• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PEMB ERITAHUAN OBJ EK PAJAK OFFSHORE PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN.,: JENIS AREAL 0 a. Areal WK D b.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT PEMB ERITAHUAN OBJ EK PAJAK OFFSHORE PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN.,: JENIS AREAL 0 a. Areal WK D b."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIANKEUA NGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERAL PAJAK

No.FormUlir

LAMPIRAN II

PERA TURA N DIREKTUR JENOERA L PAJAK NOM OR

PER.71/PJJ2010 TENTANG TATA CAM

PENATAUSAHAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERTAMBANGANMINYAK DANGAS BUMI

1 1ail 1 I i

Betl tandasla ngpads kolcmyangsesuai

Ian diarsrdiisloIeh Potuas

SURATPEMBERITAHUAN OBJEKPAJAK OFFSHORE

PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GASBUMI TAHUN .,:1=,-1----,-,-, JENIS AREAL

0

a.ArealWK

D

b.ArealNonWK

5. WILAYAHKERJA(W K)

6. lUASWKJNONWK1 )

7. LOKASI OBJEK PAJAK: PROPINSI2)

2

3

B. DATA WAJIB PAJAK

8. KONTRAKTOR 9. ALAMAT NO.TELP 10.EMAIL 11.NPWP 12.OPERATOR 13.ALAMAT 14.NPWP

DJCDJ

·CDJDCDJ -LDJ

C.DATA OPERATOR

DJCDJCDJ

·DCDJ

-LDJ

(2)

15.AREAL

1. ArealProduktif

2. Areal Bel um Produktif

a. arealpenyelidikan umum

b. areal eksprorast

c. arealnon producingopen

d. areal non producingplug&

abandon L..L_ L..L---.JL..-L---.J_L-'_-'---'-_L.-J

3. ArealTldakProduktif

4. ArealEmplasemen

5. ArealPengamanan

6. ArealLalnnya21

4

16.BA NGUNAN

DID

1. BangunanEmplasemenl

DID

FasilitasPenunjang

a. Perka ntoran

DID

b. Perumahan

DID

c. GUdang

DID

d. Bengkel

DID

e. Portacamp

DID

f. Saranaolah raga/rekreasi

DID

g. Pohklinik

DID

h. Landasan pesawat udara

DID

I. Jalan ciperkeras di lokasi

DID

penambangandan/atau

dalam kometek

J. Dermaga!jetty

DID

k. Bangunan emplasemen

DID

(3)

eteranaan

4

2. BangunanPenambangan

IT[]]

a. Sumur(well)

[[ill

b. Gathering testing

[[ill

satellite(GTS)

c. Pabnk (plant)

IT[]]

d. Powerplant

IT[]]

e. Watertreatmentplant

[[ill

(WTP)

f. Gasboot

IT[]]

g. Condensaterecovery

IT[]]

h. Condensatestabilization

IT[]]

unil(CSUj I. Separator

[[ill

J. Scrubber

[[ill

k. Pumps

ITlJJ

Cooler

ITlJJ

m.Compresso r

ITlJJ

n. Power generator

[[ill

o. Tangki(tank)

ITlJJ

p. Tanktower

[[ill

Q. Pipa

ITlJJ

r. Suar baker(flare)

[[ill

s. Oilmetering

[[ill

t. Single buoymooring(Sa M)

[[IT]

u. Bangunanpenambangan

ITlJJ

lainnya2)

(4)

F. PERNYATAAN WAJIB PAJAK

Saya menyatakan bahwainformasl yang telah saya berikandalam formulirini term asuklampirannya adalahbenar,jelae.dan lengkapmenurutkeadaanyangsebenamya.

sesuai dengan Pasal9ayat (2)Undang-Und angNomar12Tahun1985tentangPajak BumidanBangunan sebagaimanatelah diubahdeng anUndang-Undang Nemer12 Tah un 1994

17.TANGGA UBULANfTAHUN

18.TANDATANG AN

19.NAMA LENGKAP

20.JABATAN

-Dalamhal ditandatanganioren kuasa.SPOPnarusduampm dengan Sural xuasaxnususatausural kuasa.

•Balaswakt upen gemb alian SPOPselam bat-Iam batnva 30[t iga puluh)hari setetebditerim aolensubjekpajak sesuat dengan Pasal9avat 121Undang-UndangNom ar12lahun1985tenta ng Pajak BumidanBangun ansebagaimanatetafdiubahdengan1994 Undang-Undang Nom or121ahu n

Keteraogan:

', corel yang~pertu

') PadakOlOmk~erangan.1'WI'C1pd~ebulkan~C1ilfeCIICltaubClnglllandfll'lCllo,s.udJ'"ter<iaPCIl letllhdilfl SCitubanguf\Cln. m....~dlrnCllo,s.uddils.idet'Igan,elt.apItotill luCls.d.1nJU"l1Mil.nltb4w1gunan.AdClPJflriociilfYlyldlamplrb....

(5)

KEMENT ERIAN KEUANGAN REPUBLlK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PAJAK

KANTO R WILAYAHD1REKTORATJENDERALPAJAK . KantorPelayananPajakPratama .

NO.F<lrmulir

LAMPIRA N I PERATURAN DlREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

PER.7 " PJI2010 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERTAMBANGANMINYAKDANGASBUM\

Belitard a sUangpadakocm yang sescet

Bag~n)'3,09diarslrdilsi olahPetugas SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK ONSHORE

PBB SEKTOR PERT AM BANG AN MINYAK DAN GAS BUMI TAHUN

I

r "T-I

-'-I-r

I

---'1

JENIS AREAL

D

3.ArealWK

D

b.ArealNon WK

•Penghapu sanData

5. WllAYA H KERJA(WK)

6. LUASWKINONWK1

)

7. LOK ASI OBJEK PAJAK:

PROPINSI

KAB/KOTA

B.DATA WAJIB PAJAK

8. KONTRAKTOR 9. ALAMAT NO.TElP 10.EMAIL 11.NPW P

c.

DATA OPERATOR 12.OPERA TOR 13.ALAMAT 14.NPWP

OJCDJCDJ

·DCDJ -CDJ

(6)

15.AREAL

1. ArealProduktif 2. ArealBelumProduktif

a. areal penyelidikanumum b. areal eksoiorast

C. arealnon producingopen

d. arealnon producing plug&

abandon L . L...L...L-l.-JLL-.L...L...L-l.-J--'

3. ArealTidak Produktif 4. Areal Emplasem en

5. ArealPengamanan

6. AreallalnnyaJI

'6 .BANGUNAN

DIIJ

1. BangunanEmplasem enl

DIIJ

FasilitasPenunjang

a. Perxantcran

DIIJ

b. Perumahan

DIIJ

c. Gudang

DIIJ

d. Bengkel

DIIJ

e. Portacamp

DIIJ

f. $arana olah ragalrekreasi

DIIJ

g. PoIiklinik

DIIJ

h. landasanpesawat udara

DIIJ

I- Jarandipel1o.eras diIokasi

DIIJ

penamba ngandanlatau dalam komolek

DIIJ

J. Dermag alj eny

k. Bangunan emplasemen

DIIJ

lainnya21

(7)

Ktrt.rangan 4

2. Bangun an Penambangan

DID

a. Sumur(welt)

DID

b. Anjunganlepaspantai

DID

(platform)

c. Workshopdeck/living

DID

quarterdeck

d. Gathering testing satellite

DID

(GTS)

e. Pabrik(plant)

DID

f. Power plant

DID

g. Watertreatmentplant

DID

(WTP)

h. Gasboot

DID

i. Condensate recovery

DID

j. Condensatestabilization

DID

unit(CSU) k. Separator

DID

I. Scrubber

DID

m. Pumps

DID

,

.

Cooler

DID

o. Compressor

DID

p. Power generator

DID

q. Tangki (tank)

DID

r. Tanktower

DID

s. Pipa

DID

I. Suar bakar(flare)

DID

u. Oilmetering

DID

v, Single buoy mooring(SBM)

DID

w. Bangunanpenambangan

DID

lainn ya3}

(8)

F.PERNYATAANWAJIBPAJAK

Sayamenyatakanbahwa informasiyang tetah saya berikandalam formulir ini termasuklampirannya

adalahbanar,[etas.dan lengkapmenurut keadaa nyangsebenamya.

sesuai denganPasal9ayat(2)undanq-undanq Nomar12 Tahun 1985tentangPajakBumi dan Bangunan

sebagaimana telahdiubah dengan Undang-UndangNemer 12Tahun 1994.

17.TANGGAUBULANfTAHUN

18.TANDA TANGAN

19.NAMAlENGKAP

20.JABATAN

• Dalam hal dttandata ngamolehkuasa,SPOP haru s dilampiri dengan Surat Kuasa Khususatausurat kuasa.

•aataswaktupengem balian SPOPsetambat-la m bet nva30 (tigapuluh)hari setelan dit erim a ole hsub jekpajak sesua!dengan Pasal9aver (2)Undang-UndangNomor 12Tahu n 1985tenta ng PajakBumldanBangunansebagalma na tetah di ubah dengan 1994 undan g-un da ng Nomer12tatum

25IDEIffiTAS PENGGUNA

Kel erangan:

1)coretyangtidakperlu

2)Dapat ditambahsesuatkebutuhan.

l)Padakolomketerangan .harapdisebutkannamaarealatau bangunandimaksud.Jikaterdapatlebihdart satu bangunan. makakolomdimak suddiisi denganrekapltotalluasdanjum lahunitbanguna n.Adapunrinciannya dilamp irkan.

(9)

KEMENTERIANKEUANGANREPUB LIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPAJAK

LAMP IRANIII

PERATURAN OIREKTUR JENOERAL. P,\JAK NOMOR

PER-71IPJI2OlO TENTANG TATA CARA

PENATAU$AHMN P,\JAK BUMI DAN BANGUNAN

PERTAMBANGANMINYAK DAN GAS BUM!

No.FonnulirL I-'_J-.,.L-...J

801lMlda ..ilangpadal..oktm yangi.8~i

SaglenyangdlQrsirdllsldohPelugas

SURAT PEMBER ITAHUANOBJEKPAJAK HASIL PRODUKSI

PBB SEKTORPERTA MBANGAN MINYAKDAN GAS BUMITAHUN

LI=r=r=J

5. WILAYAHKERJAIWKI

c.Penghapu sanData

6. LOKASIOBJEK PAJAK:

PROPINSIII 1,

L-J-J.-'--'--'--'--'--,--"'--'-'--'--'--'--'-.L-L...J'--'----'--'--'--'--'-.L-'--'----'--'--'

2.

3.

B.DATA WAJIB PAJAK

7. KONTRAK TOR 8. ALAMAT NO.TElP 9 EMAIL 10.NPW P 11OPERA TOR 12.ALAMAT 13 .NPW P

DJOJD

·OJD ·O ·OJD

-CD]

c.

DATA OPERATOR

DJ

OJD

·

OJD O

·

OJD

-

LO]

D. HASIL PRODUKSI

JUMLAHPRODUKSITERJUALUNTUKSATU TAHUNSEBElUMTAHUNPAJAK BERJALAN:

14.MINYAKBUMI

(10)

E. PERNYATAAN WAJIBPAJAK

Sayamenyatak anbahwa inform a si yang tetah sayaberikan dalam formulirlnitennasuklam pirannya adalahbenar,jetas. dan lengkap menurut keadaan yangsebenarnya,

sesuai denga nPasal9ayat(2)Undang-Undang Nemer 12 Tahun1985tentang PajakBum!danBangunan sebagai manatelah diubahdengan Undang-Unda ngNomor 12 Tahun1994.

16.TANGGAUBULA NfTAHU N

17.TANDA TANGAN

18.NAMA lENGKAP

19.JABATAN

OJ OJ

/DJDJ

•Dalam halditandatanganioteh kuase. SPOPharusdtlampmdenganSu rat KuasaKhususatausuratkuasa.

• aetaswaktupengem baJian$POPselam bat-lambat nya30(tiga puluh)har!set etahduer tmaorensubj e k pajak sesuatoengan Pasal9aver (2)Undang-Undan gNo m or 12 Tahun19B5tentang Pajak Bumidan Bangunan sebagaim an a tetah diuba h dengan 1994 Undang·UndangNom or12Tahun

.

24,IDENTlTASPENGGUNA Keterangan: ') Dapa lditamba hse suaike buluhan. IDENTITAS PENGGUNA

.~

~I

OJ / OID

(11)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAlPAJAK

LAMPIRAN IV

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NQMQR

PER·71/PJ/201Q TENTANG TATA CARA PENA TAUSAHAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERTAMBANGAN MINYAKDANGAS BUMI

8efItarlCUliangpad.-kolomy.mgSe1oU'"

8 lao iI d1.sll"llolil 0I9h P "

REKAPITULASI SURATPEMBERITAHUANOBJEK PAJAK

PBBSEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN

cern

o

c.PenghapusanData

3 JUMLAHSPOP

a. AREAL ONSHORE

CD

d AREAL OFFSHORE NON WK

CD

b AREALONSHORE NONWK

CD

e. HASllPRODUKSI

CD

A.DATA OBJEK PAJAK

c AREALOFFSHORE

CD

4 WlLAYAHKERJA(WK)

5 lOKASIOBJEK

PAJAK -)

a.Prcpinsi b.KabupateniKol a

B.DATA WAJIB PAJAK

6 KONTRAKTOR

7 ALAMAT

NO.TElP

8 EMAil

(12)

1 2 10. AREAL

a.AREALPRODUKTIF Onshore

OffshOfe

b.AREAL BElUM Onshore PRODUKTlF

0fWx><.

c.AREAL T1DAK Onshore

PRODUKTIF

Offshore

d.AREAL EMPLASEMEN Onshore

OfIshore

e.AREAL PENGAMANAN Onshore

Offshore

'uas NonWK(m2) 4

f. AREAL LAINN't'A Onshore

Offshore

TOTAL LUAS(m2

)(a+b+c+d+e+f)

11 BANGUNAN

a. BANGUNAN Onshore

EMPLASEMENI

FA$ILlTAS

PENUNJANG Offshore

b.BANGUNAN Onshore PENAMBANGAN Offshore c. BANGUNAN Onshore LAINNYA Offshore

TOTAL LUAS(m2)(a+b+cl

D.HASIL PRODUKSI

JUMLAHPRODUKSITERJUALUNTUKSAT UTAHUNSEBELUMTAHUNPAJAK BERJALAN:

12 MINYAK BUMI

13 GASBUMI

barrel

(13)

E.PERNYATAANWAJIB PAJAK

Saya menya taka n bab w a infonnasiyang telahsayaberikan datamformulir ini term asuk lampirannya

adalah benar,[elas.danlengkapmenurut keadaanyangsebenamya.

sesuai denganPasat9 ayat(2)Undang-UndangNomar 12Tahun 1985tentanq PajakBumidanBangunan

seba gaimana telah diubah denganUndang-Und angNomor12Tahun 19 94,

14 TANGGA UBULANfTAHUN

15 TANDATANGAN

16 NAMA lENGKA P

17 JABATAN

-Dalam halditandat angan i oleh kU8S3,SPOPhar usdilampiridenganSuralKuasaKhususatausural kuasa.

-aataswaktupenge mb alian SPOPselam bat -la rnbat nva30(tigapuluhlhar! set etah dttertm aolensu ble k pajak sesu a!dengan

Pasal9 avat (2)Undang-UndangNom or12 Tahuo19 85tent angPajakBumidan Bang una nsebagaimana telah diubahdengan

Und ang-Unda ngNomor 12Tahun1994

22 IOENTITASPENGGUNA

Kele rangan

(14)

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (SPOP) DAN REKAPITULASI SPOP PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

I. PETUNJUK UMUM

1. SPOP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data

Objek Pajaknya (Pasal 1 angka 4 UU PBB).

2. Pendaftaran atau pemutakhiran data objek pajak PBB Pertambangan Migas

dilakukan oleh subjek pajak atau Wajib Pajak dengan mengisi SPOP dan RSPOP

dengan jelas, benar, lengkap, dan dicetak serta ditandatangani. .

a. Jelas, berarti penulisan data yang diminta dalam SPOP dan RSPOP dibuat

sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat

merugikan negara maupun Wajib Pajak.

b. Benar, berarti data yang dilaporkan harus sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

c. SPOP dan RSPOP dicetak serta ditanda tangani sebanyak 3 (tiga)

rangkap,yaitu:

1) rangkap ke-3 sebagai arsip Wajib Pajak, 2) rangkap ke-2 sebagai arsip BP Migas,

3) rangkap ke-1 beserta SPOP elektronik disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak c.q. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian.

3. Dalam hal ditandatangani oleh kuasa, SPOP harus dilampiri dengan Surat Kuasa

Khusus atau surat kuasa.

II. PETUNJUK PERUNTUKAN OBJEK PAJAK

Peruntukan Objek Pajak terdiri atas areal (bumi) dan bangunan.

Peruntukan Objek Pajak Areal (bumi) secara garis besar terdiri atas 6 (enam) bagian yaitu areal produktif, areal belum produktif, areal tidak produktif, areal emplasemen, areal pengamanan, dan areal lainnya.

Peruntukan objek Pajak Bangunan terdiri atas bangunan emplasemen/fasilitas penunjang, bangunan penambangan, dan bangunan lainnya.

Penjelasan untuk masing-masing peruntukan objek pajak tersebut adalah sebagai berikut:

AREAL

1. Areal Produktif

adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang telah dieksploitasilmenghasilkan minyak dan/atau gas bumi (tahap eksploitasilproduksi).

2. Areal Belum Produktif

adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang meliputi:

a. Areal Penyelidikan Umum adalah areal yang sedang atau akan dilakukan

penyelidikan secara geologi umum, untuk membuat peta geologi dan

mengetahui tanda-tanda adanya bahan galian minyak dan/atau gas bumi.

b. Areal Ekplorasi adalah areal yang sudah dilakukan penyelidikan umum dan

perlu diteliti lebih seksama untuk menetapkan secara rinci adanya bahan galian minyak dan/atau gas bumi.

c. Areal Non Producing Open adalah areal yang sudah selesai dieksplorasi dan

sewaktu-waktu slap untuk ditambang/dieksploitasi.

d. Areal Non Producing Plug and Abandon adalah areal yang sudah selesai

dieksploitasi dan untuk sementara ditutup/ditinggalkan.

3. Areal Tidak Produktif

adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang sama sekali tidak mempunyai patens! untuk menghasilkan minyak dan/atau gas bumi.

4. Areal Emplasemen

adalah areal di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang di atasnya terdapat bangunan dan/atau pekarangan.

(15)

5. Areal Pengamanan

adalah areal di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang di atasnya terdapat bangunan dan/atau pekarangan.

6. Areal iainnya

adalah areal yang berada di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang tidak termasuk Areal Produktif, Areal Belum Produktif, Areal Tidak Produktif, Areal Emplasemen, dan Areal Pengamanan.

BANGUNAN

1. Bangunan Emplasemen/Fasilitas Penunjang

a. Perkantoran adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan administrasi

kantor.

b. Perumahan adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal.

c. Gudang adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan.

d. Bengkel adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat kerja untuk

menunjang kegiatan penambangan.

e. Portacamp yang digunakan dalam jangka waktu yang lama.

f. Sarana Olahraga/Rekreasi adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan

olahraga/rekreasi.

g. Poliklinik adalah bangunan yang digunakan sebagai sarana kesehatan.

h. Landasan pesawat udara adalah jalan khusus untuk pesawat yang digunakan

untuk berangkat (take off) dan mendarat (landing).

i. Jalan yang diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek.

j. Dermagaljetty adalah bangunan tempat membongkar muat hasil tambang,

memuatlmengisi perbekalan (loading/servicing), dan berlabuh (berthing).

k. Bangunan emplasemen lainnya adalah bangunan yang digunakan selain

bangunan pada huruf a sid huruf j.

2. Bangunan Penambangan

a. Sumur (well) adalah lubang hasil pengeboran dalam operasi pengusahaan

minyak dan/atau gas bumi.

b. Gathering testing sattelite (GTS) atau stasiun pengumpul adalah bangunan

dimana minyak dan/atau gas bumi dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut di

processing area.

c. Pabrik (plant) adalah: (1) sarana yang dibangun untuk memperoleh minyak

dan/atau gas bumi dari aliran minyak dan/atau gas bumi, yang sudah atau

belum diproses, di separator dan di fasilitas lapangan; (2) sarana untuk mengendalikan mutu minyak dan/atau gas bumi yang akan dijual (instalasi pemroses minyak dan gas bumi).

d. Power Plant adalah pabrik atau tempat pembuatan/produksi Iistrik (pembangkit

Iistrik).

e. Water treatment plant (WTP) adalah tempat atau fasilitas yang digunakan

untuk mengolah Iimbah air dari hasil samping suatu proses produksi minyak dan/atau gas bumi.

f. Gas boot adalah suatu unit dalam proses pengolahan minyak dan/atau gas

bumi yang digunakan untuk menghilangkan uap (vapor) pada minyak (liquid) sebelum dimasukkan kedalam tempat penyimpanan (tanki).

g. Condensate recovery adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan hidro

karbon (condensate) cair yang diperoleh dari hasil recycle atau pengolahan bertahap kembali ke boiler.

h. Condensate stabilization unit (CSU) adalah suatu unit dalam proses

pengolahan minyak (condesante) yang digunakan untuk mendapatkan nilai kualitas condensate atau menstabilkan produksi condensate sesuai yang diinginkan, biasanya mengacu kepada nilai reid vapor pressure (RVP).

(16)

i. Separator (pemisah) adalah bejana untuk memisah-misahkan gas dari cairan yang keluar dari sumur, dengan menurunkan tekanan secara bertahap untuk memperkecil hilangnya komponen minyak yang bertitik didih rendah.

j. Scrubber (alat pembasuh) adalah alat pembersih gas dengan menyerap

komponen pengotor dari gas tesebut.

k. Pumps adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan liquid balk berupa

minyak atau air dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan.

I. Cooler adalah alat yang digunakan untuk menurunkan temperatur cairan

dengan cara memindahkan panas kepada media tertentu.

m. Compressor adalah alat yang dapat menaikkan tekanan dari suatu cairan.

n. Power generatoradalah alat pembangkit Iistrik.

o. Tangki (tank) adalah bangunan berbentuk silinder yang digunakan untuk

menampung minyak bumi yang keluar dari sumur atau dari hasil proses produksi.

p. Tank tower adalah menara tempat tangki diletakkan.

q. Pipa adalah suatu bentuk silinder panjang yang umumnya terbuat dari besi

yang digunakan untuk mengalirkan benda cair dalam hal ini minyak dan/atau gas bumi.

r. Suar bakar(flare) adalah alat pembuangan minyak dan/atau gas bumi secara

aman dengan jalan pernbakaran, karena minyak dan/atau gas bumi tersebut tidak dapat disimpan.

s. Oil metering adalah alat yang digunakan untuk mengukur aliran minyak atau

jumlah minyak yang dihasilkan.

t. Single buoy mooring(SBM) adalah fasilitas terapung untuk kegiatan

bongkar-muat tanker.

3. Bangunan penambangan lainnya.

adalah bangunan penambangan tidak termasuk Areal Produktif, Areal Belum Produktif, Areal Tidak Produktif, Areal Emplasemen, dan Areal Perrqarnanan.

(17)

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK OFFSHORE

PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI PERHATIAN:

- Formulir harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap.

- Pengisian "huruf' dimulai dari kotak awal dengan huruf balok.

- Pengisian "angka" dimulai dari kiri ke kanan dengan ketentuan angka terakhir pada

kotak paling kanan.

- Apabila objek pajak areal Offshoreterletak di lebih dari satu propinsi, maka

SPOP Offshore dibuat untuk masing-masing propinsi(tidak digabung). No. Formulir TAHUN JENISAREAL 1. JENIS TRANSAKSI 2. NOP 3. NOMOR KKS 4. NOMORWK A. DATAOBJEK PAJAK 5. WILAYAH KERJA (WK) 6. LUAS WKINON WK 7. LOKASI OBJEK PAJAK

PROPINSI

B. DATA WAJIB PAJAK 8. KONTRAKTOR 9. ALAMAT NO. TELP 10. EMAIL 11. NPWP C. DATA OPERATOR 12. OPERATOR 13. ALAMAT 14. NPWP

: diisi oleh petugas

: diisi tahun pajak bersangkutan

: beri tanda (X) untuk jenis areal yang sesuai

: diisiolehpetugas

: diisiolehpetugas

: tiiisi oleh petugas : diisi oleh petugas

diisi dengan nama WK sesuai yang tercantum di dalam Kontrak Kerja Sama.

diisi dengan luas WKI non WK sesuai yang tercantum di dalam kontrak, dalam satuan m' (dapat lebih dari satu propinsi)

diisi dengan nama propinsi tempat seluruh objek pajak berada.

diisi nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(KKKS) sesuai yang tercantum di dalam kontrak. diisi dengan alamat lengkap kontraktor.

diisi nomor telepon kontraktor. diisi alamat email kontraktor. diisi NPWP kontraktor.

diisi nama operator yang melaksanakan kegiatan penambangan.

diisi dengan alamat lengkap operator. diisi NPWP operator.

D. PERUNTUKAN DAN LUAS BUMI 15. AREAL

Kolom 1 Peruntukan Objek

Pajak

Kolom 2 Luas (m2)

Kolom 3 Lokasi Obje Pajak

(Jln, Desa/Kel., Kec.)

Kolom 4 Keterangan

cukup jelas. cukup jelas.

diisi luas areal sesuai masing masing-masing peruntukan objek pajak (kolom 1) dalam satuan m2.

diisi dengan nama jalan, desa/kelurahan, atau nama kecamatan dimana objek pajak berada. diisi penjelasan tambahan yang diperlukan.

(18)

E. PERUNTUKAN DAN LUAS BANGUNAN

16. AREAL cukup jelas Kolom 1 Peruntukan Objek

Pajak Kolom 2 Luas (m2)

Kolom 3 Jumlah unit Kolom 4 Keterangan

F. PERNYATAAN WAJIB PAJAK

17. TANGGALIBULANITAHUN

18. TANDA TANGAN

19. NAMA LENGKAP 20. JABATAN

cukup jelas

diisi luas unit bangunan sesuai masing-masing peruntukan (kolom 1) dalam satuan m2.

Untuk peruntukan bangunan yang sama, jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka diisi dengan rekap/total luas bangunan.

diisi dengan jumlah unit bangunan sesuai masing-masing peruntukan (kolom 1).

diisi penjelasan tambahan yang diperlukan. diisi tanggal/bulan/tahun pengisian SPOP. cukup jelas.

cukup jelas. cukup jelas.

G. PENDATA DAN PEJABAT YANG BERWENANG

(19)

1

2

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

Tanggal

Angka Perbandingan Tertimbang (APT)

Penatausahaan Data Objek Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

Areal Offshore dan Hasil Produksi Tahun . . Perbandingan ba!'g(%) 3 Jumlah Jumlah Proplnsi . JUMLAH 100

Direktur Jenderal Pajak

(20)

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK ONSHORE PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

PERHATIAN:

- Formulir harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap.

- Pengisian "huruf' dimulai dari kotak awal dengan huruf balok. .

Pengisian "angka" dimulai dari kiri ke kanan dengan ketentuan angka terakhir pada kotak paling kanan.

- Apabila objek pajak areal Onshore terletak di lebih dari satu wilayah

kabupaten/kota, maka SPOP Onshore dibuat untuk masing-masing

Kabupaten/Kota(tidak digabung). No. Formulir KANWIL DJP KPP Pratama TAHUN JENISAREAL 1. JENIS TRANSAKSI 2. NOP 3. NOMORKKS 4. NOMORWK

A.DATA OBJEK PAJAK

5. WILAYAH KERJA (WK)

6. LUAS WKiNON WK

7. LOKASI OBJEK PAJAK

PROPINSI KAB/KOTA

B. DATA WAJIB PAJAK

8. KONTRAKTOR 9. ALAMAT NO. TELP 10. EMAIL 11. NPWP C. DATA OPERATOR 12. OPERATOR 13. ALAMAT 14. NPWP

: diisi oleh petugas

: diisi o/eh petugas

: diisi oleh petugas

: diisi tahun pajak bersangkutan.

: beri tanda (X) untuk jenis areal yang sesuai.

: diisi oleh petugas

: diisi oleh petugas

: diisi oleh petugas

: diisi oleh petugas

diisi dengan nama WK sesuai yang tercantum di dalam Kontrak Kerja Sama.

diisi dengan luas WKI non WK sesuai yang

tercantum di dalam kontrak, dalam satuan m2

diisi dengan nama propinsi tempat objek pajak berada.

diisi dengan nama kabupaten/kota tempat objek pajak. 4 (empat) kolom pertama diisi jenis wilayah administrasinya (Kab atau Kota).

Contoh: Kab Malang

diisi nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(KKKS) sesuai yang tercantum di dalam kontrak. diisi dengan alamat lengkap kontraktor.

diisi nomor telepon kontraktor. diisi alamat email kontraktor. diisi NPWP kontraktor.

diisi nama operator yang melaksanakan kegiatan penambangan.

diisi dengan alamatlengkap operator. diisi NPWP operator.

D. PERUNTUKAN DAN LUAS BUMI 15. AREAL

Kolom 1 Peruntukan Objek

Pajak

Kolom 2 Luas (m2)

cukup jelas. cukup jelas.

diisi luas areal sesuai masing-masing peruntukan objek pajak (kolom 1) dalam satuan m2

(21)

Kolom 3 Lokasi Obje Pajak (Jln, Desa/Kel., Kec.)

Kolom 4 Keterangan

diisi dengan nama jalan, desa/kelurahan, atau nama kecamatan dimana objek pajak berada. diisi penjelasan tambahan yang diperlukan. E. PERUNTUKAN DAN LUAS BANGUNAN

16. AREAL cukup jelas.

Kolom 1 Peruntukan Objek

Pajak

Kolom 2 Luas (m2)

Kolom 3 Jumlah unit

Kolom 4 Keterangan

F. PERNYATAAN WAJIB PAJAK 17. TANGGALIBULANITAHUN 18. TANDA TANGAN

19. NAMA LENGKAP

20. JABATAN

cukup jelas.

diisi luas unit bangunan sesuai masing-masing peruntukan (kolom 1) dalam satuan m2.

Untuk peruntukan bangunan yang sama, jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka diisi dengan rekap/total luas bangunan.

diisi dengan jumlah unit bangunan sesuai masing-masing peruntukan (kolom 1).

diisi penjelasan tambahan yang diperlukan.

diisi tanggal/bulan/tahun pengisian SPOP. cukup jelas.

cukup jelas. cukup jelas. G. PENDATA DAN PEJABAT YANG BERWENANG

21 s.d. 25 : diisi oleh petugas

(22)

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (SPOP) HASIL PRODUKSI

PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

PERHATIAN:

Formulir harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap.

Pengisian "huruf' dimulai dari kotak awal dengan huruf balok. . Pengisian "angka" dimulai dari kiri ke kanan dengan ketentuan angka terakhir pada kotak paling kanan.

No. Formulir Tahun 1. JENIS TRANSAKSI 2. NOP 3. NOMOR KKS 4. NOMORWK A. DATAOBJEK PAJAK 5. WILAYAH KERJA (WK)

6. LOKASI OBJEK PAJAK PROPINSI

B. DATA WAJIB PAJAK

7. KONTRAKTOR 8. ALAMAT 9. NO. TELP 10. EMAIL 11. NPWP C. DATA OPERATOR 12. OPERATOR 13. ALAMAT 14. NPWP D. HASIL PRODUKSI 15. MINYAK BUMI 16. GAS BUMI

E. PERNYATAAN WAJIB PAJAK

17. TANGGALIBULANrrAHUN

18. TANDA TANGAN

19. NAMA LENGKAP

20. JABATAN

: diisi oleh petugas

: diisi tahun pajak bersangkutan : diisi oleh petugas

: diisi oleh petugas : diisi oleh petugas : diisi oleh petugas

diisi dengan nama WK sesuai yang tercantum di dalam Kontrak Kerja Sama.

(dapat lebih dari satu propinsi)

diisi dengan nama propinsi tempat seluruh objek pajak berada.

diisi nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sesuai yang tercantum di dalam kontrak. diisi dengan alamat lengkap kontraktor.

diisi nomor telepon kontraktor. diisi alarnat email kontraktor. diisi NPWP kontraktor.

diisi nama operator yang melaksanakan kegiatan penambangan.

diisi dengan alamat lengkap operator. diisi NPWP operator.

diisi volume jumlah produksi minyak bumi untuk satu tahun sebelum tahun pajak berjalan dalam satuan barrel

diisi volume jumlah produksi gas bumi untuk satu tahun sebelum tahun pajak berjalan dalam satuan

mscf

diisi tanggal/bulan/tahun pengisian SPOP. cukup jelas.

cukup jelas. cukup jelas.

F.

PENDATA DAN PEJABAT YANG BERWENANG

(23)

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (RSPOP)

PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GASBUMI

PERHATIAN:

Formulir harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap.

Pengisian "huruf' dimulai dari kotak awal dengan huruf balok.

Pengisian "angka" dimulai dari kiri ke kanan dengan ketentuan angka terakhir pada kotak paling kanan.

No. Formulir TAHUN

1. JENIS TRANSAKSI 2. NOMOR KKKS 3. JUMLAH SPOP

A. DATA OBJEK PAJAK

4. WILAYAH KERJA (WK) 5. LOKASI OBJEK PAJAK

a. Propinsi b. Kab/Kota

B. DATA WAJIB PAJAK

6. KONTRAKTOR

7. ALAMAT

NO. TELP

8. EMAIL

9. NPWP

: diisi oleh petugas

: diisi Tahun Pajak bersangkutan

: diisi oleh petugas

: diisi oleh petugas

: diisi sesuai jumlah SPOP masing-masing jenis areal

diisi dengan nama WK sesuai yang tercantum di dalam Kontrak Kerja Sama.

(dapat lebih dari satu lokasi)

diisi dengan nama propinsi tempat objek pajak berada untuk seluruh SPOP .

diisi dengan nama kabupaten/kota tempat objek

pajak berada untuk seluruh SPOP, dengan

mencantumkan jenis wilayah administrasinya

didepan nama kabupaten/kota. Contoh : Kab. Malang

diisi nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(KKKS) sesuai yang tercantum di dalam kontrak. diisi dengan alamat lengkap kontraktor.

diisi nomor telepon kontraktor. diisi alamat email kontraktor. diisi NPWP kontraktor.

C. PERUNTUKAN DAN LUAS OBJEK PAJAK

10. AREAL cukup jelas

11. BANGUNAN cukup jelas

Kolom 1 Peruntukan Objek

Pajak

Kolom 2 Areal

Kolom 3 Luas WK (rn")

Kolom 4 Luas Non WK (m2)

D. HASIL PRODUKSI

12. MINYAK BUMI

13. GAS BUMI

cukup jelas cukup jelas

diisi luas areal Wilayah Kerja per peruntukan objek pajak (kolom 1) per areal (kolom2) dalam

satuan m2, yang merupakan rekapitulasi luas dari

semua SPOP.

diisi luas areal non Wilayah Kerja per peruntukan objek pajak (kolom 1) per areal (kolom2) dalam

satuan m2, yang merupakan rekapitulasi luas dari

semua SPOP.

Diisi volume jumlah produksi minyak bumi untuk satu tahun sebelum tahun pajak berjalan dalam

satuan barrel.

volume jumlah produksi gas bumi untuk satu tahun sebelum tahun pajak berjalan dalam satuan

(24)

E. PERNYATAAN WAJIB PAJAK 14. TANGGAUBULANfTAHUN 15. TANDA TANGAN

16. NAMA LENGKAP 17. JABATAN

diisi tanggal/bulan/tahun pengisian RSPOP cukup jelas

cukup jelas cukup jelas

F. PENDATA DAN PEJABAT YANG BERWENANG

(25)

LAMPIRAN V

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-71/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR KEP- .

TENTANG

ANGKA PERBANDINGAN TERTIMBANG DAN ANGKA KAPITALISASI UNTUK PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK

'}

ATAS HASIL PRODUKSI, TAHUN .

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa penatausahaan objek pajak PBB Pertambangan Migas untuk

areal offshore dan hasil produksi dilakukan berdasarkan angka

perbandingan tertimbang;

b. bahwa untuk penentuan besarnya Nilai Jual Objek Pajak atas hasil produksi diperlukan angka kapitalisasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Angka Perbandingan Tertimbang dan Angka Kapitalisasi untuk

Penentuan Nilai jual Objek Pajak atas Hasil Produksi, Tahun

Pajak ");

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4511KMK.04/1997 tentang

Penatausahaan Data Objek PBB Pertambangan Migas dan Panas Bumi serta Pembiayaannya;

3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nornor PER-71/PJ/2010 tentang Tatacara Penatausahaan Pajak Bumi dan Bangunan Pertambangan Minyak dan Gas Burnl;

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG ANGKA

PERBANDINGAN TERTIMBANG DAN ANGKA KAPITALISASI UNTUK

PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK ATAS HASIL

'j

PRODUKSI, TAHUN PAJAK ..

PERTAMA Angka perbandingan tertimbang penatausahaan PBB Pertambangan Migas

areal offshoredan hasil produksi per kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan

potensi sumber daya Migas, azas pemerataan dan keseimbangan serta potensi masing-masing kabupaten/kota atau wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan beberapa variabel:

(26)

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA KEENAM

c. pendapatan asli daerah (PAD), dengan bobot 16,7%;

d. potensi areal sumberdaya Migas, dengan bobot 25%;dan e. potensi hasil produksi sumberdaya Migas, dengan bobot 25%;

Variabel jumlah penduduk dan luas wilayah sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA ditetapkan berdasarkan data jumlah penduduk dan data luas wilayah yang digunakan untuk perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU)

Tahun :}, sedangkan data PAD ditetapkan berdasarkan data Statistik

Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota atau wilayah DKI Jakarta, yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

Data potensi areal dan potensi hasil produksi sumberdaya Migas dimaksud

pada diktum PERTAMA diolah berdasarkan SPOP PBB Migas

tahun :) dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang divalidasi dan

disampaikan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Rincian Angka Perbandingan Tertimbang sebagaimana dimaksud pada

diktum PERTAMA adalah sebagaimana ditetapkan pada Lampiran

Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini.

Angka kapitalisasi untuk penentuan NHai Jual Objek Pajak hasil produksi

adalah sebesar )

Keputusan Direktur Jenderal

...

Pajak ini mulai berlaku pada

)

tanggal. .

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada:

1 .

2

-)

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

(Nama) NIP

Keterangan:

.) diisi tahun yang bersangkutan

"} diisi angka kapitalisasi yang akan berlaku

:::~diisi mulai berlakunya Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Referensi

Dokumen terkait

Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang (100- 20.000) 3.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan 3.2 Memahami pentingnya semangat kerja 3.3 Memahami kegiatan jual beli

“Lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa/aktual, mengenal apa saja

Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen pergudangan yang dapat membantu kepala bagian gudang di CV Cihanjuang Inti Teknik dalam menentukan jumlah

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Alfika (2012) dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri di SMA Sleman 1

Kemudian, setelah didapatkannya hasil dari tes teori dan tes praktik, hasil tersebut di satukan dan dijadikan sebagai acuan nilai diterima atau tidaknya calon pegawai dilihat

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul

Pada penelitian ini data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat diketahui bahwa hand sanitizer kitosan