• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK NEUROLOGIS GANGGUAN BICARA DAN BAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASPEK NEUROLOGIS GANGGUAN BICARA DAN BAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Dr SitiAminah SpS(K) M Si.Med

(2)

• Bahasa : keterampilan yang dibutuhkan untuk belajar saat disekolah, berinteraksi dengan orang lain,

mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan. • Masalah dalam bicara dan berbahasa merupakan

indikator dini adanya kesulitan belajar.

• Perkembangan dimulai sejak lahir dan akan berkembang dengan tahapan tertentu.

• Untuk perkembangan yang baik diperlukan

penglihatan, pendengaran, daya ingat yang baik. • gangguan perkembangan bicara dan bahasa

(3)

Perkembangan bicara dan bahasa pada

anak adalah proses dinamis.

Merupakan indikator perkembangan

anak secara keseluruhan dan

(4)

Bahasa : ekspresi manusia untuk

berkomunikasi melalui ide, informasi, emosi .

Bicara : proses berkomunikasi / berhubungan

dengan lingkungan melalui tutur.

Komunikasi mengandung beberapa komponen

yang keseluruhannya akan meningkatkan

(5)

 Bila penyebabnya tidak diketahui gangguan perkembangan bahasa dan bicara

 Sebanyak 1 dari 20 anak mengalami gangguan berbahasa.

 Anak yang kesulitan dalam menggunakan dan mengerti bahasa  akan bermasalah dalam

berinteraksi sosial dan berfungsi mandiri saat dewasa.  Penatalaksanaan dan terapi memperbaiki fungsi

bicara dan bahasa  kelainan tidak menetap.

(6)

 AS :

 keterlambatan bicara dan bahasa anak usia 2-4,5

tahun

 5-8%,

 keterlambatan bahasa saja pada 2.3 – 19%.

 Gangguan bicara/ dengar yang berat pada usia

sekolah (5-21 thn) 5-7%

 gangguan bicara ringan 5%

 Anak laki2 2x lebih banyak dari perempuan.

 3 juta orang gangguan dengar, 0,1% anak sekolah

menderita ketulian

 gangguan bicara dan bahasa tumpang tindih dengan

(7)
(8)
(9)

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med

9

®Pendengara n

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

3 TAHUN

PERIODE SENSITIF PERKEMBANGAN BAHASA WICARA

lahir

Diperlukan ; pendengaran, penglihatan, pengertian dan dapat mengingat. ada kemampuan fisik untuk memproduksi bicara

kondisi lingkungan penuh suara,

(15)

Sumber SUARA pendengaran

persepsi

persepsi

persepsi

Fonem

visual

Sumber VISUAL

A

penglihatan

A

(16)

 Bila pada periode kritis untuk perkembangan bahasa

dan bicara ini dilalui tanpa terpapar dengan bahasa

 lebih sulit untuk mempelajari bahasa.

 perkembangan bicara dan bahasa pada anak

bervariasi  tapi tetap harus mengikuti progresifitas

yang natural, mengikuti tahapan perkembangan bahasa.

 Kadang terdapat keterlambatan yang disebabkan

(17)

USIA

KEJELASAN

18 bulan

Anak bicara dengan 25%

jelas

24 bulan

Anak bicara dengan 50-75%

jelas

36 bulan

Anak bicara dengan 75-100%

(18)
(19)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Age in Months

1200

1000

800

600

400

200

0

(20)

 Bayi mulai mengenal pentingnya suara dilingkungan

dengan mendengar suara ibu atau pengasuh.

 Dengan bertambahnya usia anak akan mengenali

suara bunyi yang terdiri dari rangkaian kata dalam bahasa.

 Pada usia 6 bulan anak sudah mengenali suara

dasar dari bahasa ibunya.

 Komunikasi awal terjadi saat anak mengenali bahwa

(21)

Gangguan bahasa :

 Reseptif

 Ekspresif

delay

Gangguan bicara

gangguan artikulasi

Kelancaran

gangguan dalam

(22)

1.GANGGUAN BERBAHASA :

• kesulitan dalam mengerti apa yang diucapkan oleh orang

lain ( bahasa reseptif/pengertian) atau

• kesulitan dalam mengemukakan apa yang ada dalam

pikirannya (bahasa ekspresif)

• Gangguan keterampilan berbahasa reseptif biasanya terjadi

pada usia kurang dari 4 tahun

• Gangguan bahasa campuran dapat terjadi pada injury otak

 kadang salah diagnosa menjadi gangguan perkembangan.

• Gangguan berbahasa dapat terjadi pada kondisi lain

misalnya pada anak dengan masalah perkembangan lain, autistic spectrum disorder, gangguan dengar dan kesulitan belajar.

• Gangguan berbahasa dapat pula terjadi karena kerusakan

(23)

bahasa Terlambat bahasa Gangguan bahasa

perkembangan bicara dan bahasa anak sama dengan anak yang lain, tapi lebih lambat

- perkembangan bicara dan bahasanya tidak normal.

- Anak bisa memperoleh beberapa keterampilan berbahasa tapi

keterampilan bahasa yang lain tidak diperoleh, atau - perkembangan

(24)

gangguan bahasa reseptif gangguan bahasa ekspresif

akan kesulitan dalam

memahami bahasa.

•Gejalanya dapat berupa :

•Sulit memahami apa yang

dikatakan orang lain

•Sulit mengikuti arahan yang diberikan kepadanya secara tutur

•Kesulitan mengorganisir pikirannya

akan kesulitan dalam

mengekspresikan apa yang

ada dipikiran dan

yangdibutuhkannya kedalam bentuk bahasa.

•Gejalanya dapat berupa :

•Kesulitan menyusun kata

menjadi kalimat. Kalimat dapt sederhana dan pendek

•Sulit menemukan kata saat bicara

•Perbendaharaan kata dibawah anak seusia

•Saat bicara banyak kata yang tertinggal

•Mengulang2

(25)

 2. GANGGUAN BERBICARA :

 adalah kesulitan dalam :

- menghasilkan suara tutur yang benar , atau - ragu2 atau gagap saat berbicara dan

berkomunikasi dengan orang lain.

 Gangguan berbicara ini dapat dibedakan atas

- gangguan artikulasi, - kelancaran atau

(26)

Ganggua n bicara gangguan artikulasi kelancaran gangguan dalam suara (voice)

tidak menggunakan bicara tutur sesuai dengan anak

seusia.

gangguan saat seseorang mengulang suara, kata atau kumpulan kata.

Gangguan yang paling berat adalah gagap

•Gangguan bersuara

disebabkan oleh gangguan saat udara melewati paru, melewati pita suara lalu melewati tenggorokan, hidung, mulut dan bibir.

•Gangguan artikulasi (fonologi) bila tidak

(27)

 Pada saat perkembangannya anak mengalami kesulitan dalam mengucapkan tutur.

 Pada usia 3 tahun, setengah dari apa yang dikatakan anak harus sudah dapat dimengerti oleh orang lain.

 Pada usia 5 tahun hampir seluruh perkataannya

dapat dimengerti.

 Anak dengan gangguan artikulasi akan

menggantikan, merubah atau menghilangkan bunyi , sehingga orang yang mendengar kesulitan

mengartikannya, hanya anggota keluarga yang mengerti.

(28)

 Terapi wicara dan bahasa baik untuk menangani

anak dengan gangguan berbahasa.

 Pada gangguan artikulasi perlu dilakukan test

pendengaran, kondisi neurologis misalnya serebral palsi, masalah fisik misalnya bibir sumbing.

 Terapi wicara diperlukan pada keadaan dimana tidak

terjadi perbaikan pada artikulasi .

 Terapi dapat membantu anak menghasilkan suara,

(29)

Beberapa penyebab adanya gangguan pada

bahasa dan wicara antara lain:

o

gangguan pendengaran,

o

gangguan neurologis,

o

injury otak,

o

mental retardasi,

o

gangguan fisik antara lain bibir sumbing

dan langit2 terbelah (cleft lip ,palate) ,

(30)

 Prognosa bervariasi tergantung penyebab.

 Akibat kerusakan otak atau masalah struktural

prognosanya tidak baik akan mengalami masalah

dengan gangguan berbahasanya berkepanjangan.

 Anak dengan masalah dalam bahasa saat usia

prasekolah , juga akan mengalami masalah dalam bahasa dan kesulitan belajar dikemudian hari, juga akan mengalami kesulitan dalam membaca.

 Karena masalah bahasa anak kesulitan dalam

(31)

Kelainan artikulasi akan membaik pada

usia sekitar 6 tahun.

Prognosa tergantung usia saat terjadinya

gangguan dan beratnya gangguan,

pada sebagian besar kasus umumnya

perkembangan bicara nya normal.

Pada kasus berat , anak dapat tidak

dimengerti oleh anggota keluarga,

pada kasus sedang tidak dimengerti oleh

orang luar.

Dapat bermasalah dalam interaksi sosial

(32)

Kelainan fonologi/ Artikulasi :

Masih sulit dimengerti pada usia 4 tahun

Masih belum bisa mengucapkan beberapa

huruf/suara pada usia 6 tahun

Menghilangkan, merubah, mengganti bunyi

tertentu pada usia 7 tahun

Terdapat gangguan bicara yang membuat

(33)

Pengertian bahasa (reseptif)

Usai 15 bulan belum melihat atau menunjuk

pada 5 atau 10 orang atau benda yang dinamai

oleh orang tua

Usia 16 bulan belum mengikuti arahan

sederhana

Usia 24 bulan belum dapat menunjuk gambar

atau menunjuk bagian badan

Usia 36 bulan belum bisa mengikuti 2 langkah

(34)

Bahasa ekspresif :

 Usia 15 bulan belum menggunakan 3 kata  Usia 18 bulan belum memanggil mama,papa

 Usia 24 bulan , perbendaharaan kata kurang dari 25

kata

 Usia 30 bulan tidak menggunakan kalimat yang terdiri

dari 2 kata, yang melibatkan kata benda dan kerja

 Usia 36 bulan, perbendaharaan kata kurang dari 200

kata, meminta sesuatu tanpa menamai, mengulangi permintaan orang lain, kemampuan berbahasanya mengalami kemunduran, menggunakan kalimat yang tidak lengkap

 Usia 40 bulan sering menggunakan kata yang salah,

(35)

Adanya gangguan dalam bicara dan

bahasa harus dapat dikenali sejak dini

dapat diintervensi.

Gangguan dapat berdampak dikemudian

hari.

Dapat menimbulkan gangguan dalam

berinteraksi sosial,

bila tidak ditangani akan berdampak pada

proses pembelajaran

Peran terapi wicara sangat besar dalam

(36)
(37)

Dibacakan pada seminar strategi

penanganan gangguan bahasa dan

bicara pada anak.

Minggu 8-6-2014 di Balai Latihan Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Kompensasi yang memadai yang diberikan oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan etos kerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kinerja unggul yang dapat

Sedangkan karakter kuantitatif hasil uji rata-rata menunjukan populasi #28 x #26 memiliki nilai yang lebih tinggi pada karakter tinggi tanaman, jumlah buku, dan bobot 100

SILABUS PEMBELAJARAN disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),

Hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, persepsi, dan lama pendidikan secara signifikan berpengaruh terhadap

Ieu panalungtikan miboga udagan pikeun ngadéskripsikeun jeung nganalisis kaulinan barudak anu aya di Désa Tanjungwangi, struktur lumangsungna kaulinan barudak, jeung unsur

 Setelah mengamati siswa diharapkan dapat memahami langkah-langkah membuat gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk dengan benar  Setelah melakukan praktek siswa

Seperti yang dikemukakan olen Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status

Berdasarkan laporan kemenkes (2011) menunjukkan bahwa masih ada Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah di Provinsi Papua Barat yang tidak memiliki dokter. Selain itu,