PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT KREDIT PEMILIKAN
RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN
RUMAH
(Studi pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh:
SONY FAHMI SIREGAR
090907121
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN
ABSTRAK
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai rumah atau yang bisa disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk rumah kedua atau untuk bisnis. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut ilmu di kota yang bersangkutan.
Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah, dan lokasi penelitian adalah Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter, jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga KPR pada tahun 2011-2013.
Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linear Sederhana. Untuk menguji hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji t, sedangkan untuk menguji uji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal menggunakan uji normalitas dan Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan variabel Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah, berpengaruh terhadap volume kredit pemilikan rumah. Hasil analisis secara parsial variabel suku bunga kredit pemilikan rumah berpengaruh signifikan terhadap volume kredit pemilkan rumah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.
The Influence of Mortgage Interest Rate To Volume of Mortgage At PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Branch Office Iskandar Muda Medan
ABSTRACT
of research and hypothesis testing shows that simultaneous variable interest rate mortgage loans, affect the volume of home loans. Partial result of the analysis variable mortgage interest rate have a significant effect on the volume of home loans PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik serta tak lupa shalawat dan salam juga senantiasa tercurah kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW. Atas rahmat dan berkah Allah SWT, penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemlikan Rumah Pada Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) jurusan
Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas, Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung hingga akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
3. Bapak M. Arifin Nasution, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Malanthon Rumapea, SE, M.I (Ak) yang telah banyak memberikan bantuan dalam pembuatan skripsi ini
5. Seluruh dosen pengajar dan staf di Program Studi Ilmu Administrasi
Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara khususnya untuk Kak Siswati dan Bang Farid yang telah banyak membantu.
6. Kepada yang paling kucinta ayahanda H. Ali Nasti Siregar dan Ibunda Dra
Hj. Zulfatma Batubara yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta masukkan yang tak ternilai harganya.
7. Abangku Enda Mora Siregar, SE. Ak, Msi dan Roy Fadli Siregar, ST
kakak ku Ade Novi Siregar, Amd dan Aryanni, SE.Ak, M.Si yang selalu mendukungku dan mendoakanku.
8. Untuk sahabat AB 09 yang mewarnai perjalanan kuliahku hingga sampai
saat ini terus memberikan motivasi sehingga saya mampu menyelesaikannya
yaitu Feri, Alam, Juanda, Rinda, Dahlina, Nadra, Ayu, Edwina, Marlina,
Marissa, mery, Hania, Rangga, Abdul, Yudhi, Fahru, Abdul, Fuji, Wisnu,
Topan, Agus, serta semua kawan – kawan yang tidak dapat disebutkan satu-
9. Pihak-pihak yang membantu penulis selama ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan,
namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Maka
dari itu saran dan kritik yang bermanfaat akan sangat berguna untuk hal yang
lebih baik. Penulis berharap agar skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Okt 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………. i
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR GAMBAR………... ix
DAFTAR TABEL………... x
DAFTAR LAMPIRAN………... xi
ABSTRAK………... xii
ABSTRACT…………...….. xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1
1.2 Batasan Masalah...………. 4
1.3 Rumusan Masalah..………... 4
1.4 Tujuan Penelitian..………. 5
1.5 Manfaat Penelitian.………. 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Kerangka Teori………. 9
2.1.1 Bank……… 9
2.1.1.1 Pengertian Bank………...……..……. 9
2.1.1.2 Fungsi Bank……….……… 10
2.1.1.3 Jenis dan Kegiatan Bank………….…… 11
2.1.2 Kredit………...….... 12
2.1.2.1 Pengertian Kredit….………... 12
2.1.4.2 Unsur-unsur Kredit……….…… 13
2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume KPR..……..…………..………. 14
2.1.3 Suku Bunga………...….... 16
2.1.2.1 Pengertian Suku Bunga...………... 16
2.1.4.3 Jenis-jenis pembebanan
Suku Bunga Kredit…..…………..………. 18
2.1.3 Hubungan Suku Bunga KPR Dengan Volume KPR………….…………...….... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian……..………... 19
3.2. Lokasi Penelitian………..………... ……. 39
3.3. Populasi dan Sampel………..………. …… 39
3.4. Hipotesis……….. 40
3.5. Definisi Konsep………. ….... 41
3.6 Definisi Operasional………. 42
3.7. Teknik Pengumpulan Data………..………….…... 43
3.8. Teknik Analisis Data……..……….……..…………. 44
4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan……….. 32
4.1.2. Struktur Organisasi BTN………..….... 35
4.1.3. Job Deskription ……… 39
4.1.3.1 Aspek Kegiatan BTN……….……. 44
4.1.3.2 Visi dan Misi …………...……….…… 48
4.2. Penyajian Data……….. 49
4.2.1 Data Suku Bunga KPR dan Volume KPR………. 49
4.3 Analisis Data………...………...………....…… 53
4.3.1. Uji Asumsi Klasik………... 53
4.3.1.1 Uji Normalitas…..……… 53
4.3.2 Pengaruh Suku Bunga KPR Terhadap volume KPR ………..……...… 55
4.3.3 Pengujian Hipotesis……….……... 56
4.3.3.2 Uji Parsial (Uji t)……….………....……. 56
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan………. 58
5.2. Saran………... 60
DAFTAR PUSTAKA………....…… 62
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1.1 Penelitian Terdahulu ...7
3.1 Definisi Operasional Variabel………. ...26
4.1 Data Suku Bunga KPR dan Volume KPR BTN………. ...49
4.2 Uji Normalitas………. ...54
4.3 Regresi Linear Sederhana………...55
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
1 Jadwal waktu Penelitian
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN
ABSTRAK
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai rumah atau yang bisa disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk rumah kedua atau untuk bisnis. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut ilmu di kota yang bersangkutan.
Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah, dan lokasi penelitian adalah Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter, jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga KPR pada tahun 2011-2013.
Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linear Sederhana. Untuk menguji hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji t, sedangkan untuk menguji uji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal menggunakan uji normalitas dan Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan variabel Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah, berpengaruh terhadap volume kredit pemilikan rumah. Hasil analisis secara parsial variabel suku bunga kredit pemilikan rumah berpengaruh signifikan terhadap volume kredit pemilkan rumah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.
The Influence of Mortgage Interest Rate To Volume of Mortgage At PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Branch Office Iskandar Muda Medan
ABSTRACT
of research and hypothesis testing shows that simultaneous variable interest rate mortgage loans, affect the volume of home loans. Partial result of the analysis variable mortgage interest rate have a significant effect on the volume of home loans PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai
rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya
beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai
rumah yang disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk
rumah kedua atau untuk investasi. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik
karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang
disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut
ilmu di kota yang bersangkutan.
Salah satu cara untuk kepemilikan rumah adalah melalui Kredit
kepemilikan rumah dan merupakan salah satu jenis kredit yang diberikan oleh
bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan
rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang
diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya.
Dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga
bank yang bersangkutan. Menurut Sawaldjo Puspranoto (2004:39), suku bunga
adalah biaya peminjam atau harga yang dibayar untuk meminjam sejumlah dana.
Suku bunga merupakan variebel penting karena berpengaruh pada keputusan yang
diambil para seseorang.
Tingkat persaingan suku Bunga antar bank sangat berpengaruh dalam
penetapan suku bunga suatu bank. Bank sebaiknya dapat membuat strategi yang
baik dalam menetapkan suku bunganya agar para nasabah tertarik untuk
melakukan kredit. Bila bank tidak mampu menerapkan suku bunga dengan baik
maka akan berdampak pada asumsi masyarakat menjadi negatif. Suku bunga yang
tinggi dapat menghalangi seseorang untuk membeli rumah karena mereka
beranggapan ongkos pembiayaannya akan tinggi.
Selain itu bagi masyarakat kelas bawah dan menengah, yang umumnya
merupakan pegawai berpenghasilan tetap, kenaikan cicilan KPR akibat kenaikan
suku bunga berarti akan menambah berat beban hidup. Pendapatan yang mereka
peroleh dari gaji, yang besarannya tetap, semakin tidak seimbang dengan
pengeluaran yang terus membengkak. Tanpa memperhitungkan kenaikan suku
bunga KPR pun, hidup mereka sebenarnya sudah terdesak akibat kenaikan harga
barang kebutuhan pokok dan biaya transportasi.
Dari uraian diatas jelas bahwa suku bunga KPR berpengaruh terhadap
jumlah penyaluran KPR tersebut. Semakin tinggi suku bunga KPR, maka semakin
menurun jumlah penyaluran KPR tersebut. Hal ini dikarenakan kekhawatiran
Peramalan dan perubahan suku bunga, mengakibatkan peningkatan harga
barang secara riil dan berdampak kepada perubahan inflasi. Peningkatan suku
bunga dan inflasi menyebabkan pendapatan yang mempengaruhi daya beli
masyarakat menurun.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.
1.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan tentang Kredit Pemilkan Rumah BTN,
maka perlu dilakukan pembatasan masalah penelitian yaitu peneliti terbatas pada
KPR Griya Utama (KGU) yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara
Cabang Pembantu Iskandar Muda. Kredit Griya Utama.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, maka peneliti
merumuskan pokok masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penentuan tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah pada
PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu
2. Bagaimana pertumbuhan jumlah Penyaluran (Volume) kredit
pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.
3. Seberapa besar pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap
volume kredit pemilikan rumah pada PT.Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pada dasarnya memiliki
tujuan penelitian, dalam maksud memberikan arahan ataupun jalur tertentu
terhadap penelitian itu sendiri. Penelitian ini memilki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dasar penetapan tingkat suku bunga kredit
pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Iskandar
Muda Medan.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan volume kredit pemilikan rumah pada
PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda
Medan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suku bunga kredit
pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah pada PT.
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya peneliti ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan pengaruh
suku bunga KPR terhadap volume KPR serta sebagai uji kemampuan
peneliti dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan
dengan penelitian di lapangan.
2. Bagi penulis di masa mendatang sebagai bahan referensi untuk
penelitian relevan khususnya penelitian pengaruh suku bunga kredit
KPR terhadap volume KPR.
3. Bagi perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak instansi
tentang pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap
volume kredit pemilikan rumah.
4. Bagi Program Studi Administrasi Bisnis dapat dijadikan sumbangan
ilmu untuk mengembangkan ilmu Adminitrasi Bisnis yaitu dengan
memberikan referensi tentang keterkaitan pengaruh suku bunga kredit
1.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian
Ni Nyoman
Rya volume kredit selama periode 2002-2008 pada PT. Bank Central Asia, Tbk yang dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank
2.1.1.1 pengertian Bank
Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian
bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal
sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima
segala macam bentuk pembayaran dan setoran.
Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, bank
merupakan industri jasa yang sangat penting yang dapat menunjang
keseluruhan program pembiayaan, baik dalam menghimpun dana maupun
sebagai lembaga yang melancarkan arus uang dari dan ke masyarakat.
Menurut Kasmir (2003:11) Bank secara sederhana dapat diartikan
sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke
Adapun menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:3) Bank adalah
suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai
financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni
:pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank
merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang keuangan dan
melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana atau
membutuhkan dana serta melaksanakan jasa-jasa perbankan lainnya untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2.1.1.2Fungsi Bank
Secara lebih spesifik bank dapat berfungi sebagai agent of trust,
agent of development, dan agent of services (Triandaru dan Budisantoso,
2008: 9).
a. Agent of Trust
Dasar utama perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh
bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan
pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali
b. Agent of Development
Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan
bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat
ketiga kegiatan tersebut tidak dapat terlepas dari uang (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).
c. Agent of Service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman
uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan
penyelesaian tagihan (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).
2.1.1.3 Jenis dan Kegiatan Usaha Bank
Dilihat dari pengertian bank itu sendiri, kegiatan bank secara
sederhana yaitu menghimpun dana dari masyrakat dan menyalurkan
kembali kepada masyarakat. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang
1. Kegiatan-Kegiatan Bank Umum adalah :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,
tabungan dan deposito.
b. Menyalurkan dana ke masyarakarat dalam bentuk kredit investasi,
kredit modal kerja, kredit perdagangan.
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, inkaso,
kliring dan lain sebagai.
2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat adalah
a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan
deposito.
b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal
kerja, dan kredit perdagangan.
c. Larangan-larangan bagi BPR adalah menerima simpananan giro,
mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing dan
melakukan kegiatan perasuransian.
2.1.2. Kredit
2.1.2.1. Pengertian Kredit
Kredit menurut Hasibuan (2007:87) kredit adalah semua jenis pinjaman
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Sedangkan pengertian kredit menurut Kasmir (2002:98) Dalam artian luas
adalah percaya kepada penerima kredit yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi penerima kredit merupakan
penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai
dengan jangka waktu.
Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa kredit
merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak
lainnya yang dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak
tersebut yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu.
2.1.2.2. Unsur-unsur Kredit
Kasmir (2007:74) mengatakan unsur-unsur kredit yang terkandung dalam
pemberian suatu fasilitas adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan
benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.
2. Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
4. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko
tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit
semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya.
5. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang
lebih dikenal dengan nama bunga.
1.7.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume KPR
Dalam mengajukan permohonan KPR, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan seseorang atas KPR tersebut. Menurut Hendrix
Saputra (2008), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan
KPR tersebut yaitu :
1.PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Merupakan cermin bagi daya beli masyarakat untuk membangun rumah
guna untuk kelangsungan hidup masyarakat yang sangat penting bagi setiap
masyarakat. Jika PDRB naik maka akan mendorong minat masyarakat akan
2. Jumlah Penduduk
Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi, penduduk merupakan objek atas pembangunan rumah. Sebagai
salah satu sasaran objek atas pembangunan rumah, perkembangan jumlah
penduduk akan mempengaruhi jumlah penghuni rumah. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk maka akan mempengaruhi jumlah
pembangunan rumah sehingga akan meningkatkan permintaan tersebut.
3. Laju Inflasi
Laju Inflasi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
stabilitas ekonomi secra makro di suatu wilayah. Besarnya laju inflasi
akan mempengaruhi beberapa sektor perekonomian termasuk sektor
perumahan. Kenaikan inflasi akan menyebabkan suku bunga naik
sehingga daya beli masyarakat semakin menurun dan tentunya diiringi
dengan semakin melemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun
rumah atau membeli rumah.
4. Suku Bunga
Sistem perekonomian di indonesia sangat terbuka sehingga dalam
menentukan kebijakan suku bunga tidak bisa mengabaikan perngaruh luar.
Pemerintah pun ikut dalam menetapkan suku bunga agar tidak cenderung
meningkat terlalu tinggi. Hal tersebut dikarenakan bila suku bunga
meningkat maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan
2.1.3 Suku Bunga
2.1.3.1. Pengertian Suku Bunga
Pengertian suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:228) Suku
Bunga adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang
oleh nasabah.
Pengertian suku bunga menurut menurut Sawaldjo Puspronoto (2004:69-70)
adalah suku bunga merupakan salah satu variebel dalam perekonomian yang
senantiasa diamati secar cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi
keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi, rumah,
membeli Obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga
mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan
apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah
harga yang dibayarkan atas peminjaman yang dilakukan sebagai biaya
peminjaman tersebut dalam bentuk persentase.
Menurut Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12, besanya suku bunga
KPR yang ada di Bank kantor cabang pembantu ditentukan oleh Divisi Kredit
Konsumer yang ada di kantor pusat.
Dalam industri perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat suku
bunga bank menjadi suatu alat persaingan yang sangat strategis. Bank-bank yang
bunga kredit akan mampu menentukan tingkat bunga kredit yang lebih rendah
dibandingkan bank-bank lain.
2.1.3.2. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga KPR
Bunga kredit merupakan keuntungan bagi bank, jika bunga kredit besar
maka kemungkinan juga besar demikian juga sebaliknya. Dalam penetapan besar
kecilnya suku bunga kredit ada beberapa komponen yang mempengaruhi.
Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan sehingga menjadi dasar
penentuan bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah (Kasmir, 2008:140).
Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit
menurut Kasmir (2008:140) antara lain:
1. Total biaya dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Total
biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk
memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan
terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian
pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib
atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Biaya operasi
Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya
3. Cadangan resiko kredit macet
Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena
itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya
dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang
disalurkan.
4. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin mempperoleh laba yang
maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting,
mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga
kredit.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang
memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
2.1.3.3 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
Menurut Ismail (2011:140) bank menerapkan metode pembebanan suku
bunga kredit dalam menetukan pemberian suku bunga kredit sebagai imblan atas
kredit yang diberikan kepada debitur. Terdapat beberapa jenis metode
pembebanan suku bunga kredit, antara lain:
1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga
jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan
bulan sama. Cicilan nasabah otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun.
Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.
2. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan
sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit
yang bersifat konsumtif.
3. Floating Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat
suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan modal ini,
suku bunga dapat naik, turun atau tetap pada setiap periodenya. Begitu pula
dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantungdari suku bunga pada
bulan yang bersangkutan.
2.1.4 Hubungan Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dengan Volume Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Kegiatan perbankan tidak bisa dipisahkan dari faktor suku bunga sebagai
salah satu untuk meningkatkan volume kredit dengan cara membantu
menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
Menurut Kasmir (2003:40) menyatakan bahwa Tingkat suku bunga
pinjaman haruslah lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan sehingga bank
Sesungguhnya keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana
mengelola dan menentukkan bunga pinjaman secara fleksibel sehingga
menghasilkan laba yang maksimal. Oleh karena itu baik faktor-faktor sumber
dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia
perbankan.
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang
maksimal, dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga
sebagai biaya peminjaman sesuai dengan suku bunga yang telah ditetapkan oleh
bank yang bersangkutan. Selain dikenakan bunga bank juga mengenakan jasa
pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk biaya administrasi serta biaya
provisi dan komisi.
Berdasarkan Memo MCLD No.442a/MCLD/MD/III/12, Kredit pemilikan
rumah adalah kredit konsumtif baik untuk pembelian baru atau bekas, take over,
pembangunan serta renovasi, denga objek berupa : Rumah tinggal, rumah toko
(ruko) dan rumah kantor (rukan), Apartemen, rumah susun atau rusunami dan
kondotel, selanjutnya disebut dengan kredit pemilikan rumah (KPR) .
Bunga yang dinyatakan dalam bentuk persentase dinamakan sebagai suku
bunga. Suku bunga adalah persentase biaya yang dibayarkan akibat telah
mempergunakan dan sebagai balas jasa. Menurut Frederic S. Mishkin (2008:135),
menyatakan bahwa Semakin tinggi perkiraan suku bunga dimasa depan, maka
adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam
satuan (unit/total/rupiah).
Teori tersebut menunjukkan bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan
seseorang untuk melakukan permohonan KPR. Dengan kata lain, terdapat
kemungkinan semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah volume Kredit
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
asosiatif dengan menggunakan analisis data kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara dua variabel. Dengan metode ini diharapkan dapat
mengetahui hubungan antara suku bunga KPR terhadap volume KPR pada PT .
Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu, Medan.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor
Cabang Pembantu Jl. Iskandar Muda No. 39F Medan Baru, Medan 20154,
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
3.3 Populasi dan Sampel a. populasi
Menurut Sugiyono (2009:80) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR
jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga
KPR pada tahun 2011-2013.
a. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:62) pengertian sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan pendekatan sampling purposive.
Menurut Sugiyono (2010:66) Pengertian teknik nonpropobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Data realisasi KPR
(Bulanan) yang diambil dari laporan realisasi KPR 2011-2013 dan data suku
bunga KPR (Bulanan) dari surat pengantar suku bunga dari kantor pusat
mengenai suku bunga KPR 2011-2013 pada Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.
3.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:64), pengertian Hipotesis adalah Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
diambil adalah terdapat pengaruh sku bunga kredit pemilikan ruamh terhadap
volume kredit pemilkan rumah (KPR).
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis asosiatif.
Menurut Sugiyono (2010:89) pengertian hipotesis asosiatif adalah Hipotesis
asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antara dua variebel. Hipotesis sebagai jawaban sementara yang harus diuji dan
dibuktikan kebenarannya, dalam memperoleh jawaban yang benar dari hipotesis
maka penulis akan menguji apakah terdapat pengaruh suku bunga kredit
pemilikan rumah sebagai variebel independen terhadap volume Kredit Pemilikan
Rumah.
Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah
Ho : Suku bunga kredit pemilikan rumah tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap volume kredit pemilikan rumah.
Ha : Suku bunga kredit pemilikan rumah memeiliki pengaruh yang signifikan
terhadap volume kredit pemilikan rumah.
3.5 Defenisi Konsep :
Menurut Suyanto dan Sutinah (2005:49) konsep adalah sarana merujuk ke
dunia empiris yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil
penelitiannya.
Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing
konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka defenisi beberapa
telah dikemukakan di atas. Adapun yang menjadi defenisi konsep dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:228) Suku Bunga
adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang
oleh nasabah.
2. Volume kredit Menurut Schiffan (2005:118), adalah tingkat penjualan
yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan
(unit/total/rupiah).
3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional bukanlah defenisi/pengertian teoritis seperti di bab
teori, teteapi operasioanalisasi dari variabel, berupa pengukuran, atau pengujian
tersebut bisa dilihat dari indikator, kreiteria, tolak ukur, alat uji untuk menentukan
kualitas atau kuantitas suatu variabel (Juliandi,2013:125).
Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. variabel lainnya dan merupakan variabel lainnya dan merupakan variebel
yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel yang menjadi sebab
perubahan timbulnya variabel dependent (terikat). Data yang menjadi
variabel bebas (variabel X) adalah suku bunga kredit pemilikan rumah
dari tahun 2011-2013 di Bank Tabungan Negara kantor cabang pembantu
Iskandar Muda..
2. Variabel Dependent atau varibel terikat yaitu variabel yang diperngaruhi
menjadi variabel terikat (Variabel Y) adalah Volume kredit pemilikan
rumah dari tahun 2011-2013 di Bank Tabungan Negara kantor cabang
pembantu Iskandar Muda.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Suku bunga
KPR
Jumlah suku bunga KPR yang ada di Bank
Tabungan Negara kantor cabang Pembantu
Iskandar Muda Dengan satuan presetase (%)
Tabungan Negara Kantor cabang pembantu
Iskandar Muda, dari tahun 2011-2013, dalam
Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti terdiri dari berbagai
sumber yaitu dilakukan dengan cara:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan
penelitian ini dilakukan melalui :
a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang
diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Account
Officer Konsumer observasi di PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.
b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen
yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan
memperoleh data mengenai besarnya suku bunga KPR yang diterapkan,
besarnya volume KPR, dan informasi-informasi lain yang diperlukan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di perpustakaan
dan browsing di internet yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan
diteliti oleh penulis.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
analisa kuantitatif yaitu menguji pengaruh suku bunga KPR (X) terhadap volume
KPR (Y). metode statistik yang digunakan adalah regresi dengan bantuan program
3.8.1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Dalam penelitian ini digunakan regresi linear sederhana karena data-data
yang ada di dalam penelitian in masih bersifat sederhana. Jonathan Sarwano
(2006:66) menyatakan bahwa Regresi linear sederhana megestimasi besarnya
koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linear yang
melibatkan satu variebel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya
nilai variebel tergantung.
Regresi linear sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung
pengaruh serta persamaan garis yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk
memproyeksikan variebel Y (volume KPR) berdasarkan variebel X (suku bunga
KPR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Iskandar
Muda Medan. Bentuk persamaan regresi linear sederhananya adalah
Sumber : Sudjana (1997:204)
Keterangan :
Y= volume KPR
a= Konstanta
b= Koefisian regresi
x= Suku bunga KPR
ɛ = Nilai Residu
Sebelum uji Regresi, penulis terlebih dahulu akan melakukan uji asumsi
klasik yaitu Uji Normalitas.
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi sederhana, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi
pengujian normalitas.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang
mempunyai pola seperti data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan
diagram histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan (Ghozali, 2009:149).
Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu Normal
p_plot dan uji Kolmogorov Smirnov. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal,
analisis non parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan.
Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan
menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Uji Kolmogorov-Smirnov termasuk dalam uji non
parametrika untuk menguji asumsi normalitas data, dengan menggunakan tes
goodness of fit yang mana tes tersebut untuk mengukur tingkat kesesuaian antara
3.8.3 Pengujian Hipotesis
Apabila telah selesai melakukan pengujian asumsi-asumsi klasik, langkah
selanjutnya melakukan pengujian atas hipotesis. Sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2012:221) bahwa : ’’hipotesis secara statistik merupakan pernyataan
mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik)’’. Karena
peneliti bermaksud menganalisis dengan regresi sederhana maka yang dilakukan
adalah dengan uji signifikan parsial (uji t).
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan t- test. Menururt
Ghozali (2011:98)’’uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen’’. Di dalam penelitian ini uji t digunakan untuk
menguji hipotesis Ha yaitu pengaruh tingkat suku bunga KPR terhadap volume
KPR BTN. Menurut Ghozali (2011:99), uji t dilakukan dengan membandingkan
signifikan t hitung dengan ttabel dengan ketentuan:
1. H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 0,1
3.8.4 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali,
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Umum PT Bank Tabungan Negara.
Dalam perkembangan Bank Tabungan Negara telah melalui beberapa fase,
yang telah diawali pada masa kemerdekaan. Berdasarkan Koniknklijk besluit No.
27 tanggal 1 oktober 1897 ditegaskan bahwa di Hindia Belanda didirikan
Postpaarbank yang berkedudukan di Batavia (Jakarta). Peraturan tentang
Postpaarbank dimasa berlakunya selalu ditinjau kembali dan untuk selanjutnya
disempurnakan oleh Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No.27 tahun 1934
yang telah dikenal dengan postpaarbank Ordonatie.
Pada tahun 1942, bala tentara Jepang membekukan Postpaarbank sebagai
gantinya pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku pada tanggal 1 april 1942.
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus
1945,Tyokin Kyoku diambil alih. Pada awal kyokin kyoku berganti nama menjadi
Bank Tabungan Pos,setelah itu menjadi Bank Tabungan Pos RI, lalu menjadi
Bank Tabungan Pos pada tahun 1950. pada tahun 1953 ditetapkan undang-undang
No.36 tahun 1953 yang isinya mencabut postpaar bank ordinatie,selanjutanya
Bank Tabungan Pos berganti menjadi Bank Tabungan Negara sesuai dengan
undang-undang No.8 tahun 1965 ditetapakan pengintegrasian Bank Umum Negara dan
Bank Tabungan Negara kedalam Bank Sentral.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.8 tentang pembentukan suatu
Bank Tunggal sebagai satu-satunya Bank milik Negara yang menjalankan
kegiatan Bank Sirkulasi, Bank sentral dan Bank umum, di keluarkan ketetapan
Presiden RI No.17 tahun 1965 tentang pendirian Bank milik Negara yang
diberinama Bank Negara Indonesia. Kedalam Bank Negara Indonesia dilebur
menjadi Bank Indonesia, Bank Koperasi Tani dan Nelayan, Bank Umum Negara,
Bank Tabungan Negara, dan Bank Pembangunan Indonesia (Bank Industri
Negara) tidak diintegrasi.
Setelah Orde baru berhasil mengatur kembali kehidupan perekonomian di
dahului jalur undang-undang pokok perbankan No.14 tahun 1967 ditetapkan
undang-undang No. 20 tahun 1968 mengenai pendirian Bank Tabungan Negara.
Di dalam undang-undang tersebut dinyatakan tugas pokok Bank Tabungan
Negara diarahkan pada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan nasional
dengan jalan menghimpun dana-dana dari masyarakat terutama dalam bentuk
tabungan .
Pada tahun 1974 pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan
perumahan untuk masyarakat menengah kebawah. Dan Bank Tabungan Negara
ditunjuk sebagai wadah pembiayan Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) berdasarkan
Surat Keputusan Mentri Keuangan RI No.13-49/MK/IV/1974 tanggal 29 januari
mempunyai tugas baru yaitu sebagai pemberi kredit perumahan dengan jaminan
rumah dan tanah yang dibeli oleh kredit tersebut.
Pada tanggal 29 april 1989, Bank Tabungan Negara ditingkatkan oleh
pemerintah menjadi Bank Umum diijinkannya Bank Tabungan Negara
melaksanakan kegiatan penerimaan simpanan dalam bentuk giro dan
keikutsertaan dalam kliring.
Upaya memperluas jaringan terus dilakuak BTN dan mulai tahun 1982
sampai 1990 dengan dengan mendirikan kantor cabang hampir diseluruh
provinsi.dan status ini Bank Tabungan Negara mulai mengembangkan produk dan
jasa secara leluasa.
Dalam peraturan pemerintah RI No.24 tahun 1992 tentang penyesuaian
bentuk hukum Bank Tabungan Negara menjadi perusahaan perseroan disebutkan
bahwa berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bank Tabungan
Negara harus disesuaikan dengan bentuk hukumnya dengan salah satu bentuk
hukum sebagaimana yang dimaksud undang-undang tersebut.
Perubahan bentuk hukum tersebut menjadi Persero ini, didirikan dengan
akte pendirian No.C2.6587 Hi.1.01 tahu 1992 tanggal 12 Agustus 1992, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 11 september 1992 No.73, tambahan
Berita Negara RI No.64 serta didaftarkan di dalam Register Kantor Pengadilan
Negerii Jakarta selatan tanggal 12 Agustus 1992 diubah No.603/b.p.t/WAPAN
1992 /PJNS. Oleh karena itu perubahan bentuk hukum tersebut menjadikan PT
ditekankan hanya sebagai Bank Tabungan Negara dan sebagai Bank Lembaga
Pembiayaan Perumahan maka sejak 1 Agustus 1992 dengan kegiatannya diperluas
menjadi Bank Umum (sumber Buku Sejarah PT Bank Tabungan Negara( Persero)
Cabang Medan).
4.1.2. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Berdasarkan ketetapan Direksi PT. Bank Tabungan Negara ( Persero)
struktur organisasi perusahaan PT. Bank Tabungan Negara ( Persero ) cabang
Medan. Bentuk staf lini, susunan organisasi PT Bank Tabungan Negara ( Persero)
Cabang Medan terdiri dari:
1. Branch Manager ( kepala cabang ) adalah seorang pejabat pimpinan yang
diberik tanggung jawab untuk memimpin kantor cabang, bertanggung
jawab langsung kepada direksi dan mempunyai bawahan langsung yaitu
kepala seksi dan kantor kas.
Aktivitas utama kepala cabang yaitu:
a. Manajemen atau memenej (mengatur)
b. Mengelola bisnis, berkualitas dan pertumbuhan cabang sesuai
peraturan yang ditetapakan kantor pusat dan pemerintah yang berlaku.
c. Menyimpulkan rencana kerja anggaran cabang serta mengevaluasinya.
d. Melakukan analisis atas hasil usaha dan analisis penyimpangan target
dan mengambil tindakan solusinya.
e. Menjamin bahwa pihak yang berkepentingan dapat menerima
f. Menjamin kelancaran operasi cabang.
g. Mengembangkan dan menetapkan strategi untuk mendukung sasaran
yang telah ditetapkan.
h. Melakukan monitor atas kinerja cabang dan mengambil tindakan untuk
peningkatan kinerja.
i. Melakukan pengawasan melekat sesuai petunjuk yang telah ditentukan
j. Memberikan persetujuan transaksi sesuai dalam batas kewenangan.
k. Membuat perencanaan SDM (sumber daya manusia)
2. Deputi Branch Manager ( wakil Kepala cabag)
Adalah seorang pejabat yang berada dibawah kepala cabang yang
diberikan tanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan aktivitas
sehari-hari sesuaidangan bidangnya masing- masing, terdiri dari:
a. Wakil Kepala Cabang bidang retail (kepala bidang Retail Service
sesuai struktur organisasi)
b. Wakil kepala cabang bidang operasional ( kepala Cabang )
3. Assistant Branch Manager ( pembantu kepala cabang ) adalah seorang
pejabat yang berada di bawah kepala cabang yang diberi tanggung jawab
untuk mengkoordinir pelaksanaan tugas dan pekerjaan dalam unit kerja
yang sesuai dengan bidangnya di kantor cabang serta tugas khusus yang
diberikan oleh kepala cabang terdiri dari:
a. Pembantu kepala cabang bidang Akunting dan Kontrol ( kepala bidang
b. Pembantu kepala cabang bidang penyelamatan kredit ( kepala bidang
Loan Recovery sesuai dengan struktur organisasi.)
4. Kepala Kantor Kas
Kepala kantor kas bertanggung jawab penuh terhadap kepala kantor
cabang dan mempunyai bawahan langsung yaitu teller, tata usaha, satpam,
sopir dan pesuruh.
5. Sekretaris cabang yang bertugas mengatur segala aktivitas manajemen dan
administrasi kesekretariatan cabang Medan.
6. Kepala Seksi adalah pejabat yang diserahi tugas memimpin seksi, Kepala
Seksi terdiri dari:
a. Kepala Seksi Customer Service
Customer Servce mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Memberikan pelayanan tabungan loket Bank.
2. Memberikan pelayanan tabungan kantor pos
3. Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas
4. Melayani pembayaran bunga deposito
5. Pelayanan nasabah lainya
6. Administrasi transaksi
7. Melakukan penjualan keluar
b. Kepala Seksi Teller Service
Teller servise mempunyai fungsi pokok yaitu:
a. Melayani setoran tunai angsuran KPR cabang sendiri maupun cabang
lain
b. Melayani penyimpanan tabungan dan penarikan tabungan
c. Melayani setoran deposito
d. Mengelola proses kas cabang
e. Melayani kebutuhan nasabah
f. Menerima transaksi giro
c. Kepala Seksi Loan Service
Loan service mempunyai fungsi pokok sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kepada nasabah
2. Memproses permohonan kredit
3. Menganalisa permohonan kredit
4. Keputusan kredit dan realisasi kredit
5. Pelunasan kredit dan pemeliharaan SL
d. Kepal Seksi Book Keeping dan Contol
Book keeping dan control memiliki fungsi utama sebagai berikut:
1. Kontol data transaksi harian
2. Mengelola pembuktian transaksi
3. Pembuatan jurnal transaksi
e. Kepala seksi transaction processing
f. Kepala seksi loan Administration
g. Kepala seksi General Branch Administration
h. Kepala seksi Financial Repoting dan Analysis
i. Kepala seksi Collection and Workont/ Loan Recovery
4.1.3. Job Deskription
Dalam penulisan laporan ini, penulis hanya akan menguraikan fungsi dari
seksi-seksi saja.
A. Uraian Jabatan Branch Manager (kepala cabang)
1. Fungsi Kepala Cabang
a. Penyelenggaraan usaha bank di wilayah kantor cabang dalam batas
wewenang yang ditetapkan oleh direksi.
b. Mengelola keuangan, kekayaan bank dan kepagawaian di kantor cabang
menurut peraturan direksi.
c. Menghimpun dana melalui tabungan, deposito berjangka, giro, KPR,
dan kredit lainya berdasarkan ketetapan direksi yang berlaku.
d. Pengkajian awal pembukuan kantor kas dan mengusulkan pada direksi.
2. Wewenang Kepala Cabang
a. Penandatanganan akta, dokumen, surat, memo dan laporan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas kantor cabang bersama wakil
b. Persetujuan pembayaran, penarikan dana dari bank dimana uang Bank
disimpan dan tindakan dalam bideang keuangan berdasarkan ketentuan
yang tercantum dalam surat kuasa umum yang diterbitkan oleh direksi.
c. Penandatanganan akta lainnya, kertas berharga dan dokumen yang
karena sifatnya perlu wewenang diatur dalam surat khusus yang
diterbitkan oleh direksi.
d. Pemberiaan instruksi tentang Realisasi KPR%, kredit lainnya,
penghimpunan dan pengelolaan dana dan pembayaran-pembayaran
lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh direksi menurut tata
cara yang berlaku.
e. Penilaian prestasi kerja, sikap, dedikasi dan integrasi para karyawan di
lingkungan direksi sebagai bahan penilaian atas pegawai yang
bersangkutan.
f. Pendelegasian wewenang atau sebagian wewenang pada wakil kepala
cabang/kepala seksi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh
direksi.
g. Penetapan penugasan kepada para pegawai dalam lingkungan kantor
cabang.
h. Pengambilan keputusan melalui Rapat Komite Kredit (Rakomdit)
berdasarkan pertimbangan dan analisa atau usulan proyek dan
dan wakil kepala cabang dalam rangka menyusun pendapat dan
rekomendasi oleh direksi.
i. Pengambilan langkah atau tindakan yang dianggap tidak perlu dalam
rangka peningkatan penerimaan angsuran, peningkatan tabungan,
deposito, giro dan pengamanan kredit.
j. Penolakan usulan proyek dan permintaan kredit yang tidak sesuai
dengan ketentuan dan cara yang layak berdasarkan wewenang yang
ditetapkan oleh direksi.
k. Pengambilan tindakan yang dianggap perlu dalam rangka penertiban di
bidang kepegawaian untuk memelihara dan meningkatkan tertib kerja
dan keserasian hubungan kerja dalam batas wewenang yang ditetapkan
oleh direksi.
l. Mewakili direksi berdasarkan surat kuasa dari direksi untuk
melaksanakan tindakan hukum atrau tindakan lainya sebagai mana
yang tercantum dalam surat kuasa dan melaksanakan dengan penuh
rasa tanggung jawab.
B. Uraian Jabatan Deputi Branch Manager ( Wakil Kepala Cabang)
Fungsi pokok kepala cabang membantu kepala cabang dalam pengelolaan
kegiatan usaha Bank khususnya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh
unit kerja yang menurut organisasi termasuk kedalam lingkup pengeloaan dan
C. Uraian Jabatan Assistant Branch Manager
1. Fungsi pokok pembantu cabang untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas
dan pekerjaan dalam berbagai unit kerja di kantor cabang dan pelasanan
tugas khusus yang diberikan kepada cabang.
D. Uraian Tugas Pembantu Kepala Cabang
a. Pemantauan atas pelaksanaan kerja sama di dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi semua unit kerja yang ada dalam kantor cabang secara umum dan
penyampaian saran-saran kepada pimpinan cabang untuk penyempurnaan.
b. Pengesahan atau kebenaran mutasi dan penerimaan uang tunai dari kantor
kas atau kantor proyek (sekota) dan kas mobil termasuk pemeriksaan
kelengkapan dan kebenaran dokumen keuangan untuk selanjutnya
diteruskan kepada kepala seksi pelayanan nasabah.
c. pemantauan atas pelaksanaan tugas dan kegiatan kantor-kantor kas dan
kantor proyek dealam wilayah kerja kantor cabang yang bersangkutan.
d. koordinasi dan bertanggung jawab atas penaggulangan tunggakan dan
pengaman kredit.
E. Uraian Jabatan Seksi General Branch Manager
Tugas Seksi General Branch Manager
a. Pengaturan penugasan para pegawai di lingkungan kerjanya sesuai
dengan fungsi masing-masing untuk ketertiban dan keselarasan
pelaksanaan tugas.
b. Pengawasan dan pembinaan para pegawai di lingkungan kerjanya agar
dapat mencapai prestasi kerja, dedikasi dan integrasi yang tinggi.
c. Pengadministrasian semua transaksi keuangan baik rekening individual,
penerimaan maupun pengeluaran ke dalam buku besar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Pengumpulan dan pengelolaan data atas kegiatan dan usaha kantor
cabang yang bersangkutan baik berupa data statistic non keuangan
maupun data keuangan secara sistematis.
e. Penelitian dan pencocokan data-data laporan antara setiap uniot kerja di
kantor cabang.
f. Penyusunan dan pendistribusian laporan keuangan dan laporan kegiatan
secara berkala maupun insidentil untuk keperluan intern maupun ekstern
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Pengadministrasian rekening antar kantor dan penyusunan laporannya.
h. Pembuatan Rekonsiliasi Bank secara bulanan.
j. Penyimpanan bukti atas dasar pembukuan atau transaksi, laporan
keuangan dan kebenaran lainnya secara sistematis.
k. Persetujuan atau pengesahan nota jurnal semua transaksi untuk
dibukukan pada rekening buku besar.
l. Penyampaian data keuangan kepada :
1. Seksi pengelolaan dan pengembangan dana, sebagai bahan
pemantaun dana serta menyusun laporan likuiditas dan cash ratio.
2. Seksi pengawasan dan pembinaan kredit, sebagai bahan pemantauan
penerimaan angsuran, tunggakan, dan perencanaan lainnya.
3. Seksi pengelolaan kredit sebagai bahan pemantauan dana kredit dan
dana jaminan yang di tahan.
4. Seksi pelayanan nasabah sebagai bahan pencatatan mutasi dan saldo
Bank atau giro pos pada buku register masing- masing.
5. Seksi General Branch Administration sebagai bahan untuk
pemantauan realisasi anggaran biaya dan investasi dalam rangka
penyusunan Sumbangan Rencana Anggaran Tahunan (SRAT).
penyimpanan dan pengamanan bukti-bukti pembukuan secara
sistematis dengan system.
4.1.3.1. Aspek Kegiatan PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Lapangan Usaha PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Cabang Pembantu
bentuk deposito, Tabungan, dan giro serta memanfaatkan dana tersebut dalam
bentuk fasilitas kredit perumahan rakyat.
Dalam melakukan usahanya ini Bank Tabungan negara membuka jaringan
yang terbesar diseluruh wilayah Indonesia jaringan ini diperluas lagi melalui
kerjasama dengan perum Pos dan Giro, terutama untuk transaksi tabungan serta
penerimaan angsuran Kredit perumahan rakyat. Dengan jaringan pelayanan yang
telah menyebar diseluruh Indonesia maka kegiatan dan usaha perbankan yang
telah dan sedang dilakukan oeleh Bank Tabunagn Negara Yaitu:
Dengan cara mengeluarkan produk–produk yang sama seperti halnya bank
umum konvensional lainnya, secara garis besar produk-produk yang ditawarkan
Bank Tabungan Negara mempunyai 3 bidang usaha, yaitu :
1. Produk dana, meliputi :
a. Tabungan Batara, merupakan jenis simpanan pihak ketioga yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui loket BTN
b. Tabanas Batara, merupakan jenis tabungan bebas yang diselenggarakan
oleh BTN melalui loket-loket kantor pos di seluruh wilayah Indonesia
c. Giro BTN, simpanan pihak ketiga pada Bank yang penyetoran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat baik secara tunai maupun non
tunai dengan menggunakan cek atau bilyet atau surat lain yang disepakati
d. Deposito berjangka BTN, merupakan simpanan pihak ketiga yang
diselenggarakan oleh BTN yang penarikannya ditentukan dalam jangka