• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Dan Fungsi Account Representative (Ar) Terhadap Penggalian Potensi Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Dan Fungsi Account Representative (Ar) Terhadap Penggalian Potensi Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Laporan Tugas Akhir

Salah satu kriteria negara yang maju bisa dilihat dari segi ekonomi yang baik dan kesejahteraan yang merata. Untuk mengupayakan kriteria tersebut, maka diperlukan adanya sebuah sistem untuk mengelola pendapatan negara yang teratur dan diharapkan dapat memenuhi target dan memberikan kontribusi yang merata, serta tepat sasaran guna memenuhi kesejahteraan masyarakat.

Salah satu sistem di negara Indonesia, yaitu membentuk perencanaan untuk mengatur anggaran negara yang rutin dilaksanakan pertahun, dikenal dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana pendapatan tersebut dialokasikan dan diketahui secara transparan oleh masyarakat untuk ikut serta memantau perekonomian negara. APBN sendiri bersumber dari penerimaan negara berupa pajak, penerimaan bukan pajak, hibah dan lain-lain. Pajak merupakan pendapatan yang mendominasi dalam penerimaan negara. Indonesia masih bergantung pada sektor pajak untuk pemenuhan kesejahteraanya. Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2017 sebesar 85,6% dari penerimaan pajak dengan jumlah nominal 1.498,9 Trilun dan sisa lainnya dari sumber non pajak, dan hibah. (Kementrian Keuangan, 2017)

(2)

Pajak menjadi penyokong dalam pembangunan negara dan kontribusi yang tinggi dalam penerimaan APBN Indonesia. Namun tingkat kesadaran masyarakat masih minim dalam menjalankan kewajiban perpajakannya karena kurangnya pemahaman, dan penjelasan penting mengenai kewajiban dalam membayar pajak. sehingga angka tax ratio atau jumlah penerimaan pajak yang dibandingkan dengan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) yang diterima negara Indonesia masih dikatakan rendah diantara negara-negara ASEAN, dengan tax ratio sebesar 11%, dibanding Filipina sebesar 12%, Malaysia sebesar 16%, dan singapura sebesar 22%. (Direktorat Jenderal Pajak, 2015)

Untuk itu pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak sebagai lembaga yang mengemban peran penting dalam penerimaan pajak negara melakukan upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak salah satunya dengan adanya reformasi pajak. Reformasi pajak merupakan perubahan sistem perpajakan yang menyeluruh termasuk di dalamnya pembenahan dari segi administrasi, organisasi ,sumber daya manusia, peningkatan teknologi, basis pajak, proses bisnis serta perbaikan dalam sisi kebijakan berupa undang – undang yang mengatur mengenai perpajakan.

Bentuk reformasi pajak dalam birokrasi perpajakan telah dilaksanakan, sebagai bentuk perpajakan modern, yang lebih dekat dengan Wajib Pajak dalam pelayanannya dan untuk optimalisasi penerimaan pajak maka, Direktorat Jendral Pajak dengan persetujuan Kementrian Keuangan membentuk Account Representative (AR)pada tahun 2006 dengan dasar hukum Ketentuan Menteri Keuangan No.98/KMK.01/2006 sebagai

(3)

implemetasi organisasi yang modern, namun keputusan tersebut dihapuskan dan digantikan dengan Peraturan Menteri Keuangan No.79/PMK.01/2015 karena tugas seorang Account Representative yang mencakup seluruh aspek yang memberatkan tugas dari Account Representative tersebut dan kemudian beberapa tugas dari Account

Representative dibagi sesuai seksi yang di tempati oleh Account

Representative agar kinerja AR menjadi optimal.

Seorang Account Representative (AR) merupakan ujung tombak dalam penerimaan pajak, karena memiliki peran penting dalam penerimaan pajak dengan langsung berhubungan dengan Wajib Pajak. Seperti tugas umum melayani konsultasi dari Wajib Pajak serta memberikan solusi atas masalah perpajakan yang dihadapi oleh Wajib Pajak, membantu pelayanan administrasi wajib pajak atau pemohonan dari Wajib Pajak, melakukan pengamanan pajak dengan cara pengawasan dan penggalian potensi pajak.

Salah satu peran penting oleh Account Reperentative adalah penggalian potensi pajak, seorang AR di tuntut untuk jeli dalam melihat potensi usaha yang memiliki tingkat potensial yang tinggi untuk dikenai pajak, dan kemudian mencari tahu secara langsung apakah usaha tersebut sudah memenuhi kewajiban perpajakannya, apakah dengan tempat usahanya dan penghasilan yang diperoleh sudah sesuai dengan pajak yang dibayarkan. Disinilah seorang Account Representative menjalankan peran pentingnya guna memberikan pemberitahuan dan sekaligus mengawasi serta mencari sumber penerimaan pajak yang potensial.

(4)

Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peran dan fungsi seorang Account Representative (AR) untuk menggali potensi pajak yang belum diketahui dan memberi arahan untuk Wajib Pajak agar taat dalam membayar pajak. Penulis memilih Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur, sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang merupakan kegiatan intra kulikuler untuk menerapkan teori – teori yang telah di dapat di perkuliahan dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi D – III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera. Maka, penulis memilih judul “Peran Dan Fungsi Account Representative (AR) Terhadap Penggalian Potensi Penerimaan Pajak Di Kantor PelayananPajak (KPP) Pratama Medan Timur”

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Tugas Akhir 1.1.Tujuan Laporan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peran dan fungsi Account Representative (AR)dalam penggalian potensi penerimaan pajakserta pembagian wilayah kerja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

2. Untuk mengetahui apa saja kendala dan permasalahan yang dihadapi Account Representative (AR) dalam melaksanakan peran dan fungsinya

khususnya dalam penggalian potensi penerimaan pajak

(5)

1.2.Manfaat Tugas Akhir

Adapun manfaat dari penulisan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa.

a. Untuk menambah wawasan mahasiswa khususnya dibidang perpajakan

b. Membantu mahasiswa menerapkan teori yang sudah diperlajari diperkuliahan.

c. Membantu mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi di lingkungan berbeda selain di bangku perkuliahan.

d. Menambah pengalaman mahasiswa secara langsung dan menjadi bekal untuk dimasa mendatang ketika berhadapan langsung di dunia kerja.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

a. Untuk menambah ide- ide baru atau masukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, khususnya Account Representative (AR) dalam mengoptimalkan penerimaan pajak.

b. Untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Sumatera Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

a. Untuk menaikkan mutu lulusan dari program studi Administrasi Perpajakan sebagai lulusan yang ahli dibidangnya.

(6)

b. Memberikan revisi untuk peningkatan mutu pendidikan di jurusan Administrasi Perpajakan,

c. Membentuk kerjasama yang baik dari jurusan Administrasi Perpajakan kepada lembaga terkait khususnya di bidang perpajakan.

4. Bagi Universitas Sumatera Utara.

a. Untuk meningkatkan mutu lulusan dari Universitas Sumatera Utara.

b. Untuk meningkatakan kerjasama yang baik dari pihak Universitas Sumatera Utara dan pihak luar sebagai lembaga penyalur sumber daya lulusan dari Universitas Sumatera Utara.

c. Untuk meningkatakan kurikulum pendidikan di Universitas Sumatera Utara. d. Sebagai sarana untuk mempromosikan lulusan Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Mardiasmo, : 2016 :3).

Sedangkan menurut M.J.H. Smeets pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditujukan dalam hal

(7)

yang individual, dimaksud untuk membiayai pengeluaran negara. ( Halim, : 2014:1)

2. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak, yaitu : 1. Fungsi Anggaran (Budgetair).

Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluarannya.

2. Fungsi Mengatur (regulered).

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. (Walluyo, : 2014)

3. Pengertian Wajib Pajak

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (UU KUP Pasal1 ayat 2)

4. Reformasi Perpajakan

1.1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Salah satu reformasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak adalah dengan adanya reformasi organisasi salah satu bentuknya adalah Seksi Pengawasan dan Konsultasi berdasarkan peraturan Organisasi dan Tata

(8)

Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang disahkan dalam PMK.Nomor 206.2/PMK.01/2014 mengenai Seksi Pengawasan dan Konsultasi merupakan salah satu struktur organisasi dalam lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Dalam satu Kantor Pelayanan Pajak yang terdiri dari empat seksi, seksi Pengawasan dan Konsultasi I , Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV. Masing-masing Seksi Pengawasan dan konsultasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi inilah para Account Representative (AR)menjalankan perannya dan mereka bertanggung jawab kepada Kepala Seksi yang menjadi atasannya langsung.

1.2. Account Representative (AR)

Account Representative (AR) adalah pegawai yang diangkat dan

ditetapkan sebagai Account Representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang mengemban tugas untuk memberikan pelayanan, pengawasan dan pengarahan secara langsung kepada sejumlah wajib pajak yang telah ditugaskan kepada Account Representative (AR) dan bertanggungjawab untuk penggalian potensi pajak di wilayah kerjanya. Penugasan Account Representative (AR) pajak dilakukan berdasarkan jenis usaha, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja, serta profesionallisme karena pelaksanaan pekerjaan yang lebih terfokus. Dan juga Account Representative (AR) juga dilatih agar menjadi staf yang melayani wajib pajak melayani dan memiliki pengetahuan perpajakan

(9)

yang baik. Seorang Account Representative (AR) juga diketahui memilik wewenang untuk mengakses rekening wajib pajak secara on-line.

Pada tanggal 14 april 2015 pembaharuan peraturan dari Kementrian Keuangan mengenai fungsi Account Representative (AR) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.01/2015 yang berisi pemisahan wewenang dan tugas dari Account Representative (AR) yang terdiri dari :

1. Account Representative (AR) yang menjalankan fungsi pelayanan dan

konsultasi wajib pajak yang berada di Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

2. Account Representative (AR)yang menjalankan fungsi pengawasan dan

penggalian potensi wajib pajak berada pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV. (PMK79/PMK.01/2015)

D. Ruang Tugas Akhir Lingkup

Adapun ruang lingkup dari Laporan Tugas Akhir yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan mengenai peran dan fungsi dari Account Representative (AR) dalam penggalian potensi penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

b. Kendala dan permasalahan yang dialami oleh Account Representaive (AR) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai target penerimaan pajak di tahun 2016.

(10)

E. Metode Penulisan Tugas Akhir

Dalam melaksanakan Penulisan Laporan Tugas Akhir dilakukan secara berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini penulis melakukan tahap pemilihan judul yang akan dijadikan bahan untuk diteliti, memilih tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, pengajuan proposal, surat pengantar, serta konsultasi dengan pihak- pihak terkait dalam pelaksanaan PKLM.

2. Studi Literatur

Pada tahap ini penulis mengumpulkan informasi terkait dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dari sumber buku- buku, teori ahli, peraturan perundnag- undangan khususnya di bidang perpajakan, catatan atau jurnal ilmiah yang terkait dengan pembahasan materi PKLM.

3. Observasi Lapangan

Tahap observasi dilakukan ke tempat yang telah dipilih sebagai lokasi penelitian yang sebelumnya sudah mendapatkan izin dari dosen pembimbing, untuk melihat langsung kondisi serta keadaan objek tempat pelaksanaan PKLM.

4. Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data-data primer berupa wawancara dan pengamatan, serta mengumpulkan data-data sekunder berupa studi kepustakaan dan data dokumentasi yang berkaitan untuk menyelesaikan proposal PKLM.

(11)

5. Analisis Data dan Evaluasi

Dalam tahap ini penulis mengelompokkan data-data yang diperoleh selama pelaksanaan PKLM untuk dianalisa dan dievaluasi agar mempermudah menarik kesimpulan dengan sistematis.

F. Metode Pengumpulan Data 1. Data Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara langsung ke tempat penelitian untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan melihat secara langsung mekanisme di lapangan mengenai masalah yang diteliti.

2. Data Wawancara

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait dengan masalah penelitian untuk mendapatkan informasi untuk melengkapi proposal PKLM.

3. Data Dokumentasi

Metode pengumpulan data berupa dokumen terkait dengan judul penelitian berupa buku-buku dan data-data yang diperoleh dari pihak pegawai pajak sesuai bidang yang dijabat oleh pegawai KPP Pratama Medan Timur.

G. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Adapun yang menjadi sistematika penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat mengenai PKLM, teoritis, ruang lingkup , meteode pengumpulan data dan sistematika mengenai penulisan proposal PKLM.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA

LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Dalam bab ini penulis menguraiakan secara singkat mengenai objek pelaksanaan PKLM dimulai dari sejarah, tugas pokok, dan gambaran mengenai struktur organisasi pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANDIRI (PKLM)

Dalam bab ini penulis akan menggambarkan data terkait dengan mengenai peran dan fungsi Account-Representative (AR) di KPP Pratama Medan Timur.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh, kemudian melakukan evaluasi bagaimana memecahkan masalah terkait dengan rumusan masalah yang telah diajukan.

(13)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran pada bab sebelumnya dan juga penulis memberikan saran yang diharapkan dapat meberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa kualitas pelayanan dan fasilitas sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yang menginap di Hotel Narita

Hasil penelitian ini diharapkan sistem informasi pengurusan formulir akademik untuk pengajuan izin belajar dan tinggal bagi mahasiswa asing di Indonesia studi kasus

Pemandian Muncul has problem with promote so tourist visit doesn’t increased and then author want to make brochure to discuss Pemandian Muncul more than

Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dalam

[r]

Given the multitude of meanings, a book with as many authors as chapters is bound to provide quite a diverse overview of different ways to examine scale problems within ecology..

[r]

• Investment bankers are in touch with potential foreign investors and know what they currently require, and can also help navigate the numerous institutional and. regulatory