• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Terhadap Pendapatan Petani di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Terhadap Pendapatan Petani di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam pembangunan

perekonomian nasional diantaranya sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku

industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber mata pencaharian

dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

pendorong pengembangan ekonomi kerakyatan. Berbagai peran strategis tersebut

sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempercepat pertumbuhan ekonomi,

mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara

keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Pada saat ini total luas areal padi di Indonesia mencapai 12.879.039 ha

dengan produksi mencapai 65,98 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 1,58

juta ton (2,46 persen) dibandingkan produksi Tahun 2009. Kenaikan produksi

diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 234,54 ribu hektar

(1,82 persen) dan produktivitas sebesar 0,31 kuintal/hektar (0,62 persen)

(BPS, 2010).

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (2014) bahwa luas lahan

pertanian di Sumatera Utara berfluktuatif, sedangkan produksi dan produktifitas

tanaman padi terus mengalami peningkatan dari Tahun 2006 sampai dengan

Tahun 2013. Data luas lahan, produksi, dan produktivitas padi di Sumatera Utara

dapat lihat pada Tabel 1.

(2)

Tabel 1. Data Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas di Daerah Sentra Produksi Padi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

Tahun Luas Panen(Ha) Produksi(Ton) Produktivitas(Ku/Ha)

2006 705.023 3.007.636 42,66

Sumber: BPS Sumatera Utara (2014)

Provinsi Sumatra Utara mencatat Angka Sementara produksi padi tahun

2012 naik sebesar 3.715 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dibandingkan

dengan produksi Angka Tetap (ATAP) 2011 mencapai 3,6 juta ton GKG

disebabkan meningkatnya luas panen sebesar 7.552 ha dan peningkatan

produktivitas hasil per hektar sebesar 0,94 kw/ha. Kabupaten-kabupaten yang

memberikan kontribusi produksi padi paling besar dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Produksi di Daerah Sentra Produksi Padi Sumatera Utara Tahun 2010-2011

No. Kabupaten/Kota Produksi (ton)

2010 2011

1.. Simalungun 461,294 511,048

2. Deli Serdang 427,104 448,508

3. Serdang Bedagai 377,943 341,508

4. Langkat 329,601 377,466

5. Labuhanbatu Utara 198,284 158,519

6. Mandailing Natal 177,578 157,257

Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara (2011)

Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu sentra produksi padi

di Propinsi Sumatera Utara yang mendapatkan program Peningkatan Produksi

Beras Nasional (P2BN) sejak Tahun 2009. Program P2BN adalah salah satu

(3)

rangka program ketahanan pangan melalui pendekatan intensifikasi pertanian.

Sebagai program intensifikasi pertanian tentu saja membawa teknologi baru dalam

pelaksanaannya. Teknologi yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan

produksi, produktivitas dan pendapatan petani.

Dalam rangka mendukung program Peningkatan Produksi Beras Nasional

(P2BN), Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara menargetkan peningkatan

produksi padi di tahun 2012 sebanyak 192.889 ton atau setara dengan 105.588 ton

beras. Hal ini sesuai dengan Naskah Kesepahaman antara Dinas kabupaten

Labuhanbatu Utara dengan Dinas Pertanian Sumatera Utara, Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara dan Badan Koordinasi Penyuluh

Pertanian (Bakorluh) Sumatera Utara, tentang Rencana Kinerja Tahunan Dinas

Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara yang ditandatangani pada Desember

2011 oleh masing-masing pihak yang bersangkutan. Bantuan pemerintah kepada

petani melalui program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) ini adalah

BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul), BLP (Bantuan Langsung Pupuk) serta

adanya Laboratorium lapang sebagai lahan sawah percontohan bagi petani untuk

meningkatkan produksinya.

Dalam berusahatani, petani pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh

produksi dan sejumlah penerimaan serta pendapatan yang maksimal untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, sebagian besar petani belum mampu

meraih pendapatan yang optimal. Seperti halnya petani padi, salah satu faktor

yang menyebabkan pendapatan mereka belum optimal adalah sebagian besar

petani menjual hasil usahatani padinya secara tebasan. Kondisi petani padi saat ini

(4)

hal tenaga kerja terkadang merupakan satu-satunya faktor produksi yang

digunakan, dan mutu produksi yang rendah. Selain itu posisi tawar menawar yang

rendah jika dibanding pedagang atau usaha-usaha diluar sektor pertanian,

sehingga berdampak pada pendapatan petani masih rendah dan membuat petani

menjadi pihak yang dirugikan. Kondisi petani demikian menimbulkan

permasalahan seperti hasil produksi yang rendah yang tidak diimbangi dengan

benih yang bermutu tinggi. Selain itu posisi tawar menawar yang rendah jika

dibanding pedagang atau usaha-usaha diluar sektor pertanian, sehingga

berdampak pada pendapatan petani yang masih rendah dan membuat petani

menjadi pihak yang dirugikan (Rohela, 2008).

Pada umumnya petani, dalam hal ini petani padi ketika menjual hasil

usahataninya tidak memiliki posisi tawar yang kuat. Hal ini sangat dipengaruhi

oleh produksi yang bersifat musiman, rentan terhadap risiko alam, kemampuan

menyimpan produk rendah, desakan kebutuhan likuiditas cukup tinggi,

karakteristik petani yang mengusahakannya. Usaha meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani, sering dihadapkan pada permasalahan pengetahuan petani

yang relatif rendah, keterbatasan modal, lahan garapan yang sempit serta

kurangnya ketrampilan petani yang nantinya akan berpengaruh pada penerimaan

petani (BPTP, 2011).

Pemerintah membuat program P2BN untuk meningkatkan produksi padi

yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani. Pelakasanaan tentang

P2BN perlu untuk diteliti lebih lanjut agar dapat dilihat bagaimana pengaruh riil

program P2BN terhadap pendapatan petani. Berdasarkan hal tersebut,maka

(5)

petani di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhan Batu

Utara.

1.2. Identifikasi Masalah

Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) adalah salah satu

manivestasi dari program pemerintah untuk meningkatkan produksi padi. Aek

Natas merupakan salah satu kecamatan Sentra Produksi padi di Kabupaten

Labuhanbatu Utara yang terdiri dari 12 Desa, dimana salah satu desanya yaitu

Terang Bulan sejak tahun 2009 selalu mendapatkan program P2BN. Keberhasilan

program ini bukan hanya dilihat dari peningkatan produksi dan produktivitas padi

tetapi harus diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Berdasarkan uraian

pada latar belakang dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan biaya produksi padi sawah sebelum dan sesudah P2BN

di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara?

2. Apakah ada perbedaan produksi dan produktivitas padi sawah sebelum dan

sesudah P2BN di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Kabupaten

Labuhanbatu Utara?

3. Apakah ada perbedaan pendapatan petani padi sawah sebelum dan sesudah

P2BN di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu

(6)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis perbedaan biaya produksi padi sawah sebelum dan

sesudah P2BN di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas Kabupaten

Labuhanbatu Utara.

2. Untuk menganalisis perbedaan produksi dan produktivitas padi sawah

sebelum dan sesudah P2BN di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas

Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3. Untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani padi sawah sebelum dan

sebelum dan sesudah P2BN di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas

Kabupaten Labuhanbatu Utara.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintahan Daerah Kabupaten

Labuhanbatu Utara terutama para pengambil kebijakan, keputusan maupun

pelaksanaan pembangunan daerah dalam mengevaluasi keberhasilan

program P2BN di lapangan sehingga dapat bermanfaat khususnya petani

sawah dalam meningkatkan pendapatan

2. Sebagai bahan referensi bagi POPT-PHP dan Penyuluh Pertanian Lapang

dalam upaya mendukung program P2BN sehingga dapat meningkatkan

produksi dan pendapatan petani sawah di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Gambar

Tabel 1. Data Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas di Daerah Sentra Produksi Padi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil sosialisasi kegiatan yang dilakukan oleh pejabat di lingkungan UPTD pendidikan Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes kemudian didapatkan lima lembaga

lain.Sebenarnya di Jepang tidak ada tanda batasan yang mengatur arah antrian tetapi mereka bisa mengaturnya sendiri dengan rapi karena kebiasaan budaya mengantri

Cambridge International AS & A Level Physical Education 9396 syllabus Syllabus aims and assessment objectives Syllabus for examination in 2019..

Terjadi karena obstruksi total saluran napas sehingga udara tidak dapat masuk ke parenkim distal, akibatnya oksigen yang terjerat akan diabsorbsi

Sedangkan menurut Aninomous (Wantah, 2005: 140) mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu cara untuk membantu anaka agar dapat mengembangkan pengendslisn diri. Dalam

Arti “Tindak Pidana Korupsi” telah dirumuskan secara normatif dan tegas dalam Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 dengan pengertian adalah “Perbuatan –

Chrismastuti, SE., M.Si., Akt selaku dosen pembimbing, yang sangat baik dalam membimbing dan memberikan dukungan kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi ini.. dan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lisan siswa melalui kegiatan show your self dengan metode percakapan pada siswa kelompok A PAUD Istiqomah