• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Temperatur Dan Tekanan Pada Stasiun Pramix Terhadap Co2 Yang Terlarut Dalam Minuman Fanta Di Pt.Cocacola Botlling Medan – Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Temperatur Dan Tekanan Pada Stasiun Pramix Terhadap Co2 Yang Terlarut Dalam Minuman Fanta Di Pt.Cocacola Botlling Medan – Belawan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TIJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbondioksida

Pada tahun, dua tahun sebelum dia menemukan oksigen, Joseph Priesley

menemukan bahwa dapat menstimulasi air mineral tertentu oleh pemisahan

karbondioksida dalam air minuman biasa. Air minuman biasa itu tidak sama

bahwa dia telah mempredikisikan keanehan jumlah dari minuman berkarbonasi

yang harum, air yang mengandung karbondioksida di bawah tekanan dapat

dengan aman di komsumsi. Karbondioksida adalah sebuah gas yang tidak

berwarna yang tidak beracun pada konsentrasi biasa atau sesuai gas

karbondioksida berada dalam atmosfer (sekitar 0,03 persen mol) dan dalam fase

kita , dimana gas karbondioksida (sekitar 1,5 lebih besar daripada yang berada di

udara), gas karbondioksida dihasilakan dari oksidasi bilogi dari substansi

makanan. Karena dari densitas gas karbondioksida cenderung berkumpul dalam

wilayah rendah dan kurang akan uadara dan dapat menyebabkan aspiksiasi

(pengeluaran oksigen) sifat dari pengeluaran oksigen ini berguna dalam

pemadamman api. Karbondioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak

berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi

karbondioksida di atmosfir, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung

dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan

(2)

2.2 Minuman Berkarbonasi

Minuman ringan berkarbinasi atau di Indonesia di kenal dengan nama soft

drink sejak seabad yang lalu telah menjadi minuman ringan paling populer di

Amerika Serikat mengguguli minuman lainnya seperi kopi, the dan jus. Demikian

juga di Indonesia, popualasi minuman yang notabene ini terus meningkat.

Disetiap restorant, depot, warung bahkan pedagang kaki lima selalu meyediakan

minuman berkarbonasi ini. Banyak merek yang telah kita kenal salah satunya

karena promosinya yang gencar di media massa seperti Coca-cola, Fanta, Sprite,

Pepsi dan lain sebagainya.

Di Amerika Serikat istilah soft drink digunakan untuk membedakan

minuman tersebut dari liquor (minuman beralkohol), sehingga minumanyang

tidak beralkohol disebut dengan soft drink. Dengan demikian soft drink dapat

diperjual belikan dengan bebas. Jika di wlayah utara Serikat yang beriklim

subdtopis dan dingin minuman beralkohol menjadi minuman favorit, maka

Amerika Serikat bagian selatan yang tropis dan panas soft drink yang populer.

Kita bisa mengIndonesiakan soft drink sebagai minuman ringan, dengan

asumsi bahwa benar minuman ini memang “ringan” status gizinya. Minuman ini,

selain kadar gulanya yang tinggi, tidak memiliki zat gizi lain yang berati kini, kita

kenal berbagai jenis produk minuman ringan ysng berada di pasaran. Ada yang

beraroma buah Cola, ada ysng brflavor buah jeruk, ada pula jenis flavor lain

seperti rasa nenas, coffee cream, root coffee sampai cream soda.

Karbonisasi adalah secara alami merupakan gas inert tampa warna yang

mana merupakan hasil samping dari fermentasi. Selama fermentasi secara garis

(3)

pada saat masih terbentuk anggur. Selama proses pembuatan minuman anggur atu

bir, gas CO2ditangkap dan di tahanpada proses “ effervessense” di dalam produk.

Maksudnya “ effervessense” artinya berhubungan dengan gas atau gelembung-

gelembung. Jadi, suatu effervenssence menghasilkan gas CO2 sama dengan gas

yang ada dalam minuman cola/soda.

CO2 tidak termasuk gas tidak berwarna, ridak berbau dan tiidak ada

rasanya. Walau tidak beracun, gas ini membunuh kalau terhisap terlalu banyak.

Juga sangat mudah larut dalam air dan dapat dibuat padat melalui tekanan

tertentu.

Contoh : pada efferverssence tablet, gas karnon yang didapatkan

dicampur dengan vitamin atau obat, ketika tablet ini dimasukkan ke dalam air, gas

akan segera larut. Karena gasnya larut, secara otomatis butiran-butiran obat atau

vitamin akan ikut larut juga. Di dalam air CO2 akan berubah menjadi asam

karbonat, asam karbonat inilah yang akan memberikan rasa menggigit pada

minuman bersoda, Atau pada larutan effervessences tablet. CO2 akan bertambah

bila keasamannya dapat diubah keasam karbonat di dalam anggur.

CO2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan dari hasil

dekomposisi zat organisme. Permukaan air biasanya mengandung CO2 bebas

kurang dari 10mg/I. menurut bentuknya CO2 dalam air di bedakan dalam :

a) CO2 bebas yaitu banyaknya CO2 yang terlarut didalam air

b) CO2 kesetimbangan (eqilibrium), disebut juga pula CO2 karbonat yaitu

(4)

c) CO2 agresif yaitu CO2 yang dapat merusak bangunan perpipaan dalam

distribusi air minum.

CO2 agresif dalam air dapat di tentukan dengan cara grafis dan analisa.

Penyimpangan terhadap standart konsentrasi maksimal CO2 agresif dalam

air, akan menyebabkan terjadinya korosifitas pada pipa-pipa logam.

(Manahan 1994)

2.3 Proses Kelarutan Karbondioksida (CO2)

Penyerapan gas adalah gejala molekul pelarut fase gas yang beralih

kefase cairan. Daya larut dari gas terhadap setiap pelarut itu berada tergantung

dari kombinasi antara gas dan cairan, tekanan dan temperatur. Dalam kasus ini air

sebagai pelarutnya.

Hubungan antara daya larut gas dengan tekanan adalah pada suatu

temperatu r semakin besar tekanan persial gas, semakin besar pula kenaikan daya

larutnya. Sedangkan hubungan anatara daya larut gas itu adalah nol. Tetapi pada

kasus dimana gas yang larut bereaksi dengan cairan, maka daya larutnya bukanlah

nol meskipun telah mencapai titik didihnya.

Untuk penyerapannya gas dalam industi kimia, selain air sering juga di

pakai larutan encer dan pelarut organik. Tetapi hubungan antara daya larut dengan

tekanan dan suhu itu menunjukkan gejala yang sama. Sehingga prosedur

penyerapan di lakukan pada tekanan yang tinggi dan temperatur yang rendah.

(5)

2.4 Karbonisasi

Karbonasi adalah proses pelarutan gas CO2 pada larutan atau minuman.

Proses ini menggunakan CO2 sebagai zat yang terlarut dan air atau syrup sebagai

pelarut. Kegiatan ini di hubungkan pada faktor lain dan terutama tergantung pada

pH, gula, beban awal, mikroba (semuanya harus berada dalam keadaan yang

kecil) dan pada mikro organisme yang alami. Karbonasi dapat mengalami

pertumbuhan mikroba aerob seperti bakteri asam dan bakteri pada air alami.

Karbonisasi adalah secara alami merupakan gas inert tampa warna yang mana

merupakan hasil samping dari fermentasi. Selama fermentasi secara garis

besarnya setengah dari berat gula masuk kedalam CO2 dan selebihnya kedalam

etil alcohol. Karbondioksida dapat di hamburkan atau di lepaskan ke atmosfer

pada saat masih terbentuk anggur. Selama proses pembuatan minuman anggur atu

bir, gas CO2ditangkap dan di tahanpada proses “ effervessense” di dalam produk.

Maksudnya “ effervessense” artinya berhubungan dengan gas atau gelembung-

gelembung. Jadi, suatu effervenssence menghasilkan gas CO2 sama dengan gas

yang ada dalam minuman cola/soda.

CO2 tidak termasuk gas tidak berwarna, ridak berbau dan tiidak ada

rasanya. Walau tidak beracun, gas ini membunuh kalau terhisap terlalu banyak.

Juga sangat mudah larut dalam air dan dapat dibuat padat melalui tekanan

tertentu.

Contoh : pada efferverssence tablet, gas karnon yang didapatkan

dicampur dengan vitamin atau obat, ketika tablet ini dimasukkan ke dalam air, gas

(6)

vitamin akan ikut larut juga. Di dalam air CO2 akan berubah menjadi asam

karbonat, asam karbonat inilah yang akan memberikan rasa menggigit pada

minuman bersoda, Atau pada larutan effervessences tablet. CO2 akan bertambah

bila keasamannya dapat diubah keasam karbonat di dalam anggur.

CO2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan dari hasil

dekomposisi zat organisme. Permukaan air biasanya mengandung CO2 bebas

kurang dari 10mg/I. menurut bentuknya CO2 dalam air di bedakan dalam :

a) CO2 bebas yaitu banyaknya CO2 yang terlarut didalam air

b) CO2 kesetimbangan (eqilibrium), disebut juga pula CO2 karbonat yaitu

CO2 yang dalam air setimbang dengan HCO3

c) CO2 agresif yaitu CO2 yang dapat merusak bangunan perpipaan dalam

distribusi air minum.

CO2 agresif dalam air dapat di tentukan dengan cara grafis dan analisa.

Penyimpangan terhadap standart konsentrasi maksimal CO2 agresif dalam

air, akan menyebabkan terjadinya korosifitas pada pipa-pipa logam.

Dengan temperatur yang lebih rendah akan memudahkan proses pelarutan CO2

yang maksimum sehingga selama minuman dalam perjalanan menuju proses tidak

akan kekurangan jumlah CO2 terlarut. Untuk tekanan rendah akan mengurangi

pengaturan yang berulang-ulang pada pengaturan tekanan karbonator sehingga

akan menghasilkan hasil yang seragam, karena temperatur dan tekanan yang

rendah akan menurangi kehilangan CO2 pada proses pengisian, karena pembuihan

pada pengisian terakhir, dan dapat mengurangi kebocoran pada proses pengisian.

(7)

2.5 Karbonator

Karbonator merupakan mesin mekanik yang di gunakan untuk

mencampur air, CO2 dan syrup untuk menghasilakan minuman ringan. Sedangkan

tangki karbonator dimana air dan CO2 di campurkan satu sama lain, dengan

temperatur yang rendah atau diatas titik beku. Karbonator meliputi pompa yang

menginjeksikan air ke tangki dengan perbandingan tetap pada tekanan air ke

karbondioksida.

Karbonator yang kurang dingin dapat di atasi dengan menggunakan

kapasitas pendingin cadangan untuk mendinginkan air dengan karbonasi pada

dispensernya. Karbonator merupakan mesin karbonasi dengan keseimbangan

pemanasan karena pada karbonator, karbonasi berada di dalam temperatur kamar

dengan kontrol pada kadar cairan yang diukur dengan mengunakan alat pengukur

berat cairan yang sederhana.

Alat pengukur yang di gunakan pada industri minuman yang ringan

sebagai standarisasinya adalah dengan mngetahui volumenya. Kondisi ini di

perlihatkan sebagai angaka nol pada alat gauge yang biasnya menentukan volume

CO2 yang di absorbsi pada produk minuman berkarbonasi.(Rahayu 2009)

2.6 Air

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk

kebutuhan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan

(8)

permukaan bumi. Tetapi di banyak Negara persediaan air terdapat dalam jumlah

terbatas. Bukan hanya jumlahnya yang penting, tetapi juga mutu air diperlukan

untuk penggunaan tertentu, seperti air yang cocok digunakan dalam industry atau

untuk diminum. Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan

bau serta zat impuritis lainnya yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan

rumus H2O.

Air merupaka suatu senyawa kimia yang tersusun atas dua molekul

hidrogen dan satu molekul oksigen, mempunyai bobot molekul 18,016 H = 11,1

% O = 88,8 dan berupa suatu cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

berasa, mempunyai titik didih 100oC dan titik 0oC pada tekanan 1 atm bobot jenis

1.000.000 serta mempunyai indeks bias 1,333 pada suhu 20oC.

Kurang lebih ¾ bagian dari permukaan bumi terdiri atas air dalam bentuk

cairan, padat dan gas, air merupakan komponen penting di bumi, juga dalam

jaringan mahkluk hidup dan tumbuh-tumbuhan, dimana fungsinya tidak dapat

digantikan oleh senyawa lain. Air adalah suatu zar yang terdiri secara ilmiah,

kadang kadang air tidak cukup bersih sehingga tidak dapat digunakan untuk

kebutuhan hidup manusia dan kebutuhan industri tampa adanya pengolahan

terlebih dahalu.

Karena air merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia maka

persyaratan mutu air yang pantas di komsumsi perlu diketahui dan di telah lebih

lanjut. Penentuan mutu air dan berbagai syarat air yang di perlukan untuk ini perlu

di jabarkan serta detail / mendalam tata cara dan analisa mutunya .Oleh karena itu

penanganan air tertentu diperlukan untuk persediaan air yang didapat dari sumber

(9)

pangan diantaranya sebagai bagian dari komposisi produksi. Keamanan supply air

yang kontak dengan produk pangan dan kontak langsung dengan permukaan

peralatan sangat mutlak dan penting untuk dijaga secara konsisten dan efisien,

dijaga agar tidak ada hubungan silang antar air dan air tidak bersih.

air untuk minuman berkarbonat sangat penting bila pengndalian mutunya

benar-benar diawasi karena kesadahan karbonat yang tinggi(alkalinitas) dapat

menyebabkan minuman asam menjadi tidak lezat dan rasanya menjadi tawar. Air

yang digunakan dalam industry minuman ringan juga tidak boleh mengandung

mikroba pembusuk yang dapat tumbuh selama penyimpanan serta menyebabkan

pengendapan. Ganggang dan organism lainnya dapat memproduksi bahan yang

menyebabkan kekeruhan dan berlendir. Terjadinya lender biasanya disebabkan

oleh mikroba berbentuk kapsul yang dapat berkembangbiak pada minuman

tersebut.

kejernihan yang tinggi dari sebagian besar minuman ringan(soft drink)

merupakan factor penting dari segi pemasaran. Komponen air lainnya yang

batasnya juga sering diperhatikan adalah termasuk total padatan, zat besi dan

manganese, sisa chlorine dan bermacam-macam mikroorganisme.

Jika air tidak memenuhi criteria kualitas air maka harus dilakukan

pengolahan air. Sistem pengolahan air adalah adalah flokulasi dan koagulasi

dengan disaring menggunakan media filter. Dengan pengolahan air dimaksudkan

penetapan beberapa proses sedemikian rupa sehingga kualitas air menjadi lebih

baik. Pada prinsipnya pengolahan air terdiri dari dua tahapan utama yaitu

(10)

pengendap. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara, tapi cara yang paling

sederhana dalah memasaknya sampai mendidih (Winarno 1986).

Cara –cara penanganan terhadap air yang biasanya digunakan dalam

pembuatan minuman ringan menurut Bukle et al. 1985 meliputi penjernihan

kimiawi dan penggumpalan, penyaringan pasir, chlorinasi dan penyerapan dengan

karbon yang diaktifkan. Bila air mentah tidak memenuhi standar.

Yang diminta oleh industry pengolahan pangan atau tidak memenuhi persyaratan

air minum, maka air tersebut harus dimurnikan dengan kombinasi perlakuan

kimiawi, fisik dan biologis. Air mentah dari berbagai tempat dapat mempunyai

sifat-sifat bakteorologis , biologis, fisik dan kimiawi yang berbeda-beda, maka

tidak mungkin menetapkan cara penanganan atau kombinasi proses penanganan

secara umum yang akan digunakan pada semua kondisi walaupun demikian

pencemar utama dari air(warna, kekeruhan, benda-benda tersuspensi,

mikroorganisme dan sebagainya) dapat dihilangkan atau jumlahnya dapat

dikurangi dengan beberapa proses standar. Cara ini meliputi koagulasi dan

flokulasi kimiawi, pengendapan, penyaringan, disinfeksi, pengurangan

aus(corrosivennes), pengendalian ras, baud an pelunakan.

Mengenai proses flokulasi menurut Bukle et al, 1985, benda-benda

tersuspensi di dalam air dapat berupa bahan-bahan kasar yang dapat mengendapa,

sampai pada bahan-bahan koloid yang lembut yang tidak akan berhenti kecuali

benda-benda itu bersatu secara alamiah dan mengendap yang terbentuk oleh

koagulasi yang terpisah-pisah dengan baik, kecuali kalau benda-benda itu bersatu

menjadi gumpalan yang lebih besar atau menggumpal dengan baik karena airnya

(11)

tidak mempunyai rasa, warna dan bau serta zat impuritis lainnya yang terdiri dari

hidrogen dan oksigen dengan rumus H2O.

Air merupaka suatu senyawa kimia yang tersusun atas dua molekul

hidrogen dan satu molekul oksigen, mempunyai bobot molekul 18,016 H = 11,1

% O = 88,8 dan berupa suatu cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

berasa, mempunyai titik didih 100oC dan titik 0oC pada tekanan 1 atm bobot jenis

1.000.000 serta mempunyai indeks bias 1,333 pada suhu 20oC.

Kurang lebih ¾ bagian dari permukaan bumi terdiri atas air dalam bentuk

cairan, padat dan gas, air merupakan komponen penting di bumi, juga dalam

jaringan mahkluk hidup dan tumbuh-tumbuhan, dimana fungsinya tidak dapat

digantikan oleh senyawa lain. Air adalah suatu zar yang terdiri secara ilmiah,

kadang kadang air tidak cukup bersih sehingga tidak dapat digunakan untuk

kebutuhan hidup manusia dan kebutuhan industri tampa adanya pengolahan

terlebih dahalu.

Karena air merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia maka

persyaratan mutu air yang pantas di komsumsi perlu diketahui dan di telah lebih

lanjut. Penentuan mutu air dan berbagai syarat air yang di perlukan untuk ini perlu

(12)

2.7 Pengolahan Air

Air yang terdapat disekitar kita tlah murni dan masih banyak mengandung

zat-zat terlarut. Zat-zat yang tidak terlarut seperti : lumpur dan pasir, sering

mengotori air sehingga air keruh dan kotor. Disamping itu air mengandung

bakteri-bakteri yang mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia.

Proses pengolahan air terdiri dari :

1. Pengolahan air

a).Penyaringan

Untuk memastikan bahwa satuan-satuan utama dalam suatu proses

pengolahan bekerja dengan efisien maka perlu di lakukan pembuangan

sampah-sampah besar yang mengambang dan terapung yang mungkin ada di

tempat-tempat penyadapan terutama di sungai-sungai. Hal ini dapat di lakukan dengan

mempergunakan saringan mikro. Karena penyumbatan saringan terjadi dengan

cepat maka saringan ini haruslah dicuci terus menerus.

b). Aerasi

Aerasi adalah suatu bentuk perpindahan gas yang di gunakan dalam

variasi operasi, meliputi : tambahan O2 dan untuk pembangunan karbondioksida

dan bahan-bahan penyebab bau dan rasa di keluarkan oleh ganggang serta

mikroorganisme yang sama.

c) Pencampuran

Bahan-bahan kimia digunakan untuk mengolah air dapat dimaksud

dengan mesin pemasukan larutan. Untuk dapat bekerja efektif, bahan-bahan kimia

haruslah tersebar dengan baik dalam air dengan campuran yang sempurna.

(13)

kekntalan dan kerapatan maupun ukurannya, bentuk dan berat jenis partikel yang

bersangkutan. Pemurnian air dengan pengendapan di maksudkan untuk

menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga bahan-bahan terapung didalam

air dapat di endapkan keluar. (Manurung 2009)

2.8 Karbondioksida Dalam Air

Kepekatan oksigem terlarut dalam air bergantung kepada

kepekatan karbondioksida yang ada. Karena itu perlu dipelajari faktor-faktor yang

mempengaruhi kepekatan karbondioksida dalam air, jika udara(yang mengandung

0,03 % karbondioksida) bersentuhan dengan permukaan air pada tekanan standart,

maka disebut dengan kelarutan karbondioksida.

Tabel 2.2 : Kelarutan CO2 Dalam Air

Suhu OC Kelarutan Bpj

0 1,00

5 0,83

10 0,70

15 0,59

20 0,51

25 0,43

30 0,38

Sumber : Coca-Cola Company

Keterangan tabel Bpj adalah Bagian tiap juta menyatakan Mg zat

(14)

sendiri adalah massa atau volum suatu zat/massa atau volum campuran dikali

sejuta, kalau yang di botolkan biasanya dimaksud % volum. Ppm itu part per

million atau 1 per juta acuannya, adalah berat bukan volume, sedangakan kalau %

dapat volum dapat juga berat tergantung yang memberikan label.

Karbondioksida dari udara selalu bertukar dengan yang di air juga

jika air dan udara difusi. Jika air bergelombang maka pertukaran berubah lebih

cepat. Gelombang dapat terjadi jika air di permukaan berpusar menuju ke bagian

dasar danau, sambil membawa gas yang terlarut. Karbondioksida juga terdapat

dalam air hujan. Hal ini terbawa waktu tetes air terjun dari udara. Setiap tetes

mengandung 0,6 Bpj CO2 yang biasanya bereaksi dengan air, seperti di tujukan

pada persamaan reaksi 1

CO2 + H2O H2CO3…………Persamaan(1)

Dalam sebagian terurai menjadi ion-ion yang di tunjukan pada

persamaan reaksi (2)

H2CO H++ HCO

3…………..Persamaan(2)

Hal ini akan bertahan lama jika banyak CO2. Jika tidak ada lagi CO2

maka garam asam itu akan terurai menjadi

CaCO3+H2O+CO2……….Persamaan(3)

Jika tanah mengandung magnesium, maka dapat terbentuk

Mg(HCO3) dan MgCO3. Air tanah biasanya mengandung camuran berbagai

garam karbonat tidak dapat bertahan lama. Air tanah biasanya mengandung

karbondioksida sudah dapat membahayakan makhluk hidup. Karbondioksida

dapat juga terbentuk sebagai hasil metabolisme. Pada fotosintetis banyak

(15)

bergantung kepada kedalaman air maupun waktunya, siang atau malam. Di dasar

danau terdapat juga organisme pengurai yang aerob yang memecahkan sis-sia

bahan organik. Karbon merupakan salah unsur yang mengalami daur dalam

ekosistem. Dimulai dari atmosfir karbo memulai berpindah memulai produsen,

konsumen, dan pengurai. Kemudian kembali ke atmosfer. Di atmosfer karbon

terikat dalam CO2 setelah mengikuti fotosintesis senyawa itu terikat dalam

glukosa atau senyawa karbon lainnya. Kemudian senyawa ini di mangsa oleh

konsumen dan dan tersimpan sampai mati dan akhirnya di mangsa oleh pengurai

kemudian kembali ke atmosfer.

CO2 dalam udara akan digunakan oleh mahkluk hidup. Sebagian

CO2 juga akan melarut dalam laut. Dari laut bagian atas CO2 juga akan turun

sebagian ke laut bagian bawah. Jumlah yang bergantung kepada sifat permukaan

air, seperti keasaman, suhu, dan kadar garam. Di daerah panas seperti negara kita,

CO2 justru di bebaskan oleh laut dan menguap ke udara. Mekanisme yang menuju

kesetimbangan ini berjalan lambat, kesetimbangan juga terganggu jika pada saat

yang sama jumlah kendaraan darat dan pesawat terbang di suatu tempat dengan

seketika meningkat.

Jika laut menyimpan banyak CO2 maka PH akan menurun, suasana

akan menjadi lebih asam, kalsium karbonat dalam sediment laut akan terkikis,

akan terbentuk garam asam kalsium hydrogen karbonat. Untuk kembali kepada

kadar normal semula CO2 akan di perlukan waktu sekitar 10.000 tahun,

kabonisasi di udara juga akan bereaksi dengan batu silikat yang mengalami

(16)

Pembakaran bahan fosil seperti batu bara dan minyak bumi memberi banyak CO2

ke udara, sebaliknya hutan dan lingkungan hijau makin berkurang karena

pembangunan jalan dan bangunan. Kemampuan fotosintesis yang akan

mengurangi jumlah CO2 yang di keluarkan dapat di absorbsi oleh lautan.

Terjadilah penimbunan CO2 di udara dengan kecepatan 6 juta ton pertahun. Alam

tidak dapat mengimbangi dengan pembentukan CO2 karena bahan bakar fosil.

CO2 mengabsorbsi energi di daerah infra merah. Jadi banyak energi termal yang

di absorbsi, yang seharusnya kembali ke ruang angkasa dari muka bumi. CO2

menyimpan energi ini, itulah sebabnya suhu udara akan naik, menurut

perhitungan dalam waktu 500 tahun, suhu akan meningkat 22oC. andaikan

kenaikan suhu itu separuhnya saja, maka sirkulasi udara badai dan angin topan

akan menyebabkan malapetaka di dunia. Kenaikan suhu akan mencairkan es yang

mengalami daur dalam ekosistem. Dimulai dari atmosfer karbon berpindah mulai

produsen, konsumen, dan pengurai kemudian kembali ke atmosfer.

Perjalanan yang serupa terjadi dengan karbon dalam ekosistem air.

Daur di sini di persulit dengan pertukaran karbon di air dengan di udara. Perlu

dicatat bahwa lautan mengandung 50 kali lebih besar karbondioksida daripada di

udara. Karena itulah lautan lebih cenderung mengatur daur karbondioksida di

udara. Rancang suatu karbon dengan mengikut sertakan benda dan peristiwa

berikut ini : udara, pabrik, kendaraan, minyak bumi, tanaman, air, proses

fotosintesis, proses kehidupan, peroses pembusukan, matahari, manusia.

Pengotoran uadara karena asap pabrik dan knalpot mobil mengurangi jumlah sinar

matahari yang sampai ke bumi. Pembakaran bahan fosil meningkatkan

(17)

CO2 dalam udara akan digunakan oleh mahkluk hidup, sebagianCO2 juga akan

larut dalam laut. Dari laut bagian atas CO2 juga akan turun sebagian ke laut

bagian bawah. Jumlah yang tergantung kepada sifat permukaan air, seperti

keasaman, suhu, dan kadar garam. Di daerah panas seperti negara kita, CO2 justru

di bebaskan oleh laut dan menguap ke udara. Mekanisme yang menuju

kesetimbangan ini berjalan lambat. Kesetimbangan juga terganggu jika pada saat

yang sama jumlah kendaraan darat dari pesawat terbang di kutub, permukaan laut

akan naik, dan panatai banyak ikut tenggelam. Itulah pengaruh CO2 yang di

namakan pengaruh rumah kaca.

Partikel-partikel di udara dan emisi aeresol akan menghambat kejadian

atas karena betindak penyaringan yang mengalami sinar matahari sampai ke bumi.

Peningkatan kekeruhan sebanyak 25 % akan mengimbangi kenaikan konsentrasi

100 % CO2. Disamping itu suhu tinggi akan menaikkan jumlha uap sehingga

terbentukalah awan. Awan ini akan memantulkan pula sinar matahari sebelum

sampai sampai ke bumi. Sisa hutan yang ada akan juga berpengaruh kepada

kondisi di kemudian hari, peningkatan CO2 akan mendorong pertumbuhan

tanaman lebih cepat, kenaikan fotosintesis akan mengurangi CO2 lebih banyak.

Satu hal yang pasti ialah bahwa permainan manusia menganggu kesetimbangan

biologi geokimia akan mencelakakan kehidupan di dunia. Karena fotosintesis

sekitar 40 milyar ton CO2 di ubah menjadi senyawa karbon lebih besar setiap

tahun. Tetapi pemakaian CO2 kecepatannya berbeda untuk berbagai tempat di

(18)

ketahui hal-hal di bawah ini perubahan kegiatan kehidupan akan menurunkan

konsentasi CO2 sebanyak 15 Bpj ataupun menaikkan sampai di atas 400 Bpj.

Gas CO2 mempunyai sifat keasaman, maka akan lebih menjadi rumit

dalam menghitung kelarutannya dalam air dibandingakan gas-gas yang sukar

bereaksi seperti O2, N2. Karbondioksida CO2 mempunyai pengaruh snagat penting

terhadap sifat sifat kimia air. Banyak mineral yang di endapkan sebagai garam

Gambar

Tabel 2.2 : Kelarutan CO2 Dalam Air

Referensi

Dokumen terkait

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

Apakah kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern baik secara parsial maupun

Tiap perbuatan yang dilakukan oleh siapapun dalam hal ini menambah atau memindahkan Merek Negara yang asli atau tanda pembuat yang dikehendaki oleh, di dalam, pada atau

Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara

Rainfall intensity and soil characteristics are related to soil erosion and runoff The objective of this research was to study the relationship of rainfall intensity, soil erosion

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara

Salah satunya adalah penelitian Ardiagarini (2010) yang menganalisis dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan target tahun 1997-2009, hasilnya

Menurut kriteria wujudul hilal dengan prinsip seluruh Indonesia atau tinggi minimal 2 derajat (PERSIS), 1 Syawal 1427 jatuh pada 24 Oktober 2006. Namun, kriteria imkan rukyat LAPAN