Windia Cinde Prameswari - 1314 105 010
Pembimbing
Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam
yang sangat sulit dihasilkan
kembali setelah habis
digunakan
Salah satu contoh dari
sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
adalah minyak dan gas bumi
Minyak dan Gas Bumi
Campuran senyawa
hidrokarbon yang tersusun
dari sebagian besar karbon
dan hidrogen dengan
sedikit belerang, nitrogen,
dan unsur-unsur lainnya.
Diduga secara
tidak langsung
berasal dari
sisa-sisa
organisme
hidup
Di Indonesia cadangan minyak
bumi yang tersisa sebanyak
3,7 miliar barel, konsumsi
minyak dunia per harinya
sebesar 1.084.000 barel.
Diperkirakan akan habis 10-11
tahun mendatang
Hal yang penting dilakukan
untuk mengambil minyak bumi
adalah pengeboran sumur
Minyak bumi akan diproses dan
dipisahkan hasilnya berdasarkan titik
didih
Kedalaman, tekanan sumur, dan siklus
hidup sumur penting diperhatikan
untuk mendapatkan minyak bumi
yang optimal
Banyak kandungan
lain di dasar bumi
yang ikut terambil
melalui sumur yang
dibangun, salah
satunya adalah gas
bumi
Hal yang harus
dilakukan
adalah
memberikan
treatment
terhadap
sumur tersebut
Dalam melakukan
treatment, terdapat
persiapan khusus
sebelumnya dari
perusahaan
Agar perusahaan dapat
merencanakan dilakukan
treatment pada sumur
tersebut, maka perlu
diketahui jumlah
produksi minyak bumi
untuk waktu selanjutnya
Sumur yang berada pada wilayah
yang berdekatan dikelompokkan
menjadi 1 platform
Dari beberapa platform yang
berdekatan, minyak bumi
selanjutnya dikirim ke terminal
pusat
Penelitian ini menggunakan data jumlah produksi
minyak dan gas bumi yang berasal dari sumur-sumur
di platform “MK”
Penelitian ini diharapkan dapat
membantu perusahaan menganalisis
jumlah produksi minyak dan gas bumi
di waktu yang akan datang,
sehingga dapat diketahui waktu yang
tepat untuk melakukan treatment
terhadap sumur ketika jumlah produksi
minyak mulai turun
ARIMA
Neural Network
Hibrida ARIMA-NN
Penelitian Sebelumnya
Adnyana (2013)
Penerapan Bootstrap Pada Neural Network untuk Peramalan Produksi
Minyak Mentah di Indonesia Penelitian tersebut meramalkan produksi minyak mentah dengan membandingkan metode ARIMA, neural network, dan neural network
dengan bootstrap
Hasil yang diperoleh adalah model yang paling baik menggambarkan data dan berdasarkan nilai MSE yaitu model neural
network sederhana
Kusumaningrum (2012)
Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan Dengan Metode Hibrida ARIMA – NN Untuk
Optimasi Persediaan Penelitian tersebut
membandingkan antara model ARIMA – NN dengan model
hibrida ARIMA – NN
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah model hibrida
menghasilkan hasil peramalan yang lebih akurat dibandingkan model tunggal
Karakteristik produksi minyak dan gas bumi
pada platform “MK” di PT “X”
Membandingkan metode ARIMA, neural network,
dan hibrida ARIMA-NN
Memodelkan jumlah produksi minyak dan gas bumi
pada platform “MK” di PT “X”
Dapat mengaplikasikan ilmu statistika
terhadap kehidupan sehari-hari,
khususnya dalam bidang perminyakan
Memberikan informasi mengenai jumlah produksi
minyak dan gas bumi yang akan datang, sehingga
perusahaan dapat membuat kebijakan baru untuk
mengantisipasi ketika jumlah produksi minyak
mengalami penurunan
Statistika deskriptif adalah
metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus
data, sehingga memberikan informasi
yang berguna (Walpole, 1995).
Statistika
Deskriptif
Urutan observasi yang berdasarkan pada interval
waktu, dengan tujuan untuk memahami dan
memberikan gambaran dalam membuat suatu
mekanisme, peramalan nilai masa depan dan
optimalisasi sistem kontrol (Wei, 2006).
Time Series
ARIMA
Stasioneritas
Varians
Mean
Identifikasi Model
Model ACF PACFAR (p) Dies Down Cuts for after lag p
MA (q) Cuts for after lag q Dies Down
ARMA (p,q) Dies down Dies Down
(
)(
)
(
Z Z)
,k 0,1,2,.... Z Z Z Z γˆ γˆ ρˆ n 1 t 2 t k n 1 t k t t 0 k k = − − − = =∑
∑
= − = +ACF
∑
∑
= = + − + + + − − = k j j kj k j j k kj k k k 1 1 1 1 1 , 1 ˆ ˆ 1 ˆ ˆ ˆ ˆ ρ φ ρ φ ρ φPACF
Signifikansi Parameter
Hipotesis :H0 : β = 0 (parameter tidak signifikan
dalam model) H1 : β ≠ 0 (parameter signifikan dalam model)
(
ˆ
)
ˆ
β
β
SE
t
=
Uji Kesesuaian Model
White Noise
Berdistribusi Normal
Pemilihan Model Terbaik
(
)
n Zˆ Z RMSE n 1 t 2 t t
∑
= − = 11Neural Network
Metode ini menggunakan elemen perhitungan non-linier dasar yang disebut neuron yang diorganisasikan
sebagai jaringan yang saling berhubungan
Kelebihan model ini adalah dapat mengaproksimasi suatu data yang
berkelas besar dengan derajat akurasi yang besar dan tidak ada
asumsi tertentu
Lapisan Penyusun
Lapisan input Lapisan tersembunyi (hidden layer) Lapisan output Yt 1 Z1 Zj Zp 1 Yt-1 W0 W1 Wj Wp V01 V11 V0j V0p V1j V1p ∑ = + ∑= − + + = q j t p i wijZt i oj w f j w w t Z 1 ( 1 ) 0 εHubungan Input dan Output
x e x f − + = 1 1 ) (
Fungsi aktivasi
12Hibrida ARIMA-NN
Hibrida adalah kombinasi dua atau lebih sistem dalam satu fungsi. Hibrida diharapkan dapat saling melengkapi
karena dalam dunia nyata jarang ditemukan kejadian time series yang murni linier ataupun murni non-linier
Langkah pertama adalah menentukan model ARIMA dari parameter. Selanjutnya residual dari model ARIMA dimodelkan dengan NN. Kemudian yang terakhir adalah menggabungkan kedua model yaitu
model ARIMA dan model NN
t t
t
y
L
ˆ
e
=
+
Model residual ARIMA
t t
t
L
N
y
=
+
Gabungan Model ARIMA - NN
Sumber
Data
tahun 2015 yang berasal pada
Data harian jumlah produksi
minyak dan gas bumi selama
platform “MK” di PT “X”
Variabel
Penelitian
Jumlah produksi minyak dan gas
bumi setiap hari dalam satuan
barel untuk minyak dan satuan
mScf untuk gas
Tanggal Hari Jumlah Minyak Jumlah Gas
01/01/2015 Kamis Z1.1 Z1.2 02/01/2015 Jumat Z2.1 Z2.2 03/01/2015 Sabtu Z3.1 Z3.2 ⁞ ⁞ ⁞ ⁞ 31/12/2015 Kamis Z365.1 Z365.2
Langkah
Analisis
Mendeskripsikan data jumlah produksi minyak bumi di platform “MK” Membagi data time series menjadi data in sample dan out sampel Memodelkan data menggunakan metode ARIMA, neural network,
dan hibrida ARIMA-NN
Membandingkan model ARIMA, neural network, dan hibrida ARIMA-NN berdasarkan nilai RMSE
Meramalkan jumlah produksi minyak dan gas bumi di platform “MK” menggunakan model terbaik
Variabel Minyak Bumi Gas Bumi Rata-rata 2555,6 5704,1 Maximum 4107,0 8718,0 Minimum 649,5 1577,0 Varians 421576,8 2197042,9 Median 2587,6 5790,0
Karakteristik Produksi Minyak dan Gas Bumi
senin selasa sabtu rabu minggu kamis jumat 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 C2 bb l Boxplot of Oil senin selasa sabtu rabu minggu kamis jumat 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 C2 m Sc f Boxplot of Gas
Rata-rata
jumlah produksi
minyak dan gas
bumi setiap hari
tidak jauh
berbeda selama
tahun 2015
Pemodelan Produksi Minyak Bumi
ARIMA
Month Day Des Nov Okt Sep Agu Jul Jun Mei Apr Mar Feb Jan 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 BB LTime Series Plot of Minyak Bumi
Belum
Stasioner
dalam mean,
Perlu 1
differencing
5,0 2,5 0,0 -2,5 -5,0 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Estimate 1,55 Lower CL 1,23 Upper CL 1,86 Rounded Value 1,55 (using 95,0% confidence) λ λ St De v Lower CL Upper CL LimitBox-Cox Plot of oil
Sudah stasioner dalam varians
70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag Au to co rre la tio n
Autocorrelation Function for d1_oil
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag Pa rti al A ut oc or re la tio n
Partial Autocorrelation Function for d1_oil
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
ARIMA (0,1,1)
ARIMA (0,1,2)
Signifikansi Parameter
Model Parameter Koefisien P-Value Keterangan
ARIMA (0,1,1) θ1 0,0468 0,000 Signifikan
ARIMA (0,1,2) θ1 0,3929 0,000 Signifikan
θ2 0,1853 0,000 Signifikan
Model White Noise (P-value) Distribusi
Normal 12 24 36 48 ARIMA (0,1,1) 0,021 0,315 0,567 0,559 <0,010 ARIMA (0,1,2) 0,402 0,879 0,948 0,937 <0,010
Kesesuaian Model
Deteksi Outlier
ARIMA (0,1,1)
White Noise P-Value Keterangan Lag 6 0,1068 White Noise
Lag 12 0,5276 White Noise
Lag 18 0,1745 White Noise
Lag 24 0,1835 White Noise
Lag 30 0,2409 White Noise
Lag 36 0,2155 White Noise
Lag 42 0,3781 White Noise
Lag 48 0,5853 White Noise
Distribusi Normal 0,0221 Tidak Normal
Deteksi Outlier
ARIMA (0,1,2)
White Noise P-Value Keterangan Lag 6 0,6432 White Noise
Lag 12 0,8255 White Noise
Lag 18 0,9104 White Noise
Lag 24 0,9012 White Noise
Lag 30 0,9332 White Noise
Lag 36 0,9025 White Noise
Lag 42 0,8328 White Noise
Lag 48 0,924 White Noise
Pemilihan Model Terbaik
Out sample In sample
Model RMSE Model RMSE
ARIMA (0,1,1) 61,48 ARIMA (0,1,1) 65,50 ARIMA (0,1,2) 48,92 ARIMA (0,1,2) 71,47 161 , 3 , 131 64 , 3 , 327 64 , 9 , 694 319 , 6 , 294 141 , 0 , 199 54 , 8 , 247 184 , 7 , 320 273 , 6 , 368 51 , 0 , 467 274 , 2 , 458 75 , 7 , 153 85 , 3 , 242 164 , 6 , 188 114 , 8 , 180 326 , 8 , 208 180 , 0 , 373 312 , 6 , 294 103 , 3 , 260 58 , 2 , 179 109 , 2 , 222 177 , 0 , 253 331 , 7 , 344 317 , 5 , 284 318 , 1 , 671 223 , 1 , 208 236 , 4 , 261 292 , 0 , 327 131 , 5 , 248 70 , 2 , 268 86 , 6 , 283 324 , 1 , 295 122 , 6 , 346 88 , 7 , 363 304 , 4 , 301 43 , 4 , 409 285 , 8 , 675 53 , 7 , 764 106 , 6 , 340 316 , 6 , 433 329 , 7 , 377 300 , 0 , 298 62 , 0 , 426 307 , 8 , 568 280 , 5 , 516 318 , 1 , 1370 3 , 559 281 , 3 , 617 293 , 1 , 804 283 , 8 , 1240 284 , 1 , 1563 332 , 0 , 731 52 , 9 , 793 157 , 2 , 923 242 , 3 , 991 339 , 5 , 1223 42 , 3 , 1188 107 , 6 . 436 , 1 2 59695 , 0 1 19187 , 0 1 t s I t s I t a I t a I t s I t a I t s I t s I t s I t a I t a I t s I t s I t s I t s I t s I t s I t s I t a I t a I t a I t s I t s I t a I t a I t a I t s I t a I t a I t a I t a I t s I t s I t a I t a I t a I t s I t s I t s I t s I t a I t a I t s I t s I t s I I t a I t s I t a I t a I t s I t s I t a I t a I t a I t a I t a I t a t a t a t Z t Z − + − − − + − + − + − − − + + − − − − + − − − − + + − − − + − + − + + − + − − − + + + − + − − + + + − + − − − − − + − − − − − =
Model yang Terbentuk
Neural Network
Jumlah Neuron RMSE In sample RMSE Out sample1 278,4082 94,83983 2 265,4629 86,56403 3 270,5493 92,77158 4 264,4966 124,6386 5 271,8982 70,83726 6 257,217 111,2526 7 254,8293 171,2617 8 243,5046 134,5891 9 276,5005 96,2848 10 274,8766 87,45966 t t t t t t H H H H H Z ) 5 , 1 ( 356 , 1 ) 4 , 1 ( 481 , 0 ) 3 , 1 ( 289 , 0 ) 2 , 1 ( 544 , 0 ) 1 , 1 ( 266 , 2 995 , 0 ˆ + + − − − =
(
0,802 1,933 1 0,449 2 0,116 3 0,237 4)
exp 1 1 ) 1 , 1 ( − − − − + + + − − + = t t t t t Z Z Z Z H ) 4 378 , 0 3 370 , 0 2 483 , 0 1 353 , 0 096 , 0 ( exp 1 1 ) 2 , 1 ( − − − + − − − − − − + = t Z t Z t Z t Z t H ) 443 , 0 226 , 0 311 , 0 179 , 0 101 , 0 ( exp 1 1 ) 3 , 1 ( 4 3 2 1 − − − − − − − − − + = t t t t t Z Z Z Z H ) 359 , 0 296 , 0 222 , 0 225 , 0 017 , 0 ( exp 1 1 ) 4 , 1 ( 4 3 2 1 − − − − + − + + − + = t t t t t Z Z Z Z H ) 190 , 0 646 , 0 047 , 0 137 , 0 090 , 0 ( exp 1 1 ) 5 , 1 ( 4 3 2 1 − − − − − + + − − − + = t t t t t Z Z Z Z H 19Hibrida ARIMA-NN
Jumlah Neuron RMSE In sample RMSE Out sample
1 71,55113 47,0244 2 71,56442 46,88192 3 71,50716 47,42676 4 71,424848 47,37643 5 71,38143 47,0355 6 71,44538 47,41358 7 71,47045 46,81031 8 71,43854 47,19942 9 65,54002 51,88179 10 66,66538 46,10634 t t t t t t t t t t t H H H H H H H H H H N ) 10 , 1 ( 525 , 1 ) 9 , 1 ( 241 , 0 ) 8 , 1 ( 225 , 1 ) 7 , 1 ( 041 , 0 ) 6 , 1 ( 097 , 1 ) 5 , 1 ( 697 , 1 ) 4 , 1 ( 198 , 1 ) 3 , 1 ( 499 , 0 ) 2 , 1 ( 859 , 0 ) 1 , 1 ( 768 , 1 164 , 0 ˆ − + − − + + − + − + − = ) 042 , 3 585 , 2 959 , 1 857 , 2 724 , 1 1 2 3 4 ( exp 1 1 ) 1 , 1 ( − − − − − + + − − − + = t t t t N N N N t H ) 4 205 , 0 3 443 , 0 2 150 , 0 1 245 , 0 444 , 0 ( exp 1 1 ) 2 , 1 ( − + − + − − − − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 751 , 1 3 047 , 0 2 022 , 0 1 849 , 0 431 , 0 ( exp 1 1 ) 3 , 1 ( − + − − − + − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 528 , 0 3 222 , 0 2 416 , 0 1 096 , 2 748 , 0 ( exp 1 1 ) 4 , 1 ( − + − + − + − + − + = t N t N t N t N t H ) 4 052 , 1 3 429 , 0 2 666 , 1 1 487 , 1 660 , 1 ( exp 1 1 ) 5 , 1 ( − − − − − + − + − + = t N t N t N t N t H ) 4 368 , 2 3 686 , 1 2 514 , 1 1 612 , 0 744 , 0 ( exp 1 1 ) 6 , 1 ( − − − + − − − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 644 , 0 3 502 , 0 2 169 , 0 1 404 , 0 207 , 0 ( exp 1 1 ) 7 , 1 ( − + − + − − − − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 617 , 0 3 016 , 1 2 893 , 0 1 236 , 1 833 , 0 ( exp 1 1 ) 8 , 1 ( − + − + − − − − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 211 , 0 3 024 , 0 2 347 , 0 1 266 , 0 207 , 0 ( exp 1 1 ) 9 , 1 ( − − − − − − − − − + = t N t N t N t N t H ) 4 192 , 1 3 479 , 0 2 078 , 0 1 321 , 1 782 , 1 ( exp 1 1 ) 10 , 1 ( − − − + − + − − − + = t N t N t N t N t H 20
Metode RMSE In sample RMSE Outsample ARIMA 71,47089 48,91872
NN 271,8982 70,83726
Hibrida 66,66538 46,10634
Perbandingan Metode dan
Hasil Ramalan
Hari Ramalan Hari Ramalan 01/01/2016 2005,646 08/01/2016 1960,864 02/01/2016 1961,947 09/01/2016 1960,852 03/01/2016 1961,826 10/01/2016 1960,852 04/01/2016 1960,472 11/01/2016 1960,855 05/01/2016 1960,892 12/01/2016 1960,853 06/01/2016 1960,872 13/01/2016 1960,854 07/01/2016 1960,817 14/01/2016 1960,854 21
Pemodelan Produksi Gas Bumi
Month Day Des Nov Okt Sep Agu Jul Jun Mei Apr Mar Feb Jan 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 01 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 m Sc fTime Series Plot of Gas Bumi
ARIMA
Belum stasioner dalam mean,
Perlu 1 differencing
5,0 2,5 0,0 -2,5 -5,0 4000 3000 2000 1000 0 Estimate 1,95 Lower CL 1,64 Upper CL 2,32 Rounded Value 2,00 (using 95,0% confidence) λ λ St De v Lower CL Upper CL LimitBox-Cox Plot of gas
Sudah stasioner dalam varians
70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag Au to co rre la tio n
Autocorrelation Function for d1_gas
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag Pa rti al A ut oc or re la tio n
Partial Autocorrelation Function for d1_gas
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
ARIMA (0,1,1)
ARIMA (1,1,1)
ARIMA (2,1,1)
ARIMA (3,1,1)
Signifikansi Parameter
Kesesuaian Model
Deteksi Outlier
ARIMA (0,1,1)
Deteksi Outlier
ARIMA (1,1,1)
Model Parameter Estimasi P-Value Keterangan ARIMA (0,1,1) θ1 0,56783 <0,0001 Signifikan ARIMA (1,1,1) ϕ1 0,27275 0,0012 Signifikan θ1 0,76141 <0,0001 Signifikan ARIMA (2,1,1) ϕ1 0,28564 0,0016 Signifikan ϕ2 0,01870 0,7898 Tidak θ1 0,77679 <0,0001 Signifikan ARIMA (3,1,1) ϕ1 0,27071 0,0137 Signifikan ϕ2 0,01254 0,8636 Tidak ϕ3 -0,01160 0,8677 Tidak θ1 0,76177 <0,0001 Signifikan
White Noise ARIMA (0,1,1) ARIMA (1,1,1)
Lag 6 0,1305 0,9539 Lag 12 0,1184 0,7385 Lag 18 0,3244 0,9490 Lag 24 0,6574 0,9942 Lag 30 0,8018 0,9984 Lag 36 0,8411 0,9987 Lag 42 0,8697 0,9990 Lag 48 0,9207 0,9997
Keterangan White Noise White Noise
Distribusi Normal <0,0001 <0,0001
White Noise P-Value Keterangan Lag 6 0,1295 Signifikan Lag 12 0,1103 Signifikan Lag 18 0,2716 Signifikan Lag 30 0,2060 Signifikan Lag 24 0,3521 Signifikan Lag 36 0,3370 Signifikan Lag 42 0,4001 Signifikan Lag 48 0,3546 Signifikan
Distribusi Normal 0,0918 Normal
White Noise P-Value Keterangan Lag 6 0,3842 Signifikan Lag 12 0,2139 Signifikan Lag 18 0,2481 Signifikan Lag 24 0,3573 Signifikan Lag 30 0,1674 Signifikan Lag 36 0,2640 Signifikan Lag 42 0,2876 Signifikan Lag 48 0,1421 Signifikan
Pemilihan Model Terbaik
Model yang Terbentuk
Model Out Sample In Sample
ARIMA (0,1,1) 198,2455 181,772 ARIMA (1,1,1) 195,5305 167,7969 275 , 171 , 310 , 59 , 61 , 188 , 333 , 185 , 159 , 301 , 115 , 304 , 300 , 166 , 157 , 49 , 314 , 262 , 32 , 261 , 210 , 10 , 222 , 155 , 65 , 105 , 190 , 307 , 325 , 294 , 331 , 285 , 320 , 196 , 109 , 316 , 32 , 114 , 55 , 52 , 274 , 182 , 315 , 114 , 312 , 117 , 242 , 280 , 281 , 339 , 42 , 107 , 2 1 1 2 , 382 9 , 353 5 , 464 5 , 454 5 , 628 2 , 400 9 , 391 0 , 515 3 , 747 1 , 471 3 , 433 1 , 646 5 , 799 7 , 615 0 , 4659 9 , 773 7 , 415 9 , 630 9 , 426 9 , 717 9 , 605 0 , 398 9 , 481 3 . 505 0 , 457 4 , 529 1 , 671 2 , 1041 9 , 741 1 , 597 9 , 959 2 , 887 4 , 688 7 , 978 2 , 1051 2 , 1541 5 , 1321 3 , 1109 1 , 1559 2 , 1598 5 , 1346 3 , 470 7 , 689 1 , 742 1 , 929 8 , 928 5 , 1526 3 , 1627 4 , 1877 6 , 2804 3 , 3105 3 , 2992 1 88073 , 0 41492 , 0 41492 , 0 ˆ t a t s t s t s t a t s t s t s t s t a t a t a t a t a t a t a t a t a t a t a t a t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t s t a t a t a t a t a t a t a t a t a t a t a t t t t t t I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I a a Z Z Z Z + − − + − − + + − + + + + − − + − + + + − + − − + − − + + + − − + − + − − + − + + − − − − − − − − − − − + − + + = − − − − 24
Neural Network
Jumlah Neuron RMSE In sample RMSE Out sample
1 582,9493 192,7433 2 584,4298 190,8954 3 531,9169 268,2365 4 531,0319 261,5619 5 531,521 294,2941 6 525,9528 216,2174 7 525,0536 340,4683 8 528,0992 284,0333 9 524,9976 282,872 10 539,7337 197,3947 t t t H H Zˆ = 0,344 +1,743 (1,1) −1,860 (1,2) ) 2 1 0,104 137 , 1 408 , 0 ( exp 1 1 ) 1 , 1 ( − − + + − − + = t t t Z Z H ) 2 1 0,254 083 , 1 462 , 0 ( exp 1 1 ) 2 , 1 ( − − − − − + = t t t Z Z H 25
Hibrida ARIMA-NN
Jumlah Neuron RMSE In sample RMSE Out sample
1 167,291 195,4128 2 167,114 195,4707 3 167,2037 195,4614 4 167,0955 195,6242 5 167,0705 195,7543 6 167,0881 195,6049 7 167,0786 195,5291 8 167,0291 195,746 9 167,0462 195,5653 10 167,0485 195,5989 t
H
t
N
ˆ
=
1
,
843
−
3
,
152
(
1
,
1
)
) 052 , 0 536 , 1 525 , 0 1 2 ( exp 1 1 ) 1 , 1 ( − − − − − + = t t t N N HPerbandingan Metode
dan Hasil Ramalan
Metode RMSE In sample RMSE Out sample
ARIMA 167,7969 195,5305
NN 584,4198 190,8954
Hibrida 167,291 195,4128
Hari Ramalan Hari Ramalan
01/01/2016 4307,41 08/01/2016 4395,976 02/01/2016 4330,388 09/01/2016 4399,163 03/01/2016 4352,917 10/01/2016 4401,516 04/01/2016 4366,928 11/01/2016 4403,264 05/01/2016 4378,023 12/01/2016 4404,56 06/01/2016 4385,823 13/01/2016 4405,523 07/01/2016 4391,693 14/01/2016 4406,239 26
Rata-rata jumlah
produksi minyak dan
gas bumi setiap hari
hampir sama selama
tahun 2015, dan
terdapat beberapa
jumlah produksi yang
turun drastis diduga
penyebabnya adalah
perbaikan sumur
Berdasarkan hasil dari perbandingan ketiga metode pada pemodelan jumlah produksi minyak dan gas bumi, disimpulkan bahwa pada pemodelan produksi minyak bumi metode hibrida ARIMA-NN paling baik.
Sedangkan pada pemodelan produksi gas bumi metode yang paling baik adalah metode NN tunggal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang lebih baik belum tentu menghasilkan model yang
lebih baik juga
Pihak perusahaan tidak perlu melakukan
treatment pada sumur di platform “MK” selama
tanggal 1-14 Januari 2016, karena produksi
minyak dan gas bumi cenderung naik perlahan