• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Workshop “Executive Program for Sustainable Partnership (EPSP)” | lppm.ut.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Workshop “Executive Program for Sustainable Partnership (EPSP)” | lppm.ut.ac.id"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A

Konsep Gratifikasi

B

Persinggungan Gratifikasi

Sosial/Budaya

(3)

7 JENIS KORUPSI

Konflik kepentingan dalam pengadaan

Kerugian Keuangan Negara

Suap

Perbuatan Curang

Penggelapan dalam Jabatan Gratifikasi

Pemerasan

(4)

Gift, Gratuity, Illegal Gratuity, Bribery

•Berhubungan dengan jabatan

•Berlawanan dengan tugas dan kewajiban

Meeting of mind

• Transaksional

• Gratifikasi

• Pemberian dalam arti luas, penerima PN/Pn

• Pemberian yang wajar

• Karena hubungan baik, tidak terkait sama sekali dengan jabatan

GIFT GRATUITY

(5)

PENGERTIAN GRATIFIKASI

Pemberian dalam arti luas

Yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya

Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik

ataupun tanpa sarana elektronik

(6)

Terkait Jabatan/Posisi

Tidak Meminta

Tidak mempengaruhi putusan untuk berbuat atau tidak berbuat

Bersifat Inventif (Ijon)

Tidak terpaku pada nilai besar atau kecil, namun bermakna besar

Tidak malu menerimanya

Dianggap Rejeki

Disamarkan dalam kebiasan, budaya dan praktek bisnis as usual.

(7)

UNDANG-UNDANG MENGENAI GRATIFIKASI

PASAL 12B DAN 12C UU 20/2001 JO 31/1999

Pegawai Negeri / Penyelenggara Negara

Menerima gratifikasi

Berhubungan dengan jabatan & Berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya

Pidana penjara: 4 tahun – seumur hidup & Rp 200 juta – Rp1miliar

(8)

UNDANG-UNDANG MENGENAI GRATIFIKASI

PASAL 12B DAN 12C UU 20/2001 JO 31/1999

Pegawai Negeri / Penyelenggara Negara

Menerima gratifikasi

Berhubungan dengan jabatan & Berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya

Pengampunan

(9)

PELAPORAN

PIDANA

Pasal 12B & Pasal 12C UU 20/2001

(10)

YANG DIMAKSUD DENGAN PEGAWAI NEGERI

MENURUT PASAL 1 UU 31/1999

Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU tentang kepegawaian Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP

Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah

Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah

(11)

TUJUAN PEMBERIAN GRATIFIKASI

(12)
(13)

Idul Fitri Natal

Imlek Tahun Baru

Pernikahan Khitanan

Duka Cita Kelahiran

Ulang Tahun Sakit

(14)

Perbedaan Gratifikasi & Suap

Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM

Mantan Hakim Agung, Mantan Ketua Muda Pidana Khusus MA

Dosen Luar Biasa Fakultas Hukum Univ. Brawijaya, Malang

SUAP

ada meeting of mind

GRATIFIKASI

tidak ada

meeting of mind

Prof. Dr. Eddy Omar

Syarif, SH, MH

SUAP

Perbuatan yang mengindikasikan

meeting of mind telah dilakukan

GRATIFIKASI

Pelaporan ditekankan pada kesadaran. Serperti konsep self assessment di perpajakan

Djoko Sarwoko,

SH, MH SUAP

niat jahat (mens rea) telah ada saat

penerimaan

GRATIFIKASI

niat jahat (mens rea) dianggap ada setelah 30 HK

Drs. Adami Chazawi,

(15)
(16)
(17)

GRATIFIKASI

WAJIB DILAPORKAN PADA KPK

TIDAK WAJIB DILAPORKAN PADA

KPK

1. Pedoman Pengendalian Gratifikasi

2. Surat KPK No. B-143 th 2013

MILIK NEGARA

Gratifikasi dianggap Suap:

• berhubungan dengan jabatan , dan

• bertentangan dengan tugas dan kewajiban

KEDINASAN

MENERIMA

Terpenuhinya keadaan tidak dapat menolak

TOLAK

• Gratifikasi yang dianggap Suap,

• diberikan langsung

MILIK PENERIMA

Tidak berhubungan dg jabatan & tidak

bertentangan dg tugas dan kewajiban

PELAPORAN INTERNAL GRATIFIKASI

(18)

Karena hubungan keluarga, sepanjang tidak memiliki

konflik kepentingan.

Hidangan/Sajian yg berlaku umum

(19)

Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan;

Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham

pribadi yang Berlaku Umum;

(20)

Manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai

berdasarkan keanggotaan yang Berlaku Umum;

Seminar kit yang berbentuk

seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop,

konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang Berlaku Umum;

(21)

Penerimaan hadiah, beasiswa atau

tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh

Pemerintah atau pihak lain sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai/kode etik;

(22)

PEMBATASAN “NILAI WAJAR”

Hanya berlaku untuk Peristiwa/Kondisi tertentu

Nilai wajar dihitung dengan bantuan metode EAL & turunannya (WTP, EIA)

Diatur sebagai Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan

(23)

Penyelenggaraan pernikahan,

kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lain paling banyak dengan batasan nilai Rp1.000.000,00 per pemberian;

BATASAN NILAI WAJAR PADA PERISTIWA

KHUSUS

Terkait Musibah atau Bencana paling banyak dengan batasan nilai Rp 1.000.000,00 per

(24)

Sesama Pegawai pada pisah sambut,

pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang) paling banyak dengan

batasan nilai Rp300.000,00 per pemberian

dengan total pemberian dengan batasan nilai Rp1.000.000,00 per pemberian dalam 1 th dari pemberi yang sama;

Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang) dengan batasan nilai per pemberian tertentu dengan total

pemberian dengan batasan nilai

Rp200.000,00 per pemberian dalam 1 th Rp1.000.000,00 dari pemberi yang sama;

(25)

Penerimaan berhubungan dengan jabatan

namun

belum tentu

berlawanan dengan kewajiban atau

(26)

KARAKTERISTIK GRATIFIKASI TERKAIT

KEDINASAN

1. Diperoleh secara sah dalam pelaksanaan tugas resmi

2. Diberikan secara terbuka dalam rangkaian acara kedinasan. Pengertian terbuka di sini dapat dimaknai cara pemberian yang terbuka, yaitu

disaksikan atau diberikan di hadapan para peserta yang lain, atau adanya tanda terima atas pemberian yang diberikan.

3. Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian yang diberlakukan sama dalam hal jenis, bentuk, persyaratan atau nilai, untuk semua peserta dan memenuhi prinsip kewajaran atau kepatutan; dan,

4. Selain bentuk-bentuk yang dinyatakan tidak wajib dilaporkan dalam rangkaian kegiatan kedinasan.

(27)

CONTOH GRATIFIKASI TERKAIT KEDINASAN

1. Fasilitas transportasi, akomodasi, uang saku, jamuan makan, cinderamata yang diterima oleh Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara dari instansi atau lembaga lain berdasarkan penunjukan dan penugasan resmi; 2. Plakat, vandel, goody bag/gimmick dari panitia seminar, lokakarya,

pelatihan yang diterima oleh Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara instansi dari instansi atau lembaga lain berdasarkan penunjukan atau penugasan resmi;

3. Hadiah pada waktu kegiatan kontes atau kompetisi terbuka yang

diselenggarakan oleh instansi atau lembaga lain berdasarkan penunjukan atau penugasan resmi;

4. Penerimaan honor, insentif baik dalam bentuk uang maupun setara uang, sebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas sebagai pembicara,

narasumber, konsultan dan fungsi serupa lainnya yang diterima oleh

(28)

Program

(29)

Manfaat Pengendalian gratifikasi

• Manfaat bagi individu

• Membentuk pegawai yang berintegritas

• Meningkatkan kesadaran pegawai untuk menolak

gratifikasi

• Manfaat bagi instansi

• Membentuk citra positif dan kredibilitas instansi

• Mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang

kondusif dalam pencegahan korupsi

• Manfaat bagi masyarakat

• Memperoleh layanan dengan baik tanpa memberikan

(30)
(31)

TAHAP 1: KOMITMEN PENGENDALIAN

GRATIFIKASI

• Pernyataan resmi Pimpinan Instansi secara tertulis untuk menerapkan

pengendalian gratifikasi

• Pernyataan tersebut disampaikan kepada seluruh jajaran pejabat dan

pegawai suatu instansi serta para

(32)

1. Tidak menawarkan atau memberikan suap,

gratifikasi atau uang pelicin dalam bentuk apapun

2. Tidak akan meminta atau menerima suap,

gratifikasi dan uang pelicin dalam bentuk apapun

3. Bertanggungjawab mencegah dan mengupayakan

sistem pencegahan korupsi di lingkungan instansi

(33)

TAHAP 2: PENYUSUNAN ATURAN

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

1. Prinsip dasar pengendalian gratifikasi: tidak menerima, tidak memberi gratifikasi

2. Jenis-jenis gratifikasi yang wajib dilaporkan

3. Jenis-jenis gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan

4. Mekanisme dan tata cara pelaporan gratifikasi

5. Unit pengendalian gratifikasi

6. Perlindungan bagi pelapor

7. Penghargaan dan sanksi

(34)

TAHAP 3: PEMBENTUKAN UNIT

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

• UPG berperan sebagai motor penggerak kegiatan pengendalian gratifikasi

• Mengurangi tekanan psikologis untuk melaporkan gratifikasi ke KPK

• Perpanjangan tangan KPK dalam hal pusat informasi gratifikasi

• Unit yang memberikan masukan kepada pimpinan lembaga untuk memperbaiki area rawan gratifikasi atau korupsi

• Dapat berupa unit khusus/tambahan yang ada dalam struktur

(35)

Tugas dan Fungsi UPG

Penerimaan Laporan

Pemrosesan Laporan

(36)

TAHAP 4: MONITORING DAN EVALUASI

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Ukuran keberhasilan pengendalian gratifikasi:

• Tingkat pemahaman dan kepatuhan pejaat dan pegawai suatu instansi terhadap aturan gratifikasi

• Sikap menolak gratifikasi yang dilarang

• Melaporkan penerimaan gratifikasi

• Mampu memberikan pemahaman aturan gratifikasi kepada orang lain

(37)
(38)

Joint Commitment

Regulator-Operator :

(39)
(40)

Contact Us

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Jln. H.R. Rasuna Said Kav C-1 Jakarta 12920

Telp: (021) 2557 8300 www.kpk.go.id

Direktorat Gratifikasi

Jln. Persada Kuningan Kav 4

Telepon: (021) 2557 8448 atau

Call Centre Gratifikasi: 0855 8845678 Fax: (021) 5289 2459

Email: pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Verifikasi SKA adalah proses penyelidikan mengenai keabsahan dokumen, kebenaran pengisian SKA, dan atau kebenaran asal barang yang dilakukan atas permintaan

PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Musi Banyuasin Alamat: Jl.. Wahid

Bagaimana perencanaan struktur beton bertulang pada pembangunan Gedung Perkuliahan Program Teknik Informatika dan Ilmu Komputer (PTIIK) 15

[r]

[r]

Upaya untuk mengurangi konsentrasi merkuri dan cadmium pada kerang dapat dilakukan dengan perasan jeruk nipis karena terdapat asam sitrat yang berfungsi sebagai

Pada media MHA yang telah memadat diletakkan maksimal 5 disk yang telah direndam dalam masing-masing dosis air perasan lengkuas dengan jarak antar disk 1,5

Jaringan komputer sebagai salah satu aplikasi komunikasi data, dapat mengirimkan informasi dalam bentuk apapun (teks, suara maupun gambar) dari suatu komputer (host) dengan