• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN Pengaruh Jumlah Kemat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN Pengaruh Jumlah Kemat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

“Pengaruh Jumlah Kematian Bayi dan Balita terhadap Fertilitas Total

di Indonesia pada Tahun 2007 ”

Tim Penyusun:

1. Ainindya Saskhita C.P ( 11131032 ) 2. Tita Wulan Sari ( 11131044 ) 3. Linda Anggreani M ( 11131064 ) 4. Suryani Eka Sari ( 11131078 )

5. Desi Aidina ( 11131085 )

Mata Kuliah

: Statistika Bisnis II

Kelas

: A

(2)

ABSTRAK

Perubahan jumlah penduduk pada suatu daerah dipengaruhi oleh dua komponen utama demografi yaitu kelahiran (fertilitas) dan kematian (motalitas). Peristiwa kelahiran merupakan faktor penambah jumlah penduduk dan kematian merupakan faktor pengurang jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh angka kematian bayi dan balita terhadap fertilitas total di Indonesia pada tahun 2007. Terdapat dua variabel yang mempengaruhi yaitu kematian bayi dan kematian balita dengan fertilitas total. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian uji korelatif statistik menggunakan analisis ANOVA dua arah dengan interaksi berdasarkan fertilitas dan mortalitas yang terjadi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi usia 0-1 tahun dan balita usia 1-5 tahun berpengaruh terhadap fertilitas total di Indonesia pada tahun 2007

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara besar yang jumlah penduduknya besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga berbagai upaya yang berhubungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk.

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia. Pada tahun 1970, tingkat fertilitas dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya program Keluarga Berencana yang mulai diterapkan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk menaikkan tingkat kesejahteraan penduduk dengan cara membatasi kelahiran, sehingga tingkat pertumbuhan penduduk tidak melebihi tingkat produksi pangan (Reese dkk,1975; Hugo dkk,1987).

Jumlah penduduk suatu negara sangatlah berpengaruh terhadap kualitas pembangunan. Selain fertilitas, angka kematian juga merupakan indikator yang diakui sangat sensitif untuk menilai keberhasilan pembangunan terutama di bidang kesehatan. Angka kematian yang biasa dipakai adalah angka kematian bayi dan balita.

Angka kematian bayi dan balita dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat proyeksi penduduk dan juga untuk mengetahui pengaruh proporsi kematian dan kelahiran pada masing-masing kelompok sehingga dapat dirancang program penurunan angka kematian dan juga penekanan angka kelahiran pada skala prioritas yang tepat. Dan mengingat anak – anak merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas khusus.

(4)

kematian yang ada. Data dari Badan Pusat Statistik yang telah lengkap dan memenuhi syarat sebagai bahan penelitian adalah data pada tahun 2007.

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi angka kematian bayi menjadi tinggal setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,dkk,2004).

Menurut data The World Health Report 2005, angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, atau bisa dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 jam setelah dilahirkan.

Tingginya angka kematian bayi tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat kelangsungan hidup anak sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan intervensi yang tepat untuk mengurangi angka kematian tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh angka kematian bayi dan balita terhadap angka fertilitas total pada tahun 2007. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jumlah Kematian Bayi dan Balita terhadap Fertilitas Total di Indonesia pada tahun 2007”.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh jumlah kematian bayi dan balita terhadap angka fertilitas total di Indonesia pada tahun 2007.

1.3 Manfaat Penelitian

 Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan tambahan informasi mengenai pengaruh jumlah kematian bayi dan balita terhadap angka fertilitas total di Indonesia pada tahun 2007.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Penelitian tentang Fertilitas

Untuk lebih mempertajam penelitian ini, maka disini akan diambil hasil penelitian Goran Ohlin (1967) sebagai bahan acuan. Dalam hasil penelitiannya diterangkan bahwa tingkat kelahiran di negara-negara berkembang mendekati keadaan maksimum biologi, meskipun di beberapa masyarakat di mana perkawinan terjadi pada usia muda dan kelahiran tidak terkontrol, tingkat kelahiran dapat mendekati suatu tingkat yang natural dengan gross reproduction rates antara 3,5% – 4% yang berasal darirata-rata 7 sampai 8 kelahiran untuk setiap wanita yang hidup sampai umur 45 tahun. Jelas bahwa tingkat kelahiran di negara-negara yang sedang berkembang lebih tinggi daripada di negara-negara maju, dan ini akan memperlebar kesenjangan antara jumlah penduduk di negara sedang berkembang dengan penduduk di negara maju.

2.1.2 Penelitian tentang Mortalitas 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Tentang Regresi Linier Berganda

Algifari (2000) menyatakan persamaan regresi (regression equation)adalah persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antara dua variabel.

Drs.Andi Supangkat (2000) menyatakan bahwa regresi ganda merupakan model persamaan regresi linier dari variabel bebas lebih dari satu.

2.2.2 Metode Analisis Data 2.2.3 Fertilitas dan Mortalitas

 Fertilitas

(6)

digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk.

Lahir hidup (live birth) menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya: bernafas, ada denyut jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot (Mantra, 2003:145). Dengan demikian, peristiwa bayi yang lahir dalam keadaan tidak hidup/meninggal (still birth) tidak dimasukkan dalam perhitungan jumlah kelahiran.

 Mortalitas

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap wilayah tidak memberikan hasil yang sama, hal tersebut tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.

(7)
(8)
(9)
(10)

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperbaiki perilaku keluarga dan masyarakat, terutama perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk upaya mencari pelayanan kesehatan serta memperbaiki akses, memperkuat mutu manajemen terpadu penyakit bayi dan balita, memperbaiki kesehatan lingkungan termasuk air bersih dan sanitasi, pengendalian penyakit menular, dan pemenuhan gizi yang cukup. Perlindungan dan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita dari keluarga miskin menjadi sangat penting, karena kondisi kesehatan dan gizi anak-anak itu secara umum jauh lebih rendah.

(11)
(12)

Selama ini upaya penurunan angka kematian bayi dan balita merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan. Dalam dokumen Propenas 2000–2004, upaya-upaya ini termaksud dalam tiga program kesehatan

nasional, yaitu Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat; Program Upaya Kesehatan; serta Program Perbaikan Gizi Masyarakat (Program Pembangunan Nasional 2000-2004.) Strategi dan usaha untuk mendukung upaya penurunan kematian bayi dan balita antara lain adalah meningkatkan kebersihan (hygiene) dan sanitasi di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat melalui penyediaan air bersih, meningkatkan perilaku hidup sehat, serta kepedulian terhadap kelangsungan dan

perkembangan dini anak, pemberantasan penyakit menular, meningkatkan cakupan imunisasi dan, meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi termasuk pelayanan kontrasepsi dan ibu, menanggulangi gizi buruk, kurang energi kronik dan anemi, serta promosi pemberian ASI ekslusif dan

(13)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode regresi berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis.

2.2 Jenis Sumber dan Data

Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain (Umar, 2001: 69). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload melaui situs http://www.bps.go.id/ dengan kategori kependudukan.

2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

2.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh provinsi di Indonesia yaitu sebanyak 33 provinsi.

2.3.2 Sampel

(14)

2.4 Teknik pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data berupa angka kematian bayi dan balita dan angka fertilitas total menurut provinsi pada tahun 2007.

2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variable sebagai berikut:

2.5.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka kematian bayi usia 0-1 tahun dan angka kematian balita 1-5 tahun. Variabel independen disimbolkan dengan :

X1 = angka kematian bayi usia 0-1 tahun pada tahun 2007

X2 = angka kematian balita 1-5 tahun pada tahun 2007

2.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah angka fertilisasi total di Indonesia. Variabel dependen disimbolkan dengan:

(15)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa angka kematian bayi dan balita dan angka fertilitas total menurut provinsi pada tahun 2007 yang diperoleh dari web resmi Badan Pusat Statistik Nasional http://www.bps.go.id/. Data dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS selanjutnya SPSS akan menghasilakan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Data

(16)

Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat

disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik histogram, dimana grafik tidak menceng kekiri atau kekanan (grafik seimbang antara kiri dan kanan) dan pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Analisis Statistik

Berdasarkan output SPSS di bawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig (2-tailed) dimana pada angka kematian bayi bernilai 0.643, pada angka kematian balita bernilai 0.986 dan pada tingkat kelahiran bernilai 0.443. Dari ketiga kategori tersebut data dinyatakan signifikan karena tingkat signifikansinya lebih dari 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

(17)

kematian usia

Normal Parametersa,b Mean 42,82 57,18 2,8606

Std. Dev 12,736 17,872 ,54195 Most Extreme Differences Absolute ,129 ,079 ,151

Positive ,129 ,079 ,151

Negative -,063 -,065 -,073

Kolmogorov-Smirnov Z ,741 ,455 ,865

Asymp. Sig. (2-tailed) ,643 ,986 ,443 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients StandardizedCoefficients t Sig. CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,872 ,235 7,95

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor(VIF) menunjukan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilaiVIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas di antara variabel dalam penelitian ini.

c) Uji Heteroskedastisitas

(18)

Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik

a. Predictors: (Constant), kematian usia 1 sampai 5 tahun, kematian usia 0 sampai 1 tahun b. Dependent Variable: kelahiran

Berdasarkan output SPSS di bawah ini diketahui bahwa nilai Dubrin-Watson sebesar 1,877 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi hal ini berdasarkan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

 angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif,

 angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,

(19)

BAB V

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bappenas.go.id/files/3513/5022/6052/faktor-faktor-yang-

mempengaruhi-kelangsungan-hidup-anak2010090310302027480__20110518100943__3049__0.pdf

http://www.scribd.com/doc/193176710/PENGARUH-PELAYANAN- KESEHATAN-BAYI-ANGKA-KEMATIAN-BAYI-DI-PROVINSI-BANTEN-PERIODE-2011-2012

(21)

Gambar

Grafik Scatterplot
Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan tangan : Sarung tangan yang kedap dan tahan kimia dengan kelulusan perlulah dipakai sentiasa semasa pengendalian bahan kimia apabila ditunjukkan dalam

Di era modern ini, fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan muda

Dengan demikian, penulis dapat menganalisa dari kesehatan mental dan ketenangan hidup bahwa kesehatan mental adalah Suatu kondisi dimana kepribadian, emosional,

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai, pengawasan melekat dan pengawasan fungsional berpengaruh positif signifikan baik secara

dari penelitian yang berjudul: pengaruh kebijakan perkebunan terhadap penanaman modal (PMDN dan PMA) (studi kasus perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau) adalah

Defisit anggaran yang terjadi pasca krisis, yaitu pada periode 1998 dan 1999 terutama disebabkan oleh meningkatnya pembayaran bunga utang dan subsidi yang disebabkan oleh

(Sumber data. Humas Pemda Bolaang Mongondow Utara.2012). Persoalan pembangunan yang ada ditingkat masyarakat dapat terselesaikan secara parsitipasif. Selain itu, dengan

Fasilitas di PPS Kendari sudah memadai untuk pelabuhan Tipe A, fasilitas yang ada terawat dengan baik, lokasi PPS Kendari yang strategis, mudah di akses dari