• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENELAAH HASIL ANALISIS STATISTIK UNTUK (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENELAAH HASIL ANALISIS STATISTIK UNTUK (3)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENELAAH HASIL ANALISIS STATISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KARYA TULIS ILMIAH (Sebuah Ilustrasi untuk Kasus Interaksi)

Salah satu indikator dalam menilai kualitas suatu karya tulis ilmiah di antaranya adalah dalam penyajian sub-bab hasil dan pembahasan. Pembahasan yang baik akan dapat mengantar pada suatu kesimpulan yang baik sehingga manfaatnya akan terasa bagi para pengguna, baik untuk kepentingan penerapannya di lapangan maupun untuk kepentingan penelitian-penelitian berikutnya. Metode penelitian ilmiah pada dasarnya adalah melakukan suatu pembuktian terhadap hipotesis yang telah disusun atas dasar kajian teoritis maupun referensi hasil-hasil penelitian sebelumnya, di samping ada juga penelitian yang bersifat studi eksploratif. Pada kasus percobaan faktorial, apabila hipotesis yang diajukan terdapat pengaruh interaksi yang nyata, tetapi di dalam hasil analisis statistiknya menunjukkan hal yang sebaliknya, maka diperlukan pembahasan yang lebih mendalam terhadap fenomena yang terjadi. Sebaliknya, apabila interaksi nyata maka diperlukan kehati-hatian dalam pengujian selanjutnya agar hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dan bermakna.

Analisis ragam atau lebih dikenal dengan Anova pada penelitian percobaan di bidang

pertanian merupakan suatu analisis statistika yang biasa digunakan oleh para peneliti untuk

mengetahui pengaruh dari perlakuan-perlakuan yang dicoba. Sejalan dengan pesatnya

perkembangan bidang komputer dan informatika, dewasa ini di pasaran banyak sekali tersedia

software statistika terapan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan menganalisis data

penelitian melalui Anova. Tetapi, di balik itu semua yang lebih penting lagi adalah justru

bagaimana caranya memberikan input data yang baik serta memahami dengan benar dan tepat

terhadap dokumen-dokumen hasil analisis tersebut. Kurangnya pemahaman terhadap konsep

dasar dari suatu alat analisis dapat mengakibatkan kurang bermaknanya informasi yang

disampaikan dari hasil analisis tersebut. Hal ini akan mengakibatkan masalah-masalah atau

pertanyaan penelitian yang sedang dihadapi tidak mampu dijawab dan dijelaskan secara baik

dan benar, dan pada akhirnya kesimpulan yang diperoleh menjadi bias.

Pada rancangan percobaan dengan faktor ganda (rancangan faktorial), di samping

dapat menganalisis pengaruh dari masing-masing faktor utamanya, peneliti dapat juga

menganalisis pengaruh interaksi dari kedua faktor utama tersebut. Adanya interaksi yang

nyata pada Anova menunjukkan bahwa pengaruh dari salah satu faktor utama tidak dapat

berdiri sendiri, tetapi sangat tergantung pada faktor utama lainnya. Sebaliknya, apabila

pengaruh interaksi tidak nyata menunjukkan bahwa masing-masing faktor utama yang dicoba

bersifat bebas (independent), atau tidak bersifat saling ketergantungan antara faktor utama

kesatu dengan faktor utama yang lainnya.

Pengaruh Interaksi Tidak Nyata

Permasalahan yang umum terjadi apabila pengaruh interaksi pada Anova tidak nyata,

peneliti cukup puas hanya dengan mangatakan, misal : “pada penelitian ini tidak terdapat

(2)

2

daun”. Setelah itu, peneliti langsung menguji pengaruh dari masing-masing faktor utama tanpa

membahas secara lebih mendalam mengapa tidak terjadi interaksi. Pembahasan seperti ini

masih belum lengkap dan tidak dapat menginformasikan secara baik apa makna dari pernyataan “tidak ada pengaruh interaksi”, padahal pada pendahuluan telah disampaikan sebuah hipotesis (walaupun secara tersirat) bahwa jumlah daun itu berdasarkan kajian

referensi sangat dipengaruhi oleh interaksi kedua faktor yang dimaksud. Referensi lain pun

menyatakan bahwa viabilitas dan pengaruh mikoriza terhadap petumbuhan tanaman sangat

ditentukan oleh jenis dan dosis pupuk organik yang digunakan, karena pupuk organik tersebut

merupakan salah satu media yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan mikoriza.

Kasus yang terjadi pada contoh penelitian atau publikasi di atas mencerminkan bahwa

peneliti hanya berorientasi pada hasil Anova semata, tanpa menelusuri lebih dalam tentang

makna dari hasil analisis tersebut. Apa pun software statistik terapan yang digunakan, kesemuanya adalah hanya merupakan sebuah “mesin hitung” yang bekerja sesuai dengan format programnya dan sesuai dengan input data yang diterimanya, tanpa “berfikir” lebih jauh “mengapa datanya seperti ini atau seperti itu?”. Apa dan bagaimanapun jenis datanya, alat tersebut akan menghitung sesuai dengan format programnya yang telah dirancang oleh

manusia perancangnya. Oleh karena itu, apabila hasil analisis yang diperoleh tidak sesuai

dengan yang diharapkan oleh peneliti, maka permasalahan bukan terletak pada alat analisis

tersebut, tetapi terletak pada penelitinya yang telah memberikan input data yang memang

tidak sejalan dengan yang diharapkan.

Sejalan atau tidak sejalannya antara hipotesis yang diajukan dengan kenyataan hasil

analisis statitik merupakan sesuatu hal yang wajar dan umum terjadi. Hipotesis tidak

selamanya dapat diterima, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana peneliti dapat memberikan

penjelasan dan pembahasan yang lebih baik sehingga dapat memberikan informasi yang

berharga bagi para pengguna, tidak hanya berhenti pada pernyataan seperti di atas bahwa “pada penelitian ini tidak terjadi pengaruh interaksi yang nyata”. Gambar 1 berikut ini menyajikan sebuah ilustrasi bagaimana sebaiknya peneliti mengemukakan sebuah

pembahasan apabila terjadi kasus tidak adanya pengaruh interaksi yang nyata antara

penggunaan mikoriza, pupuk anorganik, dan pupuk organik sampai 4 kg/phn terhadap jumlah

daun tanaman kopi Robusta di pembibitan, sementara itu hipotesis yang telah disusun

berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya menyatakan hal yang sebaliknya.

Terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan tidak adanya pengaruh

interaksi antar dua faktor yang diuji. Pertama, penggunaan dosis pupuk organik 4 kg/phn

(3)

3

Gambar 1. Pengaruh mikoriza, pupuk anorganik, dan pupuk organik sampai 4 kg/phn terhadap jumlah daun bibit kopi Robusta

sehingga potensi yang dimiliki untuk memacu pertumbuhan tanaman menjadi tidak terungkap.

Hal ini terlihat pada Gambar 2 bahwa apabila dosis pupuk organik ditingkatkan sampai 5

kg/phn ternyata menghasilkan pengaruh interaksi yang nyata. Berdasarkan kenyataan ini

maka dapat memberikan informasi bahwa potensi yang dimiliki mikoriza akan terlihat apabila

didukung oleh tersedianya bahan organik yang mencukupi. Apabila teori dan atau hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang sejenis menyatakan bahwa kebutuhan pupuk organik untuk

memfasilitasi mikoriza agar mampu memacu pertumbuhan tanaman cukup dengan dosis

4 kg/phn, maka kemungkinan yang kedua dapat saja terjadi, yaitu bahwa mikoriza yang

diaplikasikan tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Untuk membuktikan

dugaan seperti ini, maka peneliti harus mampu memberikan data dan informasi yang dapat

Gambar 2. Pengaruh mikoriza, pupuk anorganik, dan pupuk organik sampai 5 kg/phn terhadap jumlah daun bibit kopi Robusta

11 12 13 14 15

1 2 3 4 5

Jumlah daun

Dosis pupuk organik (kg/phn)

(Mikoriza+N)

(Mikoriza+N+P+K)

(Mikoriza+N+P)

11 12 13 14 15

1 2 3 4 5

Jumlah daun

Dosis pupuk organik (kg/phn)

(Mikoriza+N)

(Mikoriza+N+P+K)

(4)

4

mendukung ke arah dugaan tersebut, misalkan salah satunya adalah data perkembangan

populasi mikoriza dari waktu ke waktu selama berlangsungnya penelitian. Apabila data yang

dimaksud menunjukkan hal yang positif, dalam artian terjadi penurunan populasi mikoriza,

maka informasi yang diperoleh sejak dini akan memudahkan bagi peneliti untuk mengulang

kembali aplikasinya tanpa terlalu banyak waktu dan biaya yang dikeluarkan.

Pengaruh Interaksi Nyata

Apabila Anova menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata, maka diperlukan uji

lanjutan dan tidak diperlukan lagi uji untuk masing-masing faktor. Diperlukan kehati-hatian

dalam menganalisis pengaruh interaksi, sebab tidak selamanya dibutuhkan untuk memilih satu

atau dua kombinasi yang terbaik. Sebagai contoh, pada penelitian pengaruh 10 dosis

pemupukan NPK pada 5 klon unggul kopi Robusta, peneliti tidak duharuskan memilih satu

atau beberapa kombinasi terbaik dari 50 kombinasi dosis pupuk dengan klon kopi, karena

akan mengakibatkan ada beberapa klon yang tidak terpilih padahal klon-klon tersebut adalah

klon unggul yang telah direkomendasikan sebelumnya. Dalam kasus ini, yang lebih

diperlukan justru menganalisis efek interaksi secara sederhana, yaitu menganalsis pengaruh

dosis pupuk pada masing-masing klon dari 5 klon yang ada, sehingga nantinya diperoleh

rekomendasi pupuk NPK untuk masing-masing klon.

Apabila dua faktor yang diuji bersifat bebas atau tidak saling mempengaruhi

berdasarkan pada kajian teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang

diajukan pun harus sejalan dengan itu. Peneliti harus konsisten dengan hipotesis yang telah

disusun sebelumnya walapun hasil Anova menunjukkan hal yang sebaliknya (pengaruh

interaksi nyata). Software alat analisis statistika menghitung Anova berdasarkan data-data

yang ada, apa pun bisa terjadi termasuk interaksi yang nyata walaupun secara teori dan

hasil-hasil penelitian sebelumnya tidak demikian. Oleh karena itu, penyusunan laporan karya tulis

ilmiah yang baik tidak terlepas dari kombinasi yang tepat antara latar belakang teori dan atau

hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan pemanfaatan dan pemahaman secara benar terhadap

Gambar

Gambar 1. Pengaruh mikoriza, pupuk anorganik, dan pupuk organik sampai 4 kg/phn                                           terhadap jumlah daun bibit kopi Robusta

Referensi

Dokumen terkait

Menguraikan bagaimana refleksi atas hasil dari bab II, yang dimulai dengan uraian gereja yang relevan dengan kaum miskin, dan bagaimana yayasan Parpem sebagai

Rumah Sakit Ortopedi Pupuk Kaltim Kota Bontang menerapkan sistem struktur rangka sebagai sistem struktur bangunan yang dapat menunjang kegiatan di dalam rumah sakit yang

[r]

Hal ini diperkuat dengan fakta: pegawai jarang menangani pekerjaan berat, sebagian kecil pegawai kurang mampu bekerja sesuai target, ada beberapa pegawai yang kurang

Dari Pasal tersebut maka timbulah kegelisahan akademik tentang kekuatan imperaif mediasi itu sendiri yang menyebutkan putusan batal demi hukum jika tidak

Hasil pengujian ketuaan warna pada suhu 100° C didapatkan warna paling tua (penyerapan optimal) dengan %T (Transmitansi) terkecil, suhu 80° C %T lebih tinggi dari pada suhu 100°

Pasien anak umur kurang dari 14 tahun yang memenuhi kriteria klinis demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue (SSD) menurut WHO (1997) disertai