so
Buku /Prosiding Pertemuan don Presentasl JImiah
PPNY-BATAN. Yogyakarta :!J-23 April/996
KARAKTERISASI
STRUKTUR MIKRO STAINLESS-STEEL
HASIL IMPLANT ASI ION NITROGEN
Lely Susita RM., Sudjatmoko, Tjipto S., Darsono, Sri Sulamdari, Supardjono
PPNY-BATAN. JI. Babarsari Kotak Pos 1008. Yogyakarta 55010
ABSTRAK
KARAKTERiSASI STRUKTUR lvl/KROSTAINLESS-STEEL HASIL UI'IPLANTASIION NITROGEN. Telah dilakukan karakterisasi struktur mikro stainless steel austenitik 316L yang diimplantasi dengan ion lIitrogellellergi 50. 60 don 80/reV,sedang dosis ion bervariasidari 5 x /O/~ ion-'"",!sampai " .T101' ionic",!. Perubahan struktur mikro stainless-steel diamati dengan menggunakan mikroskop optik. Hasi/ pengamatan menunjukkan adanya perubahan ukuran butir setelah implantasi ion nitrogell. Dalam makalah ini juga disajikan hasi/ perubahan kekerasan sebagai akibat dari variasi energi dan dosis ion. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa kekerasan optimal dicapai pada energi ion 60 Ice" dan dosis 2,2 x 1017ion/cm! yaitll sebesar -109knoop.
ABSTRACT
MICROSTRUCTURE CHARACTERiZATION OF STAINLESS-STEEL h'I'IPLANTED BY NITROGE.\' ION. ,'vlicrostructurecharacteri:ation ofSS 316-L austenitic stainless-steel implanted by nitrogen ion at energy of 50, 60, 80 keV and ion dose of 5 x lotd ion/cm! to -1.0x 1017ion/cm! has been carried out. The microstructure change of SS 316-L was observed by means of an optical microscope. From the observation. it was found that there was a change. in grain si:e after nitrogen ion implantation. The change of surface hardness due to ion dose and energy variation is also presented in this paper. From the experiment.. it's was found that the optimal hardness of "09 KHN was achieved at the ion energy of 60 kef' and ion dose of2.2xI0t" ioll/cn/.
PENDAHULUAN
D
a'am mempelajari sifat-sifat suatu material,analisa struktur mikro suatu material (logam)
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
disebabkan karena struktur mikro mempunyai
pengaruh yang sangat dominan terhadap sifat
mekanik, sifat kimia, maupun sifat teknologi.
Sifat-sifat mekanik meliputi kekuatan, kekerasan,
ketahanan lelah, ketahanan mulur maupun
keuletannya. Sedang sifat kimia diantaranya sifat ketahanan korosi baik itu sifat ketahanan korosi tegangan maupun sifat ketahanan korosi lelah. Adapun sifat teknologi diantaranya sifat mampu bentuk, maupun mampu lasnya.
Struktur mikro adalah struktur yang hanya bisa diamati melalui mikroskop baik itu mikros-kop optik maupun mikrosmikros-kop elektron. Informasi yang bisa diperoleh dari struktur mikro antara lain identifikasi rasa-rasa yang ada, presentase rasa, distribusi rasa, inklusi (pengotor), presipitat maupun ukuran butir.
Dengan suatu perlakuan (panas) struktur
mikro dapat diubah. Ini berarti untuk material
dengan komposisi yang sarna dapat mempunyai sifat-sifat yang berbeda daD ini bisa diperoleh dengan tara mengubah struktur mikronya. Dengan
kata lain untuk memperbaiki sifat-sifat suatu
material sesuai dengan yang dikehendaki dapat diperoleh dengan tara mengubah struh.'turmikronya. Untuk mengubah struktur mikro di samping diperoleh dengan tara perlakuan panas dapat pula diperoleh dengan tara menambah unsur-unsur lain,
istilah ini dikenal dengan nama paduano Dalam
aplikasinya, sering perbaikan sifat-sifat suatu
material hanya dikenakan pacta permukaan saja,
misalnya pacta material-material yang akan
digunakan sebagai recta gigi, paras, alar perkakas
maupun "dies" (cetakan). Banyak tara yang bisa
ditempuh untuk memperbaiki sifat-sifat permukaan material, baik tara konvensional maupun dengan
tara modern. Yang di-maksud dengan tara
konvensional adalah tara-tara karburasi, nitridasi,
PrO$/ding Perle/lJllan don Presen/a$i /lmiall
PPNt'-BATAN. Yogyakarla 23-25 April 1996 8uku I 51
listrik. Sedang yang termasuk eara modem adalah eara yang memanfaatkan teknologi laser, plasma clanteknologi implan-tasi ion. Masing-masing eara mempunyaikelemahan clan keunggulan yang tidak dimiliki sarlIsarna lainnya.
Keunggulan utama dari cara teknologi
implantasi ion dibanding dengan eara-eara lain-nya adalah bahwa selama proses tidak melibatkan unsur panas sehingga saar didinginkan tidak akan timbul thermal stress yang hal ini sangat tidak diinginkan, tidak terjadi distorsi bahan, kedalaman penyisipan atom dapat dikendalikan dengan akurat yaitu dengan pengaturan energi ion, kemumian
atom dapat dikendalikan dengan akurat yaitu
dengan pengaturan berkas ion menggunakan
spektrometer massa clanprosesnyapun bersih karena dilakukan di dalam ruang hampa.
Perbaikan sifat permukaan material dengan teknik implantasi ion adalah suatu upaya untuk
memperbaiki sifat permukaan material dengan
eara menyisipkan ion-ion nitrogen energi tinggi
kedalam permukaan material. Dengan l118Suknya
ion-ion nitrogen kedalam permukaan material
berarti akan mengubah struktur mikro pada
pennukaan material dengan kedalaman tertentu.
Perubahan struktur mikro tersebut bisa terjadi
karena akibat interaksi ion-ion energi tinggi
dengan sasaran akan menyebabkan terciptanya
pasangan kekosongan (vacancies) clan sisipan
(imerstitiol1) clan pada kondisi tertentu akan terbentuk rasa baru yaitu rasa sistim Fe-N.
Parameter-parameter yang sangat
mem-pengaruhi basil sesuai dengan yang diinginkan adalah energi clandosis ion. Energi maksimum ion
yang didepositkan pada material sangat
di-pengarllhiolchmassa ion clanmassaatom sasaran.
Dan encrgi ion tersebllt akan menentllkan jumlah pasangan kekosongan clan sisipan yang terbentuk clan selanjutnya juga akan menentukan terbentuk atau tidaknya rasa bartl, dinamakan rasa kedua
(secondphase).
Pada dosis clan energi ion tertentu maka. efek pada material bisa menimbulkan efek per-baikan atau justru efek perusakan. Dengan alasan tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti
seberapa jauh pengaruh dosis clan energi ion
terhadap perubahan struktur mikronya. Untuk
membuktikan bahwa ada korelasi yang sangat erat antara struktur mikro dengan sifat-sifat mekanik
maka dalam penelitian inipun juga diukur
perubahan kekerasan permukaan material sesuai
dengan perubahan dosis clan energi ion yang dike-nakan pada material.
TAT A KERJA
Preparasi Cuplikan
Bahan cuplikan adalah stainless-steel aus-tenitik 316-L berbentuk plat dengan ketebalan 2,5
mm. Kemudian dipotong menggunakan mesin
gergaji intan atau EDM (Electric Discharge
Machine) dengan ukuran 1,5 em x I em.
Sebe-lum diimplantasi permukaan bahan terlebih
da-buIll dihaluskan dengan menggunakan kertas
ampe-las dari ukuran 80 sampai ukuran 2000.
Kemudian dilanjutkan dengan proses penghalusan
menggunakan pasta intan (diamond paste)
sehingga diperoleh permukaan yang halos clan
mengkilap. Setelah itu untuk menghilangkan
ser-buk kertas ampelas yang masih melekat dilakukan pencucian dengan air, terakhir dimasukkan dalam larutan alkohol 95 %.
Implantasi Ion
Implantasi ion adalah suatu proses yang dapat mengubah clan memperbaiki sifat-sifat per-mukaan suatu bahan, dengan cara menambahkan atom dopan dalam bentuk ion kecepatan tinggi yang dihasilkan oleh akselerator impantasi ion.
Sesuai dengan namanya, akselerator
im-plantasi ion adalah Blat untuk mencangkokkan ion ke dalam suatu bahan dengan cara mempercepat
ion dopan sebelum dicangkokkan. Akselerator
terdiri dari dUB bagian yaitu main accelerator
(bagian utama akselerator) clan optional
accessories (pelengkap akselerator). Yang terma-suk main accelerator adalah somber ion, sumber tegangan tinggi, sistem hamra, tablIng akselerator
clan sasaran. Sedang yang
termasuk optional accessories adalah lensa kuadrupol, magnetpemisah clan penyapu berkas. Ion-ion basil ionisasi
gas dopan di dalam somber ion, dipercepat
dalam tabung akselerator. Berkas ion kemudian
dilewatkan pada sebuah lensa kuadrupol agar dapat terfokus pada suatu titik yang diinginkan. Untuk memperoleh ion dopan yang benar-benar murni,
maka berkas ion dimasukkan pada magnet
pemisah, selanjutnya mengenai permukaan sasaran di dalam kalak sasaran.
Pada teknik implantasi ion nitrogen ke
dalam bahan stainless-steel, energi ion yang
diterapkan sebesar 50, 60, 80 keY clan arus ion
52 Bliku/
Presiding Perttmllan don Presentasl J/miah
PPNY-BATAN. Yogyakarta 23-23 Apri//996
dibuat tetap yaitu 150 J.1A. Oiharapkan pada arus tersebut dapat diperoleh kondisi yang optimal.
Sedangkan dosis ion divariasi dengan .cara
memvariasi waktu implantasi yaitu 10, 30, 50, 70 dan 90 menit menurut persamaan
It
N",-Ae
di mana N '" dosis ion (ion/cm2), I = arus ion (ampere), I = waktu implantasi (detik), A '" luas berkas ion (cm2), e = 1,6 x 10-19coulomb.
Vji Kekerasan Mikro
Kekerasan suatu bahan yang diartikan se-bagai ketahanan terhadap penetrasi, memberikan
indikasi sifat-sifat dcformasinya. Alat uji
kcke-rasan menggunakan indentor berbentuk bola kecil,
piramid atau tirus untuk membuat jejak pada
bahan dengan pembebanan tertentu, nilai keke-rasan diperoleh setelah diameter jejak diukur (jika menggunakan piramidajenis Vickers atau Knoop).
Oalam penelitian ini dilakukan uji keke-rasan mikro menggunakan Digital Type Micro-hardness Tester MX T 70 milik PAU-UGM. Untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi digunakan
indentor piramida intan jenis Knoop. Nilai
kekerasan Knoop suatu bahan didefinisikan sebagai beban terpasang dibagi dengan luas permukaan jejak piramida, dapat dituliskan menurut persamaan
p p P
KHN",-",-",
1423-Af1 L2C 'L2
P = beban yang diterapkan
A
=
luasjejak yang ditimbulkan oleh bebanL '" panjang diagonal
C '" konstanta untuk sistim penumbuk
Untuk mengetahui perubahan kekerasan pada
bahan, maka dilakukan uji kekerasan mikro
sebelum dan sesudah diimplantasi dengan ion
nitrogen.
Pengamatan Struktur Mikro
Struktur mikro suatu bahan dapat diamati
dengan berbagai tara bergantung pada informasi
yang dibutuhkan. Pengamatan perubahan struktur
mikro stainless-steel 316-L sebelum maupun
sesudah diimplantasi dengan ion nitrogen meng-gunakan mikroskop optik milik Lab. Logam FT.
Mesin UGM. Mikroskop optik biasanya tersusun alas tiga bagian pokok : (i) pemantul (illuminator), untuk memantulkan permukaan bahan cuplikan, (ii) lensa obyektif, yang memberikan daya pisah, dan
(iii) lensa mala (eye piece), untuk memperbesar
bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif. Cuplikan yang akan diamati struktur mi-kronya dipotong melintang kemudian dimounting dengan resin dan selanjutnya dipoles sampai halus. Setelah pemolesan kemudian dietsa dengan bantuan tarutao kimia yang sesuai (10 ml HCI, 90 ml etanol, 5 gr CuCIz). Proses kimia atau etsa permukaan,
dapat memberikan banyak gambaran seperti
keteraturan dan ukuran butir, distribusi rase dan cacat-cacat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HasH Vji Kekerasan Mikro
Oalam penelitian ini telah dilakukan
implantasi ion nitrogen pada permukaan plat
stainless-steel ketebalan 2,5 mm yang dipotong-potong dengan ukuran 1,5 cm x I em untuk ber-bagai dosis ion pada energi 50, 60 dan 80 keV. Uji kekerasan mikro sesudah implantasi ion
ni-trogen pada stainless-steel dilakukan dengan
per-alatan Microhardness Tester MX T 70, dan hasil uji kekerasan mikro ditunjukkan pada label I.
Oari data-data pada label ), selanjutnya dibuat
grafik hubungan antara dosis ion nitrogen dan kekerasan mikro stainless-steel yang ditunjukkan pada Gambar I.
Sebelum diimplantasi kekerasan mikro
stainless-steel sebesar 241,45 knoop. Sesudah
dilakukan implantasi kekerasan stainless-steel
semakin meningkat dan mencapai kekerasan
maksimum pada dosis 2,2 x 1017 ionlem~. Hal ini terjadi karena ion nitrogen bertumbukan dengan atom target yang menyebabkan kekosongan akibat
tergesemya atom tadi dari tempatnya. Jika
kekosongan yang terjadi terisi oleh ion nitrogen dengan serasi, maka menghasilkan kekerasan yang maksimum.
Penambahan dosis selanjutnya justru akan
menurunkan kekerasan stainless-steel. Hal ini
disebabkan karena target sudah jenuh sebagai
akibat kekosongan telah terisi penuh oleh ion
nitrogen. Keadaan jenuh ini digambarkan sebagai
suatu keadaan dimana kombinasi ion nitrogen
Pros/ding Pertemuan dan Presenla.s/ Jlm/ab
PPNY-BATAN. Yogyakarta 23.25, April/996 Buku I 53
Tabel1. HasHuji kekerasanmikro
No.
,',' "
I
'jVIaktU'~"'j
(menit) (KlIN)E";'50-I&Y;;,.,
'r ":"~1!k I 2 10 30 254,5 300,4 320,4 287,2 255,2 3 50 70 90 4 5
Kekerasan,
KHN
-46°1 ! -?-«.ao ""'" ~.
1.410
-\I
-40 0i-
-a-«.ao ,
!
c
I ~-350[
I
//
-"""'" . ./ ,/' 0.
'"-.
/'~
.., 3OOe // <> '"'- "" I /' ~-
'
V'
"g "-a.-:::::::-:::::- -- ' ' ..o'f:;"--I '-<>.,'.,.' .' I ' ~.
'-.ooL
," 0.6 6Oosis. lon/cm2
X 1017
Gambar I. Hubungan antara dosis ion don kekerasan pada permukaan.
Pactadosis yang memberikan kekerasan
maksimum,yaitu pada dosis 2,2 x 1017ionlcm2
dilakukan variasi energi ion dari 50 keY sampai 80
keY. Temyata kekerasanoptimumtercapai pada
energi 60 keY yaitu sebesar 408,9 knoop. Berarti
terjadi peningkatan kekerasan sebesar 69%
dibandingkan dengan kekerasan sebelum
implantasi. Pada energi'ion yang lebih
I>besar
akan terjadi rearangement (atom target kembali pactaposisi semuta) disebabkan karena target sudah
jenuh, sehingga akan menurunkan kekerasan
stainless.steel. Juga terjadi efek sputter dimana ion-ion nitrogen mempunyai energi rekoil melebihi
energi ikat permukaan sehingga atom-atom di
pennukaan stainless-steel dihamburkan keluar
dan menimbulkan kerusakan pada permukaannya.
ISSNO216-3128
Karakterisasi Struktur Mikro
Karakterisasi struktur mikro stainless
steel sebelum dan sesudah diimplantasi dengan ion nitrogen dapat diketahui dari hasil pemotretan
dengan bantuan mikroskop optik. Untuk dapat
menampilkan karakterisasi struktur mikro maka
"".cuplikan ",di~tsa'i"denganlarutan 10% HCI, 90%
etanol daD5 g CuCI2.
Gambar 2 menunjukkan struktur mikro
stainless-steel sebelum diimplantasi. Pacta Gam-bar 2 terlihat bahwa struktumya terdiri dari butir
austenit yang pipih memanjang. Struktur mikro
stainless-steel yang diimplantasi pacta dosis 2,2 x 1017 ionlcm2 daD energi 50, 60, 80 keY masing-masing ditunjukkan pacta Gambar 3, 4 daD 5.
S4 Buku /
Prosiding Pertemuan dan Presentasi J/mlah
PPNY-BATAN. Yogyakarla 23-23 Aprll/996
';'1'" .:::,:-,::,:::'.,:'~,o(._~".:~:"';-:~:',~-~. '-:..tf.,:,:'! ,~,:,':.i":::,. . ~;,':,;:'7.i~': """','f:,;'~. .~.., ~"""""" ::~ '.-"'-" ..\.'" "'~c;;, .' ~~;i r?~it.~~~~:-~:~~:~~;
~~1~1 ~~;:~,~:
f-}~
~ ~Jf~
,;."~ -.,"i."",--r.'l;40'~""."""!',"'"~..",.ii'r"'" "~' "'";.:l~~~if~t
If;~~ffJr;:;J~~~~.
.:.~---L~;1t':"'A:E'~':" ',' ;""~~"~..' """~""~';"'. ~""I"~"":' ".;,'t) t,:..v./)';~' ;'~-"~::: ~:;"';';.~ .;...::-::- =~.~::',~:~:.'- 7\'.'.=--':.:{~; ;~~.; 'f»,"-'~"""'.L.-:::::.',~";,,,""..""" ;.. '-'-"""~"" " ~~f' .".""":£ ;"~"~"i-~ ~::;:'4~t..;.;.,:.:."-""'t JC' ,,.~" 'T."- ':)oC..,.~.'~ ,~..;:".rr.;_,.-.""-~"~<:--":::"'~':":-t;'"..r':::-.';': .-'.~-::.:t;,.'..."j~-""~ ;,.1 .'.- ,-~-~,'.'~;""". , ,.'--~-'"1 "oW 'I!'~~ :: ,...;').:."..~..,,~ ".,..,.~.;.'t":".~'~,".r',~\""" o.x,;:' 1~5~:j~:[~~~~::;':;.~:~}~~:ti~t~~:"J~::f;.~;:~~~~;;:-;i
~.:,J;-.::.;,: ;.:,-,.""j::;~l!-"!:-""'",;- c~":':"':'~"4-~~' "7~ r,..~<.,~.~'f.1JI1~
if~~~~)i~~1~~:1~~~~~~~~'~~~
Gambar 2, S/ruklur mikro dari stainless sleet sebelum diimplan/asi.
'"
11
...v 11> ::J IT 110 III ..'Gambar 3, Slrllk/ur mikro SS 316-Lyang diimplanlasi pada dosis 2,2 x 10/7 don energi 50 keV,
:; "'
l
,
f
~..'
Prosiding Perlemuon don Presentosi Ilmiah
PPNY-BATAN. Yogyakarla 23-25 April/996 Buku / 55
, '" ra ., ~. 3 'C III v :;j ,.... III 1/1 ~.
Gambar 5. Struktur mikro SS 316-Lyang diimplantasi pada dosis 2.2 X /0/7 dan energi 80 keV.
Sesudah diimplantasi stainless-steel 316-L
mempunyai struktur seperti pede struktur mikro
sebelum diimplantasi tetapi memiliki butir
austenit yang lebih halos (terlihat jelas pede
Gambar 4). Hal ini disebabkan ketene bates butir yang merupakan susunan atom yang tidak teratur scmakin banyak. Karcna kctidak teraturan, make betas butir merupakan penghalang bagi gerakan
dislokasi. Scdangkan material menjadi lebih
keres bile di dalam material tersebut terdapat penghalang yang dapat menahan gerakan
disloka-si. Sehingga makin banyak bates butir make
kekerasan material makin naik. Hal ini sesuai
dengan basil uji kekerasan mikro sesudah
dilakukan implantasi dapat meningkatkan
kekerasan stainless-steel.
KESIMPULAN
Hasil implantasi ion nitrogen pada stain-less-steel dengan tenaga ion 50, 60, 80 keY den variasi dosis dari 5 x 1016ion/cm2 sampai 5,8 x
1017ion/cm2menunjukkan:
1. Terjadi peningkatan kekerasan sebesar 69%
dibanding dengan kekerasan sebelum
di-implantasi pada tenaga ion 60 keY den dosis
2.2 x 1017ion/cI112.
2. Struktur l11ikro stainless-steel sebelum
di-implantasi terdiri dati butir austenit yang
pipih memanjang. Sesudah diimplantasi
mempunyai struktur seperti sebelum
di-implantasi tetapi l11el11punyaibutir austenit
yang ]ebih tarat. Butir-butir yang lebih rapat
ini disebabkan ketene bates butir semakin banyak. Makin banyak bates butir kekerasan material makin meningkat.
3. Terdapat suatu hubungan antara struktur
mikro dan kekerasan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak AI. Sunarto, Bapak Murtijan den
Bapak Sumarmo yang telah membantu
dalam pe]aksanaan eksperimen den penulis-an makalah ini.
2. Laboratorium Logam FT Mesin UGM yang
telah meminjamkan peralatan mikroskop
optik.
3. PAU-UGM yang telah meminjamkan.
per-alateDuji kekerasan mikro
DAFTAR PUSTAKA
I. FAYEULLE, S., et. aI., "TEM Study of The Structural Changes of Nitrogen Implanted Iron Alloys", Nuclear Instruments and Methods in Physics Research B7/8, ]71-176, 1985.
2. DEARNALEY, G., et. aI., "Microhardness and Nitrogen Profiles in Ion Implanted Tungsten Carbide and Steels", Nuclear Instruments and
56 Buku/
Presiding Pertemuan don Presentasi llmiah PPNY-BATAN. Yogyakarta 23-23 April /996
Methods in Physics Research B7/8, 188-194, 1985.
3. ASHWORTH, V. et. aI., "Ion Implantation into Metals", Proceedings of the 3rd International Conference on Modification of Surface Pro-perties of Metals by Ion Implantation, 1981. 4. Tjipto Suyitno, dkk., "Perbaikan Sifat Mekanik
Permukaan Baja Karbon Medium Tipe AISI 1045 Dengan Teknik Implantasi Ion Nitrogen, disampaikan juga dalam PPI 1995/1996. 5. HALE, E.B.,et all, "Effects of Nitrogen Ion
Implantation on The Wear Properties of
Steels", Proceedings of The 3rd International
Conference on Modificaton of Surface
Properties of Metals by Ion Implantation,
PergamonPress,1981.
TANYAJAWAB
RilIlsaris-
Apakah kedalaman penyisipan atom N2 kedalam bahan mempengaruhi kualitas hasil
analisis struktur (dalam hal ini dikaitkan dengan homogenitas bahan). Berapa dalam penyisipan (doping) N2 yang bisa diperoleh dari mesin implamasi ion yang saudari pakai.
- Sudan dijelaskan berbagai tujuan penelitian secara teknis ilmiah, apakah bisa dijelaskan tujuan/sasaran penelitian yang lebih applicable (yang menunjukkan end user oriented yang lebih konkrit).
-
Apakah hasil kekerasan optimal yang saudariperoleh dengan metoda clan Blat yang dipakai
sudan dibandingkan dengan metoda atau
penggunaan Blat yang lain (comparison test result).
Lely Susita R.M.
- Keda/aman penyisipan Glom N2 ke do/am
bahan akan mempengaruhi bahan. kG/au
ler/a/u do/am akan menyebabkan sifat getas. Besarnya penyisipan (doping) N2 lerganlung dari bahannya. untuk SS yang diteliti bisa di/ihat perubahan struktur mikronya.
- Bisa. misa/ untuk pengerasan pahal bublll. giro
don sebagainya.
- Be/urn dibandingkan.
Tri Mardji Atmono
-
Apakah basil pengamatan struktur mikro bisamemberikan basil quantitatif dari kekerasan?
-
Tadi dijelaskan bahwa pengamatan strukturmikro bisa untuk menentukan sifat bahan, apakah ferri-ferro ataupun diamagnetik. Mohon dijelaskan bagaimana cara kerja mikroskop
optik sehingga bisa menentukan sifat-sifat
magnetik!
- Seandainya energi ion maupun dosisnya
diperbesar terns, apakah suatu saat terjadi harga jenuh (saturation) dari kekerasan? Atau bahkan
akan menurun terus, mengapa? Lely Susita R.M.
-
Tidak bisa.- Untuk ferri-ferro ataupun diamagnetik lidak
bisa. un/uk menenlukan sifal tersebut dapat di/akukan dengan difralesi netron. Mikroskop
optik tidak bisa unwk menenwkan sifat
magnetik.
- Sepanjang presipitasi masih koheren dengan matrileswa/aupun energi diperbesar kekerasan meningkat. telapi presipitasi sesudah inkoheren akan terjadi second Jase akibatnya lIIenurunkan kekerasan.