• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. PENGETAHUAN

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Gazalba dalam Bakhtiar (2006), pengetahuan adalah apa yang diketahui

atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,

insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.

Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk

tahu.

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

2. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2012), Pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai enam tingkatan.

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

(2)

tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam kompone-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaian dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasakan

pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria

(3)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Effendi (Health, 2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, antara lain:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan adalah penanaman sifat-sifat yang baik kepada anak seperti sopan

santun, budi pekerti, tata tertib, agama yang kesemuanya ditujukan kepada anak

(Janiwarty, 2013).

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan yang tinggi

dipandang perlu bagi kaum wanita, karena tingkat pendidikan yang tinggi maka

mereka dapat meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan yang menyangkut

masalah kesehatan mereka sendiri. Seorang wanita yang lulus dari perguruan

tinggi akan lebih mudah mendapat pekerjaan dan mampu berperilaku hidup

sehat bila dibandingkan dengan seorang wanita yang memiliki pendidikan

rendah. Semakin tinggi pendidikan seorang wanita maka ia semakin mampu

mandiri dengan sesuatu yang menyangkut diri mereka sendiri (Widyastuti,

2009).

2. Media massa / Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi

akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi

(4)

berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan

lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,

media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal

tersebut.

3. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan

bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Tingkat sosial ekonomi

yang rendah menyebabkan keterbatasan biaya untuk menempuh pendidikan,

sehingga pengetahuannya pun rendah (Notoatmodjo, 2010).

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan

fisik, biologis, maupun sosial. Dalam hal ini faktor keturunan dan bagaimana

orang tua mendidik sejak kecil mendasari pengetahuan yang dimiliki oleh

remaja dalam berfikir selama jenjang hidupnya.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang

diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

6. Usia

Semakin tua semakin bijak, semakin banyak informasi yang dijumpai dan

(5)

Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena

mengalami kemunduran fisik dan mental (Hanna, 2009).

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.

B. PENYULUHAN KESEHATAN

1. Pengertian Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu

pada program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program

penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan

kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai

dengan situasi setempat, dan sesuai program yang ditunjang dan didukung oleh

kebijaksanaan yang ada.

Menurut Maulana (2009), Penyuluhan kesehatan adalah penekanan konsep

penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran agar berperilaku

sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga

pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh

kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai dengan program yang

telah direncanakan. Sedangkan menurut Depkes RI (2009), Penyuluhan kesehatan

adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti,

(6)

kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan

kesempatan yang berlandaskan prinsi-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,

dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin

hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara

perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan. Pada intinya

penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk memberi pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi individu keluarga dan masyarakat untuk menerapkan

cara-cara hidup sehat.

Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai

kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan

dan menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu,

dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan

dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).

2. Tujuan Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan bertujuan untuk memberdayakan individu, kelompok dan

masyarakat dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan, melalui

peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan, serta mengembangkan iklin

yang mendukung, yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat, sesuai dengan

sosial budaya dan kondisi setempat.

Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat kea rah perilaku sehat

sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk

mewujudkannya, perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan

tidak dapat terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi

menjadi tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan

(7)

sikap, dan keterampilan yang akan mengubah perilaku ke arah perilaku sehat, dan

tujuan jangka panjang adalah dapat menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan

sehari-harinya.

3. Sasaran

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di rumah sakit,

klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.

Penyuluhankesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi, seperti

keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah,

keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi lingkungan yang

buruk dan sebagainya.

Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok

ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang

rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada di

berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam

perusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat

dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat

pedesaan, masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain (Effendy, 2003).

4. Materi/Pesan

Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,

sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi

yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak

(8)

menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk

menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).

5. Metode

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode

yang dikemukakan antara lain :

1. Metode penyuluhan perorangan (individual)

Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru

atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.

Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah

atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru

tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain:

a. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah

yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya

klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian

akanmenerima perilaku tersebut.

b. Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.

Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi

mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum

menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau

akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila

(9)

2. Metode Penyuluhan Kelompok

Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok

yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu

metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini

mencakup :

a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode

yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.

1.Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah:

a) Persiapan

Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi

apa yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan

diri. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi

kalau disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat

bantu pengajaran.

b) Pelaksanaan

Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat

menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat

menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh

bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan jelas.

Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan

/dipertengahan, seyogianya tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat

(10)

2.Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan

menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau

beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap

hangat di masyarakat.

b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode

yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola

salju, memainkan peranan, permainan simulasi.

3. Metode Penyuluhan massa

Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang

sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak

membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat

pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus

dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada

umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media

massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media

massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan

dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan

sebagainya.

6. Alat Bantu dan Media Penyuluhan

1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam

menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi

(11)

(Notoatmodjo,2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan

yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera.

Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin

banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata

lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin

kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran,

mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa,

merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk

belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang

diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran,

mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan

akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan

pengertian yang diperoleh.

Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu :

a. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu

ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan

misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga

dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

b. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu

proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara

(12)

c. Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada

waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain.

Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat

peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Tujuan yang hendak dicapai

a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat

dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah

laku/kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/

penataran/ penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu

masalah, mengingatkan sesuatu pesan/infromasi dan menjelaskan fakta-fakta,

prosedur dan tindakan.

2. Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus

diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus

mengembangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara

tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

2. Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan

informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat

meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke

(13)

Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan

yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat

mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke

perilaku yang positif.

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan

penyuluhan kesehatan antara lain adalah:

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.

c. Media dapat memperjelas informasi

d. Media dapat mempermudah pengertian.

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.

g. Media dapat memperlancar komunikasi.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi

menjadi 3 yakni:

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran

sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media

ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau

tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan

informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama,

mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu

listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media

cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek

(14)

b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan

didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk

dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti

halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih

mudah dipahami,lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka,

mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan

diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah

biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk

produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,

perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun

elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar

lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik,

sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh

panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar.

Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat

canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan

berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk

mengoperasikannya.

Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan

informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan

sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan

(15)

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor

penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan

dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan

kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat

didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga

membosankan.

2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit

menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah

sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena

lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat

kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi

lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan

perilaku.

3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai

dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan

keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah

sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang

digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang

digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

C. TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya

(16)

terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Anonim, 2009). Tanda bahaya kehamilan

dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan dan dapat

menyebabkan komplikasi kehamilan.

Tanda bahaya kehamilan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan jarang yang normal/fisiologis. Pada

masa awal sekali kehamilan,ibu mungkin akan mengalami perdarahan

sedikit/spotting di sekitar waktu pertama terlamabat haidnya. Perdarahan ini adalah

perdarahan implantasi dan hal tersebut normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam

kehamilan perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi).

Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang

tidak membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya.

Perdarahan pada masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua yaitu

sebagai berikut :

A. Perdarahan pada awal masa kehamilan

Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.

Perdarahan per vaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda berikut :

a. Keluar darah merah

b. Perdarahan yang banyak

c. Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan ektopik,

atau kehamilan mola.

B. Perdarahan pada masa kehamilan lanjut

Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum

(17)

Perdarahan tidak normal bila terdapat tanda-tanda berikut ini :

a. Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan

b. Perdarahan banyak kadang-kadang/tidak terus-menerus

c. Perdarahan disertai nyeri

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, dan rupture

uteri. Selain itu, perlu dicurigai adanya gangguan pembekuan darah.

2) Sakit Kepala yang Hebat

Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali

merupakan ketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut :

a. Sakit kepala hebat

b. Sakit kepala yang menetap

c. Tidak hilang dengan istirahat

Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan

bahwa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam

kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia.

Hal ini disebabkan terjadinya edema pad otak dan menignkatnya resistensi otak

yang memengaruhi sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebral

(nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.

3) Masalah Penglihatan/Pandangan Kabur

Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor)

adalah normal. Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa

adalah perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang,

(18)

Selain itu, adanya skotoma, diplopia, dan ambiliopia merupakan tanda-tanda

yang menunjukkan adanya preeklamsia berat yang mengarah pada eklamsia. Hal ini

disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks

serebri atau di dalam retina (edema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan

penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat.

Diagnosis nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma, dan hipertensi.

1) Bengkak pada Muka dan Tangan

Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan

tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan

kaki, jari tangan, dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada

kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis

preeklamsia. Selain itu, kenaikan BB 1/2 kg setiap minggunya dalam kehamilan

masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, maka

perlu kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklamsia.

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki

yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak dapat

menunjukkan adanya masalah serius apabila dengan tanda-tanda berikut ini :

1. Jika muncul pada muka dan tangan

2. bengkak tidak hilang setelah beristirahat

3. Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat,

pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia,

gagal jantung, atau pre-eklamsia.

2) Nyeri Perut yang Hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak

(19)

keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.

Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,

persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi

lain.

3) Gerakan Bayi yang Berkurang

a. Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada kehamilan yaitu pada usia

kehamilan 20-24 minggu. Ibu mulai merasakan gerak bayinya selama bulan ke-5

atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.

b. Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu umur kehamilan,

transport glukosa, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan

penggunaan obat-obatan oleh ibu hamil. Jika bayi tidur, gerakannya akan

melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan

janin ajan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, serta jika ibu

makan dan minum dengan baik.

c. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada terhadap jumlah gerakan

janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi penurunan/gerakan janin yang

terhenti.

d. Menilai gerakan janin yang berkurang dapat dilakukan dengan Metode

Perhitungan Gerakan Janin oleh Cardiff Count to ten adalah sebagai berikut :

a) Perhitungan sekali dalam sehari

b) Buat standar perhitungan pada waktu yang sama, contoh : tiap 8 jam pagi

atau tanyakan kepada wanita untuk memilih waktu yang dipunyai dan ketika

janin yang biasanya aktif

c) Catat berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai 10 gerakan

(20)

e) Jika kurang dari 10 gerakan dalam 10 jam atau jika terjadi peningkatan waktu

untuk mencapai 10 gerakan atau tidak ada gerakan selama 10 jam, maka uji

NST harus dilakukan secepatnya (Dewi Lia & Sunarsih, 2011).

Cara mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi perdarahan per vaginam pada ibu hamil

a. Tanyakan pada ibu hamil mengenai karakteristik perdarahan, kapan

mulainya, seberapa banyak, apa warnanya, dan adakah gumpalan.

b. Tanyakan pada ibu hamil apakah ia merasakan nyeri/sakit ketika mengalami

perdarahan

c. Periksa tekanan darah, suhu, nadi dan DJJ

d. Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), rasakan apakah perut bagian bawah

lebut pada perabaan, lakukan pemeriksaan speculum (jika memungkinkan)

e. Jangan lakukan pemeriksaan dalam untuk perdarahan trimester ketiga

2. Identifikasi sakit kepala yang hebat pada ibu hamil

a. Tanyakan pada ibu hamil jika ia mengalami edema pada muka/tangan atau

masalah visual

b. Periksa tekanan darah, protein urine, reflex, dan edema/bengkak

c. Periksa suhu dan jka tinggi, pikirkan untuk emlakukan pemeriksaan darah

untuk mengetahui adanya parasit malaria.

3. Identifikasi masalah penglihatan pada ibu hamil

Periksa tekanan darah, protein urine, refleks, dan edema

4. Identifikasi bengkak pada muka dan tangan pada ibu hamil

a. Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual

b. Periksa adanya pembengkakan

(21)

5. Identifikasi nyeri perut yang hebat

a. Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dan kapan nyeri terjadi, seberapa

hebat, kapan mulai dirasakan

b. Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda/gejala lain yang dapat

membantu bidan menegakkan diagnosis seperti adanya perdarahan, demam,

diare, dan lain-lain

c. Ukur tekanan darah, suhu, nadi

d. Periksa protein urine

6. Identifikasi gerakan bayi yang berkurang

a. Tanyakan pada ibu kapan terakhir bayinya bergerak

b. Dengarkan denyut jantung janin

1. KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita. Namun,

selama kunjungan antenatal mungkin ia akan mengeluh bahwa ia mengalami

ketidaknyamanan. Sebagian besar dari keluhan ini adalah hal yng normal. Sebagai

bidan, penting untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tadna

bahaya. Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan tidak mengancam

keselamatan jiwa ibu, tetapi hal tersebut dapat mengganggu ibu, Sebagai seorang

bidan harus dapat memberikan asuhan kebidanan untuk mengatasi keluhan-keluhan

tersebut (Dewi Lia & Sunarsih, 2011).

Ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan trimester I adalah sebagai berikut:

1. Sakit Kepala

Penyebab :

(22)

b) Pengaruh hormone, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler,

kongesti hidung, dinamika cairan saraf yang berubah dan alkalosis

pernapasan ringan

Cara mencegah :

a) Biofeedback

b) Teknik relaksasi

c) Memasase leher dan otot bahu

d) Penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher

e) Istirahat

f) Mandi air hangat

Tanda bahaya :

a) Bila bertambah parah atau terus berlanjut

b) Jika dibarengi dengan tekanan darah tinggi dan proteinuria (pre-eklamsia)

2. Rasa mual dan muntah (morning sickness)

Penyebab yang persis tidak diketahui, kemungkinan disebabkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Tingkat HCG dan estrogen/progesterone yang meningkat

b. Relaksasi otot-otot halus

c. Metabolisme perubahan dalam metabolism karbohidrat

d. Keletihan

e. Mekanikal: kongesti, peradangan, penggembungan, dan pergeseran

Cara mencegah:

a. Hindari bau atau faktor-faktor penyebabnya

b. Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur di

(23)

c. Makan sedikit-sedikit tapi sering

d. Duduk tegak setiap kali selesai makan

e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras

f. Makan makanan kering dengan minum di antara waktu makan

g. Minum cairan berkarbonat

h. Bangun dari tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak

i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan

j. Minum teh herbal

k. Istirahat

Tanda bahaya:

Pertambahan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan:

a. Tanda-tanda kurang gizi

b. Hiperemesis gravidarum

c. Perubahan dalam status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan eletrolit,

kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria

3. Ptyalism (ludah berlebihan)

Patogenesisnya tidak diketahui

4. Mengidam

a. Sering dikaitkan dengan anemia akibat kekurangan zat besi

b. Bisa merupakan tradisi

Cara mencegah:

a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet dalam arti gizi tetap memadai

b. Didiklah wanita tentang bahaya makanan yang tidak benar

c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima yang mengandung gizi yang

(24)

Tanda bahaya:

a. Jika pertambahan berat badan tidak memadai atau terjadi kekurangan berat

badan

b. Diikuti tanda-tanda gjala anemia karena kekurangan zat besi atau infeksi

c. Tanda-tanda kurang gizi

d. Jika bahan ngidam adalah bahan beracun atau jika bahan gizi yang dimakan

berada dalam jumlah yang tidak diperbolehkan

5. Keringat bertambah

a. Kegiatan kelenjar apokrin meningkat kemungkinan akibat perubahan

hormonal

b. Kegiatan kelenjar eksokrin meningkat karena kegiatan kelenjar tiroid yang

meningkat,serta berat badan dan kegiatan metabolic yang meningkat

c. Keringat telapak karena kegiatan adrenokortisol

d. Kegiatan kelenjar sebaseous

Cara mencegah:

a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar

b. Banyak minum

c. Mandi secara teratur

6. Kelelahan

a. Kemampuan gerak usus yang berkurang yang mengarah ke perlambatan

waktu pengosongan

b. Tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar

c. Penelanan udara

Cara mencegah:

(25)

b. Mengunyah makanan secara sempurna

c. Senam secara teratur

d. Pertahankan kebiasaan buang air secara teratur

7. Hidung tersumbat/berdarah

a. Tingkat estrogen dan progesteron yang meningkat

b. Pembesaran kapiler

c. Relaksasi otot halus vascular serta tegangan vascular hidung

d. Volume darah sirkulasi yang meningkat

Cara mencegah:

Gunakan vaprorizer udara dingin

Tanda bahaya:

Dingin, demam >38,3oC

8. Gatal-gatal

Kemungkinan karena hipersensitivitas terhadap antigen plasenta

Cara mencegah:

a. Gunakan kompres atau mandi dengan siraman air jeruk

b. Gunakan cara mandi outmeal

Tanda bahaya:

a. Pruritis gravidarum (intrahepatik kolestasis kehamilan) tanpa atau dengan

sakit kuning yang berkaitan dengannya

b. Jika dibarengi dengan mual dan muntah, sakit kuning dan kolestasis

c. Tanda-tanda dermatosis lainnya

9. Frekuensi kemih meningkat

(26)

b. Nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang

wajib dan bersamaan

c. Air dan sodium terperangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari

karena statis vena, sedangkan pada malam hari terdapat aliran kembali vena

yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output

Cara mencegah:

a. Penjelasan mengenai sebab-sebabnya

b. Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih

c. Perbanyak minum pada siang hari

d. Kurangi minum mendekati waktu tidur pada malam hari untuk mencegah

nokturia

e. Batasi minum bahan diuretik alamiah

Tanda bahaya:

a. Wanita hamil berisiko untuk terkena infeksi saluran kemih dan pyelonefritis

karena ginjal dan kantong kemih berubah

b. Dysuria

c. Oliguria

d. Asimtomatik bakteriuria yang umum dijumpai pada kehamilan

10.Diare

a. Mungkin karena hormone

b. Mungkin dari makanan

c. Efek samping dari virus

Cara mencegah:

a. Cairan pengganti atau dehidrasi moral

(27)

c. Makan sedikit tapi sering

Tanda bahaya:

a. Dehidrasi

b. Demam, terdapat darah dalam kotoran

11.Keputihan

a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

b. Pakailah pakaian yang terbuat dari katun atau bahan dengan daya serap tinggi

c. Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon (Dewi Lia & Sunarsih, 2011).

2. DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan ibu

hamil yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga

dapat menurunkan angka kematian ibu

Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui

pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali

pada trimester ketiga. Kebijakan operasional pelayanan antenatal oleh Departemen

Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian penyuluhan tentang tadan

bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi (KIE), selain itu

juga dengan pemberian buku kesehatan ibu dan anak sehat (KIA) atau kartu menuju

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang : Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih. Perubahan fisik pada ibu dengan kehamilan ganda pada umumnya sama

Hasil : Diperoleh bahwa karakteristik hamil ganda adalah kehamilan lebih besar dibandingkan kehamilan tunggal, uterus lebih besar pada trimester pertama dan kedua, gerakan

dari 1000 bayi tidak kembar ada 33 bayi yang meninggal pada usia kehamilan 28.. minggu atau tujuh hari setelah

Tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal, pada kehamilan ganda wanita hamil juga akan merasakan ngidam dan nafsu makan yang meningkat, hal ini bisa disebabkan oleh

Manfaat yang utama dari makanan yang bergizi pada ibu hamil adalah Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan?. Mengkonsumsi vitamin Fe ( zat besi ) saat kunjungan kehamilan

Disarankan bagi bidan dengan kualitas kurang baik, lebih meningkatkan pelayanan khususnya pada ibu hamil (ANC) agar peningkatan derajat kesehatan khususnya pada ibu hamil dan

Gerakan janin tidak terasa Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau

Kebutuhan zat gizi minggu 1s/d minggu ke-4 Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengkonsumsi makanan bergizi tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh ibu dan janin yang