• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI STRUKTUR MIKRO STAINLESS-STEEL HASIL IMPLANT ASI ION NITROGEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISASI STRUKTUR MIKRO STAINLESS-STEEL HASIL IMPLANT ASI ION NITROGEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

so

Buku /

Prosiding Pertemuan don Presentasl JImiah

PPNY-BATAN. Yogyakarta :!J-23 April/996

KARAKTERISASI

STRUKTUR MIKRO STAINLESS-STEEL

HASIL IMPLANT ASI ION NITROGEN

Lely Susita RM., Sudjatmoko, Tjipto S., Darsono, Sri Sulamdari, Supardjono

PPNY-BATAN. JI. Babarsari Kotak Pos 1008. Yogyakarta 55010

ABSTRAK

KARAKTERiSASI STRUKTUR lvl/KROSTAINLESS-STEEL HASIL UI'IPLANTASIION NITROGEN. Telah dilakukan karakterisasi struktur mikro stainless steel austenitik 316L yang diimplantasi dengan ion lIitrogellellergi 50. 60 don 80/reV,sedang dosis ion bervariasidari 5 x /O/~ ion-'"",!sampai " .T101' ionic",!. Perubahan struktur mikro stainless-steel diamati dengan menggunakan mikroskop optik. Hasi/ pengamatan menunjukkan adanya perubahan ukuran butir setelah implantasi ion nitrogell. Dalam makalah ini juga disajikan hasi/ perubahan kekerasan sebagai akibat dari variasi energi dan dosis ion. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa kekerasan optimal dicapai pada energi ion 60 Ice" dan dosis 2,2 x 1017ion/cm! yaitll sebesar -109knoop.

ABSTRACT

MICROSTRUCTURE CHARACTERiZATION OF STAINLESS-STEEL h'I'IPLANTED BY NITROGE.\' ION. ,'vlicrostructurecharacteri:ation ofSS 316-L austenitic stainless-steel implanted by nitrogen ion at energy of 50, 60, 80 keV and ion dose of 5 x lotd ion/cm! to -1.0x 1017ion/cm! has been carried out. The microstructure change of SS 316-L was observed by means of an optical microscope. From the observation. it was found that there was a change. in grain si:e after nitrogen ion implantation. The change of surface hardness due to ion dose and energy variation is also presented in this paper. From the experiment.. it's was found that the optimal hardness of "09 KHN was achieved at the ion energy of 60 kef' and ion dose of2.2xI0t" ioll/cn/.

PENDAHULUAN

D

a'am mempelajari sifat-sifat suatu material,

analisa struktur mikro suatu material (logam)

merupakan hal yang sangat penting. Hal ini

disebabkan karena struktur mikro mempunyai

pengaruh yang sangat dominan terhadap sifat

mekanik, sifat kimia, maupun sifat teknologi.

Sifat-sifat mekanik meliputi kekuatan, kekerasan,

ketahanan lelah, ketahanan mulur maupun

keuletannya. Sedang sifat kimia diantaranya sifat ketahanan korosi baik itu sifat ketahanan korosi tegangan maupun sifat ketahanan korosi lelah. Adapun sifat teknologi diantaranya sifat mampu bentuk, maupun mampu lasnya.

Struktur mikro adalah struktur yang hanya bisa diamati melalui mikroskop baik itu mikros-kop optik maupun mikrosmikros-kop elektron. Informasi yang bisa diperoleh dari struktur mikro antara lain identifikasi rasa-rasa yang ada, presentase rasa, distribusi rasa, inklusi (pengotor), presipitat maupun ukuran butir.

Dengan suatu perlakuan (panas) struktur

mikro dapat diubah. Ini berarti untuk material

dengan komposisi yang sarna dapat mempunyai sifat-sifat yang berbeda daD ini bisa diperoleh dengan tara mengubah struktur mikronya. Dengan

kata lain untuk memperbaiki sifat-sifat suatu

material sesuai dengan yang dikehendaki dapat diperoleh dengan tara mengubah struh.'turmikronya. Untuk mengubah struktur mikro di samping diperoleh dengan tara perlakuan panas dapat pula diperoleh dengan tara menambah unsur-unsur lain,

istilah ini dikenal dengan nama paduano Dalam

aplikasinya, sering perbaikan sifat-sifat suatu

material hanya dikenakan pacta permukaan saja,

misalnya pacta material-material yang akan

digunakan sebagai recta gigi, paras, alar perkakas

maupun "dies" (cetakan). Banyak tara yang bisa

ditempuh untuk memperbaiki sifat-sifat permukaan material, baik tara konvensional maupun dengan

tara modern. Yang di-maksud dengan tara

konvensional adalah tara-tara karburasi, nitridasi,

(2)

PrO$/ding Perle/lJllan don Presen/a$i /lmiall

PPNt'-BATAN. Yogyakarla 23-25 April 1996 8uku I 51

listrik. Sedang yang termasuk eara modem adalah eara yang memanfaatkan teknologi laser, plasma clanteknologi implan-tasi ion. Masing-masing eara mempunyaikelemahan clan keunggulan yang tidak dimiliki sarlIsarna lainnya.

Keunggulan utama dari cara teknologi

implantasi ion dibanding dengan eara-eara lain-nya adalah bahwa selama proses tidak melibatkan unsur panas sehingga saar didinginkan tidak akan timbul thermal stress yang hal ini sangat tidak diinginkan, tidak terjadi distorsi bahan, kedalaman penyisipan atom dapat dikendalikan dengan akurat yaitu dengan pengaturan energi ion, kemumian

atom dapat dikendalikan dengan akurat yaitu

dengan pengaturan berkas ion menggunakan

spektrometer massa clanprosesnyapun bersih karena dilakukan di dalam ruang hampa.

Perbaikan sifat permukaan material dengan teknik implantasi ion adalah suatu upaya untuk

memperbaiki sifat permukaan material dengan

eara menyisipkan ion-ion nitrogen energi tinggi

kedalam permukaan material. Dengan l118Suknya

ion-ion nitrogen kedalam permukaan material

berarti akan mengubah struktur mikro pada

pennukaan material dengan kedalaman tertentu.

Perubahan struktur mikro tersebut bisa terjadi

karena akibat interaksi ion-ion energi tinggi

dengan sasaran akan menyebabkan terciptanya

pasangan kekosongan (vacancies) clan sisipan

(imerstitiol1) clan pada kondisi tertentu akan terbentuk rasa baru yaitu rasa sistim Fe-N.

Parameter-parameter yang sangat

mem-pengaruhi basil sesuai dengan yang diinginkan adalah energi clandosis ion. Energi maksimum ion

yang didepositkan pada material sangat

di-pengarllhiolchmassa ion clanmassaatom sasaran.

Dan encrgi ion tersebllt akan menentllkan jumlah pasangan kekosongan clan sisipan yang terbentuk clan selanjutnya juga akan menentukan terbentuk atau tidaknya rasa bartl, dinamakan rasa kedua

(secondphase).

Pada dosis clan energi ion tertentu maka. efek pada material bisa menimbulkan efek per-baikan atau justru efek perusakan. Dengan alasan tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti

seberapa jauh pengaruh dosis clan energi ion

terhadap perubahan struktur mikronya. Untuk

membuktikan bahwa ada korelasi yang sangat erat antara struktur mikro dengan sifat-sifat mekanik

maka dalam penelitian inipun juga diukur

perubahan kekerasan permukaan material sesuai

dengan perubahan dosis clan energi ion yang dike-nakan pada material.

TAT A KERJA

Preparasi Cuplikan

Bahan cuplikan adalah stainless-steel aus-tenitik 316-L berbentuk plat dengan ketebalan 2,5

mm. Kemudian dipotong menggunakan mesin

gergaji intan atau EDM (Electric Discharge

Machine) dengan ukuran 1,5 em x I em.

Sebe-lum diimplantasi permukaan bahan terlebih

da-buIll dihaluskan dengan menggunakan kertas

ampe-las dari ukuran 80 sampai ukuran 2000.

Kemudian dilanjutkan dengan proses penghalusan

menggunakan pasta intan (diamond paste)

sehingga diperoleh permukaan yang halos clan

mengkilap. Setelah itu untuk menghilangkan

ser-buk kertas ampelas yang masih melekat dilakukan pencucian dengan air, terakhir dimasukkan dalam larutan alkohol 95 %.

Implantasi Ion

Implantasi ion adalah suatu proses yang dapat mengubah clan memperbaiki sifat-sifat per-mukaan suatu bahan, dengan cara menambahkan atom dopan dalam bentuk ion kecepatan tinggi yang dihasilkan oleh akselerator impantasi ion.

Sesuai dengan namanya, akselerator

im-plantasi ion adalah Blat untuk mencangkokkan ion ke dalam suatu bahan dengan cara mempercepat

ion dopan sebelum dicangkokkan. Akselerator

terdiri dari dUB bagian yaitu main accelerator

(bagian utama akselerator) clan optional

accessories (pelengkap akselerator). Yang terma-suk main accelerator adalah somber ion, sumber tegangan tinggi, sistem hamra, tablIng akselerator

clan sasaran. Sedang yang

termasuk optional accessories adalah lensa kuadrupol, magnet

pemisah clan penyapu berkas. Ion-ion basil ionisasi

gas dopan di dalam somber ion, dipercepat

dalam tabung akselerator. Berkas ion kemudian

dilewatkan pada sebuah lensa kuadrupol agar dapat terfokus pada suatu titik yang diinginkan. Untuk memperoleh ion dopan yang benar-benar murni,

maka berkas ion dimasukkan pada magnet

pemisah, selanjutnya mengenai permukaan sasaran di dalam kalak sasaran.

Pada teknik implantasi ion nitrogen ke

dalam bahan stainless-steel, energi ion yang

diterapkan sebesar 50, 60, 80 keY clan arus ion

(3)

52 Bliku/

Presiding Perttmllan don Presentasl J/miah

PPNY-BATAN. Yogyakarta 23-23 Apri//996

dibuat tetap yaitu 150 J.1A. Oiharapkan pada arus tersebut dapat diperoleh kondisi yang optimal.

Sedangkan dosis ion divariasi dengan .cara

memvariasi waktu implantasi yaitu 10, 30, 50, 70 dan 90 menit menurut persamaan

It

N",-Ae

di mana N '" dosis ion (ion/cm2), I = arus ion (ampere), I = waktu implantasi (detik), A '" luas berkas ion (cm2), e = 1,6 x 10-19coulomb.

Vji Kekerasan Mikro

Kekerasan suatu bahan yang diartikan se-bagai ketahanan terhadap penetrasi, memberikan

indikasi sifat-sifat dcformasinya. Alat uji

kcke-rasan menggunakan indentor berbentuk bola kecil,

piramid atau tirus untuk membuat jejak pada

bahan dengan pembebanan tertentu, nilai keke-rasan diperoleh setelah diameter jejak diukur (jika menggunakan piramidajenis Vickers atau Knoop).

Oalam penelitian ini dilakukan uji keke-rasan mikro menggunakan Digital Type Micro-hardness Tester MX T 70 milik PAU-UGM. Untuk

memperoleh ketelitian yang tinggi digunakan

indentor piramida intan jenis Knoop. Nilai

kekerasan Knoop suatu bahan didefinisikan sebagai beban terpasang dibagi dengan luas permukaan jejak piramida, dapat dituliskan menurut persamaan

p p P

KHN",-",-",

1423-Af1 L2C 'L2

P = beban yang diterapkan

A

=

luasjejak yang ditimbulkan oleh beban

L '" panjang diagonal

C '" konstanta untuk sistim penumbuk

Untuk mengetahui perubahan kekerasan pada

bahan, maka dilakukan uji kekerasan mikro

sebelum dan sesudah diimplantasi dengan ion

nitrogen.

Pengamatan Struktur Mikro

Struktur mikro suatu bahan dapat diamati

dengan berbagai tara bergantung pada informasi

yang dibutuhkan. Pengamatan perubahan struktur

mikro stainless-steel 316-L sebelum maupun

sesudah diimplantasi dengan ion nitrogen meng-gunakan mikroskop optik milik Lab. Logam FT.

Mesin UGM. Mikroskop optik biasanya tersusun alas tiga bagian pokok : (i) pemantul (illuminator), untuk memantulkan permukaan bahan cuplikan, (ii) lensa obyektif, yang memberikan daya pisah, dan

(iii) lensa mala (eye piece), untuk memperbesar

bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif. Cuplikan yang akan diamati struktur mi-kronya dipotong melintang kemudian dimounting dengan resin dan selanjutnya dipoles sampai halus. Setelah pemolesan kemudian dietsa dengan bantuan tarutao kimia yang sesuai (10 ml HCI, 90 ml etanol, 5 gr CuCIz). Proses kimia atau etsa permukaan,

dapat memberikan banyak gambaran seperti

keteraturan dan ukuran butir, distribusi rase dan cacat-cacat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HasH Vji Kekerasan Mikro

Oalam penelitian ini telah dilakukan

implantasi ion nitrogen pada permukaan plat

stainless-steel ketebalan 2,5 mm yang dipotong-potong dengan ukuran 1,5 cm x I em untuk ber-bagai dosis ion pada energi 50, 60 dan 80 keV. Uji kekerasan mikro sesudah implantasi ion

ni-trogen pada stainless-steel dilakukan dengan

per-alatan Microhardness Tester MX T 70, dan hasil uji kekerasan mikro ditunjukkan pada label I.

Oari data-data pada label ), selanjutnya dibuat

grafik hubungan antara dosis ion nitrogen dan kekerasan mikro stainless-steel yang ditunjukkan pada Gambar I.

Sebelum diimplantasi kekerasan mikro

stainless-steel sebesar 241,45 knoop. Sesudah

dilakukan implantasi kekerasan stainless-steel

semakin meningkat dan mencapai kekerasan

maksimum pada dosis 2,2 x 1017 ionlem~. Hal ini terjadi karena ion nitrogen bertumbukan dengan atom target yang menyebabkan kekosongan akibat

tergesemya atom tadi dari tempatnya. Jika

kekosongan yang terjadi terisi oleh ion nitrogen dengan serasi, maka menghasilkan kekerasan yang maksimum.

Penambahan dosis selanjutnya justru akan

menurunkan kekerasan stainless-steel. Hal ini

disebabkan karena target sudah jenuh sebagai

akibat kekosongan telah terisi penuh oleh ion

nitrogen. Keadaan jenuh ini digambarkan sebagai

suatu keadaan dimana kombinasi ion nitrogen

(4)

Pros/ding Pertemuan dan Presenla.s/ Jlm/ab

PPNY-BATAN. Yogyakarta 23.25, April/996 Buku I 53

Tabel1. HasHuji kekerasanmikro

No.

,',' "

I

'j

VIaktU'~"'j

(menit) (KlIN)E";'50-I&Y;;,.,

'r ":"~1!k I 2 10 30 254,5 300,4 320,4 287,2 255,2 3 50 70 90 4 5

Kekerasan,

KHN

-46°1 ! -?-«.ao ""'" ~

.

1.410

-\I

-40 0

i-

-a-«.ao ,

!

c

I

~-350

[

I

//

-"""'" . ./ ,/' 0

.

'

"-.

/'

~

.., 3OOe // <> '"'- "" I /' ~

-

'

V'

"g "-a.-:::::::-:::::- -- ' ' ..o'f:;"--I '-<>.,'.,.' .' I ' ~

.

'-.ooL

," 0.6 6

Oosis. lon/cm2

X 1017

Gambar I. Hubungan antara dosis ion don kekerasan pada permukaan.

Pactadosis yang memberikan kekerasan

maksimum,yaitu pada dosis 2,2 x 1017ionlcm2

dilakukan variasi energi ion dari 50 keY sampai 80

keY. Temyata kekerasanoptimumtercapai pada

energi 60 keY yaitu sebesar 408,9 knoop. Berarti

terjadi peningkatan kekerasan sebesar 69%

dibandingkan dengan kekerasan sebelum

implantasi. Pada energi'ion yang lebih

I>

besar

akan terjadi rearangement (atom target kembali pactaposisi semuta) disebabkan karena target sudah

jenuh, sehingga akan menurunkan kekerasan

stainless.steel. Juga terjadi efek sputter dimana ion-ion nitrogen mempunyai energi rekoil melebihi

energi ikat permukaan sehingga atom-atom di

pennukaan stainless-steel dihamburkan keluar

dan menimbulkan kerusakan pada permukaannya.

ISSNO216-3128

Karakterisasi Struktur Mikro

Karakterisasi struktur mikro stainless

steel sebelum dan sesudah diimplantasi dengan ion nitrogen dapat diketahui dari hasil pemotretan

dengan bantuan mikroskop optik. Untuk dapat

menampilkan karakterisasi struktur mikro maka

"".cuplikan ",di~tsa'i"denganlarutan 10% HCI, 90%

etanol daD5 g CuCI2.

Gambar 2 menunjukkan struktur mikro

stainless-steel sebelum diimplantasi. Pacta Gam-bar 2 terlihat bahwa struktumya terdiri dari butir

austenit yang pipih memanjang. Struktur mikro

stainless-steel yang diimplantasi pacta dosis 2,2 x 1017 ionlcm2 daD energi 50, 60, 80 keY masing-masing ditunjukkan pacta Gambar 3, 4 daD 5.

(5)

S4 Buku /

Prosiding Pertemuan dan Presentasi J/mlah

PPNY-BATAN. Yogyakarla 23-23 Aprll/996

';'1'" .:::,:-,::,:::'.,:'~,o(._~".:~:"';-:~:',~-~. '-:..tf.,:,:'! ,~,:,':.i":::,. . ~;,':,;:'7.i~': """','f:,;'~. .~.., ~"""""" ::~ '.-"'-" ..\.'" "'~c;;, .' ~~;i r?~it.~~~~:-~:~~:~~;

~~1~1 ~~;:~,~:

f-}~

~ ~Jf~

,;."~ -.,"i."",--r.'l;40'~""."""!',"'"~..",.ii'r"'" "~' "'"

;.:l~~~if~t

If;~~ffJr;:;J~~~~.

.:.~---L~;1t':"'A:E'~':" ',' ;""~~"~..' """~""~';"'. ~""I"~"":' ".;,'t) t,:..v./)';~' ;'~-"~::: ~:;"';';.~ .;...::-::- =~.~::',~:~:.'- 7\'.'.=--':.:{~; ;~~.; 'f»,"-'~"""'.L.-:::::.',~";,,,""..""" ;.. '-'-"""~"" " ~~f' .".""":£ ;"~"~"i-~ ~::;:'4~t..;.;.,:.:."-""'t JC' ,,.~" 'T."- ':)oC..,.~.'~ ,~..;:".rr.;_,.-.""-~"~<:--":::"'~':":-t;'"..r':::-.';': .-'.~-::.:t;,.'..."j~-""~ ;,.1 .'.- ,-~-~,'.'~;""". , ,.'--~-'"1 "oW 'I!'~~ :: ,...;').:."..~..,,~ ".,..,.~.;.'t":".~'~,".r',~\""" o.x,;:' 1~5~:j~:[~~~~::;':;.~:~}~~:ti~t~~:"J~::f

;.~;:~~~~;;:-;i

~.:,J;-.::.;,: ;.:,-,.""j::;~l!-"!:-""'",;- c~":':"':'~"4-~~' "7~ r,..~<.,~

.~'f.1JI1~

if~~~~)i~~1~~:1~~~~~~~~'~~~

Gambar 2, S/ruklur mikro dari stainless sleet sebelum diimplan/asi.

'"

11

...v 11> ::J IT 110 III ..'

Gambar 3, Slrllk/ur mikro SS 316-Lyang diimplanlasi pada dosis 2,2 x 10/7 don energi 50 keV,

:; "'

l

,

f

~

..'

(6)

Prosiding Perlemuon don Presentosi Ilmiah

PPNY-BATAN. Yogyakarla 23-25 April/996 Buku / 55

, '" ra ., ~. 3 'C III v :;j ,.... III 1/1 ~.

Gambar 5. Struktur mikro SS 316-Lyang diimplantasi pada dosis 2.2 X /0/7 dan energi 80 keV.

Sesudah diimplantasi stainless-steel 316-L

mempunyai struktur seperti pede struktur mikro

sebelum diimplantasi tetapi memiliki butir

austenit yang lebih halos (terlihat jelas pede

Gambar 4). Hal ini disebabkan ketene bates butir yang merupakan susunan atom yang tidak teratur scmakin banyak. Karcna kctidak teraturan, make betas butir merupakan penghalang bagi gerakan

dislokasi. Scdangkan material menjadi lebih

keres bile di dalam material tersebut terdapat penghalang yang dapat menahan gerakan

disloka-si. Sehingga makin banyak bates butir make

kekerasan material makin naik. Hal ini sesuai

dengan basil uji kekerasan mikro sesudah

dilakukan implantasi dapat meningkatkan

kekerasan stainless-steel.

KESIMPULAN

Hasil implantasi ion nitrogen pada stain-less-steel dengan tenaga ion 50, 60, 80 keY den variasi dosis dari 5 x 1016ion/cm2 sampai 5,8 x

1017ion/cm2menunjukkan:

1. Terjadi peningkatan kekerasan sebesar 69%

dibanding dengan kekerasan sebelum

di-implantasi pada tenaga ion 60 keY den dosis

2.2 x 1017ion/cI112.

2. Struktur l11ikro stainless-steel sebelum

di-implantasi terdiri dati butir austenit yang

pipih memanjang. Sesudah diimplantasi

mempunyai struktur seperti sebelum

di-implantasi tetapi l11el11punyaibutir austenit

yang ]ebih tarat. Butir-butir yang lebih rapat

ini disebabkan ketene bates butir semakin banyak. Makin banyak bates butir kekerasan material makin meningkat.

3. Terdapat suatu hubungan antara struktur

mikro dan kekerasan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak AI. Sunarto, Bapak Murtijan den

Bapak Sumarmo yang telah membantu

dalam pe]aksanaan eksperimen den penulis-an makalah ini.

2. Laboratorium Logam FT Mesin UGM yang

telah meminjamkan peralatan mikroskop

optik.

3. PAU-UGM yang telah meminjamkan.

per-alateDuji kekerasan mikro

DAFTAR PUSTAKA

I. FAYEULLE, S., et. aI., "TEM Study of The Structural Changes of Nitrogen Implanted Iron Alloys", Nuclear Instruments and Methods in Physics Research B7/8, ]71-176, 1985.

2. DEARNALEY, G., et. aI., "Microhardness and Nitrogen Profiles in Ion Implanted Tungsten Carbide and Steels", Nuclear Instruments and

(7)

56 Buku/

Presiding Pertemuan don Presentasi llmiah PPNY-BATAN. Yogyakarta 23-23 April /996

Methods in Physics Research B7/8, 188-194, 1985.

3. ASHWORTH, V. et. aI., "Ion Implantation into Metals", Proceedings of the 3rd International Conference on Modification of Surface Pro-perties of Metals by Ion Implantation, 1981. 4. Tjipto Suyitno, dkk., "Perbaikan Sifat Mekanik

Permukaan Baja Karbon Medium Tipe AISI 1045 Dengan Teknik Implantasi Ion Nitrogen, disampaikan juga dalam PPI 1995/1996. 5. HALE, E.B.,et all, "Effects of Nitrogen Ion

Implantation on The Wear Properties of

Steels", Proceedings of The 3rd International

Conference on Modificaton of Surface

Properties of Metals by Ion Implantation,

PergamonPress,1981.

TANYAJAWAB

RilIlsaris

-

Apakah kedalaman penyisipan atom N2 ke

dalam bahan mempengaruhi kualitas hasil

analisis struktur (dalam hal ini dikaitkan dengan homogenitas bahan). Berapa dalam penyisipan (doping) N2 yang bisa diperoleh dari mesin implamasi ion yang saudari pakai.

- Sudan dijelaskan berbagai tujuan penelitian secara teknis ilmiah, apakah bisa dijelaskan tujuan/sasaran penelitian yang lebih applicable (yang menunjukkan end user oriented yang lebih konkrit).

-

Apakah hasil kekerasan optimal yang saudari

peroleh dengan metoda clan Blat yang dipakai

sudan dibandingkan dengan metoda atau

penggunaan Blat yang lain (comparison test result).

Lely Susita R.M.

- Keda/aman penyisipan Glom N2 ke do/am

bahan akan mempengaruhi bahan. kG/au

ler/a/u do/am akan menyebabkan sifat getas. Besarnya penyisipan (doping) N2 lerganlung dari bahannya. untuk SS yang diteliti bisa di/ihat perubahan struktur mikronya.

- Bisa. misa/ untuk pengerasan pahal bublll. giro

don sebagainya.

- Be/urn dibandingkan.

Tri Mardji Atmono

-

Apakah basil pengamatan struktur mikro bisa

memberikan basil quantitatif dari kekerasan?

-

Tadi dijelaskan bahwa pengamatan struktur

mikro bisa untuk menentukan sifat bahan, apakah ferri-ferro ataupun diamagnetik. Mohon dijelaskan bagaimana cara kerja mikroskop

optik sehingga bisa menentukan sifat-sifat

magnetik!

- Seandainya energi ion maupun dosisnya

diperbesar terns, apakah suatu saat terjadi harga jenuh (saturation) dari kekerasan? Atau bahkan

akan menurun terus, mengapa? Lely Susita R.M.

-

Tidak bisa.

- Untuk ferri-ferro ataupun diamagnetik lidak

bisa. un/uk menenlukan sifal tersebut dapat di/akukan dengan difralesi netron. Mikroskop

optik tidak bisa unwk menenwkan sifat

magnetik.

- Sepanjang presipitasi masih koheren dengan matrileswa/aupun energi diperbesar kekerasan meningkat. telapi presipitasi sesudah inkoheren akan terjadi second Jase akibatnya lIIenurunkan kekerasan.

Gambar

Gambar I. Hubungan antara dosis ion don kekerasan pada permukaan.
Gambar 5. Struktur mikro SS 316-Lyang diimplantasi pada dosis 2.2 X /0/7 dan energi 80 keV.

Referensi

Dokumen terkait

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menopang penjualan yang dilakukan. Perusahaan harus bersikap peka terhadap lingkungan, khususnya lingkungan

Simbol ini selain pembeda batas ruang secara fisik juga merupakan simbol dari nafas manusia ”naik- turun” yang mempunyai makna bahwa di dalam rumah buton ada dinamika

Selain sebagai lembaga litbang, BBKB juga memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat khususnya masyarakat industri kerajinan dan batik. Kepuasan pelanggan merupakan

Modus responden menyatakan sering berpartisipasi pada acara RT/RW di taman dengan IQV ≤ 0,5 Tidak Terpenuhi Tingkat frekuensi partisipasi masyarakat dalam perawatan taman

Ang paggawa naman na tinutukoy dito ni Rizal ay hindi paghahanda sa amardong labanan para sa kalayaan kundi ang pagsisikap na maging karapat dapat sa kalayaan sa pamamagitan

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis (hypothesis testing) bertipe penelitian kausal yang bertujuan untuk meneliti hipotesis yang sudah dijelaskan

Penilaian Prestasi kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan

Sedangkan pada dimensi-dimensi lain, peneliti mengasumsikan tidak adanya hubungan yang signifikan antara komitmen beragama dengan kemandirian lebih disebabkan karena