• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. SP. NIBA - K.SPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "F. SP. NIBA - K.SPSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR

DAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

F.SP

SPSI

SERIKAT PEKERJA

NIAGA, BANK, JASA DAN SURANSI

...

ANGGOTA;

(2)

ANGGARAN DASAR

SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA DAN ASURANSI

P E M B U K A A N

Bahwa komponen pekerja Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat bangsa Indonesia dengan djiwai oleh rasa senasib dan sepenanggungan kesetiakawan, Kebangsaan, cinta tanah air, memiliki, persamaan hak untuk berkumpul dan berserikat, hak mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, hak berunding dan hak memperoleh pekerjaan, penghidupan yang layak bagi kemanusiaan serta mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum, merupakan hak–hak dasar setiap Pekerja.

Bahwa Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia 20 Februari 1973, merupakan tonggak sejarah bersatunya para pekerja Indonesia, yang lahir dari sebuah kesadaran bersama akan tanggung jawabnya sebagai salah satu kekuatan yang mampu menggerakan pembangunan nasional bangsa yang tidak pernah berhenti bagi suatu bangsa merdeka dan Berdaulat didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa para pekerja pada lingkup sektor usaha Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi yang terdiri dalam kemajemukan suku, agama, budaya dan pendidikan adalah bagian dari potensi pekerja Indonesia telah bertekad menyatukan visi, sikap guna menyalurkan dinamika, militansi dan idealisme pekerja demi tercapainya masa depan yang lebih baik, demi harkat dan martabat kemanusiaan pekerja dan keluarganya serta perannya dalam proses pembangunan bangsa, yang didasari oleh nilai–nilai kemanusiaan, kemandirian, kesetaraan dan keadilan, bersatu didalam Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi.

Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, cita–cita, tekad dan tanggungjawabnya terhadap

fungsi dan hak sebagai pekerja didalam memperjuangkan, menegakkan kebenaran,

keadilan, melindungi dan membela kepentingan Serikat pekerja dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, maka atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi, dengan ini menetapkan Anggaran Dasar sebagai berikut:

BAB I

NAMA, BENTUK DAN SIFAT

Pasal 1 N a m a

Organisasi ini bernama SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA DAN ASURANSI

...disingkat: SP NIBA

Pasal 2 B e n t u k

Organisasi ini berbentuk kesatuan berdasarkan sektor usaha, jenis pekerjaan dan bentuk lain dari lapangan pekerjaan Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi

Pasal 3 S i f a t

(3)

BAB II

ASAS, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 4 A s a s Organisasi SP NIBA berasaskan Pancasila

Pasal 5

Waktu dan Kedudukan

SP NIBA ... Didirikan pada tanggal: ... Bulan:

... Tahun: ... berkedudukan di : ...

Merupakan bagian tak terpisahkan dari organisasi Serikat Pekerja NIBA, yang didirikan pada tanggal 2 Mei 1973, di Jakarta

BAB III

KEDAULATAN ORGANISASI

Pasal 6

1. Kedaulatan Organisasi berada di tangan Anggota, dan dilaksanakan sepenuhnya

melalui forum Musyawarah Anggota SP NIBA

2. Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pekerja yang

terdaftar/tercatat sebagai anggota SP NIBA

BAB IV

HUBUNGAN SP NIBA DENGAN FEDERASI SP NIBA

Pasal 7

1. Organisasi SP NIBA adalah Serikat Pekerja Anggota Federasi Serikat Pekerja NIBA

2. Organisasi SP NIBA sebagai Serikat Pekerja anggota Federasi SP NIBA tunduk dan

melaksanakan hak serta kewajibannya sesuai ketentuan pada AD/ART Federasi SP NIBA

BAB V

FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 8 F u n g s i SP NIBA berfungsi:

1. Sebagai wadah penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan

pekerja/anggota dan keluarganya

2. Sebagai sarana untuk melindungi, membela hak dan kepentingan anggota/pekerja

3. Sebagai wakil anggota/pekerja didalam memperbuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

4. Sebagai sarana untuk menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan

berkeadilan, sesuai dengan Peraturan Perundang–undangan yang berlaku

5. Penggalang motivasi dan semangat kerja serta sebagai pelaksana kegiatan sosial dan

kekeluargaan

(4)

7. Sebagai perekat kemajemukan pekerja dalam upaya memperkokoh persatuan dan solidaritas antar para pekerja

8. Sebagai wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham perusahaan/badan

usaha

Pasal 9 T u j u a n SP NIBA bertujuan:

1. Memberikan perlindungan dan pembelaan atas hak–hak dan kepentingan anggota

2. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan yang layak bagi anggota dan keluarganya

3. Menjaga Persatuan dan mempererat Kesetiakawanan antar sesama anggota

4. Menciptakan suasana Hubungan Industrial yang bersifat harmonis, terbuka, demokratis

dan berkeadilan

5. Berhimpun dan bersatunya para pekerja untuk memperkokoh solidaritas antar sesama

anggota

Pasal 10 U s a h a

Dalam mencapai tujuan SP NIBA melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Melaksanakan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan

SP NIBA dilingkup perusahaan dan atau badan usaha

2. Melaksanakan Pendidikan dan Latihan guna terwujudnya pemahaman anggota

terhadap hak dan kewajibannya didalam organisasi untuk mengembangkan Serikat Pekerja yang profesional

3. Meningkatkan kemitraan dan kesetaraan antara SP NIBAdengan pihak pengusaha

4. Melakukan koordinasi dan konsultasi secara aktif dengan Federasi SP NIBA, atas

aktifitas dan perkembangan SP NIBA

5. Mengadakan usaha–usaha sosial dan ekonomi dan atau usaha lain yang sah dan

bermanfaat bagi kebutuhan pekerja dan keluarganya

BAB VI A T R I B U T

Pasal 11

SP NIBA memiliki atribut yang terdiri dari: Lambang, Bendera, Lagu dan Atribut lainnya, yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB VII

KEANGGOTAAN SP NIBA

Pasal 12 A n g g o t a

1. Anggota organisasi SP NIBA adalah pekerja yang bekerja didalam perusahaan/badan

usaha, selanjutnya disebut Anggota

2. SP NIBA terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama,

suku bangsa dan jenis kelamin

3. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan dalam

(5)

BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA SP NIBA

Pasal 13 Hak–Hak Anggota Setiap anggota berhak:

1. Bicara dan memberikan hak suara

2. Memilih dan dipilih

3. Mendapat perlindungan dan pembelaan

4. Mendapat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan

5. Membela diri

Pasal 14 Kewajiban Anggota Setiap anggota berkewajiban:

1. Melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP NIBA serta

keputusan-keputusan organisasi SP NIBA lainnya

2. Membela dan menjunjung tinggi nama baik serta kehormatan SP NIBA

3. Membayar uang pangkal dan iuran anggota SP NIBA

4. Aktif dalam melaksanakan program SP NIBA

5. Menghadiri musyawarah dan rapat-rapat yang diselenggarakan dan ditetapkan oleh SP

NIBA

BAB IX

RUANG LINGKUP SP NIBA

Pasal 15

1. SP NIBA adalah Organisasi yang didirikan oleh para pekerja yang bekerja dilingkup

perusahaan/badan usaha: Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi

2. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan dalam

Anggaran Rumah Tangga

BAB X

STRUKTUR DAN WEWENANG ORGANISASI SERTA KEWAJIBAN PIMPINAN

Pasal 16 Struktur Organisasi Struktur Organisasi SP NIBA:

1. Serikat Pekerja NIBA, yang ada dilingkup perusahaan atau Badan Usaha, dipimpin oleh

Pimpinan SP NIBA

2. Perusahaan dan/atau Badan usaha yang memiliki dan atau terdiri dari beberapa cabang

usaha dibeberapa didaerah dapat mendirikan organisasi SP NIBA, karena pelaksanaan fungsi–fungsi otonomi perusahaan dan atau badan usaha didaerah

3. Pada lingkup Wilayah Daerah yang sama, perusahan dan atau Badan Usaha dapat

berdiri/dibentuk SP NIBA, apabila dari masing–masing perusahaan dan atau badan usaha memiliki otonomi Management operasional usaha

(6)

Pasal 17

K e p e m i m p i n a n Serikat Pekerja NIBA dipimpinan oleh Pimpinan SP NIBA

Pasal 18

Wewenang dan Kewajiban Pimpinan

1. Pimpinan SP NIBA adalah pelaksana dan penanggungjawab organisasi, merupakan

suatu kesatuan yang bersifat kolektif di lingkup perusahaan atau Badan usaha

2. Pimpinan SP NIBA berwenang menentukan kebijaksanaan organisasi sesuai Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Anggota dan Rapat–rapat SP NIBA lainnya

3. Pimpinan SP NIBA berkewajiban:

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat–rapat Anggota serta keputusan SP NIBA lainnya

b. Melaksanakan dan memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Anggota

c. Menindak–lanjuti kebijakan dan atau putusan Federasi SP NIBA kedalam lingkup

organisasi SP NIBA

d. Menjabarkan Program Umum Federasi SP NIBA kedalam program Organisasi SP

NIBA sebagai wujud komitmen dalam wadah Federasi SP NIBA

e. Menyelesaikan perbedaan pendapat dan atau perselisihan antar anggota didalam

organisasi SP NIBA

f. Membina dan mengkoordinir, memperjuangkan, membela kepentingan dan hak–

hak anggota

BAB XI P E N A S E H A T

Pasal 19 SP NIBA dapat memiliki Penasehat

Pasal 20

1. Penasehat SP NIBA berfungsi memberikan saran dan nasehat kepada Pimpinan SP

NIBA, baik diminta maupun tidak diminta

2. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga

BAB XII

MUSYAWARAH ANGGOTA DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 21 Musyawarah Musyawarah adalah Musyawarah Anggota SP NIBA

Pasal 22 Rapat-rapat Rapat-rapat terdiri dari:

(7)

2. Rapat lain:

a. Rapat Pengurus Harian

b. Rapat Pleno

Pasal 23 Musyawarah Anggota

1. Musyawarah Anggota SP NIBA adalah pemegang kedaulatan tertinggi organisasi

2. Musyawarah Anggota diselenggarakan sekali dalam 3 (tiga) tahun

3. Musyawarah Anggota berwenang:

a. Meminta dan menilai pertanggung jawaban Pimpinan SP NIBA

b. Menyusun dan menetapkan Program SP NIBA

c. Memilih dan menetapkan Pimpinan SP NIBA

d. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya

4. Musyawarah Anggota diselenggarakan oleh Pimpinan SP NIBA

Pasal 24

Musyawarah Anggota Luar Biasa

1. Musyawarah Anggota SP NIBA Luar Biasa, mempunyai wewenang atau kekuasaan yang

sama dengan Musyawarah Anggota dengan ketentuan diadakan oleh Pimpinan SP NIBA, atau permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota yang diadakan apabila:

a. Organisasi SP NIBA dalam keadaan terancam atau menghadapi kegentingan yang

memaksa

b. Pimpinan SP NIBA melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP

NIBA serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi SP NIBA

c. Pimpinan SP NIBA yang tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Anggota,

program-program organisasi dan rapat-rapat

2. Pimpinan SP NIBA wajib memberikan pertanggung-jawaban atas diadakannya

Musyawarah Anggota Luar Biasa

Pasal 25 Rapat Kerja Anggota

1. Rapat Kerja Anggota merupakan forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi serta

penilaian terhadap pelaksanaan Program Kerja dan menetapkan pelaksanaan selanjutnya

2. Rapat Kerja Anggota diadakan sedikitnya sekali dalam 1 (satu) periode kepemimpinan

3. Rapat Kerja Anggota dihadiri seluruh anggota dan atau perwakilan anggota SP NIBA

4. Rapat Kerja Anggota diselenggarakan oleh Pimpinan SP NIBA

BAB XIII

QOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 26

1. Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Bab XII Anggaran Dasar ini

adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah peserta

2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mencapai

mufakat dan apabila hal ini tidak mungkin maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak

(8)

3. Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang Pemilihan Pimpinan, sekurang-kurangnya disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta yang hadir sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini

BAB XIV K E U A N G A N

Pasal 27

1. Keuangan dan/atau sumber pendanaan organisasi:

a. Uang pangkal anggota

b. Uang iuran anggota

c. Sumbangan yang tidak mengikat

d. Usaha-usaha lain yang sah

2. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, ditetapkan dalam

Anggaran Rumah Tangga

BAB XV

PEMBUBARAN/PEMBEKUAN ORGANISASI

Pasal 28

1. Pembubaran Organisasi dapat dilakukan oleh anggota dalam suatu forum Musyawarah

Anggota yang khusus diadakan untuk itu dengan ketentuan qourum sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 Anggaran Dasar ini

2. Organisasi pekerja atau SP NIBA, bubar atau membubarkan diri karena perusahaan dan

atau Badan Usaha tutup dan atau bangkrut, sehingga menghentikan kegiatan usaha untuk selamanya yang mengakibatkan putusnya hubungan kerja bagi seluruh pekerja

3. Dinyatakan dalam keputusan pengadilan sesuai ketentuan Undang–Undang nomor 21

tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh

4. Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaan organisasi dapat diserahkan kepada

badan-badan, lembaga-lembaga sosial di Indonesia

5. Pembekuan organisasi terhadap SP NIBA dapat dilakukan apabila ternyata melanggar

AD/ART Federasi SP NIBA

6. Pembekuan terhadap organisasi SP NIBA hanya dapat dilakukan oleh DPP Federasi SP

NIBA

BAB XVI

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 29

1. Peraturan-peraturan dan atau kebijaksanaan yang ada, tetap berlaku selama hal

tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini

2. Anggaran Dasar SP NIBA ini untuk pertama kali ditetapkan dalam MUNAS I Federasi SP

NIBA

3. Anggaran Dasar ini merupakan pedoman bagi setiap organisasi SP NIBA diperusahaan

dan atau badan usaha dalam membentuk dan atau menjalankan organisasi SP NIBA

4. Perubahaan atau penyempurnaan terhadap AD/ART SP NIBA ini dilakukan pada Forum

(9)

BAB XVII P E N U T U P

Pasal 30

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di: Jakarta

Pada tanggal: ...

(10)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

SERIKAT PEKERJA NIAGA, BANK, JASA DAN ASURANSI

BAB I L AM B A N G

Pasal 1

1. SP NIBA memiliki lambang sebagai indentitas organisasi yang sama dengan lambang

Federasi SP NIBA, merupakan satu kesatuan tak terpisahkan

2. Selain lambang Federasi SP NIBA yang wajib dipergunakan sebagai indentitas

organisasi, SP NIBA dapat juga mempergunakan lambang perusahaan dan atau Badan usahanya

Pasal 2 Makna Lambang

1. Lambang Organisasi SP NIBA merupakan pencerminan dari:

a. Persatuan dan kesetikawanan serta konsolidasi organisasi

b. Perjuangan untuk kesejahteraan dan keadilan bagi pekerja dan keluarganya

c. Berpijak pada landasan Pancasila dalam menghadapi kemajemukan pekerja

dalam kemitraan dan kesetaraan Hubungan Industrial

2. Lambang tersebut seperti ayat (1) pasal ini dipergunakan untuk pembuatan Bendera,

Panji, jaket, badge, vandel dan benda–benda lain yang menunjukan identitas SP NIBA

3. Tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut lambang tersebut pada ayat (2)

pasal ini ditetapkan dalam keputusan Organisasi Federasi SP NIBA

BAB II

RUANG LINGKUP ORGANISASI SP NIBA

Pasal 3

Organisasi SP NIBA, dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja disektor usaha:

1. Sektor Niaga dan atau Perniagaan, adalah dari para pekerja di sub sektor atau lapangan pekerjaan:

a. Pertokoan

b. Departemen Store, Toko Serba Ada/Toserba, Plaza dan Mall

c. Pasar Swalayan/Super Market

d. Koperasi Primer, Pusat Koperasi dan Induk Koperasi

e. Dealer (Agen penjualan )/Supplier (toko,grosir dan eceran) dan distributor

f. Usaha keagenan perdagangan (Agen penjualan & grosir)

g. Pergudangan (gudang penyimpanan, perlengkapan)

h. Usaha bongkar–muat barang: di pasar, pusat perdagangan, pabrik dan

pergudangan

i. Ekspor Impor

2. Sektor Bank dan atau Perbankan dan Lembaga Keuangan, adalah dari para pekerja di

sub sektor atau lapangan pekerjaan:

a. Bank Umum: Swasta, Pemerintah (Persero), Asing b. Bank Perwakilan (Bank Representative)

c. Bank Perkreditan Rakyat

d. Lembaga keuangan bukan Bank, Leasing, Perusahaan Pialang e. Koperasi Simpan-pinjam

(11)

g. Bank Syariat h. Credit Union i. Dana Pensiun

j. Bursa Efek/Saham (stock Exchanges) k. Saham Obligasi-pialang (stock & brokers)

3. Sektor Asuransi dan atau Perasuransian, adalah dari para pekerja di sub sektor atau lapangan pekerjaan:

a. Asuransi Jiwa b. Asuransi Umum

c. Asuransi Pialang (Insurance Broker)

d. Asuransi Penaksir Tuntutan Kerugian (Insurance loss Adjustens) e. Asuransi kredit

4. Sektor Jasa–Jasa dan atau Pelayan Publik, adalah dari para pekerja disub sektor atau

lapangan pekerjaan:

a. Jasa Penjualan Rumah (Real Estate Agent)

b. Jasa Pelayanan Umum dan Perumahan

c. Jasa Keamanan (Security service)

d. Jasa Kurir dan Pos serta Pengiriman (Courier Service)

e. Jasa Informasi dan Tehnologi; Internet Service Provider, Radio Panggil, Telepon

Seluler, Premium Call dan Jasa Warung Telekomunikasi

f. Yayasan

g. Perusahaan Konsultan (Bussines Counsultans)

h. Jasa Penyewaan Gedung (Office Building)

i. Jasa Layanan Pembersihan dan Pemeliharaan (Cleaning Maintenance and Service)

j. Jasa Perparkiran

k. Konsultasi pajak

l. Pemasaran bertingkat (Multi Level Marketing)

m. Pengepakan (Packing)

n. Layanan Penyewaan (Rental Service)

o. Lembaga Pendidikan/pelatihan

p. Pekerja Kantor Pengacara/Advokat

q. Pekerja Kantor Notaris dan atau PPAT

r. Artis/jasa hiburan

BAB III

K E A N G G O T A A N

Pasal 4

Syarat–syarat Menjadi Anggota

1. Yang menjadi Anggota SP NIBA adalah: Setiap Warga Negara Republik Indonesia

berstatus sebagai pekerja dari Perusahaan atau Badan Usaha dapat diterima menjadi anggota SP NIBA yang ada dilingkungan kerjanya

2. Persyaratan untuk menjadi anggota adalah:

a. Pekerja dari perusahaan/badan usaha tempatnya bekerja

b. Menerima dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP NIBA

dan Peraturan serta keputusan lain dari organisasi

c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh SP NIBA

d. Memiliki komitment untuk berjuang bersama–sama anggota lainnya demi

kepentingan para pekerja dan keluarganya

e. Tidak menjadi/merangkap sebagai anggota organisasi Serikat Pekerja lain baik

(12)

Pasal 5

Tata Cara Menjadi Anggota Tata cara menjadi anggota Biasa SP NIBA:

1. Mengajukan permohonan secara tertulis yang dialamatkan kepada Pimpinan SP NIBA di

tempatnya bekerja

2. Melengkapi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh organisasi

Pasal 6

Pengesahan Menjadi Anggota

1. Seorang pekerja yang telah memenuhi ketentuan pada pasal 4 dan pasal 5,

pengesahaannya sebagai anggota diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) SP NIBA

2. Ketentuan tentang Kartu Tanda Anggota (KTA) SP NIBA diatur dan ditetapkan oleh

Peraturan Organisasi Federasi SP NIBA

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 7 Hak Anggota Setiap Anggota SP NIBA berhak:

1. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul, saran serta pertanyaan, baik secara

lisan maupun tulisan

2. Memilih dan dipilih menjadi Pimpinan SP NIBA

3. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi

4. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan dan pelatihan serta bimbingan dari

organisasi

5. Lain–lain yang ditentukan dalam Peraturan Organisasi

Pasal 8 Kewajiban Anggota Setiap anggota SP NIBA berkewajiban:

1. Mentaati melaksanakan seluruh ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga SP NIBA

2. Melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Anggota, Rapat Kerja Anggota dan

Keputusan–Keputusan lain dari SP NIBA

3. Membayar uang pangkal dan iuran anggota

4. Membantu Pimpinan SP NIBA dalam melaksanakan tugas organisasi

5. Membela dan menjaga nama baik dan kehormatan organisasi

6. Menjaga dan memperkokoh persatuan dan solidaritas antar sesama anggota

7. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan bersama dari

organisasi SP NIBA

(13)

BAB V

PEMBERHENTIAN ANGGOTA DAN SANKSI ORGANISASI

Pasal 9

Berhenti Menjadi Anggota

Setiap Anggota Organisasi SP NIBA tidak dapat diberhentikan sebagai anggota, kecuali karena yang bersangkutan:

1. Meninggal dunia

2. Berhenti; atas permintaan sendiri

3. Diberhentikan, mengundurkan diri dan berhalangan tetap

Pasal 10 Sanksi Organisasi

1. Penetapan sanksi dikenakan terhadap anggota dapat berupa:

a. Peringatan lisan dan atau tertulis

b. Skorsing

c. Pemberhentian

2. Peringatan lisan dan atau tertulis dikenakan terhadap anggota dikenakan akibat dari:

a. Telah dengan sengaja tidak lagi sejalan dengan peraturan dan kebijakan

organisasi

b. Telah dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya sebagai anggota

3. Peringatan Lisan dan atau tertulis yang diberikan kepada anggota, berlaku untuk

jangka waktu 1 (satu) bulan, dan wajib untuk mendapatkan jawaban/tanggapan dari yang bersangkutan atas peringatan tersebut

4. Apabila sebagaimana ketentuan ayat (3) pasal ini tidak mendapatkan

jawaban/tanggapan dari anggota yang menerimanya, maka segera diberikan Surat Peringatan yang ke-2 (dua), berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) bulan dan wajib untuk mendapatkan jawaban/tanggapan

5. Surat Peringatan yang ke-3 (tiga) diberikan kepada anggota apabila ketentuan

sebagaimana ayat 4 (empat) pasal ini tidak dilaksanakan

Pasal 11 S k o r s i n g

1. Penetapan sanksi organisasi berupa skorsing dikenakan terhadap anggota karena tidak

menanggapi peringatan lisan dan atau tertulis yang telah diberikan sebanyak 3 (tiga) kali

2. Skorsing yang diberikan terhadap anggota diberlakukan untuk jangka waktu 2 (dua)

bulan dan diwajibkan kepada yang bersangkutan untuk membela diri

3. Selama masa skorsing, anggota akan kehilangan hak–haknya sebagai anggota

Pasal 12 Pemberhentian

1. Tindakan pemberhentian terhadap anggota diambil setelah proses skorsing dilalui

2. Tindakan pemberhentian dilakukan oleh Pimpinan SP NIBA kepada yang bersangkutan

(14)

Pasal 13 Pembelaan Diri

1. Pembelaan diri akibat skorsing atau pemberhentian dari anggota dilakukan dalam

Musyawarah Anggota, Rapat Kerja Anggota dan atau pada rapat Pimpinan SP NIBA yang khusus diadakan untuk itu

2. Apabila pembelaan diri tersebut diterima, maka terhadap yang bersangkutan diadakan

rehabilitasi

Pasal 14

Pelaksanaan dari ketentuan pasal 10, 11, 12 dan pasal 13 dari Bab V ini, dilaksanakaan berdasarkan keputusan rapat pleno SP NIBA yang diadakan khusus untuk itu

BAB VI

SUSUNAN DAN PERSYARATAN PIMPINAN SP NIBA

Pasal 15

Susunan Pimpinan SP NIBA

1. Susunan Pimpinan SP NIBA terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno

2. Pengurus Harian terdiri dari:

a. Ketua b. Wakil-wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil Bendahara

3. Setiap wakil-wakil ketua bertindak selaku ketua koordinator seksi.

4. Jumlah wakil-wakil ketua terdiri dari minimal 1 (satu) orang dan maksimal 3 (tiga)

orang

5. Jumlah wakil-wakil sekretaris disesuaikan dengan jumlah wakil ketua yang ditetapkan

6. Seksi-seksi adalah sebagai pengurus pleno terdiri dari:

a. Seksi Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan

b. Seksi Advokasi/Pembelaan

c. Seksi Hubungan Industrial

d. Seksi Kesejahteraan anggota

e. Seksi HUMAS & Olahraga/Kesehatan

7. Jumlah personalia dari masing-masing seksi terdiri dari minimal 1 (satu) orang dan

maksimal 3 (tiga) orang

8. Gabungan pengurus harian dan pengurus seksi-seksi adalah pengurus pleno lengkap

9. Jumlah Pimpinan SP NIBA maksimal 17 (tujuh belas) orang

10. Masa bakti Pimpinan SP NIBA ditetapkan 3 (tiga) tahun

11. Tata kerja dan pembidangan tugas diantara anggota Pimpinan SP NIBA diatur dalam

peraturan organisasi SP NIBA

Pasal 16

Syarat–Syarat Pimpinan Syarat-syarat Pimpinan SP NIBA Basis adalah:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa

2. Anggota SP NIBA, mempunyai kepribadian yang baik, dedikasi dan loyalitas tinggi

(15)

3. Menerima dan tunduk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan lain dari SP NIBA

4. Mampu bekerjasama secara kolektif

5. Memiliki visi dan idealisme dalam memahami peran organisasi SP NIBA dilingkungan

perusahaan

6. Mendapat dukungan dan kepercayaan dari para anggota

7. Tidak merangkap sebagai anggota pada Serikat Pekerja lainnya

8. Bersedia dicalonkan

BAB VII

SANKSI ORGANISASI DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN

Pasal 17

Berhenti dari Pimpinan

1. Personalia Pimpinan SP NIBA tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya, kecuali

karena yang bersangkutan:

a. Meninggal dunia

b. Berhenti atas permintaan sendiri

c. Diberhentikan, mengundurkan diri, melakukan tindak pidana dan berhalangan

tetap.

2. Berhenti atas permintaan sendiri dan atau pengunduran diri sebagaimana disebut pada

ayat (1) huruf c pasal ini adalah diajukan secara sukarela oleh yang bersangkutan

3. Diberhentikan karena melakukan tindakan pidana adalah setelah terbukti serta

mempunyai kekuatan hukum tetap

4. Yang dimaksud dengan berhalangan tetap adalah:

a. Meninggal dunia

b. Karena kesehatan tidak mungkin melakukan tugasnya sehari–hari

c. Tidak dapat aktif karena penugasan kerja, lebih dari 6 (enam) bulan

d. Pemutusan Hubungan Kerja dan atau Pensiun

e. Bertempat tinggal diluar Wilayah Negara RI

Pasal 18 Sanksi Organisasi

1. Penetapan sanksi organisasi dapat dikenakan terhadap personalia pimpinan berupa:

a. Peringatan lisan

b. Peringatan tertulis

c. Skorsing

d. Pemberhentian

2. Peringatan lisan dan atau tertulis dikenakan terhadap personalia pimpinan akibat dari

perbuatanya:

a. Dengan sengaja melalaikan tugasnya sebagai Pimpinan Organisasi SP NIBA

b. Dengan sengaja menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi

c. Dengan sengaja melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

SP NIBA

3. Peringatan lisan dan atau tertulis berlaku untuk jangka waktu 1(satu) bulan dan wajib

memberikan jawaban/tanggapan

4. Apabila ketentuan pada ayat (3) pasal ini tidak mendapat jawaban dari yang

bersangkutan, maka segera diberikan peringatan yang ke 2 (dua)

5. Peringatan tertulis ke-2 (dua) berlaku untuk jangka waktu (1) satu bulan dan wajib

memberikan jawaban/tanggapan

(16)

7. Sanksi organisasi berupa skorsing terhadap pimpinan segera diberikan, apabila ketentuan pada ayat (6) pasal ini tidak dipenuhi oleh yang bersangkutan

Pasal 19 S k o r s i n g

Penetapan sanksi organisasi berupa skorsing dikenakan terhadap personalia Pimpinan karena melakukan tindakan dan atau pelanggaran berat, sesuai kriteria yang ditetapkan dalam rapat Pimpinan SP NIBA dan yang bersangkutan tidak menanggapi peringatan yang telah diberikan sebagaimana ketentuan pasal 16 Anggaran Rumah Tangga ini

Pasal 20 Pembelaan diri

1. Pembelaan diri akibat skorsing dapat dilakukan dalam rapat pleno pimpinan SP NIBA,

Rapat Kerja Anggota dan atau Musyawarah Anggota

2. Apabila ternyata di dalam pembelaan diri tidak terbukti kesalahannya, maka terhadap

yang bersangkutan wajib diadakan rehabilitasi Pasal 21 Pemberhentian

Penetapan sanksi berupa pemberhentian terhadap personalia Pimpinan ditetapkan karena:

1. Peningkatan skorsing karena terdapatnya bukti-bukti yang meyakinkan

2. Memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan pada pasal 18 Anggaran Rumah Tangga

ini

Pasal 22

Pelaksanaan dari dari ketentuan pasal 17, 18, 19 dan 20 yang dikenakan pada anggota pimpinan SP NIBA Basis dilaksanakan berdasarkan keputusan rapat pleno SP NIBA yang diadakan khusus untuk itu

Pasal 23

Pergantian Pimpinan Antar Waktu

1. Pergantian personalia Pimpinan SP NIBA antar waktu adalah pergantian salah seorang

personalia Pimpinan atau lebih yang disebabkan karena:

a. Meninggal dunia

b. Berhenti, atas permintaan sendiri

c. Berhalangan tetap

d. Merangkap jabatan

e. Diberhentikan

2. Pergantian Personalia Pimpinan sebagai akibat dari ketentuan pada ayat (1) huruf a, b,

c, d dan e pasal ini dilaksanakan melalui rapat pleno SP NIBA dan hasilnya wajib dilaporkan dan diusulkan kepada Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA untuk disahkan

3. Khusus untuk jabatan Ketua dalam pimpinan SP NIBA, penggantinya adalah berstatus

sebagai pelaksana jabatan sementara (PJS) Ketua sampai terselenggaranya Musyawarah Anggota SP NIBA

(17)

BAB VIII

SUSUNAN, TUGAS DAN WEWENANG PENASEHAT

Pasal 24

1. Susunan dan personalia Penasehat SP NIBA dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah

Anggota SP NIBA dan atau oleh Pimpinan SP NIBA melalui rapat pleno yang khusus diadakan untuk itu

2. Susunan dan personalia Penasehat SP NIBA terpilih sesuai ketentuan pada ayat (1) pasal

ini disampaikan kepada organisasi Federasi SP NIBA Pasal 25

Tugas dan Wewenang Penasehat

1. Penasehat merupakan badan yang bersifat kolektif yang bertugas memberikan saran

dan nasehat, baik diminta maupun tidak diminta kepada Pimpinan SP NIBA dalam menjalankan dan mengendalikan segala kegiatan dan usaha organisasi

2. Personalia Penasehat pada Pimpinan SP NIBA adalah:

a. Anggota SP NIBA

b. Memiliki pengetahuan, kemauan dan komitment terhadap keberadaan organisasi

SP NIBA Basis

3. Jumlah penasehat terdiri dari minimal 3 (tiga) orang dan maksimal 5 (lima) orang

anggota

4. Persyaratan lain dari personalia Penasehat dapat ditentukan lebih lanjut oleh Pimpinan

SP NIBA

BAB IX

PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 26 Musyawarah Anggota

1. Musyawarah Anggota dihadiri oleh:

a. Peserta b. Peninjau 2. Peserta terdiri: a. Pimpinan SP NIBA b. Anggota SP NIBA 3. Peninjau terdiri:

a. Unsur Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA

b. Unsur Management Perusahaan/Badan Usaha

c. Unsur undangan perorangan apabila dianggap perlu

4. Jumlah peserta, peninjau dan undangan diatur dalam peraturan tersendiri oleh

Pimpinan SP NIBA

5. Pimpinan Musyawarah Anggota dipilih oleh dan dari peserta

6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Anggota dipilih, Pimpinan SP NIBA bertindak sebagai

Pimpinan Musyawarah Anggota Sementara

7. Peserta Musyawarah Anggota Luar Biasa adalah sama berdasarkan ayat (1) sampai

dengan ayat (6) pasal ini.

Pasal 27 Rapat Kerja Anggota

(18)

a. Peserta

b. Peninjau

2. Peserta terdiri dari:

a. Pimpinan SP NIBA

b. Anggota SP NIBA

3. Peninjau terdiri dari:

a. Unsur Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA

b. Unsur Management Perusahaan/Badan Usaha

c. Unsur undangan perorangan apabila dianggap perlu

4. Rincian peserta, peninjau/undangan lainnya dalam Rapat Kerja Anggota ditentukan

oleh Pimpinan SP NIBA

5. Rapat Kerja Anggota diselenggarakan dan dipimpin oleh Pimpinan SP NIBA

BAB X

HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 28 Hak Bicara dan Suara

Hak Bicara dan Hak Suara dalam Musyawarah dan Rapat-rapat diatur sebagai berikut:

1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara

2. Peninjau hanya memiliki hak bicara

3. Hak bicara dan hak suara yang dipergunakan didalam Forum Musyawarah dan Rapat–

rapat diatur/ditetapkan tersendiri oleh Forum tersebut

4. Jumlah hak suara peserta dalam hal pemilihan Pimpinan Musyawarah dan Pimpinan

Organisasi SP NIBA, diatur dalam peraturan tersendiri yang disahkan oleh Forum Musyawarah, sebagaimana dimaksud pada BAB IX Anggaran Rumah Tangga ini.

BAB XI

PEMILIHAN PIMPINAN ORGANISASI

Pasal 29

1. Pemilihan Pimpinan SP NIBA dilakukan melalui Formatur

2. Formatur terdiri dari:

a. Seorang Ketua

b. Beberapa orang anggota

3. Pengambilan putusan:

a. Pengambilan putusan dalam hal pemilihan formatur dilakukan secara musyawarah

untuk mencapai mufakat

b. Apabila pengambilan putusan yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat

tidak menghasilkan putusan, maka dilakukan pemungutan suara (voting)

4. Ketua Formatur adalah Ketua SP NIBA yang terpilih sebelum formatur terbentuk

5. Tata cara Pemilihan anggota Formatur diatur dalam peraturan tersendiri yang

diputuskan dalam Forum Musyawarah Anggota

6. Anggota Formatur Musyawarah Anggota dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah, dan

ditetapkan dalam sidang Musyawarah Anggota Pasal 30 Tata Cara Pemilihan

Tata cara pemilihan Ketua dan personalia Pimpinan SP NIBA diatur dalam tata tertib Musyawarah Anggota

(19)

Pasal 31

Pengukuhan Hasil Musyawarah Anggota

Hasil Musyawarah Anggota SP NIBA tentang susunan dan komposisi personalia Pimpinan SP NIBA wajib mendapatkan pengukuhan dari Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA pada lingkup daerah masing-masing

BAB XII K E U A N G A N

Pasal 32

Sumber keuangan dan atau pendanaan organisasi yang utama bersumber dari Uang Pangkal dan Uang Iuran Anggota dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Uang pangkal dan uang iuran anggota bagi setiap pekerja sebagai anggota organisasi

SP NIBA Basis wajib dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab

2. Uang pangkal anggota organisasi adalah kewajiban yang dibayar 1 (satu) kali pada saat

pertama kali mendaftar sebagai anggota SP NIBA

3. Iuran anggota adalah kewajiban yang harus dibayar oleh setiap anggota organisasi SP

NIBA dan pembayarannya dilakukan pada setiap bulan selama menjadi anggota organisasi SP NIBA

4. Uang pangkal dan uang iuran bagi pekerja sebagai anggota SP NIBA jumlah

nominalnya ditentukan melalui forum Munas dan atau Rapimnas Federasi SP NIBA

5. Proses administrasi dari pemungutan uang pangkal dan uang iuran dari pekerja serta

pendistribusiannya kepada perangkat Federasi SP NIBA dilakukan oleh masing–masing SP NIBA

Pasal 33

1. Perolehan dana dari uang pangkal dan uang iuran pekerja ditetapkan pembagiannya

sebagai berikut:

a. SP NIBA, sebesar 50%

b. DPC Federasi SP NIBA Kabupaten/Kota, sebesar 20%

c. DPD Federasi SP NIBA Propinsi, sebesar 15%

d. DPP Federasi SP NIBA, sebesar 15%

2. Dana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini oleh SP NIBA wajib disetor secara

langsung kerekening masing–masing perangkat organisasi Federasi SP NIBA

3. Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk

organisasi, wajib dipertanggungjawabkan dalam forum yang akan ditetapkan dalam aturan organisasi

4. Pengelolaan keuangan organisasi diupayakan melalui rekening bank SP NIBA

masing-masing

BAB XIII

PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 34

Penyempurnaan terhadap Anggaran Rumah Tangga SP NIBA ini hanya dapat dilakukan oleh Munas dan atau Rapimnas Federasi SP NIBA

(20)

BAB XIV P E N U T U P

Pasal 35

1. Hal–hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, diatur dalam Peraturan

tersendiri yang ditetapkan oleh Pimpinan SP NIBA

2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di: Jakarta

Pada tanggal: ...

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pelanggan yang melakukan Pelanggaran terhadap perjanjian jual beli tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Keputusan Direksi ini dikenakan sanksi berupa Tagihan

Jika pelanggaran tersebut terjadi tiga kali atau lebih dalam jangka waktu sepuluh tahun, sanksi yang lebih berat akan dikenakan, di mana orang tersebut dilarang selama satu hingga

• Sedangkan sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur

Jika organisasi berita melakukan pelanggaran yang tidak diatur pada UU 40/1999 mengenai Pers dan Etika jurnalis kode, organisasi berita tersebut dapat dikenakan

(3) Muda Praja yang melakukan pelanggaran disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) dikenakan sanksi pemberhentian sebagai Praja

mengusulkan kepada PA/KPA agar Peyedia barang/jasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan

Korporasi sebagai pelaku tindak pidana perdagangan skema piramida dapat dikenakan sanksi pidana pokok berupa pidana denda dan pidana tambahan berupa tindakan baik

Apabila hasil keputusan Rapat Dewan Pimpinan tidak dilaksanakan, maka kepada yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar