• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Penurunan Besi Fe dan Mangan Mn De

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Penurunan Besi Fe dan Mangan Mn De"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Penurunan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dengan Menggunakan

Cascade Aerator Dan Rapid Sand Filter Pada Air Sumur Gali

Study Of Removal Iron (Fe) And Manganese (Mn) Using Cascade Aerator

And Rapid Sand Filter For Dug Wells Water

Winda Kartina Sari dan Nieke Karnaningroem

Jurusan Teknik Lingkungan, Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

Email: saya_winda@yahoo.co.id

Abstrak

Air tanah mengalami kontak dengan berbagai macam material yang terdapat di dalam bumi. Sehingga pada umumnya air tanah mengandung kation dan anion terlarut dan beberapa senyawa organik. Ion – ion yang sering ditemui pada air tanah adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Di Surabaya, dijumpai bahwa beberapa sumur gali tercemar oleh Fe dan Mn, oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan untuk meremoval Fe dan Mn pada air sumur gali dengan menggunakan cascade aerator dan rapid sand filter.

Variabel yang digunakan adalah konsentrasi Fe dan Mn serta variabel penggunaan mangan zeolit pada tiap step cascade aerator. Pada penelitian ini digunakan sampel buatan dengan variasi konsentrasi 1 mg/L; 3mg/L; 5 mg/L serta air sumur gali dengan konsentrasi Fe 1,16 mg/L dan Mn 2,00 mg/L.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, removal Fe dan Mn paling tinggi pada cascade aerator 39,4% untuk Fe dan 40,1% untuk Mn pada 3 mg/L sampel buatan menggunakan mangan zeolit. Sedangkan untuk removal tertinggi sistem keseluruhan (cascade-filter) 93,2% untuk Fe dan 97,1% untuk Mn pada 5 mg/L sampel buatan menggunakan mangan zeolit. Kemudian, untuk air sumur gali 91,1% untuk Fe dan 93,5% untuk Mn dengan menggunakan mangan zeolit.

K

Kaattaakkuunnccii::CCaassccaaddeeAAeerraattoorr,,FFiillttrraassii,,AAiirrSSuummuurr,,BBeessii,,MMaannggaann,, MMaannggaannZZeeoolliitt

Abstrac

Ground water contacts with various kinds of materials contained within the earth. Generally, the ground water contains dissolved cations and anions and some organic compounds. Ions are often found in ground water is Iron (Fe) and manganese (Mn). In Surabaya, some dug wells contain Fe and Mn, therefore this study is focused on removing Fe and Mn in dug wells water using cascade aerator dan rapid sand filter.

The variable of this study are the concentration of Fe and Mn and using mangan zeolit in cascade aerator. The artificial water were 1mg/L; 3 mg/L; 5 mg/L, while the dug well water were 1,16 mg/L (Fe) and 2 mg/L (Mn)

Based on this study, the highest removal of cascade aerator were the Fe of 39,4% and the Mn of 40,1% in 3 mg/L artificial water by using mangan zeolit. While the highest removal of cascade aerator – filter were the Fe 93,2% and the Mn 97,1% in 5 mg/L artificial water by using mangan zeolit. Then, for dug wells water were the Fe of 91,1% and the Mn 93,5% by using mangan zeolit

(2)

1. Pendahuluan

Air tanah mengalami kontak dengan berbagai macam material yang terdapat di dalam bumi.

Sehingga pada umumnya air tanah mengandung kation dan anion terlarut dan beberapa senyawa

anorgnik. Ion-ion yang sering ditemui pada air tanah adalah besi dan mangan. Keberadaan zat besi

dan mangan di dalam sistem penyediaan air minum domestik telah menjadi masalah yang serius

sejak lama karena pada umumnya berada dalam keadaan bervalensi dua.

Adanya kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air menyebabkan warna air tersebut

berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping

menimbulkan gangguan kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak dan menyababkan

warna kuning pada dinding bak kamar mandi serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh karena

itu, menurut Permenkes No 907 tahun 2002, kadar Fe dalam air minum maksimum yang

diperbolehkan adalah 0,3 mg/Lt dan kadar Mn dalam air minum yang diperbolehkan adalah 0,1

mg/Lt.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, perlu dipikirkan teknologi apa yang dapat mereduksi

kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air sumur gali sehingga dapat sesuai dengan standart yang

berlaku. Penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai dengan kondisi sumber air baku, kondisi

sosial, budaya, ekonomi dan SDM setempat. Dilihat dari kondisi yang ada dan penelitian yang telah

dilakukan oleh Sudiati, (2000) bahwa penggunaan cascade aerator dan rapid sand filter dapat

menjadi salah satu alternatifnya. Hasil penelitian sebelumnya didapatkan bahwa cascade aerator 12

step mampu menyerap oksigen sebesar 1,02 – 0,81 mg/L dengan efisiensi penurunan kadar besi

sebesar 1,705 – 2,83 %, sedangkan untuk cascade aerator dengan 7 step dapat menyerap oksigen

sebesar 0,61 – 0,41 mg/L dengan efisiensi penurunan kadar besi sebesar 0,512 – 0,862% yang

kemudian hal ini didukung dengan adanya penggunaan filter dimana kadar besi dapat diturunkan

(3)

2. Tinjauan Pustaka

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh dimana

tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993). Air tanah

terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal, terjadi karena adanya daya

proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m sebagai

sumur air minum, air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik, segi kuantitas kurang cukup

dan tergantung pada musim. Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang pertama.

Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal karena harus digunakan bor dan

memasukkan pipa kedalamannya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-300 m.

Air tanah mengalami kontak dengan berbagai macam material yang terdapat di dalam bumi.

Sehingga pada umumnya air tanah mengandung kation dan anion terlarut dan beberapa senyawa

anorganik seperti silika (SiO2). Ion-ion yang biasanya terkandung dalam air tanah meliputi kalsium,

besi, magnesium, natrium, kalium, klorida. Sedangkan gas-gas terlarut meliputi nitrogen, karbon

dioksida, metana, oksigen, dan hidrogen sulfida (Fetter, 1999)

Pada umumnya besi dalam air dapat bersifat:

1. Terlarut sebagai Fe2+ (Ferro) atau Fe3+ (Ferri).

2. Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1μm) atau yang lebih besar seperti

Fe2O3, FeO, Fe(OH)3,dan sebagainya.

3. Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik seperti tanah liat.

Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1mg/Liter, tetapi dalam air

tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat

menodai kain, perkakas dapur, dan alat sanitair.

Kehadiran mangan dalam air tanah bersamaan dengan besi yang berasal dari tanah dan

bebatuan. Mangan dalam air berbentuk mangan bikarbonat (Mn(HCO3)2), mangan klorida (MnCl2)

(4)

Dengan cascade aerators dapat meningkatkan waktu kontak dan perbandingan antara

volume dan area yang diperoleh, dengan membiarkan air mengalir ke bawah di atas suatu rangkaian

antara dinding-dinding. Dengan adanya cascade aerator yang membantu memberi supply udara,

maka terjadi reaksi antara Fe dn Mn dengan Oksigen yang nantinya akan membentuk

partikulat-partikulat yang akan dipisahkan oleh unit filter.

) ( )

( 3 )

( 2 2

) ( 2

8 ) ( 4 10

4Fe + aq +O + H OlFe OH S + H+aq

2Mn2+ + O2 + 2H2O→2MnO2 + 4H +

Mangan zeolit adalah (green sand) atau zeolit sintetis yang permukaannya dilapisi oleh

mangan oksida tinggi yang secara umum rumus molekulnya adalah (K2Z.MnO.Mn2O7). Mangan

zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi dan mangan yang ada dalam

air teroksidasi menjadi bentuk ferrioksida dan mangan dioksida yang tak larut dalam air. Reaksinya

adalah sebagai berikut :

K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2 ====> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8 CO2 + 4 H2O

K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ===> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2H2O

Reaksi penghilangan besi dan mangan dengan menggunakan mangan zeolit merupakan

reaksi dari Fe2+ dan Mn2+ dengan oksida mangan tinggi (higher mangan oxide).

3. Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan kerangka acuan sebagai pedoman penelitian.

(5)
(6)
(7)

4. Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa penurunan Fe dan Mn dengan

semakin tinggi konsentrasi, maka semakin tinggi pula efisiensi penurunan Fe dan Mn seperti

tertuang dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Parameter pada 3 Variasi Konsentrasi Tanpa Mangan Zeolit

Efisiensi

1 mg/L 0.9989 0.7832 0.1377 0 21.6 82.4 86.2

3 mg/L 3.0153 1.9231 0.2559 0 36.2 86.6 91.5

5 mg/L 4.9501 3.2382 0.3629 0 34.6 88.8 92.7

1 mg/L 1.0024 0.7579 0.1178 0 24.4 84.4 88.3

3 mg/L 3.0465 1.8508 0.1238 0 39.2 89.2 93.0

5 mg/L 4.9245 3.1884 0.3442 0 35.3 93.3 95.9

Rata-Rata Efisiensi Removal (%)

Hal di atas dapat terjadi karena semakin kecil konsentrasi mengakibatkan semakin kecil pula

partikel yang terbentuk, akibatnya waktu pengendapannya juga semakin lama sehingga efisiensi

yang dihasilkan juga semakin kecil. Oleh karena itu, inti dari proses aerasi ini adalah pengendapan

dimana setiap terjadi proses aerasi, maka dibutuhkan suatu unit yang dapat digunakan seabgai bak

pengendap.

Dalam penelitian juga dilakukan perlakuan dengan menggunakan mangan zeolit. Efisiensi

yang diasilkan untuk penurunan Fe dan Mn lebih besar apabila dibandingkan dengan yang tanpa

menggunakan mangan zeolit. Hal ini dkarenakan mangan zeolit mempunyai 3 fungsi sekaligus

dalam penurunan Fe dan Mn, yaitu adsorpsi, oksidan dan penukar ion. Hasilnya adalah seabgai

(8)

Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Parameter pada 3 Variasi Konsentrasi Menggunakan Mangan

1 mg/L 0.9864 0.6557 0.11 0 33.5 82.8 88.6

3 mg/L 3.0688 1.8607 0.2113 0 39.4 88.6 93.1

5 mg/L 4.9724 3.0421 0.3361 0 38.8 89.0 93.2

1 mg/L 1.1171 0.7458 0.1268 0 38.4 80.0 88.6

3 mg/L 3.0646 1.8357 0.1479 0 40.1 91.9 95.2

5 mg/L 4.9155 2.9891 0.1449 0 39.2 95.2 97.1

ZAT

Variabel Konsentrasi

Rata-Rata Konsentrasi (mg/L) Rata-Rata Efisiensi Removal (%)

Fe

Mn

Sumber: Hasil Analisa

Dalam penelitian ini, mangan zeolit dibuat dengan merendam batu zeolit pada larutan

KmnO4. Batuan zeolit yang digunakan adalah zeolit lokal. Zeolit ini kemudian dibersihkan dari

kotoran dan batuan-batuan lain kemudian dikeringkan di udara. Setelah kering, zeolit murni ini

direndam dengan larutan KmnO4 konsentrasi 0,1 M selama 24 jam. Zeolit yang sudah direndam

kemudian dicuci. Zeolit yang sudah bersih merupakan material Mn Zeolit. Kemudian Mn Zeolit ini

dipanaskan dibawah sinar matahari.

Selain sampel buatan, reaktor ini juga diujikan dengan menggunakan air sumur gali asli. Air

sumur gali ini diambil di daerah pogot, Surabaya dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Konsentrasi Besi (Fe) = 1,16 mg/L

2. Konsentrasi Mangan (Mn) = 2,00 mg/L

Hasilnya sebagai berikut:

(9)

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Parameter pada Sampel Air Sumur Gali Menggunakan Mangan

Apabila hasil penurunan dibandingkan dengan pada penelitian menggunakan sampel buatan,

efisiensi yang dihasilkan lebih kecil. Hal ini dikarenakan dalam air sumur terdapat berbagai macam

zat kimia maupun zat organik yang dapat mengganggu proses. Sehingga efisiensi yang dihasilkan

kecil. Namun, konsentrasi pada air yang keluar dari filter sudah sesuai dengan baku mutu air bersih,

yaitu Kepmenkes No.907 tahun 2002.

Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa zeolit mampu mengikat bakteri E.Coli.

Kemampuan ini bergantung pada laju penyaringan dan perbandingan volume air dengan massa

zeolit. (Rahman dan Hartono, 2004)

Berikut adalah foto perbedaan aliran air saat menggunakan mangan zeolit dan tidak

menggunakan mangan zeolit:

Gambar 4.1 Tanpa mangan zeolit Gambar 4.2 Menggunakan

(10)

5. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Efisiensi yang paling tinggi dalam penuruan Fe dan Mn pada cascade aerator dengan

sampel artificial adalah pada konsentrasi 3 mg/L dengan perlakuan menggunakan mangan

zeolit, yaitu 39,4% dan 40,1%. Secara overall, efisiensi penurunan Fe dan Mn ini yang

paling besar adalah pada konsentrasi 5 mg/L dengan perlakuan menggunakan mangan zeolit,

yaitu sebesar 93,2% dan 97,1%. Sedangkan pada percobaan dengan menggunakan air sumur

gali asli, efisiensi penurunan Fe dan Mn paling bagus adalah dengan menggunakan mangan

zeolit, yaitu 91,1% dan 93,5%.

2. Efisiensi penurunan Fe dan Mn yang paling optimal terjadi pada perlakuan dengan

menggunakan mangan zeolit, dengan nilai sebesar 39,4% dan 40,1%, sedangkan yang tanpa

mangan zeolit sebesar 36,2% dan 39%. Hal ini dapat terjadi karena mangan zeolit memiliki

3 fungsi sekaligus, yaitu adsorbent, oksidan dan penukar ion.

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G. dan Santika,S.S. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional Surabaya.

Anonim. 2008. Drinking Water. National Academy of Sciences. < http://drinking-water.org/html/en/Treatment/Decision_Tool.html>

Anonim. 2004. Aerobic Treatment Units. University of Wisconsin. <http://people/uwec/edu/piercech/water/aerobic.htm>

Anonim. 2003. Pond Aerator. Costum Fountains, Inc. Ohio. <http://cstumfountain.com/pondaerators.html>

AWWA. 1997. Water Treatment Plant Design AWWA. 3rd edition. Mc.Graw Hill Company. New York

(11)

AWWA. 1990. Water Quality Treatment AWWA. Mc. Graw Hill book company. New York

Ardiyansyah, A. 2005. Penggunaan Kapur Tohor Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Gali di Kelurahan Canrego Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalang. Politeknik Kesehatan. Makassar.

Benefield, L, D., 1982. Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment. Prentince Hall. New Jersey

Dewi, Ratna, A.A.I., 1988. Penurunan Fe dan Mn dengan Cascade Aerator. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya.

Driscoll, F. 1986. Groundwater and Wells. Second Edition. Johnson Filtration System Inc. Minnesota

Fair, G. M., Geyer. J.C., dan Okun. D.A., 1968. Water and Wastewater Engineering Volume 2. Water Purification and Wastewater Treatment and Disposal. John Wiley & sons Inc. New York

Faust, S.D., Osman, M.A.,1989. Chemistry of water treatment.2nd edition. Ann Habor Press. United States of America

Fetter, C. W., 1999. Contaminant Hydrogeology. Second Editon. Prentice Hall Inc. New Jersey

Hanbay, D. et al, 2009. Prediction of Aeration efficiency on stepped cascade by using least square support vector machines. Expert System With Application. 36:4228 – 4252

Huisman, L.1974. Rapid Filtration Part 1.Dept. of civil engineering. Delft University of Technology. Delft.

Kaur, H., 2005. Zeolite-Supported Transition Metal Catalysts to Enhancet the Ozonation of Aqueous Phenol. Thesis in Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering. Universiti Teknologi Malaysia.

Metcalf,.Eddy. 2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse. Fourth Edition. Mc.Graw Hill. New York

Popel, H. J. 1974. Aeration and Gas Transfer. Delft University of Technology. Delft

(12)

Purwaningsih, I., 2008. Pengolahan Limbah Cair Industri Batik CV. Batik Indah Raradjonggrang Yogyakarta dengan metode Elektrokoagulasi Ditinjau dari Parameter Chemocal Oxygen Demand (COD) dan Warna. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-UII. Yogyakarta

Qasim, R. S, et.al. 2000. Waterwork Engineering, Planning, Design, and Operatin.

Rahman, A., Hartono, B., 2004. Penyaringan Air Tanah dengan Zeolit Alami Untuk Menurunkan Kadar Besi dan Mangan. Makara, Kesehatan 8, 1:1-6

Reynold, T.D., dan Richard, Paul A. 1996. Unit Operations and Process in Envronmentsl Engineering. PWS Publishing Company. Boston

Said, N. I., 1996. Pengolahan Air Tanah dengan Filter Mangan Zeolit dan Karbon Aktif. Kelompok Teknologi Pengolahan Air Bersih dan Limbah Cair. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta Pusat

Schmitt, D., dan Shinault, C., 1998. Rapid Sand Filtration. Civil Engineering Departement. Virginia Tech.

Sudiati, K., 2004. Penurunan Kadar Besi (Fe) dengan Metode Aerasi, Sedimentasi dan Filtrasi

untuk Skala Rumah Tangga di Pedesaan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS. Surabaya

Sugiharto. 1987.Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah.UI Press. Jakarta

Suyono. 1993. Pengolahan Sumber Daya Air. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tchobanoglous, G., Schroeder, E. D., 1987. Water Quality Characteristic, Modelling, Modification. Addison-Wasley Publishing Company Inc. California

Viessman, W., Hammer, M. J., 1985. Water Supply and Pollution Control. Fourth Edition. Harper & Row Publisher Inc. New York

<http://.dncp.be/technical.html> dikutip pada 29 Januari pukul 15.20 WIB.

Gambar

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Parameter pada 3 Variasi Konsentrasi Tanpa Mangan Zeolit
Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Parameter pada 3 Variasi Konsentrasi Menggunakan Mangan Zeolit
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Parameter pada Sampel Air Sumur Gali Menggunakan Mangan Zeolit

Referensi

Dokumen terkait

Spesies ikan karang lain yang memiliki kelimpahan tinggi yaitu Cirrhilabrus cyanopleura yang masuk kedalam famili labridae dengan nilai kelimpahan 16.340 Ind/Ha, spesies ikan

Hal ini sebagai langkah awal agar nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas kesenian jathilan di Padukuhan Mendak tersebut dapat dimaknai dan diimplikasikan oleh warga Padukuhan

Dalam pelaksanaan pengaduan masyarakat telah dilakukan beberapa pengadilan percontohan, pengalaman dari pengadilan percontohan tersebut dijadikan bahan penyempurnaan sistem

10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

Hal tersebut diperjelas oleh penelitian yang dilakukan oleh Miranti (2012) yang mengungkapkan bahwa remaja yang memiliki peer attachment yang baik, akan mampu

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan

Matrik Skor Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Proses Pernbelajaran Berbasis Kompetensi Mata Diklat Program Produktif Bidang Iceahlian Tata Busana yang Bersifat Teori dan

lesson study diantaranya adalah: (1) rekan kerja antarguru diberikan kesempatan secara nyata untuk dapat terlibat langsung menyaksikan dan mengamati proses pembelajaran di