• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Bengkuang (Pachyrrizus erosus (L.) Urban) Terhadap Beberapa Dosis Pupuk Kalium dan Jarak Tanam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Bengkuang (Pachyrrizus erosus (L.) Urban) Terhadap Beberapa Dosis Pupuk Kalium dan Jarak Tanam"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanaman bengkuang oleh IPGRI (International Plant Genetic Resources Institute) dikategorikan sebagai salah satu tanaman yang terabaikan dan belum termanfaatkan. Bengkuang adalah salah satu tanaman legum yang menghasilkan umbi akar yang dapat dikonsumsi. Sejauh ini umbi bengkuang di Indonesia hanya dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi segar padahal sebenarnya memiliki potensi industri yang cukup besar (Sorensen, 1996).

Umbi bengkuang biasanya dikonsumsi mentah dalam salad sayuran maupun buah, dan disukai karena aromanya yang ringan disertai tekstur renyah sukulen sehingga sering juga dimakan sebagai kudapan. Umbi bengkuang mengandung kalori yang rendah; kurang dari 10 % karbohidrat, serta protein 1 % dari bobot segar. Polong dan biji matang mengandung rotenon yang memiliki sifat insektisida (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Dari hasil analisis diketahui bahwa 100 gram umbi bengkuang segar mengandung 2,1 g – 10,7 g pati dan 1 g – 2,2 g protein (Sorensen, 1996). Menurut Karuniawan (2004), jika diasumsikan rata-rata hasil umbi bengkuang di Indonesia sebesar 35 ton/ha maka dapat dihasilkan 0,735-3,75 ton pati dan 0,35-0,77 ton protein. Tepung bengkuang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap tepung gandum dan bahan baku pembuat roti. Tingginya potensi umbi bengkuang sebagai salah satu alternatif bahan tepung yang kaya protein sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia.

Dengan semakin beragamnya kegunaan umbi bengkuang, maka semakin besar pula permintaan pasar. Umbi bengkuang yang dihasilkan oleh petani

(2)

ukurannya bervariasi. Agar petani mendapatkan keuntungan maksimal maka petani harus bijaksana dalam bercocok tanam. Cara pembudidayaan yang lebih intensif akan dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Cara yang dapat dilakukan adalah mengatur jarak tanam. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan persaingan akar dalam konteks pemanfaatan pupuk (Liptan, 1996).

Pemupukan kalium diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi baik kuantitas maupun kualitas umbi. Produksi umbi sangat tergantung pada jenis tanah dan kalium meliputi ketersediaan, banyaknya yang diabsorbsi, jumlah dalam tanah yang dapat dipertukarkan dan takaran yang diberikan melalui pemupukan (Nainggolan dan Tarigan, 1992).

Kalium dalam tanaman berperan sangat penting yaitu sebagai kofaktor enzim dalam proses metabolisme tanaman, regulasi stomata, dan asimilasi CO. Kekurangan kalium menyebabkan umbi kecil sehingga produksi menurun (Tjionger, 2010).

Kalium merupakan unsur yang mudah larut sehingga mudah tercuci. Bila pemupukan dengan pupuk kalium rendah sedangkan sifat unsur kalium mudah tercuci, maka ketersediaan kalium dalam tanah menjadi rendah sehingga ada kemungkinan tanmaan akan mengalami kekurangan kalium. Dilain pihak tanah-tanah yang dipupuk dengan pupuk kalium yang berlebihan akan menyebabkan tanaman mengkonsumsi kalium secara berlebihan yang disebut dengan istilah konsumsi mewah. Penyerapan unsur kalium secara berlebihan tidak akan meningkatkan produksi (Herman, 1986).

(3)

Tujuan pengaturan jarak tanam adalah memberikan kemungkinan tanaman untuk tumbuh baik tanpa mengalami persaingan dalam pengambilan air, unsur hara dan cahaya matahari serta memudahkan pemeliharaan tanaman. Penggunaan jarak tanam yang kurang tepat dapat merangsang pertumbuhan gulma sehingga dapat menurunkan hasil (Rahayu dan Berlian, 1999)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang sistem jarak tanam dan pemberian pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi bengkuang.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kalium yang sesuai dan jarak tanam yang tepat bagi pertumbuhan dan produksi bengkuang (Pachyrrhizus erosus (L.) Urban.).

Hipotesis Penelitian

Pemberian pupuk kalium, jarak tanam dan interaksi antara kedua faktor tersebut nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi bengkuang (Pachyrrhizus erosus (L.) Urban.).

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, dan sebagai bahan informasi bagi para petani bengkuang.

Referensi

Dokumen terkait

Jarak kehamilan ibu yang tidak berisiko yaitu < 2 tahun, lebih banyak tidak mengalami BBLR sebesar 89,5%, dikarenakan paritas yang < 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan

DISERTASI PERADILAN PAJAK DALAM SISTEM ..... DISERTASI PERADILAN PAJAK DALAM

Penelitian yang ditulis dalam skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses-proses pemanfaatan modal sosial rumah tangga di Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... BAB V : UJI COBA

keliling penampang ban luar pada bagian dalam. Ban dalam yang rusak / patah batang pentilnya. Sudah melipat, aus, atau ada bagian yang lunak karetnya. Ukuran ban dalam harus

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gunungkidul nomor: 2281Y\PTSl20l4 tanggal 29 Septemb er 2014 tentang Pembentukan Satuan Tugas Gunungkidul Emergency Service (GES), dengan ini

Hal ini dikarenakan daerah tujuan wisata tersebut selain perawatan obyek wisatanya buruk dan tidak ada pengembangan lebih lanjut, fasilitas juga kurang memadai dan kurang

Kekurangan peneliti sebagai guru dalam mengajar di kelas II Sekolah Dasar dalam pelaksanaan pembelajaran operasi hitung campuran mesih menggunakan pendekatan metode