• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Lampiran 1. Hasil Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : AGUS NUR SOLICHIN

PEKERJAAN : PNS

USIA : 56 TAHUN

JABATAN : KEPALA UPT PERPARKIRAN DINAS

PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA

LOKASI WAWANCARA : KANTOR UPT PERPARKIRAN

DINAS PERHUBUNGAN JALAN DIPONEGORO TANGGAL WAWANCARA : 25 APRIL 2017

M : Bagaimana tanggapan anda tentang realitas parkir di salatiga ?

A : “Gimana mas ? sekarang salatiga kota seribu parkir ya ? hahaha....apa apa dishub, UPT parkir.. padahal kita ga tau apa apa, yang kita tau yang kita kelola saja”

M : Sebenarnya bagaimana kriteria parkir yang bisa dikelola oleh UPT ?

A : “Kalau parkir itu, disemua wilayah kota Salatiga, bahkan jalan kecil pun bisa buat jadi pemasukan jika melaporkan. Kecuali jalan provinsi dan jalan nasional karna jalan provinsi dan jalan nasional itu dilarang untuk parkir karena untuk kelancaran lalu lintas.

M : seperti apa aturan yang digunakan dalam mengelola parkir ?

A : ya itu, kita berdasarkan Perda NO 12 Tahun 2011 Retribusi jasa Umum M : Bukankah itu keseluruhan ? kalau untuk khusus parkir ?

(2)

A : kita ada sosialisasi kadang lewat RW, kalo media itu ya media online sperti di

situs salatiga.go.id

M : bagaimana tanggapan bapak mengenai munculnya lokasi parkir dijalan jalan

kecil ?

A : Jadi salah persepsi, aturan itu dibuat buat dilaksanakan. Yang salah persepsi itu RT sama RW, kenapa mumpet mumpet, itu lho kadang menjadi faktor yang menghambat untuk menambah PAD. Lha wong duit ke pemerintah nanti juga baliknya ke masyarakat lagi. Nah kalo itu masih berpikiran bukan kekeliruan sampai kapanpun ya tetep aja stagnan seperti ini

M : berapa jumlah sumber daya UPT Perparkiran ?

A : kita hanya 4 orang saja mas, itu saja kita mengelola kira kira 100 an lokasi

parkir, kita menarik retribusi keliling tiap hari. Kalo mau ikut juga monggo ..

M : Kalo jumlah keseluruhan titik parkir dan juru parkir berapa ya pak ? A : waduh, lupa itu, lokasi hampir 100 an, kalo jukir itu kira kira 250 an, ada di

komputer. Nanti kalau mau minta bilang saja ke pak Ludi.

M : Bagaimana tanggapan bapak tentang parkir liar atau permaslahan tentang

parkir ?

A : “Kalo ada masalah tentang parkir, baik parkir liar atau jukir tidak bekerja

secara enak masyarakat kita tunggu untuk melapor, kalo ga lapor kita mau gimana, bisa lapor ke kami. Kita bakalan tindak tegas apabila ada jukir yang masih ngawur. Tapi harus berdasar bukti dan laporan.”

M : jika melihat kuantitas 4 orang, apakah ada kerja sama dengan dinas lain dalam

menegakkan peraturan ?

A : Berkaitan dengan kerja sama dengan instansi lain untuk menunjang pekerjaan

kita, kita dibantu oleh Satpol PP dan Polres Salatiga. Dinas dinas tersebut sudah tahu dan mengerti waktu kita ada public hearing. Untuk masalah penegakan tidak kita saja mas, terkadang kita dibantu sama polres atau satpol pp, kalo sekarang ada pkl pasti ada parkir, tapi kita ga bisa gegabah buat mengambil itu harus setor ke UPT Parkir. Kita juga bekerja sama dengan polres untuk sosialisasi dalam penegakan perda dan peraturan bekerja

M : bagaimana proses setoran ?

A : kita 4 orang ini keliling mas, cuaca apapun kita keliling. Itu pagi siang malam.

Kita rolling per zona.

M : bagaimana jika setoran perhari ada yang kuran ?

A : terkadang kita nomboi pake uang pribadi, atau engga kita tagih hari

(3)

M : adakah hambatan dalam bekerja ?

A : hambatan kita dilapangan ya banyak, kadang udur uduran sama jukir, kok ga

sampe target, jukir malah pergi pas ditarik i, kadang sama RW atau warga setempat. Kalo untuk teknis sehari hari ya, kita tidak ada uang transportasi buat keliling, pake duit pribadi. Apalagi Cuma 4 orang

M : bagaimana menyelesaikan masalah tersebut ?

A : kalo untuk menarik lahan, kita sabar sama serahkan ke warga kalo mau

mengelola menarik retribusi. Tapi ya harus setor ke kita juga walupun sedikit.

M : bagaimana penentuan retribusi per lokasi ?

A : keramaian utama, unsur manusianya kita perhitungkan, kalo hanya

menimbang hasil brutonya saja kasihan para juru parkir.Yang pertama tujuan pendapatan, nah yang sulit, pertahun targetnya itu nambah terus. Pertama, rame yang jelas, bukan rame pengunjung tetapi rame yang menggunakan fasilitas parkir. Kedua, kalau masyarakat mengajukan ya bisa kita kelola

M : bagaimana dengan pengawasan parkir ?

A : ”Kita insidentil, baik itu yang masuk anggaran, itu contohnya pengawasan

tanggal 17 oktober Tahun kemarin, kemudian bulan puasa seperti ini.”

M : adakah pengawsan tidak langsung ?

A : Kalo tidak ada aduan dari masyarakat langsung kita mau gimana mas, kalo

hanya lewat sosial media contohnya facebook kita juga capek. Disamping personil terbatas, apalagi tidak langsung. Seperti kurang jelas informasinya. Nanti kita lagi yang kena

M : bagaiamana SDM Jukir ?

A : Jadi jukir itu gini, SDM nya cara berpikirnya gini, kalo kita lupa untuk

menarik retribusi hari ini, ndak ditariki, dan dia pulang, ga ada ganti. Klo ditanya pagi hari, udah ilang dompet kosong. Itu bukan sering, tapi kebiasaan hehe... karena kan gini, pulang digagapi bojone ge blonjo sedino entek

M : bagaimana proses menjadi juru parkir ?

A : gampang itu, surat lamaran, pas foto, KTP, SKCK, Ijazah terakhir dan lokasi

mana yang mau di tempati. Nanti ada Surat Izin Juru Parkir buat melegalkan mereka

M : bagaimana cara pengawasan yang lain ?

A : kita ada dengan karcis, kalo untuk masalah karcis ya mas, sering kali kita bina

buat para juru parkir sesuai aturan pada SK itu mas. Tapi kadang juru parkirnya juga tidak memberikan karcis, apalagi konsumen yang “leh-leh luweh”( acuh tak acuh ) yang penting mereka bayar retribusi tetapi tidak mempermasalahkan karcis. M : bagaimana tanggapan seperti kasus Singkong D9 yang tidak termasuk dalam data tetapi juru parkirnya resmi ?

A : Memang ada beberapa kasus seperti contoh Singkong Keju D9, dia memiliki

(4)

parkirnya, sudah setor kesini belum, itu sampai sekarang sepengetahuan saya belum setor, memang juru parkirnya resmi

M : adakah tindakan langsung ketika melihat juru parkir bermain nakal ?

A : kita tegur, kalo masih saja bermain nakal kita catat dan nantinya kita tidak

perpanjang surat kerjanya

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : DIDIK RAHMANTO

PEKERJAAN : JURU PARKIR

USIA : 45 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH DIDIK RAHMANTO

TANGGAL WAWANCARA : 27 APRIL 2017

M : Ceritakan bagaimana awal mula menjadi tukang parkir ?

D : Pertamane bapakku kuwi nggade sawah tahunan ning daerah gosaren, na pas

(5)

M : Dimana titik Anda bekerja?

D : Mulai toko sepatu planet, gloria, bekas pasar buah, star, kombinasi, terus

prapatan pramuka arah ngidul taman sari tehnik, koperasi sido dadi ngarepe hotel wahid persis, toko panda ngidul, apotek 24, istana kado, bucheri, danamon sampai toko buku kharisma, balik ning BNI terus prei.

M : Bagaimana sistem bekerja Anda?

D : Bekerja 13 hari, libur 3 hari. Untuk shift pagi dan sore itu hanya khusus untuk

jalan jensud bagian barat. Untuk jam malam itu diambil orang pungkursari. Untuk yang 3 shift bagian timur, yang di toko bucheri, toko karisma dll.

M : Apa maksud jual beli lahan?

D : Kalau bahasa kasaran tukang parkir, gentenano. Tapi nak kuwi ketahuan

dishub yo diseneni. Dadi kuwi ngedol ning tukang parkir liyane. Intine aku leren, kene gentenono sak lerenmu.

M : Bagaimana proses menjadi tukang parkir?

D : Persyaratane kan ada pembuatan KTA, membayar 50 ribu ke dishub disertai

lamaran fc KTP, SKCK. Kalau nggak salah itu administrasi untuk ID card, rompi, topi, sepatu dan peluit. Tapi saiki, sing ngelola koperasi. Nak semisal njagani anggota parkir liyane ora do trimo semisal koyo keluhan-keluhan mosok mung entuk koyo ngene. Mendaftar ke paguyuban, nanti ketika pembuatan KTA baru dipanggil pihak dinas.

M : Adakah peran dishub kepada paguyuban?

D : Kalau untuk dishub setauku kaya cuci tangan. Maksute cuci tangan kuwi

mung tompo resike. Ora ono peran liyane. Gur ora pengen ngerti, nak ono opo-opo ora pengen ngerti.

M : Apa saja peran paguyuban?

D :Menentukan rolling pekerja, menentukan shift kerja, ada juga

program-program sosial. Apabila itu ada orang yang selalu menyeleweng, setoran minus minus terus,paling ketua parkir ngehubungine ke ketua paguyuban, “iki pie personilmu kok ngene kerjane”. Sebagai ketua paguyuban menjembatani.

M : Bagaimana proses setoran?

D : Kalau di tempatku mungkin semua yang mengambil itu dinas perhubungan.

Satu orang ditarget oleh dishub, itu macem-macem eneng sing sedino 50, sedino 26 yo ono, sing sedino 20 yo ono. Maksutnya itu dibagi per shift, misal setoran 20 ribu shift pagi 10 ribu shift siang 10 ribu

(6)

D : Ada, gampangane kuwi koyo neng pungkursari. Asline kuwi nak ora ono

campur tangan walikota, terus ketuane dishub kuwi wonge teges kan asline ora ilang. Waktunya yang dari jam 4 sampai malam itu kan nggak hilang. Itu sempet rame, tapi nggak di ekspos. Lahane itu ya pungkursari itu. Nggak terekspos itu ya karena disumpel kuwi mau. Ngertine ayem-ayem wae, padahal enggak.

M : Apa penyebab masalah itu terjadi?

D : Ada salah satu remaja pungkursari itu tim suksesnya yulianto periode

kemarin, bukan yang ini. Jadi kan tim suksesnya yulianto mungkin ada imbal balik dalam kontrak politik. Lha nek sing terjadi nggonku yo koyo ngono kuwi. nah mulai kuwi gawe paguyuban sing resmi berbadan hukum, ning mbuh tindak lanjute aku ra ngerti.

M : Bagaimana tanggapan dishub mengenai masalah tersebut?

D : Ya kalau dari kepala UPTD parkir dishub jawabannya Cuma pusing. Padahal

nek hal parkir kuwi hak prerogratife pak agus nur. Tapi yo sing diomongke duwurane ngene ngene ngene ngene. Paling yo mungkin gawe ngedem ngedemke koyo dewe ngene-ngene ki tukang parkir. Kalau misal itu pak nur mengatakan nggak ya enggak. Na, kalau pak nur melihat sumbang sih tukang parkir

seharusnya bisa mencegah. Untuk pendapatan daerah, banyak sebenernya. Kalau melihat dari awal membuka lahan sampai sekarang itu, ya perjuangan. Kudune yo dipertahanke. Harusnya kan di dishub tapi malah dilepas ke kampung. Alesane kampung kan paling ge ngurangi pengangguran.

M : Adakah sosialisasi dari dishub?

D : Ada, pembekalan waktu pendaftaran. Satu tahun sekali karo nak ngadepi poso.

Karo pertengahan bulan romadon nak arep hari raya. Itu pasti alasannya apa? Ya pertama dari temen temenku sendiri, temenku kurang memahami kurang halus melayani konsumen. Istilahnya memanfaatkan kesempatan dalam kesempatan juga, wah arep poso, tarif dinaikkan. Tapi kalo misal itu ketauan dishub, itu juga bakalan kena hukuman, dipeme kono neng pancasila. Dadi misal besok kamu ditarik 2000 coba bilang tak smske dishub lo mas.. pasti itu keweden

M : Apakah Anda tahu pengelolaan pungkursari?

D : Nek tak delok kuwi sing ngurus ki koyo ra keurus. Sawangane ki ra penak

koyo wong-wong sing ra tau adus. Yo koyo wong ra iso ngurus. Tapi yo alasane ge kas RT. Bedo karo nak perempatan pramuka. Aku biyen kan kerjo kono, setore ning ndi aku yo ngerti. Dadi cetho sing ngelola.

M : Pernahkah bapak menjual lahan parkir?

D : Ono koncoku sambat pengen golek gawean mbok ditulungi, yo kono lahanku

(7)

tak dol. Padahal ono wong sing nembung karo aku lahane tak tukune pak 5 ewu. Tapi ra tak kekke

M : Pernahkah setoran kurang dari target?

D : Ya pernah, kita nomboki. Semisal hari ini tu hujan terus sepi itu ya dishub

nggak mau tahu. Yang jelas sesuai target. Dadi ki ra ono kompensasi. Dadi ki ora ono kompensasi untuk pengurangan target. Terus kita nomboki di hari lain yo iso. Kasarane nyarutang lah karo dishub.

M : Berapakah pendapatan per hari?

D : Itu nggak mesti, kadang 40 ribu kadang 30 ribu. Ya intine bawa uang ke

rumah. sing jenenge rejeki kuwi uwis ono sing ngatur. Kadang ono sing ngei 20 ewu ra dijaluki susuk yo ono. Sing ora ngei duit yo ono. Nek pas sepi yo sepi tenan, nek pas rame yo rame tenan. Contoh wingi wis panase ra patut ndasku ngelu, setorane 22 ewu mung entuk 10 terus tak kekke kancaku samping, nyo pak golekno 12 aku tak bali.

M : Apakah pernah tertukar lahan saat bekerja dengan teman paguyuban? D : Nggak pernah, itu sudah apal karena satu paguyuban. Kalau dari paguyuban

untuk shift 2 rolling tiap hari, kalau yang 1 shift esuk ya esuk tok ono sing duwe sore ya sore tok. Itu sudah paham semua, jadi berjalan dengan sendirinya. Nggak akan tertukar atau terkecoh

M : Apakah penentuan tukang parkir dari UPTD?

D : Oh tidak itu atas inisiatif tukang parkir dan kesepakatan paguyuban. Jadi

dishub tidak campur tangan. Kalau dulu itu awalnya dari pemborong, pemda melakukan lelang terus kontrak berapa tahun. Misal jensud dilelang satu tahun berani berapa, kuwi nak biyen. Na kuwi sing nentuke tempat pemborong. Kalau sekarang dishub yang menentukan.

M : Apa hubungan dishub dengan paguyuban?

D : Cuma sebagai pengawas nggak lebih. Apabila ada maslah biasanya

mendampingi. Kan ini parkir resmi, kalo untuk parkir liar tidak mungkin mau mendampingi.

M : Adakah peraturan mengikat dari paguyuban ?

D : Tidak ada yang terlalu mengikat, paling kalo ada kegiatan rutin kumpul

kumpul. Beban mengikat itu ga ada, paling Cuma setoran ke perhubungan. Itu aja beban individu..

(8)

D : Dibekali, itu kalo saya kalo ga minta ya saya ga kasih, itu karcis kaya

formalitas aja mas, wong kita setor juga dari jumlah target tiap hari. Kita juga ga tau fungi karcisnya untuk apa di dishub. Biasanya yang minta itu mobil box, kadang minta 2 sampai 3 karcis. karcis kalo udah habis ya dikasihkan ke dishub, kalo saya terus terang bisa lama, ada juga temen yang terlalu disiplin, semua dikasih karcis. karcis kuning untuk motor jarang kanggo, kalo karcis biru itu kepake.

M : Bagaimana jaminan hari tua ?

D : Ya pensiunan cara lama, lahanku tak dol sopo sing gelem nuku. Dadi nak

masalah jaminan hari tua itu tadi jalan satu satunya.

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : HANDA TRIARDADI

PEKERJAAN : JURU PARKIR

USIA : 42 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH HANDA TRIARDADI

TANGGAL WAWANCARA : 26 APRIL 2017

M : Bagaimana menjadi tukang parkir ?

H : Kita harus punya lahan dulu, yang mau diparkiri itu yang mana, trus kita

membikin proposal atau seperti lamaran kerja ke dinas perhubungan. Dengan syarat syarat, fotocopy KTP surat lamaran kerja sama SKCK. Kalo sudah dibikin kartu anggota sama SK itu baru kita bisa kerja dititikyang kita tuju.

M : Apakah ada pembekalan dari uptd parkir atau dishub?

H : Kalo kita menjadi anggota parkir resmi, tiap 2 atau 3 bulan sekali pasti ada

(9)

Kadang kadang didatangkan semua, jadi satu memberi pembinaan kepada tukang parkir bagaimana cara yang benar. Orang orang terpilih diberi pelatihan tersendiri. Khususnya yang muda muda yang baru baru, kalo dulu kita pertama kali pelatihan itu di poltas dikarenakan hubungannya langsung sama lalu lintas. Itu Cuma sekali.

M : Bagaimana sistem pengelolaan retribusi ?

H : Kalo untuk setoran, target sudah ditentukan oleh dishub sendiri. Kalo

diwilayah cungkup ini setoran atau target perharinya sebesar 25 rb, itu khusus pemerintah. Ada lagi RT sama RW nominal untuk RT dan RW itu sama, 1000 rupiah perhari. Minimal 30 rb pr bulan. Karna itu disini lahannya swadaya, yang parkir banyak, jadi gantian. Karna disini yang bekerja 8 orang, berarti 8 hari sekali. Jatuhnya 4 hari sekali, cara gampangnya itu si A untuk RT dan Si B untuk RW.

M : Apakah didiskusikan sebelumnya untuk kontribusi parkir ini terhadap

kampung ?

H : Tidak pernah dan tidak ada, ya ini kesadaran kita karena diberi lahan

pekerjaan. Kita dari tukang parkir sepakat untuk memberikan kontribusi ke kampung. Tarif tarif itu, berlaku buat 2 bulan sebelumnya, untuk bulan ini belum ada, karena ada pergantian RW. katanya akan dibawa ke rapat RW apakah ada penentuan untuk kontribusi atau tidak. Jika ada berapa nominalnya dan jika tidak kita pasti memberikan kontribusi kekampung atas dasar kesadaran kita.

M : Dari tahun berapakah anda menjadi tukang parkir ?

H : Saya dari 2006 menjadi tukang parkir, ya kurang lebih 11 tahun menjadi tukang parkir di titik cungkup ini

M : Apa alasan ingin menjadi tukang parkir ?

H : Pertama faktor usia. Kalo cari kerja itu biasanya dibawah 35 tahun itu yang

dikatakan usia produktif. Karena umur saya sudah 35 aan lebih, untuk mencari pekerjaan di perusahaan perusahaan juga sangat susah dan tidak memungkinkan. Makanya saya melamar sebagai tukang parkir itu.

M : Bagaimana penjelasan titik parkir di jalan yos sudarso/cungkup tersebut ? H : Kalo saya dititik tersebut ya sering disebut titik jalan yos sudarso, sampai

depan makam. Kalo depan makam sampai perempatan penjara itu satu lagi, ya depan SD Lab. Jadi kita berada ditempat warung warung itu tok.

M : Bagaimana sistem pendapatannya ?

H : Untuk sistem pendapatan, karena disini sistem swadaya kita kerjanya gantian,

(10)

dan sore itu yang kerja 2 orang, trus untuk warung yang sebelah barat warung ayam goreng itu, kerjanya 2 orang juga cuman seminggu kerja seminggu libur. Jadi kalo dikatakan rata rata penghasilan pehari, 70 rb sampai 80 rb itukan dibagi 2. Sehari hanya 40 rb itu juga sudah dipotong setoran. Kalo untuk titik ini target dari perhubungan itu sebesar 25 ribu dibagi 3 tempat. Untuk pojok barat itu kan sepi, itu Cuma 5 rb perhari, tempat saya dan dhawet itu 10 rb.

Bagaimana sistem gajinya ?

M : Apakah ada campur tangan dari uptd untuk mengendalikan sistem kerja di

titik ini ?

H : Tidak ada, jadi kita bikin aturan sendiri, yang jelas dinas itu hanya tau untuk

target perhari. Mau dibuat libur berapa hari sekali, dibuat shift atau yang lain itu kita sendiri yang membuat. Kalo yang di jensud saya tidak tau, tapi untuk di titik ini kita memakai kesepakatan bersama, dan itu uptd tidak mencampuri urusan kita.

M : Bagaimana masalah karcis ?

H : Semua kita dibekali karcis, jadi kan setiap ada yang parkir kita berikan karcis,

kadang kadang tidak ada yang mmau pake karcis, jadi ya kita buang. Sekali sobek kita kasih, kalo orangnya tidak mau yang kita buang, jadi ntah itu sepeda motor atau mobil ada karcisnya, kalo tetep ga mau ya kita buang. Pemberian karcis ini ya kalo habis kita minta sama petugas dishuubnya

M : Rata rata bisa menghabiskan berapa bendel karcis ?

H : Biasanya kita minta dobel, kalo nuruti habis karcis ya tiap hari bisa habis, 2

hari sekali lah bisa habis, untuk jumlah karcis dalam satu bendel itu ya 100 karcis. Kalo 100 motor kan kita nyobek buang, nyobek buang, nah kan cepet abis. Paling 2 hari kalo kita tertib. Ya karna menganggap karcis ga penting kadang ya ga kita kasih, itu yang biasanya menghambat habisnya karcis. Kalo karcis sepeda motor itu 1-2 hari bisa habis, tapi kalo untuk mobil itu jarang, bisa 3-5 hari baru habis.

M: Pernah kah mengalami kesalahan dalam berkerja ?

H : Kalo ditempat saya belum pernah, contoh helm hilang atau motor hilang.

Selama saya bekerja saya belum pernah mendapati maslah dalam bekerja. Karna kita bener bener jaga. Misal ada orang yang ambil helm, kita tanya, bener

miliknya atau bukan, semisal milik temannya kita suruh panggilin temennya, jadi bener bener itu punya temennya. Jadi kita bener bener antisipasi buat itu. Kita juga tau, hapal siapa yang masuk, pake motor apa pake helm apa.

M : Bagaimana jaminan hari tua?

H : Dari dinas perhubungan istilah nya sudah koordinasi sama, bpjs

(11)

untuk itu. Jadi tiap bulan harus setor sekian. Itu sudah ada tapi saya lupa nominalnya, sebetulnya kita semua sudah di suruh untuk ikut, tetapi kita yang masi ndablek. Untuk kesehatan disini juga ada yang sudah punya jamkesda dari pemerintah. Mikirnya itu kalo ada apa apa sudah dicover BPJS masing masing, jadi kalo kita berpikir kalo ada apa apa sudah ada BPJS mereka masing masing. Harusnya kita ikut, karena dishub memfasilitasi. Tapi kita belum daftar, itu santunan kecelakaan juga sudah ada.

M : Malu ga mas buat pekerjaan ini ?

H : Ga malu, anak saya sekarang juga tidak malu, karena halal dan tidak

merugikan orang lain, dari pada pekerjaan ditutup tutupi. Disekolahpun anak anak tidak malu, karena kerja itu cari nafkah, bukan ngurusi orang lain lain. Sekarang itu salatiga banyak sekali tukang parkir. Kalo dulu tukang parkir buat samben, sekarang buat mata pencaharian istilahnya ya prioritas. Tidak ada sekarang tukang parkir buat sambilan. Kalo dulu kita kerja, pulang kerja kita nyambi buat markir sore. Sekarang liat aja tukang parkir seperti rebutan lahan. Karna kita tau kendaraan diobral, tambah bulan pasti tambah banyak, kalo ga ada yang ngatur ketika parkir misal belanja, jajan dll itu bisa repot sendiri, gimana nanti. Ya memang ada bebrapa yang meremehkan tukang parkir, padahal kalo bayar 1000 rupiah juga tidak keberatan sepedanya di jaga oleh orang, tapi kadang pikiran orang berbeda beda.

M : Pernahkah jual beli lahan ?

H : Saya tidak pernah, karna di dinas perhubungan siapapun jual beli lahan, akan

di stop langsung oleh dinas perhubungan. Sk diminta, kta diminta. Dulu pertama kali jadi tukang parkir, saya melihat saya pengen beli depan roma, satu shift 30 jt itu ga boleh. Ya pertama, takut. Dia sendiri juga tau rame, paribasan 30 jt untuk satu tahun pasti udah pulih dari pekerjaan ini. Disini ga ada dan tidak berani. Kalo ketauan untuk perpanjang tidak diperbolehkan.

M : Adakah pembekalan dari dishub ?

H : Ada biasanya akan bulan puasa, pertengahan. Kalo pinggiran seperti ini awal

puasa ada pembekalan. Kalo seprti jendsud pusat itu beberapa kali ada pembekalan. Trus kita tidak pernah menaikkan tarif, biasanya dipasar tukang parkir menaikkan tarif sesukannya. Padahal sebenarnya tidak diperbolehkan

M : Ada hambatan untuk jadi tukang parkir ?

H : Hambatan Cuma cari titik. Kalo ada titik kta tidak ada hambatan. Sebenernya

(12)

uang materai. Biaya untuk KTA dan idcard kalo ga salah itu ganti uang 18 rb. Ga ada retribusi admisnistrasi lainnya. Uptd itu malah memperlancar, karena kita kontribusi ke pemda. Asal titik jelas, tercover. Jadi ne aman

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : SEPANJANG MULYA

PEKERJAAN : JURU PARKIR

USIA : 45 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH SEPANJANG MULYA

TANGGAL WAWANCARA : 30 APRIL 2017

M : Ceritakan bagaimana awal pertama kali menjadi tukang parkir?

S : Awal mula jadi tukang parkir itu pertama kali dari temen terus nganu dulunya

kan saya itu setiap habis pulang kerja, kerumahe teman saya. Dan itu ada teman yang nawari saya lahan parkir. Katanya ada yang jual lahan. Waktu itu belinya seratus lima puluh ribu, itu tahun 93.

M : Apakah parkir menjadi pekerjaan sambilan?

S : Ya kalau saya bisa dibilang seperti itu. Karena saya kalau pagi kan kerja

damatex. Na, parkirnya itu kan sore jadi buat nambah-nambah penghasilan, parkir.

M : Dimana Anda bekerja sebagai tukang parkir?

S : Sepanjang jalan sukowati. Itu dari pertigaan bakpao sampai perempatan

surabaya. Khusus roda 2. Bekerja sudah dari tahun 93.

(13)

S : Itu tu roda 2 sendiri roda 4 sendiri. Kalau roda 2, itu khusus bagian selatan,

kalau roda 4 itu khusus wilayah utara.

M : Pernahkah bapak jual beli lahan seperti dulu?

S : Kalau dulu, lahan itu bisa dijual. Kalau sekarang itu nggak bisa karena sudah

ada aturan dari dishub. Saya takut mas.

M : Adakah hambatan menjadi seorang tukang parkir resmi?

S : Wah sangat mudah mas, tidak ada hambatan. Akhir tahun itu kita

memperbaharui yang namanya SK atau kartu tanda anggota atau memperbaharui kontrak. Setiap bulan desember, kita buat lamaran lagi. Kalau untuk pencetakan ID card, rompi, topi dan sepatu kita membayar lima puluh ribu. Hambatan itu paling satu mas, kita tidak punya titik untuk diparkiri

M : Pernahkah ada masalah ketika menjadi tukang parkir?

S : Ya itu saya pernah, masalah dengan preman-preman. Dulu tu ada 7 orang

pemuda pemabuk itu, itu minta uang ke saya. Nah, pas itu saya kan baru datang, jadi saya nggak bawa uang dan belum dapat hasil. Ya udah tak suruh nariki tukang parkir yang lain. Itu saya dikepung 7 orang pakai senjata tajam mas. Ya udah saya ngalah

M : Adakah kontribusi tukang parkir ke kampung?

S : Kalau di tempat saya itu tidak ada. Kalau di jalan yang ada bakso planetnya itu

mungkin diminta kontribusinya.

M : Berapakah target yang ditentukan oleh dishub?

S : Kalau untuk roda 2 itu per shift ya pagi sama siang itu 23 ribu. Kalau malam

dari jam 5 sampai jam 9 itu 29 ribu. Untuk mobil 26 ribu itu pagi dan siang sorenya 34 ribu.

M : Bagaimana sistem bekerja di jalan sukowati?

S : Kalau untuk saya, jam kerja itu setiap hari. Shift malam saja. Kalau mobil

yang pagi sama sore mainnya rolling.

M : Apakah paguyuban yang memayungi?

S : Itu bukan jalan sukowati tapi wilayah selatan. Kalau untuk nama paguyuban

itu nggak ada tapi biasanya nyebut paguyuban parkir wilayah selatan. Kalau untuk anggota tukang parkirnya saya kurang tahu. Karena saya juga kurang aktif di paguyuban akhir-akhir ini saja. Karena waktunya kalau untuk saya itu agak padat divanding temen-temen lain. Itu ada kumpulan tiap hari selasa jam 2.

(14)

S : Kalau ditempat saya itu ada 7 orang. Shift pagi 2 orang, shift siang 2 orang,

shift sore 2 orang, dan malem, roda 2 dan roda 4 itu satu orang, kan uda malem biasanya sepi.

M : Adakah campur tangan dari dishub dalam menentukan sistem kerja ?

S : Tidak ada, setau saya, tukang parkir itu yang menyepakati bersama. Tapi kalo

untuk bagian mobil, setau saya itu rolling, keliling terus, jadi biar merasakan. Kalo untuk roda 2 itu tetap.

M : Bagaimana masalah pendapatan?

S : Perhari sisa dari target yang diberikan ke dishub. M : Adakah permasalahan seperti kehilangan motor ?

S : Pernah saya bekerja baru 4 hari, itu hilang. Kebetulan dia parkirnya di trotoar.

Kemudian tertutup pohon cemara yang masi pendek. Jadi kalo diambil orang ya saya tidak tau. Kemudian parkir malam, dipinjem temen trus dikasihkan, sepeda motor dibawa pergi.

M : Bagaimana cara menyelesaikan ?

S : Kalo parkir di tepi jalan tu, kehilangan barang apapun, itu ditanggung pemilik.

Tapi kita kalo ada kehilangan, kita masi tetap diminta dijadikan saksi di kepolisian.

M : Apakah uptd mendampingi dalam penyelsaian masalah ?

S : Waktu itu, belum dishub yang mengelola. Itu dari pihak ketiga. Dari dishub itu

baru tahun 2000 an

M : Bagaimana jaminan mas tua ?

S : Kalau untuk kedepan gada, Cuma dishub menawrakan ikut dalam bpjs

ketenagaketrjaan, jaminan kecelakaan, tabungan pensiun. Tapi kalo diparkir itu kecelakaan kerja dan kematian. Karna saya ikut di pabrik, jadi saya tidak ikut.

M : Adakah pembekalan atau sosialisasi dari dishub ?

S : Biasanya akhir tahun. Kita melakukan pembaruan SK itu ada sosialisasinya,

setiap setahun sekali. Kalo sosialisasi itu dari kepolisian tata hukum pemerintahan kota, dari dishub sendiri. Dari bpjs ketenaga kerjaan. Maslah kedisiplinan kerja juga disosialisasikan.

M : Adakah rasa malu ?

S : Tidak malu sama sekali, saya sejak masi bujangan, kerja apapun, yang penting

halal

(15)

S : Ga mesti, 40 – 50 perhari. Kadang tombok, kadang ya kita nyarutang, hari berikutnya. Kadang yang bikin lucu, ketika menerpakan tarif, dishub sendiri mengira, kalo jam malam itu jam belanja, padahal yang rame itu malah jam siang, wong saya ngomong itu, bilang gini, kata siapa pegawai negeri belanja nya

malam, wong jam kerja aja dijadikan jam belanja.saya minta turun target, tapi tetap tidak bisa, kalo saya ga nyambi sama roda 4 itu ga sampe 50.

M : Adakah peraturan yang mengikat ?

S : Tidak ada, Cuma dari dishub. Kita meminta turunkan setoran lewat dari ketua

paguyuban terus disampaikan ke dishub

M : Prgram apa yang dijalankan di paguyuban ?

S : Iuran 10 rb untuk sosial perbulan, kalau kemarin saya mengusulkan untuk

yatiman, seenggaknya itu satu dua orang

M : Bagaimana masalah karcis ?

S : Kalo karcis kita memang dikasih dari dishub, dan aturan sudah ada di SK mas.

(16)

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : TRI WAHYUDI

PEKERJAAN : KETUA RT 03/PENGELOLA PARKIR

USIA : 52 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH TRI WAHYUDI

TANGGAL WAWANCARA : 27 APRIL 2017

(17)

T : Pengelolaanya disini tidak khusus dan tidak ribet. Mungkin nek kulo critakke

ngeten, kulo tau krungu krungu ting jakarta tukang parkir do gelut sampe paten patenan. Kulo ndelok jalan monginsidi mulai rame, dibanding tahun tahun lalu nggih, ditambah niki jalan monginsidi enten warung warung, enten warnet. Nah berawal dari situ, kulo ada pikiran, nah mungkin nak jaluk sek pie, dari pada ngko dijaluki wong wong kono, do wani ngontrak, contohe jensud, nopo ramayana kui. Nah iki tak jaluk sek kaliyan dinas perhubungan. Pemikiran kulo kanggo bocah bocah sing nganggur neng kene, ting rt kulo lah. Ndelalah kepala kui pak Agus Nur niku pirso rawuh ting mriki. Mriki kan enten kempalan tiap tanggal 10. Nggih ngei keterangan dari dinas perhubungan. Nah dari situ kita minta apa njaluk, kanggo warga warga sing nganggur nganggur kui. Awale ngoten.

M : Bagaimana proses meminta lahan tersebut ke dinas perhubungan ? T : Emang kudu mriko ting dinas perhubungan njaluk, tulung nyuwun niki

dikelola. Kami membuat proposal disana.

M : Bagaimana status tukang parkirnya ?

T : Klo untuk sekarang semuanya resmi. Dijaluki foto identitas. Riyin nggih lare

lare mriki. Enten 3 wilayah sepanjang jalan monginsidi niki. Saking mriki minggah, gang mriki dugi gang ngandap, nah gang ngandap balbas dugi jalan kartini. Dibagi 3.

M : Bagaimana adminstrasi atau peraturan disitu ?

T : Kulo mboten menerapkan adminsitrasi sing rumit. Tapi setiap orang,

menyisikan 1 motor, per hari 1000 rp. Setiap tanggal 10 mereka kontribusi ke kita dan itu dititipkan lewat saya. Itu tidak masuk RW hanya untuk kas RT saja. Hanya itu, anak anak saya kasi pesan. Kalian kalo bisa nyelengi, gen suatu saat nak menowo ono kejadian kemalingan helm, iso ngijoli. Gawe antisipasi. Gen ora padu karo konsumen. Cuma akhir akhir ini, ternyata lare lare sini bukan bocah yang tahan banting, sepi sithik wis mulai males, padahal nak diitung perhari bisa 60-50 rb, esuk tekan jam 3 sore, 3 sore sampai malam.

M : Siapa yang mengatur sistem kerja mereka ? apakah dari RT ?

T : Tidak, mboten mas. Mereka mengatur sendiri, mengatur bagaimana biar ga

(18)

Karena itu sudah terbentuk, ya wis tak pasrahke karo tukang parkire. Kowe kan wis do gede, aku ra bakal nganu terus.

M : Pernahkah terjadi kerusakan atau kehilangan helm di daerah tersebut ? T : Entah bagaimana anak anak, mental atau apalah, jadi males. Ono helm ilang,

sing due toko apa sing diparkiri kan yo muring muring. Wis dikandani bola bali ternyata mereka banyak yang mencari di luar. Dadi sak niki sapa sing gelem yo ngisio. Dadi contone koyo koncone Bayu sing omahe kono. Monginsidi kosong yo wis kono isinen. Na, nek gawe aturan kuwi kuwi pancen seko tukang parkire. Sing jelas ono kontribusine, ning RT yo koyo kae mau.

M : Berapa jumlah tukang parkir disini?

T : Yang dulu itu memang hanya 6. Kelihatannya kalau sekarang itu lebih. Yo do

podo omong-omong dewe, nyuwun sewu podo butuh. Gampangane, konco karo konco “yowis kene kerjo kene”.

M : Adakah pembekalan atau sosialisasi dari dinas perhubungan?

T : Ada, mungkin ada waktu itu ning nggone forum ya cuma intinya sama.

Pengen nggolekke gawean bocah-bocah sing nganggur ning kene, terutama RT 3. Cuma setoran mereka ke dishub saya kurang tahu.

M : Bagaimana RW menyikapi soal pendapatan ini?

T : Pernah suatu kumpulan pengurus RW tidak mempermasalahkan. Ya sempet

ada omongan dari salah satu pengurus RW, mbok itu koyo RT 3 cari lahan parkir diminta kontribusi ke kampung, contohnya kan koyo KFC. Na, itu kan otonomi RT sendiri, jadi memang itu hak kita. La, RW itu malah saya anjurkan. Nggone kui, nggone kui, nggone kui. Yang kelihatane ngetutke kui margosari. Saya kira pengelolaan parkir itu sama kaya kita, kaya disini sama. Tapi titik beratnya itu bukan setor kita sosial. yaitu mencarikan pekerjaan bagi orang-orang yang menganggur. Untuk itu sekitar 4 tahunan kita meminta kontribusi dari parkir. Dulu dapat lahan tapi di Kartini. Tapi sing sepi, SMP Negeri. Na kalo kesana itu ada yang ngontrak. Pak Roy tahu itu. Dia pengurus RW dan ketua RT.

M : Bagaimana sikap RT apabila tukang parkir tidak menyetor sesuai

kesepakatan?

T : Ya kalau kita tanyakan dulu, tapi sampai sekarang belum pernah ada yang

kurang. Itu kemarin kan ada yang dibangun, sampai 2/3 bulan mereka juga bilang, pak sepi pak, yaudah gapapa kalau nggak setor.

(19)

T : Ya itu dalane sempit, rame bocahe raiso do ngatur. Opo meneh pengguna jalan

do ra gelem ngalah. Na, kui salah satu contoh kerjone do males. Tapi kalau orang-orang itu ditelateni, itu lumayan. Wong rame.

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : JS

PEKERJAAN : JURU PARKIR

USIA : 29 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH TRI WAHYUDI

TANGGAL WAWANCARA : 23 APRIL 2017

M : Ceritakan bagaimana anda bisa menjadi tukang parkir ?

JS : Mbiyen ki pertama aku ki kumpul mbe konco-konco, konco pitik, konco

manuk, crito-crito eneng lahan sing meh di “dol” soale butuh duit, dadi tak genteni. Mergo kui parkir ilegal, aku gentenine sak karepku dewe.

M : Yang dimaksud “nggenteni” atau hak milik itu apa ?

JS : Dadi kancaku kerjo parkir kono kui meh leren kerjone, lha meh memberikan

pekerjaan kui neng aku, tapi aku kudu ngei pesangon kasarane, dadi kui sing di jenengke nggenteni lahan.

(20)

JS : Pertama lokasine aku parkir disamping persis Jl Patimura. Hargane kui Rp.

500.000 per 5 bulan sekali kui khusus buat pemilik toko, kalo masalah setoran kui masuknya kekampung, sebesar Rp. 75.000 per bulan.

M : Kalo masuk kampung setornya kemana mas ? JS :Ooo itu masuknya ke pak rt krajan, rt 2 M : Pernah ada masalah sama orang kampung ?

JS : Selama 3 tahun aku kerja iki, ora ono masalah karo wong kampung, mergo

aku setor 75 rb kui neng RT ne, dadi kasarane aku kebal mergo dekengan pak RT kono, sing penting duit lancar.

M : Ada syarat syarat lain untuk menjadi tukang parkir disitu ?

JS : Selama iki, ga ono syarat syarat khusus, ora ribet, mung modal nekat gelem

kerjo we dadi. Yo kui aku kae nawakke awakku.

M : Bagaimana atribut atribut yang dipakai ?

JS : Terkadang aku disilehi rompi, terkadang ora nggowo rompi orange, lebih

sering nggowo rompi pribadi, mergo aku sadar iki parkir ilegal

M : Bagaimana sistem pendapatannya ?

JS : Kui nak aku, garek pendapatan perhari entuk piro, ibarat perhari entuk Rp.

40.000 yo hasilku, sing jelas aku wis setor Rp. 500.000 kui mau neng pemilik toko ne. Karo Rp. 75.000 kas RT kui mau. Brati nak di total aku harus nyetor kui (75 x 5)+500 lhaa hasile itungen yooo

M : Berapa penghasilan rata-rata perhari ?

JS : Kalo hasil rata rata setiap hari bisa bawa uang Rp. 35.000

M : Pernahkah ada orang uptd atau dishub yang datang atau ikut campur dalam

urusan ?

JS : Durung tau. Sakjeke aku kerjo 3 tahun neng kono durung tau di tekani wong

uptd parkir opo dishub

M : Harapan, parkir seperti ini dilegalkan atau diilegalkan?

JS : Kalo menurutku ya dibiarkan saja seperti ini, lagian ramene ora tekan sore,

ramene kui Cuma jam sekolah, jaga juga 2 warung tok ora lebih, kan blonjo sayur masak masak, siang wis tutup, wis sepi jam 12 we ws tutup.

M : Bagaimana jam kerja anda ?

JS : Aku mulai kerja setengah 6 sampe jam 10 aku wis bali, walopun kerja bisa

(21)

M : Tidak takut ada kejadian seperti helm hilang atau yang lain ?

JS : Nak coro aku ramungkin, sekarang wilayah kecil tidak terlalu besar, trus lagi

aku stand by terus

M : Bagaimana nanti semisal itu diambil alih oleh dishub ?

JS :Ya aku ra ngerti itu masalah petinggi petinggi, mbuh ngko rapat karo RTne

opo pie, aku ra ngerti

M : Ada keinginan berganti profesi ?

JS : Ya jelas ada, hasil tidak memungkinkan untuk bertahan, mencukupi keluarga

masi kurang.

M : Bagaimana jaminan hari tua anda nanti?

(22)

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA INFORMAN : HERI ISTIANTO

PEKERJAAN : JURU PARKIR

USIA : 45 TAHUN

LOKASI WAWANCARA : RUMAH HERI ISTIANTO TANGGAL WAWANCARA : 30 APRIL 2017

M : Bagaimana proses menjadi tukang parkir di ramayana ?

H : Dulu saya itu timsesnya pak Totok Mintarto, nah kan jadi, kita dikasih lahan

itu, sejak dari situ saya bekerja sebagai tukang parkir

M : Berapa jumlah tukang parkir di ramayana ?

H : 7 pagi, malem 7 itu yang motor depan, mobil depan 2 pagi 2 malem, motor

belakang, 1 pagi1 malem. Samping mobil pagi 1 orang, malemnya 1 juga

M : Apakah sekarang masih bisa menjadi tukang parkir di ramayana ? H : Ga bisa, itu, turun temurun itu corone aku ya disitu terus sampe tutup

ramayana. Gabisa diganti orang, memang pertemanan awal dari perkerjaan ini. Dikasih pak walikota itu dari awal buka ramayana sampai sekarang.

M : Adakah pengurus yang mengelola parkir di ramayana?

H : Ada pengurus, pak totok kaji, mas yono, dan pak kamto, ada satu lagi pak

(23)

M : Pernahkah dishub mempermasalahkan tentang parkir di ramayana ?

H : Wah kalo itu saya kurang tau, wong disitu saya Cuma kerja. Coba ditanyakan

sama pengurusnya. Pak Totok Kaji, sama pak Agus nur. Keliatannya itu perbulan bayar atau setor ke dishub. Tapi gatau berapa nominalnya.

M : Siapa yang menentukan tarif parkir di ramayana?

H :Kalau utnuk tarif itu, ya pengeloloa atau pengurus itu. Itu sempat dirapatkan

sama pekerja, mobilnya 3000 rb dan motor 2000. Karcis juga dari pihak pengelola

M : Bagaimana proses setoran ?

H : Saya setor ke pengurus, mungkin dari pengurus itu nanti setor ke dishub.

Kemunkginan, wong saya tidak tau.

M : Berapa pendapatan perhari ?

H : Ramayana itu sekarang sepi. Bersih itu sekarang 30, 25 M : Bagaimana sistem kerja di ramayana?

H : Ada peraturan dari pengurus, setiap hari selasa itu pergantian dari yang pagi

ganti yang sore. Dari buka jam 9 itu sampai jam 3. Nanti jam 3 sore sampai tutup. Setiap minggu.

M : Apakah ada program sendiri dari paguyuban atau pengurus ?

H : Ada, itu ada, nama paguyubannya itu Pulung mandiri. Itu ada arisan ada

sosial, bagus dulu itu, terus sekarang ga jalan, ga kaya dulu, pemasukannya

berkurang. Sekarang uda sepi. Kalo dulu pemasukannya untuk muter itu bisa, kalo sekarang ga bisa. Dulu sempet jalan itu hampir 5- 6 tahun berjalan. Ada KTA sendiri, ada masuk jamsostek, sekarang ga kuat pada mbayar. Dulu ada jaminan dari jamsostek untuk anak istri, ada jaminan jasa raharja. Kumpulan rutin tiap bulan, anjangsana, kadang disini, pokoknya itu urut absen.

M : Apakah dishub ikut campur dalam urusan paguyuban pulung mandiri ? H : Setau saya paling Cuma itu, setoran aja tidak ada yang lain. Kalo pajak kita

rutin, kalo karcis ya pengurus. Kan mungkin parkir didalem.

M : Bagaimana penggunaan karcis?

Karcis itu satu bendel isinya 100 lembar. Brati kalau mobil 300.000. tidak bisa habis dalam sehari, paling habis berapa, ga nyampe. Kira kira 2-3 hari. Setiap kita datang ambil karcis, sisanya berapa kita kembalikan sama setoran. Misal karcis habis 20 ya kita setor 30.000. kan paro paro 1500.

(24)

H :Ya setengah setengah. Itu kan 50% untuk pengelola dan 50% untuk pekerja.

Habis karcis 20 kan dikali 50 % . kalo hari ya itu. Kalo malem minggu itu bisa 50 – 60.

M : Adakah kontribusi ke kampung ?

H : Mungkin ya ada, tapi kurang tau, mungkin kalitaman pancuran, biasanya itu

event event tertentu. Biasanya 17 belasan. Kalo ramayananya itu mungkin.

M : Adakah hambatan bekerja ?

H : Tidak ada, lancar lancar aja selama bekerja, alhamdulillah, tidak pernah ada

kejadian yang fatal. Kalo helm itu pernah ada yang hilang.

M : Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ?

H : Kalau helm, misal orang nya ga buat buat, kaya ibu ibu. Emang ilang ya kita

tuker baru, patungan sama temen temen, satu orang ya 10 rb.

M : Apa saja peran pengurus?

H : Ya itu menentukan jumlah tukang parkir, menentukan titik parkir. Tapi

terkadang atas musyawarah bersama. Pengurus ga menang menangan. Enaknya gimana, karena kita keluarga, apa apa itu pasti dirembug bareng. Dulu itu

dirembug setiap pertemuan. Sekarang modelnya sms aja lewat omongan. Berjalan sesuai alur dengan sendirinya.

M : Adakah peraturan untuk tukang parkir tentang rolling titik parkir?

H : Ya ada. Kalo motor ke mobil, atau sebaliknya itu ga pernah. Keahlian itu beda

beda, motor itu mudah, kalo mobil itu susah, harus rapi. Kalo rolingan motor itu ada. Motor ke motor, mobil ke mobil.

M : Adakah pembekalan dari dishub?

H : Ga ada, ya Cuma berbekal naluri aja, tinggal kerja udah itu tok.

(25)

Lampiran 2

Lampiran 2. Dokumentasi lapangan

Contoh kartu tanda anggota juru parkir berizin

(26)

(sumber : semarang.bisnis.com)

(27)

Juru parkir sedang menjaga sepeda motor pengunjung

Pembekalan kepada juru parkir di kantor Dinas Perhubungan (sumber : harian7.com)

(28)

SURAT IZIN JURU PARKIR

Nomor: 491.1/ /107/2017

Dasar : 1. Undang-UndangNomor: 28 tahun 2009 tentangpajak Daerah danRetribusidaerah;

2. Peraturandaerah Kota salatigaNomor: 8 tahun 2011 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas daerah Kota Salatiga;

3. PeraturanWalikotaSalatigaNomor 55 Tahun 2011 TentangTugasPokokdanFungsiDinas Daerah Kota Salatiga;

4. Peraturan Daerah Kota Salatiga nomor: 11 Tahun 2012 tentang Pajak Retribusi;

5. Peraturan Daerah Kota SalatigaNomor: 12 tahun 2011 tentang Retribusi jasa Umum;

6. Surat PermohonanmenjadiJuru Parkir padatanggal 31 Desember 2016 atas nama HERI SETIAWAN

Diberikan izin kepada :

Nama : HERI SETIAWAN

Tempat/TglLahir : Semarang, 21-05-1966

Alamat : Muludan, RT 002 RW 006, Kel. Tlompakan Kec, Tuntang Nomor KTP : 3322062105660004

Sebagai : Jukir

Lokasi : Sate Kantil Jl. Jendral Sudirman

Hari : SeninsampaidenganMinggu

Jam Kerja : 16.00 sampai dengan selesai

Dalam menjalankan tugas sebagai juru parkir, WAJIB mematuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. 2.

Menyetorkanhasilretribusi parkir tiaphari; Memberikarciskepadapenggunajasa parkir;

3. MemakaiKartuTandaAnggotajuru parkir danseragam Parkir; Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

UPT PERPARKIRAN

DINAS PERHUBUNGAN

JL Magersari 166 TegalrejoSalatigakodepos50733 Telp/Fax. (0298) 326766

(29)

4. Menataketertibankemdaraan yang parkir;

5. Memandupengendara yang akanmemarkiratau yang akanmeninggalkanlokasi parkir;

6. Menyetorkanhasilretribusi parkir padahariitu juga kepadapetugas yang telahdiperintahkandari UPT PerparkiranDinasPerhubungan Kota Salatiga;

7. TidakbolehmemperjualbelikanLokasi Parkir danataupun SK Surat IzinJuru Parkir; 8. Memperbarui Surat Izin Parkir tiapawaltahun.

Surat Izin berlaku mulai tanggal : 01 Januari 2017 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017

dan atau ada perubahan peraturan pengelolaan parkir yang baru

Apabila dikemudian hari terbukti tidak memperhatikan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 8 diatas, maka SURAT IZIN JURU PARKIR DICABUT dan TIDAK DIIZINKAN melakukan aktifitas sebagai Juru Parkir Tepi jalan Umum dan Pertokoan di Wilayah Kota Salatiga.

Surat Izin ini dikeluarkan unutuk Juru Parkir Tepi jalan Umum, Pertokoan dan Rumah Makan/Restaurant di Wilayah Kota Salatiga.

Dikeluarkan di : Salatiga

Padatanggal : 01 Januari 2017

an. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA Kepala UPT Perparkiran

AGUS NUR SOLICHIN, SE

(30)

Lampiran 4

Lampiran 4. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERHUBUNGAN, KOMINUKASI, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA KOTA SALATIGA

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme pelaksanaan uji hedo- nik yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Memberikan penje- lasan tentang maksud dan tujuan peneli- tian dan

FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS.. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Way Hui Bandar

[r]

(RIBA), robot nurse yang membantu pasien untuk mobilisasi dalam ruangan (DO-U-MI),robot nurse untuk melayani pasien yang tidak bisa bepergian jauh namun butuh konsultasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Inspektorat Daerah Provinsi Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki peran dalam perencanaan

Langkah-langkah mencari artikel menggunakan search engine Disusun Sebagai Kelengkapan RPL.Prodi DIII Keperawatan. Program Percepatan Pendidikan

Debt to total assets and times interest earned are two ratios that provide information about debt-paying ability....