7
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Web
2.1.1. Pemrograman Web
Menurut Prihatna (2015:104) menjelaskan bahwa “pemrograman
(Programming) merupakan suatu metode untuk membuat suatu aplikasi
menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer untuk mengolah sesuatu yang berasal dari input user”.
Dalam perkembangannya dunia pemrograman melahirkan banyak istilah yang dilihat dari hasil akhir atau media aplikasinya, salah satunya adalah web
programming (pemrograman web). Pemrograman web merupakan suatu
pemrograman yang dijalankan dengan aplikasi dan terhubung dengan media web dan internet. Dalam pembuatan suatu program web digunakan banyak bahasa seperti HTML, PHP, CSS, Java Script dan JQuery.
1. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Madcoms (2008:75) menjelaskan bahwa “dokumen HTML merupakan teks murni yang sering disebut web page”. Dokumen HTML terbentuk dari beberapa tag antara lain yaitu <html>, <head>, <body>. Tag pertama menunjukan elemen awal dan di akhiri dengan </html>, </head> dan </body>.
Contoh penggunaan HTML adalah sebagai berikut :
<html>
<head>
<title> Website Tugas Akhir Saya</title> </head>
<body> websiteku ini adalah website untuk tugas akhir </body> </html>
Keterangan dalam pembuatan sintaks HTML :
a. Setiap dokumen HTML harus selalu diawali dengan tag <html> dan diakhiri dengan tag </html>.
b. Jika sudah diawali dengan tag <html> maka didalamnya terdapat tag <head> dan didalam tag <head> terdapat tag <title> yang didalamnya bisa kita tuliskan dengan judul dari web yang kita buat, setelah memasukan judul maka kita akhiri dengan tag </title> dan </head>.
c. Untuk isi web kita menuliskan dalam tag <body> dan setelah itu kita akhiri dengan tag </body>.
2. Protokol Hypertext Preprocessor (PHP)
Pertama kali, Ramus Lerdorf membuat interface dengan menggunakan bahasa PERL dan selanjutnya dia mengembangkan dengan menggunakan bahasa C untuk memberikan fleksibilitas pada interface/parser tersebut. Interface tersebut diberi nama PHP (Personal Home Page), yang memiliki kemampuan untuk mencatat
seluruh informasi pengunjung situs online-nya. Kemudian dimodifikasi dengan mendukung database mSQL (Mini Structure Query Language) dengan menggunakan parser SQL, pengembangan ini diberi nama FI (Form Interpreter). Kemudian PHP/FI version 2.0 diluncurkan dan merupakan awal dari kelahiran PHP yang saat ini sudah mencapai versi 5.x.x.
Menurut Sutarman (2007:94) PHP (Protocol Hypertext Preprocessor) adalah “salah satu bahasa server side yang didesain khusus untuk aplikasi web”. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirim ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat.
PHP (Protocol Hypertext Preprocessor) menurut Nugroho (2008:113) “merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat ditampilkan pada client”.
“PHP (PHP: Protocol Hypertext Preprocessor) adalah skrip yang bersifat server side yang ditambahkan pada HTML” (Kustiyahningsih dan Anamisa, 2011:114). Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintregasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman HTML tidak lagi bersifat statis, namus bersifat dinamis. Sifat severside ini membuat pengerjaan skrip tersebut dikerjakan di server sedangkan dikirimkan kepada browser adalah hasil proses dari skrip tersebut yang sudah berbentuk HTML.
Adapun kelebihan dari PHP adalah sebagai berikut :
1.) Merupakan aplikasi open source.
2.) Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).
3.) Termasuk server side programming.
4.) Intergrasi yang sangat luas berbagai server database. Database yang didukung PHP antara lain : MySQL, mSQL, Sybase, Oracle, dll.
5.) Kemampuan untuk mengolah keluaran gambar seperti, file PDF dan movie flash.
6.) Hanya dijalankan pada sisi server (server side) sehingga client tidak bisa melihat kode aslinya.
Menurut Sakur (2010:7) PHP “merupakan bahasa pemprograman yang disebut sebagai bahasa scripting, dalam arti PHP merupakan bahasa pemprograman yang ditempelkan/embedded pada suatu bahasa atau aplikasi lain”. Sebagai contoh, PHP ditempelkan ke dalam script HTML. Cara penulisan script PHP adalah sebagai berikut:
1.) Cara penulisan script PHP pertama
<?php
… isi statement ?>
2.) Cara penulisa script PHP kedua <?
… isi statement ?>
3. Database server MySQL
Database atau basis data memudahkan suatu sistem untuk menyimpan,
mengorganisasikan, dan menampilkan data. Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). Menurut Shalahuddin (2015:44) “Database Management System (DBMS) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Bisnis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data”.
Menurut Sibero (2010:44) “SQL (Structure Query Language) atau dibaca se-ku-el. SQL adalah suatu bahasa standar yang digunakan oleh aplikasi untuk berkomunikasi dengan database server”. Struktur SQL terdiri dari dua bagian utama, yaitu DDL (Data Devinition Language) dan DML (Data Manipulation Language). DDL adalah standar yang digunakan untuk membuat definisi pada database, sedangkan DLM adalah standar bahasa yang digunakan untuk membuat formula pengolahan data. Selain DDL dan DML, pada struktur SQL juga terdapat istilah
Query. Query adalah suatu kumpulan perintah DDL ataupun DML yang
diformulasikan untuk memberikan hasil data ataupun perintah yang diharapkan.
Berikut penjelasan megenai SQL :
1.) Create adalah perintah yang digunakan untuk membuat database dan juga dapat digunakan untuk membuat tabel dalam database. Berikut perintah menggunakan create :
CREAT DATABASE [nama database];
CREAT TABLE [nama tabel];
2.) Alter adalah perintah yang digunakan untuk mengubah nama tabel dan definisi kolom pada tabel dalam database. Berikut perintah menggukan alter untuk menambahkan kolom :
ALTER TABLE [nama tabel]
ADD COLUMN [nama kolom] [definisi tipe data kolom];
3.) DROP adalah perintah yang digunakan untuk menghapus database atau tabel. Berikut perintah menggunakan drop untuk menghapus database dan tabel dalam database :
DROP DATABASE [nama database];
DROP TABLE [nama tabel];
b. Data Manipulation Language (DML)
1.) SELECT adalah perintah yang digunakan untuk menampilkan data dari database. Berikut perintah menggunakan select :
SELECT * FROM [nama tabel]
2.) INSERT adalah perintah yang digunakan untuk menambah data kedalam database. Berikut perintah menggunakan insert :
INSERT INTO [nama tabel] VALUES ([nilai kolom1], [nilai kolom2], … [nilai kolomN])
3.) UPDATE adalah perintah yang digunakan untuk mengubah data pada database. Berikut perintah menggunakan update :
UPDATE [nama tabel] SET [nilai kolom1], [nilai kolom2], … [nilai
kolomN] WHERE [nama kolom identitas] = [nilai kolom identitas]
4.) DELETE adalah perintah yang digunakan untuk meghapus data dari tabel database. Berikut perintah menggunakan delete :
DELETE FROM [nama tabel] WHERE [ [kolom identitas] [kolom kondisi] ] = [ [nilai identitas] [nilai kondisi] ]
c. Cascading Style Sheet (CSS)
“Cascading Style Sheet dikembangkan untuk menata gaya pengaturan
halaman web” (Sibero, 2011:112). CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML seperti font, color dan table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan. Kode dari CSS diapit oleh tag <style> </style>, tag style ini diletakkan diantara <head> </head>.
2.2 Peralatan Pendukung
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (2010:268) “Struktur navigasi adalah susunan menu atau hirarki dari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi tiap halaman pada suatu situs web”.
Struktur navigasi bisa dibedakan menurut kebutuhan dan objek, kemudahan pemakaian, keinteraktifitasannya dan kemudahan pembuatannya yang berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu situs web. Bentuk dasar struktur navigasi menurut Binato adalah sebagai berikut :
1. Struktur Navigasi Linear
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainnya.
Sumber : Binato (2010:269)
Gambar II.1. Strruktur Navigasi Linear
2. Struktur Navigasi Hirarchial
Sturuktur dasar ini disebut juga struktur “linear dengan percabangan” karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber : Binanto (2010:269)
Gambar II.2.
Struktur Navigasi Hierarchial
3. Struktur Navigasi Nonlinear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binato (2010-270)
Gambar II.3.
4. Struktur Navigasi Komposit
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara nonlinear) tetapi terkadang dibatasi dengan presentasi film atau informasi penting atau pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.
Sumber : Binato (2010-270)
Gambar II.4.
Struktur Navigasi Komposit
2.2.2. Enterprise Relationship Diagram
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Shalahuddin (2015:53) “ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasiona”. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional, sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS tidak perlu menggunakan ERD.
Ada berbagai jenis relationship yang mungkin terjadi antara satu entity dengan entity lainnya, antara lain :
a. One to one relationship
Yaitu satu entity dihubungkan dengan entity lainnya.
b. One to many relationship
Yaitu satu entity dihubungkan dengan banyak entity atau lebih dari satu entity lain.
c. Many to many relationship
Yaitu sejumlah entity yang dapat dihubungkan dengan sejumlah entity lainnya (banyak entity ke banyak entity).
2. Logical Record Structure (LRS)
Logical Record Structure terdiri dari link – link diantara tipe record. Link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field – field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS dimulai dengan menggunakan model yang dimengerti.
3. Pengujian Web dengan Black Box
Meurut Pressman (2010:495) Black-Box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk sebuah program. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut :
a. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang.
b. Kesalahan antarmuka.
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
d. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja.