A. Studi Kasus berkaitan dengan Ekonomi
Internasional (Ekspor-Impor)
Ekspor Kopi Sampai Rempah-rempah Naik
Tajam Karena Rupiah Melemah
Wiji Nurhayat - detikfinance Selasa, 17/03/2015 16:50 WIB
Ada Apa Dengan Rupiah?
Pada Februari 2015, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 783,3 juta. Menurut Gobel, produk-produk pertanian memberi sumbangan besar terhadap surplus neraca perdagangan.
"Ekspor produk sektor pertanian yang naik signifikan adalah kopi, teh, dan rempah-rempah," kata Gobel saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Ekspor produk pertanian pada Januari-Februari 2015 menunjukan kenaikan 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 0,9 miliar. Gobel menjelaskan ekspor pertanian yang mengalami kenaikan signifikan adalah kopi, teh, dan rempah-rempah yang naik 41,9%. Selain itu ekspor bahan-bahan nabati juga tumbuh 84,1%, serta pohon hidup dan bunga potong naik 16%.
Lalu ada beberapa produk ekspor lain yang mendukung surplus perdagangan pada Januari-Februari 2015 adalah perhiasan dan permata yang naik 52% dibandingkan periode sama tahun lalu, tembaga naik 35,1%, bijih, kerak, dan abu logam naik 24,5%, alas kaki naik 14,1%, serta kendaraan dan bagiannya naik 13,6%..
"Perhiasan di sini termasuk batu akik mungkin. Alas kaki juga naik 14,1%," tambah Gobel.
B. Tanggapan Saya
Nilai ekspor di Indonesia seperti kasus di atas, sangat memberi peluang besar untuk Indonesia melakukan ekspor, karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, para eksportir bisa memperbanyak ekspor di berbagai Negara.tidak hanya ekspor kopi saja, namun bisa mengekspor produk lain seperti mebel, kerajinan tangan , otomotif, dan elektronik.
Di dalam artikel di atas disebutkan pada Februari 2015, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 783,3 juta. Ekspor produk pertanian pada Januari-Februari 2015 menunjukan kenaikan 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 0,9 miliar. Ekspor pertanian yang mengalami kenaikan signifikan adalah kopi, teh, dan rempah-rempah yang naik 41,9%. Selain itu ekspor bahan-bahan nabati juga tumbuh 84,1%, serta pohon hidup dan bunga potong naik 16%.
Umumnya semua jenis dapat diekspor, namun terhadap beberapa jenis barang tertentu diadakan suatu sistem pengaturan berupa larangan, diawasi, diterapkan pengawasan mutunya diatur tata niaga ekspornya. Kebijakan ini ditempuh pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara penawaran barang-barang dalam negeri.
a. Barang yang dilarang ekspor adalah untuk menjaga agar terjamin kelestariannya didalam negeri, usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mempertinggi nilai komaratifnya.
b. Barang yang diawasinya, adalah untuk menjaga agar terjamin pengadaan barang dan stabilitas harga barang dalam negeri, sehingga dapat terjamin kontinuitas pengadaan barang yang dibutuhkan dalam negeri.
c. Barang yang diterakan pengawasan mutunya adalah barang yang hanya diekspor bila memenuhi mutu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan Departemen Perdagangan.
d. Barang yang diatur tata niaga ekspornya adalah barang yang dapat diekspor oleh eksportir terdaftar.
Dalam artikel di atas juga menyebutkan bahwa ada beberapa produk ekspor lain yang mendukung surplus perdagangan pada Januari-Februari 2015 adalah perhiasan dan permata yang naik 52% dibandingkan periode sama tahun 2014, tembaga naik 35,1%, bijih, kerak, dan abu logam naik 24,5%, alas kaki naik 14,1%, serta kendaraan dan bagiannya naik 13,6%.
C. Solusi
Menurut pendapat saya, walaupun ada pelemahan nilai tukar rupiah di Indonesia. Masyarakat Indonesia juga harus memperhatikan larangan yang telah diatur pemerintah. Tujuannya yaitu untuk tetap melestarikan SDA di Indonesia.