BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Musik adalah segala sesuatu yang memberikan efek menyenangkan, keceriaan, dan mempunyai irama (ritme) melodi, timbre tertentu untuk membantu
tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi,2006). Musik telah digunakan banyak orang di dunia untuk banyak hal seperti tentara menggunakan musik untuk mengkoordinasi gerakan dan meningkatkan kerja sama, atlet untuk meningkatkan stamina dan motivasi, namun kebanyakan musik digunakan masyarakat umum untuk hiburan atau kesenangan masing-masing individu (Monalisa et al, 2013).
Menurut Alan P. Merriam (1964:218), musik memiliki manfaat sebagai hiburan, sarana komunikasi, persembahan simbolis atau ritual keagamaan. Dalam dunia medis musik digunakan sebagai terapi, karena musik dapat meningkatkan memulihkan dan memelihara kesehatan fisik, mental emosional, sosial, dan spiritual (E. Sulistyorini, 2014). Musik sebagai terapi telah dikenal sejak abad ke-4 Masehi dan terus dikembangkan hingga sekarang. Musik sebagai terapi sudah sering dipakai, lewat walkman mini untuk bayi dalam inkubator, untuk menenangkan pasien kesakitan di klinik gigi atau di ruang bersalin, dan pusat-pusat rehabilitasi stroke. Bahkan pada penyakit tidak dapat disembuhkan seperti Alzheimer, musik membantu kondisi mental pasien agar tidak makin mundur dan menggali kembali ingatan-ingatan pasien (Intisari, 2005). Kemper dan Danhauer
(2005) menyatakan musik juga dapat memberikan efek bagi peningkatan kesehatan mengurangi stres, dan mengurangi nyeri. Musik efektif untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan perasaan positif pada pasien-pasien medikal dan bedah. Pasien yang mendengarkan musik dua hari berturut-turut sebelum melakukan operasi abdomen terbukti mengurangi rasa sakit dan stres (Good et al., 1999).
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Campbell (2001) menjelaskan bahwa musik dapat menyeimbangkan gelombang otak. Gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri atas gelombang beta, yang bergetar dari 14 hingga 20 hertz. Gelombang
beta terjadi bila kita memusatkan perhatian pada kegiatan sehari‐hari di dunia luar dan juga ketika kita mengalami perasaan negatif yang kuat. Ketenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa, mulai 8 hingga 13 hertz. Periode‐periode puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh
gelombang theta, dari 4 hingga 7 hertz. Tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3 hertz. Semakin lambat gelombang otak, semakin santai, puas, dan damailah perasaan.Efek relaksasi dari terapi musik dapat memperlebar dan melenturkan pembuluh darah sehingga berfungsi memperlancar peredaran darah di seluruh tubuh.
Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan ke-62 American Heart Association 2008, mengemukakan bahwa mendengarkan musik klasik bisa menurunkan tekanan darah penderita hipertensi (Martha, 2012). Musik klasik (Mozart) terbukti berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada lansia dengan hipertensi (Rihiantoro et al,2008). Pemberian musik klasik (Beethoven) terbukti menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada pasien
stroke yang disebabkan hipertensi di R.S. Pirngadi (Afniwati, et al., 2014)
Musik mampu meringankan penderitaan pasien dari rasa sakit, karena saraf untuk mendengarkan musik dan saraf perasa sakit itu sama sehingga pada saat pasien mengalami rasa sakitnya dapat dialihkan dengan cara mendengarkan musik (Marita , 2014).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh
dan compliance, atau distensibilitas dinding pembuluh darah (seberapa mudah pembuluh tersebut diregangkan) (Sherwood, 2002:373).
Faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah usia, jenis kelamin, obat-obatan, olahraga, ras, obesitas (Kozier et al, 2009). Menurut Potter& Perry(2005), hal lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah stres.
Ketika sesorang mengalami stres maka tubuh akan memproduksi hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah, pengingkatan tekanan darah inilah yang memicu terjadinya komplikasi hipertensi (Prasetyorini et al, 2012).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2002). Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung (Congestif Heart Failure-CHF), gagal ginjal (end stage renal disease)dan penyakit pembuluh darah perifer (Doengoes, 2000).
Mahasiswa pada dasarnya akan mengalami berbagai kendala dalam
menghadapi tuntutan yang harus dijalaninnya ketika menjadi seorang mahasiswa. Tugas akhir sebagai salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan mahasiswa,
memungkinkan pula terjadinya masalah-masalah yang mengakibatkan stres (Anonim, 2010 dalam Ardiansyah, 2014).
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah dalam uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap tekanan darah pada Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU tahun masuk 2012?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap tekanan darah pada mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU tahun masuk 2012
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tekanan darash sistolik dan diastolik pada kelompokkontrol (tanpa mendengarkan musik klasik) sebelum pemasangan earphone
2. Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok kontrol setelah pemasangan earphonetanpa mendengarkan musik klasik
3. Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompokintervensisebelummendengarkan musik klasik
4. Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik pada
kelompokintervensi setelahmendengarkan musik klasik
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Untuk mengetahui apakah mendengarkan musik klasikdapat mempengaruhi tekanan darah
2. Informasi dan referensi untuk penelitian sejenis