, dan Henni Mande)
767
KPAK 07 Pengaruh Surplus Arus Kas Bebas dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013
(Maeli Yulia, Wibowo)
782
KPAK 08 Implementasi Filosofi Tri Hita Karana Dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
(I Made Bagiada,I Nyoman Darmayasa)
798
KPAK 09 Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pendidikan Akuntansi Di Pendidikan Tinggi Vokasi: Upaya Membentuk Perilaku Akuntan Humanis.
(Kurnia Ekasari)
816
KPAK 10 Internalisasi “Pancer” Dalam Jiwa Akuntan: Upaya Revolusi Perilaku Akuntan
(Nurafni Eltivia)
831
KPAK 11 Wajah Akuntansi Dan Akuntabilitas Tritugas Gereja (Kiet Tumiwa)
841
ISSN : 2460-0423
HUBUNGAN ASPEK INDIVIDU DEBITUR TERHADAP SUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH
Dwi Kartikasari
Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Parkway Batam Center, Batam, 29461
E-mail: dwi@polibatam.ac.id
Abstract
This study sought to uncover the factors associated with the debtors being considered by a bank in determining the interest rate charged to its customers. Secondary data was collected from 1279 documents of mortgage customers during 2014 with saturated sampling technique. The independent variable with each debtor approach was analyzed using multiple regression analysis in EViews program 5. The independent variables with the approach of the debtor groups were analyzed using dummy regression using Microsoft Excel 2010. The author concludes that the amount of collateral, the loan principal, advances, and loan terms n hav e strong and significant influence simultaneously to the interest rate set by the bank. Of all the variables mentioned above, the variable of loan principal has the largest regression coefficient so it has the greatest influence on the interest rate. Only one variable that has a negative effect, namely the amount of the advance. Furthermore, the authors found that the magnitude of the relationship between borrower group and lending rates is small compared to other variables, but the effect remained significant.
Keywords: lending rates, collateral, cash advance, loan term, groups of debtors. Abstrak
Penelitian ini berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan oleh sebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan kepada nasabah. Data sekunder dikumpulkan dari 1279 dokumen KPR nasabah selama tahun 2014 dengan teknik sampling jenuh. Variabel independen dengan pendekatan masing-masing debitur dianalisis menggunakan analisis regresi berganda pada program EViews 5. Variabel independen dengan pendekatan kelompok debitur dianalisis menggunakan regresi dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis menyimpulkan bahwa besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semua variabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi terbesar sehingga pengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu variabel yang memiliki pengaruh negatif, yaitu besarnya uang muka. Selanjutnya, penulis mendapati bahwa hubungan kelompok debitur terhadap besaran suku bunga kredit tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya, namun pengaruhnya tetap signifikan.
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page32
PENDAHULUAN
Telah banyak kajian yang membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara
pengembangan lembaga keuangan dengan pertumbuhan ekonomi. Lembaga keuangan seperti
perbankan bertindak sebagai lembaga intermediasi dengan cara menyalurkan kelebihan dana
kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, baik untuk kegiatan produktif maupun
konsumtif. Djoko Retnadi (2006) menyatakan bahwa kemampuan menyalurkan kredit oleh
perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi internal dan eksternal
bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam
menghimpun dana masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga. Dan dari sisi
eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
Dengan demikian, dari sisi internal perbankan, penentuan suku bunga kredit
merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan tingkat penyaluran
kredit. Peran penting suku bunga juga dikonfirmasi oleh Kasmir (2008) yang
menempatkan unsur suku bunga kredit sebagai salah satu komponen utama dalam suatu
fasilitas kredit disamping kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, dan risiko.
Menurut hasil Survei Kredit Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI),
hingga saat ini, penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit modal kerja dan
kredit konsumsi. Kredit konsumsi lebih banyak digunakan untuk pembiayaan
properti/perumahan berupa kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan
bermotor. Dengan demikian, pemahaman mengenai penentuan suku bunga kredit untuk
sektor properti sangat bermanfaat, tidak hanya untuk perbankan namun juga masyarakat
umum yang banyak terlibat dalam KPR.
Suku bunga KPR yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah/debitur biasanya
ditetapkan oleh bank dengan mempertimbangkan suku bunga dasar kredit (SBDK atau
prime lending rate) yang telah ditetapkan sebelumnya. SBDK ditetapkan oleh
manajemen bank berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. SBDK
ditentukan berdasarkan segmen bisnisnya, apakah untuk korporasi, ritel, mikro, KPR,
dan konsumsi non KPR. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi
risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing
debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang
dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
ISSN : 2460-0423 penilaian risiko yang dilakukan pihak bank terhadapnya. Untuk itu, penelitian ini
berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan
oleh sebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan
kepada nasabah. Penulis berharap penelitian ini dapat berkontribusi dalam memperkaya
khazanah penelitian mengenai suku bunga yang saat ini masih didominasi oleh
penelitian lintas bank sehingga umumnya penelitian sejenis saat ini berfokus pada bank
daripada penilaian risiko nasabah bank itu sendiri.
KAJIAN LITERATUR
Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip
konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan
dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini
dikenal dengan istilahspread based (Kasmir, 2008). Perbankan umumnya menggunakan
suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau lazim disebut BI rate sebagai suku
bunga acuan (Sinungan, 2000), dimana suku bunga simpanan biasanya ditetapkan dibawah
BIratesedangkan suku bunga kredit ditetapkan diatas BI rate. Selain didominasi oleh
pengaruh BIrate, suku bunga simpanan erat hubungannya dengan faktor eksternal seperti
tingkat inflasi dan faktor internal atau kinerja perusahaan (Almilia dan Utomo,
2006). Meskipun BIrate erat kaitannya dengan suku bunga kredit, namun pengaruh BI
rateterhadap distribusi kredit kurang signifikan (Pratama, 2010).
Umumnya penelitian tentang suku bunga bank menggunakan data lintas bank,
sehingga generalisasi yang dilakukan biasanya dikaitkan dengan kondisi makro
ekonomi dan kondisi mikro ekonomi internal perusahaan seperti penelitian yang
dilakukan oleh Almilia dan Utomo (2006) dan Soesilo (2005). Soesilo menyimpulkan
bahwa suku bunga kredit pada BPR bervariasi lintas bank karena perbedaan profil risiko
nasabah antar bank, tingkat likuiditas dan biaya modalnya. Suku bunga bervariasi lintas
negara (Pereira dan Mourao, 2012). Suku bunga juga cenderung lebih tinggi pada saat
krisis (Avouyi-Dovi, Horny, dan Sevestre, 2012).
Sejumlah penelitian lain juga mengaitkan suku bunga dengan variabel lainnya,
namun kebanyakan penelitian ini menempatkan suku bunga sebagai independen.
Misalnya Ditria dkk (2008) menyebutkan pengaruh suku bunga terhadap tingkat
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page34 Sepanjang penelusuran penulis, penulis tidak mendapati penelitian sejenis yang
fokus pada aspek individu yang mempengaruhi penetapan suku bunga kredit setelah
memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari
penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Meskipun
Jimenez dan Saurina (2004) pernah meneliti pada aspek individu debitur seperti agunan,
jenis debitur, dan hubungan debitur dengan bank terhadap risiko kredit. Perbedaan
penelitian Jimenez dan Saurina dengan penelitian penulis adalah variabel dependen,
dimana Jimenez dan Saurina menggunakan kolektibilitas daripada suku bunga kredit.
Dengan masih sedikitnya literatur yang membahas ini serta pendekatan penelitian ini
yang praktis, penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi dunia akademik dan
masyarakat luas.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT BTN cabang Batam. Data sekunder
dikumpulkan dari 1279 data dokumen kredit nasabah selama tahun 2014 dengan teknik
samplingjenuh. Variabel dependen berupa suku bunga kredit.
Sedangkan variabel independen dikategorikan dalam dua pendekatan. Setiap
pendekatan dianalisis secara parsial. Pendekatan pertama yaitu pendekatan
masing-masing debitur diantaranya nilai agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka
waktu kredit. Data bersifat kuantitatif dengan jenis data rasio, kemudian data diuji
menggunakan uji asumsi klasik menggunakan program EViews 5 versi portable.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan Winarno (2009) dan Gujarati (2010),
penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dan autokorelasi di
antara variabel, namun terdapat masalah heterokedastisitas. Korelasi antar semua variabel
independen kurang dari 0,9, koefisien Durbin-Watson sebesar 1,6 masih berada padarange
yang disarankan oleh Winarno yaitu 1,54 – 2,46, serta probabilitas BreuschGodfrey LM
Test masih dibawah 5 persen yang dipersyaratkan. Khusus untuk heterokedastisitas,
penulis sebenarnya telah berusaha memperbaiki masalah ini dengan melakukan
transformasi Log, namun masalah ini tetap muncul. Sehingga penulis memutuskan
untuk mengabaikan masalah heterokedastisitas dan melanjutkan analisis menggunakan
metode regresi berganda.
ISSN : 2460-0423 diantaranya debitur yang berasal dari perumahan yang sama, debitur yang dinilai oleh
account officer (AO) yang sama, dan debitur yang kreditnya direalisasi pada bulan yang
sama. Untuk ketiga variabel independen ini, data dianalisis menggunakan regresi
dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis mengambil hipotesis bahwa AO
sebagai pengambil keputusan dalam penilaian debitur tidak berpengaruh signifikan
dalam menentukan suku bunga kredit debitur. Artinya, penulis mengasumsikan bahwa AO
akan bertindak objektif sehingga suku bunga kredit yang ditetapkan untuk debitur tidak akan
bervariasi antar AO. Dengan kerangka pemikiran yang serupa, hipotesis lainnya pada
penelitian adalah suku bunga kredit tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan
waktu/bulan diberikannya kredit dan perumahan yang dibeli oleh debitur.
Khusus untuk variabel dummy perumahan, karena ada banyak nama perumahan
yang dapat dimasukkan, maka penulis membatasi analisis data hanya pada perumahan yang
memiliki lebih dari 30 debitur. Pembatasan jumlah debitur ternyata bermanfaat, karena penulis
hanya perlu menguji 8 perumahan daripada lebih dari 30 perumahan ada, sedangkan Excel hanya
membatasi regresi untuk maksimal 16 variabel. Selanjutnya kedelapan perumahan tersebut
diiterasi sehingga diperoleh 5 buah perumahan yang memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada kelompok debitur.
Pengujian variabel bulan terhadap penentuan suku bunga kredit untuk mengetahui
apakah pada bulan tertentu besarnya suku bunga akan berbeda secara signifikan dengan
bulan-bulan lainnya. Pengujian ini juga bermanfaat untuk mengetahui apakah asumsi datacross
sectionyang digunakan pada data selama 12 bulan pada tahun 2014 cukup tepat digunakan.
Selanjutnya data dianalisis menggunakan regresidummymenggunakan Microsoft Excel 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan output Eviews, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
yang diuji seperti besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit
memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page36 Tabel 1
Uji Signifikansi Koefisien Regresi Variabel Masing-Masing Individu Debitur Variabel Konstanta Std. Error t-Statistic Prob. Intersep -1,08 x 10-13 3,18 x 10-15 -33,97384 0,0000 X1 (Agunan) 5,87 x 10-23 4,40 x 10-24 13,34972 0,0000 X2 (Uang Muka) -3,53 x 10-22 1,68 x 10-23 -21,03625 0,0000 X3 (Pokok) 100,0000 1,57 x 10-14 6,36 x 1015 0,0000 X4 (Waktu) 7,72 x 10-15 2,39 x 10-16 32,28414 0,0000 Adjusted R-squared 1,000000 F-statistic 1,14 x S.E. of regression 2,54 x 10-14Prob(F-statistic) 0,000000
Durbin-Watson stat 1,674887
Berdasarkan keluaran EViews diatas, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = -1,08x 10-13+ 5,87x 10-23(X1) – 3,53x 10-22(X2) + 100 (X3) + 7,72x 10-15(X4)
(1) Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
X1 = besarnya agunan atau harga rumah yang dijaminkan ke bank atau dibeli debitur
X2 = besarnya uang muka ataudown paymentatau DP
X3 = besarnya pokok pinjaman
X4 = jangka waktu kredit
Dengan demikian, semakin mahal harga rumah yang ingin dibeli debitur (X1),
semakin besar pula jumlah pinjaman yang diajukan oleh debitur (X3), maka bank
cenderung memberikan tingkat bunga kredit yang lebih tinggi karena semakin besar
pokok pinjaman, semakin besar risiko likuidatas dan kolektibilitas yang harus
ditanggung oleh bank. Dari semua variabel yang disebutkan diatas, variabel pokok
pinjaman X3 mempunyai koefisien regresi terbesar sehingga pengaruhnya paling besar
terhadap besarnya suku bunga. Di lain pihak, semakin besar uang muka yang
dibayarkan oleh debitur (X2), semakin kecil tingkat bunga kredit yang dikenakan karena
bank menilai debitur telah menanggung sendiri sebagian risiko. Terakhir, semakin
panjang jangka waktu kredit (X4), semakin besar suku bunga yang dikenakan karena
risiko membesar seiring dengan masa depan yang lebih panjang sehingga lebih sukar
diprediksi.
Khusus untuk koefisien determinasi yang meragukan, penulis telah mencoba
mengkonfirmasi hasil ini menggunakan program Excel 2010, namun outputnya berubah
pada beberapa kali percobaan bahkan tidak memunculkan angka sama sekali (red.
ISSN : 2460-0423 konsisten dalam beberapa kali percobaan.
Penulis juga menghitung korelasi antar variabel independen untuk memastikan
tidak terjadi multikolinearitas mengingat hubungan antara agunan, uang muka, dan pokok
pinjaman sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat. Namun, berdasarkan tabel
di bawah ini, terlihat bahwa korelasi antar variabel independen tidaklah sekuat yang
dibayangkan penulis.
Tabel 2
Korelasi Antar Variabel Masing-Masing Individu Debitur
Korelasi antar Variabel X1 (Agunan) X2 (Uang
Muka)
X3 (Pokok) X4 (Waktu)
X1 (Agunan) 1,000000 0,494134 0,068565 -0,022009
X2 (Uang Muka) 0,494134 1,000000 0,186102 0,416484
X3 (Pokok) 0,068565 0,186102 1,000000 -0,161855
X4 (Waktu) -0,022009 0,416484 -0,161855 1,000000
Hal ini disebabkan penentuan persentase uang muka bukanlah berdasarkan besaran
agunannya, namun mempertimbangkan unsur-unsur lain seperti kesepakatan dengan
developer/pengembang perumahan ataupun kesepakatan dengan masing-masing debitur. Seperti halnya pemilihan jangka waktu kredit, debitur sebenarnya masih mempunyai ruang untuk
membuat pilihan jumlah uang muka yang fleksibel sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini
dapat dilihat dari statistik deskriptif pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3
Statistika Deskriptif Variabel Individu Debitur
Komponen Uang Muka (%) Jangka Waktu (Tahun) Jumlah Debitur per Bulan
Rata-rata 36,66058074 9,581704 106,5833
Median 38,67088393 10 108,5
Modus 0 10 100
Standar Deviasi 12,19456438 3,569477 30,84111
Varians 148,7074005 12,74117 951,1742
Kurtosis 1,008769554 -0,50536 -0,91387
Skewness -0,566468776 -0,12479 -0,47285
Range 59,31491108 19 91
Minimum 0 1 49
Maksimum 59,31491108 20 140
Adapun distribusi jumlah debitur yang membayar uang muka untuk kredit dengan
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page38
berikut:
(c)
Gambar 1. (a) Persentase Uang Muka yang Dibayarkan oleh Debitur, (b) Jangka Waktu
Kredit, (c) Jumlah Debitur yang Direalisasikan Kreditnya per Bulan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, diketahui bahwa kebanyakan debitur
membayar uang muka sebesar 43-48 persen serta 25-30 persen daripada nilai agunan.
Meskipun demikian, tetap ada sejumlah debitur yang membayar uang muka kurang dari 6
persen ataupun lebih dari 50 persen. Sedangkan untuk jangka waktu kredit, kebanyakan
debitur memilih 10 tahun, dilanjutkan dengan pilihan 15 tahun dan 5 tahun.
Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur
terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel
kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu hanya 10,9
persen untuk variabel perumahan, namun pengaruhnya tetap signifikan seperti yang
ISSN : 2460-0423
Tabel 4
Hubungan Variabel Kelompok Debitur Terhadap Suku Bunga
Statistika Regresi Perumahan AO Bulan
Koefisien Korelasi (R) 0,335 0,242994 0,121947
Koefisien Determinasi (R2) 0,109 0,05535 0,0141
Kesalahan (Standard Error) 4,538 4,672944 4,773882
Significance F 4,99 x 10-31 2,71 x 10-15 1,22 x 10-5
Untuk variabel kelompok debitur yang membeli suatu perumahahan tertentu,
penulis melakukan iterasi dan seleksi kepada 8 buah perumahan. Selanjutnya, terpilihlah 5
buah perumahan yang diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
besaran suku bunga, yaitu:
Tabel 5
Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur Perumahan Terhadap Suku Bunga
Variabel Koefisien Standard Error t Stat P-value
Intersep 12,63 0,158 79,79 0
D1 (Arira Garden) 0,772 0,375 2,058 0,04 D2 (Marina Raya) -4,41 0,598 -7,38 3 x 10-13 D3 (Melati Garden) -3,32 0,454 -7,33 4 x 10-13 D4 (Pondok Pelangi) -3,01 0,554 -5,43 7 x 10-8 D5 (Putra Jaya Residence) -4,81 0,844 -5,7 2 x 10-8
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = 12,63 + 0,772 D1 - 4,41D2 - 3,32D3 - 3,01D4 - 4,81D5 (2)
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D1 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Arira Garden
= 0 untuk yang lain
D2 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Marina Raya
= 0 untuk yang lain
D3 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Melati Garden
= 0 untuk yang lain
D4 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan PondokPelangi
= 0 untuk yang lain
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page40 Dari kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang
negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi
yang cukup besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Hanya ada
satu perumahan yaitu D1 yang mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit, namun
selisih kenaikannya hanya 0,772 persen. Dengan demikian, sebenarnya debitur dapat
memanfaatkan preferensi bank terhadap perumahan tertentu sehingga dapat
memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah.
Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk
debitur. Terdapat 10 orang AO yang memberikan penilaian. Penulis mengiterasi dan
menyeleksi ke 10 orang AO ini sehingga diperoleh 5 orang AO yang mempunyai
hubungan yang signifikan dengan besarnya suku bunga kredit, yaitu:
Tabel 6
Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur denganAccount Officer
(AO) yang Sama Terhadap Suku Bunga
Variabel Koefisien Standard Error t Stat P-value Intersep 13,09163 0,308125 42,48806 2,4 x 10-246
D6(IX) -1,96859 0,377511 -5,21466 2,15 x 10-7
D7(F2) -1,32568 0,40189 -3,29861 0,000998
D8(F1) -1,08074 0,500914 -2,15753 0,031151
D9(F9) -1,45407 0,581006 -2,50268 0,01245
D10(DT) 4,74885 0,881662 5,386246 8,56 x 10-8
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk dari tabel diatas adalah:
Y = 13,09 - 1,97 D6- 1,33 D7- 1,08 D8- 1,45 D9+ 4,75 D10 (3)
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D6= 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial IX
= 0 untuk yang lain
D7= 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F2
= 0 untuk yang lain
D8= 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F1
= 0 untuk yang lain
D9= 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F9
ISSN : 2460-0423 D10= 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial DT
= 0 untuk yang lain
Dari kelima staf AO diatas, empat orang memberikan pengaruh yang negatif secara
signifikan sehingga menguntungkan debitur sehingga suku bunga kredit dapat turun antara
1-2 persen untuk debitur yang dievaluasi oleh D6, D7, D8, dan D9. Hanya ada AO yang
mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit yaituD10dengan selisih kenaikannya yang cukup
besar yaitu 4,75 persen. Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan
untuk melayaninya, maka debitur dapat memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah
dengan cara memilih AO yang mempunyai kecenderungan untuk memberikan suku bunga
yang lebih rendah.
Terakhir, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit
direalisasikan. Untuk KPR, kredit paling banyak direalisasikan pada bulan ke-3, 4, 6, dan 9
(lihat Gambar 1c). Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September
2014 dimana suku bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai besaran suku bunga kredit
yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulan-bulan lainnya seperti
yang ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel 7
Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur yang Kreditnya Direalisasikan pada Bulan Tertentu Terhadap Suku Bunga
Variabel Koefisien Standard Error t Stat P-value Intersep
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = 12,15 - 1,88 D11
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D11 = 1 jika kredit debitur direalisasikan pada bulan September
= 0 untuk yang lain
Pada bulan September, suku bunga KPR adalah 1,88 persen lebih kecil secara signifikan
dibandingkan bulan-bulan lainnya meskipun pada bulan tersebut bank tidak melakukan perubahan
kebijakan seperti promosi ataupun perubahan SBDK. Perlu penulis ingatkan bahwa standar
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page42 kecil dibandingkan pengaruh variabel-variabel lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa besarnya agunan,
pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan
secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semua
variabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi
terbesar sehingga pengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu
variabel yang memiliki pengaruh negatif, yaitu besarnya uang muka, sehingga semakin besar
uang muka yang disetor, akan semakin kecil suku bunga KPR yang dikenakan bank. Dengan
demikian, penulis menyarankan calon nasabah untuk memperbesar uang muka semampunya
agar menghindari suku bunga KPR yang tinggi.
Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur
terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel
kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu maksimal 10,9 persen
secara parsial, namun pengaruhnya tetap signifikan. Penulis menemukan 5 buah perumahan yang
diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap besaran suku bunga. Dari
kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang negatif
secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi yang cukup
besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Dengan demikian, penulis
menyarankan (calon) debitur untuk memilih perumahan tertentu karena nasabah akan
memperoleh suku bunga KPR yang lebih rendah.
Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk
debitur. Penulis memperoleh 5 orang AO yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan
besarnya suku bunga kredit. Dari kelima staf AO tersebut, empat orang memberikan
pengaruh yang negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur sebab suku bunga
kredit dapat turun antara 1-2 persen. Hanya ada satu staf AO yang mengakibatkan kenaikan
suku bunga kredit yaitu D10dengan selisih kenaikannya yang cukup besar yaitu 4,75 persen.
Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan untuk melayaninya, maka
penulis menyarankan debitur memilih staf-staf AO yang mempunyai kecenderungan untuk
memberikan suku bunga yang lebih rendah.
Selanjutnya, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit
ISSN : 2460-0423 9. Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September 2014 dimana suku
bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai tingkat suku bunga kredit sebesar 1,88 persen
lebih kecil secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulanbulan lainnya.
Terakhir, penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan diantaranya masalah
heterokedastisitas. Dengan adanya masalah ini, perhitungan standard error yang
dihasilkan oleh program kurang dapat dipercaya kebenarannya sehingga uji hipotesis yang
didasarkan pada uji t dan uji F juga kurang dapat dipertanggungjawabkan. Keterbatasan
lainnya adalah datadummyyang tidak melalui uji asumsi klasik. Dengan demikian, penulis berharap penelitian selanjutnya mampu mengatasi masalah-masalah ini dan meningkatkan
keterpercayaan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. S.,& Utomo, A. W. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku
Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Antisipasi, 10(1), 1-27.
Avouyi-Dovi, S., Horny, G., & Sevestre, P. (2012). Cost of Funds, Credit Risk And Bank Loan Interest Rates in The Crisis: A Microeconomic Approach. Retrieved from http://www.jma2015.fr/content/fichiers2012/190/sadghps_jma2012_v0.pdf.
Bank Indonesia.www.bi.go.id
Ditria, Y., Vivian, J., & Widjaja, I. (2008). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan.Journal of Applied Finance and Accounting, 1(1), 166-192.
Gujarati, D. (2010).Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Jimenez, G., & Saurina, J. (2004). Collateral, Type of Lender and Relationship Banking as Determinants of Credit Risk.Journal of Banking and Finance – Elsevier, 28(9), 2191– 2212.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Pereira, S., & Mourao, P. (2012). Why Does the Microcredit Borrowing Rate Differ
Across Countries? A Cross Country Study. International Journal of Social
Economics,39(8), 536 – 550.
Pratama, B. A. (2010). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Penyaluran Kredit Perbankan. Tesis Universitas Diponegoro.
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page44 diunduh dari The Indonesia Economic Intelligence,www.iei.or.id.
Soesilo, N. I. (2005). The Optimal Lending Rate of Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 556-583.
Sinungan, M. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Winarno, W. W. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews.