• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN. pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE

THE LEARNING CELL

TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK

DWI SEJAHTERA PEKANBARU

Melisya Indah Pratiwi

Melisyaindah7@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell dengan siswa yang belajar menggunakan model konvensional?”.

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Peneliti berperan langsung dalam proses pembelajaran dan guru sebagai observer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 215 orang siswa. Sampel penelitian ini yaitu kelas X R4/TKJ yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell dan kelas X R2, dimana kelas X R4/TKJ sebagai kelas eksperimen dan kelas X R2 sebagai kelas kontrol yang belajar menggunakan model konvensional.

Penelitian ini berlangsung selama enam kali pertemuan, yaitu terdiri atas satu pertemuan untuk mengadakan pretest, empat kali pertemuan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell dan satu pertemuan lagi untuk mengadakan posttest. Selanjutnya, data yang terkumpul dari hasil tes dianalisis dengan menggunakan Uji-T.

Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell dengan siswa yang belajar menggunakan model konvensional. Hal ini terlihat dari perbandingan nilai thitung = 3,1794 dan nilai ttabel = 2,021 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan kaidah keputusan dimana thitung > ttabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell dengan siswa yang belajar menggunakan model konvensional.

(2)

ABSTRACT

This research is aimed to test whether there is or not effect of Active Learning Strategy Type The Learning Cell toward mathematical problem solving of students at Vocational High School Dwi Sejahtera Pekanbaru. Formulation of the problem in this research was " whether there is differences mathematical problem solving ability of students who learn using Active Learning Strategy Type The Learning Cell with students who learn using conventional learning?”

This research is Quasi-Experiments and designs used are pretest-posttest control group design. In this research researchers direct role as a teacher in the learning process. The population in this research were all students at Vocational High School Dwi Sejahtera Pekanbaru the academic year of 2014/2015 which amounts to 215 students. Sample in this research was class of XR4/TKJ as experimental class that will using Active Learning Strategy Type The Learning Cell and class of X R2 as control class by using conventional learning strategy.

In this research, meetings were held for six times, which is one meetings holding pretest, four meetings by using active learning strategy type The Learning Cell and one time holding posttest. Furthermore, data collected from the test results analysis using T test

Based on the results of the data analysis, taken by conclusion that there is a differences between mathematical problem solving ability of students who learn using giving and answer technique with students who learn using conventional learning. This can be seen from comparison at the significant level of 5% obtained value of tcount was 3.08 and ttabel was 2.00, t count> ttabel so that Ha is accepted and Ho is rejected. So it can be concluded that there is differences mathematical problem solving ability of students who learn using Active Learning Strategy Type The Learning Cell with students who learn using conventional learning.

(3)

A. PENDAHULUAN

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya

maupun aspek penalarannya, mempunyai pernan yang penting dalam

penguasaan ilmu dan teknologi. Untuk dapat terlaksananya peran matematika

tersebut maka diperlukan pengetahuan mengenai tujuan pembelajaran

matematika. Secara detail, dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006

dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah agar siswa

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memiliki konsep matematika, menjelaskan kaitan antara konsep dan

mengaplikasikan algoritma secara luas, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dan membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, table, diagram, atau

media lain untuk menjelskan keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki perasaan ingin tahu, memiliki perhatian dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti pada tanggal 20

Oktober dengan Ibu Rida Ansari Indah S,Pd, salah satu guru matematika di

SMK Dewi Sejahtera Pekanbaru bahwa pembelajaran yang berlangsung pada

siswa kelas X di SMK Dewi Sejahtera Pekanbaru ini belum mencapai tujuan

pembelajaran matematika khususnya pada kemampuan pemecahan masalah.

Padahal dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkan strategi

(4)

Sebelumnya guru menggunakan strategi ceramah dalam proses pembelajaran.

Guru telah berusaha memberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi

dan metode pembelajaran, namun kemampuan pemecahan masalah siswa masih

rendah hal ini ditunjukan dari gejala-gejala sebagai berikut:

1. Sebagaian besar siswa tidak bisa menyajikan masalah matematika

dalam berbagai bentuk.

2. Sebagian besar siswa tidak bisa merumuskan masalah pada soal

pemecahan masalah

3. Sebagian besar siswa tidak bisa menguji jawaban pada soal yang

bentuk pemecahan masalah.

4. Sebagaian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami

langkah awal dalam pengerjaan soal-soal cerita.

5. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menafsirkan model

matematika pada soal pemecahan masalah.

Menurut Effendi Zakaria (2007:113) Pemecahan masalah adalah bagian

integral dari semua belajar matematika. menurut Zaini (2010:86) strategi The

Learning Cell merupakan salah satu dari beberapa sistem terbaik untuk

membantu pasangan peserta didik belajar dengan lebih efektif, dimana peserta

didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi

bacaan yang sama. Jadi dalam pembelajaran siswa dilatih untuk

mengembangkan keterampilan dan kemampuan pemecahan masalahnya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti

masalah ini dalam suatu penelitin eksperimen yang berjudul: “Pengaruh

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMK Dwi Sejahtera

Pekanbaru”.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti

ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Menurut

Sugiyono (2013: 114) Penelitian Quasi Eksperimen merupakan pengembangan

(5)

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-varibelnya. Desain

penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006:207) desain Non Equivalent Control

Group Design membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen tetapi

pengambilan tidak dilakukan secara acak penuh. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Januari 2015 di SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru yang beralamat di Jl.

Dirgantara No. 4 Pekanbaru Marpoyan Damai Kotamadya Pekanbaru. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru, Tahun

Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 215 orang siswa. Jumlah sampel pada

penelitian ini adalah 22 orang sisiwa kelas X R4/TKJ sebagai kelas eksperimen

yang akan diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell dan 22

orang siswa kelas X R2/L/MP sebagai kelas control yang akan diterapkan sistem

pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan

masalah dan variabel bebasnya adalah strategi pembelajaran aktif tipe The

Learning Cell. Teknik pengumpulan data menggunakan Lembar Obsevasi,

Dokumentasi dan Tes. Tes yang digunakan berbentuk soal essai. Sebelum

digunakan, soal dianalisis untuk mengetahui soal yang digunakan dapat

dipercaya. Analisis yang digunakan mengacu pada tingkat kesukaran.daya beda

dan realibilitas soal. Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas butir soal diperoleh

koefisien reliabilitas tes sebesar , dibandingkan dengan nilai

rtabel = 0,4040. Berarti nilai rhitung > rtabel atau 0,7634 > 0,4040, berdasarkan

kriteria reliabilitas menurut Sudijono (2009: 209) maka instrumen penelitian

tersebut reliabel dan reliabilitasnya tinggi. Teknik analisis data menggunakan tes

t yang berpedoman pada Hartono (2006: 208).

C. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data kemampuan pemecahan

masalah siswa pada kelas eksperimen dan kotrol. Dari nilai tes pemecahan

maslah dilakukan perhitungan pada kedua sampel. Hasil perhitungan dapat

(6)

Nilai Varians Sampel

Perbedaan Skor Posttest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

S2

N 22 22

̅ 38,0455 32,3636

Tabel 1. Memperlihatkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kotrol yang artinya kemampuan pemecahan masalah

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kotrol.

Analisis data bertujuan untuk mengetahui hipotesis yang diajukan diterima

atau ditolak. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan homogenitas terhadap kedua sampel. Hasil pengujian

menunjukan bahwa nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas sampel berdistribusi normal san homogen. Selanjutnya dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan test- t setelah dilakukan pengujian hipotesis

dengan test- t, maka diperoleh nilai thitung = 3,1794 dan ttabel = 2,021.

Berdasarkan kaidah keputusan pengujian hipotesis pada taraf kepercayaan 5%

(0,05) diketahui bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,1794 > 2,021, berarti Ha diterima dan Ho ditolak

Bersasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat bahwa kelas

eksperimen lebih bersemangat dalam belajar, hal ini karena siswa diminta

mempelajari materi yang diberikan guru terlebih dahulu, kemudian membuat

pertanyaan dari materi yang tidak mereka mengerti. Sebaliknya, di sekolah

pasangan belajarnya berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan, begitu

seterusnya. Guru menjelaskan materi jika ada pertanyaan yang belum jelas. Dari

tes yang dilaksanakan menunjukan hasil yang memuaskan dengan rata-rata

38,0455.

Pembelajaran yang berlangsung di kelas kontrol yaitu pembelajaran

konvensional, dimana guru menerangkan pelajaran dan siswa mendengar,

(7)

kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini dapat diihat dari rata-rata kelas

32,3636.

Selama penelitian kendala yang dihadapi yaitu siswa kesulitan dalam

bekerja sama dengan pasangannya serta masih ada siswa yang tidak bisa

mengumpulkan kertas berisi pertanyaan. Untuk mengatasi masalah tesebut

peneliti memberikan motivasi kepada siswa bahwa dengan berbagi pengetahuan

kita akan lebih mudah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang

belajar strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell dengan siswa yang

memperoleh pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari >

yaitu 3,1794 > 2,0210

Skor rata-rata kelas eksperimen adalah 38,0455 lebih tinggi dari pada

skor rata-rata kelas kontrol yaitu 32,3636. Berarti nilai rata-rata kelas

eksperimen lebih baik dari pada nilai rata-rata kelas kontrol atau terdapat

pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar

menggunakan belajar strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell dengan

siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudjono. 2009. Pengantar Evauasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Effandi Zakaria. 2007. Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik. Kuala Lumpur, Lohprint SDN, BHD

Hartono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Zanafa.

Hisyam Zaini dkk. 2010. Strategi Pembelajaran Aktif. Bandung: Bumi Aksara.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1. Memperlihatkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis keragaman pada tabel 11 dan 12 pengaruh berat bibit dan pemberian pupuk NPK terhadap berat basah rimpang umur 180 HST berpengaruh nyata terhadap

Menurut Triyanto (1991), karton gelombang merupakan bahan kemasan distribusi yang paling umum dan paling banyak digunakan untuk berbagai jenis produk, mulai dari buah-buahan

Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pemilik usaha, karyawan, dan pengunjung Agrowisata Petik jambu Kristal Bumiaji Sejahtera, sedangkan data sekunder

Dengan demikian penelitian berbasis aksi nyata ini bagian dari dakwah bil- hal , yang secara langsung turut serta dalam membantu masyarakat atau nelayan untuk mengoptimalkan aset

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan ketidakkonsistenan hasil pada beberapa penelitian diatas, peneliti tertarik untuk membuktikan kembali pengaruh good

teteskan sedikit demi sedikit p -kloroben zoil klorida ke dalam beaker g lass yang berisi asam antran ilat dalam campu ran piridina dan trietilamin sambil d iaduk pada suhu kamar

Agama bumi adalah suatu kepercayaan yang bersumber pada kekuatan alam dan bumi. Orang yang menanut agama bumi percaya bahwa di alam ada kekuatan yang dapat mengatur dan

Sesuai dengan penelitan ini maka jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang memaparkan dan bertujuan untuk memberikan gambaran serta