• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Pengisi Baterai Smartphone Berbayar dengan Tenaga Surya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Pengisi Baterai Smartphone Berbayar dengan Tenaga Surya"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Energi Matahari

Sumber energi surya atau tenaga matahari bukan hanya terdiri atas pancaran

sinar matahari langsung ke bumi, melainkan juga meliputi efek-efek matahari

tidak langsung, seperti tenaga angin, panas laut, dan bahkan termasuk biomassa

yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Berapa besar jumlah energi yang dikeluarkan oleh matahari sukar

dibayangkan. Menurut salah satu perkiraan, inti sang surya yang merupakan suatu

tungku termonuklir bersuhu 100 juta derajat Celcius tiap detik mengkonversi 5

ton materi menjadi energi yang dipancarkan ke angkasa luas sebanyak 6,41x107

W/m2. Matahari mempunyai radius sebesar 6,96x105 km dan terletak rata-rata

sejauh 1,496.108 km dari bumi[1].

Energi ini bisa sampai kepermukaan bumi dengan cara radiasi (pancaran),

karena diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa (tidak ada zat perantara),

sedangkan gelombang elektromagnetik adalah suatu bentuk gelombang yang

dirambatkan dalam bentuk komponen medan listrik dan medan magnet, sehingga

dapat merambat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tanpa memerlukan zat

atau medium perantara, dapat dilihat pada Gambar 2.1

(2)

Pada pelaksanaan pemanfaatan energi matahari, dapat dibedakan tiga cara.

Pertama adalah prinsip pemanasan langsung, dalam hal ini sinar matahari

memanasi langsung benda yang akan dipanaskan, atau memanasi secara langsung

medium, misalnya untuk menjemur pakaian. Kedua, pemanfaatan sinar matahari

untuk memanasi suatu medium dengan menggunakan kolektor surya, dan cara

ketiga adalah sinar atau energi matahari dikonversi menjadi energi listrik dengan

menggunakan panel surya (solar cell).

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada dasarnya adalah pecatu daya

(alat yang menyediakan daya), dan dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan

listrik yang kecil sampai dengan besar. Pada siang hari panel surya menerima

cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses

photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung

disalurkan ke beban atau disimpan dalam baterai sebelum digunakan ke beban,

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(3)

Susunan komponen yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

adalah sebagai berikut :

1. Sel surya Fotovoltaik

2. Pengisi Baterai (Charger Baterai)

3. Baterai

2.2.1 Sel Surya Fotovoltaik

Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi

sinar matahari secara langsung menjadi energi listrik. Pada dasarnya sel tersebut

merupakan suatu dioda semikonduktor yang bekerja menurut suatu proses khusus

yang dinamakan proses tidak seimbang (non-equilibrium process) dan

berlandaskan efek (photvoltaic efek).

Pada umunya, dalam proses ini sel surya menghasilkan tegangan antara 0,5

dan 1V, tergantung intensitas cahaya dan zat semikonduktor yang dipakai. Dalam

penggunaannya, sel-sel surya itu dihubungkan satu sama lain, sejajar atau seri,

tergantung dari apa yang diperlukan, untuk menghasilkan daya dengan kombinasi

tegangan dan arus yang dikehendaki[1].

Tenaga listrik dihasilkan oleh satu sel surya sangat kecil, maka beberapa sel

surya harus digabung sehingga terbentuklah satuan komponen yang disebut

modul. Pada aplikasinya, karena tenaga listrik yang dihasilkan oleh modul ini

masih kecil, maka dalam pemanfaatannya beberapa modul digabungkan sehingga

(4)

Gambar 2.3 Panel Surya

2.2.2 Pengisi Baterai (Charger Baterai)

Pengisi baterai adalah suatu rangkaian elektronik yang digunakan untuk

mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Alat

ini juga memiliki banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan untuk melindungi

baterai. Baterai 12V umumnya di charge pada tegangan 14-14,7V sementara

panel surya 12V umumnya memiliki tegangan output 16-21V.

Beda potensial yang terlalu besar antara panel surya dengan baterai dapat

menyebabkan kerusakan pada baterai, sehingga dibutuhkan suatu rangkaian

elektronik untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap pertama yang dilakukan

adalah dengan mengubah tegangan output dari panel surya menjadi 13,8V.

Setelah mendapatkan tegangan yang sesuai dengan pengisian baterai 12V, tahap

selanjutnya adalah pengontrolan pengisian baterai.

Proses pengisian baterai dari panel surya akan berlangsung selama intensitas

matahari masih ada, artinya baterai akan diisi terus-menerus walaupun tegangan

baterai sudah melebihi batas pengisian yang dapat mengakibatkan baterai rusak,

sehingga dibutuhkan suatu rangkaian untuk dapat mengatasi masalah tersebut.

Pada saat tegangan baterai 13,8V maka pengisian akan dihentikan dan ketika

(5)

2.2.3 Baterai (Accumulator)

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel

surya sebelum dimanfaatkan untuk mengoperasikan beban. Beban dapat berupa

peralatan elektronik yang membutuhkan listrik DC. Accumulator atau yang akrab

disebut accu/aki berperan sebagai penyimpan listrik dan sekaligus sebagai

penstabil tegangan dan arus listrik.

Akumulator dapat diartikan sebagai sel listrik yang berlangsung proses

elekro kimia secara bolak-balik (reversible) dengan nilai efisiensi yang tinggi.

Disini terjadi proses pengubahan tenaga kimia menjadi tenaga listrik, dan

sebaliknya tenaga listrik menjadi tenaga kimia dengan cara regenerasi dari

elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dengan arah yang

berlawanan di dalam sel-sel yang ada dalam akumulator. Saat pengisian tenaga

listrik dari luar diubah menjadi tenaga listrik didalam akumulator dan disimpan

didalamnya. Sedangkan saat pengosongan, tenaga di dalam akumulator diubah

lagi menjadi tenaga listrik yang digunakan untuk mencatu energi dari suatu

peralatan listrik, contoh baterai dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Aki 2.3 Baterai Ponsel

Baterai yang digunakan untuk ponsel, yaitu jenis baterai rechargeable

(dapat diisi kembali). Hingga saat ini baterai yang umumnnya digunakan pada

(6)

1. Nickel-Cadmium (NiCd)

Baterai Nickel Cadmium (NiCd) yang diproduksi pertama kali tahun 1994,

terbuat dari campuran Nikel dan Cadmium. Baterai NiCd adalah tipe

rechargeable, baterai paling lama yang ada di dunia dan karena kapasitasnya yang

besar, maka baterai ini dipilih untuk ponsel-ponsel lama yang menggunakan

tenaga besar. Saat ini sudah jarang atau bisa dikatakan tidak ada lagi ponsel yang

masih menggunakan baterai jenis ini, tidak lain karena ukuran dan beratnya yang

besar, juga proses pengisiannya yang merepotkan seperti :

a. Baterai baru harus di charge selama 12 jam nonstop, dan selanjutnya pengisian

dilakukan pada saat baterai NiCd sudah benar-benar habis.

b. Baterai NiCd mempunyai permanen memory effect, bila diisi pada saat tidak

benar-benar habis, maka baterai semakin lama kapasitasnya semakin menurun

dan akhirnya mati total.

Karakteristik baterai NiCd:

a. Nominal satu sel baterai NiCd adalah 1,2V.

b. Baterai bertegangan nominal lebih tinggi beberapa sel yang dihubungkan seri.

c. Kelebihan baterai NiCd dibandingkan ketiga jenis lainnya adalah

kemampuannya dalam menangani beban tinggi, selain itu baterai NiCd 5 kali

lebih cepat di charge dibandingkan dengan baterai NiMH atau 20 kali lebih

cepat dibandingkan baterai Lithium, karena bisa menggunakan fast charger.

d. Kelemahan baterai ini dibandingkan dengan baterai Lithium adalah kapasitas

simpan rendah, ratio daya/ berat yang lebih rendah dan adanya efek memori.

Selain itu, baterai NiCd yang telah di charge dapat kosong sendiri (self

(7)

e. Baterai NiCd yang sudah lemah tidak bisa langsung di charge, harus kosong

dulu sampai benar-benar habis sebelum di charge.

f. Jika diisi lebih dari 10 jam dengan arus rendah akan cepat lemah, karena ada

efek memori, baterai tidak mampu bekerja walaupun terisi penuh, hal ini

terjadinya karena pengendapan kristal logam pada elektroda negatif, sehingga

kapasitas baterai akan berkurang, impedansi (tahanan dalam) meningkat

sehingga terjadi drop tegangan pada saat di bebani hanya berfungsi sebentar.

2. Nickel Metal Hydribe (NiMH)

Baterai Nickel Metal Hydride (NiMH) yang dikembangkan akhir tahun

1980 adalah pengembangan baterai NiCd dan merupakan generasi baru dari

rechargeable baterai, keuntungannya adalah beratnya yang lebih ringan serta

memory effect yang bersifat temporary, tetapi memory effect ini bisa menjadi

permanen bilamana proses charging yang dilakukan tidak benar. Selain itu,

baterai NiMH lebih ramah terhadap lingkungan. Sampai sekarang baterai ini

masih banyak ditemui dipasaran, terutama untuk ponsel-ponsel yang menengah ke

bawah disebabkan harganya lebih murah, sehingga bisa menekan harga ponsel

secara keseluruhan.

Karakteristik Baterai NiMH:

a. Tegangan nominal satu sel baterai NiMH adalah 1,2V.

b. Self discharcging-nya lebih kecil dibandingkan baterai NiCd tergantung dari

tipenya sekitar 6-16% energi akan hilang dalam 24 jam.

c. Cara charging-nya yang salah akan mengakibatkan beterai tidak bekerja

normal, meskipun baterai terisi penuh tetapi akan menyatakan habis walaupun

(8)

d. Baterai NiMH dapat menyimpan energi 2 kali lebih banyak dibandingkan

dengan baterai NiCd.

3. Lithium Ion (Li-Ion)

Baterai ini adalah baterai generasi ke-3 dari rechargeable baterai, dan

keuntungannya terhadap baterai NiMH maupun NiCd adalah berat dan ukurannya

yang ringan, sehingga bisa membuat ponsel yang keluar sekarang sudah

menggunakan baterai jenis ini. Keunggulan baterai ini adalah tidak adanya

memori efek pada saat charging, sehingga tidak perlu menunggu baterai ini habis

baru melakukan charge.

Karakteristik baterai Li-Ion:

a. Tegangan nominal baterai Li-Ion adalah 3,6V.

b. Elektrolit dalam baterai Li-Ion sangat reaktif, bocornya dapat mengakibatkan

karat pada peralatan.

c. Elektrolit dalam baterai Li-Ion ditempatkan dalam casing logam yang stabil

dan kuat.

d. Mikrokontoler dan sensor-sensor di pasang pada casing untuk mencegah panas

berlebih dan overcharging.

e. Kerapatan energi baterai Li-Ion mampu menyimpan energi 3 kali lebih banyak

dibandingkan dengn baterai NiCd.

f. Baterai Li-Ion tidak memeliki efek memory maupun lazy baterai, sehingga

baterai tidak perlu dikosongkan sebelum di cahrge.

(9)

h. Impedansi (tahanan dalam) baterai Li-Ion lebih tinggi dibandingkan dengan

NiCd dan NiMH yaitu 200-250 mili Ohm, akibatnya baterai cepat menjadi

panas dan tegangannya drop jika dibebani terlalu berat.

i. Litium sangat reaktif, bahan kimia di dalam baterai akan terurai dengan

sendirinya dan setelah 2 tahun beterai menjadi tidak dapat digunakan lagi

walaupun baterai tersebut disimpan saja.

4. Lithium Polymer (Li-Polymer)

Baterai ini adalah generasi terbaru dari rechargeable baterai, keunggulannya

adalah ramah terhadap lingkungan, sedangkan kemampuan lainnya sama persis

dengan baterai Lithium Ion. Perawatan baterai Lithium Polymer ini sama persis

dengan baterai Lithium Ion, hanya saja handling baterai Li-Polymer harus sedikit

hati-hati mengingat sifatnya yang liquid, sehingga bisa mengakibatkan bentuk

baterai bisa berubah karena tekanan.

Karakteristik baterai Li-Polymer:

a. Nominal tegangan baterai Li-Polymer adalah 3,6V.

b. Elektrolit dalam baterai Li-Polymer berbentuk padat dan tidak reaktif sehingga

menyederhanakan cassing baterai.

c. Baterai Li-polymer dapat dibuat pada peralatan ukuran yang sangat tipis dan

fleksibel sehigga cocok digunakan dalam berukuran mini.

d. Dibandingkan dengan baterai Ion dengan kapasitas yang sama, baterai

Li-Polymer bobotnya lebih ringan 10-15%.

(10)

5. Direct Methanol Fuel Cell (DMFC)

Baterai ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell,

yaitu berupa cairan dimana komposisinya berupa fuel hidrogen dengan campuran

oksigen untuk memproduksi elektrik power , panas dan cair. Hasil dari kimia tadi

menghasilkan kepadatan energi yang tinggi. Hal inilah yang menjadi keuntungan

DMFC dibanding dengan baterai Lithium Ion. Baterai DMFC memiliki 10x

improvement dalam kepadatan volumetrik energi.

2.4 Relay

Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis

mengontrol penghubungan rangkaian listrik, relay dioperasikan sebagai saklar

(switch) listrik yang bermanfaat untuk kontrol jarak jauh. Relay akan bekerja jika

ada masukan sinyal listrik berupa arus dan tegangan. Pada relay terdapat dua

bagian utama, yaitu koil dan kontak. Koil terdiri dari kumparan yang merupakan

lilitan kawat tembaga, di mana kumparan tersebut akan dialiri arus listrik agar

dapat menghasilkan medan magnet pada inti besi. Inti besi dan koil juga memiliki

jangkar yang terbuat dari besi lunak yang digunakan untuk mengaktifkan kontak

relay setelah tertarik pada inti besi[3].

Kontak-kontak atau kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar

pemakaian, yaitu:

1. Normally Open (NO), yaitu kontak (switch) akan tertutup pada saat koil diberi

suplai tegangan.

2. Normally Close(NC), yaitu kontak (switch) akan terbuka pada saat koil tidak

(11)

3. Tukar sambung (Change Over), relay jenis ini mempunyai kontak tengah yang

normalnya tertutup, tetapi melepaskan diri dari posisi dan membuat kontak

dengan yang lain bila relay dialiri arus listrik.

Pada komponen relay yaitu bagian koilnya disuplai tegangan, yang mana

besar tegangan yang akan disuplai harus sesuai dengan tegangan yang dibatasi

oleh koil relay. Maka arus akan mengalir pada kumparan, sehingga pada inti besi

yang dililiti oleh kumparan akan timbul atau menghasilkan medan magnet, setelah

inti besi bersifat magnetis maka jangkar akan tertarik ke inti besi sehingga akan

mengaktifkan kontak relay.

Jangkar dapat ditarik dari inti besi, jika gaya magnet pada inti besi dapat

mengalahkan gaya pegas pada jangkar yang melawannya. Besarnya gaya magnet

ditetapkan oleh kuat medan magnet yang ada di dalam udara diantara jangkar dan

inti 1 besi, adapun gaya magnet ini bergantung pada banyaknya lilitan kumparan

dari kuat arus yang ada pada kumparan, contoh relay dapat dilihat pada Gambar

2.5.

Gambar 2.5 Relay

2.5 Optocoupler

Optocoupler merupakan komponen elektronik opto isolator yang terdiri dari

pemancar cahaya atau emiter yang dikopel secara optik terhadap photo detector

(12)

melalui media yang terisolasi. Pemancar cahaya dapat berupa lampu atau LED.

Media isolasi berupa udara, plastik, gelas atau fiber, sedangkan photo detector

dapat berupa photo konduktor, photo dioda, photo transistor, photo SCR atau

rangkaian photo dioda/amplifier[4].

Mengenai pengontrolan pemancaran cahaya dan photo detector

memungkinkan pemindahan informasi dari suatu rangkaian yang mengandung

pemancar cahaya ke rangkaian yang mengandung photo detector. Informasi

dilewatkan secara optik melintasi celah isolasi yang perpindahannya memiliki

sistem satu arah, sehingga photo detector tidak mempengaruhi rangkaian input.

Isolasi optik mencegah adanya interaksi atau kerusakan rangkaian input yang

disebabkan oleh perbedaan tegangan yang relatif tinggi terhadap rangkaian output.

Bentuk fisik dari kemasan optocoupler LH309-08 terdiri dari 4 pin. Konfigurasi

pin 1 dan 2 umumnya dihubungkan ke pemancar cahaya, sedangkan pin 3 ke

ground dan pin 4 merupakan output, dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Rangkaian Optocoupler

Optocoupler dirancang untuk menggantikan fungsi saklar mekanis dan

pengubahan pulsa secara fungsional. Beberapa keunggulan optocoupler adalah[4]]

1. Kecepatan operasi lebih cepat,

2. Ukuran kecil,

(13)

4. Respon frekuensi,

5. Tidak ada bounce,

6. Kompatibel dengan banyak rangkaian –rangkaian logika dan mikroprosesor.

2.6 Mikrokontroler Secara Umum

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor

yang sudah dilengkapi dengan I/O dan memori. Mikrokontroler terdiri dari

sejumlah komponen, antara lain : Prosesor, ROM, RAM, Timer/Counter, Bandar

I/O dan peralatan pendukung lainnya[5].

1. Prosesor

Prosesor (CPU) melaksanakan penjemputan instruksi dari memori,

mendekodekan dan menjalankannya dan mengarahkan perpindahan data antar

register atau antara register dan memori. Register dalam prosesor mikrokontroler

pada umumnya dipetakan sebagai memori (RAM). Semua kegiatan ini

diserempakkan oleh penabuh yang dibangkitkan oleh pembangkit penabuh yang

dicatu oleh osilator kristal, RC (Resistor-Capasitor) atau sumber luar.

2. ROM

ROM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen. Dalam

mikrokontroler, program disimpan dalam ROM, atau EPROM, atau Flash ROM.

Ada mikrokontroler yang dapat ditambah ROM eksternal di luar serpih

mikrokontroler. Dalam beberapa mikrokontroler, di samping ROM untuk program

juga digunakan EEPROM untuk menyimpan data.

3. RAM

RAM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat sementara. Dalam

(14)

digunakan lagi sebagai register prosesor, dikatakan register dipetakan sebagai

memori.

4. Timer

Timer (pewaktu) adalah counter (pencacah) yang digunakan untuk

membangkitkan pulsa atau deretan pulsa pada saat-saat tertentu atau dengan

frekuensi tertentu. Pulsa ini digunakan sebagai interupsi internal untuk memulai

atau mengakhiri kegiatan tertentu. Dalam kebanyakan mikrokontroler, pencacah

ini adalah pencacah naik, berbeda dengan pencacah turun yang diterapkan dalam

sistem mikroprosesor.

5. Bandar I/O

Bandar I/O (I/O ports) terdiri atas bandar parallel dan bandar seri yang pada

umumnya mempunyai kemampuan tristate. Pada beberapa mikrokontroler juga

disediakan bandar masukan/keluaran analog. Fungsi bandar ini dalam kebanyakan

dipilih (dikonfigurasi) sebagai masukan atau keluaran parallel/seri atau analog.

Arah aliran data pada bandar, masukan atau keluaran pada umumnya dipilih

melalui register arah (Data Direction Register, disingkat DDR). Bandar-bandar ini

juga dipetakan sebagai memori.

6. Interupsi

Interupsi dapat dibedakan atas interupsi perankat lunak yang dibangkitkan

oleh instruksi interupsi yang ditanamkan dalam program dan interupsi perangkat

keras yang dibangkitkan oleh sinyal perangkat keras yang lebih baik yang berasal

dari sumber internal seperti timer atau sumber eksternal dari bandar seri atau

(15)

7. Bus

Bus adalah saluran yang melakukan (membawa) sinyal-sinyal perangkat

keras. Bus dibedakan atas bus data, alamat dan control. Bus data melakukan data

antara register dan memori atau I/O, bus ini bersifat dua arah (bidirectional). Bus

alamat menunjuk nomor alamat memori dari/ke mana data disimpan, bus ini

bersifat satu arah (unidirectional). Bus control melakukan sinyal-sinyal yang

mengendalikan kegiatan sistem termasuk didalamnya sinyal-sinyal pewaktuan dan

interupsi.

Terdapat beberapa produsen mikrokontroler, antara lain Intel dengan

rumpun MCS-51 dan AVR, Motorola dengan rumpun MC68HC, National dengan

runpun COP8, Microchip dengan rumpun PIC, yang masing-masing juga

ditawarkan dalam puluhan tipe, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang

sudah kompleks. Mikrokontroler sudah dibuat dalam teknologi RISC (Reduced

Instruction Set Computer), di mana satu intruksi dapat dilaksanakan dalam satu

periode penabuh (clock) dasar.

2.6.1 Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processors) memiliki

arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit (16-bits word)

dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock.

Mikrokontroler AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing).

Secara umum AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu, keluarga ATtiny,

(16)

2.6.1.1 Arsitektur Mikrokontroler 8535

Mikrokontroler AVR ATMega 8535 memiliki arsitektur, seperti terlihat

pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Blog Diagram Fungsional ATMega8535 Dari Gambar 2.7 dapat dilihat bahwa ATMega 8535 memiliki bagian

sebagai berikut :

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.

4. CPU yang terdiri atas 32 register.

5. Watchdog timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.

(17)

8. Unit interupsi internal dan eksternal.

9. Port antarmuka SPI.

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator anolog.

12. Port USART untuk komunikasi serial.

2.6.1.2 Fitur ATMega 8535

Mikrokontroler AVR ATMega 8535 memiliki fitur sebagai berikut :

1. Sistem mikroprossesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16

MHz.

2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM

sebesar 512 byte.

3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 saluran.

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

5. Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

2.6.1.3 Konfigurasi Pin ATMega 8535

Konfigurasi pin dari mikrokontroler ATMega 8535 sebanyak 40 pin dapat

dilihat pada Gambar 2.8. Pada gambar tersebut dapat dijelaskan secara funsional

konfigurasi pin ATMega 8535 sebagai berikut[5]:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A (PA0-PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PB0-PB7) merupakan pin I/O duah arah dan pin fungsi khusus, yaitu

(18)

5. Port C (PC0-PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

6. Port D (PD0-PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan refensi ADC.

Gambar 2.8 Konfigurasi Pin ATMega 8535

2.6.1.4 Sistem Minimum ATMega 8535

Skema minimum sistem ATMega 8535 dapat dilihat pada Gambar 2.9

sebagai berikut:

(19)

Sumber : L.Wardana, 2006

Gambar 2.9 Skema Minimum Sistem ATMega 8535

2.6.2 Bahasa Pemograman Mikrokontroler

Bahasa pemograman adalah instruksi standar untuk memerintah komputer.

Bahasa pemograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan

semantic yang dipakai untuk mendefenisikan program computer[6].

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa

pemograman terdiri dari :

1. Bahasa mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai

kode bahasa biner, contohnya 01100101100110. Terkadang untuk

memudahkan penulisan, bahasa biner ini dituliskan dalam bilangan

heksadesimal, seperti : 2A, F5 dan BC. File yang dihasilkan dari penulisan

bahasa mesin berekstensi *.hex.

2. Bahasa tingkat rendah atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (assembly),

(20)

singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CJNE, JMP,LOOP,dsb.

File yang dihasilkan dari penulisan bahasa ini berekstensi *.asm.

3. Bahasa tingkat menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran

instruksi dalam kata-kata bahasa manusia dan instruksi yang bersifat

simbolik, contohnya {, }, ?, <<,>>,&&,||, dsb.

4. Bahasa tingkat tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal

dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and,

or, dsb.

Sebagian besar bahasa pemograman digolongkan sebagai bahasa tingkat

tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai bahasa tingkat menengah dan

assembly yang merupakan bahasa tingkat rendah. Mikrokontroler juga harus

memerlukan suatu program agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Bahasa pemograman untuk mikrokontroler dapat ditulis dengan berbagai

bahasa, namun harus di kompilasi agar mendapatkan hasil file eksekusi dengan

ekstensi *.hex. File *.hex kemudian di download ke memori program pada

mikrokontroler menggunakan suatu downloader.

2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD 16x2 adalah Liquid Crystal Display dot matrix yang mampu

menampilkan 16x2 karakter atau 16 kolom dan 2 baris. Alat ini membutuhkan

daya yang kecil dan dilengkapi panel LCD dengan tingkat kontras yang cukup

tinggi serta kontroler LCD CMOS yang telah terpasang dalam modul tersebut.

Kontroler ini memiliki ROM/RAM dan display data RAM. Semua fungsi display

dikontrol dengan instruksi khusus. Modul LCD ini juga dapat dengan mudah

(21)

Sumber :www.sumeetinstruments.com

Gambar 2.10 LCD 16x2

2.8 CodeVisionAVR

CodeVisionAVR merupakan salah satu software compiler yang khusus

digunakan untuk mikrokontroler keluarga AVR. CodeVisionAVR merupakan

yang terbaik bila dibandingkan dengan compiler yang lain karena beberapa

kelebihan yang dimiliki oleh CodeVisionAVR, antara lain :

1. Menggunakan IDE (Integrated Development Environment).

2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, meng-compile

program, men-download program) serta tampilannya terlihat menarik dan

mudah dimengerti. Kita dapat mengatur editor sedemikian rupa, sehingga

memudahkan kita dalam penulisan program.

3. Mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan

menggunakan fasilitas CodeVisionAVR.

4. Memiliki fasilitas untuk men-download program langsung dari

CodeVisionAVR dengan menggunakan hardware khusus seperti Atmel

STK500, Kanda System STK200/300 dan beberapa hardware lain yang telah

didefenisikan oleh CodeVisionAVR.

5. Memiliki fasilitas debugger, sehingga dapat menggunakan software compiler

(22)

6. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam

CodeVisionAVR, sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan

program yang telah dibuat, khususnya yang menggunakan fasilitas

komunikasi serial USART.

Salah satu kelebihan dari CodeVisionAVR adalah tersedianya fasilitas

untuk men-download program ke mikrokontroler yang telah terintegrasi, sehingga

demikian CodeVisionAVR ini selain dapat berfungsi sebagai software compiler

Gambar

Gambar 2.1 Pemanasan Sebuah Planet oleh Matahari
Gambar 2.2 Skema Instalasi PLTS
Gambar 2.3 Panel Surya
Gambar 2.5 Relay
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengawasan Camat terhadap pelaksanaan APB-Desa diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi, serta mencegah penyimpangan dan penyelewengan dalam

2. MASUKAN SAMPAH ORGANIK KE DALAM WADAH 3. UNTUK MEMBANTU MEMPERCEPAT PENGURAIAN SAMPAH NYA, KITA BISA MENGGUNAKAN 2 BOTOL yakult.. MENGELOLA sampah anorganik/kering yang

Ymmärryksen luominen perustuu ihmisten pyrkimykselle rakentaa ymmärrettävä käsitys siitä, mitä on tapahtumassa ja mikä on tapahtuneiden asioiden merkitys. Ihmiset

Di Jawa Barat sendiri, Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XII- 2014 yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi Merupakan Momentum yang sangat berharga menyongsong PON ke

Data gambar lengan, kerah dan gambar depan kaos dapat diganti atau diperbarui oleh admin, dengan kata lain aplikasi terkoneksi dengan database sehingga admin

Proklamasi, Jakarta Pusat; menerima gelar Doktor Honoris Causa dari American Christian College; menyelesaikan studi Doktoral dan meraih gelar Doktor Teologi dari STT Baptis

[r]

Namun demikian ada beberapa kendala teknik yang sering ditemukan, sebagai penghambat keberhasilan teknik kultur jaringan ini antara lain, adanya mutasi pada bibit