69 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kewirausahaan yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran Jigsaw dengan Metode pembelajaran TGT pada materi Membangun Visi Misi Usaha siswa kelas X SMK Sultan Fattah Salatiga semeseter II Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini didukung dengan adanya bukti rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen 1 yaitu72,95 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen 2 yaitu 64,25 yang kemudian hasil penelitian di uji dengan Uji-t atau independent sample T-test hasil posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, diperoleh hasil t adalah 3,220 dengan signifikansi (Sig.(2-tailed)) 0,002 < 0,05 yang berarti hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran Jigsaw berbeda dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran TGT.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar kewirausahaan pada siswa yang diajar dengan metode pembelajaran Jigsaw berbeda dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunkan metode pembelajran TGT. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan masukan bagi:
1. Bagi Sekolah
a. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik dengan mengemas suatu pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan siswa melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran kooperatif agar hasil belajar siswa menjadi meningkat.
70 2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan untuk mengunakan metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran kewirausahaan, karena sudah terbukti bahwa metode pembelajaran Jigsaw ini memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa.
b. Guru diharapkan dapat menggunakan metode-metode pembelajaran kooperatif yang lain dengan tujuan untuk membuat siswa aktif dan antusias dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Guru harus mengemas pembelajaran sekreatif mungkin agar siswa merasa senang dan nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran misalnya, dengan membuat LKS yang menarik perhatian siswa, mengajak siswa untuk senam otak atau memberikan ice breaker disela-sela pembelajaran, serta memberikan hadiah atau reward kepada siswa atau kelompok yang berhasil mengikuti pembelajaran dengan baik.
d. Jika akan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw guru harus lebih tegas dalam mengelola kelas, saat siswa akan berpindah kepada kelompok ahli, siswa harus lebih cepat dan tidak mengulur-ulur waktu.
e. Jika akan menggunakan metode pembelajaran TGT guru harus mempelajari langkah-langkahnya lebih baik lagi serta memperhatikan kelemahan dari metode tersebut, karena metode pembelajaran TGT membutuhkan waktu yang banyak dalam pembelajaran.
3. Bagi Siswa
a. Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran kewirausahaan, siswa dapat terlibat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.
71
c. Siswa harus belajar menerima kelebihan dan kekurangan anggota kelompoknya, tidak boleh membeda-bedakan antar siswa satu dengan siswa yang lainnya, serta belajar untuk membagi ilmunya kepada anggota kelompok yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya dalam pembelajaran Kewirausahaan harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) selain itu juga harus diperhatikan kelemahan dan kelebihan dari masing-masing metode agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
b. Mengembangkan pembelajaran diluar kewirausahaan dengan metode pembelajaran lain, selain metode pembelajaran Jigsaw dan TGT seperti, STAD, GI, Two Stay Two Stray, Make a Match, Snowball Trowing dan lain sebagainya.