• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Proyek Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah ( Studi Putusan No. 64 Pid.Sus. K 2013 PN.Mdn)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Proyek Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah ( Studi Putusan No. 64 Pid.Sus. K 2013 PN.Mdn)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK Iwan Jani Simbolon *

Prof. Dr. H. Syafruddin Kalo, SH., M.Hum ** Nurmalawaty, SH., M.Hum ***

Tindak pidana korupsi terjadi secara sistematis dan meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga digolongkan sebagai extraordinary crime. Selain itu, dampak tindak pidana korupsi selama ini juga telah menghambat kelangsungan pembangunan nasional. Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan salah satu lahan yang korupsi yang paling subur dan sistemik yang merupakan sumber utama kebocoran anggaran yang memberi sumbangan besar terhadap kemerosotan pelayanan barang dan jasa bagi rakyat Indonesia.

Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pengaturan hukum tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan hubungannya dengan tindak pidana korupsi dan bagaimana pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan bagaimana pertanggung jawaban pidana pelaku korupsi dalam kasus korupsi pengadaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir (Putusan PN Medan No. 64/ Pid. Sus. K/ 2013/ PN. Mdn).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif, yaitu dengan melakukan analisis terhadap asas-asas hukum dengan mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang mempunyai hubungan dengan judul skripsi ini.

Pengadaan barang dan jasa pemerintah saat ini diatur dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Jo. Perpres Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Jo. Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Jo. Perpres Nomor 172 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Jo. Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Dalam tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa yang dapat diminta pertanggungjawaban pidananya adalah orang-perorangan dan atau korporasi. Berbicara mengenai pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa maka akan terkait dengan pertanggungjawaban jabatan dan pertanggungjawaban pribadi oleh karena pertanggungjawaban pribadi akan melahirkan pertanggungjawaban pidana.

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ** Dosen Pembimbing I

*** Dosen Pembimbing II

Referensi

Dokumen terkait

2. Pada kedua jam ibadah tersebut dilaksanakan secara luring dan daring melalui channel YouTube GPIB GIBEON JAKARTA. b) Bagi jemaat yang hadir secara luring wajib mengisi

kekerasan seksual yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau. sebaliknya merupakan

Hasil pengujian kinerja keuangan BOPO sesudah merger ini sesuai dengan teori tentang motif dengan adanya merger tentang pemanfaatan skala ekonomi, yakni dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) serta nilai komposisi campuran limbah beton optimum, untuk mengetahui kinerja campuran aspal

Artikel ini mendeskripsikan tentang konsep pendidikan lingkungan hidup Orang Rimba yang berada di Rombong Sungai Kedundung Muda Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD)

Menurut (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2006: 6-7) contoh dari penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal misalnya terdapat pada kata system dalam

ditetapkan sebagai Account Representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang mengemban tugas untuk memberikan pelayanan, pengawasan dan pengarahan secara langsung

Jadi dalam penelitian ini, penulis akan menggambarkan bagaimana praktik jual beli follower sosial media kemudian akan dianalisis dari sudut pandang hukum Islam, baik praktek jual