• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadar Pemulihan Faktor VIII pada Pembuatan Kriopresipitat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kadar Pemulihan Faktor VIII pada Pembuatan Kriopresipitat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di

bidang kedokteran transfusi, maka tidak seluruh kasus yang memerlukan

transfusi darah harus diberikan whole blood ( WB ) atau fresh whole blood.

Transfusi disesuaikan dengan kebutuhan masing - masing pasien. Pasien

yang hanya kekurangan sel darah merah dan tidak kekurangan sel darah

puith atau trombosit hanya akan diberikan transfusi sel darah merah berupa

packed- red cells ( PRC), sedangkan sisa komponen berupa trombosit dan

plasma bisa dipakai untuk pembuatan trombosit konsentrat dan plasma. Dari

plasma sendiri dapat dibuat dengan hasil sisa yaitu cryo-poor plasma dan

Kriopresipitat.

Didalam Kriopresipitat terdapat komponen yang kaya akan Faktor VIII

(F VIII), Faktor IX (F-IX), von Willebrand’s Factor ( vWF ) dan fibrinogen.

Karena kaya akan F VIII, maka Kriopresipitat di gunakan untuk pengobatan

Haemophilia A (defisiensi F VIII ). Teknik pembuatan Kriopresipitat di RSUP.

H. Adam Malik Medan adalah dengan melakukan proses pembekuan (frozen

plasma ) lalu dicairkan (diencerkan). Dalam proses pecairan tersebut yang

dilakukan secara perlahan-lahan pada suhu 40C akan terlihat pembentukan

presipitat. Setelah itu, larutan plasma yang mengandung presipitat tersebut

dilakukan refrigerated – centrifugation pada temperatur 40C. Maka

(2)

2

Proses seperti yang tertulis diatas tentu akan memberikan efek, baik itu

pengaruh thermo- fisika atau juga efek mechanical – damaqe (kerusakan

yang disebabkan efek mekanik yang kurang baik pada kualitas F VIII).

Sejauh ini belum pernah dilaporkan baik secara internasional, nasional,

ataupun lokal berapa besar efek thermo fisika maupun efek

mechanical-damage sehingga belum diketahui apabila darah donor yang normal lalu

diproses untuk pembuatan Kriopresipitat berapa besar aktivitas maupun

jumlah total F VIII yang hilang. Hal ini tentunya untuk mengetahui berapa

besar F VIII yang tersisa untuk dipakai dalam efek terapi Haemophili A ( F

VIII-Recovery). Sebagai tambahan, selain itu pernah dilaporkan dari Medan

bahwa pembuatan Kriopresipitat dilakukan tidak dengan

Refrigerated-Centrifugation tetapi dengan Simple – Sedimentation. ( Syafei, Gino Tann,

1980)

Tetapi karena perusakan tidak dengan centrifugation dan hanya

berlandaskan sedimentation semata, maka teknik tersebut tidak sempurna,

karena sebagian dari presipitat tidak terpisahkan dan masih mengambang di

plasma.

Terapi dengan Kriopresipitatterhadap pasien Haemophilia A

mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan F VIII concentrate yang

dijual commercial seperti kemungkinan timbulnya allogeneic – antibody

(inhibitor ) lebih kecil dibanding commercial – concentrate oleh kerena jumlah

donor pada commercial concentrate sewaktu diambil (pooled-plasma) adalah

sangat besar jumlahnya dan tentunya allogenic antigen menjadi lebih banyak

(3)

3

lebih murah dari commercial concentrate, hal ini mengakibatkan

Kriopresipitat sangat penting bagi pengobatan Haemophilia A di

negara-negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Apakah pada proses pembuatan Kriopresipitat terjadi kehilangan

aktifitas maupun jumlah FVIII ? Sejauh ini belum pernah ada data data

tentang F VIII Recovery pada pembuatan Kriopresipitat

1.3. Hipotesa penelitian

Terjadi kehilangan aktivitas maupun jumlah F VIII dalam proses

pembuatan Kriopresipitat dengan teknik Refrigerator- Centrefugation

1.4. Tujuan penelitian 1.4.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kehilangan aktivitas

F VIII dan melihat berapa kadar pemulihan selama pembuatan Kriopresipitat.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apakah selain kehilangan aktivitas juga tentang

kehilangan jumlah absolut F VIII.

2. Menghitung berapa persen F VIII yang tersisa pada Kriopresipitat dibandingkan darah mula mula pada donor

1.5. Manfaat penelitian 1.5.1 Di bidang penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi data dasar tentang

seberapa besar FVIII kehilangan jumlah serta aktivitasnya, sehingga dapat

(4)

4

Recovery maka akan memberi gambaran baik pada ahli transfusi darah

maupun klinisi untuk antisipasi pemberian Kriopresipitat.

1.5.2 Di bidang Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai

seberapa besar FVIII kehilangan jumlah serta aktivitasnya. Sehingga kita

dapat memperkirakan seberapa besar kebutuhan FVIII yang akan digunakan

1.5.3. Untuk peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai sarana untuk melatih cara

berfikir dan membuat suatu penelitian berdasarkan metodologi yang baik dan

benar dalam proses pendidikan.

1.5.4. Untuk Masyarakat

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi ke masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Analisa dan konsep ARAH PANDANG KEDALAM TAPAK adalah sebuah analisa untuk mengoptimalkan potensi posisi tapak yang terbaik saat kita berada di luar tapak dalam

Parameter geologi yang berkaitan dengan kemampuan lahan untuk kawasan wisata berupa daya dukung batuan dan tanah, kemiringan lereng, bencana beraspek

Jawaban: “Pendekatan yang kami lakukan terhadap pelanggan yaitu dengan pengadaan barang yang berkualitas dengan harga yang transparent dan kami juga memberikan kemudahan untuk

Rajah di bawh ialah carta pai yang menunjukkan bilangan buah rambutan yang dimakan oleh 4 orang

Oleh kerana belitan sekunder berada pada teras yg sama atau berdekatan dengan belitan primer, sebarang perubahan fluks pada belitan primer yang menyebabkan terhasilnya kearuhan

Analisis semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di

Berdasarkan proses training, didapatkan output dengan tingkat keakuratan peramalan extreme learning machine, Mean Square Error (MSE) paling kecil yaitu 0,0082

Kemampuan guru bahasa Arab membangun pembelajaran yang efektif di kelas diperoleh rerata 18,8 dari lima indikator yang dikembangkan, antara lain; (1) Penampilan penyampaian