• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Penelitian Pemasaran Sampel Non

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Penelitian Pemasaran Sampel Non"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SAMPEL NONPROBABILITAS

Sampel nonprobabilitas meliputi penilaian (judgment) pribadi selama proses pemilihan. Kadang-kadang judgment ini ditentukan oleh periset, sementara pada kasus lainnya pemilihan unsur-unsur populasi yang akan dimasukkan diserahkan kepada pekerja lapangan. Karena unsur-unsur itu tidak dipilih oleh prosedur mekanis, maka tidaklah mungkin untuk menilai probabilitas setiap anggota populasi yang sedang dimasukkan dan juga tingkat kesalahan sampling yang terlibat. Tanpa mengetahui berapa banyak kesalahan yang dihasilkan dari prosedur sampling tertentu, periset tidak dapat mengukur akurasi estimasi mereka dengan tepat.

1. Sampel Convenience

Sampel convenience kadang-kadang disebut sebagai sampel accidental karena dimasukkan dalam sampel secara “kebetulan” – sampel ini terjadi ketika informasi untuk studi sedang dikumpulkan. Contoh sampel convenience terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita berbicara dengan beberapa teman, dan berdasarkan reaksi mereka, kita simpulkan sentimen politik negara; stasiun radio lokal kita meminta orang-orang untuk mengingat dan mengekspresikan reaksi mereka atas beberapa isu kontroversial, dan pendapat yang diungkapkan diinterpretasikan sebagai sentimen umum; kita meminta para sukarelawan terlibat dalam studi riset dan menggunakan mereka yang bersedia terlibat.

Masalah dengan sampel convenience adalah bahwa kita tidak mempunyai cara untuk mengetahui apakah mereka yang terlibat mewakili populasi sasaran. Dan ketika kita ragu-ragu untuk menyimpulkan bahwa reaksi beberapa teman menunjukkan sentimen politik yang umum, kita seringkali tergoda untuk menyimpulkan bahwa sampel yang besar, meskipundipilih dengan baik sekali, adalah representatif. Pemikiran yang keliru mengenai asumsi ini digambarkan oleh insiden perorangan.

(2)

pertanyaan mengenai beberapa isu kontroversial yang dapat dijawab oleh masyarakat dengan iya atau tidak. Masyarakat yang mendukung akan menelepon satu nomor dan mereka menentang akan menelepon nomor lainnya. Jumlah penonton yang menelepon masing-masing nomor dicatat secara elektronik. Presentase mereka yang mendukung dan menentang akan dilaporkan pada berita jam 10.00. Dengan sekitar 500 sampai 1000 orang yang menelepon mengajukan pendapat mereka setiap malam, komentator televisi setempat rupanya menginterpretasikan hasil-hasil ini sebagai mencerminkan keadaan pendapat yang sebenarnya dalam masyarakat.

Pada siaran jam 6.00, pertanyaan berikut telah diajukan: “Apakah menurut Anda batas usia untuk minum alkohol di Madison harus diturunkan menjadi 18?” Batas legal yang sekarang berlaku adalah 21 tahun. Apakah Anda percaya bahwa hampir 4000 orang menelepon malam itu dan 78 persen mendukung penurunan persyaratan usia untuk minum alkohol? Jadi, ke-4000 respons dalam komunitas 180.000 orang “pasti representatif”. Salah. Sebagaimana Anda duga, segmen-segmen populasi tertentu lebih tertarik pada isu ini daripad yang lainnya. Jadi, tidak mengherankan, ketika membahas isu ini dalam kelas beberapa minggu kemudian, bila mendapatkan bahwa mahasiswa telah bergantian menggunakan telepon selama setengah jam sekali. Masing-masing akan menelepon nomor ya, menutup telepon, menelepon lagi, menutup telepon, dan seterusnya sampai tiba giliran orang berikutnya. Jadi, baik ukuran sampel maupun proporsi yang mendukung perubahan usia adalah mengejutkan. Sampelnya jelas tidak representatif.

(3)

tetapi tidak representatif. Apa yang patut disayangkanadalah bahwa banyak orang percaya hasil jajak pendapat ini akurat.

Pemakaian sampel convenience yang terlalu umum dalam riset pemasaran internasional adalah menggunakan orang asing dari negara-negara yang sedang diteliti, yang kini menetap di negara-negara dimana studi dilakukan (misalnya, orang Skandinavia yang kini menetap di Amerika Serikat). Meskipun sampel convenience semacam itu dapat menjelaskan kondisi negara tertentu, namun perlu diakui bahwa individu-individu ini mewakili golongan elit, yang seringkali sudah terpengaruh budaya barat, dan mungkin tidak berhubungan dengan perkembangan yang berlaku di negara mereka sendiri. Sampel convenience tidak disarankan untuk riset deskriptif atau kausal. Sampel tersebut dapat digunakan dengan desain eksploratori di mana penekanannya adalah pada menghasilkan ide dan masukan, tetapi di sinipun sampel judgment rupanya lebih sesuai.

2. Sampel Judgment

Sampel judgment seringkali disebut sampel purposive, unsur-unsur sampel dipilih karena diharapkan dapat memenuhi tujuan riset. Procter & Gamble menggunakan metode ini ketika mengiklankan magang untuk remaja berusia 13-17 tahun dari daerah sekitar kantor pusatnya di Cincinnati. Divisi makanan dan minuman perusahaan mempekerjakan kelompok remaja ini sebagai panel konsumen. Bekerja 10 jam seminggu dengan imbalan $1.000 dan perjalanan ke sebuah konser, mereka menonton iklan televisi, mengunjungi mall dengan para manajer P&G untuk mempelajari display ritel, menguji produk-produk baru, dan membahas perilaku pembelian mereka. Dengan memilih para anggota panel melalui proses “hiring” dan bukan secara acak, perusahaan dapat berfokus pada sifat-sifat yang dianggap membantu, katakanlah kemampuan remaja untuk mengartikulasi pandangan mereka dengan jelas, dengan resiko bahwa pandangan mereka mungkin tidak mewakili kelompok usia mereka.

(4)

periset informasi yang mereka butuhkan. Bila pengadilan berpegang pada kesaksian para ahli, maka dalam pengertian tertentu mereka menggunakan sampel judgment. Jenis filosofi yang sama dapat berlaku dalam menciptakan desain eksploratori. Ketika mencari ide dan masukan, periset tidak tertarik dengan sampling cross-section atau silang pendapat tetapi lebih pada sampling yang dapat menawarkan beberapa perspektif tentang pertanyaan riset.

Sampel snowball merupakan sampel judgment yang kadang-kadang digunakan untuk menarik sampel populasi khusus. Sampel ini bergantung pada kemampuan periset untuk menemukan set awal responden dengan karakteristik yang diinginkan. Individu-individu tersebut kemudian digunakan sebgai informan untuk mengidentifikasi individu-individu lain dengan karakteristik yang diinginkan.

Sebagai contoh, mari bayangkan bahwa perusahaan ingin menentukan ketertarikan atas produk tertentu yang akan memungkinkan orang-orang tuli berkomunikasi dengan melalui jalur telepon. Para periset dapat memualinya dengan mengidentifikasi beberapa orang kunci dalam masyarakat yang tuli itu dan menanyakan nama-nama orang tuli lainnya yang dapat digunakan dalam studi. Mereka yang diminta untuk berperan serta juga akan ditanyai nama-nama orang lain yang mungkin mau bekerjasama. Dengan cara ini sampel “snowball” akan menjadi semakin besar karena para peserta terus mengidentifikasi responden yang mungkin lainnya.

(5)

harga-harga di seluruh Amerika Serikat. Dalam kota-kota tersebut, pemilihan outlet ritel dilakukan menurut pertimbangan, sehingga ukuran bias sampel yang mungkin tidak diketahui (tekanan ditambahkan).

3. Sampel Kuota

Jenis sampel nonprobabilitas yang ketiga, yaitu sampel kuota, berusaha untuk mewakili populasi dengan melibatkan proporsi unsur-unsur yang sama yang memiliki karakteristik tertent sebagaimana dijumpai dalam populasi. Sebgai contoh, mari pertimbangkan usaha untuk memilih sampel representatif dari para mahasiswa tingkat sarjana pada sebuah kampus. Bila sampel sebanyak 500 mahasiswa tidak mencakup para senior, maka orang akan memiliki reservasi yang serius tentang keterwakilan sampel dan generalisabilitas kesimpulan atas kelompok sampel tersebut. Dengan sampel kuota, periset dapat menjain bahwa para senior akan dimasukkan atau dilibatkan dan dalam proporsi yang sama dengan yang terjadi pada seluruh lembaga mahasiswa tingkat sarjana.

Andaikan bahwa periset ingin menarik sampel atas lembaga mahasiswa tingkat sarjana dengan cara sedemikian rupa sehingga sampel akan mencerminkan komposisi lembaga mahasiswa menurut angkatan dan jenis kelamin. Andaikan lebih lanjut bahwa ada 10.000 mahasiswa tingkat sarjana secara kesuluruhan yang terdiri dari 3.200 mahasiswa baru, 2.600 mahasiswa tingkat dua, 2.200 mahasiswa junior, dan 2.000 mahasiswa senior, dan bahwa 7.000 adalah pria dan 3.000 wanita. Dalam sampel sebesar 1.000, rencana sampling kuota menuntut agar 320 unsur sampel adalah mahasiswa baru, 260 mahasiswa tingkat dua, 220 mahasiswa junior, dan 200 mahasiswa senior, dan bahwa 700 dari unsur-unsur sampel adalah pria dan 300 wanita. Periset akan melaksanakannya dengan memberi masing-masing pekerja lapangan suatu kuota, jadi namanya adalah sampel kuota, yang menentukan jenis-jenis mahasiswa tingkat sarjana yang akan dibuhunginya. Dengan demikian, seorang pekerja lapangan yang dibebani 20 wawancara dapat diperintahkan untuk mencari dan mengumpulkan data dari :

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Kecerdasaan spiritual yang akan menyelaraskan antara kecerdasaan intelektual dan kecerdasan emosional yang akan berpengaruh terhadap suatu perilaku etis karena kecerdasaan

Premis tersebut menyebabkan konklusi : ”Matematika adalah pelajaran yang sulit, menjadi salah karena Kinematika bukan merupakan bagian dari Matematika, sehingga

[r]

Pendapat ini relevan dengan temuan penelitian bahwa penyusun argu- men bertingkat dalam wacana karya tulis ilmiah mahasiswa, yaitu struktur argumen yang disusun didahului

Ketika peneliti melakukan undian, kertas pertama yang jatuh adalah kelas XI IA 4, dari kelas XI IA 4 jumlah siswanya ada 33 siswa yang beragama Islam, dari 33 siswa tersebut ada 4

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Saat ini Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan sudah mengikuti aturan dari Kementerian Pertanian melalui Pusat Data dan Informasi Pertanian (PUSDATIN),

Analisis nilai indeks status keberlanjutan adopsi pengolahan limbah ternak sapi sebagai pupuk dalam integrasi sapi potong dan padi pada empat dimensi status keberlajutan yaitu