• Tidak ada hasil yang ditemukan

( ) SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER ( STEKOM ) SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "( ) SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER ( STEKOM ) SEMARANG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

( 2017- 2021 )

SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER

( STEKOM )

SEMARANG

Jl. Majapahit No. 605 & 304 Semarang Telp. 024-6723456, Fax. 024-6710144

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin pesat menyebabkan pemanfaatan dan penggunaan teknologi sudah hampir memasuki seluruh aspek kehidupan. Salah satu kemajuan tersebut adalah di bidang sistem informasi, yang saat ini memberikan kemudahan kepada manusia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Perkembangan teknologi di bidang sistem informasi tersebut tidak lepas dari perkembangan pada sub bidang lainnya, seperti arsitektur komputer, rekayasa perangkat lunak, dan jaringan komputer.

Saat ini sistem informasi berbasis komputer telah diterapkan pada sistem-sistem terpadu seperti Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Pakar, Sistem Pendukung Keputusan, dan pengembangan lainnya. Semuanya itu dibangun untuk mendapatkan kebutuhan informasi yang efisien dan efektif untuk mendukung pengambilan keputusan dalam manajemen. Perkembangan lain yang cukup pesat adalah teknologi informasi melalui Internet. Dengan teknologi ini membuat beberapa kegiatan seperti bertransaksi, menyebarkan dan mendapatkan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain dapat dilaksanakan dengan mudah dan

menyenangkan. Penyebaran informasi maupun transaksi secara online

dapat diterapkan pada pendidikan, dengan cara mengembangkan sistem informasi akademik pada suatu lembaga pendidikan. Beberapa insitusi akademik telah menggunakan media internet ini untuk

mempublikasikan sistem informasi akademik, namun pada umumnya

masih banyak yang berisikan informasi-informasi bersifat statis mengenai profil organisasi, jurnal penelitian, kegiatan akademik, dan non akademik.

(3)

Sejalan dengan itu STEKOM Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, terus berkembang untuk berbenah diri agar menjadi lebih baik dan tetap dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.

Selama ini kemudahan untuk memperoleh data dan informasi akademik bagi mahasiswa, dosen, maupun pimpinan di lingkungan STEKOM Semarang masih belum terwujudkan, karena proses akademik masih dilakukan secara manual. Permasalahan-permasalahan lain muncul seiring dengan dengan bertambahnya jumlah mahasiswa; seperti kelambatan laporan hasil akademik, dokumentasi yang belum baik, pelayanan administratif yang begitu lama, semuanya itu dapat menghambat kelancaran proses akademik secara keseluruhan.

Penggunaan komputer dan jaringan komputer yang tersedia selama ini juga belum optimal, sehingga kelancaran dalam memproses data-data akademik menjadi terhambat. Beberapa kendala tersebut adalah

a. Aplikasi yang tersedia masih sedikit dan bersifat single-user

b. Data antar bagian belum terintegrasi

c. Sering terjadi redudansi data dan inkonsistensi data

d. Pekerjaan sering tertunda sehingga tidak efisien

Permasalahan-permasalahan tersebut bilamana tidak segera diatasi akan dapat mempengaruhi kinerja STEKOM Semarang di masa yang akan datang, khususnya di dalam memenuhi visi, misi dan tujuan organisasi.

1.2 Perumusan Masalah

Melihat kelemahan-kelemahan sistem yang selama ini berjalan, maka didapatkan perumusan masalah “ Bagaimana mengembangkan sistem informasi akademik yang dapat meminimalisasi masalah yang ada pada STEKOM Semarang ? ”

(4)

Tahapan dalam menganalisis dan merancang sebuah sistem informasi akademik disini memanfaatkan jaringan komputer yang ada di STEKOM Semarang. Supaya pembahasan tidak terlalu melebar maka diberikan ruang lingkup sebagai berikut :

a. Sistem informasi akademik ini hanya dirancang untuk pengguna di

lingkungan STEKOM Semarang seperti pimpinan, dosen, administrasi akademik, dan mahasiswa.

b. Sistem yang akan diselesaikan dengan sistem informasi akademik di

sini adalah pengolahan data yang meliputi PMB, mahasiswa, dosen, administrasi keuangan, absensi perkuliahan, ujian, penilaian, dan bimbingan tugas akhir, sampai dengan wisuda. Karena banyaknya yang akan dibuat, maka beberapa sistem tersebut dibuatkan modul tersendiri namun database yang digunakan tetap sama sehingga selalu terintegrasi.

c. Tahapan pembuatan sistem informasi akademik ini dimulai dari

perencanaan, analisa, perancangan sampai dengan implementasi.

Dari hasil perumusan masalah yang telah disusun, tujuan yang akan dicapai adalah

a. Rancangan sistem informasi akademik untuk STEKOM Semarang,

b. Memberi gambaran kebutuhan sistem informasi akademik untuk

pengembangan STEKOM Semarang yang akan datang,

c. Membantu sistem pengambilan keputusan bagi pimpinan di STEKOM

Semarang.

1.3 Metodologi Penyelesaian

Metodologi yang digunakan untuk perancangan sistem informasi

akademik ini menggunakan siklus hidup sistem atau System Life Cycle

(SLC), yaitu dari perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi dan perawatan sistem.

(5)

a. Metode Analisis

- Melakukan perincian analisis kebutuhan dengan cara mengamati sistem informasi akademik yang selama ini berlangsung khususnya dalam hal pelayanan data-data akademik.

- Memilih metode penyelesaian berdasarkan studi pustaka untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan sistem informasi akademik

- Menyusun kerangka penyelesaian berdasar hasil studi pustaka.

b. Metode Perancangan

Hasil dari analisa digunakan untuk :

- Merancangmodel aplikasi untuk sistem yang diusulkan

- Merancang Data Flow Diagram (DFD)

- Merancang Entity Relationship Diagram (ERD)

- Merancang sistem basis data (database)

- Merancang konfigurasi sistem

- Merancang prototipe sistem

1.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penulisan ini adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

(6)

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Dari analisa sistem lama akan diketahui atau didapatkan adanya permasalahan-permasalahan yang ada selama ini, kemudian dilakukan proses pengembangan sistem yang dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu perencanaan, analisis, dan terakhir perancangan. Selama proses pengembangan sistem ini juga terdapat pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem seperti teknologi, peraturan-peraturan, visi dan misi, dan lain-lainnya.

Hasil pengembangan sistem ini berupa prototip program, bilamana prototip belum dapat diterima maka perlu di kaji ulang dengan kembali ke tahapan perencanaan sistem. Bilamana prototip dapat diterima, maka prototip berupa rancangan sistem informasi akademik dapat digunakan untuk usulan tahapan operasional berikutnya. Analisa Sistem Lama Sistem Informasi Akademik PMB, Registrasi Mhs, Dosen, Absensi Kuliah, Ujian, Penilaian, KHS, Tugas akhir, Wisuda, Alumni Perencanaan Analisis PerancanganImplementasi L LIINNGGKKUUNNGGAANN

TTeekknnoollooggii:: --AArrssiitteekkttuurrKKoommppuutteerr -- SSooffttwwaarreeeennggiinneeeerriinngg --JJaarriinnggaannKKoommppuutteerr

PPeerraattuurraann--ppeerraattuurraann:: --PPeerraattuurraannPPeemmeerriinnttaahhtteennttaanngg S SiisstteemmPPeennddiiddiikkaann

VViissiiddaannMMiissii

KKeekkuuaattaann,,ppeelluuaanngg,, hhaammbbaattaann,, d daann t taannttaannggaann

(7)

II. DATA DAN FAKTA

2.1 Kegiatan Akademik

Untuk menganalisa sistem informasi akademik yang sedang berjalan di STEKOM Semarang selama ini, maka dapat melihat dan mempelajari alur sistem yang sudah ada seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.

1 Mulai

Calon Mahasiswa Panitia PMB

Pendafta-ran Mhs 1 Test PMB 1 Pengumu man Test 1 2

Direktur BAU BAAK

2 3 Pemberi-an NPM 3 2 Laporan 4 Administra si & Keuangan 4 1 2 5 Kebijakan 1 Pemberi-an formulir KRS 5

(8)

BAU BAAK Mahasiswa Dosen Pengisian KRS 6 6 Administra si & Keuangan 1 2 8 7 3 Perwalian 7 9 Perkulia-han 9 8 Ujian 10 10 Penilaian Ujian Arsip 11 11 KaProgdi Pengola-han Nilai Pengesah an Nilai 12 12 Penerbi-tan KHS 1 2 9 3 13 14 13 Semester Akhir ? 14 Arsip 15 Tidak Pembua-tan TA Uji TA Ya 1 2 16 8 5 15 16 SK lulus Transkrip 16 1 2 17 16 17 Wisu da 17 Selesai

Gambar 2 Kegiatan Akademik

Dari Gambar 2 tersebut dapat digunakan untuk menganalisa proses dari sistem penerimaan mahasiswa baru sampai akhir masa studi yang sedang berjalan di STEKOM Semarang.

(9)

2.2 Penerimaan Mahasiswa Baru ( PMB )

Adapun prosedur dari penerimaan mahasiswa baru selama ini di STEKOM sebagai berikut :

a. Calon mahasiswa membeli formulir pendaftaran dari panitia PMB

b. Calon mahasiswa membayar biaya pendaftaran PMB sesuai

ketentuan.

c. Bukti pembayaran, lampiran persyaratan dan formulir pendaftaran

yang telah diisi dan ditandatangani oleh calon mahasiswa diserahkan kepada panitia PMB dan panitia PMB mencatatnya didalam buku pendaftaran mahasiswa menurut program studi dan calon mahasiswa mendapatkan kartu test dan jadual test.

d. Calon mahasiswa mengikuti test PMB.

e. Pengumuman hasil seleksi test oleh dan ditandatangi panitia PMB.

f. Jumlah mahasiswa yang lulus seleksi test dilaporkan oleh ketua

panitia PMB kepada Pimpinan STEKOM dan BAUK untuk keperluan keuangan dan administrasi akademik.

g. BAUK didamping BAAK memberi NPM kepada mahasiswa yang sudah

melunasi pembayaran sekaligus Kartu Mahasiswa.

2.3 Perkuliahan

Waktu perkuliahan untuk program D-3 minimum 6 semester dan maksimum 10 semester, sedangkan untuk program S1 minimum 8 semester dan maksimum 12 semester.

2.3.1 Perkuliahan Semester Ganjil

Adapun proses perkuliahan pada semester Ganjil selama ini di STEKOM sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang sudah diterima, mengambil formulir Kartu Rencana

(10)

b. Formulir KRS diisi oleh mahasiswa sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan, kemudian KRS ditandatangani oleh mahasiswa dan Dosen Wali.

c. Mahasiswa membawa KRS yang sudah ditandatangani ke bagian

keuangan untuk membayara uang SKS dan biaya-biaya lain sesuai peraturan yang berlaku di STEKOM.

d. Sesudah mahasiswa membayar sesuai KRS, bagian keuangan

membagikan tanda pembayaran sesuai lembaran-lembaran yang ada.

- Warna putih untuk mahasiswa

- Warna kuning untuk dosen Dosen Wali (DW)

- Warna biru untuk BAUK

- Warna merah untuk BAAK

- Warna hijau untuk arsip / Tata Usaha

e. Selesai pembayaran, barulah mahasiswa diperkenankan mengikuti

kuliah semester ganjil

f. Dalam pertengahan semester diadakan Ujian Tengah Semester

(UTS).

g. Nilai UTS dipegang dan disimpan oleh dosen yang bersangkutan,

dan mahasiswa memegang nilai UTS pada kertas ujiannya.

h. Selesai kuliah semester ganjil diadakan UAS. Nilai UAS dipegang dan disimpan dosen yang bersangkutan dan mahasiswa juga memegang nilai UAS pada kertas ujiannya.

i. Nilai Akhir Semester (NAS) meliputi Absensi kehadiran, Tugas,

Project, UTS, dan UAS. Nilai Akhir Semester dinyatakan dalam huruf yaitu A,A-,AB,B+,B,B-,BC,C+,C,C-, CD,D+,D, atau E.

j. NAS ini diserahkan oleh dosen bersangkutan kepada Ketua Program

Studi untuk ditandatangani. Kemudian Ketua Program Studi mengirimkan NAS kepada BAAK.

k. Setelah NAS diterima oleh BAAK, segera dicetak Kartu Hasil Studi (KHS) dan dibawa ke Ketua Program Studi untuk ditandatangani.

(11)

l. KHS yang ditandatangani dibagikan sesuai lembaran-lembaran KHS yang ada :

- Lembar I untuk mahasiswa

- Lembar II untuk dosen PA

- Lembar III untuk BAAK

- Lembar IV untuk arsip / Tata Usaha Jurusan

- Lembar V untuk dikirimkan kepada orang tua / wali mahasiswa.

2.3.2 Perkuliahan Semester Genap

Adapun proses perkuliahan pada semester Ganjil selama ini di STEKOM sebagai berikut :

a. Setelah mahasiswa menerima KHS semester ganjil, ia segera

mengambil formulir KRS dari BAAK.

b. Formulir KRS diisi oleh mahasiswa sesuai dengan mata kuliah yang

ditawarkan, kemudian KRS ditandatangani oleh mahasiswa dan Dosen Wali.

c. Mahasiswa membawa KRS yang sudah ditandatangani ke bagian

keuangan untuk membayara uang SKS dan biaya-biaya lain sesuai peraturan yang berlaku di STEKOM.

d. Sesudah mahasiswa membayar sesuai KRS, bagian keuangan

membagikan tanda pembayaran sesuai lembaran-lembaran yang ada.

- Warna putih untuk mahasiswa

- Warna kuning untuk DW

- Warna biru untuk BAUK

- Warna merah untuk BAAK

- Warna hijau untuk arsip / Tata Usaha Jurusan

e. Selesai pembayaran, barulah mahasiswa diperkenankan mengikuti

kuliah semester genap.

(12)

g. Nilai UTS dipegang dan disimpan oleh dosen yang bersangkutan, dan mahasiswa memegang nilai UTS pada kertas ujiannya.

h. Selesai kuliah semester genap diadakan UAS. Nilai UAS dipegang

dan disimpan dosen yang bersangkutan dan mahasiswa juga memegang nilai UAS pada kertas ujiannya.

i. Nilai Akhir Semester (NAS) meliputi Absensi kehadiran, Tugas,

Project, UTS, an UAS. Nilai Akhir Semester dinyatakan dalam huruf yaitu A,A-,AB,B+,B,B-,BC,C+,C,C-, CD,D+,D, atau E.

j. NAS ini diserahkan oleh dosen bersangkutan kepada Ketua Program

Studi untuk ditandatangani. Kemudian Ketua Program Studi mengirimikan NAS kepada BAAK.

k. Setelah NAS diterima oleh BAAK, segera dicetak Kartu Hasil Studi (KHS) dan dibawa ke Ketua Program Studi untuk ditandatangani.

l. KHS yang ditandatangani dibagikan sesuai lembaran-lembaran KHS

yang ada :

- Lembar I untuk mahasiswa

- Lembar II untuk DW

- Lembar III untuk BAAK

- Lembar IV untuk arsip / Tata Usaha Jurusan

- Lembar V untuk dikirimkan kepada orang tua / wali mahasiswa.

2.4 Kegiatan Akademik Lainnya

a. Tugas Akhir

Mahasiswa Program D-III maupun S-1 yang telah lulus semua mata kuliah, diharuskan untuk menyusun tugas akhir atau skripsi. Tugas akhir yang telah selesai disusun untuk kemudian dipertahankan di hadapan tim penguji. Mahasiswa yang lulus ujian tugas akhir akan mendapatkan Surat Keterangan Lulus dari Ketua Program Studi.

b. Transkrip

Transkrip untuk masing-masing mahasiswa yang telah dinyatakan lulus diterbitkan oleh BAAK dan selanjutnya ditandatangani oleh

(13)

Ketua Program Studi dan Ketua STEKOM disampingnya sebagai mengetahui. Transkrip dibagikan bersama ijazah pada saat wisuda.

c. Wisuda

Mahasiswa yang telah mendapatkan Surat Keterangan Lulus dari Ketua Program Studi, dapat mengikuti wisuda pada waktu yang telah ditentukan.

II.5 Kendala yang Dihadapi dari Sistem yang Sedang Berjalan

Beberapa permasalahan dari sistem akademik yang sedang berjalan adalah kelambatan dan ketidak efisienan proses seperti berikut ini :

a. Pelayanan registrasi mahasiswa

b. Penyusunan buku induk mahasiswa

c. Penyusunan laporan keuangan mahasiswa

d. Penyusunan KRS ke bagian BAAK

e. Pembuatan jadual perkuliahan termasuk daftar kehadiran

f. Pembuatan berbagai Surat Keterangan

g. Pencetakan isi KHS

h. Pembuatan transkrip dan ijazah

Adapun kendala-kendala tersebut sering diakibatkan karena :

a. Pemakaian komputer yang belum optimal, masih banyak aplikasi

yang bersifat single-user dan jaringan yang sudah ada belum

dimanfaatkan secara optimal.

b. Kurang koordinasi antar bagian yang terkait sehingga sering terjadi

konversi data berulang-ulang.

c. Sering timbul duplikasi data, yang akibatnya berupa pemborosan

kertas maupun media penyimpanan.

d. Dokumentasi yang belum baik, sering hilang atau rusak sehingga

(14)

II. 6 Alternatif Pemecahan Masalah

Apabila permasalahan tersebut tetap dibiarkan, akan berkibat menghambat proses akademik dan menurunkan kredibilitas lembaga yang akhirnya juga menghambat tujuan organisasi.

Pemecahan masalah yang diusulkan adalah

a. Meningkatkan SDM masing-masing personal pelaksana kegiatan

b. Pembakuan prosedur kerja dan penataan data yang bersifat baku,

baik yang dilakukan dengan komputer atau tidak.

c. Menerapkan sistem informasi akademik berbasis jaringan komputer

lokal yang mengutamakan pada proses otomatisasi.

Disini dipilih pemecahan masalah dengan menerapkan komputerisasi sistem informasi akademik dan mengoptimalkan pennggunaan jaringan komputer yang telah ada. Karena metode ini dianggap paling lengkap daripada metode lainnya.

(15)

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa Situasi dan Kondisi

Kehadiran STEKOM mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat di sekitarnya dengan indikator sebagai berikut :

a. Kepercayaan masyarakat terhadap Akademi PAT semakin besar

terhadap proses pendidikan yang ada, hal ini ditunjukkan dari tahun ke tahun STEKOM Semarang dapat memenuhi target dalam menerima mahasiswa baru. Sedangkan yang mendaftarkan diri dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.

b. Sarana prasarana pendidikan seperti gedung perkuliahan,

laboratorium komputer dan elektronika, perpustakaan dan lain-lain terus ditingkatkan

Analisis situasi membantu mengukur kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan / ancaman yang dimiliki oleh STEKOM untuk memanfaatkan peluang masa depan sebagai berikut :

a. Strength ( kekuatan )

• Telah memiliki program studi DI, DIII Elektronika dan Komputer

• Tenaga edukatif, tenaga admin yang mencukupi

• Memiliki fasilitas pendukung yang lengkap seperti laboratorium

dan perpustakaan

• Memiliki kerja sama dengan beberapa institusi dan masyarakat

sekitarnya

b. Weakness ( kelemahan )

• Disiplin, tingkat efisiensi yang masih perlu disempurnakan

• Prosentase sumber daya ilmu dosen juga perlu ditingkatkan

c. Opportunity ( peluang )

• Pengembangan program studi unggulan

• Mengembangkan lebih lanjut kegiatan penelitian dosen

(16)

d. Threath ( tantangan )

• Studi lanjut bagi dosen yang memiliki prestasi keilmuan

• Program studi unggulan mampu bersaing dengan Perguruan

Tinggi lain

3.2 Analisa Tujuan dan Sasaran Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi akademik pada STEKOM diharapkan akan terbentuknya suatu prototip sistem informasi akademik yang dapat dipakai sebagai acuan pengembangan sistem informasi pada akademi sejenis yaitu tentang tata kerja administrasi bidang akademik yang berbasis komputer.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan sistem informasi akademik adalah :

a. Kemudahan bagi pelaksanan administrasi dalam melakasanan

tugas,

b. Kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada mahasiswa dan dosen

c. Diperolehnya ketersediaan data yang terjaga kemutakhirannya.

d. Terjaganya keamanan data

3.3 Analisa Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi dibutuhkan oleh segala tingkatan guna menunjang kelangsungan dan kelancaran kegiatan akademik. Adapun tiap-tiap tingkatan manajerial STEKOM membutuhkan informasi yang berbeda-beda, seperti:

a. Unsur Pimpinan

Informasi yang dibutuhkan oleh bagian ini bersifat strategis.

b. Unsur Pembantu Pimpinan

Informasi yang dibutuhkan oleh bagian ini bersifat taktis.

c. Unsur Pelaksana

Informasi yang dibutuhkan oleh bagian-bagian ini bersifat operasional.

(17)

Adapun hasil penelitian di STEKOM memperoleh informasi seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Kebutuhan Informasi No (1) Bagian (2) Kegiatan (3) Kebutuhan (4) Sumber informasi (5) 1 Ketua Sifat: Strategis

1. Menyusun rencana kerja, kebijakan semester dan tahuan 2. Menyusun rencana pengembangan 1 Laporan rencana kerja dan anggaran Pembantu Ketua Bidang I, II, dan III 2 Laporan semesteran Pembantu Ketua Bidang I, II, III 3 Laporan situasi terkini tentang mahasiswa, dosen dan sarana prasarana. 1. Yayasan 2. Pembantu Ketua Bidang I,II,III 2 Pembantu Ketua I SifatL Strategis

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta kalender akademik 2. Menyusun rencana pengembangan 3. Menyusun laporan semesteran bidang I 1. Laporan rencana kerja tahunan dari masing-masing bagian dibawah PuKet I 2. Laporan situasi terkini tentang mahasiswa, dosen, dan sarana prasarana 3. Kurikulum dan SAP 1. Ketua 2. Ketua Program Studi 3. Kepala BAAK

(18)

(1) (2) (3) (4) (5)

3 Pembantu Ketua II Sifat : Strategis

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran 2. Menyusun rencana pengembangan 3. Menyusun laporan semesteran bidang II 1. Laporan rencana kerja tahunan dari masing-masing bagian dibawah PuKet II 2. Laporan situasi terkini tentang mahasiswa, dosen, dan sarana prasarana 1. Ketua 2. Kepala BAAK 3. Kepala BAUK 4 Pembantu Ketua III Sifat: Strategis

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta kalender akademik 2. Menyusun rencana pengembangan 3. Menyusun laporan semesteran bidang I 1. Laporan rencana kerja tahunan dari masing-masing bagian dibawah PuKet III 2. Laporan situasi terkini tentang mahasiswa, dosen, dan sarana prasarana 1. Ketua 2. Kepala Program Studi 5 Ketua Program Studi Sifat : Taktis

1. Menyusun Jadual Kuliah dan Dosen pengampu pada awal semester 2. Menyusun jadual ujian

lokal, ujian tugas akhir

1. Kalender Akademik 2. Kurikulum & SAP 3. Dosen pengampu bidang ilmu dan kesediaan mengajar - Kepala BAAK 6 Kepala BAAK Sifat: Taktis

1. Menyusun rencana kerja

tahunan bidang

administrasi akademik 2. Menyusun laporan

kegiatan per semester, per tahunan 1. Kalender Akademik 2. Laporan situasi terkini dari administrasi akademik dan administrasi kemahasiswaa n 1. Pembantu Ketua I 2. BAAK 3. BAUK

(19)

(1) (2) (3) (4) (5)

7 BAAK Sifat : Operasional

Mengelola perkuliahan : 1 Membuat daftar hadir

kuliah

2 Membuat form penilaian 3 Membuat laporan rekap

pengambilan SKS per mahasiswa, mahasiswa per mata kuliah, dosen pengajar, dan kelas 4 Melaksanakan ujian dan

tahap akhir:

5 Membuat kartu ujian 6 Membuat daftar hadir

ujian

7 Membuat laporan rekap peserta ujian penguji dan nilai

8 Mengelola data nilai 9 Membuat rekap nilai Mengelola data dosen : 1. Memutakhirkan data 2. Membuat surat

penugasan mengajar Mengelola data mahasiswa : 1. Memutakhirkan data 2. Membuat daftar mahasiswa aktif 3. Memuat laporan mahasiswa cuti 4. Membuat laporan terakhir tentang 5. mahasiswa 6. Pelayanan surat menyurat 7. Membuat surat

keterangan, surat cuti, dan surat magang 8. Pelayanan evaluasi 9. Membuat KHS dan transkrip 1. Kalender Akademik 2. Mata kuliah dan Dosen Pengajar 3. Jadual Kuliah 4. KRS 5. Buku Induk Dosen 6. Buku Induk Mahasiswa 7. Buku Induk Nilai Mahasiswa 8. Surat Permohonan mahasiswa 1 Pembantu Ketua I 2 BAUK

(20)

(1) (2) (3) (4) (5)

8 BAUK Sifat : Operasional

1. Menyusun rencana kerja tahunan bidang

administrasi umum 2. Menyusun laporan baik

per semester, tahunan 3. Menyusun laporan

keuangan per semester, tahunan

4. Membuat usulan biaya pelaksanaan perkuliahan dan ujian. 1. Kalender akademi 2. Jadual Kuliah 3. Laporan situasi terakhir dari Urusan Keuangan 4. Rekap mahasiswa, mata kuliah, dosen, dan kelas 5. Rekap peserta ujian 1. Pembantu Ketua I 2. BAAK

3.4 Usulan Pengembangan Sistem Informasi Akademik

Pengembangan sistem informasi akademik yang diusulkan merupakan usaha untuk mengatasi permasalahan akademik di lingkungan Akademik Teknik PAT tersebut diatas. Karena itu akan dibahas beberapa mengenai :

a. Perancangan sistem baru

b. Perancangan basis data

c. Konfigurasi sistem informasi

d. Sumber daya manusia

3.5 Perancangan Sistem Baru

Pengembangan sistem informasi akademik yang baru menggunakan perangkat lunak bantu pengembangan sistem dengan

menggunakan CASE TOOL. Diagram arus data sistem informasi

akademik terdiri dari diagram konteks dan diagram rinci.

3.5.1 Context Diagram

Diagram arus data digunakan untuk mendapatkan gambaran desain sistem yang baru secara logik. Diagram arus data sistem

(21)

informasi akademik terdiri dari Context Diagram dan Data Flow

Diagram terinci seperti Gambar 3.

0 Sistem Inf ormasi Akademik PAT MHS ALUMNI Calon Mahasisw a BAAK Dosen Pimpinan PAT Aktifitas MHS Kinerja Alumni Data Calon MHS Inf o Pendidikan PAT Prestas i MHS Data Alumni Permohonan Surat Permohonan Trans krip Nilai Surat Permohonan Trans krip Nilai Biodata MHS Aktifitas Dosen Kinerja Dos en Laporan Kebijakan Keputusan

Gambar 3. Context Diagram Sistem Informasi Akademik

Pada Context Diagram ini terdapat kejadian-kejadian yang

berkaitan dengan data/informasi yang dibutuhkan maupun dihasilkan sistem yang dapat mengakibatkan mengalirnya informasi dari dan ke dalam sistem informasi akademik tersebut. Adapun kejadian tersebut adalah

a. Pencatatan data mengenai penerimaan mahasiswa baru

b. Pencatatan data dan pelayanan mahasiswa

c. Pencatatan mengenai dosen

(22)

3.5.2 Data Flow Diagram ( DFD )

DFD merupakan bentuk yang lebih terinci dari Context Diagram.

Turunan pertama dari Context Diagram adalah DFD level 0. Bila dalam

DFD level 0 yang dibuat terdapat proses-proses yang masih terlalu global dan dirasa perlu diturunkan lagi, maka DFD level 0 tersebut diturunkan lagi menjadi DFD level 1 demikian seterusnya.

1 Penyaringan Calon MHS 2 Perkuliahan MHS 4 Bimbingan ALUMNI 6 Manajemen PAT Calon Mahasisw a Dosen 3 Pelayanan Mhs BAAK Pimpinan PAT MHS MHS KRS Jadual Mata Kuliah Dosen Ruang MHS KRS Dosen Bimbingan MHS Data Calon MHS Inf o Pendidikan PAT Permohonan Surat Biodata MHS Permohonan Trans krip Nilai Aktifitas Dosen Kinerja Dos en Kinerja Sistem Penyaringan Metoda Penyaringan Prestas i MHS Aktifitas MHS Kinerja Pelayanan Surat Permohonan

Metode Pelay anan Trans krip Nilai Laporan Kebijakan Keputusan Kinerja Alumni Data Alumni Kinerja Bimbingan Metoda Bimbingan Kinerja Dos en Aktifitas Dosen Aktifitas MHS Prestas i MHS Kinerja Perkuliahan Metoda Perkuliahan MHS Mata Kuliah Ruang Jadual MHS KRS Dosen MHS KRS Dosen Bimbingan MHS

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Informasi Akademik

Pada gambar 4 kelihatan proses yang terjadi pada sistem informasi akademik di STEKOM Semarang, yang terdiri dari penyaringan calon mahasiswa, proses perkuliahan, pelayanan mahasiswa, bimbingan, dan

(23)

dan manajemen. Dari DFD level 0 akan didekomposisikan lagi ke proses yang lebih rinci menjadi DFD level 1 yang terdiri dari :

- DFD level 1 – Proses penyaringan calon mahasiswa

- DFD level 1 – Proses perkuliahan

- DFD level 1 – Proses pelayanan mahasiswa

- DFD level 1 – Proses bimbingan

- DFD level 1 – Proses manajemen

1.1 Kegiatan Promosi 1.2 Seleksi Calon Mhs 1.3 Daftar Ulang Calon Mahasisw a MHS Data Calon MHS Inf o Pendidikan PAT Data Calon MHS Inf o Pendidikan PAT Metoda Penyaringan Peserta tes t Kinerja Sistem Penyaringan Data Yang Lulus MHS Dari Manajemen PAT

Ke Manajemen PAT

Gambar 5. DFD Level 1 - Penyaringan Calon Mahasiswa

DFD level 1 – proses penyaringan calon mahasiswa diawali dengan kegiatan promosi. Kegiatan promosi ini ditujukan bagi calon mahasiswa khususnya para siswa SMU yang ada di wilayah Jawa Tengah. Setelah kegiatan promosi yang dilakukan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) berjalan, proses berikutnya berupa seleksi calon mahasiswa. Dari proses seleksi calon mahasiswa

(24)

akan didapatkan daftar nama calon mahasiswa yang lulus tes yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses daftar ulang.

2.1 Pemberian Identitas MHS 2.2 KRS 2.3 Penetapan Jadual Kuliah 2.4 Perkuliahan Semester Berjalan 2.5 Pengolahan Nilai KRS Ruang BAAK MHS Mata Kuliah Dosen Dosen MHS Jadual KRS KRS Ruang Biodata MHS Identitas MHS MHS Slip Setoran Mata Kuliah Dosen Mata Kuliah Jadual Kuliah Aktifitas Dosen Kinerja Dos en Aktifitas MHS Prestas i MHS Ujian Aktifitas MHS Prestas i MHS MHS Metoda Perkuliahan Kinerja Perkuliahan Jadual KRS

Dari Manajemen PAT

Ke Manajemen PAT

Gambar 6. Gambar DFD Level 1 Perkuliahan

DFD level 1 – Perkuliahan diawali dengan pemberian identitas mahasiswa yang didapat dari daftar ulang PPMB. Identitas mahasiswa meliputi biodata mahasiswa serta dapat mengenai jumlah mata kuliah atau jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan.

(25)

Identitas ini akan menentukan perhitungan biaya kuliah bagi mahasiswa yang bersangkutan.

Kegiatan berikutnya yaitu penetapan jadual kuliah yang menjadi tanggung jawab bagi ketua program studi. Penjadualan kuliah melibatkan mata kuliah dan dosen dari mata kuliah tersebut dan disimpan dalam tabel jadual. Kegiatan perkuliahan segera bisa dimulai setelah jadual kuliah selesai dibuat. Pada kegiatan perkuliahan data yang harus dicatat meliputi aktifitas dosen yaitu mengajar dan aktifitas mahasiswa. Dari kegiatan perkuliahan ini diharapkan dapat diketahui kinerja dosen selama satu semester dalam kegiatan proses mengajarnya. Selain itu dicatat pula prestasi mahasiswa selama melakukan kegiatan belajar setiap akhir perkuliahan pada semester yang sedang berjalan melalui kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

3.1 Mac am Surat Menyurat 3.2 Pelayanan Trans krip Nilai MHS MHS KRS Trans krip Nilai Permohonan Trans krip Nilai Permohonan Surat Surat Permohonan MHS KRS Kinerja Pelayanan

Metode Pelay anan Dari manajemen PAT

Ke manajemen PAT

Gambar 7. DFD Level 1 – Pelayanan Mahasiswa

DFD level 1 – proses pelayanan mahasiswa dimulai dari mahasiswa membuat permohonan surat keterangan atau transkrip sementara kepada BAAK, kemudian dari BAAK bila disetujui oleh pimpinan maka surat keterangan akan dikeluarkan.

(26)

4.1 Penunjukan Bimbingan 4.2 Kegiatan Bimbingan 4.3 Pers etujuan 4.4 Sidang Dosen MHS Dosen MHS Bimbingan Aktif itas Dosen Kinerja Dos en SK Bimbingan Metoda Bimbingan Kinerja Bimbingan Dosen MHS Penyusunan Aktif itas Dosen Aktif itas MHS Acc Pembimbing Aktif itas MHS Pres tas i MHS MHS Dosen Aktif itas Dosen Bimbingan Bimbingan Dari Manajemen PAT

Ke Manajemen PAT

Gambar 8. DFD Level 1 – Bimbingan

DFD level 1 – proses bimbingan diawali dengan penunjukan pembimbing bagi mahasiswa tingkat akhir yang sudah memenuhi syarat untuk menulis tugas akhir. Penunjukkan dosen pembimbing menjadi tanggung jawab ketua program studi masing-masing. Setelah itu baru dilakukan kegiatan bimbingan yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing. Proses bimbingan akan berakhir apabila mahasiswa sudah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing yang bersangkutan untuk ujian sidang.

(27)

6.1 Strategi Mendapatkan Mhs 6.2 Strategi Perkuliahan 6.3 Strategi Pelayanan Mhs 6.4 Strategi Bimbingan Pimpinan PAT 6.6 Inf o Alumni Alumni ALUMNI Metoda Penyaringan Kinerja Sistem Penyaringan Metoda Perkuliahan Kinerja Perkuliahan

Metode Pelay anan

Kinerja Pelayanan Metoda Bimbingan Kinerja Bimbingan Laporan Laporan Alumni Data Alumni Kinerja Alumni Kebijakan Keputusan Laporan Kebijakan Keputusan Kebijakan Keputusan Kebijakan Keputusan Kebijakan Keputusan Laporan Laporan Dari Perkuliahan Ke Perkuliahan Ke Penyaringan Calon MHS

Dari Peny aringan Calon MHS

Ke Pelayanan Mhs

Dari Pelay anan Mhs

Ke Bimbingan

Dari Bimbingan

Gambar 9. DFD Level 1 – Manajemen

DFD level 1 – proses manajemen dari pimpinan adalah melakukan

strategi-strategi masing-masing proses seperti bagaimana

mendapatkan mahasiswa, perkuliahan, pelayanan mahasiswa, penelitian dan pengembangan, kemudian dari strategi itu dilanjutkan dengan metode-metode yang digunakan untuk melaksanakannya. Hasil dari metode yang digunakan dapat digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing proses tersebut.

Selain itu juga terdapat kebijakan atau keputusan atas suatu informasi seperti alumni. Dari keputusan yang diambil dapat diperoleh laporan-laporan yang berhubungan dengan aktifitas tersebut.

3.6 Perancangan Basis Data

Perancangan sistem basis data berguna untuk menghasilkan basis data yang mudah diakses dan terbebas dari redudansi.

(28)

Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pendekatan dengan ERD lengkap disertai kardinalitas. Dari pendekatan ERD akan dicari dan ditemukan implementasinya ke dalam bentuk tabel, sehingga akan lebih mendekati bentuk fisiknya.

3.6.1 Entity Relational Diagram ( ERD )

ERD merupakan alat bantu berbentuk diagram untuk mendeskripsikan relasi atau hubungan antar entitas beserta semua atributnya.

Dalam sistem informasi akademik yang dirancang diidentifikasi sementara seluruh himpunan entitas yang akan terlibat, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Entity Sistem Informasi Akademik

No Entity Penjelasan Isi

1 Mahasiswa Data pribadi mahasiswa

2 MataKuliah Data mata kuliah yang ada

3 Dosen Data dosen pengajar

4 KRS Data rencana studi yang diambil

mahasiswa

5 Jadual Data jadual perkuliahan

6 RuangKuliah Data ruang kuliah

7 Bimbingan Data bimbingan / tugas akhir mahasiswa

8 Alumni Data alumni mahasiswa

ERD digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah penalaran relasi atau hubungan antar entitas beserta semua atributnya. Dari entitas-entitas tersebut dapat dilakukan hubungan atau relasi seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

(29)

Mahasisw a Dosen MataKuliah KRS Jadual BobotNilai Ruang Bimbingan Alumni Perw alian Pembimbingan AmbilStudi DataMtKuliah DataKRS DataJadual BimbinganTA Pengampu DataRuang DataA lumni

Gambar 10. ERD Sistem Informasi Akademik Menggunakan EasyCase

Penjelasan relasi antar entity:

a. Dosen ke Mahasiswa : relasi satu ke banyak dengan asumsi:

- Satu dosen menjadi dosen wali dari beberapa mahasiswa

b. Dosen ke Jadual : relasi banyak ke banyak dengan asumsi :

- Satu dosen mengampu beberapa mata kuliah

- Satu mata kuliah di ampu oleh banyak dosen

c. Dosen ke Bimbingan : relasi dari banyak ke banyak dengan asumsi :

- Satu dosen membimbing dari beberapa mahasiswa

- Satu mahasiswa dibimbing oleh dua dosen

d. Mahasiswa ke KRS : relasi banyak ke banyak dengan asumsi :

- Satu mahasiswa mengambil beberapa mata kuliah

(30)

e. Mahasiswa ke Bimbingan : relasi banyak ke banyak dengan asumsi :

- Satu mahasiswa dibimbing oleh beberapa dosen

- Satu dosen membimbing banyak mahasiswa

f. MataKuliah ke KRS : relasi satu ke banyak dengan asumsi :

- Satu mata kuliah diambil oleh banyak mahasiswa

g. BobotNilai ke KRS : relasi satu ke banyak dengan asumsi :

- Satu nilai diperoleh oleh beberapa mahasiswa

h. Ruang ke Jadual : relasi non identifying dengan asumsi :

- Satu ruang dipakai oleh banyak distribusi jadual

3.6.2 Rancangan File

Berdasar ERD sistem informasi akademik yang dirancang diharapkan dapat menggambarkan aktifitas relasional dengan mempertimbangkan normalisasi untuk menghasilkan relasi bentuk normal.

Berikut tahapan normalisasi dari 1-NF sampai 3-NF:

a. Bentuk 1-NF

Relasi Mahasiswa : NamaMhs, Alamat, Kota, Tmp_lahir,

Tgl_lahir, Nama_SMU, Th_lulus

Relasi MtKuliah : NamaMtKul, SKS

Relasi Dosen : NamaDS, AlamatDS, Kota, Tmp_lahir, Tgl_lahir, Pangkat, Pendidikan, Golongan, BidangIlmu

Relasi KRS : NamaMhs, Smt, ThAkad, NamaMtKul, NamaDS,

Nilai, Ket

Relasi Ruang : NamaRuang, Kapasitas

Relasi Bimbingan : NamaMhs, NamaDSbimb1, NamaDSbimb2,

Judul, Tgl_mulai, Tgl_sidang, Nilai

Relasi Jadual : NamaRuang, Hari, MataKuliah, Dosen, JamMulai,

(31)

Relasi Alumni : NamaMhs, Alamat, Kota, Tmp_lahir, Tgl_lahir, Th_lulus, TempKerja, AlamatKerja, Jabatan

b. Bentuk 2-NF

Relasi Mahasiswa : NPM, NamaMhs, Alamat, Kota, Tmp_lahir,

Tgl_lahir, Nama_SMU, Th_lulus

Relasi MtKuliah : KdMtKul, NamaMtKul, SKS

Relasi Dosen : KodeDS, NamaDS, AlamatDS, Kota, Tmp_lahir,

Tgl_lahir, Pangkat, Pendidikan, Golongan, BidangIlmu

Relasi KRS : NPM, KdMtKul, KodeDS, Smt, ThAkad, Nilai, Ket

Relasi Ruang : KdRuang, NamaRuang, Kapasitas

Relasi Bimbingan : NPM, KodeDS1, KodeDS2, KdMtKul, Judul,

Tgl_mulai, Tgl_sidang, Nilai

Relasi Jadual : KdRuang, Hari, KdMtKul, KodeDS, JamMulai,

JamSelesai

Relasi Alumni : NoIjazah, NamaMhs, Alamat, Kota, Tmp_lahir,

Tgl_lahir, Th_lulus, TempKerja, AlamatKerja, Jabatan

c. Bentuk 3-NF

Relasi Mahasiswa : NPM, KodeDS, NamaMhs, Alamat, Kota,

Tmp_lahir, Tgl_lahir, Nama_SMU, Th_lulus

Relasi KRS : NPM, KdMtKul, KodeDS, Smt, ThAkad, Nilai,

KodeDistribusi, Ket

Relasi BobotNil : Nilai, Bobot

Relasi Jadual : KdRuang, Hari, KodeDistribusi, JamMulai,

JamSelesai

Hasil normalisasi 3-NF bila divisualkan dalam bentuk diagram tabel akan tampak seperti gambar berikut.

(32)

Gambar 11. Hasil Normalisasi

Dan penjelasan untuk masing-masing relasi tersebut diwujudkan dalam bentuk file dan kamus data sebagai berikut:

 File atau tabel Mahasiswa, berisikan data induk mahasiswa.

Tabel 3. File Mahasiswa

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

NPM Character 13 Nomor Pokok Mahasiswa

KodeDS Character 2 Kode Dosen Wali

Nama Character 25 Nama Mahasiswa

Alamat Character 30 Alamat Mahasiswa

Kota Character 15 Kota alamat Mahasiswa

TmpLhr Character 15 Tempat Lahir

TglLhr Date 10 Tanggal Lahir

NamaSMU Character 20 Nama SMU asal

(33)

 File atau tabel MataKuliah, berisikan data induk mata kuliah.

Tabel 4. File MataKuliah

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

KdMtKul Character 8 Kode Mata Kuliah

NamaMtKul Character 20 Nama Mata Kuliah

SKS Number 1 SKS Mata Kuliah

 File atau tabel Dosen, berisikan data induk Dosen.

Tabel 5. File Dosen

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

KodeDS Character 2 Kode Dosen

NamaDS Character 20 Nama Dosen

AlamatDS Character 30 Alamat Dosen

Kota Character 15 Kota Alamat Dosen

TmpLhr Character 15 Tempat Lahir

TglLhr Date 10 Tanggal Lahir

Pangkat Character 15 Pangkat Dosen

Pendidikan Character 15 Pendidikan akhir

Gol Character 5 Golongan Dosen

Bidang Character 20 Bidang Ilmu Dosen

 File atau tabel KRS, berisikan data studi dan prestasi yang diambil

oleh mahasiswa.

Tabel 6. File KRS

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

NPM Character 13 Nomor Pokok Mahasiswa

Smt Character 1 Semester

ThAkad Character 4 Tahun Akademik

KdMtKul Character 8 Kode Mata Kuliah yang

diambil

KodeDS Character 2 Kode Pengampu Mata

Kuliah

KodeDist Character 3 Kode distribusi ruang

kuliah

Nilai Character 2 Nilai akhir huruf

(34)

 File atau tabel Jadual, berisikan data jadual perkuliahan.

Tabel 7. File Jadual

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

KodeDist Character 3 Kode distribusi

KdRuang Character 3 Kode Ruang perkuliahan

Hari Character 7 Hari perkuliahan

JamMulai Character 5 Jam mulai perkuliahan

JamSelesai Character 5 Jam selesai perkuliahan

 File atau tabel Ruang, berisikan data induk Ruang.

Tabel 8. File Ruang

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

KdRuang Character 3 Kode Ruang perkuliahan

NamaRuang Character 10 Nama Ruang

Kapasitas Number 2 Kapasitas tempat duduk

 File atau tabel BobotNil, berisikan data konversi nilai.

Tabel 9. File BobotNil

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

Nilai Character 2 Nilai Huruf

Bobot Number 4/2 Nilai bobot

 File atau tabel Bimbingan, berisikan data bimbingan Tugas Akhir.

Tabel 10. File Bimbingan

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

NPM Character 13 Nomor Pokok Mahasiswa

KodeDs1 Character 2 Kode Dosen Pembimbing I

KodeDs2 Character 2 Kode Dosen Pembimbing II

KdMtKul Character 8 Kode Mata Kuliah Tugas

Akhir

Judul Character 40 Judul Tugas Akhir

TglMulai Date 10 Tanggal Mulai Bimbingan

TglSidang Date 10 Tanggal Sidang TA

(35)

 File atau tabel Alumni, berisikan data mahasiswa yang telah lulus dan kondisi terakhir jika mahasiswa telah bekerja.

Tabel 11. File Alumni

Nama Field Tipe Data Panjang Penjelasan

NPM Character 13 Nomor Pokok Mahasiswa

NoIjazah Character 13 Nomor Ijazah

Nama Character 25 Nama Mahasiswa

Alamat Character 30 Alamat Mahasiswa

Kota Character 15 Kota alamat Mahasiswa

TmpLhr Character 15 Tempat Lahir

TglLhr Date 10 Tanggal Lahir

ThLulus Character 4 TahunLulus

TempatKerja Character 15 Tempat bekerja

AlamatKerja Character 30 Alamat pekerjaan

Jabatan Character 10 Jabatan di pekerjaan

3.7 Konfigurasi Sistem Informasi 3.7.1 Arsitektur Sistem

Hal-hal yang menjadi pertimbangan memilih arsitektur sistem berbasis client server adalah

1. Memudahkan pengelolaan data karena database terpusat.

2. Dengan database server, maka pelayanan terhadap client dapat

lebih optimat dan cepat daripada database desktop.

3. Jika client rusak atau terganggu maka tidak mempengaruhi client lainnya.

Oleh karena itu usulan sistem informasi akademik adalah sistem

(36)

Gambar 12. Arsitektur Sistem Client Server

Arus informasi sistem menghubungkan antara komputer client

dengan database server. Dimana pada komputer client terdapat

interface aplikasi visual bertindak sebagai client yang

menginterpretasikan dan melihat informasi data, sedang database server bertindak sebagai server yang menyediakan data yang diminta

oleh client dan mencari data yang diminta kemudian mengirim data ke

komputer client. Dengan interface aplikasi visual data tersebut diolah

(37)

3.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Rancangan sistem informasi akademik ini dipertimbangkan dengan desain jaringan komputer lokal. Jaringan komputer yang digunakan menggunakan protokol TCP/IP yang sudah umum.

Pertimbangan lain dalam memilih topologi jaringan adalah efisiensi, keamanan dan performance pada saat komputer berada dalam jaringan. Sehingga jaringan model client-server menjadi alternatif model jaringan komputer yang diusulkan.

Dari beberapa topologi fisik jaringan yang ada, maka dipilih topologi fisik star dengan beberapa alasan seperti berikut :

a. Jika terdapat peristiwa sebuah komputer client koneksinya

terputus dari jaringan, maka sistem tetap berjalan dan tidak

mempengaruhi hubungan clien lainnya.

b. Perawatan jaringan dan pelacakan terhadap kesalahan jaringan

lebih mudah dicari.

Sehubungan dengan usulan diatas, ada beberapa usulan kegiatan yang berkaitan dengan perancangan jaringan komputer ini, yaitu :

a. Pengisian KRS tidak perlu melalui form yang disediakan oleh dosen

wali, tetapi cukup melalui komputer client pada laboratorium komputer I dan II.

b. Bagian keuangan dipasang komputer yang terhubung ke jaringan,

sehingga pada saat tagihan uang SPP atau SKS tidak perlu meminta data dengan disket kepada bagian pengisian KRS.

c. Dosen dalam mengisi daftar nilai langsung melalui komputer client

yang terpasang pada ruang dosen atau laboratorium komputer I dan II jika tidak dipergunakan.

d. Mahasiswa dapat melihat informasi akademik tentang KRS, Nilai,

Dosen, Ruang Kuliah dan lain-lain melalui komputer client yang terpasang pada laboratorium komputer I dan II.

(38)

Adapun rancangan jaringan komputer yang diusulkan adalah seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

File Server Database Server Web Server PD I PD II PD III Progdi Direktur Perpustakaan Penelitian BAAK BAU LAB KOMPUTER I LAB KOMPUTER II Switch Hub Dosen

Gambar 13. Rancangan Jaringan Komputer

3.7.3 Kriteria dalam Menentukan Konfigurasi Jaringan Komputer

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan di dalam menentukan konfigurasi dalam perancangan jaringan komputer, diantaranya adalah:

a. Perangkat keras

- Produk yang banyak digunakan di Indonesia sehingga derajat

kesetaraannya tinggi

- Mampu menampung kebutuhan aplikasi sistem informasi

- Teknologi yang tidak ketinggalan untuk jangka waktu tertentu

aua aua Ketua aua PuKet I aua PuKet 2 aua PuKet 3

(39)

- Kemampuan penyaluran data yang cepat dan bebas dari kesalahan

- Spare part yang mudah diperoleh kalau ada kerusakan

b. Perangkat lunak

- Mudah untuk dioperasikan

- Memiliki fasilitas pengamanan yang baik

- Mendukung aplikasi client-server

- Mendukung keamanan data

c. Infrastruktur jaringan

- Instalasi jaringan di luar gedung cukup aman

- Instalasi jaringan di dalam gedung cukup mudah

- Kemudahan untuk penggantian dan pengembangan

d. Pelayanan purna penjualan

- Terdapat garansi resmi, pemeliharaan dan perbaikan yang baik

- Pemberian informasi atas versi yang lebih baru.

3.7.4 Konfigurasi Perangkat Keras

Untuk mendukung sistem informasi akademik dibutuhkan pengadaan perangkat keras, sebagai tahap awal dari pembangunan jaringan komputer seperti ditunjukkan pada Tabel 12

(40)

Tabel 12. Pengadaan Perangkat Keras

Spesifikasi File Server Database Server Client

Jumlah PC 1 1 250

Motherboard Server Board Server Board Board Biasa

Cashing Tower Tower Tower/Desktop

Processor Pentium IV Pentium IV Pentium III

Cache Memory 512 Kb 512 Kb 256 Kb

RAM Min 512 Mb Min 512 Mb Min. 128 Mb

CD ROM 50x 50x -

Floppy Drive 3.5” 1.44 Mb 3.5” 1.44 Mb 3.5” 1.44 Mb

Harddisk 80 Gb 80 Gb Min. 10 Gb

Mouse Serial Serial Serial

Monitor 14” SVGA 14” SVGA 14” SVGA

Monitor Card SVGA 8 Mb SVGA 8 Mb SVGA 4 Mb

Lan Card 32 bit 32 bit 32 bit

Kebutuhan lain yang perlu diperhatikan adalah

a. Concentrator berupa Switch Hub ( 100/10 Mbps ) 24 port

b. Kabel Jaringan UTP kategori 5

c. UPS untuk masing-masing server

3.7.5 Konfigurasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan di sini terbagi menjadi dua kategori, yang pertama perangkat lunak yang disiapkan pada

komputer server dan yang kedua perangkat lunak yang disiapkan pada

komputer client.

Perangkat lunak sistem operasi jaringan atau network operating

system ( NOS ) dirancang berjalan pada beragam PC yang berada

(41)

komputer client dan server digunakan secara bersama untuk menangani aplikasi tertentu.

Pada umumnya cara kerja sistem operasi jaringan secara sederhana adalah dapat menjalankan dan memanajemen servis-servis kebutuhan dengan baik. Selain itu sistem bisa dikategorikan sistem operasi jaringan jika memiliki kelebihan seperti berikut:

a. Multitasking

Beberapa program dapat berjalan pada satu saat.

b. Multiuser

Beberapa pemakai di mesin yang sama pada satu saat.

c. Multiprocessor

Mendukung berjalan multiprocessing di sebuah CPU.

d. Reliability

Handal dalam menanganggapi kondisi kesalahan yang diprediksi, seperti kegagalan perangkat keras

e. Compatibility

Kompatibilitas dalam melakukan eksekusi program yang ditulis untuk sistem operasi yang lama

f. Performance

Mampu dituntut pemrosesan yang cepat untuk aplikasi grafis, simulasi, dan sebagainya.

g. Security

Mampu memberikan keamanan jaringan dan data yang disimpan. Ada beberapa sistem operasi jaringan yang banyak tersedia di pasaran selama ini antara lain Microsoft Windows Server, Linux, dan

Unix.

Alternatif sistem operasi jaringan yang diusulkan untuk komputer File

Server adalah sistem operasi Microsoft Windows 2000 Advance Server

(42)

masyarakat yang mengenal dan menggunakannya, sehingga untuk perawatan akan mudah mencari sumber daya yang melakukannya.

Untuk komputer yang diberlakukan sebagai Database Server

memiliki konfigurasi perangkat lunak sebagai berikut :

- Microsoft SQL Server 7.0

Server database yang khusus melayani data untuk aplikasi yang skala besar dan jumlah user yang banyak. Dalam sistem informasi ,

Microsoft SQL Server 7.0 memegang peranan penting sekali karena

disini melayani kebutuhan data yang diinginkan oleh pengguna (client). Dan selain itu memiliki fitur keaamanan data yang cukup baik dengan cara membatasi akses seorang pemakai terhadap tabel-tabel yang disediakan.

Untuk kebutuhan perangkat lunak pada komputer client maka

pada setiap komputer cukup di-instal minimal sistem operasi Microsoft

Windows 98 beserta bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0

dan Microsoft Access 2000 sebagai database desktop.

3.7.6 Keamanan Data

Keamanan data merupakan aspek yang menjadi titik berat perhatian setiap organisasi yang akan memutuskan untuk membuat databasenya dapat diakses banyak client. Otentifikasi pengguna dan transmisi data yang aman menjadi begitu penting, karena jumlah pengguna yang banyak walaupun itu dilakukan dalam sebuah organisasi dengan jaringan komputer lokal.

Dalam pembuatan rancangan sistem informasi akademik ini memang perlu dipikirkan bagaimana kegiatan pengamananan data, karena selalu saja ada pihak yang berusaha untuk mencoba membobol keamanan data untuk mencuri atau mengubah data penting.

(43)

Dalam keamanan data ini diperlukan pengelolaan sistem keamanan yang baik, paling tidak untuk meminimalisasi kejadian tersebut. Adapun usulan pengelolaan keamanan data tersebut adalah :

a. Untuk dapat mengakses isi informasi yang ditampilkan pada

tergantung daripada level akses dari client. Pada halaman yang

berisi informasi penting, client harus login dahulu dengan kode ID

dan password. Jika client login dengan benar, maka client akan mendapatkan informasi sesuai dengan level hak akses yang telah ditentukan oleh administrator.

Gambar 14. Mekanisme Login

b. Selain pembatasan user saat login ke jaringan dengan password

jaringan milik Microsoft Windows 2000 Advance Server.

Pembatasan hak user juga dapat dilakukan melalui perangkat lunak

Database Server Microsoft SQL Server 7.0 dengan membatasi

user-user mana saja yang memiliki hak atas suatu tabel.

Tabel 13 merupakan usulan mengenai batasan-batasan hak akses suatu informasi yang dapat dikonsumsi oleh pemakai berdasar level pemakai.

(44)

Tabel 13 Hak Akses Berdasar Group Pemakai N

o Informasi Pimpinan Dosen BAAK/ BAUK Maha siswa

1 Informasi Umum

- Kalender Akademik

- Informasi Kampus

R R R R

2 Akademik (harus login)

- PMB

- Biodata Mahasiswa

- Daftar Mata Kuliah

- Dosen - KRS - Jadual - Nilai Ujian - KHS - Tugas Akhir - Transkrip - Alumni R R R R R R R R R R R R R R R/W/M R R R/W/M R R R R R/W/M R/W/M R/W/M R/W/M R/W/M R/W/M R/W/M R/WM R/W/M R/W/M R/W/M R/W R/M R R R/W/M R X R R R R Penjelasan :

 R = Read W=Write M=Modify X=Tidak ada

c. Proses enkripsi pada record yang berisi data-data penting, hal ini dirasakan cukup menyibukkan pembobol data agar berpikir dulu bagaimana cara mendapatkan informasi sesungguhnya dari data yang dienkripsi tersebut.

3.7.7 Konfigurasi Pelaku

Untuk membangun sebuah sistem informasi akademik yang solid dibutuhkan suatu tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

1. Project Manager

Orang yang bertanggung jawab penuh dalam seluruh pengembangan sistem informasi akademik yang dikembangkan. Tugasnya melakukan kontrol terhadap tugas-tugas yang dilakukan anggota timnya.

(45)

2. Instructional Designer

Orang yang merancang dan menyiapkan materi secara detail yang akan disajikan.

3. Art Design

Orang yang mengembangkan sisi artistik dari tampilan visual yang dikembangkan.

4. Programmer

Orang mengubah rancangan detail sistem ke dalam suatu bahasa pemrograman sehingga pada akhirnya akan dihasilkan sebuah sistem informasi akademik .

5. Software Quality Assurance

Orang yang melakukan pengujian-pengujian terhadap aplikasi yang dikembangkan oleh programmer.

6. Budget Analyst

Orang yang melakukan perhitungan berapa dana yang akan dikeluarkan dan untuk apa saja dalam rangka menyusun sistem.

7. Editor dan Writer

Orang yang melakukan dokumentasi dari sistem yang didesain, dan juga bertanggung jawab untuk menulis dan mengedit content-content yang ada dalam sistem.

Perancangan sistem dilakukan setelah proses analisis infrastrukur dam analisis kebutuhan dilakukan. Sistem analis yang terdiri dari Instructional Designer dibantu Writer dan Editor akan melakukan perancangan detail mengenai sistem yang akan dikembangkan sampai tahap siap dikodekan ke dalam bahasa pemrograman komputer termasuk penentuan perangkat lunak yang digunakan nanti.

Programmer akan mengkodekan hasil desain yang detail ke dalam

(46)

informasi akademik. Sedangkan Art Designer akan melakukan pengembangan dari sisi Art-nya.

3.7.8 Prototipe Sistem Informasi Akademik

Prototipe bertujuan membantu mendefinisikan perangkat lunak yang akan dihasilkan tanpa menyertakan rincian pemasukan data, proses dan keluaran yang diperlukan. Hal ini akan memudahkan pemakai melihat lebih awal bagaimana modifikasi dapat dibuat.

Prototipe disini dimunculkan berupa desain gambar-gambar yang komunikatif dari sistem dimulai sampai selesai. Berikut ini adalah gambar-gambar desain dari sistem informasi akademik yang akan dirancang ke dalam tahap pengkodean :

(47)

Gambar 16. Desain Input Data Calon Mahasiswa

(48)

Gambar 18. Desain Input Data Mahasiswa

(49)

Gambar 20. Desain Input Data Dosen

(50)
(51)
(52)

Gambar 24. Desain Input Data Bimbingan

(53)

III.8 Analisa Kelayakan

Kelayakan untuk sistem dibuktikan dengan beberapa hal dibawah ini :

a. Kelayakan Teknik

- Kemudahan pengoperasian sistem

Kemudahan pengoperasian dapat ditunjukkan dengan format tampilan menu dan tampilan content yang sederhana, sehingga user yang melihat akan mudah untuk mengerti atau

memahaminya. Dan diberikan juga modul panduan

pengoperasian untuk semua level pemakai dari mahasiswa sampai pimpinan.

- Ketersediaan laboratorium beserta komputer

 Terdapat dua buah laboratorium komputer yang

masing-masing terdiri dari 25 komputer client, siap untuk melayani

kebutuhan sistem informasi akademik bagi mahasiswa.

 Terdapat 12 komputer client yang berada di ruangan khusus

seperti Ketua, Pembantu Ketua Bidang I,II dan III, Ketua Program Studi, dan lain-lainnya.

 Terdapat 3 komputer untuk server yang digunakan sebagai

File Server, Web Server dan Database Server.

b. Kelayakan Operasi

- Persyaratan minimal agar sistem dapat beroperasi yaitu client

mampu mengoperasikan Microsoft Windows 98 dan browser

seperti Internet Explorer atau Netscape Navigator.

- Sistem beroperasi dengan menjamin keamanan data meliputi :

 Penggunaan User-ID dan password

 Pembatasan akses terhadap file data ( tabel ) melalui

fasilitas yang tersedia dari perangkat lunak database server

(54)

 Menggunakan pemrograman scripting server side seperti ASP

yang menjamin source code program terlindungi dari

pengintipan dan modifikasi.

 Menggunakan proses enkripsi pada record yang berisikan

data-data penting guna mencegah orang melihat data dengan mudah.

- Sistem yang efisien dan efektif

 Menghemat waktu dan tenaga kegiatan antar bagian,

sehingga dapat digunakan untuk mengerjakan tugas lainnya.

 Mengoptimalkan penggunaan komputer yang telah ada.

c. Kelayakan Ekonomi

Sistem yang selama ini berjalan memboroskan pemakaian kertas, media penyimpan, juga membutuhkan tempat yang luas untuk dokumentasi. Dengan dipakainyan rancangan sistem ini dapat menghemat biaya untuk pemakaian sumber daya tersebut.

d. Kelayakan Hukum

- Sesuai dengan peraturan dan tata tertib yang ada dalam buku

pedoman akademik yang diterbitkan oleh STEKOM Semarang, meliputi mahasiswa, perkuliahan, penilaian, dan lain-lainnya.

- Sesuai dengan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan organisasi

seperti Visi dan Misi yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang tertuang dalam statuta.

- Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

e. Kelayakan Waktu

- Waktu untuk memperoleh kebutuhan data dan informasi

akademik dapat dilaksanakan setiap saat dengan cepat dan praktis.

- Waktu untuk mengerjakan administrasi akademik menggunakan

komputer menjadi lebih cepat dibandingkan dengan kegiatan yang sama yang dilakukan dengan manual.

(55)

3.8 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia sangatlah strategis kedudukannya dalam implementasi teknologi yang akan diterapkan dalam suatu organisasi. Implementasi pengembangan suatu sistem informasi haruslah mampu memberikan pengertian pada sumber daya yang ada untuk dapat menggunakan sistem informasi yang baru dari hasil pengembangan.

Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh sumber daya manusia dalam pelaksanaan sistem informasi yang baru adalah

a. Adanya kecenderungan tidak mau bersusah-susah untuk belajar

lagi, sehingga tidak mau ada perubahan baru pula

b. Kemauan dan kemampuan untuk belajar terhadap hal-hal baru

kurang begitu berminat

(56)

IV. KESIMPULAN

Sistem informasi akademik yang saat ini berjalan di STEKOM Semarang masih belum optimal dan sebagian besar belum terotomatisasi dengan menggunakan komputer yang berakibat sulitnya mendapatkan informasi secara cepat, hal ini dikarenakan :

a. Penggunaan komputer hanya untuk penyimpanan data-data dosen,

mahasiswa, atau surat menyurat saja.

b. Komputer terhubung dalam jaringan tetapi belum digunakan secara

optimal seperti tiadanya program aplikasi multi user.

c. Antar bagian kurang terkoordinasi, sehingga menyebabkan

pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien dan sering muncul duplikasi data.

Dengan perancangan sistem informasi akademik berbasis komputer ini akan memberikan beberapa manfaat yang lebih berguna, diantaranya:

a. Sistem menjadi terintegrasi secara utuh,

b. Meningkatkan kinerja sistem,

c. Mengurangi duplikasi data,

d. Efisiensi sumber daya,

e. Ketersediaan data yang selalu mutakhir,

f. Memudahkan melakukan pengawasan dan pengendalian ulang,

g. Memudahkan dan memberikan kecepatan informasi dan laporan

bagi pihak pengambil keputusan.

h. Keamanan data terjamin

Sehingga dari sistem ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini.

Gambar

Gambar 1.  Kerangka Penelitian
Tabel 1 Kebutuhan Informasi
Diagram  arus  data  digunakan  untuk  mendapatkan  gambaran  desain  sistem  yang  baru  secara  logik
Diagram terinci seperti Gambar 3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan,

As we can see on the graphics that our service is the best among three big fast food restaurant in Indonesia. But this year, 2012, our quality service is decreasing. From margin

Untuk mendapatkan informasi dan mengkaji keadaan tanah yang menyebabkan terjadinya pola permukiman memanjang penduduk Desa Brawijaya Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten

Pendekatan dengan statistika dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara DS dengan kadar amilum, kadar glukosa enzimatis dan daya cerna

Bidang : Bidang Komunikasi, Informasi dan Dokumentasi Unit Organisasi : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Sub Unit Organisasi : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.. U P B :

Minimarket X dan Y, merupakan sebuah perusahan Nasional yang bergerak dalam bidang Ritel dengan target pasar masayarakat yang mayoritas beragama Islam. Tujuan

Dari berbagai pengertian diatas maka prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa remediasi menggunakan model pembelajaran Teaching with Analogy (TWA) pada materi rangkaian listrik