RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggung jawab maka Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu mengurangi ketergantungannya kepada Pemerintah Pusat. Dengan kata lain Pemerintah Daerah harus meningkatkan kemandiriannya dalam mengurus rumah tangganya. Untuk mencapai hal tersebut maka kata kuncinya adalah Pemerintah Daerah harus mempunyai kapasitas keuangan daerah yang memadai.
Menyadari hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebagai salah satu Daerah Otonom. terus berupaya mengurangi ketergantungannya kepada Pemerintah Pusat dengan berupaya meningkatkan kapasitas keuangan daerahnya secara bertahap dan kontinyu. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi ketergantungan kepada Pemerintah Pusat yaitu dengan meningkatkan dan mengembangkan pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Peningkatan kapasitas keuangan daerah juga dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini berarti bahwa sektor PAD memberikan kontribusi yang besar dalam struktur keuangan Pemerintah Daerah.
Sesuai dengan Peratutan Daerah Nomer 1.a Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah maka Dinas Pendapatan Daerah diberikan wewenang sebagai koordinator dalam pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Tengah pada Tahun Anggaran 2016 mempunyai Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 9.841.056.108,13 dengan realisasi sebesar Rp. 9.624.705.544,00 atau 97,80% sedangkan Anggaran untuk Belanja Langsung sebesar Rp. 4.627.238.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.4.214.271.470,00 atau 91,08%.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil terealisasi pada akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 158.703.807.252,02 atau 102,02% dari total target Rp 155.562.688.313,00.
Pemerintah Daerah menempuh berbagai upaya atau kebijakan sebagai berikut yaitu :
a. Melakukan koordinasi dengan SKPD pengelola agar menerapkan tarif pajak/retribusi sesuai dengan amanat dari PERDA yang ada. b. Melakukan penyesuaian tarif retrebusi yang ada karena
mengingat tarif yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi pendapatan dan harga kebutuhan masyarakat. c. Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap
pemungutan PAD di semua SKPD dalam rangka pembinaan administrasi dan pengendalian penerimaan.
d. Peningkatan kesadaran wajib pajak dan retrebusi untuk membayar dengan menerapkan sangsi dan insentif secara konsisten dan melalui sosialisasi secara rutin kepada para wajib pajak dan retrebusi.
e. Mengidentifikasi dan meningkatkan kapasitas aset-aset daerah yang potensial dan berpeluang mendatangkan pendapatan daerah.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……… ……….. i
Daftar Isi
……… ……….. ii
Ringkasan Eksekutif
……… ……….. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
I.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan ……… 1
I.2. Data Kepegawaian
……… ………… 18
I.3. Struktur Organisasi Dinas
Pendapatan……….. 23 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1. Rencana Strategis Dinas Pendapatan
II.2. Rencana Kinerja Tahunan
……… 26 II.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan Daerah ……….. 28
II.4. Penetapan Kinerja Dinas Pendapatan Tahun 2016 ……….. 30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Skala Pengukuran Evaluasi Kinerja SKPD Tahun 2016 ……… 33
III.2 Evaluasi Kinerja Pencapaian Sasaran SKPD Tahun 2016 ………. 36
III.3. Evaluasi Pencapaian Kinerja Pencapaian Tujuan Strategis SKPD Th 2016 …. 38
III.4. Akuntabilitas Keuangan
……… 39 BAB IV PENUTUP
……… ………. 44
LAMPIRAN
……… ……… 46
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya semua tugas dan tanggung jawab kami di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Tengah termasuk penyusunan Laporan Kinerja Istansi Pemerintah (LKj-IP) SKPD tahun 2016 ini dapat terlaksana dengan baik.
LKj-IP ini merupakan media pertanggung jawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2016. Dalam laporan ini dipaparkan capaian kinerja seluruh program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dengan mengetahui capaian kinerja tersebut maka dapat diukur sejauh mana sasaran output dan outcome dapat direalisir.
Informasi yang terrangkum tersebut tentunya akan sangat berguna tidak hanya dalam konteks mengukur keberhasilan yang dicapai tetapi lebih jauh lagi sebagai masukan atau bahan dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran berikutnya. Berbagai keberhasilan sudah barang tentu harus dipertahankan bila perlu ditingkatkan. Sebaliknya berbagai kekurangan yang ada untuk disempurnakan di massa yang akan datang. Pada akhirnya diharapkan kinerja Dinas Pendapatan Daerah yang berubah menjadi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah pada tahun 2017 terus meningkat dari waktu ke waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga apa yang kami sajikan ini mempunyai kontribusi yang besar bagi Dinas Pendapatan Daerah khususnya dan bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah pada umumnya dalam berkiprah membangun daerah tercinta ini. Amin
Praya, Desember 2016 KEPALA DINAS PENDAPATAN