• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Milyardi* Hasim Purba**

Sinta Uli***

Transportasi udara merupakan satu sarana transportasi menggunakan jalur udara, sarana ini lazim disebut dengan penerbangan. Peningkatan jumlah penumpang tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan di bandara. Penulis tertarik dalam bentuk skripsi dengan judul : aspek hukum peningkatan pelayanan jasa bagi penumpang pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu). Adapun dasar hukumnya adalah Perlindungan Konsumen memberikan banyak hak kepada penumpang pesawat, Perhubungan udara Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar pelayanan penumpang angkutan udara dalam negeri di dalam pesawat. Permasalahan antara lain bagaimanakah pengaturan fasilitas dan pelayanan penumpang di bandar udara kuala namu, bagaimanakah tanggungjawab bandar udara Kuala Namu terhadap pelayanan jasa bagi penumpang penerbangan dan bagaimanakah aspek hukum pelayanan jasa bagi penumpang pesawat.

Metode penulisan yang dipergunakan adalah penulisan normatif. Sumber data sekunder yang terdiri dari Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder dan Bahan Hukum Tersier. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan dan Penelitian dilapangan. Analisa data yang digunakan penelitian ini adalah diskriptif analisis.

Berdasarkan hasil skripsi diketahui bahwa pengaturan mengenai fasilitas dan pelayanan penumpang di bandar udara kuala namu diatur dala penumpang pesawat, mengatur hak-hak yang dimiliki. Penumpang yang memiliki keterbatasan fisik atau difabel berhak mendapatkan pelayanan khusus, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan udara Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar pelayanan penumpang angkutan udara dalam negeri di dalam pesawat, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 31 Tahun 2013 tahun Program Keamanan Penerbangan Nasional. Tanggungjawab Udara Kuala Namu Terhadap Pelayanan Jasa Bagi Penumpang pesawat berupa mengganti kerugian (to compensate the demage). Pemberian ganti kerugian yang wajib diberikan oleh penumpang atas pelayanan jasa yang ditawarkan mengalami keterlambatan penerbangan beragam tergantung dari lamanya pelayanan jasa yang terjadi. Mengenai pemberian ganti rugi per penumpang tergantung kebijakan yang telah ditentukan oleh Bandar Udara Kuala Namu yang bersangkutan.

Kata kunci : Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi, perjanjian pengangkutan

*Mahasiswa, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **Pembimbing I, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ***Pembimbing II, Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model make a match dengan siswa yang diajar menggunakan metode

Apakah ada hubungan antara jenis sumber air bersih yang digunakan untuk mencuci alat makan dan alat masak dengan kejadian diare pada balita di Wilayah kerja

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Biro-Biro dan Pusat-Pusat di Sekretariat Jenderal Kecuali Pusat K3,

Bahasan yang diuraikan pada penulisan ini adalah pembuatan suatu aplikasi berbasis web sebagai media informasi, yang ditujukan untuk pengguna yang mengakses situs ini. Aplikasi

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penataan ruang kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kawasan agropolitan yang berada dalam 1 (satu) kabupaten diatur

Majalah dinding online adalah salah satu solusi yang dapat menjawab masalah diatas, untuk implementasi dapat digunakan bahasa pemrograman script server side PHP (Personal Home

Penulis menganalisis ketiga metode tersebut, untuk memperoleh metode yang paling baik dalam mengidentifikasi bentuk objek yang menyerupai atau paling mendekati bentuk

[r]