BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Metode penelitian ini berusaha untuk memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, untuk kemudian digambarkan atau dilukiskan apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat penelitian itu dilakukan. Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang kemampuan siswa kelas VII B SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam membaca cerita anak.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 16 Kota Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian mewakili kelompok individu (siswa), kepada siapa tindakan dalam konteks penelitian yang akan diterapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP N 16 Kota Jambi.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas VII B SMP N 16 Kota Jambi NO Kelas Jumlah Siswa
1 LAKI-LAKI 17 2 PEREMPUAN 19
JUMLAH 36
3.4 Data dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah skor dari kemampuan siswa dalam menentukan unsur-unsur cerita anak. Sumber data penelitian ini berasal dari seluruh siswa kelas VII B SMP N 16 Kota Jambi.
1.5 Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu teks cerita anak yang berjudul Telepon Genggam yang terdapat dalam Buku Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas VII. Dari teks tersebut akan diberikan soal-soal dalam bentuk tes subjektif atau tes esai.
3.5.1 Validitas Tes
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dimana sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga
disebut validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran.
3.5.2 Reliabilitas Tes
Arikunto (2008:86), Reliabilitas ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
Di sini skor penilaian perorangan diambil menggunakan metode antar penilai. Dimana penilaian diambil oleh dua penilai yaitu guru Bahasa Indonesia (P1) dan peneliti sendiri (P2) dengan menggunakan rumus Djiwandono (1996:
102) sebagai berikut:
Jumlah = P1+P2 2
Keterangan:
Jumlah = Jumlah nilai rata-rata.
P1 = Penilai 1 (Guru Bahasa Indonesia) P2 = Penilai 2 (Peneliti).
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes subjektif atau tes esai. Arikunto (2012:46) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu;
1. Tahap perencanaan
1) Menentukan SMP N 16 Kota Jambi sebagai tempat penelitian 2) Membuat materi menemukan unsur-unsur cerita anak.
3) Menentukan durasi waktu membaca teks cerita anak yaitu selama 30 menit.
4) Menentukan jumlah nilai siswa.
2. Pelaksanaan
1) Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (P1) dan peneliti (P2) memasuki ruang kelas VII B.
2) Peneliti mengarahkan siswa dalam proses pengambilan data.
3) Peneliti menjelaskan kepada subjek penelitian tentang prosedur dalam menentukan unsur-unsur cerita anak.
4) Peneliti membagi teks cerita anak yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing.
5) Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memahami teks cerita anak selama 30 menit.
6) Siswa menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
7) Peneliti (P1) dan Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia (P2) menilai hasil kerja siswa.
3.7 Skala Penilaian
Pemberian nilai kemampuan penilaian ini ditentukan meliputi penilaian terhadap masing-masing unsur-unsur cerita anak.
Tabel 3.2
Unsur Penilaian Membaca Cerita Anak
Indikator Deskriptor Skor
Menentukan Tema Apabila tema sesuai dan lengkap dengan isi cerita yaitu: seorang anak yang sombong dan suka memamerkan barang-barangnya.
5
Apabila tema hampir sesuai dan
lengkap dengan isi cerita. 4 Apabila tema kurang sesuai dan
lengkap dengan isi cerita. 3 Apabila tema kurang sesuai dengan
isi cerita. 2
Apabila tema tidak sesuai dengan
isi cerita. 1
Apabila tidak menuliskan apa-apa.
0 Menentukan tokoh dan
penokohan
Apabila tokoh-tokoh dan penokohan sesuai dan lengkap dengan isi cerita yaitu:
1. Vera = Sombong, suka pamer 2. Mia = Suka menghasut 3. Mita = Suka menghasut 4. Linda = Suka menghasut 5. Eko = Suka menghasut
5
6. Bu Agnes = Tegas 7. Papa Vera = Baik 8. Mama Vera = Baik
Apabila tokoh-tokoh lengkap dan penokohan hampir sesuai dengan isi cerita.
4
Apabila tokoh-tokoh tidak lengkap (hanya menuliskan 6 – 7 tokoh) dan penokohan hampir sesuai dengan isi cerita.
3
Apabila tokoh-tokoh tidak lengkap (hanya menuliskan 5- 4 tokoh) dan penokohan tidak sesuai dengan isi cerita.
2
Apabila tokoh-tokoh tidak lengkap (hanya menuliskan 3 - 2 tokoh) dan penokohan tidak sesuai dengan isi cerita.
1
Apabila tidak menuliskan apa-apa
baik tokoh maupun penokohan 0 Menentukan Latar Apabila latar lengkap dan sesuai
dengan isi cerita yaitu:
Latar waktu: pagi hari Latar tempat: kelas
Latar suasana: menegangkan.
5
Apabila latar lengkap dan kurang
sesuai dengan isi cerita. 4 Apabila latarkurang lengkap dan
sesuai dengan isi cerita. 3 Apabila latar tidak lengkap dan
kurang sesuai dengan isi cerita. 2 Apabila latar tidak lengkap dan 1
tidak sesuai dengan isi cerita.
Apabila tidak menuliskan apa-apa 0 Menentukan Alur Apabila alur sesuai dengan isi
cerita yaitu: maju. 5
Apabila alur ditulis maju tetapi
masih ada yang kurang 4
Apabila alur ditulis maju dan
mundur. 3
Apabila alur ditulis mundur. 2 Apabila alur tidak sesuai dengan isi
cerita. 1
Apabila tidak menuliskan apa-apa. 0
Menentukan amanat
Apabila amanat lengkap dan sesuai dengan isi cerita yaitu:
- Janganlah menjadi anak yang sombong dan suka pamer.
- Janganlah meminjam barang tanpa izin orang lain.
5
Apabila amanat lengkap dan
hampir sesuai dengan isi cerita. 4 Apabila amanat lengkap dan
kurang sesuai dengan isi cerita 3 Apabila amanat tidak lengkap dan
tidak sesuai isi cerita 2 Apabila amanat tidak sesuai
dengan isi cerita 1
Apabila tidak menuliskan apa-apa 0
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam peneltian ini bersumber dari lembar jawaban siswa mengenai kemampuan siswa kelas VII B SMP N 16 Kota Jambi dalam membaca cerita anak. Data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, langkah pertama adalah memberi skor. Hasil penskoran setiap soal ini dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah skor per siswa. Skor penilaian perorangan diambil dari penilaian dua penilai yaitu guru Bahasa Indonesia (P1) dan peneliti sendiri (P2) dengan menggunakan rumus Djiwandono (1996: 102) sebagai berikut:
Jumlah = P1+P2 2
Keterangan:
Jumlah = Jumlah nilai rata-rata.
P1 = Penilai 1 (Guru Bahasa Indonesia) P2 = Penilai 2 (Peneliti)
2. Melakukan penskoran kemampuan kelas VII B yaitu jumlah keseluruhan nilai rata-rata kemampuan yang diperoleh siswa. Setelah itu mencari persentase kemampuan siswa dalam membaca cerita anak.
3. Untuk mencari tingkat persentase atau indeks penilaian kemampuan siswa dalam membaca cerita anak digunakan rumus Ali (1993: 186) sebagai berikut:
% = N 𝑛 x 100 Keterangan:
% = Presentase tingkat kemampuan siswa dalam membaca cerita anak
n = Jumlah nilai rata-rata N = Jumlah nilai maksimal
Nilai N diperoleh dari skor maksimal dikali banyaknya subjek. Untuk skor maksimal adalah 5 kali dengan banyaknya subjek yaitu 36 siswa, jadi jumlah keseluruhan skor maksimal (N) adalah 180.
4. Untuk menentukan hasil penelitian atau menarik kesimpulan, peneliti menetapkan kualitas kemampuan siswa dalam membaca cerita anak dengan berpedoman pada kriteria yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2010:253) seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Tabel Parameter Penilaian
NO. Interval Nilai Nilai Ubahan Keterangan
1 85 – 100 4 – 5.00 Sangat mampu
2 75 – 84 3 – 3.99 Mampu
3 56 – 74 2 – 2.99 Cukup mampu
4 10 – 55 1 – 1.99 Kurang mampu
5 0 – 9 0 – 0.99 Sangat kurang mampu
Sumber: (Nurgiyantoro, 2010: 253)