• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ion Implantasi Nitrogen terhadap Kekerasan, Struktur Mikro, dan Komposisi pada Permukaan Titanium Murni Komersial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ion Implantasi Nitrogen terhadap Kekerasan, Struktur Mikro, dan Komposisi pada Permukaan Titanium Murni Komersial"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ION IMPLANTASI NITROGEN TERHADAP

KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KOMPOSISI

PADA PERMUKAAN TITANIUM MURNI KOMERSIAL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh :

ADITIA HAFIDZ BURHANUDIN D200130033

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH ION IMPLANTASI NITROGEN TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KOMPOSISI PADA PERMUKAAN

TITANIUM MURNI KOMERSIAL

Abstrak

Perkembangan teknologi yang maju pada saat ini, membutuhkan material-material yang berkualitas baik, khususnya material yang berbahan dasar logam. Sifat-sifat mekanik material logam seperti : kekerasan, keausan, komposisi dan struktur mikro yang selalu berhubungan dengan senyawa yang terbentuk pada material tersebut. Hal ini mendorong perlunya penelitian serta pengembangan teknologi, akan pengubahan senyawa yang terbentuk pada material yang berbahan dasar logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap senyawa yang terbentuk, kekerasan dan ketahanan aus pada permukaan titanium murni komersial. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu 60,75, 90, 105, 120 menit, dengan tegangan sebesar 60 keV dan arus sebesar 100 mA. Setelah proses ion implantasi kemudian di lakukan pengujian SEM, EDS, kekerasan dan keausan. Dari hasil pengujian didapat nilai kekerasan awal (raw material) 102,1 VHN, dengan proses ion implantasi optimum selama 90 menit naik menjadi 170,6 VHN. Sedangkan pada uji kekerasan cross section titik yang paling mendekati permukaan memiliki kekerasan yang hampir sama dengan permukaannya dan mengalami penurunan kekerasan pada titik yang dibawahnya. Pada pengujian keausan yang awalnya sebesar 4×10-8 mm²/kg mengalami penurunanmenjadi sebesar2×10-8 mm²/kg. Perubahan tersebut terjadi karena terbentuknya senyawa TiNpada permukaan titanium murni komersial setelah diproses ion implantasi.

Kata Kunci : ion, implantasi, titanium, senyawa.

Abstract

The development of advanced technology at present, require the materials are of good quality, in particular metal-based material. Mechanical properties of metallic materials such as: hardness, wear and tear, the composition and microstructure which is always associated with the compounds formed in the material. This prompted the need for research and technological development, will be the conversion of a compound formed in the metal-based material. This study aims to determine the effect of time on the compounds formed, hardness and wear resistance to the surface of commercially pure titanium. This study was done by varying the time 60.75, 90, 105, 120 minutes, with a voltage of 60 keV and a current of 100 mA. After the ion implantation process is then done testing SEM, EDS, hardness and wear. From the test results obtained value of the initial hardness (raw material) 102.1 VHN, the ion implantation process optimum for 90 minutes increased to 170.6 VHN. While on the cross section hardness test point closest to the surface has a hardness which is almost equal to the surface and decreased hardness at the point underneath. In testing the wear initially at 4 × 10-8mm² / kg decreased to $ 2 × 10-8 mm² / kg. The change occurred because of the

(6)

2

formation of TiN compounds in commercially pure titanium surface after ion implantation process.

Keywords : ion implantation, titanium, compound.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi terutama dalam bidang peningkatan efisiensi produksi akan mendorong perkembangan yang pesat dalam industri logam dan mesin. Perkembangan tersebut secara tak langsung menuntut tersedianya bahan untuk komponen-komponen mesin yang memiliki sifat mekanik tertentu sesuai dengan penggunaannya. Salah satunya adalah tingkat keausan suatu komponen. Bahan titanium memiliki sifat ketahanan korosi dan rasio kekuatan terhadap densitasnya yang paling tinggi di antara semua logam lain, tetapi di dalam pemakaian titanium akan bergesekan dengan bahan yang lain. Apabila itu terjadi, maka akan terjadi keausan. Gesekan biasanya didefinisikan sebagai gaya lawan (opposing force) yang terjadi bilamana dua permukaan saling bergerak relatif antara satu dengan yang lainnya. Gesekan yang terjadi ini bisa menimbulkan rusak atau hilangnya partikel dari suatu material yang dinamakan dengan keausan. Keausan terjadi apabila terdapat dua buah benda saling menekan dan saling bergesekan. Keausan yang lebih besar terjadi pada bahan yang lebih lunak (Ningsih & Kaelani, 2016).

2. METODE

Tempat pengujian dan tempat dilakukannya penelitian : Pemotongan dan pemolesan material dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 1 sampai 20 Oktober 2018. Pengujian kekerasan raw material dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Gajah Mada pada tanggal 30 Oktober 2018. Pengujian laju keausan raw material dilakukan di Laboraorium Teknik Mesin Universitas Gajah Mada pada tanggal 14 November 2018. Pengujian struktur mikro raw material dilakukan di Politeknik ATMI Surakarta, Jl Mojo No 1 Karangasem, Laweyan, Surakarta pada tanggal 21 November 2018. Pengujian komposisi raw material dilakukan di Politeknik ATMI Surakarta, Jl Mojo No 1 Karangasem, Laweyan, Surakarta pada tanggal 21 November 2018. Proses ion implantasi titanium dilakukan di Badan Tenaga

(7)

3

Nuklir Nasional (BATAN), Jl. Babarsari, Depok, Caturtunggal, Sleman pada tanggal 1 sampai 9 November 2018 Pengujian kekerasan titanium setelah proses ion implantasi dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jl. Babarsari, Depok, Caturtunggal 27 sampai 29 november 2018.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Pengujian kekerasan Vickers ini dilakukan dengan menggunakan penumbuk piramidaintan. Pengujian kekerasan dilakukan dengan beban 10 gram dan waktu pembebanan 10 detik. Pengujian ini dilakukan pada lima titik yang berbeda secara acak pada permukaan titanium, sebelum diionimplantasi dan sesudah diionimplantasi. Nilai kekerasan titanium murni komersial sebelum proses ion implantas.

Tabel 1. Nilai Kekerasan Raw Material Titanium Murni Komersial.

Tabel 1 menunjukkan nilai kekerasan permukaan titanium murni komersial sebelum diion implantasi, yaitu sebesar 105,75 VHN. Nilai kekerasan ini akan dibandingkan dengan nilai kekerasan spesimen yang diion impolantasi. Dikarenakan terdapat dua parameter proses ion implantasi yang dapat diatur yaitu waktu, dan daya, maka dalam penelitian ini akan dicari nilai parameter yang optimum dari proses ion implantasi agar mendapatkan kekerasan yang paling tinggi.

Pada penelitian ini dilakukan proses ion implantasi dengan variasi waktu 60, 75, 90, 105, dan 120 menit. Temperatur yang dipakai adalah temperatur ruangan.

Hasil pengujian keausan yang telah dihitung dengan persamaan 4.1. Hasil pengujian keausan pada material sebelum diionimplantasi (raw material)

(8)

4

menunjukkan nilai keausan sebesar 4 10−8mm²/kg. Sedangkan pada spesimen yang telah diion implantasi dengan waktu 90 menit menunjukkan nilai keausan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan raw material, yakni sebesar2 10−8mm²/kg. Hal ini dapat dimungkinkan karena senyawa titanium nitrida sudah terbentuk dan senyawa-senyawa tersebut terdeposisi kedalam permukaan secara optimum sehingga lebih sulit mengalami keausan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sifat material titaniumyang semakin keras dan lebih tahan aus.

3.2Pembahasan

Berdasarkan pengujian komposisi diketahui bahwa titanium murni dan titanium setelah proses ion implantasi memiliki komposisi yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan sifat-sifat baik sifat mekanik maupun kimia. Berdasarkan hasil pengujian kekerasan titanium murni komersial dan titanium murni komesial setelah proses ion implantasi, titanium murni komersial setelah proses ion implantasi memiliki kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan titanium murni komersial sebelum proses ion implantasi. Dengan demikian treatment yang dilakukan berhasil meningkatkan kekerasan titanium murni komersial. Dimana ion implantasi dapat meningkatkan sifat mekanik (kekerasan) material dibanding material sebelumnya (raw material). Berdasarkan teori, peningkatan tersebut dikarenakan terbetuknya lapisan putih atau compound layer yang bersifat keras akibat terbentuknya titanium nitrida (TiN). Pengamatan cross section sampel menggunakan SEM menunjukkan adanya lapisan pada permukaan sampel hasil treatment yang ditunjukkan pada gambar 1.

(9)

5

Gambar 1. Foto SEM cross section optimum ion implantasi

Berdasarkan pengujian EDS diketahui bahwa titanium murni komersial setelah diion implantasi memiliki komposisi kimia yang berbeda pada setiap permukaannya. Pengujian dilakukan setelah proses ion implantasi dengan variasi 90 menit. Pemilihan waktu 90 menit di dasarkan pada hasil uji kekerasan dimana 90 menit memiliki hasil yang optimum.

Dari hasil pengujian EDS dapat di ketahui bahwa titanium murni komersial setelah proses ion implantasi terdapat senyawa Nitrogen (N) 10.20%, Titanium (Ti) 79.29% dan Ogsigen (O) 10.51%. Ditunjukan gambar 1 hasil Uji EDS dan tabel dari dari hasil pengujian dapat di lihat pada tabel 2.

(10)

6

Tabel 2. Hasil Uji EDS

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai pengaruh parameter waktu dan temperatur dengan tekanan tetap pada proses ion implantasi terhadap kekerasan dan ketahanan aus permukaan titanium murni komersial telah berhasil dilaksanakan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan makadapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Komposisi yang terbentuk setelah proses ion implantasi, kandungan Ti (73,77 %) dan N (26,23 %). Tebal lapisan permukaan setelah proses ion implantasi sedalam 3,084 μm sampai 3,592 μm.3. Ion implantasi dapat meningkatkan kekerasan dari titanium murni komersial dari 102,1 VHN setelah proses ion implantasi optimum selama 90 menitmenjadi 170,6 VHN. Ion implantasi dapat meningkatkan ketahanan aus dari titanium murni komersial dari 4 x 10-8 mm2/kg menjadi 2 x 10-8 mm2/kg pada proses ion implantasi optimum.

4.2 Saran

Pada penelitian ini telah dapat meningkatkan kekerasan pada material titanium murni komersial, akan tetapi masih banyak hal yang perlu untuk diuji. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperbanyak variasi proses ion implantasi. Perlu ditambahkan pengujian korosi dan XRD agar dapat melihat hasil senyawa yang terbentuk.

DAFTAR PUSTAKA

Basri, S. 2005. Kamus Kimia. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

(11)

7

Implantation. North Holland Publishing Company Inc., NewYork. Dieter, G. 1987. Metalurgi Mekanik. Edisi Ketiga, Erlangga.

Hale EB., Kaiser TH., Meng CP. And Kohser RA., 1981. Effects of Nitrogen Ion Implantation on the Wear Properties of Steel, P. III, Pergamon Press, Oxford.

Suprapto, BA. Tjipto Sujitno, Sayono. 2010. Uji Fungsi Sistem Nitridasi Ion Untuk Perlakuan Permukaan. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan– BATAN

Windajanti, Josephine M., Djoko Santjojo., dan Abdurrouf. (2017). Pembentukan Titanium Nitrida (TiN) dengan Proses Nitriding pada Titanium Murni Menggunakan Plasma Densitas Tinggi, Jurnal Rekayasa Mesin. Vol 8(2).

Gambar

Gambar 1. Foto SEM cross section optimum ion implantasi
Tabel 2. Hasil Uji EDS

Referensi

Dokumen terkait

Yang meliputi : Diagram Alir, Material dan Penyiapan Material, Pengujian Komposisi Kimia, Proses Flame Hardening, Pengujian Struktur Mikro, Pengujian Kekerasan. DATA

Berdasarkan hasil pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro diperoleh hasil yang sebanding dengan hasil pengujian ulang komposisi kimia, sehingga dapat disimpulkan

− Fungsi dari implantasi ion AlN diharapkan untuk meningkatkan kekerasan bahan sehingga bantalan yang kekerasanya paling rendah (ring luar), bola, ring dalam diharapkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implantasi ion khrom terhadap perubahan kekerasan dan ketahanaan korosi baja tahan karat AISI 316 L untuk berbagai

Dalam penelitian ini disajikan hasil implantasi ion nitrogen pada biomaterial stainless steel austenitik 316L, kemudian dilanjutkan nitridasi ion yang belum pernah

Implantasi ion adalah suatu proses yang dapat mengubah clan memperbaiki sifat-sifat per- mukaan suatu bahan, dengan cara menambahkan atom dopan dalam bentuk ion kecepatan tinggi

Hasil-hasil penelitian tersebut di atas telah menunjukkan bahwa implantasi ion-ion boron atau karbon pacta pennukaan besi dengan berbagai variasi dosis dan energi ion mengakibatkan

Pada penelitian ini sifat mekanik pada pengujian kekerasan dan struktur mikro dari proses perlakuan tempering, dengan penelitian ini akan mengangkat yang berjudul “PENGARUH VARIASI