36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian
Desa Karanggondang merupakan desa yang terletak di kecamatan
Mlonggo tepatnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Desa Karanggondang
terbagi menjadi 16 dukuh yang salah satunya adalah dukuh Ploso, dukuh
Ploso inilah yang menjadi subyek penelitian. Dukuh ploso ini sendiri terdapat
5 Rt, dari kelima rt tersebut yang diambil sebagai subyek dalam penelitian ini
adalah warga pengguna sepeda motor matic yang bertempat tinggal di rt 04
dan rt 05. Sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 51 kepala keluarga
mengguna sepeda motor matic.
B. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan penelitian ini mencakup analisis deskriptif yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diteliti.
Dalam pengukuran hasil analisis keputusan pembelian ini dibuat kedalam
lima kategori : sangat rendah skor 1, rendah skor 2, sedang skor 3, tinggi skor
4, sangat tinggi skor 5 dengan menhitung jumlah kelas menggunakan rumus
k=3,322 log n. Perhitungan interval skor masing-masing kategori
menggunakan rumus sebagai berikut (Gulo 1981 : 20) :
37
1. Hasil analisis distribusi frekuensi variabel keputusan pembelian
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel keputusan pembelian
Sumber :hasil olah data berdasarkan angket, 2017
Tabel 4.1 menunjukkan nilai mean sebesar 33,05 dan diperoleh standar
deviasi sebesar 2,19. Jumlah skor terbanyak yang dipilih pada variabel
keputusan pembelian adalah skor 5 yang berarti pada kategori sangat tinggi
dengan jumlah 27 responden. Distribusi frekuensi variabel keputusan
pembelian menunjukkan bahwa terdapat 4 responden pada kategori sangat
rendah dengan skor 1 dan prosentase sebesar 7,8% , 6 responden pada
kategori rendah dengan skor 2 dan prosentase sebesar 11,8%, 9 responden
pada kategori sedang dengan skor 3 dan prosentase 17,6%, 5 responden pada
kategori tinggi dengan skor 4 prosentase 9,8% , dan 27 responden pada
kategori sangat tinggi dengan skor 5 dan prosentase 52,9%.
2. Hasil analisis distribusi frekuensi variabel lingkungan sosial
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan sosial
Sumber :hasil olah data berdasarkan angket, 2017
38
Tabel.4.2 menunjukkan nilai mean sebesar 40,32 dan standar deviasi yang
diperoleh sebesar 3,59. Jumlah skor terbanyak yang dipilih pada variabel
lingkungan sosial adalah skor 5 yang berarti pada kategori sangat tinggi
dengan jumlah 17 responden Distribusi frekuensi variabel lingkungan sosial
menunjukkan bahwa terdapat 8 responden pada kategori sangat rendah
dengan skor 1 dan prosentase sebesar 15,7% , 4 responden pada kategori
rendah dengan skor 2 dan prosentase sebesar 7,8%, 13 responden pada
kategori sedang dengan skor 3 dan prosentase 25,5%, 9 responden pada
kategori tinggi dengan skor 4 dan prosentase 17,6% , dan 17 responden pada
kategori sangat tinggi dengan skor 5 dan prosentase 33,3%.
3. Hasil analisis distribusi frekuensi variabel promosi penjualan
Tabel. 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Promosi Penjualan
Kategori Skor Interval F % Mean SD Sangat rendah 1 35-40,2 11 21,6
43,92 4,27
Rendah 2 40,2-43,4 16 31,4
Sedang 3 43,4-46,6 13 25,5
Tinggi 4 46,6-49,8 1 2,0
Sangat tinggi 5 49,8-53 10 19,6
Total 51 100
Sumber :hasil olah data berdasarkan angket, 2017
Tabel 4.3 menunjukkan nilai mean sebesar 43,92 dan diperoleh standar
deviasi sebesar 4,27. Jumlah skor terbanyak yang dipilih pada variabel
promosi penjualan adalah skor 2 yang berarti pada kategori rendah dengan
jumlah 16 responden. Distribusi frekuensi variabel promosi penjualan
menunjukkan bahwa terdapat 11 responden pada kategori sangat rendah
dengan skor 1 dan prosentase sebesar 21,6% , 16 responden pada kategori
rendah dengan skor 2 dan prosentase sebesar 31,4%, 13 responden pada
kategori sedang dengan skor 3 dan prosentase 25,5%, 1 responden pada
kategori tinggi dengan skor 4 dan prosentase 2,0% , dan 10 orang pada
39 C. Analisis Lanjutan
1. Hasil analisis korelasi lingkungan sosial dengan keputusan pembelian
Tabel 4.4
Hasil Uji Korelasi Lingkungan Sosial Dengan Keputusan Pembelian
Hasil uji korelasi antara keputusan pembelian dengan lingkungan sosial pada
tabel 4.4 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara keputusan pembelian
dan lingkungan sosial adalah sebesar 0,567 dan signifikansi sebesar
0,000<0,05 , hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara lingkungan sosial dan keputusan pembelian sepda motor matic di desa
Karanggondang dukuh Ploso.
2. Hasil analisis korelasi promosi penjualan dengan keputusan pembelian
Tabel 4.5
Hasil uji korelasi promosi penjualan dengan keputusan pembelian
Correlations
Correlation Coefficient 1,000 ,229*
Sig. (2-tailed) . ,024
N 51 51
PROMOSIPENJUALAN
Correlation Coefficient ,229* 1,000
Sig. (2-tailed) ,024 .
N 51 51
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber :hasil olah data berdasarkan angket, 2017
Correlations
Correlation Coefficient 1,000 ,567**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 51 51
LINGKUNGANSOSIAL
Correlation Coefficient ,567** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 51 51
40
Hasil uji korelasi antara keputusan pembelian dengan Promosi penjualan
pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara keputusan
pembelian dan lingkungan sosial adalah sebesar 0,229 dan signifikansi
sebesar 0,024<0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara lingkungan sosial dan keputusan pembelian sepeda
motor matic di desa Karanggondang dukuh Ploso.
D. Uji Hipotesis
1. Hubungan lingkungan sosial dengan keputusan pembelian
Hasil dari analisis didapat koefisien korelasi sebesar 0,567 dan sgnifikansi
0,00. Hal ini menyatakan bahwa Hi diterima dan Ho ditolak, yang berarti
ada hubungan yang siginifikan dan kuat antara lingkungan sosial dan
keputusan pembelian.
2. Hubungan promosi penjualan dengan keputusan pembelian
Hasil dari analisis didapat koefisien korelasi sebesar 0,229 dan sgnifikansi
0,024. Hal ini menyatakan bahwa Hi diterima dan Ho ditolak, yang berarti
ada hubungan yang signifikan dan lemah antara lingkungan sosial dan
keputusan pembelian.
E. Pembahasan Hasil Analisis
Hasil uji korelasi dan uji hipotesis antara lingkungan sosial dengan keputusan
pembelian diperoleh koefisien korelasi 0,567 dan signifikansi 0,000 < 0,05
yang berarti ada hubungan yang kuat antara lingkungan sosial dan keputusan
pembelian. Hubungan lingkungan sosial dengan keputusan pembelian sepeda
motor matic oleh warga di dukuh ploso dalam kategori kuat karena sebagian
besar warga sangat bergantung satu sama lain pada lingkungan sosialnya
dalam hal pencarian informasi sebelum mereka memutuskan untuk membeli
sepeda motor matic, berbagai pengalaman yang telah dirasakan oleh keluarga,
tetangga, maupun rekan kerjanya yang sudah menggunakan sepeda motor
41
mengambil sebuah keputusan. Begitu juga hasil dari uji korelasi dan
hipotesis antara promosi penjualan dengan keputusan pembelian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah . Hal itu dapat dilihat
dari hasil perhitungan yang menyatakan koefisien korelasi sebesar 0,229 dan
signifikansi 0,024 < 0,05. Hubungan antara promosi penjualan dengan
keputusan pembelian sepeda motor matic oleh warga dukuh ploso masuk
dalam kategori yang rendah. Warga dukuh Ploso ini tidak terlalu
mempertimbangkan adanya promosi penjualan, itu artinya promosi-promosi
yang ada kurang begitu menarik minat beli bagi warga dukuh ploso. Sebagian
besar warga dukuh Ploso membeli sepeda motor matic karena menyesuaikan
daya beli mereka, dan lebih mengutamakan dalam hal kenyamanannya.
Tetapi dalam hal ini promosi penjualan masih cukup penting bagi warga
dukuh Ploso untuk mengenal produk sepeda motor matic sebelum mereka
dapat menilai lebih lanjut tentang produk tersebut.
Besarnya hubungan lingkungan sosial dan promosi penjualan dengan
keputusan pembelian sepeda motor matic tampak pada sumbangan efektif
sebesar 61,3% dan sisanya 38,7% berhubungan dengan faktor lain baik faktor
intern maupun ekstern. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam
melakukan keputusan pembelian seorang konsumen harus mampu
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat menunjang keputusannya untuk
memilih sepeda motor yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya, sebagian
besar keputusan konsumen di desa Karanggondang dukuh Ploso ini
berhubungan dengan adanya stimulus dari lingkungan sosialnya dan stimulus
dari promosi penjualan. Lingkungan sosial yang terdiri dari keluarga, sumber
informal, sumber non komersial lain, kelas sosial, serta subbudaya dan
budaya, sedangkan yang termasuk dalam promosi penjualan adalah
pemberian harga khusus, kupon atau undian berhadiah, iklan dimedia sosial
dan media masa, serta desain produk.
Hasil penelitian ini membuktikan pendapat dari Setiadi (2010:10) bahwa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
42
meliputi kebudayaan, subbudaya, kelas sosial; 2) Faktor-faktor sosial meliputi
kelompok referensi, Keluarga, Peran dan status; 3) Faktor Pribadi meliputi
Umur dan tahapan dalam siklus hidup,Pekerjaan,Keadaan ekonomi,Gaya
hidup, Kepribadian dan konsep diri; 4) Faktor- faktor psikologis meliputi
Motivasi, Persepsi, Proses belajar , Kepercayaan dan sikap. Oleh karena itu
dalam pengambilan sebuah keputusan seseorang perlu adanya interaksi
dengan lingkungan sosial yang berguna untuk menambah informasi sebelum
melakukan keputusan. Sejalan dengan hal tersebut, Schiffman & Kanuk
(2008:485) menyatakan bahwa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dilihat dari dua sisi yaitu, 1) Usaha pemasaran
perusahaan yang meliputi produk, promosi, harga, saluran distribusi; 2)
Lingkungan sosiobuadaya yang meliputi keluarga ,sumber informal, sumber
nonkomersial lain, kelas sosial, subbudaya dan budaya. Pengaruh keluarga,
teman-teman, para tetangga , dan budaya yang ada dilingkungan konsumen
serta usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan merupakan masukan yang
dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang produk yang akan dibelinya.
Maka jelas bahwa lingkungan sosial dan promosi penjualan memiliki korelasi
dengan pengambilan keputusan warga desa Karanggondang dukuh Ploso
dalam hal pembelian sepeda motor matic. Oleh karena itu dalam
mempertimbangkan sebuah keputusan pembelian, seseorang dapat mencari
informasi terlebih dahulu melalui lingkungan sosial disekitarnya maupun
memanfaatkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sehingga keputusan pembelian yang di ambil nantinya akan tepat, dan tidak