• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Classis Amphibia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Classis Amphibia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

CLASSIS AMPHIBIA CLASSIS AMPHIBIA

Oleh : Oleh : N

Naammaa : : AAnnaassttaassiia a SSiinnttaannoorra a EElliizzaabbeetthh N

NIIMM : : BB11JJ00113311 !

!oommbboonn""aann : : II #

#eelloomm$$oo%% : : &&

LAPO!AN P!A#'I#(M

LAPO!AN P!A#'I#(M HE!PE'OLOHE!PE'OLO)I)I

#EMEN'E!IAN !ISE'* 'E#NOLO)I* +AN PEN+I+I#AN 'IN))I #EMEN'E!IAN !ISE'* 'E#NOLO)I* +AN PEN+I+I#AN 'IN))I

(NI,E!SI'AS JEN+E!AL SOE+I!MAN (NI,E!SI'AS JEN+E!AL SOE+I!MAN

-A#(L'AS BIOLO)I -A#(L'AS BIOLO)I P(!.O#E!'O P(!.O#E!'O &01/ &01/

(2)

 BAB I PEN+AH(L(AN  BAB I PEN+AH(L(AN

A Latar Bela%an" A Latar Bela%an"

Amf

Amfibiibia a atau atau amfamfibi ibi (Am(Amphiphibiabia), ), umuumumnymnya a diddidefinefinisikisikan an sebsebagaagai i hewhewanan  bertulang belakang

 bertulang belakang (vertebrata) (vertebrata) yang hidup yang hidup di dua di dua alam, alam, yakni di yakni di air air dan di dan di daratan.daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ket

Ketika ika menmenetasetas, , larvlarvanyanya a yanyang g dindinamaamai i berberudu hidup udu hidup di di air air ataatau u temtempat pat basbasahah ter

tersebusebut t dan dan berbernapnapas as dendengan gan insinsangang. . SetSetelaelah h bebbeberaerapa pa lamlama, a, berberudu udu kemkemudiudianan  berubah

 berubah bentuk bentuk (bermetamorfosa) (bermetamorfosa) menjadi menjadi hewan hewan dewasa, dewasa, yang yang umumnya umumnya hidup hidup didi daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru (skandar, !""#).

(skandar, !""#). Amfib

Amfibia merupakia merupakan hewan yang kerap disean hewan yang kerap disebut berdarabut berdarah dinginh dingin. . stilah inistilah ini kurang tepat karena suhu bagian dalam ampfibi terkadang dapat lebih panas daripada kurang tepat karena suhu bagian dalam ampfibi terkadang dapat lebih panas daripada  burung

 burung dan dan mamalia mamalia (hewan (hewan berdarah berdarah panas), panas), hal hal ini ini disebabkan disebabkan karena karena perilakuperilaku ak

aktitif f dadari ri $l$lasassisis s inini. i. %%aiaik k amamfifibi bi mmauauppun un rereptptil il bebersrsififatat ectothermicectothermic dandan  poikilotherm

 poikilotherm yanyang g berberarti merearti mereka menggka menggunaunakan sumkan sumber panas dari lingber panas dari lingkunkungangan untuk memperoleh energi. &erbedaan utama antara 'berdarah dingin dan 'berdarah untuk memperoleh energi. &erbedaan utama antara 'berdarah dingin dan 'berdarah  panas

 panas adalah adalah yang yang pertama pertama suhu suhu tubuhnya tubuhnya lebih lebih berfluktuasi berfluktuasi dengan dengan adanyaadanya masukan dari lingkungan. Sementara hewan berdarah panas (mamalia, misalnya) masukan dari lingkungan. Sementara hewan berdarah panas (mamalia, misalnya) adalah

adalah homeothermichomeothermic dimana suhu tubuh dikelola dengan metabolism tubuh (Sidik, dimana suhu tubuh dikelola dengan metabolism tubuh (Sidik, !""#).

!""#).

orfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. %entuk  orfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. %entuk  luar dari organisme ini merupakan salah satu $iri yang mudah dilihat dan diingat luar dari organisme ini merupakan salah satu $iri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. %entuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada dalam mempelajari organisme. %entuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hew

hewan an air air jugjuga a erat erat kaikaitantannya nya dendengan gan anaanatomtomi, i, sehsehingingga ga ada ada baibaiknyknya a sebsebeluelumm mel

melihaihat t anaanatomtominyinya* a* terlterlebiebih h dahdahulu ulu kitkita a melmelihat ihat benbentuk tuk tubtubuh uh atau atau penpenampampilanilan (morfo

(morfologi) hewan logi) hewan tersebutersebut. Adapun yang t. Adapun yang dimakdimaksud sud dengadengan n bentubentuk k luar luar orgaorganismenisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar  ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar  (skandar, !""#).

(skandar, !""#). +i dunia, Anu

+i dunia, Anura terdiri dari ra terdiri dari  familia dengan  genera  familia dengan  genera dan #/ spesies.dan #/ spesies. +i

+i nndodonenesisia a teterdrdapapat at !0 !0 fafamimili li AAnunura ra yyaiaitu tu %u%ufofoninidadae, e, %o%ombmbininatatororididaeae,, yob

yobatra$hiatra$hidae, dae, egopegophrydhrydae, ae, 1anid1anidae, ae, 1ha$o1ha$ophoridphoridae, ae, &elod&elodrydidrydidae, ae, 2ylid2ylidae,ae, dan 3imnodynastidae dengan lebih kurang /#" spesies (4a5ri 6 4ovarino, 00"). dan 3imnodynastidae dengan lebih kurang /#" spesies (4a5ri 6 4ovarino, 00").

(3)

7amily %ufonidae yang ditemukan di ndonesia terdiri dari enam genus yaitu Ansonia, 3eptophryne, &edostibes, &elophryne, &seudobufo dan %ufo. %ufo merupakan genus yang paling umum dan tersebar diantara semua bufonidae. %ufo memiliki $iri-$iri tubuh gemuk, tekstur kulitnya sangat kasar, tertutup oleh bintil  besar dan ke$il, terdapat sepasang kelenjar paratoid di belakang mata yang

menghasilkan kelenjar ra$un untuk melindungi diri dari predator (nger 6 Stuebing, !""8). Anggota 7amilia %ufonidae memiliki kelenjar parotoid yang terletak di post-orbital yang mampu menghasilkan sekret kental berwarna putih kekuningan (milky) yang bera$un (4oble, !"! dalam 9ktavina 6 &ratiwi, 0!). Sekret tersebut  berperan sebagai mekanisme pertahanan diri utama bagi kodok dari predator dan infeksi mikrobia (S$iani et al., 0!). Sekret tersebut mengandung berbagai ma$am senyawa kimia seperti protein, peptida, steroid dan alkaloid (S$iani et al., 0!). Sekret tersebut dapat menimbulkan beberapa efek yang menyebabkan mun$ulnya rasa tidak nyaman. Sedangkan kun$i determinasi itu adalah suatu $ara  pengelompokan spesies ikan berdasarkan karakter morfologinya. :unanya kun$i determinasinya ini adalah untuk mempermudah dalam pengenalan spesies-spesies ikan, biasanya diukur oleh dua karakter (Sidik, !""#).

B '2an

;ujuan praktikum a$ara <lassis Amphibia, antara lain = !. engenal beberapa jenis berudu anggota 9rdo Anura. . empelajari karakter penting dalam identifikasi berudu. . engenal beberapa anggota 9rdo Anura.

(4)

BAB II 'INJA(AN P(S'A#A

Amphibia merupakan kelas dalam vertebrata berkaki empat, fosil pertamanya adalah stiostegid pada 5aman +evon dan leluhurnya mungkin adalah ikan  Krosopterigi ripidistia. %entuk-bentuk awal memiliki kulit bersisik, hampir 

seluruhnya hilang dalam satu anak kelas modern (3issamphibia) dengan tiga bangsa yaitu bangsa Apoda, $ae$ilia tak berkaki* bangsa >rodela, salamander dan kadal* dan  bangsa Anura, katak dan kodok. +ibanding dengan leluhurnya yang terutama bersifat akuatik, amfibi yang lebih sesuai dengan daratan mempunyai tulang punggung dengan sambungan lengkung saraf yang lebih banyak dan intersentra yang lebih  besar. :elang dada lebih bebas dari tengkorak, memungkinkan beberapa gerakan

kepala ke arah samping (Aber$rombie et al., !"").

<iri-$iri dari amfibi menurut ?asin (!"#/) adalah kulit selalu basah dan  berkelenjar, tidak bersisik luar, emiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau  berenang, berjari / @  atau lebih sedikit, tidak bersirip, terdapat dua buah nares (lubang hidung sebelah luar) yang menghubungkan dengan $avum oris. &adanya terdapat klep  untuk menolak air. ata berkelopak yang dapat digerakan, lembar  gendang pendengar terletak disebelah luar. ulut bergigi dan berlidah yang dapat dijulurkan diluar, skeleton sebagian besar berupa tulang keras, tempurung kepalanya memiliki condyl , bila memiliki costae  tidak menempel pada  sternum, Cor   terbagi atas tiga ruangan, yakni dua ruangan auricular  dan satu ruangan ventriculum, mempunyai satu atau tiga pasang archus aorticus, erythrocyte  berbentuk oval dan bernucleus. &ernapasannya dengan insang, paru @ paru, kulit atau garis mulut. 9tak  memiliki !0 pasang nervi cranialis. Suhu tubuh tergantung dengan lingkungannya ( poikilothermis). 7ertilisasi terjadi diluar atau didalam tubuh, kebanyakan ovivar. ;elur berkuning telur dan terbungkus oleh 5at gelatin membelah se$ara holoblastis tidak sama tidak memiliki embryonie.

Amphibia adalah vertebrata yang se$ara tipikal dapat hidup baik dalam air  tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari berudu (auatis dan  bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-paru),

namun beberapa jenis amphibius tetap memilki insang selama hidupnya. ?enis-jenis Amphibia yang sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah (+jarubito, !"#"). ;ubuh Amphibia khususnya katak terdiri dari kepala, badan, dan leher yang belum tampak jelas. Sebagian kulit, ke$uali pada tempat-tempat tertentu

(5)

terlepas dari otot yang ada di dalamnya, sehingga bagian dalam tubuhnya berupa rongga-rongga yang berisi $airan limpa subkutan (+juhanda, !"#).

Amphibia dikelompokan kedalam empat 9rdo yaitu :ymnophiona (<ae$ilians), ;ra$hystomata (Sirens), <audata dan Anura ( frogs  dan toads). Sementara ahli lain membagi amphibi kedalam tiga ordo meliputi :ymnophiona (<ae$ilians), <audata (Salamander) dan Anura ( frogs  dan toads) (skandar, 000). Anura merupakan ordo yang memiliki jumlah spesies terbesar dibandingkan 9rdo lainnya. Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai $iri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak  mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. ;ungkai belakang lebih besar  daripada tungkai depan. 2al ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. &ada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. embrana timpanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang $ukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. ata berukuran besar dan berkembang dengan baik. 7ertilisasi se$ara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal (uetya, 0!!). &ewarnaan dikenal sangat bervariasi dalam kelompok Anura terutama pada kelompok yang sangat polimorfik seperti bangkong kolong yang jarang berguna dalam taksonom. ?adi para peneliti menganggap bahwa  perbedaan warna seperti yang dilaporkan dalam D. wokhaensis adalah adanya bukti

keragaman antar spesies (+as et al., 0!)

Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. %eberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di  pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok ke$il (+uellman, 00). ;elur-telur akan diletakkan di dalam jelly yang bentuknya seperi benang panjang. usim bertelur  dimulai oleh amphibian seperti Rhacophorus burmanus, Rhacophorus maximus, dan  Hyla annectes  pada daerah tertentu. Selama musim kawin, spesies +uttaphrynus chandai akan sangat melimpah dan sangat mudah diamati karena berhabitat di dalam hutan yan tidak jauh dari aliran sumber air (+as et al., 0!). ;elur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau ke$ebong (tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. &erlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki

(6)

depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak ke$il (+uellman, 00).

;ahapan identifikasi dan klasifikasi se$ara umum menurut ?asin (00) yaitu= !. dentifikasi, yaitu tugas untuk men$ari dan mengenal $iri-$iri taksonomi individu

yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson. &rosedur  identifikasi berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif. dentifikasi  berhubungan dengan $iri-$iri taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu $iri),

yang akan membawa spesimen ke dalam satu urutan kun$i identifikasi.

. +eterminasi, yaitu membandingkan suatu hewan dengan hewan lain yang sudah dikenal sebelumnya (di$o$okkan atau disamakan). +alam dunia ini, tidak ada dua  benda yang identik atau sama persis, maka istilah determinasi dianggap lebih tepat

daripada istilah identifikasi.

. Klasifikasi, yaitu penataan hewan-hewan ke dalam kelompok yang didasarkan atas kesamaan dan hubungan mereka. &rosedur klasifikasi bersifat induktif,  berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar $iri-$iri (idealnya

seluruh $iri-$iri yang dimiliki).

(7)

BAB III MA'E!I +AN ME'O+E

A Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum a$ara <lassis Amphibia yaitu bak   preparat, jangka sorong, loop, botol flakon, $awan petri, mikroksop stereo, kertas

millimeter, akuarium, buku panduan identifikasi (skandar, !"##), kotak   pemeliharaan, kamera, dan alat tulis.

%ahan yang digunakan yaitu beberapa spesimen anggota ordo Anura dewasa,  beberapa berudu di sekitar 7akultas %iologi, dan Alkohol 80C.

B Metoe

etode yang dilakukan dalam praktikum D$hinodermata antara lain= A. &embuatan Spesimen %erudu

!. orfologi berudu dideskripsikan (warna, sirip ekor, $ara berenang, dll) Spesimen diidentifikasi dengan kun$i identifikasi. ;ahap tersebut dibantu dengan $ara mengambil gambar berudu dengan kamera digital.

. %otol flakom yang sesuai dengan ukuran berudu diambil dan diisi dengan alkohol 80C hingga E tinggi botol.

. %erudu yang akan diawetkan dan diamati dimasukkan ke dalam botol flakon  berisik alkohol 80C hingga berudu berhenti bergerak (mati).

/. %otol flakon ditutup rapat dan diberi label. %. &engamatan Spesimen %erudu

!. ikroskop stereo dan $awan petri disiapkan.

. %erudu dikeluarkan dari botol dengan pinset se$ara hati-hati, kemudian diletakkan pada $awan petri.

. %erudu diamati dengan mikroskop stereo. +ata yang diamati (dan bila perlu diambil foto) antara lain=

a. &ostur tubuh (dorsal, ventral, lateral).  b. <orak warna (tubuh, otot ekor, sirip).

$. Sirip ekor (lebar atau sempit).

d. 3etak spirakel (kiri, tengah, atau ganda). e. orfologi oral disc dan rumus geligi.

/. Seluruh informasi di$atat pada buku $atatan, dan di$o$okkan dengan kun$i identifikasi yang ada.

(8)

. %erudu kemudian diletakkan pada kertas millimeter, diambil foto tampak  dorsal, ventral, dan lateral. %erudu kemudian diukur morfometrinya.

F. Selesai pengamatan, berudu dikembalikkan ke dalam botol flakon. <. &engamatan Spesimen 9rdo Anura

!. Spesimen katak diletakkan pada kertas millimeter, kemudian diambil  beberapa foto (dorsal, ventral).

. Spesimen diukur SB3 dan diamati beberapa karakter, antara lain= postur  tubuh, $orak warna (spesimen hidup), karakter kepala, tungkai jari. Karakter  spesifik seperti kelenjar paratoid dan nuptial pad di$atat pada buku $atatan. +. &engukuran orfometri %erudu (:rosjean, 00)

!. Spesimen berudu dipilih salah satu dari dua akuarium yang berbeda. . %erudu diukur morfomteri tubuhnya menggunakan kertas millimeter. . %agian-bagian yang diukur diantaranya=

a. %2 ( aximum body height )  b. %G ( aximum body weight )

$. D+ ( aximum eye diameter ) d. 2; ( aximum tail height )

e. 37 ( aximum height of lower tail fin) f. >7 ( aximum height of upper tail fin) g. ;3 (!otal length)

h. SB3 ("nout#vent length)

i. SS (distance from tip of snout#opening of spiracle )

 j. S> (distance from tip of snout#insertion of upper tail fin) k. 44 ( $nternarial distance)

l. 9+G (%ral disk distance) m. && ( $nterpupillar distance) n. 14 ( Rostro#narial distance)

(9)

BAB I, HASIL +AN PEMBAHASAN A Hasil

'abel 1 Hasil $en"amatan Classis Am$hibia

Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = %ufonidae :enus = %ufo

Spesies = &ufo asper  +eskripsi=

;ubuh besar dan kuat, alur supaorbital dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik. Kelenjar paratoid berbentuk lonjong. ;angan dan kaki dapat  berputar. ?ari kaki berselaput renang sampai ke ujung. ;ekstur kulit sangat kasar 

atau berbenjol, diliputi bintil-bintil berduri atau benjolan. Garna $oklat tua yang kusam, keabu-abuan atau kehitam-hitaman, di bagian bawah terdapat titik hitam. 2abitat biasanya terdapat di sepanjang alur tepi sungai.

Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = %ufonidae :enus = %ufo

(10)

+eskripsi=

;ubuh sedang, alur-alur supraorbital dan supratimpanik menyambung, tidak ada alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut, dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. Kodok muda umumnya berwarna kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil atau bonteng hitam $oklat. 2abitat selalu berada di dekat hunian manusia atau wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.

Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = 1ha$ophoridae :enus = 1ha$ophorus Spesies = Rhacophorus reindwardtii +eskripsi=

Katak tersebut berukuran ke$il sampai sedang, berwarna hijau atau oranye. ?ari tangan dan jari kaki berselaput sepenuhnya sampai ke piringan, berwarna hitam. Sebuah lipatan kulit terdapat di atas tumit dan anus, dan lipatan serupa sepanjang lengan. ;ekstur kulit halus pada bagian atas, perut, dan samping tubuh, bagian  bawah kaki berbintil-bintil ke$il kasar. 2abitat katak ini di hutan primer atau sekunder, dan lebih umum pada ketinggian antara 0-!00 m di atas permukaan laut. Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = 1ha$ophoridae :enus = &olypedates

(11)

+eskripsi=

Katak pohon berukuran sedang, berwarna $oklat kekuningan, satu warna atau dengan bintik hitam. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata. emiliki  piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Kulit kepala menyatu dengan tengkorak. ?ari tangan setengahnya berselaput, jari kaki hampir  sepenuhnya berselaput. ;ekstur kulit seluruhnya halus tanpa indikasi adanya bintil- bintil lipatan. 2abitatnya sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar 

rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.

Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = 1anidae :enus = 1ana

Spesies = Rana chalconota +eskripsi=

Katak berukuran ke$il dan sedang, dengan tympanum $oklat tua. Kaki panjang dan ramping, berselaput sepenuhnya sampai ke ujung jari. ?ari-jari kaki dan tangan dengan ujung yang melebar dan jelas. Kulit ventral halus li$in, sedangkan kulit dorsal berbintil-bintil halus. Katak jantan selalu ditutupi oleh bintil-bintil ke$il. Garna tubuh berubah-ubah, sisi dorsal (fase terang) sering berwarna krem kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral) keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan terang. &ada fase gelap, kebanyakan berwarna $oklat atau $oklat gelap  berbintik-bintik hitam bulat. 2abitat katak ini sering didapati di sekitar kolam,

selokan, saluran air atau sungai ke$il.

'abel & Perbeaan antara ber  Polypedates leucomystax   an  Bufo melanostictus

Berudu

Polypedates

leucomystax 

Berudu

Bufo

melanostictus

Dkor pipih dan berselaput Dkor bentuk gilik dan pendek   %erenang dengan gesit %erenang kurang gesit

(12)

ulut ke arah depan ulut ke arah bawah Sumber:

 thefrog.org

Klasifikasi= Kingdom = Animalia &hylum = <hordata <lass = Amphibia 9rder = Anura 7amily = 1ha$ophoridae :enus = &olypedates

Spesies = 'olypedates leucomystax +eskripsi=

%erudu '. leucomystax memiliki tipe mata lateral atau kedua mata terletak di kanan dan kiri. %erudu '. leucomystax memiliki tipe ekor saddled . Sedangkan tipe vent  (anus) berudu termasuk ke dalam dextral vent karena terletak dominan pada bagian kanan. %erudu memiliki tipe dual spiracle dimana spirakel berfungsi saat  pernafasan, 9 yang masuk melalui insang berudu akan dikeluarkan dalam bentuk 

<9 melalui spirakel. &igmentasi warna pada berudu ini adalah ke$oklatan.

>kuran berudu  '. leucomystax lebih besar dibandingkan dengan berudu  &ufo melanostictus. Keratinisasi paruh berudu ini adalah lebar dan memiliki tipe paruh yang  serrate, pelebaran paruh berukuran medium dan bentuk mulut adalah marginan. 1umus yang diperoleh untuk geligi berudu  '. leucomystax adalah E. 'abel 3 Hasil $en"%ran mor4ometri ber i !ombon"an I

#elom$o% 1 5 Bufo melanostictus6

BH (Maximum body height )

3

mm

BW (Maximum body weight )

3,5

mm

DPG (Length in transversal plan of dorsal papillae)

-ED (Maximum eye diameter )

1

mm

HT (Maximum tail height )

3

mm

LF (Maximum height of lower tail n)

1

mm

UF (Maximum height of upper tail n)

1,5

mm

 TL (Total length)

12 mm

SVL (Snout-vent length)

5,5

mm

VT (distance from opening of vent-tip of tail)

-SS (distance from tip of snout-opening of spiracle)

4

mm

SU (distance from tip of snout-insertion of upper tail

n)

 mm

!! (Internarial distance )

1

mm

!P (naro-pupillar distance)

! mm

"DW (Oral dis distance)

2

mm

(13)

#! (!ostro-narial distance)

$,5

mm

#elom$o% & 5Ber Polypedates leucomystax 6

BH (Maximum body height )

mm

BW (Maximum body weight )

8 mm

DPG (Length in transversal plan of dorsal papillae)

-ED (Maximum eye diameter )

 mm

HT (Maximum tail height )

8 mm

LF (Maximum height of lower tail n)

/ mm

UF (Maximum height of upper tail n)

! mm

 TL (Total length)

/ mm

SVL (Snout-vent length)

! mm

VT (distance from opening of vent-tip of tail)

-SS (distance from tip of snout-opening of spiracle)

 mm

SU (distance from tip of snout-insertion of upper tail

n)

! mm

!! (Internarial distance )

 mm

!P (naro-pupillar distance)

-"DW (Oral dis distance)

 mm

PP (Interpupillar distance)

8 mm

#! (!ostro-narial distance)

! mm

#elom$o% 3 5 Polypedates leucomystax 6

BH (Maximum body height )

/! mm

BW (Maximum body weight )

8 mm

DPG (Length in transversal plan of dorsal papillae)

-ED (Maximum eye diameter )

F mm

HT (Maximum tail height )

 mm

LF (Maximum height of lower tail n)

! mm

UF (Maximum height of upper tail n)

 mm

 TL (Total length)

8 mm

SVL (Snout-vent length)

!/ mm

VT (distance from opening of vent-tip of tail)

-SS (distance from tip of snout-opening of spiracle)

! mm

SU (distance from tip of snout-insertion of upper tail

n)

! mm

!! (Internarial distance )

-!P (naro-pupillar distance)

 mm

"DW (Oral dis distance)

 mm

PP (Interpupillar distance)

8 mm

#! (!ostro-narial distance)

! mm

#n7i Ienti4i%asi Ber Polypedates leucomysta

!b. Spirakel di sebelah kiri tubuh, mata di permukaan atas tubuh... 8 a. %ibit membulat ke arah depan atau bawah... / Fb. %agian ventral sedikit banyak tanpa bentuk, mulut kea rah depan... 9 8a. %erudu umumnya tidak terlalu ke$il... 11

(14)

!!b. ulut normal bentuk dan ukurannya dengan beberapa baris geligi... 1&

!b. ;onjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping... 13

!b. %erudu tidak hitam, bibir bawah dengan tiga deretan geligi... 18

!b. %ibir dengan paling banyak tiga deret geligi... 1/

!Fa. %erudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm... 19 !8a. Dkor kurang dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk, sirip ekor setinggi tubuh, formula geligi H-E atau H-E!-!H, ekor  merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya...  Polypedates leucomystax 

B Pembahasan

&raktikum kali ini membahas pengenalan karakter dari beberapa anggota <lassis Amphibia untuk tujuan identifikasi dan klasifikasi. &reparat yang digunakan  pada praktikum ini adalah beberapa anggota dari ordo Anura, seperti  &ufo melanostictus (bangkong kolong),  &ufo asper  (bangkong sungai).  'olypedates leucomystax (katak pohon),  Rana chalconota (katak kolam), dan  Rhacophorus reinwardtii (katak pohon hijau). Karakter penting yang digunakan sebagai parameter  untuk pembuatan kun$i identifikasi spesies, meliputi= postur tubuh, $orak warna (spe$imen hidup), karakter kepala, tungkai jari. Karakter spesifik seperti kelenjar   paratoid dan nuptial pad .

Amphibia merupakan hewan tetrapoda yang telah mampu hidup dan  beradaptasi di lingkungan terestrial. Kemampuan adaptasi ini membuat mereka dapat terus hidup di berbagai kondisi lingkungan. Suatu bentuk adaptasi umumnya diikuti

(15)

dengan perubahan morfologi, anatomi, fisiologi dan kebiasaan hidup. &erubahan- perubahan yang terjadi se$ara tidak langsung akan meningkatkan variasi di antara

mereka. Bariasi ini dapat terlihat pada setiap tahapan siklus hidupnya. 2al tersebut dapat terlihat dari bentuk morfologi dua ekor berudu dari dua spesies berbeda. &erbedaan yang paling jelas terlihat adalah dari warna tubuh, postur tubuh, $orak  warna, sirip ekor, letak spirakel, bentuk alat mulut atau oral disc rumus geligi.

Se$ara umum amphibi memiliki tiga ordo yang masih eksis yaitu ordo <audata memiliki sepasang ekstrimitas tanpa telinga tengah dan memiliki ekor   panjang, $ontohnya salamander. 9rdo :ymnophiona atau Apoda (tidak memiliki

kaki) memiliki karakter tubuhnya memanjang, alur melingkar yang tampak seperti segmen, ekor pendek dan merun$ing terspesialisasi untuk meliang dan paru-paru kiri yang rudimenter, $ontohnya sesilian. 9rdo Anura tidak memiliki ekor, tungkai  belakang lebih panjang daripada tungkai depan, yang terspesialisasi untuk berenang

dan melompat. eliputi spesies katak dan kodok.

&erbedaan antara katak dan kodok diantaranya adalah =

!o

.

Katak Kodok  

!. emiliki ekstrimitas tungkai  belakang yang lebih panjang

emiliki ekstrimitas tungkai belakang yang lebih pendek 

. &ermukaan kulit mulus &ermukaan kulit berbintil .

H%&'t%t ' er%'r%* %* '

%r%t%*

H%&'t%t +e&'h om'*%* ' %r%t%*

(terrestrial)

/.

B%g'%* e%+% t'%

ter%%t mot'f V

B%g'%* e%+% ter%%t mot'f V

.

Ge+%*g &%h- t'%

t-m%*g t'*'h

:elang bahu tumpang tindih

F. ;erdapat tulang omosternum dan episternum

;erdapat tulang omosternum dan Iiphisternum

 &ufo melanosticus atau biasa disebut kodok kolong atau bangkong kolong termasuk ke dalam 9rdo Anura dan termasuk familia %ufonidae, familia ini disebut kodok sejati. Kodok tersebut termasuk ke dalam familia %ufonidae karena berbintil- bintil kasar. emiliki sepasang kelenjar paratoid  (kelenjar ra$un) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk. Kodok ini mempunyai garis  supraorbital   berwarna hitam, membrana tymphanicus kodok berukuran lebih besar dari katak. %agian punggung  bervariasi warnanya antara $oklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai

(16)

kehitaman. Kodok muda umumnya berwarna kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil atau bonteng hitam $oklat. ;erdapat bintil- bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman. Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Kodok tidak memiliki ekor, tungkai lebih pendek  dibandingkan dengan katak. ;ubuh sedang, supratimpanik menyambung, tidak ada alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut, dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. 2abitat selalu berada di dekat hunian manusia atau wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.

 &ufo asper  (bangkong sungai) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan familia %ufonidae seperti  &ufo melanostictus. Seperti halnya anggota familia %ufonidae yang lain, kodok ini memiliki tekstur kulit sangat kasar atau berbenjol, diliputi bintil-bintil berduri atau benjolan. Garna $oklat tua yang kusam, keabu-abuan atau kehitam-hitaman, di bagian bawah terdapat titik hitam. ;ubuhnya lebih  besar dibandingkan dengan  &ufo melanostictus dan kuat, alur supaorbital dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik. Kelenjar paratoid  berbentuk lonjong. ;angan dan kaki dapat berputar. ?ari kaki berselaput renang

sampai ke ujung. 2abitat biasanya terdapat di sepanjang alur tepi sungai.

 'olypedates leucomystax (katak pohon) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan familia 1ha$ophoridae yang memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dan berukuran ke$il, kulit mulus tanpa bintil, tubuh memiliki lipatan dorsoventral   pada sisi lateral  pada bagian dorsal  katak. ?ari tangan setengahnya berselaput,

sedangkan jari kaki hampir sepenuhnya berselaput. Garna tubuh $oklat kekuningan satu warna atau dengan bintik hitam atau dengan empat atau enam garis yang jelas memanjang dari kepala sampai ventral, bagian bawah kuning dengan bintik-bintik  $oklat, dagu $oklat tua. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata. emiliki piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Kulit kepala menyatu dengan tengkorak. 2abitatnya sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.

 Rana chalconota (katak kolam) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan familia 1anidae, familia ini sering disebut katak sejati. %entuk tubuhnya relatif  ramping. ;ungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk  membantu berenang dan terdapat disc pada ujung jarinya. Kulitnya halus, li$in dan ada beberapa yang berbintil. Katak berukuran ke$il dan sedang, dengan tympanum $oklat tua. ?ari-jari kaki dan tangan dengan ujung yang melebar dan jelas. Katak 

(17)

 jantan selalu ditutupi oleh bintil-bintil ke$il. Garna tubuh berubah-ubah, sisi dorsal (fase terang) sering berwarna krem kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral) keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan terang. &ada fase gelap, kebanyakan  berwarna $oklat atau $oklat gelap berbintik-bintik hitam bulat. 2abitat katak ini

sering didapati di sekitar kolam, selokan, saluran air atau sungai ke$il.

 Rhacophorus reinwardtii  (katak pohon hijau) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan familia 1ha$ophoridae, familia ini memiliki karakteristik memiliki  piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Katak akuatik 

atau semi-akuatik seperti famili 1anidae memiliki selaput diantara jari-jarinya untuk  membantu dalam berenang. Katak tersebut berukuran ke$il sampai sedang, berwarna hijau atau oranye. ?ari tangan dan jari kaki berselaput sepenuhnya sampai ke  piringan, berwarna hitam. Sebuah lipatan kulit terdapat di atas tumit dan anus, dan lipatan serupa sepanjang lengan. ;ekstur kulit halus pada bagian atas, perut, dan samping tubuh, bagian bawah kaki berbintil-bintil ke$il kasar. 2abitat katak ini di hutan primer atau sekunder, dan lebih umum pada ketinggian antara 0-!00 m di atas permukaan laut.

etamorfosis katak dan kodok terdiri dari tiga tahap yaitu telur katak, berudu  bereko, berudu dengan membra depan atau belakang, katak berekor, dan katak 

dewasa. Katak dan kodok dikatakan melakukan metamorfosis sempurna karena dalam pertumbuhannya melalui beberapa tahapan, dalam hal ini melalui empat tahapan. Katak tidak satu-satunya hewan yang melakukan metamorfosis, sebagian  besar dari amphibi juga mengalami perubahan yang luar biasa sepanjang

metamorfosis mereka. seperti halnya dengan banyak spesies invertebrata lainnya. %erdasarkan hasil identifikasi berudu dengan menggunakan metode morfometri data yang didapatkan antara lain aximum &ody Height  (%2) sebesar F mm,  aximum body weight  (%G) sebesar 8 mm,  aximum eye diameter   (D+) sebesar  mm, aximum tail height  (2;) sebesar 8 mm, aximum height of lower  tail fin (37) sebesar / mm, aximum height of upper tail fin (>7) sebesar ! mm, !otal length (;3) sebesar / mm, "nout#vent length (SB3) sebesar ! mm, Distance  from tip of snout#opening of spiracle (SS) sebesar  mm, Distance from tip of snout# insertion of upper tail fin (S>) sebesar ! mm, $nternarial distance (44) sebesar  mm, $nterpupillar distance (&&) sebesar 8 mm, Rostro#narial distance (14) sebesar  ! mm. +eskripsi berikut ini merupakan hasil identifikasi berudu antara lain mata  berudu terdapat di pemukaan atas tubuh jika dilihat dari ventral, bibir membulat ke

(18)

arah depan atau bawah, tipe ekornya "addled , tipe vent yakni Dextral vent , ekornya  berbentuk pipih berselaput, tipe spirakelnya yakni dual spiracle (di sebelah kanan dan kiri tubuh), warna tubuhnya yakni ke$oklatan, memiliki rumus geligi E, rumus tersebut tidak sesuai dengan kun$i identifikasi yang seharusnya rumum geligi  '. leucomystax  adalah H-E atau H-E!-!H hal ini dikarenakan kurang teliti dalam mengamati geligi berudu menggunakan mikroskop stereo, keratinisasi paruh lebar, tipe paruhnya  serrate, pelebaran paruh medium, dan bentuk mulutnya marginal, tonjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping, berudu tidak hitam, dan berudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm. Dkor kurang dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk, sirip ekor setinggi tubuh, ekor merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya. %erdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berudu merupakan spesies 'olypedates leucomystax.

BAB , #ESIMP(LAN +AN SA!AN

A #esim$lan

%erdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa=

!. %erudu dari ordo Anura yang telah diidentifikasi diantaranya  'olypedates leucomystax dan &ufo melanostictus.

. %eberapa karakter penting untuk identifikasi berudu adalah postur tubuh (dorsal, ventral, lateral), $orak warna (tubuh, otot ekor, sirip), sirip ekor (lebar atau sempit), letak spirakel (kiri, tengah, atau ganda), dan morfologi oral disc dan rumus geligi.

. Anggota ordo Anura yang telah diindentifikasi diantaranya adalah  &ufo melanotictus, &ufo asper dari familia %ufonidae,  Rhacophorus reindwardtii dari familia 1ha$ophoridae, 'olypedates leucomystax  dan  Rana chalconata  dari familia 1anidae.

 %eberapa karakter penting untuk identifikasi anggota ordo Anura adalah  permukaan tubuh, ada tidaknya lipatan dorsoventral, habitat, ekstrimitas, ada

(19)

tidaknya web, postur tubuh, $orak warna (spesimen hidup), karakter kepala, tungkai jari, selain itu karakter spesifik seperti kelenjar paratoid dan nuptial pad .

B Saran

Saran untuk praktikum kali ini yakni sebaiknya dalam mengidentifikasi <lassis Amphibia spesimen dipegang supaya dalam mengidentifikasi lebih teliti.

(20)

+A-'A! !E-E!ENSI

Aber$ombie, , . 2i$kman, . 3. ?ohnson, 6 . ;hain. !"".  Kamus (engkap  &iologi )disi Kedelapan. ?akarta= Drlangga.

+as, Abhijit, itali <., Sushil Kumar +., 6 Saibal S. 0!. A new spe$ies of   Duttaphrynus (Anura = %ufonidae) from 4ortheast ndia. *ootaxa, F/F(/)  pp. F-/#.

+jarubito, ukayat. !"#".  *oologi Dasar. ?akarta= Drlangga

+juhanda, ;. !"#. 'engantar +natomi 'erbandingan ertebrata $ . %andung= Armi$o. +uellman, Gilliam D., S$hlager, dan 4eil. 00.  +nimal (ife )ncyclopedia- olume

  +mphibians. ;homson-:ale.

nger, 1. 7., 6 Stuebing, 1. %. !""8. + /ield 0uide to the /rogs of &orneo .

Kota Kinabalu= 4atural 2istory &ubli$ations (%orneo) 3imited.

skandar, +;. !""#. +mphibia 1awa dan &ali. %ogor= &uslitbang %iologi.

skandar, +;. 000.  &uaya dan Kura#Kura $ndonesia. %ogor= &uslitbang %iologi-3&.

?asin, . !"#/.  Hewan ertebrata dan $nvertebrata. ?akarta= :ramedia &ustaka >tama.

?asin, . 00. "istematika Hewan $nvertebrata dan ertebrata. Surabaya= Sinar  Gijaya.

uetya. 0!!. 'engantar 'raktikum +mphibia. %andung= Armi$o.

 4a5ri, . 6 4ovarino G. 00".  'enuntun 'raktikum !aksonomi Hewan ertebrata. &adang= >niversitas Andalas.

9ktavina, .A. 6 1arastoeti &. 0!.  'ola 'rotein "ekret Kelen2ar 'arotoid !iga "pesies Kodok dan "ekret Kelen2ar Kulit Katak Kongkang Racun 3%dorrana hosii &oulenger,45647 elalui "D"#'+0) . Surakarta= Seminar   4asional Konservasi dan &emanfaatan Sumber +aya Alam, 7K& >4S.

S$iani, ?.., <laudia, %.A., arta, . A., <arlos, ?. 6 +aniel, <. &. 0!. +ifferen$es and Similarities among &arotoid arogland Se$retions in South Ameri$an ;oads= A &reliminary %io$hemi$al +elineation. !he "cientific 8orld 1ournal , ! pp. !-.

Sidik. !""#. "eri Keanekaragaman /lora dan /auna $ ,  Reptile dan +mphibian di  'ulau "upid . <atatan singkat keanekaragaman ?enis dan habitatnya.

Jug, :eorge 1. !"".  Herpetology - an $ntroductory &iology of +mpibians and   Reptiles. 3ondon= A$ademi$ &ress.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Struktur lapis keras lentur yang didirikan di atas tanah dasart dimaksudkan agar tegangan yang terjadi sebagai akibat dari beban lalu lintas diatasnya dapat

Kajian Bentuk dan Fungsi Nilai-nilai Budaya Merariq (Kawin Lari) pada Masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok sebagai Alternatif Bahan Ajar Seni Budaya di

PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN / KOTA TAHUN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan logam berat pada daging dada dan paha ayam broiler yang dipelihara dengan sistem kandang panggung setelah

0DWULNV GULYHU SRZHUGHSHQGHQFH *DPEDU E PHQHPSDWNDQ IDNWRU EHOXP DGDQ\D GXNXQJDQ NHELMDNDQ. GDQ EHOXP WHUVHGLDQ\D WHNQRORJL DJURIRUHVWU\. SDGD VHNWRU NHHPSDW DWDX GLNDWHJRULNDQ

Pegawai akan merasa puas ketika tidak ada keterpaksaan dalam bekerja, diberikan kebebasan dalam merencakanan sendiri pekerjaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya

Model alat ini terdiri dari gabungan satu tempat bahan bakar, 2 (dua) tungku pembakaran dimana tungku pertama dengan panas pembakaran dari kayu bakar yang

1) Kegiatan Awal: (10 Menit), kegiatannya meliputi: (1) guru dan siswa membuka proses pembelajaran dengan membaca GR¶D ; (2) guru menyampaikan tujuan yang ingin