BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Bidang pendidikan merupakan aspek utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Secara filosofis pendidikan merupakan proses kemanusiaan yang diperlukan untuk memberikan kesempatan pada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan juga dapat menjadikan manusia memiliki berbagai kemampuan kemanusiaan untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan kehidupan (Gaffar, 2001,:14). Pendidikan akan membentuk sebuah budaya masyarakat tertentu. Budaya adalah dasar terbentuknya kepribadian manusia, dari budaya dapat terbentuk identitas manusia, identitas suatu masyarakat dan identitas bangsa. Budaya itu pula membawa seseorang memasuki budaya global dalam dunia terbuka dewasa ini. Oleh kerena itu, pemerintah harus menjadikan pendidikan sebagai solusi pembangunan bangsa. Indonesia baru yang kita cita-citakan adalah suatu negara dan masyarakat yang mampu bekerjasama, menghargai, bermoral, dan menciptakan kreasi positif untuk memajukan negara. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Bagaimana kondisi pendidikan di
Indonesia yang dikirim ke Malaysia untuk melakukan pengajaran. Kondisi negara juga sedang berkembang pesat, dengan kualitas sumber daya alam yang mendukung maka bangsa kita sangat strategis untuk dijadikan referensi dalam pendidikan. Namun kondisi krisis saat ini sangat berimplikasi bagi proses pendidikan. Masyarakat merasa pendidikan tidak penting, hal ini dapat dilihat dengan jumlah peserta didik yang rendah, banyaknya pengagguran usia sekolah, dan menurunnya moralitas bangsa. Moralitas bangsa merupakan hal yang sangat substantif dalam membangun sumber daya manusia. Salah satunya proses pendidikan adalah pembelajaran.
Media televisi merupakan media pembelajaran tiga dimensi yang sangat efektif untuk membantu peningkatan pengetahuan siswa (Mulyono, 1980: 10-12). Media televisi sangat membantu siswa dalam menampilkan gambar gerak dan benda-benda yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Sejak tahun 1999, Habibie sangat mendukung bahkan memberikan jaminan kebebasan kepada pers. Kondisi demikian merupakan kemajuan dalam demokrasi. Setelah itu bermunculan banyak media massa cetak dan elektronik baru. Hal ini ditandai pada tahun 2000 mengudara 2 stasiun televisi baru yaitu: Metro TV dan Trans TV, serta pada tahun berikutnya disusul TV 7 dan LATIVI.
Televisi sebagai salah satu media massa elektronik, memiliki beberapa kelebihan dalam penyajiannya. Kelebihannya adalah televisis dapat meguasai jarak dan ruang. Televisi dapat menjangkau massa yang banyak dan informasi yang disampaikan sangat aktual. Televisi juga mempunyai daya tarik yaitu: informasi atau berita yang disampaikan lebih singkat, jelas, dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi (Kuswandi, 1996).
Perkembangan televisi begitu pesat, dengan banyaknya pilihan tayangan di berbagai stasiun televisi maka mempengaruhi pola hidup masyarakat. Televisi akan menimbulkan dampak positif dan negatif bagi penontonnya. Maraknya tayangan yang bersifat kekerasan pada televisi dikhawatirkan akan menimbulkan tindakan agresif pada anak-anak. Tayangan-tayangan yang mengandung unsur pornografi diduga sebagai penyebab meningkatnya kasus perkosaan dan perilaku seks bebas. Tayangan-tayangan televisi menampilkan trend-trend aktual seperti model pakaian, model rambut, selera musik, tempat-tempat gaul, dan lainnya yang kemudian ditiru.
program acara apa yang dapat menarik perhatian penonton. Oleh karena itu produser TV membuat satu program talk show yang diharapkan mendapatkan persepsi yang baik dari masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui frekuensi menonton dan persepsi masyarakat tentang program acara TV. Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya yang kemudian diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, sehingga terjadilah proses psikologis. Dari sini, individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya. Sedangkan program acara televisi adalah mata acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi ,baik harian, mingguan, tengah bulanan, bulanan, triwulan, tengah tahun dan tahunan
Siswa berinteraksi sosial tidak hanya dengan televisi, tetapi juga dengan keluarga dan lingkungannya. Tayangan televisi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perubahan perilaku remaja. Tayangan televisi dan kebiasaan menonton acara informasi merupakan dua faktor yang saling berhubungan untuk mempengaruhi perilaku remaja. Tayangan televisi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Acara pendidikan, yaitu : jenis acara yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pemirsa. Acara pendidikan di televisi dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah dan luar Pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah meliputi acara pengetahuan pelajaran sekolah (Matematika, IPA, dan yang lainnya) dan cerdas cermat. Acara pendidikan luar sekolah meliputi acara ceramah agama.
2. Acara Informasi, yaitu : jenis acara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemirsa, contohnya : berita, informasi mengenai kesehatan, informasi mengenai profil tokoh, dan film dokumenter.
3. Acara hiburan, yaitu jenis acara yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, berupa film, sinetron, kuis, drama, komedi, musik, dan lain-lain.
juga harus mengetahui pengaruh lingkungannya untuk peningkatan pengetahuan. Dewi (1992) mengatakan bahwa televisi membawa pengaruh positif bagi aspek pengetahuan pelajar sekolah. Menurut penelitian Hapsari (1995) menunjukkan bahwa frekuensi menonton film sangat mempengaruhi pengetahuan siswa seperti siswa menonton film horor dapat mempengaruhi pengetahuan dan persepsi siswa tentang kenyataan dunia supernatural disekitarnya.
Kuswandi dalam Wini (1999:11) mengatakan bahwa terdapat beberapa efek dan dampak yang ditimbulkan oleh media massa khususnya tayangan televisi terhadap pemirsa, sebagai berikut:
1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang (pemirsa) untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsanya.
2. Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada trend aktual yang ditayangkan televisi, contohnya model pakaian, medel rambut, gaya hidup, dan lain-lain.
3. Dampak Perilaku, yaitu: proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi, kemudian deterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
survey yang dilakukan terhadap anak-anak di Amerika Serikat menemukan bahwa setengah dari anak-anak tersebut memiliki televisi sendiri di kamar mereka. Ini mengakibatkan sebagian besar hari mereka dihabiskan di kamar dengan menonton acara televisi. Program televisi yang makin bervariatif menyebabkan mereka melupakan kebutuhan akan pendidikan mereka. Televisi seakan magnet bagi setiap orang untuk menontonnya. Orang akan mampu melupakan kegiatannya demi menonton sebuah tayangan televisi favoritnya. Inilah salah satu dampak buruk dari sekian dampak buruk televisi bagi masyarakat kita.
Televisi sebagai media massa yang notabenenya sebagai perangkat sosial yang berpengaruh besar terhadap kesehatan sosial masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru. Tayangan program televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film bahkan iklan sekalipun turut serta mengatur dan mengubah life style di masyarakat. Informasi yang diberikan televisi seperti program berita tentang politik, budaya, ekonomi maupun sosial masyarakat dari suatu negara layaknya hanya hiburan dan permainan publik belaka. Kenyataan di dalamnya telah diubah dengan “sesuatu” yang maya. Namun tak sedikit pula pemerhati acara televisi
yang “sehat” menemukan dampak positif dari tayangan televisi. Televisi juga bisa
semua itu hanya kepentingan politik dan “matreisme” dari kalangan tertentu
belaka. Televisi tetap menjadi suatu kenyataan yang semu bagi kita semua. Semua ini membuktikan kalau media televisi sudah semakin “parah” mempengaruhi kerja
otak masyarakat.
menjadi sumber motivasi kita, karena beberapa acara TV suka menayangkan tokoh tokoh inspriratif ataupun motivator motivator terkenal yang dapat membangun motivasi kita.
Setelah beberapa dampak positif, ternyata tv juga memiliki dampak negatif yang dapat merusak masyarakat. Yang pertama adalah media penyebaran pornografi. Sekarang ini segala informasi sangat mudah di akses, kebebasanya pun sudah sangat sulit di kontrol. Tayangan TV pun juga banyak yang memiliki unsur pornografi, misalnya saja tokoh kartun yang biasanya di senangi anak –anak sekarang malah memakai baju yang terbuka. Lalu banyak juga adegan adegan di film ataupun kartun yang menampilkan adegan yang tidak pantas. Yang ke dua adalah tv dapat membuat kita lebih konsumtif. Dengan memaksimalkan gambar bergerak dan suara yang jernih, iklan iklan di TV mampu membuat kita lebih tergoda membeli produk mereka karena iklan mereka di kemas secara menarik. Yang ketiga adalah perilaku malas, jika mulai kecil anak di ajarkan untuk menonton tv pastinya sampai besar pun anak akan terbiasa menonton tv lama lama, sehingga menunda nunda pekerjaan. Bahkan TV bisa menyebabkan obesitas karena si penonton tidak melakukan kegiatan selain menonton TV. Yang ke empat adalah menurunya kualitas masyarakat yang di sebabkan tontonan yang kurang bermutu.
manfaatnya, hanya untuk lelucon saja. Lalu ada juga sinetron sinetron yang menampilkan kekerasan sehingga mudah di tiru. Sekarang acara yang mendidik malah kurang laku dan kalah pamor dari acara joged joged yang tidak memiliki manfaat sama sekali. Hal ini bisa menjadi pembodohan bagi masyarakat kita.
Sayangnya acara TV sekarang tidak di lihat dari dampak positif atau negatifnya dari sebuah acara itu, tapi malah di lihat dari segi rating yang memberikan keuntungan sepihak saja. Dari rating biasanya media tv bisa mendapatkan iklan yang menguntungkan. Semakin banyak yang menonton, maka semakin tinggi rating, dan semakin tinggi rating, maka semakin banyak pula yang menawarkan kerja sama iklan.
Meskipun sekarang telah mewabahnya demam internet dimana mana, nyatanya TV tidak tergeser. Meskipun banyak orang yang suka streamin tv, tapi lebih enak menonton dari TV nya langsung. Acara acara tv pun semakin interaktif dan menghibur sehingga tidak kalah dari internet. Karena tv mudah di operasikanya maka smeua kalangan pun bisa menerima tv dengan mudah, beda halnya dengan internet yang malah banyak orang yang belum bisa mengoprasikanya.
penerimaan visual dan audio dalam suatu jarak tertentu melalui gelombang radio). Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh.
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana seperti yang
dikemukakan Bittner (1980: 10) “Mass communication is message communicated
trough a mass medium to a large of people” (komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Ini berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak sangat berkaitan satu sama lain.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa feedback masyarakat sebagai komunikan juga penting bagi perkembangan informasi dan pemaketan program televisi itu sendiri. Ini terbukti dengan maraknya saluran interaktif dalam acara-acara televisi seperti talk show ataupun program kuis. Ini menandakan antara televisi dan masyarakat ada suatu benang merah di mana antar-keduanya. Dalam psikologi komunikasi, hal tersebut merupakan efek psikologi pada peristiwa komunikasi massa. Menurut Cassata dan Asate (1979: 12), bila arus komunikasi hanya dikendalikan oleh komunikator, situasi akan menunjang persuasi yang efektif. Sebaliknya bila khalayak dapat mengatur arus informasi, situasi komunikasi akan mendorong belajar yang efektif.
selalu update mengenai perkembangan politik Negara, tetapi di lain pihak, pemangakasan kenyataan yang sebenarnya telah membodohkan masyarakat itu sendiri. Masyarakat bisa saja berkomentar sesuai apa yang ditayangkan di televisi, tetapi mereka bisa saja salah berkomentar karena hal sebenarnya telah terkontaminasi dengan kepentingan money oriented pemilik acara. Inilah yang membuat masyarakat telah “dibodohi”.
Televisi sebagai media massa dalam komunikasi massa tidak terlepas dari dampak yang terjadi di masyarakat. Pengaruh-pengaruh televisi bisa berarti sebagai efek komunikasi massa. Donald K. Robert (Schramm dan Roberts: 1977) menyatakan bahwa efek ini hanyalah perubahan perilaku masyarakat setelah merekam pesan media massa. Berarti fokusnya pada pesan yang dibawa media. Beda halnya dengan McLuhan yang berpendapat bahwa efek yang timbul adalah medianya itu sendiri. “The medium is the message”. Media massa sendiri adalah
pesan jadi yang mempengaruhi kita bukanlah pesan yang disampaikan media melainkan medianya itu sendiri.
Namun tetap saja bahwa kehadiran media massa baik itu fisisnya maupun isinya membawa pengaruh atau efek bagi masyarakat. Efek-efek tersebut disebutkan oleh Steven H. Chaffee dalam lima poin yaitu efek ekonomis, efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu dan efek perasaan orang terhadap media. Berdasarkan teori uses and gratification, perbedaan motif dalam konsumsi media massa juga menyebabkan kita bereaksi pada media massa secara berbeda pula. Teori ini setidaknya menjelaskan bahwa masyarakat kebanyakan menggunakan media massa sebagai pemuas kebutuhan. Karena sifatnya hanya memenuhi keinginan nafsu tanpa disertai pemikiran yang mendalam, pengaruh-pengaruh mediapun mudah masuk ke dalam pikiran masyarakat.
ditayangkan televisi punya pengaruh baik dan tidak baik bagi pemirsa. Berbagai persepsi dan perspektif akan muncul pada diri masyarakat setelah menonton sebuah acara televisi. Banyak riset yang dilakukan di banyak negara menemukan pengaruh buruk televisi terhadap kesehatan sosial masyarakat. Indonesia sebagai negara yang berkembang, mempunyai arus komunikasi yang seakan tak terbatas keluar masuk ke dan dari masyarakat. Pengaruh negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika juga turut serta di dalamnya. Informasi dan komunikasi tersebut sampai ke masyarakat melalui televisi. Tayangan televisi pun semakin berani dengan hadir 24 jam non stop. Dapat dipastikan apa yang telah dibawa oleh pesan televisi baik yang positif maupun negatif terserap lebih dari setengahnya oleh masyarakat.
Group, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
Tayangan Hitam Putih memiliki fungsi komunikasi massa. Fungsi dari komunikasi massa itu sendiri seperti dikemukakan oleh Effendy (2011:31) yakni untuk menyiarkan informasi (to inform) yakni dimana setiap penayangannya narasumber yang dihadirkan memberikan informasi tentang tema atau masalah yang diperbincangkan, untuk mendidik (to educate) yakni disetiap penayangannya ada pesan yang bisa diambil dan dipilah dari beberapa narasumber yang diundang, dan untuk menghibur (to entertain) yakni narasumber atau bintang tamu yang dihadirkan selalu up to date dengan isu yang terjadi di Indonesia
banyak menyiarkan produk acara lokalbermutu daripada film - film impor yang tidak sesuai dengan kepribadian orang Indonesia
Hitam Putih adalah sebuah acara gelar wicara yang ditayangkan Trans7. Acara ini dibawakan oleh mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier. Setiap acaranya menyampaikan tema-tema inspiratif yang dibawakan secara santai. Bintang tamu seringkali dibuat tidak berdaya ketika diberi pertanyaan-pertanyaan Deddy Corbuzier yang kritis. Pada tahun-tahun awal, Deddy Corbuzier seringkali menyelipkan aksi-aksi sulapnya yang khas pada salah satu segment di acara ini. Namun belakangan Hitam Putih lebih fokus pada tema dan pemikiran terhadap fenomena yang diangkat dalam episode kali itu. Sifat Deddy yang spontan dan apa adanya seringkali mengundang gelak tawa dan menjadikan acara ini menarik.
Hitam Putih adalah sebuah acara gelar wicara yang ditayangkan Trans7. Acara ini dibawakan oleh mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier. Setiap acaranya menyampaikan tema-tema inspiratif yang dibawakan secara santai. Bintang tamu seringkali dibuat tidak berdaya ketika diberi pertanyaan-pertanyaan Deddy Corbuzier yang kritis. Pada tahun-tahun awal, Deddy Corbuzier seringkali menyelipkan aksi-aksi sulapnya yang khas pada salah satu segment di acara ini. Namun belakangan Hitam Putih lebih fokus pada tema dan pemikiran terhadap fenomena yang diangkat dalam episode kali itu. Sifat Deddy yang spontan dan apa adanya seringkali mengundang gelak tawa dan menjadikan acara ini menarik.
Dengan format mind reading, narasumber dan bintang tamu secara tidak langsung dibuat tidak berdaya ketika “dicecar” berbagai pertanyaan oleh sang host acara
Deddy Corbuzier yang memaksa mereka blak-blakan dalam memaparkan kehidupan pribadinya tanpa disadari.
Aksi-aksi menarik khas Deddy Corbuzier seringkali juga diselipkan di setiap segmen talkshow ini. Kejahilan, keahlian dan ketajaman Deddy dalam membaca dan mengatur permainan pikiran akan mengundang gelak tawa. Tak jarang pula, bintang tamu dibuat terharu dan menitikkan air mata saat mencurahkan isi hati mereka. Di akhir acara, seperti biasanya Deddy Corbuzier menyampaikan quote atau kutipan sebagai penutup dan kesimpulan dari topik yang diangkat dalam episode tersebut.
Pada Kamis 16 Januari 2014, Deddy Corbuzier mengumumkan bahwa Hitam Putih di Trans7 resmi berakhir. Tanpa memaparkan alasan yang jelas, host acara Hitam Putih ini melalui akun twitternya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia jika Hitam Putih tak bisa ditayangkan lagi. Namun menurut sumber yang beredar, salah satu alasan kuat mengapa Hitam Putih berhenti ditayangkan karena acara talkshow ini kehilangan share dan rating.
penghargaan bergengsi Panasonic Gobel Awards selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2011 hingga 2014 dalam kategori Program Talkshow Hiburan.
Hitam Putih adalah sebuah program acara besutan Trans 7 yang bergenre talkshow. Dengan Dedy Corbuzier sebagai pembawa acara, talkshow ini akan dibumbui dengan permainan pikiran atau mind games ala Dedy Corbuzier untuk mengorek rahasia bintang tamu. Hitam Putih mengungkap rahasia bintang tamu yang dihadirkan dengan menggunakan permainan atau trik yang digunakan oleh Dedy Corbuzier. Program acara ini muncul sejak bulan Oktober 2010, menggantikan beberapa program yang kurang diminati dan pernah ditayangkan pada jam yang sama. Memang pihak Trans 7 nampak kerap kali mengubah tayangan yang disiarkan pada jam tersebut karena dirasa kurang menarik bagi penontonnya.
Program ini sengaja ditayangkan pada jam tersebut mengingat jam tersebut merupakan prime time. Program ini juga tidak mungkin ditayangkan pada jam yang terlalu malam karena akan mengganggu jam acara Bukan Empat Mata yang juga berating tinggi. Di samping itu, akan terjadi kebosanan jika menonton talkshow dalam jangka waktu yang lama.
Dalam jangka waktu enam bulan, tak dinyana program talkshow ini terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati masyarakat.
belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti aktualitas pemberitaan. Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani mengikuti agenda setting media. Seperti contohnya, media terakhir kali tengah ramai memberitakan tutup usianya aktris, model, dan anggota DPR, Adjie Massaid. Kala waktunya dirasa tepat, maka Hitam Putih berhasil menampilkan episode berjudul “Tribute to Adjie
Massaid”.
Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan. Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.
Beberapa penghargaan yang diperoleh acara ini adalah :
Tabel 1.1. Penghargaan yang diperoleh acara Hitam Putih
Tahun Award Kategori Hasil
ini dapat memotivasi seluruh bagian dalam Hitam Putih untuk semakin berkarya dan memperbaiki apa yang perlu dikembangkan dalam program acara tersebut. Bacaan popularitas :
Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan. Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.
Tentu saja program talkshow ini populer. Kita dapat mengetahui kepopuleran itu dari jumlah pengikutnya di jejaring sosial resmi milik Hitam Putih. Jumlah pengikut jejaring sosial Hitam Putih dapat dikatakan banyak untuk ukuran program yang belum berusia satu tahun. Pada Facebook, pengikut Hitam Putih terhitung sebanyak 2794, sedangkan Twitter mencapai 59.593.
Meskipun rating program acara ini tinggi, sayangnya belum didapatkan data statistik yang jelas mengenai rating Hitam Putih dari website AC Nielsen. Kontinuitas ke depannya :
Masa depan Hitam Putih ke depannya akan gemilang sebab ia memiliki konsep yang menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya. Terlebih animo masyarakat terhadap program ini sudah mulai dapat dibaca. Penghargaan pertelevisian ternama pun mulai memasukkan Hitam Putih dalam jajaran nominasinya, yang artinya Hitam Putih punya tempat di masyarakat.
yang bisa datang dari stasiun televisi lain. Kompetitor itu akan menampilkan konsep baru yang mungkin lebih menarik dibandingkan Hitam Putih, pada jam tayang yang sama pula. Dengan demikian, Hitam Putih harus mulai belajar bertahan dari sekarang jika tak mau digempur oleh acara lain.
Hitam Putih perlu juga membaca keinginan pemirsa. Maksudnya agar tim produksi dapat mengetahui kebosanan pemirsa agar dapat bertahan lama. Kita bisa belajar dari talkshow Bukan Empat Mata. Pada awalnya, acara ini sangat jaya bahkan mendapatkan rating yang bisa dibilang meledak. Ia masuk dalam beberapa nominasi bergengsi. Semua penonton menyukai acara ini. Lama kelamaan, penonton mulai bosan. Maka tim Hitam Putih perlu melakukan inovasi-inovasi untuk mencegah penonton bosan.
Sesungguhnya genre program Hitam Putih ini biasa saja. Yang tak biasa adalah bagaimana pengemasan konsep acaranya. Di sini ada talkshow, sulap, kata-kata mutiara, dan humor meskipun sedikit dan tidak seperti Bukan Empat Mata. Penonton seperti mendapatkan paket hiburan yang lengkap dalam Hitam Putih. Menonton talkshow, iya. Menonton lawak, iya. Menonton sulap, juga iya.
Keunggulan lain dari program ini ialah Deddy tampil dengan ilmu psikologinya sehingga ia tampil atraktif dengan bintang tamu. Dedy sering mengerjai bintang tamunya hingga bintang tamunya terjebak dengan pertanyaannya. Meskipun berpredikat mentalis, aksi Deddy kerap mengundang gelak tawa.
Pada setiap episode, Deddy memberikan aksi sulap kepada bintang tamu dan mengajarkan trik sulap kepadanya. Dedy juga dapat membuka fakta-fakta bintang tamu yang belum dibahas di acara lain. Dedy juga lihai dalam memutar-mutar pikiran bintang tamu agar berkata sesuai dengan yang dikehendakinya. Pertanyaan Deddy bahkan cenderung tajam.
Beranjak dari keadaan di atas, Peneliti ingin melihat bagaimana persepsi siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan terhadap Tayangan Acara Hitam Putih yang disiarkan Trans TV bagaimana persepsi siswa setelah menyaksikan tayangan tersebut. Dalam penelitian ini, siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan dipilih sebagai objek penelitian karena dinilai siswa tersebut berada pada hobi yang sama yaitu sebagian besar menyukai acara yang ditayangkan di TV termasuk tayangan Acara Hitam Putih.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana Persepsi Anak Tentang Program Acara Tv (Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Anak Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan)
1.2 Rumusan Masalah
Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas, yaitu :
a. Kualitas atau nilai dari tayangan Tayangan Acara Hitam Putih yang terbatas pada kredibilitas, konteks, isi, kejelasan dan kapabilitas.
b. Persepsi tentang tayangan Tayangan Acara Hitam Putih yang terbatas pada seleksi, interpretasi dan respon.
c. Objek penelitian ini adalah siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan. d. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Februari 2014 – selesai. 1.4 Tujuan Masalah dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Anak Tentang Program Acara TV (Studi Korelasi Tentang Hubungan Persepsi Siswa Dengan Tayangan Acara Hitam Putih Pada Siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
2. Secara teoritis, penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti serta mahasiswa ilmu komunikasi khususnya FISIP USU