• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. pelaksanaan dalam program kegiatan literasi ini dilaksanakan setiap hari yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. pelaksanaan dalam program kegiatan literasi ini dilaksanakan setiap hari yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Program Kegiatan Literasi Di Sekolah Dasar, dapat disimpulkan bahwasannya SD Negeri 111/I Muara Bulian telah menerapkan program kegiatan literasi kurang lebih selama 1 tahun belakangam ini lebih tepatnya pada tahun 2019. Program kegiatan literasi merupakan bagian dari penguatan penguatan karakter (PPK), di SD Negeri 111/I Muara Bulian sudah menerapkan 5 karakter yaitu Religius, Gotong Royong, Mandiri, Nasionalis dan Integritas dan juga sudah mempunyai SK dari pemerintah.

Program kegiatan literasi ini dibentuk melalui perencanaan yang mana dalam perencanaannya tersebut kepala sekolah maupun guru melakukan musyawarah dalam pembentukan program kegiatan literasi ini kemudian mensosialisasikan kepada warga sekolah khususnya peserta didik. Setelah itu strategi dalam pelaksanaan program kegiatan literasi dilakukan oleh kepala sekolah maupun guru seperti mencontohkan terlebih dahula kepada peserta didik kemudian memberikan dukungan maupun dorongan agar peserta didik mau melaksanakan program kegiatan literasi ini dengan baik. Kemudian pelaksanaan dalam program kegiatan literasi ini dilaksanakan setiap hari yang mana didalam program ini terkandung seperti Literasi Religius, Literasi Membaca, Menulis dan Berhitung, kemudian LISA (Lihat Sampah Ambil), 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun), TEDULA (Temu Duit Lapor),

(2)

70

Literasi Budaya Salam Antri Masuk Kelas, Literasi Menyanyikan Lagu Wajib Nasional dan Daerah, serta Literasi Sosial dan sebagainya, dan dalam pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik. Kemudian hasil dari adanya program kegiatan literasi ini adalah warga sekolah yang lebih berkarakter yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh sekolah. Kemudian dengan adanya program kegiatan literasi ini warga sekolah khususnya peserta didik memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam pelaksanaanya karena mereka lebih mendapatkan banyak ilmu dan mengajarkan mereka lebih berbudi pekerti yang baik.

Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penanaman nilai-nilai karakter melalui program kegiatan literasi di sekolah dasar yaitu kurangnya waktu, kurangnya sarana dan prasarana, kemudian masih ada beberapa anak yang belum mau dan malas dalam melaksanakan program kegiatan literasi.

5.2 Implikasi

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada sekolah dalam penanaman nilai-nilai karakter melalui program kegiatan literasi di sekolah dasar. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan evaluasi untuk sekolah khususnya dalam pendidikan penguatan karakter di Sekolah Dasar.

5.3 Saran

Selama dilaksanakannya penelitian ini, peneliti mendapatkan beberapa temuan penelitian yang gunanya untuk dijadikan masukan untuk menyempurnakan penanaman nilai-nilai karakter melalui program kegiatan

(3)

71

literasi di sekolah dasar. Peneliti menyampaikan saran-saran yakni waktu yang sebaiknya lebih diefektifkan dalam pelaksanaan program kegiatan literasi, kemudian menambah sarana dan prasarana yang masih kurang atau dibutuhkan oleh sekolah, kemudian lebih mengajak peserta didik yang kurang mau menjalankan program kegiatan literasi untuk lebih taat dan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada didalam program kegiatan literasi di sekolah.

(4)

69

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, Yunus dkk. 2018. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Literasi

Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Admizal dan Elmina Fitri. (2018). PENDIDIKAN NILAI KEPEDULIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR. Jurnal

Gentala Pendidikan Dasar, 3(1), 163-180.

Anderson, Irzal dan Nuraini Pebrina Putri. (2017). IMPLEMENTASI NILAI TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(2), 275-291.

Arslan, Deery. 2012. Guru Kelas Satu Mengajar Membca dengan Lagu-Lagu. Turki: Mebmet Aktif Ersyoy.

Daryanto dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Gava Media.

Degeng, I. N. S. (2017). Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Upaya. 1060–1067. Ditinjau, G. L. S., Tahap, D., Di, P., Triaryanti, H., & Hidayah, N. (2018).

Implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah. 1(1, 35–39.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter : Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Harfiyani, Asri. 2018. Penguatan Pendidikan Karakter melalui Budaya Literasi

(5)

73

Hariandi, A. (2017). MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI SDIT AL-AZHAR KOTA JAMBI. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(1), 19-35. Hariandi, A. (2019). STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA ALQURAN SISWA DI SDIT AULIA BATANGHARI. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(1), 10-21.

Hariandi, A dan Yanda. (2016). PERAN GURU DALAM PENANAMAN NILAI KARAKTER RELIGIUS DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 1(1), 176-189. Hastuti, Sunu dan Nia Agus Lestari. 2018. Gerakan Literasi Sekolah:

Implementasi Tahap Pembiasaan Dan Pengembangan Literasi Di SD

Sukorejo Kediri. Jurnal.pbsi.uniba-bpk.ac.id

Hendrawan, dkk. 2017. Kajian Aplikatif Penanaman Nilai-Nilai Karakter Siswa melalui Gerakan Literasi di Sekolah Dasar Berdasarkan Perspektif

Pedagogik Kritis. Journal.um-surabaya.ac.id

Heriyanto, Heriyanto. 2018. Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa

Data untuk Penelitian Kualitatif. Anuva 2.3.

Jurusan, D., Stain, D., Qaimuddin, S., Abstrak, K., Induk, D., & Karakter, P. (2010). PENDIDIKAN KARAKTER Nurdin. 69–89.

Kemdikbud. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Koesoema A, Doni. 2018. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di

(6)

74

Lickona. 2012. Character Matters. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Labudasari, Erna. 2018. Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerakan Literasi

Sekolah. Journal.umc.ac.id.

Manajemen, J. (2017). Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi

Pendidikan Volume 1, No. 1, Juli-Desember 2017. 1(1), 325–343.

Maryono, dkk. (2018). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(1), 1-19.

Maryono dan Nova Novita. (2016). NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN TEMA DIRIKU MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala

Pendidikan Dasar, 1(1), 73-92.

Mu’in, Fatchul. 2016. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Muhammad, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Kemendikbud.

Muhammad, dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Natsir, Haedar. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama & Budaya. Yogyakarta: Multi Persindo.

Nelyahardi. (2017). IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(2), 202-218.

(7)

75

Panduan Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: 2017

Pengembangan, R., & Karakter, P. (2010). Rintisan Pengembangan Pendidikan

Karakter di Satuan Pendidikan. 501–524.

Peraturan Menteri Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter

Pada Satuan Pendidikan Formal

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

Perspektif, B., & Kritis, P. (2017). ELSE (Elementary School Education Journal):

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar. 1, 83–97.

Raharjo, Sabar Budi. 2010. Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan

Akhlak Mulia. Jurnaldikbud.kemdikbud.go.id.

Rahayu, T., & Dahlan, U. A. (2016). Penumbuhan budi pekerti melalui gerakan

literasi sekolah. 179–183.

Saliman, Wulandari dan Mukminin. 2013. Model Pendidikan Model Kultural

Pada Sekolah Pembauran. Universitas Negeri Yogyakarta.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Pendidikan Karakte. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syahrial, dkk. (2019). STRATEGI GURU DALAM MENUMBUHKAN NILAI KEBERSAMAAN PADA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(2), 232-244. Senyum, P. B., Untuk, S., Nilai, M., & Dan, K. (2013). Pembiasaan budaya 5s

(senyum, sapa, salam, sopan, santun) untuk menumbuhkan nilai karakter

(8)

76

Teguh, M. (2013). Gerakan literasi sekolah dasar. 18–26.

Triaryanti, Hanika dan Nur Hidayah. 2018. Impelementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Ditinjau Dari Tahap Pengembangan Di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Journal2.uad.ac.id.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Warsono, dkk. 2010. Model Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Surabaya.

Surabaya: Unesa.

Wibowo, Imam Suwardi dan Siti Maqfirotun. PERAN GURU DALAM MEMBENTUK TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 1(1), 61-72.

Referensi

Dokumen terkait

Program pembelajaran dirancang oleh guru bidang studi masing-masing yang diarahkan oleh kepala sekolah, dan melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), guru

Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala

Program prioritas pada urusan perencanaan pembangunan pada tahun 2014 adalah Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan prioritas Penyusunan RKPD, Koordinasi

Justeru, pendidikan literasi di Malaysia, terutamanya dalam Bahasa Melayu kian menjadi suatu mata pelajaran terpenting di sekolah memandangkan program literasi ini

Melakukan kegiatan simulasi perencanaan program induksi yang dilaksanakan pada bulan pertama dengan daftar peran antara lain Guru Pemula, Kepala Sekolah, Pembimbing,

Kepala Sekolah beserta dewan guru mengadakan rapat perencanaan penerimaan siswa dan membentuk panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) yang bertugas menangani kegiatan Penerimaan Siswa

Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga

Program supervisi akademik kepala sekolah yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kompetensi profesional guru, sehingga dalam perencanaan dilakukan pembimbingan dalam