20 4.1 Jenis Penelitian
Menurut Sunyoto (2013:19) pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian merupakan urutan-urutan proses analisis data yang akan disajikan secara sistematik. Karena dengan urutan proses analisis data dapat diketahui secara cepat dan membantu pemahaman maksud dari penelitian tersebut”.
Berdasarkan penjelasan diatas metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Arikunto (2010:3) penelitian Deskriptif adalah sebagai berikut : “Penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Peneliti tidak mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian”.
Sedangkan menurut Uma Sekaran (2011:158) metode deskriptif adalah sebagai berikut :
“ Metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.”
Berdasarkan pengertian metode deskriptif diatas tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan berbagai kondisi dan situasi apa yang menjadi objek penelitian itu.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada PT Tigaraksa Satria.Tbk, JL.Soekarno-Hatta No.606 ,Bandung.
4.2.2 Waktu penelitian
Penulis melakukan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018
4.3 Data dan Sumber Data
Dua jenis data dalam melaksanakan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya, melalui wawancara langsung dan observasi
2. Data sekunder, merupakan data pendukung yang diperoleh misal : laporan tahunan, data hasil usaha, strategi operasional perusahaan
4.4 Metode Pengumpulan Data
Menurut Cooper (2017) Metode Pengumpulan Data adalah:
Pengklasifikasian membedakan antara pengamatan dan proses komunikasi. Pengamatan (monitoring) melibatkan studi dimana peneliti menyelidiki aktivitas subjek atau sifat alami dari beberapa materi tanpa berusaha untuk mengurangi respons dari siapapun.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan menurut Nazir (2013:65) adalah “Penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian”. Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data primer dengan menggunakan teknik-teknik penelitian sebagai berikut :
a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara adalah pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada alat standar lain untuk keperluan tertentu.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan responden. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan melalui kegiatan tanya jawab dengan karyawan PT Tigaraksa Satria Bandung sehubungan dengan variabel penelitian. c. Kuesioner Menurut Uma Sekaran (2006:82) adalah daftar pertanyaan
tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuisioner merupakan suatu makanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian.
Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau disebarkan secara elektronik.
1. Kuesioner yang diberikan secara pribadi
Jika survei terbatas di suatu daerah lokal, dan organisasi bersedia serta mampu mengumpulkan kelompok karyawan untuk mengisi kuisioner di tempat kerja, cara yang baik untuk memperoleh data adalah memberikan kuesioner secara pribadi.
2. Kuesioner surat
Kelebihan utama kuesioner surat (mail questionnaires) adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat dicakup dalam survei. Kuesioner tersebut dikirimkan melalui surat kepada responden.
Berdasarkan penjelasan diatas, dalam penelitian ini penulis akan melakukan kuesioner tersebut dalam kuesioner yang diberikan secara pribadi penulis akan memberikan kuesioner kepada karyawan yang berada pada perusahaan tersebut.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan menurut Nazir (2013:93) adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporam yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
4.5 Operasionalisasi Variabel
Menurut Nuryaman & Christina (2015:90) pengertian operasionalisasi variabel adalah :
“Operasionalisasi variabel dilakukan dengan cara mengamati dimensi, sisi- sisi, ciri-ciri pelaku dari suatu konsep, kemudian menterjemahkan dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi dan diukur agar dapat dibuat atau dikembangkan indeks pengukuran dari konsep-konsep tersebut”.
Agar penelitian ini dapat dikatakan sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis menjabarkan variabel penelitian yang akan digunakan ke dalam bentuk operasionalisasi variabel yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Perspektif Keuangan
• Net Profit Margin (NPM) • Return On Investment (ROI) • Return On Equity (ROE) Perspektif Pelanggan • Pangsa Pasar • Retensi Pelanggan • Akuisisi Pelanggan • Kepuasan Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal • Operasi • Inovasi
• Layanan Purna Jual Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran • Kepuasan Karyawan • Kepuasan Manajer 4.6 Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, melakukan penyebaran kuesioner kepada 30 karyawan, 5 manajer dan 30 pelanggan. Kemudian untuk mengukur variabel dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert. Tipe skala likert digunakan agar responden dapat menyatakan sikapnya seberapa kuat ia setuju atau tidak setuju atas suatu pernyataan tertentu
(Nuryaman & Christina, 2015:93). Skala likert yang digunakan adalah skala likert dengan lima angka. Skala dimulai dari angka 1 sampai dengan 5, yang menunjukkan tingkat sikap dan pendapat responden.
4.7 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui pengukuran kinerja perusahaan jika diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. untuk menilai kinerja perusahaan melalui perspektif keuangan menggunakan analisis kuantitatif sebagai berikut: 1. Net Profit Margin (NPM)
Menurut Gumanti (2011:114) adalah sebagai berikut:
NPM adalah rasio yang menunjukan pencapaian laba atas per Rupiah penjualan yang dihitung dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan penjualan yang dihasilkan.
Net Profit Margin = Earning After Tax Sales
2. Return On Investment (ROI)
Menurut Kasmir (2015:201-202) adalah sebagai berikut:
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan Return On Investment merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Investment juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Menurut Fahmi (2014:137) adalah sebagai berikut:
Return On Investment adalah rasio yang digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diterapkan.
Return On Investment = Earning After Tax Total Assets
3. Return On Equity (ROE)
Menurut Sutrisno (2012:223) adalah sebagai berikut:
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE disebut sebagai rentabilitas modal sendiri.
ROE = Earnings After Interest and Tax Equity
4.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator kuesioner dari masing-masing variabel. Menurut Imam Ghozali (2013:45) untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Untuk menguji validitas alat ukur atau instrumen penelitian, terlebih dahlu dicari nilai korelasi dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moments pearson sebagai berikut :
𝑟 = 𝑛∑ 𝑋𝑌 − ∑𝑋 ∑𝑌 √(𝑛∑ 𝑋2 − (∑𝑋)2)𝑥 (𝑛∑𝑌2− (∑𝑌)2) Keterangan : r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden y = Skor butir
Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 untuk menguji tingkat validitas. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
𝑡 = 𝑟√𝑛 − 2 √1 − 𝑟2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden
Setelah nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 diperoleh, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut dengan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan sebesar α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut :
a. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid.
b. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka alat ukur atau instrumen penelitian digunakan adalah tidak valid.
Pada penelitian ini validitas diukur dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel, yaitu r hitung dapat didapat dari hasil Output Cronbac’h Alpha pada kolom Coorelated Item-Total Coorelation. Apabila r hitung ≥ r tabel, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program software SPSS ver 25.0.
4.7.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dapat dikatan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Imam Ghozali, 2013:47). Pada penelitian ini, pengujian reabilitas instrumen instrumen yang mempunyai banyak item (multi item questionnaire) umumnya diukur melalui Cronbach’s Alpha. Dengan rumus Cronbach’s Alpha yaitu sebagai berikut :
𝑟 = [ 𝑘 𝑘 − 1] [1 ∑𝑆𝑖2 𝑆𝑡2 ] Keterangan : r = Koefisien reabilitas
𝑆𝑖2 = Varian skor masing-masing item 𝑆𝑡2= Varian skor total dari responden
k = Jumlah item yang diuji
Nilai koefisien reabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan atau pertanyaan dinyatakan reliabel.
b. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan atau pertanyaan dinyatakan reliabel.
Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbanch Alpha, dimana suatu konstruk atau variabel yang dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,70. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program software SPSS ver 25.