• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

SISTEM DINAMIK ORDE SATU

Isi:

• Pengantar pengembangan model sederhana

• Arti fisik parameter-parameter proses

3. 1 PENGANTAR PENGEMBANGAN MODEL

Pemodelan dibutuhkan dalam menganalisis sisten kontrol (lihat Gambar 3.1)

Gambar 3.1 Studi Sistem

Untuk melakukan studi sebuah sistem bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu cara eksperimen dengan sistem nyata dan eksperimen dengan model sistem. Cara pertama

Sistem Eksperimen dengan Sistem Nyata Eksperimen dengan Model Sistem Model Fisik Model Matematika Solusi Analitik Solusi Numerik (SIMULASI) • Mahal • Mengganggu sistem • Sistemnya mungkin belum ada

(2)

memang hasilnya bisa langsung terlihat, namun memiliki kendala yang signifikan, di antaranya ialah biaya eksperimen yang mahal padahal belum tentu berhasil, mengganggu sistem yang sedang berjalan dan mungkin saja sistem yang akan dipelajari belum eksis. Cara kedua adalah alternatif yang terbaik, meski tidak bersih dari kesulitan dan kekurangan. Model sistem yang akan dibuat bisa dalam bentuk model fisik ataupun model matematika tergantung dari sistem yang akan dipelajari. Pada sistem kontrol biasanya menggunakan model matematika, yaitu persamaan differensial fungsi waktu (dinamik). Solusi yang diterapkan bisa dengan secara analitik ataupun numerik (simulasi). Cara lainnya yang relatif mudah adalah dengan metode Transformasi Laplace sebagaimana telah diuraikan di modul sebelumnya.

3. 2 ARTI FISIK PARAMETER-PARAMETER PROSES

Obyektif dari pengembangan model (pemodelan) adalah untuk analisis sistem kontrol. Obyektif kedua adalah untuk mempelajari arti fisik dari parameter-parameter proses yang menggambarkan jati diri) proses.

Pemodelan:

Contoh: PROSES TERMAL (Gambar 3.2)

Laju massa/energi

ke proses

Laju massa/energi

keluar dari proses

Laju akumulasi massa/

energi dalam proses

- =

q, m3/s

Ti, oC

(3)

Proses adiabatik Variabel : Ti(t) dan T(t) Konstanta : V, q, ρ, cp, cv qρihi(t) - qρh(t) =

dt

t

u

V

d

(

ρ

(

))

atau qρicpiTi(t) - qρcpT(t) =

dt

t

T

v

c

V

d

(

ρ

(

))

qρicpiTi(t) - qρcpT(t) =

dt

t

T

d

v

c

V

ρ

(

(

))

⇒ Ordinary Differential Equation (ODE) Linear orde-satu T(t) ⇒ tidak diketahui

Ti(t) ⇒ variabel input yang bisa berupa fungsi uji

Jadi: hanya 1 yang tidak diketahui, dan ditulis:

qρicpiTi(t) - qρcpT(t) =

V cv

d T t

dt

ρ

( ( ))

1 eq. 1 unk. Steady state: qρcpTi - qρcpT = 0 qρcp[Ti(t) - Ti] - qρcp[T(t) - T] =

V cv

d T t

dt

ρ

[ ( )

T

]

Variabel deviasi: Ti(t)= Ti(t) - Ti T(t)= T(t) - T qρcpTi(t) - qρcpT(t) =

V cv

d

t

dt

ρ

( ( ))

T

Solusi: Buat grafik T(t) vs t untuk forcing function Ti(t)

(4)

Definisi dan penggunaan variabel deviasi dalam analisis dan disain sistem kontrol proses sangat penting, sehingga harus dipahami sebaik-baiknya.

Keuntungan penggunaan variabel deviasi:

1. Harga variabel ini mengindikasikan tingkat deviasi dari harga operasi steady state (ss). Harga ss = harga variabel yang diinginkan (setpoint).

2. Harga awal adalah nol (dimulai dari ss) akan menyederhanakan solusi PD.

Diatur lagi:

)

(

)

(

:

maka

=

dengan

),

(

)

(

)

(

t

t

dt

(t)

d

p

c

q

v

c

V

t

i

T

t

dt

t

d

p

c

q

v

c

V

i

T

T

T

T

T

=

+

=

+

τ

ρ

ρ

τ

ρ

ρ

harga konstanta waktu (τ) berhubungan dengan kecepatan respon proses:

τ besar ⇒ lambat τ kecil ⇒ cepat Laplace Transform: τsT(s) + T(s) = Ti(s) T(s) =

1

1

τs

+

Ti(s)

T

T

i

( )

( )

s

s

=

s

+

1

1

τ

⇒ fungsi alih (transfer function)

kenyataannya : solusi persamaan tersebut mengalihkan input ke output.

Proses yang diwakili oleh fungsi alih di atas disebut: proses orde-satu atau sistem orde-satu atau lag orde-satu.

(5)

Jika Ti(t) dinaikkan AoC, maka step cha nge- nya sebesar AoC.

Ti(t) = Ti t<0

Ti(t) = Ti + A t≥0

maka: Ti(t) = Au(t)Ti(s) = A/s

T(s) =

A

s s

(

τ

+

1

)

T(t) = A(1 - e

-t/τ)

T(t) = T + A(1 - e-t/τ)

pada t = τ T(t) = A(1 - e-τ/τ) = A(1 - e-1) = 0,632A

τ = f(V, cp, cv, dan q) ⇒ jika kondisi proses berubah, maka personality proses juga

berubah dan direfleksikan dalam τ.

τ konstan pada jangka operasi T(t) ⇒ sifat sistem linear.

Proses tidak adiabatis:

qρcpTi(t) - Q(t) - qρcpT(t) =

V cv

d T t

dt

ρ

( ( ))

qρcpTi(t) - UA[T(t) - Ts(t)] - qρcpT(t) =

V cv

d T t

dt

ρ

( ( ))

UA dianggap tetap, Ts adalah suhu lingkungan

ss: qρcpTi - UA[T - Ts] - qρcpT = 0

qρcp(Ti(t)- Ti) - UA[(T(t)-T) - (Ts(t)-Ts)] - qρcp(T(t)-T) =

V cv

d T t

dt

ρ

[ ( )

T

]

T+A T A T(t) 0 0.632A t τ

(6)

Ts(t) = Ts(t) - Ts, maka:

qρcpTi(t) - UA(T(t) - Ts(t)) - qρcpT(t) =

V cv

d

t

dt

ρ

( ( ))

T

forcing function juga, mempengaruhi heat losses dan suhu cairan proses.

V cv

q cp UA

d

t

dt

t

q cp

q cp UA

t

UA

q cp UA

t

d

t

dt

t

K

t

K

t

V cv

q cp UA

ik K

q cp

q cp UA

danK

UA

q cp UA

s

s

s

K

s

K

s

s

K

ρ

ρ

ρ

ρ

ρ

τ

τ

ρ

ρ

ρ

ρ

ρ

τ

τ

+

+

=

+

+

+

+

=

+

=

+

=

+

=

+

+

=

+

=

T

T

T

i

Ts

T

T

T

i

Ts

T

T

T

i

Ts

T

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

(det ),

,

( )

( )

( )

( )

( )

1

2

1

2

1

2

1

s

s

K

s

s

+

1

+

+

2

1

T

i

( )

τ

Ts

( )

Jika Ts(t) = Ts maka

Ts

T

i

(s)

(s)

=

+

K

s

1

1

τ

Ti(t) = Ti maka

T

Ts

(s)

(s)

=

+

K

s

2

1

τ

Kedua fungsi alih di atas disebut fungsi alih individual.

K disebut process gain atau steady-state gain.

Jika Ti(t) dinaikkan AoC:

T(s)

=

+

K A

s s

1

1

(

τ

)

maka: T(t) = K1A(1 - e-t/τ) T(t) = T + K1A(1 - e-t/τ) GAIN:

• berapa besar perubahan variabel keluaran tiap perubahan variabel masukan

K

=

=

O

I

output va

input variable

riable

(7)

3. 3 RESPON PROSES ORDE-SATU

G(s)

=

=

+

Y s

X s

K

s

( )

( )

τ 1

untuk step function: x(t) = Au(t) X(s) = A/s

Y s

KA

s

s

( )

(

)

=

+

τ 1

y(t) = KA(1 - e

-t/τ

)

T+K1A T K1A T(t) 0 0.632A t τ KA y(t) 0 A 0 u(t)

Respons khas orde-sat, slope tercuram terjadi pada permulaan respon

(8)

3. 4 FUNGSI ALIH DAN DIAGRAM BLOK

•• FUNGSI ALIH (transfer function):

rasio antara TL variabel keluaran dan TL variabel masukan

(

)

(

)

G s

Y s

X s

K a s

a

s

a s

b s

b

s

b s

m m m m n n n n

( )

( )

( )

....

....

=

=

+

+ +

+

+

+ +

+

− − − − 1 1 1 1 1 1

1

1

Sifat-sifat fungsi alih:

1. n≥m

2. menghubungkan transformasi deviasi variabel masukan dan keluaran dari initial ss. Sebaliknya, kondisi awal bukan nol punya kontribusi tambahan pada transformasi variabel keluaran.

3. Sistem stabil: hubungan ss antara perubahan variabel keluaran dan perubahan variabel masukan diperoleh dengan

lim

( )

s

G s

→0

Fungsi alih mendefinisikan dengan sempurna karakteristik ss dan dinamik, respon total, sistem pada PD.

•• DIAGRAM BLOK

representasi secara grafik pengontrolan suatu proses

Komponennya (lihat Gambar 3.6):

1. Anak panah: aliran informasi (variabel proses/sinyal kontrol) 2. Titik penjumlahan: penjumlahan aljabar anak-anak panah masukan

3. Titik percabangan: posisi pada anak panah bercabang keluar dan menuju titik penjumlahan lain atau blok

4. Blok : operasi matematika dalam bentuk fungsi alih seperti G(s).

(9)

Gambar 3.6 Diagram Blok Contoh:

1

1

τs

+

K

s

1

1

τ

+

K

s

2

1

τ

+

atau

1

1

+

s

τ

K2

Penambahan secara aljabar respon-respon yang disebabkan beberapa input disebut prinsip

superposisi ⇒ sifat khas sistem linear.

Untuk menyederhanakan diagram blok bisa dilihat pada Tabel 3.1.

Titik penjumlahan Titik percabangan

G(s) penju M(s) penju R(s) penju E(s) penju -+

sistem termal tanpa pengaruh suhu lingkungan

Ti(s) T(s)

Respon total sisten diperoleh dgn menambahkan secara aljabar respon yang sebabkan perubahan suhu

Ti(s) Ts(s) T(s) Ti(s) K1 masukan ke respon yang disebabkan oleh perubahan suhu lingkungan Ti(s) Ts(s) T(s)

(10)

1

(11)

Contoh menyederhanakan diagram blok dan mencari fungsi alihnya:

1.

Y(s) = G3(G1 - G2)X1(s) + (G4 - 1)X2(s)

Fungsi alih individualnya:

(

)

(

)

Y s

X

s

G

G

G

Y s

X

s

G

( )

( )

( )

( )

1 3 1 2 2 4

1

=

dan

=

2. Rumus umum fungsi alih:

G s

Y s

X s

G

G

j j J l L l i i I k K k

( )

( )

( )

=

=

+





= = = =

1 1 1 1

1

L = jumlah aliran maju antara X(s) dan Y(s) X1(s) X2(s) G1 G2 G3 G4 Y1 Y3 Y2 Y(s) + + + + + + Y1 = (G1 - G2)X1(s) Y(s) G3 Y2 = (G4 - 1)X2(s) + + Y(s) Y3 = G3(G1 - G2)X1(s) Y2 = (G4 - 1)X2(s)

(12)

Gj = fungsi alih tiap aliran maju

K = jumlah lup berjaring dalam diagram blok I = jumlah fungsi alih tiap lup

Gi = fungsi alih tiap lup

Contoh: 1 ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 5 2 1 2 3 1 5 2 1 2 2 1 2 1 1 G G G G G s L s C G G G G G G G s R s C c c c + = + = 5 2 1 2 3 1 G GG G G c + 5 2 1 2 2 1 2 1 G GG G G G G c c +

C s

L s

G G

G G G G

G G G G G G

G G G G G G G G G G G G G G G G c c c c c c

( )

( )

=

+

=

+

+

+ + 3 4 2 1 2 5 1 2 1 2 4 6 1 1 3 4 2 1 2 5 1 2 1 2 4 6

1

1

G3 L(s) C(s) R(s) R1(s) C1(s) G4 Gc1 Gc2 G1 G2 G5 G6 G4 Gc1 G6 L(s) C(s) R(s)

Gambar

Gambar 3.1 Studi Sistem
Gambar 3.6 Diagram Blok Contoh: 1 τs + 1 K s 1 τ + 1 K s 2 τ + 1   atau                       11 +τs K 2
Tabel 3.1  Aturan untuk Aljabar Diagram  Blok

Referensi

Dokumen terkait

• Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai. • Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian

Jika Anda menggunakan kontrasepsi yang tidak melindungi Anda dari IMS, sebaiknya gunakan juga jenis kontrasepsi lain yang memberikan manfaat tersebut atau pastikan Anda berada

Partner penulis selama melakukan kerja praktek Freddy Nico Tjandra yang selalu bersamaan dalam melakukan kerja praktek di Jawa Pos yang terkadang tidak mendapatkan

Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur pendanaan perusahaan dengan didasarkan pada

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Peran Moderasi

(ekstraselular) oleh kapang isolat menunjukkan aktivitas peredaman radikal bebas yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa bioaktif yang tidak diekskresikan (intraselular),

Japanesse memiliki proporsi tertinggi yakni 5 jam/ minggu, lebih tinggi dari jam pelajaran Matematika yakni 4 jam/minggu, lalu pengetahuan sosial (social studies) dan pengetahuan

UNr\TERSI|TAS I(AI1f,IXK WIDYA IdAT{DAI,A SUR;ABAYA FAX('LTAS KEqJRIIAN DA}I I&amp;I'tt' PEI{DIDIIfiITT. JIIRUSAI'I PENDIDIIGN BAEASA DAI{ SENI PROGRAM STUDI PEIIDIDIKAT{