I
BJDANG JLMU PENDIDIKANLAPORAN PENELITIAN
iiiBAH BERSAING XIV/1 PERGURUAN TINGGI
Tahun Anggann 2006
PENGEMBANGAN PENYUSUNAN MODUL
DALAM
RANGKA
lMPLEMENTASI
KURIKULUM SMK (SMEA) BERBASIS KOMPETENSI 2004
Peneliti:
Wening Patmi
Rabayu,
S.Pd, M..M
Dra Suparti, M.P
Dra Sudarmiatin, M.Si
Dra Suwami, M.Si
Dibiayai Oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor PP: Oll/SPJIPPIDP2MJ1112006
DIREKTOi.lAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JURUSAN MANAJEMEN
FAKUL T A'S EKONOM1
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2006
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR BASIL PENELITlAN HJBAH BERSAlNG XIV/I TAHUNANGGARAN2~ 1. Judul Penelitian
2.
Ketua Peneliti
a. Nama lengkap b. Jenis Kelamin c. Pangkat/Goi/NIP. d. Jabatan Fungsional e. Jabatan Strukturalf.
Bidang Keahlian g. Fakultas/Jurusan h. Perguruan Tinggi 3. Tim Peneliti:
PENGEMHANGA
NPEN
Y
USUNAN
MODUL DALAM RANGKAIMPLEMENTASI KURIKULUM SMK (SMEA) BERBASIS KOMPETENSI 2004 : Wening Patmi Rahayu, S.Pd, M.M
: Perempuan
: Penata/IIIc/13229735 I : Lek:tor
: Dosen
: Pendidikan Ekonomi Koperasi (S I) dan MSDM (S2)
: FE'Manajemen
: Universitas Negeri Malang (UM)
No NAMA BIDANG KEAHLIAN FAKULTAS/
JURUSAN
PERGURUAN TINGGI 1. Dra Suparti, M.P. Pend.Akutansi & Sosial FE/AKUNTANSI
Ekonomi Pertanian
2. Ora. Sud.anniatin, M.Si Pendidikan Bisnis dan FE/MAN AJEMEN Mana 'emen Pemasaran
Ora. Suwami, M.Si Pendidikan Bisnis dan FE/MAN AJEMEN
Mana'emen Pemasaran
4. Pendanaan dan Jangka Waktu
·
Penelitian
a. Jangka Waktu Penelitian yang diusulka.n : 2 (dua) tahun.
b. Biaya yang disetujui tahun I (2006) : Rp. 43.000.000
c. Biaya yang diusulkan tahun II (2007) : Rp. 50.000.000 d. Biaya total yang diusulkan : Rp 93.000.000
Universitas Malan' Universitas Malan Universitas Malan Malang, 20 September 2006 Ketu~
w~~
B
d
.
M
.
M
Menyetujui, a.n. Ketua, Sekretaris,LP
UMDr
.
.
Sa'dunAkhar
,
M
.
P
d
NIP. 13165211 7 NIP. 132297351 Negeri Negeri Negeri~·[
I
1:
RINGKASAN
Rahayu, P. W., Suparti, Sudarmiatin, Suwami. 2006. Pengembangan Penyusunan Modul dalam Ranglca lmplementasi Kurikulum SMK (SMEA) Berbasis Kompetensi 2004. Penelitian Hibah Bersaing XIV/1 Dibiayai Ditlitabmasy, Ditjend Dikti, Depdiknas, Jakarta.
Salah satu karakteristik dari KBK 2004 adalah pembelajaran modular. Pembelajaran modular dalam kenyataannya masih banyak kendala di lapangan. Guru-guru di SMEA Negeri dan Swasta di kota dan kabupaten Malang mengalami beberapa kendala, a. I: (a) keterbatasan sumber referensi; (b) rendahnya penguasaan guru tcrhadap teknologi; (c) keterbatS;San sarana dan prasarana penunjang y-dng dimiliki ~ekolah; (d) masih rendahnya pemahaman guru terhadap pentingnya penyusunan modul; (e) rendahnya daya beli siswa dalam membeli modul; (t) masing-masing guru memiliki persepsi yang berbeda tentang KBK 2004. Karena didasari kebutuhan modul dalarn pembelajaran. maka pada penelitian tahun pertama ini peneliti mencoba membuat modul untuk mata diklat kewirausahaan program keahlian penjualan.
Sasaran penelitian tahun pertama iaJah dihasilkannya modul siswa dan panduan untuk guru pada mata diklat kewirausahaan program keahlian penjualan yang valid, applicable, individualized, efisien, efektif Rencana sasaran tahun kedua adalah lUi coba modul di lapangan agar dihasilkan modul yang dapat diimplemetasikan di kota dan kabupaten Malang, yang telah disesuaikan deng~n situasi dan kondisi sekolah.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan (Action Research). Sedangkan bila dilihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Populasinya adalah seluruh SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang sebanyak 47 sekolah. Sampelnya 30% dari populasi yaitu 14 sekolah masing-rnasing sekolah diambil kelas I, II, lli progrum keahlian penjualan. Sehingga total sampelnya 42 orang guru. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara; brainstorming, dokumentasi, dan obscrvasi. Teknik analisis data dengan menggunak.:n analisis deskriptif
~-Iasil penelitian pada tahap pertama ini adalah dihasilkannya modul kewirausahaan SMEA kelas I, II, III yang valid, applicable, individualized, efisien, efektif. Modul yang dihasilkan rnerupakan panduan untuk guru dan modul untuk siswa. Dihasilkannya modul ini dilakukan dengan dua tahap yaitu melalui kegiatan workshop penyusunan modul (dihasilkan draft modul yang belum divalidasi) dan seminar penyusunan modul ( dilakukan validasi modul oleh berbagai pihak terkait, yaitu DUD!; wakasek kurikulum, Perguruan Tinggi/dosen kewirausahaan, dan guru kewirausahaan).
Implikasi
temuan penelitian adalah (1)
modul kewirausahaanSMEA
program keahlian penjualan kelas I, II, III yang dihasilkan dalam penelitian ini
dapat
digunakan
sebagai salah satu media peningkatan kemampuan guru pengajar mata dildatkewirausahaan
programkeahlian
penjualan,dan
(2) modul kewi"rausahaan sebagai panduan guru dan modul siswa yang telah dihasilkan dalam penelitian ini perlu diujicobakan di lapangan (SMEA), sehingga modulyang
dihasilkan bisa teruji tingkat kevalidan, efrisiensi dan efektifitasnya dan nantinya dapat Ia yak dipergunakan sesuai dengan tuntutan KBK 2004.l1l
I
I
SUMMARY
Rahayu, P.W., Suparti, Sudanniatin, Suwami, 2006. Development of Module for Implementing Competence-based Currirulum 2004 for SMK (SMEA). Competitive Grant Research XIV/1 funded by DP2M of Directorate of Higher Education-Department of National Educational.
One of characteristic of competence-based curriculum of 2004 is modular instruction. In practice, there are still found some constraints in the implementation of morlular instruction. Such constrain include: (a) limited references; (b) limited teachers competence in technology; (c) limited infrastructures and facilities possessed by school; (d) less understanding of teachers to the importance of module development; (e) less ability of pupils to buy module needed; and (f) there are still different perception among teachers on competence-based curriculum of 2004. The need of such module development in the implementation of the c.urriculum has been the main motivation to conduct this first-year-research aimed at constructing module for entrepreneurship subject matter.
The expected output of this research is availability of a valid, applicable, efficient, and effective module for the subjet matter as a teacher reference. The second year target of this research is to conduct trial out of module already constructed in the first year of the research. This research is conducted under action research design. The population of this research consist of all SMK (SMEA) both in Malang municipality and regency amounting of 47 SMKs. From this population were drawn 42 teachers of 14 schools which made up 30% of total population. These teachers came year 1, yaer 2, and year 3 of each sample school. The data needed in this research was collected using interview, brainstorming, docwnentation, and observation and was then analyzed using descriptive technique.
Output of this first-year-research is modules of entrepreneurship subject matter both for teachers and students of year l, year 2 and year 3. Such modules were constructed through 2 faced i.e. workshop for constructing module draft and seminar for validating the draft. Both worshop and seminar involved vice school heads for curriculum affairs, related higher education teaching staffs, and teachers of entrepreneurship subject matter.
The implication of this research jncludes: (1) modules constructed in this research serve as a r.1ean for improving teachers' competence in teaching entrepreneurship subject matter; and (2) in order to examine their validity, efficiency, and .effectiveness, the modules already constructed need to be tried out.
DAFfAR.ISI
Halaman LEMBAR TDENTTTAS DAN PENGESAHAN ... . RINGKASAN ... :.. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... II SUMMARY ... IV KAT A PENGANT AR... . . . .. . .. . . .. . . .. . .. .. . . .. .. . . .. ... v . DAFT AR lSI... . . Vll DAFTAR TABEL ... IX DAFT AR GAMBAR... .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .... . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . x
DAFT AR LAMPfRAN
... .
. . .
. . .
. . .
. . .
.
.
.
. .
.
.
.
.
. .
.
.
.
. . .
. .
.
.
. .
. .
.
. .
.
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
.
.
XI BAB I PENDAHULUAN... .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . . .. .. . . .. . . l 1.1. Latar Belakang Masalah... I 1.2. Rumusan Masalah... .. .. . ... .. . .. . . .. . .. . . ... .. . .. . .. . . 51.3. Hasil yang Diharapkan... ... . .. .. . . .. .. .. .. .. .... ... . . . .. . .. .. ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
2.1. Kaj ian Teori... . .. .. . .. . .. . . .. . .. . . .. .. . . .. . . .. .. . .. . .. .. . .. . .. . .. . 8
2.2. Hasil yang Sudah Dicapai... . . .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . . .. . . .. .... 18
2.3. Studi Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan... ... .. . .. . ... ... ... 19
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 23
3.1. Tujuan Penelitian Tahun Pertama ... : . ... 23
3.2. Manfaat Penelitian Tahun Pertama ... 24
BAB IV METODE PENELITIAN ... 26 4.1. Prosedur Pengembangan Modul. ... 27
4.2. Rancangan Penelitian ... 31
4.3. Populasi dan Sam pel. ... 33
4.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33 4.5. Teknik Analisis Data... 34 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. . . 36
5. I. Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan di S.MK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang ... 36
5.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang ... 39
5.3. Pelaksanaan Penyusunan Modul Kewirausahaan yang dilakukan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta
Sc-kota dan Kabupaten Malang... . .. .. . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . . .. .. .. . 4 J 5.4. Kendala yang d.ialami Guru Dalam Menyusun
dan Menggunakan Modul Kewirausahaan di SMK (SMEA) Negcri dan Swasta Se-kota dan
Kabupaten Malang... .. . .. . .. . . .. . .. . .. .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. .. .. 44
5.5. Bentuk Modul Kewirausahaan yang Dapat
Diimplementasikan Secara Efektif dan Efisien di
SMEA Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang... .. 46BAB VI PENlJTUP... .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. 60 6. 1. Kesimpulan ... 60 6.2. Saran ... : ... 61 DAFT AR PUSTKA ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 64 VIII
•
/ ·.1.1. Latar Belakaog Masalah
BABI PENDAHULUAN
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 bagi SMK (S:MEA)
sebenamya mulai diimplementasikan tahun ajaran 2004. Tetapi pada
kenyataannya masih banyak kendala dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut dalam proses pembelajaran di SMK (SMEA). Berikut ini adalah karakteristik KBK 2004: (a) KBK yaitu rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang berlaku di tern pat keija; (b)
Substansi kompetensi memuat pengetahuan (knowledge), keterampilan (skiil), dan sikap (attitude); (c) Materi kurikulum dirancang dengan pendekatan kompetensi
yang diorganisir dengan sistem modular (satuan utuh); (d) Ada korelasi langsung antara penjenjangan jlbatan pekeijaan di dunia keija dengan pencapaian kompetensi di SMK.
Kajian dari beberapa literature menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis kompetensi adalah program pembelajaran dimana basil belajar atau kompetensi
yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai (McAshan dalam Mardari, 1989: 19). Komponen materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: ( 1) kompetensi yang akan dicapai; (2) strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk memerlukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi.
2
Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa perlu dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Perumusan yang dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip "relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari, waktu yang tersedia dan kegiatan serta lingkungan belajar yang digunakan".
Langkah-langkah yang perlu ditakukan untuk mendapatkan perumusan kompetensi yang jelas dan spesifik, antara lain dengan melaksanakan analisis kebutuhan, analisis tugas, analisis kompetensi, penilaian oleh profesi dan pendapat ahli (pakar) bidang studi, pendekatan teoritik dan telaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari (Kaufman, 1982: 16; Bratton, 1991 :263).
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar minimum kompetensi. Mardari & Tim Pengembang UNY (2003: 13) menyatakan bahwa komponen minimal pembelajarnn berbasis kompetensi adalah: (I) pemi1ihan dan perumusan kompetensi yang tepat; (2) spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi; (3) pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan kompetensi dan sistem penilaian. Penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan bermanfaat untuk: ( 1) Menghindari duplikasi dalam pemberian materi
··-pelajaran, dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar re1evan dengan kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak; (2) Mengupayakan konsistensi kompetensi. yang ingin dicapai dalam mengajarkan suatu mala diktat, dengan kompetensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun yang mengajarkan mata diktat tertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari kompetensi dan
I
I
·I
3
materi yang telah ditentukan~ (3) Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan, dengan kecepatan dan kesempatan siswa; ( 4) Membantu
mempermudah pelaksanaan akreditasi, Pelaksanaan akreditasi akan lebih
dipermudah dengan menggunakan tolak ukur standar kompetensi~ (5)
Mernpelajari system evaluasi dan pelaporan hasil~ (6) Memperjelas kornunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan atau pengalaman belajar yang harus dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajamya; (7) Meningkatkan akuntabilitas publik, Kompetensi yang disusur. divalidasikan dan dikomunikasikan kepada publik sehingga dapat digunakan untuk
mempertanggungjawabkan kegiatan pembelajaran kepada publik~ (8)
Memperbaiki system sertifikasi, Dengan perumusan kompetensi yang lebih spesifik dan terperinci, sekolah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip yang menyatakan jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.
Fokus penelitian ini adalah pemelajaran berbasis kompetensi ·yang dilaksanakan melalui pernelajaran modular. Pemelajaran modular yaitu tata cara pemelaja,ran yang terdiri dari satuan-satuan unit kornpetensi utuh yang diternpuh secara bertahap. Peserta diklat harus rnenyelesaikan satu unit kompetensi secara utuh sebelum melanjutkan ke kompetensi berikutnya. Bahan ajar untuk setiap unit kompetensi dikemas dalam bentuk modul yang dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat (siswa). Pengembangan modul dalarn penelitian ini rneliputi rnodul untuk guru dan modul untuk siswa di SMEA Negeri dan Swasta Se-Kota dan Kabupaten Malang.
4
Di kota dan kabupaten Malang, implementasi Kurikulum SMK (SMEA) Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 disosialisasikan antara Jain melalui Musyawarah Guru Mata Diklat (MGMD) maupun kegiatan seminar yang
diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Selain sosialisasi KBK 2004 juga
dilakukan pelatihan-pelatihan penggunaan model pembelajaran yang berorientasi pada ketuntasan (berbasis kompetensi) dan konstru.ktivistik. Beberapa kegiatan tersebut ternyata belum memberikan hasil yang maksimal pada implementasi Kurikulum SMK (SMEA) Berbasis Kompetensi 2004 yang berorientasi pada pengaJaran ketuntasan (berbasis kompetensi) dan konstruktivistik. Pada pelaksanaannya guru dituntut untuk bisa menyusun perangkat modul untuk guru
dan siswa.
Di kota dan kabupaten Malang terdapat 47 SMK (SMEA) yang terdiri dari 2 SMEA Negeri dan 45 SMEA Swasta. Dalam mengembangkan pembelajaran modular ini, guru-guru SMEA eli kota dan kabupaten Malang mengalami beberapa kendala antara Jain: (a) keterbatasan sumber referensi; (b) rendahnya penguasaan guru terhadap teknologi; (c) keterbatasan sarana dan prasarana penunjang yang dimiliki sekolah (laboratorium, komputer); (d) masih rendahnya pemahaman guru terhadap pentingnya penyusunan modul beserta cara penyusunannya; (e) rendahnya daya beli siswa dalam membeli modul; (f) masing-masing guru memiliki persepsi yang berbeda tentang KBK 2004. Beberapa kendala tersebut sudah tentu menjadi penghambat dalam mengimplementasikan KBK 2004 khususnya dalam hal penyusunan modul. Berdasarkan berbagai kendala itulah maka peneliti tertarik untuk mengangkat topik "Pengembangan
-5
Penvusunan Modul Dalam Raneka lmolementasi Kurikulurn SMK - ... ... <. SMEA. )
Berbasis Kompetensi 2004". Mata diktat yang menjadi fokus perhatian pada
penelitian ini adalah mata diklat Kewirausahaan baik yang diajarkan pada kelas I,
fi maupun kelas III Program Keahlian Penjualan di SMEA.
l.2. Ru·musan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana bentuk modul yang
bisa diimplementasikan secara efektif dan efisien di SMEA Program Keahlian Penjualan dalam rangka melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004? Sedangkan secara khusus rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
l. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Kewirausahaan di SMK (SMEA)
Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang?
2. Faktor apa yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembelajaran
kewirausahaan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang?
3. Bagaimana pelaksanaan penyusunan modul Kewirausahaan yang selama ini telah dilakukan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se kota dan Kabupaten Malang?
4. Kendala apakah yang selama ini dialami para guru dalam menyusun dan menggunakan modul Kewirausahaan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang?
6
5. Bagaimana bentuk modul Kewirausahaan yang daoat diimolementasikan
secara efektif dan efisien pada Program Keahlian Peniualan di SMK (SMEA)
Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang?
1.3. Hasil yang Diharapkan
Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian pada tahun pertama ialah
tersusunnya seperangkat modul kewirausahaan SMK (SMEA) kelas I, II, Ili yang
telah tervalidasi pada program keahlian penjualan di SMK (SMEA) Sekota dan
Kabupaten Malang.
Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian tahap I ini adalah sebagai
berikut:
1. Ditemuk~nnya implementasi pelaksanaan pembelajaran Kewirausahaan di
SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang.
2. Ditemukannya berbagai faktor yang mendukung dan r.1enghambat pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di SMK (SMEA) Negeri dan
Swasta Se-kota dan Kabupaten Malang.
3. Ditemukannya pelaksanaan penyusunan modul Kewirausahaan yang selama
ini telah dilakukan di SMK (SMEA) Negeri dan Swasta Se kota dan Kabupaten Malang.
4. Qitemukannya berbagai kendala ya~g selama ini dialami para guru dalam menyusun dan menggunakan modul Kewirausahaan di SMK (SMEA) Negeri
7
5. Diternukannya bentuk modul Kewirausahaar:. y~ dapat diimplernentasi..l(an secara efektif dan efisien pada Program Keahlian Pef\iualan di SMK (SMEA)