• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah teori pembangunan . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah teori pembangunan . docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI PEMBANGUNAN

IMPLEMENTASI TEORI PEMBANGUNAN

DI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN

Nama:

Witri

Rahayu

Npp : 24.0248

Kelas : G-3

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah mencurahkan Nikmat, Rahmat dan Karunia-Nya dalam proses penyelesaian

tugas makalah mata kuliah teori pembangunan yang berjudul “IMPLEMENTASI

TEORI PEMBANGUNAN DI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN ” guna

memenuhi tugas terstruktur mata kuliah teori pembangunan.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, penulis mohon

maaf sebesar-besarnya bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah

ini.

Jatinangor, Desember 2015

Penulis

WITRI RAHAYU

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Rumusan Masalah ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

Pembangunan Indonesia Pasca Kemerdekaan ... 2

2.1.Orde Lama ... 3

2.2.Orde Baru dan Reformasi... 4

Implementasi Kebijakan Pembangunan Pasca Reformasi ... 4

2.2.1. Orde Lama ... 4

2.2.2. Orde Baru dan Reformasi ... 6

BAB III PENUTUP ... 7

3.1 Kesimpulan ... 7

3.2 Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang di amanatkan dalam Undang-Undang dasar 1945, yaitu “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dinia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Negara”.

Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memicu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang maju.

Berbagai macam prospek pembangunan telah dilakukan dari Orde Lama, Orde Baru hingga masa Reforasi untuk terus mendorong kesejahtraan dan kemajuan bangsa kea rah yang lebih baik, dalam hal ini pembangunan nasional juga harus dimulai dari,oleh, dan untuk rakyat, dilaksanakan diberbagai aspek kehidupan.

Pembangunan nasional pada dasarnya sangat membutuhkan kesinergian antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah harus saling menunjang, saling mengisi, saling melengkapi dalam memajukan masyarakat dan nasional pada umumnya.

1.2. Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan ini agar dapat memahami suasana dan arah pembangunan nasional pasca kemerdekaan yaitu dari masa Orde Lama, Orde Baru hingga masa Reformasi yang terus menumpu kemajuan nasional yang lebih baik.

Tujuan lain dari penulisan ini juga agar dapat menambah wawasan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang adil, makmur dan beradap atas dasar Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, tertib, bersahabat, bersatu, aman, damai dan sejahtera.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembangunan nasional pasca kemerdekaan?

2. Apa saja yang menjadi kendala pembangunan Indonesia selama ini, sehingga menjadi masalah yang belum terselesaikan.?

3. Bagaimana sejarah perencanaan pembangunan Indonesia pasca kemerdekaan?

4. Kenapa Indonesia menjadi Negara yang didera oleh hutang luar negeri?

(5)

1

BAB II

PEMBAHASAN

Pembangunan Indonesia Pasca Kemerdekaan

2.1. Orde Lama

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 nyatanya tidak mengakhiri segalanya, sebaliknya, pernyataan kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Soekarno tersebut justru menjadi awal mula kehidupan Indonesia yang sesungguhnya. Salah satu hal paling mendasar yang perlu diperjuangkan pasca kemerdekaan adalah kesejahteraan ekonomi rakyat. Selama lebih dari 300 tahun, rakyat Indonesia hidup di bawah kekuasaan jajahan bangsa lain, yang berarti rakyat Indonesia yang sesungguhnya tidak pernah merasakan kesejahteraan lantaran sumber daya mereka dieksploitasi penjajah, dan hasilnya pun kemudian yang menikmati adalah bangsa penjajah. Pasca kemerdekaan, Indonesia mendapat kebebasan dan sekaligus tantangan baru untuk dengan mandiri melakukan pembangunan dan menyejahterakan rakyatnya.

Pada masa orde lama, Presiden Soekarno nampak amat berusaha mewujudkan idealisme-idealismenya terkait dengan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan negara. Presiden Soekarno dengan idealisme-idealismenya, ingin agar Indonesia kemudian dapat bersanding sejajar dengan negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pasca Indonesia merdeka, dunia internasional tengah dalam keadaan yang cukup tegang oleh Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Presiden Soekarno kemudian menjadi salah satu pemrakarsa gerakan non-blok, dan menempatkan Indonesia sebagai negara yang tidak memihak baik blok Barat maupun blok Timur. Orientasi pembangunan ke dalam Indonesia kemudian nampak dari strategi radikal “Berdikari” yang berusaha diwujudkan oleh Presiden Soekarno. Melalui strategi ini, Presiden Soekarno berusaha membuat Indonesia menjadi negara mandiri, dan dengan menggalakkan “Ganyang Malaysia” Indonesia resmi keluar dari keanggotaan PBB. Dunia internasional khususnya negara-negara adidaya, memandang Indonesia terlalu radikal dengan merealisasikan strategi “Berdikari”-nya dan dengan itu juga Indonesia dianggap tidak membutuhkan bantuan luar negeri.

Pada era Orde Lama, masa pemerintahan presiden Soekarno antara tahun 1959-1967, pembangunan dicanangkan oleh MPR Sementara (MPRS) yang menetapkan sedikitnya tiga ketetapan yang menjadi dasar perencanaan nasional:

 TAP MPRS No.I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik republik Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara

 TAP MPRS No.II/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana 1961-1969,

 Ketetapan MPRS No.IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-Pedoman Pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan.

(6)

2

2.2. Orde Baru dan Reformasi

 Pada 1965 terjadi pemberontakan PKI, dan pada 1967 Soeharto resmi menjadi presiden oleh pemilu MPRS menggantikan Presiden Soekarno. Pada saat yang sama masa orde baru resmi dimulai. Rezim orde baru dimulai saat Indonesia mengalami krisis perekonomian yang dahsyat. Presiden Soeharto kemudian berusaha mengembalikan citra Indonesia di mata dunia internasional. Presiden Soeharto beserta dengan kabinetnya bekerja cukup keras memperjuangkan pembangunan dengan orientasi ke luar dengan berusaha memperoleh dukungan dari berbagai pemerintah kapitalis asing dan masyarakat bisnis internasional (Mochtar 1989). Pada masa-masa awal pemerintahan orde baru, kebijaksanaan luar negeri ekonomi Indonesia diarahkan untuk meraih dukungan para kreditornya, khususnya negara-negara Barat dan Jepang. Hal ini dikarenakan pada waktu itu hutang Indonesia telah menumpuk banyak, dan simpati negara-negara internasional sangat minim oleh karena strategi “Berdikari” Indonesia. Pada Februari 1967, Indonesia resmi kembali menjadi anggota IMF, dan dengan masuknya Indonesia kembali ke IMF sesungguhnya menjadi awal yang baik untuk Indonesia memulihkan citranya di mata dunia internasional. Presiden Soeharto juga kemudian membuat beberapa kebijakan ekonomi oleh masukan dari para penasihatnya, salah satunya adalah membuka kesempatan bagi para penanam modal asing untuk investasi di Indonesia. Presiden Soeharto juga membuka kesempatan lebar bagi pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan Indonesia. Sementara itu, orientasi ke dalam Indonesia pada era orde baru nampak dari program Repelita yang digalakan oleh Presiden Soeharto. Rencana Pembangunan 5 Tahun tersebut merupakan program pembangunan yang digalakkan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pada era Orde Baru ini, pemerintahan Soeharto menegaskan bahwa kerdaulatan dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang sosial budaya. Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat terus meningkat.

 Pada 1998, Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden Indonesia setelah lebih kurang 32 tahun memerintah Indonesia. Orientasi pembangunan Indonesia pasca reformasi nampak dari program-program pembangunan pemerintah yang berdasar pada asas demokrasi. Sedangkan orientasi pembangunan Indonesia pasca reformasi yang keluar nampak dari meningkatnya intensitas kerjasama Indonesia dengan negara-negara lain dan semakin gencarnya Indonesia tergabung dalam kerjasama internasional. Setelah selama lebih kurang 32 tahun pada masa pemerintahan Soeharto Indonesia lebih cenderung bersistem otoriter, setelah reformasi pembangunan Indonesia berdasar pada asas demokrasi dimana kesejahteraan rakyat menjadi fokus dan perhatian pemerintah.

(7)

memberi kebebasan dalam menyampaikan pendapat, partisipasi masyarakat mulai terangkat kembali.

3

Implementasi Kebijakan Pembangunan Pasca Kemerdekaan

2.2.1.Orde Lama

Masa pemerintahan Soekarno kebijakan ekonomi pembangunan masih sangat labil, yang didera oleh berbagai persoalan antaranya pergejolakankan politik yang belum kondusif dan juga system pemerintahan yang belum baik, sehingga berdampak pada proses pengambilan kebijakan.

a. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

 Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.  Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup

pintu perdagangan luar negeri RI.  Kas negara kosong.

 Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :

1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.

2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.

3. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.

b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :

 Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.

 Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.

(8)

sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Namun, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

4

 Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.

 Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.

 Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.Tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.

2.2.2. Orde Baru dan Reformasi

 Pada masa pemerintahan Orde Baru, kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Strategi pembangunan mengacu pada paradigma Pembangunan untuk Semua (Development for All). Paradigma ini bertumpu pada 6 (enam) strategi dan arah kebijakan, yaitu:

Pertama, strategi pembangunan inklusif yang mengutamakan keadilan, keseimbangan dan pemerataan.

Kedua, strategi pembangunan berdimensi kewilayahan. Strategi pembangunan wilayah mempertimbangkan kondisi geografis, ketersediaan sumber daya alam, jaringan infrastruktur, kekuatan sosial budaya dan kapasitas sumber daya manusia berbeda disetiap wilayah.

Ketiga, strategi pembangunan yang mendorong integrasi sosial dan ekonomi antarwilayah secara baik.

Keempat, strategi pengembangan ekonomi lokal. Pengembangan ekonomi lokal menjadi penting dan mendesak sebagai upaya memperkuat daya saing perekonomian nasional.

Kelima, strategi pembangunan disertai pemerataan (growth with equity) yang bertumpu pada keserasaian pertumbuhan ekonomi (pro-growth) dalam menciptakan kesempatan kerja (pro-jobs) dan mengurangi kemiskinan poor) yang tetap berdasarkan kelestarian alam (pro-environment).

Keenam, strategi pengembangan kualitas manusia.

(9)

Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri mengalami masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :

 Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.

 Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.

5

Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono terdapat kebijakan kontroversial yaitu mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(10)

6

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Proses pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dan menyeluruh dilakukan mulai dari penyusunan suatu rencana, penyususnan pogram, kegiatan pogram, pengawasan sampai pada pogram terselesaikan.

Dari penjelasan diatas sebagai arah perjalanan pembangunan Indonesia, arah tersebut telah menciptakan berbagai pembaharuan-pembaharuan untuk terus menuju ke kesejahteraan rakyat. Catatan-catatan diatas ini tidak lain dimaksudkan agar setiap tindakan pembangunan secara langsung atau tidak lansung dilaksanakan demi meningkatkan kecerdasan dan kemakmuran rakyat banyak. Khususnya dalam meningkatkan perekonomian Indonesia yang lebih baik.

Sistem kebijakan pembangunan di Negara Indonesia sudah menunjukkan perbaikan ke arah yang lebih demokratis ada pasca Reformasi. Paling tidak ada masa reformasi ini, semua proses pembangunan baik pusat maupun daerah dituntut supaya harus melibatkan publik dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasannya.

Artinya partisipasi aktif masyarakat sipil sangat diperlukan dalam proses pembangunan negara baik di tingkat pusat maupun daerah provinsi, kabupaten/kota, distrik dan kampung. Hal ini menuntut kesadaran dan semangat masyarakat sipil seutuhnya sebagai warga negara dan bangsa Indonesia yang turut bertanggung jawab dalam proses pembangunan.

Dari Orde Lama hingga era Reformasi pembangunan Indonesia terus menciptakan suasana yang kondusif, damai, aman, dan sejahtera. Dari segi birokrasi perubahan periode ke periode selanjutnya semakin menonjol peran masyarakat dalam pembangunan republik ini.

3.2. Kritik & Saran

(11)

bahwa taraf perekonomian Indonesia masih jauh dari yang kita harapkan, warisan hutang luar negeri masih harus dibayar.

Mungkin dalam hal ini, kita sebagai penerus bangsa harus mampu dan terus bersaing dalam mewujudkan Indonesia bebas dari kemiskinan, harga diri bangsa Indonesia adalah mencintai dan menjaga aset Negara untuk dijadikan simpanan buat anak cucu kelak. Dalam proses pembangunan bangsa ini harus bisa menyatukan pendapat demi kesejahteraan masyarakat umumnya .

7

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090126174820AAFGt08

2. http://yunaniabiyoso.blogspot.com/2008/04/perbedaan-determinasi-kebijakan.html

3. http://labtani.wordpress.com/2008/11/07/sejarah-perekonomian-indonesia/

4. http://www.mudrajad.com/upload/Reformasi%20di%20Persimpangan%20Jalan.pd 5. B S Muljana.2001.Perencanaan Pembangunan Nasional.Jakarta:UI-Press.

6. Ibramim, Lubis. 1998. Materi Pokok Pengawasan Pembangunan. Jakarta. Karunika Universitas Terbuka.

7. Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia.Jakarta:Rajawali pers.

8. Yustika, Ahmad Erani. 2002. Pembangunan dan Krisis, Memetakan Perekonomian Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo.

9. http://www.bappenas.go.id/node/116/2698/strategi-pembangunan-nasional-untuk- mengurangi-kesenjangan-antarwilayah-sinergi-antara-pusat-dan-daerah-dan-antardaerah-rpjmn-2010-2014/

(12)

Referensi

Dokumen terkait

• Ahli sosiologi mengkaji sistem ekonomi kerana ia merupakan satu institusi sosial yang utama yang mempengaruhi institusi sosial yang lain dalam masyarakat.. • Ahli sosiologi

Bersedia untuk tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Geo Dipa Energi (Persero) No.SK.007/PST.00-GDE/II/2013, Tentang Pedoman

proses enkripsi maupun dekripsi, oleh karena itu terdapat dua buah perulangan, perulangan yang pertama adalah proses pembangkitan kunci internal, sedangkan perulangan yang

Pola Penataan Ruang dan Implikasinya terhadap Interaksi dan Hirarki Sosial Manusia Masa Lampau pada Situs Gunung Kawi, Kabupaten Gianyar, Bali.. Situs Gunung Kawi merupakan

Tujuan penelitian ini adalah pengujian secara in vivo untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) sebagai imunostimulan untuk pencegahan

Makalah pertama membahas tentang pengembangan eksplorasi uranium dan thorium di Pulau Singkep dengan judul “Identifikasi Keterdapatan Mineral Radioaktif pada

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tepat atau tidaknya indikator- indikator pada

Penilaian negatif itu antara lain: saksi Yehova bukanlah bagian dari agama Kristen, ajaran mereka tidak mendukung nilai-nilai kemanusiaan karena menolak untuk