BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari Lembaga
Pendidikan yang menyajikan berbagai jenis bahan perpustakaan untuk menunjang
proses belajar mengajar di sekolah dan sebagai sumber informasi dan tempat
rekreasi bagi siswa untuk mempelajari hal-hal baru serta mengajarkan siswa
dalam berpikir, mencari, menemukan dan mengumpulkan sendiri melalui bacaan
yang tersedia di perpustakaan.
Menurut Surachman (2007: 2): “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah, yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan
.
Sedangkan menurut Zulfajri (2008): Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dari pendapat diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah
suatu tempat atau unit kerja yang digunakan untuk menyimpan, mengumpulkan,
mengelola bahan pustaka yang disimpan menurut susunan tertentu untuk
kepentingan orang yang berkunjung dan membaca di perpustakaan.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan yang
berasal di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan-bahan perpustakaan disesuaikan
dengan tujuan perpustakaan. Hal itu tidak berarti semata-mata berisi buku-buku
pelajaran yang dipakai dalam dalam proses belajar-mengajar, tetapi juga
bahan-bahan untuk maksud rekreasi, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Proses pendidikan
yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada pada guru
kepada siswa, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan
diri, bakat, dan kemampuannya.
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.
2. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 3. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanan kurikulum.
4. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
5. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para. 6. Siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatanmembaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
Dari pendapat di atas menyatakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah
adalah untuk mendidik dan mendorong minat baca kepada seluruh siswa agar
dapat memperluas ilmu pengetahuan dari apa yang telah dibaca di perpustakaan.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut Sutarno (2003: 58) Fungsi perpustakaan sekolah adalah Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu:
1. menghimpun 2. memelihara
3. memberdayakan semua koleksi bahan pustaka
Sedangkan menurut Darmono (2001: 3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar parapengguna perpustakaan dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagaibidang ilmu.
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya.
c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
2. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 3. Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:
a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan.
b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis.
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
4. Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni. c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian.
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis.
e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan ahli teknologi.
5. Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi Deposit
Sedangkan menurut Siregar (2002: 1) perpustakaan sekolah berfungsi sebagai berikut:
1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka. 2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka 3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka. 4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka. 5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka. 6. Pusat rekreasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah
secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi,
penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan
belajar mengajar pada siswa.
2.1.3 Tugas Perpustakaan Sekolah
Secara struktural, tugas sebuah perpustakaan sekolah telah tercantum
dalam struktur atau bagian organisasi. Dalam bagian tersebut akan tergambar
dengan jelas besar atau kecilnya volume pekerjaan, alur komunikasi dan jaringan
kerja yang mesti dilaksanakan, juga akan terlihat bahwa terselenggaranya tugas
perpustakaan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan terkait, baik langsung maupun
tidak langsung dengan unit atau lembaga lain.
Menurut sutarno NS (2005: 61) mengatakan bahwa tugas perpustakaan sekolah secara garis besar ada tiga, yaitu menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi. Tugas-tugas itu kemudian diuraikan dalam fungsi-fungsi sebagai berkut:
a. Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/ lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana dan keinginan pemakai serta mutakhir.
b. Tugas mengelola meliputin proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusurin, ditemukan kembali dan diakses oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan dan perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh dan baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejara dokumentasi. c. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal
Dari pendapat di atas tugas perpustakaan adalah menghimpun, mengelola,
dan memberdayakan informasi agar pengunjung yang datang bisa
mempergunakan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan.
2.2 Peranan Perpustakaan Sekolah
Peran perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana institusi pendidikan,
informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berperan atau tidaknya
perpustakaan tergantung pada kemampuan, kredibilitas dan kompetensinya
sebagai salah satu sumber informasi dan institusi pendidikan dalam arti yang luas.
Saifullah (2008: 59) menjelaskan bahwa: peran itu akan terlihat dan dirasakan oleh pemakai perpustakaan, manakala perpustakaan dapat melaksanakan semua kegiatannya dengan baik dan memberikan manfaat atau memiliki nilai guna.
Sutarno NS (2005: 60) menegaskan bahwa: “peran perpustakaan sekolah
merupakan agen perubahan, pembangunan dan agen budaya dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Dari pendapat di atas peran perpustakaan diharuskan untuk menyediakan
seluruh spektrum layanan dan produk informasi, baik barupa bahan cetak maupun
elektronik. Agar semua itu dapat terlaksana, maka perpustakaan harus dapat
menjalankan tugas dan fungsi dari perpustakaan sekolah itu sendiri, agar dapat
terlaksana dengan baik.
2.3 Pengertian Minat Baca
Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh
setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki
tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan
membaca.
Menurut W. Suwarno (2007: 6) menyatakan bahwa: Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca.
Menurut Siregar (2004) menyatakan bahwa: Minat baca adalah keinginan atau kecendrungan hati yang tinggi terhadap bacaan. Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampikan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan.
campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa minat baca merupakan kesadaran
atau keinginan seseorang untuk membaca dan dimana minat baca seseorang dapat
dibina dan dikembangkan agar menjadi lebih baik dari pada awalnya sebelum
dibina.
2.3.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca
Perpustakaan Nasional RI (2002: 40) mendefenisikan tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan umum
Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. c. Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan
masyarakat.
d. Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat
baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan
kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga
dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang
dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan
pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan
membaca.
Menurut Sutarno (2003: 29) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah:
2. Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual.
5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi
Manusia yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya
dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya
atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai
dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
W. Suwarno ( 2001: 24) juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat
membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri
bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik,
berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.
2.3.3 Faktor Pendukung Minat Baca
Menurut Sutarno NS (2003 : 25) mejelaskan faktor pendukung minat baca adalah faktor yang turut mempelancar terlaksananya pembinaan minat baca. Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Kesadaran orang tua 2. Inisiatif guru sekolah
3. Tersedianyaperpustakaan, baikperpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum
4. Penulis atau pengarangKesadaran dari penulis atau pengarang untuk menyajikan informasi atau karya-karya yang baik.
5. Penerbit
Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan kualitas buku-buku yang diterbitkan.
Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya.
7. Kebijakan Pemerintah
Adanya kebijakan pemerintah yang memacu tumbuh dan kembangnya minat baca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya mengadakan perlombaan mengarang, membaca puisi, memberikan penghargaan kepada pengarang terbaik, mengurangi pajak kertas, mengurangi pajak import buku serta membebaskan pajak buku-buku perpustakaan dan lain-lain.
2.3.4 Faktor Penghambat Minat baca
Menurut Sutarno NS (2003: 46) faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak. 2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan
minat baca peserta didiknya.
3. Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan masyarakat.
4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan pelayanan yang belum begitu baik.
5. Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games dan lain-lain, sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya.
6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.
7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.
Sedangkan menurut Damaiwati (2007: 29) menyatakan bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain:
1. Televisi
Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televise yang singkat, simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca adalah kunci untuk mendapatkan ilmu. Kunci untuk membangun peradaban yang baik dikehidupan dalam mencapai suatu ilmu pengetahuan dari membaca.
2. Kultur Keluarga
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat
tumbuhnya minat baca yaitu, datang dari lingkungan keluarga yang kurang
mendukung hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian orng tua terhadap minat
baca anak ditambah tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa untuk gemar
membaca, kurangnya bahan bacaan serta dizaman sekarang lebih banyak orng
yang mengakses informasi melalui media elektronik seperti televisi dan radio.
2.4 Tujuan dan Manfaat Membaca
Membaca hendaknya mempunyai tujuan. Sebab, seseorang yang hendak
membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahamin dibndingkan orang
yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari
serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Menurut Darmono (2007: 27) mengemukakan beberapa manfaat dan tujuan membaca antara lain:
1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.
2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.
3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.
4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.
5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca
biografinya.
Dari pendapat di atas tujuan dan manfaat membaca adalah untuk
memperoleh informasi dan memahami makna bacaan, serta memperkaya diri
dengan berbagai informasi tentang topic-topik tertentu yang menarik.
2.5 Upaya Meningkatkan Minat baca
Dalam menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai pada usia dini, dan
tidak dapat disangsikan pula bahwa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat
untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Salah satu
dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah peran
guru. Guru perlu memotivasi siswa untuk mencintai buku sejak awal. Karena itu
upaya pengembangan/ peningkatan minat dan kebiasaan membaca di sekolah.
1. Penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah. 2. Pemberian tugas membaca.
3. Pemberian tugas pembuatan abstraksi.
4. Memotivasi penyelenggaraan majalah dinding. 5. Penyelenggaraan lomba membaca.
6. Penyelenggaraan lomba pembuatan kliping.
7. Pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah.
8. Penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan harihari besar nasional dan agama;penugasan siswa membantu pustakawan di perpustakaan sekolah.
9. Penyelenggaraan program membaca. 10. Pemberian bimbingan teknis membaca.
2.6 Metode Menumbuhkan Minat Baca
Dalam menumbuhkan minat baca menurut Darmono (2007: 21) Ada empat hal yang perlu diperhatikan pustakawan dalam menumbuhkan minat baca melalui pelayanan perpustakaan sekolah, yaitu :
1. Usaha untuk menarik pembaca
Untuk menarik pembaca agar datang ke perpustakaan dan memiliki kegemaran membaca hendaknya dilakukan oleh pustakwan dengan cara : a. Kunjungan Perpustakaan
Dengan kunjungan ini diharapkan pengunjung perpustakaan memperoleh informasi dengan melihat sendiri dan mengamati secara teratur sehingga mengetahui koleksi perpustakaan dan menimbulkan rasa ingin membaca atau meminjam buku di perpustakaan.
b. Publikasi
Wadah untuk memberitahukan pada pemakai perpustakaan tentang adanya buku-buku baru dan buku referensi baru. Hal ini bisa dilakukan melalui tulisan, petunjuk brosur dan tulisan lain.
c. Pameran
Pameran dilakukan untuk memperkenalkan koleksi yang tersedia di perpustakaan
d. Rangsangan Kegiatan Membaca
Untuk merangsang kegiatan membaca di sekolah perlu diadakan diskusi, kegiatan ceramah, pembacaan puisi atau prosa, dan sebagainya.
2. Bimbingan membaca
Ada beberapa kegiatan yang perludiberikan dalam rangka menggiatkan minat baca antara lain :
a. Pemakaian Perpustakaan
Dalam hal ini pustakawan perlu memperkenalkan macam-macam bahan pustaka dengan menerangkan bahwa tiap-tiap bacaan mempunyai informasi yang berbeda tujuan dan fungsinya.
b. Cara membaca yang baik dan membuat laporan Dalam melakukan kegiatan ini ada dua cara yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Cara membaca untuk mengerti, memakai dan membaca cepat. 2. Cara membaca dilihat dari gerak mata, posisi badan, dan arah sinar
Jika siswa-siswa diberi tugas mengarang oleh guru bahasa mereka pasti mereka akan mencari bahan yang berhubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru.
d. Membuat Kliping
Pembuatan kliping ini dapat membantu merangsang minat baca siswa Karena dengan membuat kliping mau tidak mau siswa harus membaca untuk mengelompokkan kliping tersebut sesuai dengan subyeknya. e. Pembuatan Majalah Dinding
Di sekolah perlu diadakan majalah dinding agar siswa dapat berkreasi, suka membaca dan menulis.
f. Jam Buka Perpustakaan
Jam buka Perpustakaan ini perlu ditetapkan untuk membiasakan siswa mengunjungi Perpustakaan.
g. Adanya Pelayanan Referral
Pelayanan referral ini dilakukan dengan mengadakan hubungan kerjasama dengan Perpustakaan lain. Jika siswa tidak dapat menemukan informasi di Perpustakaan setempat maka bias mencari di Perpustakaan lain.
h. Pembuatan Karya Tulis
Penulisan karya tulis ini perlu diupayakan secara terusmenerus. 3) Petugas Perpustakaan (Pustakawan)
Pustakwan hendaknya bersikap ramah, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, terbuka, suka menolong dan menyenangkan pembaca. Oleh karena itu, Pustakawan dan guru ikut berperan dalam memotivasi setiap siswa akan pentingnya dari membaca, sehingga dapat meningkatkan minat baca siswa.
Dari pendapat di atas metode munumbuhkan minat baca adalah untuk
menarik masyarakat untuk membaca dengan cara pelayanan pustakawan yang
ramah dan mengajarin cara mencari buku untuk keperluan pembaca sehingga
dapat menyenangkan pembaca dan juga dapat meningkatkan minat baca siswa
2.7 Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca Siswa
Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina
dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bias dilepaskan
dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam
jumlahmaupun dalam kualitas bacaan.
Menurut Dwi Novita, E ( 2007 ) peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut :
1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna Perpustakaan
2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran di sekolah yang dikaitkan dengan tugas-tugas di Perpustakaan.
4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna Perpustakaan.
5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan senang berkunjung ke perpustakaan.
6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan Perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa.
7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting untuk mencapai keberhasilan sekolah.
8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran
membaca untuk anak sekolah. Lomba ini biasanya diadakan oleh Perpustakaan sekolah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, atau dengan Perpustakaan Umum.
9. Menjadikan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional. Pada kesempatan ini perpustakaan biasa melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional.
10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya tiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun.
Dari pendapat di atas peran perpustakaan dalam membina minat baca
siswa adalah untuk menumbuhkan kesadaran membaca dengan cara memilih
bacaan yang menarik bagi pengguna, meningkatkan kemudahan dalam