PROPOSAL PTK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR X BOGA 2 PADA MATA PELAJARAN KESELAMATAN, KESEHATAN, KEAMANAN KERJA (K3) DAN HIGENE SANITASI
DI SMK N 6 SEMARANG
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah PTK
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh : ROHMI RODHIYATUN
5401412020 PKK TATA BOGA (S1)
PKK
FAKULTAS TEKNIK
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
1. Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar X Boga 2 Pada Mata Pelajaran Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja (K3) dan Higene Sanitasi di SMK N 6 Semarang.
2. Nama Lengkap Peneliti : Rohmi Rodhiyatun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. NIM : 5401412020
5. Jabatan : Mahasiswa
6. Fakultas / jurusan : Teknik / Pkk Tata Boga
Semarang, 12 Juni 2015 Mengetahui,
Ketua Jurusan PKK Pelaksana,
Dra. Wahyuningsih, M.Pd, Rohmi Rodhiyatun
NIP. 19600808198601200 5401412020
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
(P3K) merupakan salah satu kajian materi K3 kelas X semester I siswa SMK. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan(P3K) merupakan materi dengan konsep yang fenomenanya dapat diamati dan sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan ciri pembelajaran berdasarkan masalah yaitu bertujuan memecahkan masalah sehari-hari atau masalah autentik,sehingga siswa akan terbiasa dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan penerapan pembelajaran problem based instruction, guru berusaha menunjukkan kepada siswa bahwa materi P3K pada dasarnya adalah dekat, konkret dan berkaitan langsung dengan pengalaman yang ada dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kajian tersebut sehingga pembelajaran yang berlangsung di SMKN 6 Semarang dapat menjadikan peserta didik tertarik dengan pelajaran K3 dan dapat menganalisis masalah yang terdapat dalam soal. Untuk itu peneliti akan mengadakan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar X Boga 2 Pada Mata Pelajaran Keselamatan, Kesehatan, KeamananKerja (K3) Dan Higiene Sanitasi Di SMK Negeri 6 Semarang.
1.2 Rumusan dan Pemecahan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
1.2.1.1 Bagaimana penerapan model Problem Based Instruction (PBI) dalam mata pelajaran Keselamatan, Kesehatan, Keamanan (K3) dan higene sanitasi ?
1.2.1.2 Seberapa besar penerapan model Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Keselamatan, Kesehatan, Keamanan (K3) dan higene sanitasi ?
1.2.2 Cara Pemecahan Masalah
Guna mengatasi masalah-masalah yang di hadapi untuk meningkatkan hasil belajar kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja di gunakan model problem based instruction (PBI).
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) dalam mata pelajaran Keselamatan, Kesehatan, Keamanan (K3) dan higene sanitasi.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat di manfaatkan untuk memperluas teoriyang telah ada, dan dapat di manfaatkan pada mata pelajaran higene dan sanitasi khususnya atau mata pelajaran lain yang serumpun.
1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.1.1 Bagi pihak sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meninkatkan hasil belajar siswa.
1.4.1.2 Bagi peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah informasi akan pengetahuan serta pengalaman yang mendukung untuk penelitian lebih lanjut.
1.4.1.3 Bagi siswa
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guna meningkatkan hasil belajar X Boga 2.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teori
Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja (K3) adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan pembelajaran K3 adalah membekali siswa untuk dapat memahami dan mengetahui betapa pentingnya unsur keselamatan, kesehatan dan keamanan dalam melakukan suatu kegiatan.
2.1.2 Model problem based instruction (PBI)
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Problem-based instruction adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik (Arends et al., 2001). Suatu pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip penggunaan masalah sebagai sebuah titik awal untuk perolehan dan pengintegrasian pengetahuan baru (H.S. Barrows, 1982).
Dalam pemrolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah. Peranan guru sebagai pembimbing dan negosiator. Peran-peran tersebut dapat ditampilkan secara lisan selama proses pendefinisian dan pengklarifikasian masalah. Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah: lembaran kerja siswa, bahan ajar, panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru, artikel, jurnal, kliping, peralatan demonstrasi atau eksperimen yang sesuai, model analogi, meja dan kursi yang mudah dimobilisasi atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.
diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing.
2.1.2.2 Ciri-ciri utama PBI
Question Or Problem Posing (Pengajuan Pertanyaan Atau Masalah) Interdisciplinary Focus (Memusatkan Pada Keterkaitan Antar Disiplin Ilmu) Authentic Investigation (Penyelidikan Autentik)
Collaboration (Kerjasama)
Production Of Artifacs And Exhibits (Menghasilkan Karya Dan Peragaan/Pameran) 2.1.2.3 Kelebihan
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain. 3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
4. Siswa berperan aktif dalam KBM
5. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut.
6. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berfikir siswa yang lebih tinggi
7. Pembelajaran lebih bermakna
8. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang diselesaikan merupakan masalah sehari-hari
9. Menjadikan siswa lebih mandiri
10. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain
11. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat 2.1.2.4 Kelemahan
. 1. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai. 2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini. 4. Membutuhkan waktu yang banyak
5. Tidak setiap materi matematika dapat diajarkan dengan PBI
6. Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk siswa yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
7. Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang. 8. Kurang efektif jika jumlah siswa terlalu banyak, idealnya maksimal 30 siswa perkelas.
TABEL SINTAKS MODEL PBI
FASE-FASE TINGKAH LAKU GURU
FASE 1
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
FASE 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
FASE 3
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
FASE 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
FASE 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
2.1.3 Mata pelajaran higene dan sanitasi
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan.
2.1.4 Hasil belajar 2.2 Kerangka berpikir
Penerapan model pembelajaran problem based instruction (PBI), dengan mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik, di harapkan siswa dalam proses belajar mengajar dapat mengikuti pembelajaran sangat antusias, dengan demikian materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik.
Dalam model pembelajaran ini siswa mampu mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik dan dapat belajar memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
Berdasarkan penerapan model PBI di harapkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keselamatan, kesehatan, keamanan (K3) dapat meningkat, yang akhirnya dapat berdampak pada peningkatan prestasinya.
2.3. Hipotesis tindakan
Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu : “Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) , hasil belajar keselamatan, kesehatan, keamanan kerja (K3) dan higene sanitasi siswa akan meningkat. 2.3.1 Hipotesis Ha
Dengan model pembelajaran problem based instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar X Boga 2 SMK N 6 Semarang.
2.3.2 Hipotesis Ho
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan/Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2008: 3). Perencanaan awal berupa telaah terhadap mata pelajaran K3 di kelas X Boga 2 untuk memperoleh data tentang keterampilan guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa, kemudian peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan silabus pembelajaran mata pelajaran K3 kelas X semester genap. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMK Negeri 6 Semarang. Subjek pelaku tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru pembimbing mata pelajaran K3 di kelas X Boga 2 SMKN 6 Semarang, sedangkan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas X Boga 2 SMKN 6 Semarang yang berjumlah 39 peserta didik.
3.2.1 Sasaran Penelitian
Sasaran pada penelitian ini adalah siswa kelas X Boga 2 SMK 6 Semarang Tahun akademik 2014/2015.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian di laksanakan pada semester genap tahun akademik 2014/2015. 3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di kelas X Boga 2 SMK N 6 Semarang.
3.3 Faktor yang Diteliti
Faktor yang di teliti pada penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran kesehatan, keamanan, keselamatan (K3) melalui penerapan model problem based instruction (PBI). Pembelajarn di laksanakan pada semester genap dengan jumlah pertemuan 2 jam pelajaran (1 jam pelajaran : 45 menit).
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Siklus 1
3.4.1.1 Perencanaan
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kesehatan, keselamatan, keamanan kerja (K3) dengan model pembelajaran problem based instruction (PBI) menyiapkan siswa untuk dapat mengangkat masalah aktual dan dapat memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada awal tahap ini guru menyampaikan materi tentang K3 secara jelas, kemudian guru meberikan beberapa permasalahan agar siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut secara individu. Pada saat siswa dalam proses mencari solusi/pemecahan untuk permasalahan tersebut guru tetap berada di kelas dan mengawasi siswa agar siswa bekerja sungguh-sungguh dan fokus pada permasalahan tersebut. Saat siswa telah menyelesaikanya guru langsung membahas hasil kerja siswa agar guru dapat mengetahui mana siswa yang sudah paham atau yang belum.
Observasi di laksanakan pada saat guru memberikan materi dan pada saat proses PBI di jalankan yang di tujukan untuk siswa.
3.4.1.4 Refleksi
Hasil yang di peroleh pada tahap observasi/evaluasi , di analisis dan dilakukan refleksi, apakah kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan dapat meningkatkan pembelajaran kesehatan, keselamatan dan keamanan (K3) atau belum, selain itu apakah masih ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model PBI tersebut. Apabila hasil pembelajaran pada siklus pertama belum sesuai dengan apa yang di harapkan, maka akan di lanjutkan kegiatan siklus kedua dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan hasil refleksi pada siklus pertama.
3.4.2 Siklus II 3.4.2.1 Perencanaan
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran kesehatan, keselamatan, keamanan kerja (K3) dengan model pembelajaran problem based instruction (PBI) menyiapkan siswa untuk dapat mengangkat masalah aktual dan dapat memecahkan masalah tersebut secara adil dan obyektif.
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada awal tahap ini guru menyampaikan materi tentang K3 secara jelas, kemudian guru meberikan beberapa permasalahan agar siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut secara individu. Pada saat siswa dalam proses mencari solusi/pemecahan untuk permasalahan tersebut guru tetap berada di kelas dan mengawasi siswa agar siswa bekerja sungguh-sungguh dan fokus pada permasalahan tersebut. Saat siswa telah menyelesaikanya guru langsung membahas hasil kerja siswa agar guru dapat mengetahui mana siswa yang sudah paham atau yang belum.
3.4.1.3 Observasi/Evaluasi
Observasi di laksanakan pada saat guru memberikan materi dan pada saat proses PBI di jalankan yang di tujukan untuk siswa.
3.4.1.4 Refleksi
masih ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model PBI tersebut. Apabila hasil pembelajaran pada siklus pertama belum sesuai dengan apa yang di harapkan, maka akan di lanjutkan kegiatan siklus kedua dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan hasil refleksi pada siklus pertama
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu : tes hasil belajar dan observasi aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran K3. Sedangkan instrument yang di gunakan untuk mengumpulkan data yaitu: lembar soal tes yang berbentuk tes yang berbentuk esay dan lembar observasi aktifitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran K3.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif presentase dengan menggunakan table dan diagram.
3.7 Indikator Keberhasilan