• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIKROBIOLOGI AIR PROGRAM KEAHLIAN ANALIS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MIKROBIOLOGI AIR PROGRAM KEAHLIAN ANALIS (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Nama : Karinna Rizqika Hanum

Mikrobiologi Kelompok : 10 (sepuluh)

NIM : J3L212194

Hari, tanggal : Jum’at, 25 Oktober 2013 Waktu : 09.00 – 11.20 WIB PJP : M. Arif Mulya, S.Pi Asisten : 1. Lia Suliani

2. Yuriska Sekar Rani 3. Ramdhani Sitohang

MIKROBIOLOGI AIR

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)

Pendahuluan

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler (Campbell, dkk, 2002).

Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran. Kualitas air didasarkan pada pengujian ada tidaknya coliform dalam air. Keberadaan bakteri coli merupakan parameter yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas air yang aman, dimana kehadirannya dapat dijadikan indikator pencemaraan air. Ciri-ciri bakteri coliform adalah bersifat gram negatif, bentuk morfologi batang pendek, dan dapat memfermentasi medium laktosa cair dengan membentuk asam dan gas ( Pelczar dan Chan, 1988).

Menurut Fardiaz (1989), sifat-sifat bakteri koliform yang penting adalah mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat, mempunyai sifat dapat mensintesis vitamin, interval suhu pertumbuhan antara 100 0C – 460 0C, dan

mampu menghasilkan asam dan gas. Bakteri coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal misalnya Escherichia coli dan coliform nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. E. Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan E. aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang telah mati. Adanya E.coli pada air minum menandakan air tersebut telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus (Dwijoseputro, 2005).

Terdapat dua uji yang dilakukan pada bakteri koliform yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu uji pendugaan (presumptive test), uji penguat (confirmed test,) dan uji pelengkap (completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform dengan menggunakan metode MPN( Fardiaz 1989).

Tujuan

Percobaan bertujuan mempelajari tipe mikroorganisme yang ada dalam air dan menentukan kelayakan air yang pantas di konsumsi dengan menggunakan prosedur standar yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan yaitu cawan petri, ose, tabung reaksi bertutup, rak tabung reaksi, pembakar spirtus, tabung durham, pipet mikro, pipet mohr, pipet tetes, gelas piala, gelas objek, mikroskop, dan inkubator.

(3)

Prosedur

Uji penduga dilakukan dengan disiapkan 15 tabung reaksi bertutup dengan tabung durham disiapkan, lalu dibuat menjadi 3 kelompok terpisah setiap

kelompok terdiri dari 5 buah tabung. Kemudian 5buah diisi dengan media LB

double strenght dan 10 buah tabung diisi dengan LB single strenght. Sebanyak 10 ml sampel air dimasukkan ke dalam tabung media LB double strenght, 1 ml sampel air ke dalam 5 tabung media LB single strenght pertama dan sisanya diisi dengan 0,1 ml sampel air. Seluruh tabung kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C.

Uji penguat dilakukan dengan diamati hasil masa inkubasi pada tabung hasil uji penduga. Hasil positif terhadap bakteri coliform ditandai dengan terbentuknya gelembung di dalam tabung durham. Hasil yang positif kemudian diinokulasi ke dalam media eosin methylen blue agar media selektif untuk melihat keberadaan E.coli. Lalu dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.

Uji pelengkap dilakukan dengan diamatinya hasil masa inkubasi. Hasil uji positif dilihat dari terbentuk atau tidaknya bakteri E.coli. Jika positif, akan terlihat warna hijau metalik pada hasil goresan. Hasil yang positif kemudian dilakukan uji penguat dengan pewarnaan gram. Jika hasil positif bakteri E.coli maka akan terlihat warna merah pada bakteri yang menandakan bakteri gram negatif dan berbentuk batang.

Hasil dan Data Pengamatan Tabel 1 Hasil uji penduga

(4)

Gambar 1 Hasil uji penduga sampel air kloset Tabel 2 Hasil uji penguat

Sampel air Koliform Layak minum Tidak layakminum

Air kemasan - √

-Air kolam ikan + - √

Air minum kantin - √

-Air sungai - √

-Air kloset + - √

Gambar 2 Hasil uji penguat sampel air kloset Tabel 3 Hasil uji pelengkap

Sampel air

Pewarnaan gram Potabilitas

Sifat gram dan

morfologi Layak minum

Tidak layak minum

Air kolam ikan Negatif danbatang - √

Air kloset Negatif dan

(5)

Gambar 3 Hasil uji pelengkap sampel air kloset Pembahasan

Analisis mikrobiologi air sangat bermanfaat untuk menetukan kelayakan dan kondisi air tersebut dalam hal layak untuk diminum atau air bersih. Peran air sangat penting bagi kehidupan di dunia karena jika tidak ada air seluruh mahluk hidup di bumi ini tidak dapat hidup. Air bersih yaitu air yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Air bersih belum tentu air yang layak diminum

Percobaan mikrobiologi air dilakukan terhadap lima sampel air yang diambil dari lima tempat yang berbeda. Kelima sampel tersebut ialah air kemasan, air kolam ikan, air minum kantin, air sungai, dan air kloset. Sampel air kemasan berperan sebagai kontrol negatif, maksudnya tidak boleh terdapat bakteri koliform di dalamnya, sedangkan sampel air kloset berperan sebagai kontrol positif karena terdapat bakteri koliform di dalamnya. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3553 tahun 2006 tentang persyaratan air minum dalam kemasan, ditetapkan bahwa persyaratan mutu air minum dalam kemasan harus memenuhi batas cemaran mikroba yang terdiri dari penentuan angka lempeng total, angka bakteri koliform, dan identifikasi bakteri patogen (Maksum, Heria dan Herman 2008).

Percobaan analisis mikrobiologi air dilakukan dengan tiga tahap uji

kualitatif yang meliputi uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap. Uji kuantitatif kualitas air dapat dilakukan dengan angka lempeng total. Uji penduga dilakukan dengan metode most probable number (MPN). MPN yaitu perkiraan jumlah mikroba yang mendekati 100 ml air. Tujuan uji penduga ini untuk menetapkan adanya bakteri koliform dalam sampel air dan memperoleh indeks yang menyatakan jumlah mikroorganisme dalam analisis.

Uji penduga bersifat spesifik untuk menentukan bakteri koliform. Sampel air yang diuji dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan tutup ulir berisi media

lactose broth dan tabung durham lalu diinkubasi selama 48 jam. Pemilihan media

lactose broth (LB) karena media LB memiliki surface tension depressant berupa

lauryl sulfat atau garam empedu yang mampu menekan pertumbuhan bakteri

gram positif dan memacu pertumbuhan bakteri gram negatif terutama koliform. Bakteri koliform memiliki kemampuan untuk menggunakan laktosa sebagai sumber karbonnya dengan cara memfermentasinya. Hasil uji penduga diindikasikan positif jika dalam tabung durham terdapat gelembung udara (Gambar 1). Munculnya gelembung mengindikasikan adanya fermentasi laktosa oleh bakteri gram negatif yang diduga adalah koliform. Hasil percobaan (Tabel 1) menunjukkan bahwa pada sampel air kloset mengandung bakteri koliform pada kelompok double strenght sebanyak 5 tabung positif, single strenght 1 ml

sebanyak 5 tabung dan single strenght 0,1 ml sebanyak 4 tabung. Setelah didapat data jumlah tabung yang positif pada MPN yaitu 5-5-4 selanjutnya dilihat pada tabel MPN untuk melihat iindeks MPN. Berdasarkan hasil percobaan maka sampel air kloset memiliki indeks MPN 1600, artinya terdapat 1600

mikroorganisme per 100 ml air kloset.

(6)

penduga lalu diinkubasi selama 24 jam. Hasil inkubasi digoreskan pada media

eosin methylen blue agar. Media eosin methylene blue agar (EMBA) bersifat selektif dan diferensial terhadap bakteri E.coli dan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Hasil uji penguat pada percobaan menunjukkan hasil positif adanya bakteri E.coli yang diindikasikan dengan munculnya warna hijau metalik. Hasil percobaan (Tabel 2) menunjukkan bahwa uji penguat pada air kloset positif dengan terbentuknya warna hijau metalik pada koloni bakteri yang tumbuh.

Tahap terakhir pada analisis mikrobiologi air yaitu uji pelengkap. Hasil positif pada uji penguat diambil menggunakan kawat ose dan digoreskan pada

cover glass kemudian dilakukan pewarnaan gram untuk memastikan bakteri yang tumbuh merupakan E.coli. Bakteri positif E.coli pada pewarnaan gram ketika diamati dengan mikroskop diperoleh bakteri berwarna merah. Hal tersebut mengindikasikan bakteri yang diuji tergolong dalam gram negatif dan bentuk bakteri berupa batang (Gambar 3). Hasil uji pelengkap pada sampel air kloset menunjukkan bakteri berwarna merah (gram negatif) dan berbentuk batang maka dapat disimpulkan bahwa bakteri yang tumbuh positif bakteri E.coli

Simpulan

Air kolam ikan dan air kloset positif mengandung bakteri E.coli (tidak layak minum). Air kemasan, air minum kantin, dan air sungai layak diminum. Daftar Pustaka

Brock T D dan Madiqan M T. 1991. Biology of Microorganism. Sixth ed. Pretincehall International, Inc.

Maksum R, Heria O, dan Herman S. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depo Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Di dalam Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, hal 101-109. Depok :Universitas Indonesia.

Gambar

Tabel 1 Hasil uji penduga
Gambar 2 Hasil uji penguat sampel air kloset

Referensi

Dokumen terkait

fermentasi urin manusia merupakan dosis yang terbaik dalam meningkatkan kadar N total, K tukar tanah Inseptisol dan pertumbuhan tanaman jagung, seperti tinggi

Evaluasi kinerja akademik mahasiswa tahun pertama dapat diamati dari indeks prestasi (IP) semester satu dan semester dua atau jika digabungkan maka akan diperoleh indeks

motivasinya adalah dengan memperhatikan perkembangan korporasi itu sendiri, yaitu bahwa ternyata untuk beberapa delik tertentu ditetapkannya pengurus saja sebagai

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor predisposisi, yang terdiri dari pengetahuan dan sikap pasien, berpengaruh terhadap kejadian TB MDR dengan

belum diterima oleh GAA Pihak Outstation terlambat mengirim komponen pesawat yang rusak Pengangkutan komponen menunggu pesawat lain yang menuju Cengkareng

Hasil pengamatan singkat yang penulis lakukan di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Klirong mengenai peran guru penjasorkes melalui usaha kesehatan sekolah dikatakan belum

MRP memberikan peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik, karena ada keterpaduan dalam kegiatan

 'olypedates leucomystax (katak pohon) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan familia 1ha$ophoridae yang memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dan berukuran ke$il,