• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAHLAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAHLAWAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Pahlawan Sejati adalah Pahlawan Islam Pahlawan Sejati adalah Pahlawan Islam

Sahabat Smart Teens yang Dimuliakan Allah SWT... Sahabat Smart Teens yang Dimuliakan Allah SWT...

Bulan November identik dengan bulan pahlawan. Soalnya setiap tanggal 10 November Bulan November identik dengan bulan pahlawan. Soalnya setiap tanggal 10 November , bangsa Indonesia biasanya suka memperingati momen itu sebagai hari pahlawan. P , bangsa Indonesia biasanya suka memperingati momen itu sebagai hari pahlawan. P ahlawan kemerdekaan pembela bangsa dan Negara. Bahkan khas negara nasionalis yan ahlawan kemerdekaan pembela bangsa dan Negara. Bahkan khas negara nasionalis yan g suka mengadakan upacara bendera, mengheningkan cipta bagi arwah para pahlawan g suka mengadakan upacara bendera, mengheningkan cipta bagi arwah para pahlawan juga menjadi menu wajib.

juga menjadi menu wajib.

Terlepas dari lirik lagu mengheningkan cipta yang selalu dinyanyikan sebagai ben Terlepas dari lirik lagu mengheningkan cipta yang selalu dinyanyikan sebagai ben tuk pemujaan terhadap para pahlawan secara berlebihan, pada faktanya jasa para p tuk pemujaan terhadap para pahlawan secara berlebihan, pada faktanya jasa para p ahlawan itu diabadikan cuma sebatas monumen dan museum.

ahlawan itu diabadikan cuma sebatas monumen dan museum.

Tidak itu saja, pahlawan juga banyak yang dibuatkan patungnya. Bukannya menghorm Tidak itu saja, pahlawan juga banyak yang dibuatkan patungnya. Bukannya menghorm ati dan menghargai, para pahlawan ini malah dipuja-puja berlebihan sehingga meng ati dan menghargai, para pahlawan ini malah dipuja-puja berlebihan sehingga meng hilangkan esensi makna kepahlawanan itu sendiri. Mereka toh tak pernah meminta u hilangkan esensi makna kepahlawanan itu sendiri. Mereka toh tak pernah meminta u ntuk dipuja dan dipuji sedemikian rupa. Mereka hanya ingin agar perjuangan yang ntuk dipuja dan dipuji sedemikian rupa. Mereka hanya ingin agar perjuangan yang telah dilakukannya diteruskan dengan

telah dilakukannya diteruskan dengan sebaik-baiknya.sebaik-baiknya. Sejatinya,

Sejatinya, Islam Islam adalah adalah yang yang menjadi menjadi motivator motivator utama utama perjuangan perjuangan mereka mereka ketikketik a akidah dan syariah yang saat itu menjadi peraturan kesultanan-kesultanan Islam a akidah dan syariah yang saat itu menjadi peraturan kesultanan-kesultanan Islam  di nusantara, diinjak-injak oleh para imperialis Belanda dan

 di nusantara, diinjak-injak oleh para imperialis Belanda dan balad korawanyabalad korawanya maca maca m Portugis dan Inggris

m Portugis dan Inggris

Terlebih lagi yang membuat miris,

Terlebih lagi yang membuat miris, status kepahlawanan seseorang tergantung daristatus kepahlawanan seseorang tergantung dari sudut pandang suatu komunitas terhadap sosok

sudut pandang suatu komunitas terhadap sosok tersebut. Seseorang dipandang sebagtersebut. Seseorang dipandang sebag ai pahlawan oleh suatu komunitas, tetapi komunitas lainnya memandang orang terse ai pahlawan oleh suatu komunitas, tetapi komunitas lainnya memandang orang terse but sebagai pengkhianat atau pemberontak. Misalnya sosok

but sebagai pengkhianat atau pemberontak. Misalnya sosok Pangeran Diponegoro.Pangeran Diponegoro. Dalam tinjauan bangsa Indonesia, Pangeran Diponegoro adalah

Dalam tinjauan bangsa Indonesia, Pangeran Diponegoro adalah seorang pahlawan dalseorang pahlawan dal am merebut dan memperjuangkan kemerdekaan nusantara. Sebaliknya, dalam

am merebut dan memperjuangkan kemerdekaan nusantara. Sebaliknya, dalam tinjauantinjauan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, Pangeran Diponegoro adalah seorang pembero pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, Pangeran Diponegoro adalah seorang pembero ntak, sehingga harus ditumpas. Selain itu, sosok Bung Tomo adalah salah satu pah ntak, sehingga harus ditumpas. Selain itu, sosok Bung Tomo adalah salah satu pah lawan Indonesia yang telah mengobarkan semangat jihad bangsa Indonesia melalui o lawan Indonesia yang telah mengobarkan semangat jihad bangsa Indonesia melalui o rasi dan pekikan takbirnya.

rasi dan pekikan takbirnya.

Pidato Bung Tomo menjelang 10 November 1945 itulah yang berhasil membangkitkan k Pidato Bung Tomo menjelang 10 November 1945 itulah yang berhasil membangkitkan k eberanian arek-arek Suroboyo, dari rasa takut yang mencekam untuk bangkit melawa eberanian arek-arek Suroboyo, dari rasa takut yang mencekam untuk bangkit melawa n kezaliman kaum penjajah. Namun naas, karena sejarah milik penguasa. Nasib Bung n kezaliman kaum penjajah. Namun naas, karena sejarah milik penguasa. Nasib Bung  Tomo tiada ubahnya bak pesakitan dan pengkhianat bangsa. Ia di

 Tomo tiada ubahnya bak pesakitan dan pengkhianat bangsa. Ia di penjara oleh rezpenjara oleh rez im yang berkuasa.

im yang berkuasa.

Padahal faktanya, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak D Padahal faktanya, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak D ien, Pattimura, Sultan Hasanuddin, Fatahillah, Bung Tomo

ien, Pattimura, Sultan Hasanuddin, Fatahillah, Bung Tomo bukanlah pemberontak tabukanlah pemberontak ta pi berjuang melawan penjajah. Sejatinya, Islam adalah yang menjadi motivator uta pi berjuang melawan penjajah. Sejatinya, Islam adalah yang menjadi motivator uta ma perjuangan mereka ketika akidah dan syariah yang saat itu menjadi peraturan k ma perjuangan mereka ketika akidah dan syariah yang saat itu menjadi peraturan k esultanan-kesultanan Islam di nusantara, diinjak-injak oleh para imperialis Bela esultanan-kesultanan Islam di nusantara, diinjak-injak oleh para imperialis Bela nda dan

nda dan balad korawanyabalad korawanya macam Portugis dan Inggris. macam Portugis dan Inggris.

Hal inilah yang seringkali disembunyikan dari kita, seolah-olah kesan yang ditim Hal inilah yang seringkali disembunyikan dari kita, seolah-olah kesan yang ditim bulkan adalah para pahlawan itu sangat nasionalis sekali perjuangannya. Pada fak bulkan adalah para pahlawan itu sangat nasionalis sekali perjuangannya. Pada fak tanya, para

tanya, para pahlawan itu pahlawan itu tak mengenal tak mengenal istilah nasionalistilah nasionalisme ketika isme ketika itu. Mereka itu. Mereka bb erjuang karena dorongan akidah Islam

erjuang karena dorongan akidah Islam karena penjajah mulai menginjak-injak hargakarena penjajah mulai menginjak-injak harga  diri mereka sebagai manusia.

 diri mereka sebagai manusia.

Menghargai jasa pahlawan bukan dilafalkan dimulut atau

Menghargai jasa pahlawan bukan dilafalkan dimulut atau hanya berbentuk seremoniahanya berbentuk seremonia l belaka dengan mengheningkan cipta pada upacara bendera.Selain itu, untuk mengh l belaka dengan mengheningkan cipta pada upacara bendera.Selain itu, untuk mengh argai jasa para pahlawan adalah menjalankan roda pemerintahan negeri ini dengan argai jasa para pahlawan adalah menjalankan roda pemerintahan negeri ini dengan baik dan benar. Baik artinya adalah dikelola oleh mereka yang memang orang baik baik dan benar. Baik artinya adalah dikelola oleh mereka yang memang orang baik

▸ Baca selengkapnya: kliping tokoh pahlawan

(2)

dibidangnya. Bukan hanya profesional namun juga berakhlak mulia sehingga jauh da dibidangnya. Bukan hanya profesional namun juga berakhlak mulia sehingga jauh da ri niat dan tindakan korupsi ataupun hal-hal yang merugikan rakyat. Benar artiny ri niat dan tindakan korupsi ataupun hal-hal yang merugikan rakyat. Benar artiny a adalah negeri ini dikelola dengan aturan yang benar. Aturan yang benar

a adalah negeri ini dikelola dengan aturan yang benar. Aturan yang benar ini sudini sud ah diberikan panduannya oleh Yang Maha memiliki kebenaran berupa syariat Islam d ah diberikan panduannya oleh Yang Maha memiliki kebenaran berupa syariat Islam d alam segenap aspek kehidupan.

alam segenap aspek kehidupan. Pahlawan

Pahlawan dalam dalam Islam Islam adalah adalah orang orang yang yang berani berani memperjuangkan memperjuangkan Islam Islam sampai sampai iaia  dimenangkan atau mati dalam perjuangan tersebut

 dimenangkan atau mati dalam perjuangan tersebut

Islam telah menjelaskan konsep pahlawan dalam Islam. Pahlawan dalam Islam adalah Islam telah menjelaskan konsep pahlawan dalam Islam. Pahlawan dalam Islam adalah  orang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia dimenangkan atau mati dalam pe  orang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia dimenangkan atau mati dalam pe rjuangan tersebut. Orang-orang yang berjuang itu

rjuangan tersebut. Orang-orang yang berjuang itu pun tidak memperdulikan apakahpun tidak memperdulikan apakah ia bakal mendapat penghargaan atau tidak dari institusi manapun, yang mereka har ia bakal mendapat penghargaan atau tidak dari institusi manapun, yang mereka har apkan adalah keridhaan dari Allah SWT.

apkan adalah keridhaan dari Allah SWT.

Dalam bentangan sejarah peradaban Islam, Negara

Dalam bentangan sejarah peradaban Islam, Negara Khilafah telah banyak melahirkanKhilafah telah banyak melahirkan  generasi-generasi pahlawan sejati seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib,  generasi-generasi pahlawan sejati seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib,  Saad bin Abi Waqqash yang menjadi panglima yang

 Saad bin Abi Waqqash yang menjadi panglima yang menundukkan Persia, Khalid binmenundukkan Persia, Khalid bin Walid yang menjadi pahlawan agung dalam penaklukan di abad ke 7.

Walid yang menjadi pahlawan agung dalam penaklukan di abad ke 7. Islam sangat meIslam sangat me naruh perhatian besar dalam melahirkan generasi

naruh perhatian besar dalam melahirkan generasi islami yang berkarakter pemimpinislami yang berkarakter pemimpin  dan pahlawan. Itulah

 dan pahlawan. Itulah generasi yang berkepribadian islami (syakhshiyah islamiyahgenerasi yang berkepribadian islami (syakhshiyah islamiyah ) pahlawan sejati yang

) pahlawan sejati yang sesungguhnya.sesungguhnya.

Penulis: Eros (Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Batu) Penulis: Eros (Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Batu) - See

- See more at: more at: http://www.voa-islam.cohttp://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2014/1m/read/smart-teen/2014/11/21/34006/pahlawa1/21/34006/pahlawa n-sejati-adalah-islam/#sthash.MTZj3Wvn.dpuf

n-sejati-adalah-islam/#sthash.MTZj3Wvn.dpuf  Perlukah Gelar Pahlawan?

 Perlukah Gelar Pahlawan? Oleh Fauzan Al-Anshari Oleh Fauzan Al-Anshari

Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam (LKPSI) Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam (LKPSI)

Setiap tanggal 10 Nopember pemerintah Indonesia rutin memperingati apa yang dise Setiap tanggal 10 Nopember pemerintah Indonesia rutin memperingati apa yang dise but

but Hari PahlawanHari Pahlawan di Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, bahkan di seluruh di Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, bahkan di seluruh makam pahlamakam pahla wan

wan di seluruh pelosok tanah air. Ritualnya bahkan dimulai tanggal 9  di seluruh pelosok tanah air. Ritualnya bahkan dimulai tanggal 9 Nopember berNopember ber upa penganugerahan gelar

upa penganugerahan gelar pahlawan nasionalpahlawan nasional kepada sejumlah tokoh yang dinilai berj kepada sejumlah tokoh yang dinilai berj asa kepada republic ini. Lalu malam harinya diadakan renungan malam di kuburan p asa kepada republic ini. Lalu malam harinya diadakan renungan malam di kuburan p ara

ara pahlawanpahlawan tersebut bersama tersebut bersama ubo rampenyaubo rampenya yang terkesan sangat yang terkesan sangat magismagis. . Upacara Upacara kenegakenega raan pun diadakan di halaman kuburan para

raan pun diadakan di halaman kuburan para pahlawanpahlawan tersebut untuk memperingati sej tersebut untuk memperingati sej umlah jasa yang tak terhitung yang mereka sumbangkan demi bangsa ini. Belum lagi umlah jasa yang tak terhitung yang mereka sumbangkan demi bangsa ini. Belum lagi  beberapa tokoh

 beberapa tokoh pahlawanpahlawan dibuatkan patung di sejumlah tempat strategis dengan angg dibuatkan patung di sejumlah tempat strategis dengan angg aran milyaran, disamping dijadikan nama-nama jalan protocol di setiap kota. Begi aran milyaran, disamping dijadikan nama-nama jalan protocol di setiap kota. Begi tukah cara kita membalas jasa pahlawan atau mengikuti jejak mereka?

tukah cara kita membalas jasa pahlawan atau mengikuti jejak mereka? Kata

Kata pahlawanpahlawan sering dijelaskan berasal dari kata sering dijelaskan berasal dari kata pahalapahala dan dan wanwan yang artinya orang y yang artinya orang y ang mendapatkan pahala (yang dalam istilah ajaran Islam merupakan reward bagi or

ang mendapatkan pahala (yang dalam istilah ajaran Islam merupakan reward bagi or ang yang beramal shalih). Istilah

ang yang beramal shalih). Istilah pahlawanpahlawan tergabung sebagaimana kata tergabung sebagaimana kata dermawandermawan dari dari kata

kata dermaderma dan dan wanwan yang artinya orang yang suka membantu meringankan kesusahan orang yang artinya orang yang suka membantu meringankan kesusahan orang  lain. Pertanyaannya, apakah criteria seseorang sehingga dia berhak mendapat gel

 lain. Pertanyaannya, apakah criteria seseorang sehingga dia berhak mendapat gel ar

ar pahlawanpahlawan. Jika ukurannya syariat Islam maka mudah sekali, karena seseorang akan. Jika ukurannya syariat Islam maka mudah sekali, karena seseorang akan  mendapatkan pahala jika amalnya memenuhi tiga syarat yakni: iman, ikhlas, dan s  mendapatkan pahala jika amalnya memenuhi tiga syarat yakni: iman, ikhlas, dan s esuai dengan sunnah. Adapun criteria

esuai dengan sunnah. Adapun criteria pemberian gelarpemberian gelar pahlawanpahlawan oleh pemerintah sang oleh pemerintah sang at bias dan sering dijadikan sebagai

at bias dan sering dijadikan sebagai komoditas politikkomoditas politik.. Satu contoh pemberian gelar

Satu contoh pemberian gelar pahlawanpahlawan kepada seorang jendral Kristen yang pernah te kepada seorang jendral Kristen yang pernah te rkait dengan pembantaian umat Islam, lalu dia dikubur di makam

(3)

bakan salvo, apakah dia sudah dijamin mendapatkan pahala? Siapa yang akan memberik an pahala tersebut? Jawabannya mudah, bahwa ternyata yang disebut gelar pahlawan ada lah mereka yang mendapatkan keputusan hokum dari presiden bahwa orang ini atas ja

sa-jasanya berhak mendapatkan gelar pahlawan tanpa menjelaskan lebih lanjut apa mak na pahala itu. Yang penting dengan selembar kertas berkop pemerintah sudah cukup me njamin; bahwa orang tersebut adalah pahlawan.

Oleh sebab itu gelar pahlawan konsepnya bukan dari ajaran Islam yang suci murni be rasal dari Allah swt pencipta alam semesta, tetapi berasal dari konsep nasionali sme sempit buatan hawa nafsu segelintir manusia. Bagi Negara Indonesia, seseoran g dianggap pahlawan tetapi oleh Negara lain bisa disebut penjahat. Sehingga gela r kepahlawanan tersebut sesungguhnya bias dan hanya untuk kepentingan membangun semangat nasionalisme sempit. Anak-anak sekolah diajarkan kisah-kisah kepahlawan an yang sumbernya bias dan tidak dijamin validitasnya, bahkan banyak tulisan sej arah bercampur dengan kepentingan politik tertentu sehingga melenceng dari keben aran. Misalnya, ketika menceriterakan kepahlawanan pangeran Diponegoro yang paka iannya mirip Habib Rizieq (pimpinan FPI) tidak pernah dikisahkan sebagai pahlawa n Islam yang mengumandangkan jihad melawan penjajah kafir Belanda. Imam Bonjol, Teungku Cik Di Tiro sampai Cut Nyak Dien, mana ada buku sejarah sekolahan yang m enjelaskan bahwa inilah para pahlawan Islam yang berjasa besar membawa Indonesia  ke pintu kemerdekaannya. Yang ada adalah cerita bahwa mereka adalah pejuang nas ional Indonesia (padahal Negara Indonesia belum lahir) yang cinta tanah airnya s ehingga berani mengusir penjajah Belanda. Semua buku sejarah sekolahan menjauhka n diri dari ideology Islam. Mereka lebih menekankan penanaman ideology nasionali sme sekuler yang teralienasi dari ajaran Islam sehingga anak-anak sekolah mengal ami kekeringan ideologis dalam membaca sejarah para pendahulunya. Anda boleh nge tes anak-anak sekolah sekarang, apakah mereka mengenal kisah para pejuang Islam yang berjihad melawan penjajah kafir Belanda? Apalagi kalau pertanyaan anda dite ruskan, apakah mereka mengenal para sahabat Nabi saw yang gagah berani dalam sej umlah peperangan melawan kafir Quraisy?

Ideologi nasionalisme dalam memahami makna pahlawan tidak memiliki akar historis k eagamaan, bukan tidak ada, tetapi para penulis sejarah sengaja meniadakan kesan-kesan ideology Islam yang akan membangun kader-kader militant pelanjut perjuanga n para pendahulunya yang mereka tidak biasa ingin disebut pahlawan. Karena suatu a malan jika dimotivasi untuk mencari gelar pahlawan akan menggugurkan pahala amal an tersebut. Maka sangat jelas berbeda titik tolak dan akhir perjalanan suatu am al dalam pandangan Islam dan demokrasi nasionalisme yang tidak akan pernah berte mu di titik manapun. Para sahabat pernah bertanya kepada nabi saw: siapakah yang  disebut sebagai orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt? Apakah orang yang  berperang karena ingin disebut mujahid, pemberani, pahlawan, atau ingin mendapa tkan ghanimah (rampasan perang) layak disebut orang yang berjihad di jalan Allah ? Rasulullah saw menjawab: orang yang berperang karena ingin meninggikan Kalimat  Allah (Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah) maka mereka itulah yang disebu t sebagai orang yang berperang di jalan Allah. Jadi bagaimana kedudukan orang ya ng berperang di jalan demokrasi nasionalisme? Mari kita renungkan firman Allah s wt yang menciptakan jin dan manusia:

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir ber perang di jalan setan (thoghut), sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, kar ena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah. (QS. An Nisaa: 76)

Lalu apa hadiahnya untuk mereka yang berperang di jalan setan?

Maka mereka dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat dan bala tentara iblis semuanya. (QS. Asy Syuara: 94-95)

Padahal mereka mengira di dunia sudah dapat gelar pahlawan kok malah masuk ke nera ka? Allah swt menjawab pertanyaan ini:

(4)

Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling  merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam keh idupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya . Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir t erhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tid ak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah  balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan m ereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (AlKahfi: 10 3-106).

Jadi dalam ajaran Islam tidak perlu gelar pahlawan bahkan ingin mendapatkan gelar itupun haram karena akan menghancurkan pahala amalnya. Riya atau ingin mendapatka n pujian merupakan penyakit yang paling berbahaya dalam setiap amalan kita. Maka  jika gelar tersebut terlanjur diberikan jangan kemudian disyukuri dengan potong  tumpengdan ayam bakakak tetapi justru harus disesali karena bisa menghilangkan

pahala amal sang mayit di alam sana jika perjuangannya ingin mendapatkan pahala da ri pemerintah. Bagi yang memahami syariat Islam dan sejarah para mujahid Indones ia sebelum kemerdekaan, mereka ikhlas berjihad mengusir penjajah kafir Belanda t anpa keinginan mendapatkan pangkat dunia bintang gemintang yang ditempelkan di p akaian yang menyesakkan dada. Mereka berjuang seperti para sahabat Nabi saw yang  berjubah sederhana tetapi berhati baja dan tidak takut sedikit pun kepada manus ia. Mereka siap korbankan harta dan jiwa demi menegakkan Kalimat Allah, walaupun  hasil perjuangannya diklaim dan dinikmati oleh orang-orang yang mengingkari nik mat kemerdekaan dari Allah swt dan menolak penerapan hokum Allah di bumi Allah s wt. Sungguh kedurhakaan mereka ini akan menghasilkan pahala di neraka jahanam. dakwatuna.com  Pahlawan.. Jangan menanti kedatangannya. Mereka adalah aku, kau, da n kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya

perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka, dan dunia akan menyaksi kan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi leher sejarah.  Muhammad Anis Mata

Kita biasa mengartikan bahwa pahlawan itu adalah orang yang sudah berjasa dalam mengantarkan kemerdekaan bangsa ini. Dalam artian lain pahlawan merupakan orang-orang yang melakukan perbuatan di atas peran yang dilakukan oleh manusia kebanya kan. Mereka rela mengambil peran yang tidak banyak orang yang memikulnya. Pahlaw an juga merupakan orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri sehingga ia me mpunyai banyak waktu untuk memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Hidupnya  diisi dengan melakukan kegiatan besar dan memberikan dampak besar. Mereka berju ang tidak untuk mencari popularitas, tidak juga ingin dikenang, apalagi hanya un tuk mengejar tahta dan harta. Perjuangan yang dilakukan tulus untuk kemaslahatan  bangsa dan umat yang ia cintai.

Telah banyak contoh perjuangan heroik pahlawan yang berjasa dalam mengantarkan d an mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Salah satunya perjuangan adalah perjua ngan rakyat Surabaya. Mereka secara total berusaha berjuang untuk mempertahankan  Suarabaya dari pernguasaan sekutu. Mereka lebih memilih berjuang dengan seluruh  jiwa dan raga ketimbang harus menyerah kepada sekutu. Tak kurang ribuan nyawa m elayang dalam pertempuran yang dahsyat itu. Untuk mengenang peristiwa itu kita j adikan tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Dan banyak lagi pa hlawan yang sudah berjasa untuk bangsa ini. Baik nama mereka dikenang sebagai pa hkawan nasional ataupun mereka yang tidak dikenal, namun jasanya sudah kita rasa kan sampai saat ini.

Untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan dengan titik darah jasa pahla wan, sudah sepatutnya kita mengisi dengan hal-hal yang positif. Meruju pendapatn ya Bung Karno, pemuda itu mempunyai kekuatan yang mampu untuk menggoncang dunia.  Namun, realitanya moral anak bangsa sudah tergerus oleh banyaknya budaya luar y ang diserap namun bertentangan dengan budaya Indonesia, sehingga kehidupan merek a jauh dari apa yang dicita-citakan oleh pahlawan terdahulu. Nyatanya di Indones

(5)

ia pemudanya banyak yang melakukan pergaulan bebas. Menurut data dari KPAI yang melakukan survey di 17 kota besar di Indonesia pada tahun 2012 mendapatkan hasil  bahwa 62,7 % remaja tidak perawan lagi, bahkan 21,2 % mengaku pernah melakukan aborsi. Hal ini membuktikan moral anak bangsa sudah semakin menurun. Bangsa ini belum mampu memperlihatkan taringnya, padahal Indonesia merupakan negara yang be sar, mempunyai penduduk yang besar, kekayaan alam yang berlimpah ruah. Tetapi ke napa bangsa ini tidak maju-maju juga? Apa yang salah dari bangsa ini? Apakah mun gkin kita sudah sulit menemukan pahlawan-pahlawan yang rela berkorban untuk bang sa ini? Apakah benar kebanyak orang hanya berorientasi untuk dirinya sendiri saj a? Lalu ke manakah kita harus mencari pahlawan itu?

Banyak pertanyaan yang terlontar dari benak ini, ketika kita berbicara mengenai pahlawan. Tidak perlu banyak berpikir. Pahlawan itu masih ada, baik mereka yang secara alamiah mempunyai sifat kepahlawanan ataupun mereka yang melatih diri aga r bisa menjadi seorang pahlawan. Tidak ada yang salah di antara keduanya, yang t erpenting bagaimana kita bisa memastikan diri bahwa pahlawan yang dicari itu tid ak berada di tempat jauh. Keberdaannya dekat, dan ia adalah diri kita sendiri. Seperti ungkapan Anis Mata di atas bahwa pahlawan tidak perlu dinanti kedatangan nya, mereka itu adalah aku, kau dan kita semua, hanya saja kita belum memulai me lejitkan potensi kepahlawanan kita. Untuk itu kita perlu menantang diri kita aga r mempunyai karakter seperti seorang pahlawan. Yang terpenting dari seorang pahl awan adalah karakter diri. Karena sejatinya seorang pahlawan itu bukan merupakan  orang yang mempunyai harta melimpah, bukan orang yang mempunyai kedudukan dan p angkat yang tinggi serta berasal dari keluarga yang terpandang. Tapi pahlawan ad alah orang yang mempunayai karakter dalam dirinya, sehingga dengan karakter itu ia mampu untuk melakukan hal-hal besar. Ia mampu untuk merubah pandangan masyara kat dan membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih baik. Kita bisa bercermin dar i perjuang seorang Buya Hamka dalam menemukan karakter dirinya. Hamka merupakan anak sulung dalam keluarganya, ia terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan pas -pasan. Sewaktu kecil ia mengalami permasalahan keluarga dimana orang tuanya ber cerai. Dan sewaktu kecil pula ia sudah menyadari pentingnya menuntut ilmu. Hingg a pada umur belasan tahun ia sudah merantau ke Jawa dan ke Mekah. Dengan upaya d an kerja kerasnya, akhirnya Hamka mendapatkan buah hasil perjuangannya. Ia diken al sebagai ulama yang disegani, sampai sekarang karya-karya nya pun masih bisa k ita nikmati. Karakter yang tertanam dalam diri Hamka adalah sosok pekerja keras,  ulet dan tidak mudah putus asa. Sebelum menjadi ulama besar banyak orang yang m encela dia, karena bahasa arabnya yang kurang fasih sehingga orang menyangsikan kalau ia menyampaikan ceramah dan Hamka juga sempat ditolak untuk mengajar di se kolah Muhammadiyah hanya karena ia tidak mempunyai gelar diploma padahal ayahnya  merupakan salah satu orang yang mendirikan sekolah itu. Segala tantangan yang d ihadapi Hamka ia jawab dengan kerja keras menuntut ilmu. Hingga akhirnya ia menj adi ulama terkenal dan mendapat gelar sebagai pahlawan nasional.

Kita bisa menjadi seorang pahlawan dengan mengambil peran besar di mana tidak ba nyak orang yang mau mengambil peran itu. Seorang pahwalan adalah orang yang wakt unya disibukan untuk melakukan hal-hal besar dan tidak gampang menyerah dengan s egala tantangan yang ada. Mulai sekarang kita persepsikan dalam diri, bahwa kita  akan memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal besar yang memberikan kebermanf aatan luas kepada orang lain. Hingga tidak ada waktu bagi kita untuk bersantai. Setiap detik adalah waktu untuk bekerja, untuk pembuktian diri dan pengabdian te rbaik bagi bangsa yang kita cintai ini. Lelah itu pasti, karena tidak ada kerja-kerja kepahlawanan tanpa pengorbanan dan kerja-kerja keras. Bagaimana kita berupaya me maknai kelelahan itu sebagai hal positif yang akan membawa perubahan besar, sehi ngga kita tidak merasakan pahitnya lelah itu, yang ada hanya manis setelah berju ang. Untuk itu jangan gampang menyerah dengan semua tantangan yang ada. Pastikan lah kita adalah pahlawan yang dicari itu.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/04/27/67867/pahlawan-itu-adalah-aku-kau-da n-kita-semua/#ixzz3nfzIhwzD

(6)

Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Makna Pahlawan, Dalam Peradaban Islam

"Pahlawan itu mengumpulkan semua kebaikan yang berserakan pada individu-indi vidu yang ada dalam masyarakat."

-Anis

Matta-67 tahun yang lalu, tanggal 10 bulan November, kita tahu bahwa telah terjadi seb uah peristiwa yang heroik luar biasa. Yang dengannya, bangsa ini bersepakat untu k menjadikannya sebagai hari pahlawan. Sebuah hari yang membuat para penjajah te rsadar dari mimpi, bahwa orang/bangsa yang secara kekuatan fisik lemah, tetapi s ecara kekuatan semangat sungguh jauh melebihi angan dan akalnya. Yah itulah peri stiwa besar yang terjadi di Surabaya puluhan tahun silam yang akan selalu dikena ng oleh bangsa ini.

image: http://4.bp.blogspot.com/-2u2on_dUST4/UJ2zVE_sIFI/AAAAAAAAAqU/5zTol9_4W0c /s320/pahlawan.jpg

memaknai pahlawan

Pahlawan, bagi saya memiliki ragam makna. Bisa dalam arti yang sangat luas, bisa  juga diartikan secara lebih sempit. Mereka yang segenap tenaga memberikan kebai kan dan pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan, bisa disebut sebagai pahla wan.

Tak harus dalam level negara kita menjadi pahlawan, dalam tataran masyarakat ber tetangga dan dalam keluarga, kitapun bisa jadi pahlawan. Menebarkan kebaikan leb ih dibanding kebaikan orang rata-rata dengan tentu selalu mengharap ridho Allah adalah jiwa pahlawan. Pahlawan adalah mereka yang berbuat kebaikan dan andil bes ar tanpa bermaksud mendapatkan imbalan, kecuali berasal dari Allah.

Maka seperti saya sendiri, selalu berusaha menjadi pahlawan bagi keluarga. Menja dikan istri dan anak tetap dalam jalan lurus menuju surga. "Qu anfusakum wa ahli kum naro", sangat bisa menjadi pegangan.

Bagi saya, orang tua yang bisa menjadikan anak keturunannya mampu bertaqwa kepad a Allah adalah seorang pahlawan. Mereka pahlawan dunia akhirat. Mereka membentuk  lingkungan iman di dalam keluarga. Kemudian masing-masing individu dalam keluar ga itu bergaul di dalam masyarakat dengan modal kepribadian yang sudah terbentuk . Maka dengan sendirinya, wajah peradaban akan sedikit demi sedikit berubah.

"Generasi akhir umat tidak akan membaik, melainkan dengan mengikuti konsep d an metode yang menjadikan ummat terdahulu baik". -Al Imam Malik bin Anas Rahimah

ullah-Menurut saya, bagaimana memperbaiki sebuah bangsa adalah dengan membenahi dari s ektor keluarga. Membenahi kepribadian generasi penerus. InsyaAllah, peradaban Is lam yang sudah dikabarkan Rosulullah yang akan kembali tegak akan segera terwuju d. Tsumma takuunu khilafatan 'ala minhajin nubuwwah.

Menjadikan anak didik generasi keturunan kita sebagai individu yang kuat dan kok oh imannya, itulah jiwa pahlawan. Pahlawan peradaban.

Pahlawan sejati tidak membuang energi mereka untuk memikirkan apakah ia akan  ditempatkan dalam sejarah manusia, atau apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi paling terhormat di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

(7)

Read more at http://www.inspirasicoffee.com/2012/11/makna-pahlawan-dalam-peradab an-islam.html#oJ9652ewZpJfJy70.99

PAHLAWAN ISLAM VS PAHLAWAN SEKULER 28 06 2010

by sumi

Pahlawan adalah gelar untuk orang yang dianggap berjasa karena telah berbudi bai k terhadap orang banyak. Namun makna ini terbatas untuk negara yang menganut ide ologi sekuler. Maka dari itu mudah sekali bagi institusi tertentu memperjuangkan  seseorang agar diberi gelar pahlawan asalkan orang tersebut berkontribusi apapu n (tidak dibatasi hukum syara) maka akan diberi penghormatan luar biasa karena o rang tersebut dianggap oleh orang banyak telah menebar kebaikan saat menduduki s uatu jabatan yang cukup berpengaruh. Meskipun sebenarnya yang ditebarkan adalah ide yang merusak dan bertentangan dengan hukum agama. Seperti itulah kalau siste m yang dipakai adalah sekuler, tidak ada hukum agama yang dipakai, caranya melal ui pendapat orang banyak jadi mirip dengan pemilu. Berbeda halnya dengan konsep pahlawan dalam Islam. Pahlawan dalam Islam adalah orang yang berani memperjuangk an Islam sampai ia dimenangkan atau mati dalam perjuangan tersebut. Orang-orang yang berjuang itu pun tidak memperdulikan apakah ia bakal mendapat penghargaan a tau tidak dari institusi manapun, yang mereka harapkan adalah keridhaan dari All ah SWT. Sehingga para pahlawan tersebut benar-benar ikhlas dalam perjuangannya. Dalam sejarah pemerintahan Islam terdapat beberapa contoh pahlawan-pahlawan luar  biasa, sebagai contoh pada masa kekhalifahan Imam Ali as sebagai pemerintahan t eladan dan sikap beliau dalam menghadapi para penentangnya, merupakan ihwal yang  patut dikaji. Kendati, situasi dan kondisi sosial politik di masa pemerintahan Imam Ali as berbeda dengan kenyataan di era sekarang, namun prinsip dan tindakan  yang diterapkan Amirul Mukminin as dalam menyikapi lawan-lawan politiknya bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi setiap pemerintahan di sepanjang sejarah. Amiru l Mukminin berupaya menahan diri dan tidak mengijinkan pasukannya untuk memulai pertempuran. Ironisnya, kesabaran dan kearifan yang ditunjukkan Imam Ali as itup un tak digubris. Pertempuran yang lantas dikenal dengan Perang Jamal itu akhirny a berkobar juga. Dan pasukan Thalhah dan Zubair menelan kekalahan besar. Meski s ebagai pihak pemenang, namun Amirul Muminin as memaafkan pasukan musuh yang tersi sa bahkan beliau pun masih bersikap baik kepada mereka. Marwan bin Hakam, salah seorang pemimpin pemberontak kepada sahabat-sahabatnya berkata, Kita telah bersik ap zalim terhadap Ali dan memutus baiat kita kepadanya tanpa alasan. Namun ketik a ia berhasil menundukkan kita, tak ada seorang pun yang lebih mulia dan pemaaf yang bisa kita temui setelah Nabi saw kecuali dia (Imam Ali as).

SULTAN SALAHUDDIN AL-AYYUBI, namanya telah terpateri di hati sanubari pejuang Mu slim yang memiliki jiwa patriotik dan heroik, telah terlanjur terpahat dalam sej arah perjuangan umat Islam karena telah mampu menyapu bersih, menghancurleburkan  tentara salib yang merupakan gabungan pilihan dari seluruh benua Eropa. Konon g una membangkitkan kembali ruh jihad atau semangat di kalangan Islam yang saat it u telah tidur nyenyak dan telah lupa akan tongkat estafet yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad saw., maka Salahuddinlah yang mencetuskan ide dirayakannya ke lahiran Nabi Muhammad saw. Melalui media peringatan itu dibeberkanlah sikap ksat ria dan kepahlawanan pantang menyerah yang ditunjukkan melalui Siratun Nabawiyah. Hingga kini peringatan itu menjadi tradisi dan membudaya Jarang sekali dunia men yaksikan sikap patriotik dan heroik bergabung menyatu dengan sifat . perikemanus ian seperti yang terdapat dalam diri pejuang besar itu. Rasa tanggung jawab terh adap agama (Islam) telah ia baktikan dan buktikan dalam di kalangan umat muslimi nmenghadapi serbuan tentara ke tanah suci Palestina selama dua puluh tahun, dan akhirnya dengan kegigihan, keampuhan dan kemampuannya dapat memukul mundur tenta ra dibawah pimpinan Richard Lionheart dari Inggris.

(8)

Definisi pahlawan dalam konsep Islam tersebut diambil dari penegasan al-Quran: p erangilah mereka sehingga tidak ada lagi penindasan, dan yang ada hanya keadilan  dan keimanan kepada Allah (QS, 2:193) Seluruhnya dan dimana saja (QS, 8:39). Da n kenapa kamu tidak berperang di jalan Allah. Dan untuk mereka yang lemah laki-l aki, perempuan, dan anak-anak yang berkata Tuhan, keluarkanlah kami dari kota ini  yang penduduknya zalim; dan berilah kami dari pihak-Mu orang yang dapat menjadi  pelindung, dan berilah kami dari pihak-Mu penolong. (QS, 4:75). Jadi pahlawan me nurut konsep Islam adalah orang yang berjuang mempertahankan kebenaran dan menol ong umat manusia dari penjajahan fisik maupun pemikiran.

dakwatuna.com  Westerling adalah tokoh yang dianggap pahlawan oleh masyarakat Be landa, sebaliknya ia adalah penjahat besar untuk bangsa Indonesia. Gorge W Bush adalah pahlawan, setidaknya bagi 85% rakyat Amerika, tetapi dianggap penjahat ol eh sebagian rakyat Irak, setidaknya 900.000 keluarga korban tewas akibat pembant aian.. Xanana Gusmao adalah seorang tokoh pahlawan bagi masyarakat Timor Leste,  sebaliknya pernah dipenjara oleh pemerintah Indonesia. Begitu pula Presiden per tama RI Bpk Ir. Soekarno adalah tokoh proklamator sekaligus pahlawan, tetapi ol eh Belanda telah berkali-kali dipenjarakan.

Perbedaan pandangan itu karena memakai kacamata Nasionalisme masing masing. Nas ionalisme itu bersumber dari sebuah padangan masyarakat kumpulan manusia yang pa sti punya cara pandang masing-masing, maka hasilnya menjadi relatif.

Pahlawan Dalam Arti Sempit

Bagi seorang yang sedang sakau maka pahlawan bagi mereka adalah para pemasok da n pengedar narkoba. Bagi seorang pemabuk, maka boss yang mentraktir minuman itul ah yang jadi pahlawan. Bagi orang-orang miskin maka orang semodel Robinhood itu juga bisa manjadi pahlawan. Bagi para mucikari/germo, juga pengusaha diskotik, m aka para pembacking yang biasanya terdiri dari aparat itu sebagai pahlawan. Seo rang pemuda yang menampung uneg-uneg seorang gadis ketika terjadi masalah keluar ga, sehingga sang gadis bertambah dendam terhadap orang tuanya dan semakin sejuk  dengan sang pemuda, itu bisa dianggap pahlawan bagi si gadis (lihat status-stat us di BBM).

Maka pengertian pahlawan di sini adalah siapa saja yang menjadi pembela kepentin gan seseorang itulah dia, terlepas bentuk kepentingan apa saja, tidak perlu liha t halal haram lagi.

Sebaliknya perbuatan sebaik apapun jika ada orang lain yang merasa kepentinganny a terancam, akan ada saja yang memusuhi bahkan dianggap penjahat atau lebih dar i itu. Sebaik apapun akhlak yang telah ditunjukan oleh Rasulullah SAW, sampai sa mpai pujiannya langsung datang dari Allah SWT: Sesunggguhnya Engkau (wahai Muhamm ad) memang memiliki akhlaq yang sangat Agung , tetap saja ada yang memusuhi, bahk an dari kalangan keluarganya sendiri. Karena ada orang yang merasa kepentinganny a terancam. Apalagi kita yang bukan nabi, lebih wajar kalau yang membenci itu l ebih banyak lagi.

Resiko yang dihadapi oleh Rasulullah SAW adalah berbagai teror mental, dituduh o rang gila, tukang sihir sampai upaya penganiyaan fisik. Berbagai ujian cobaan, t antangan, rintangan, hambatan, gangguan, silih berganti bertubi-tubi silih berga nti tak pernah berhenti menimpa diri Nabi. Mulai dari peleparan kotoran unta, pe nimpaan batu besar, pengeroyokan, upaya pemboikotan, sampai upaya-upaya pembunuh an.

Soal Kepentingan dan Standar Nilai

Kalau ukuran berjasa, membantu dan menolong menurut kepentingan perorangan, kelo mpok, suku, sampai pada bangsa dan negara, bisa dipastikan akan menemukan hasil yang relatif. Sehingga harus ada standar yang universal. Sementara sentdar unive

(9)

rsal itu biasanya dikaitkan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Lagi-lagi jika penda ngan kemunisaan itu menurut pribadi, kelompok dan golongan pasti akan berbeda la gi. Sehingga tidak akan pernah menemukan kebenaran yang hakiki dalam memandang n ilai kemanusiaa.

Bagi akal yang sehat seharusnya berpikir bahwa yang paling pantas membuat standa r nilai kemanusiaan adalah Sang Pencipta Manusia itu sendiri. Maka nilai kemanus iaan tidak bisa dilepas dengan setandar yang dimiliki oleh Allah SWT sebagai Pen cipta manusia. Selanjutkan kita bisa menentukan ukurang berjasa atau tidak seseo rang jika dia berhasil ikut mengangkat nilai-nilai kemanusian dan nilai-nilai ke benaran.

Jadi Pahlawan itu Siapa?

Pahlawan adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata pahlawan berasal dari bahas a Sanskerta phala, yang bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus BesarBahasa Indone sia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya d alam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepenti ngan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang la in, karena dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa atau umat manusia.

Jika kita memakai kata kunci  Kebenaran dan Pahala maka tidak mungkin ada standar lain keculai tata nilai yang bersumber dari Sang Pencipta (Khalik) sebagai sumbe r kebenaran. Akal sehat kita menuntut bahwa Sang Pencipta pasti yang paling tahu  barang ciptaannya sendiri, maka Dialah yang paling pantas dan berhak menurutkan  sumber tata nilai untuk makhluk manusia sebagai ciptaannya.

Seorang pejuang dan pahlawan dalam Islam, adalah seorang yang hanya ingin cari muka di hadapan Allah SWT, hanya ingin perhatian dan penilaian di hadapan Allah  SWT, jika hanya pandangan manusia akan sangat relatif sifatnya. Satu bilang si  fulan pahlawan semantara yang lainnya bilang si fulan itu penjahat. Berarti seo rang pejuang harus tegar tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela (Q.S Al -Maidah (5) ayat: 54).

Hari ini para pejuang akan berhadapan dengan nafsu liar manusia yang dibacking o leh penguasa dan pengusaha yang terus mengeksploitasi nafsu jalang dan liar manu sia, sambil terus dikipas-kipas oleh syaithan laknatullah, kemudian dihias oleh sarana dan prasarananya, serta dipercantik oleh ilmu pengetahuan dan teknologiny a. Makin banyak orang yang terkapar tidak berdaya, tidak sedikit juga para tokoh  agama yang akhirnya ikut bungkam, entah karena takut atau karena gaptek.

Siapa yang berani mengatakan bahwa: Kuis berhadiah melalui SMS yang tarifnya di a tas normal itu judi..? Siapa yang berani mengatakan bahwa acara pildacil itu ada  unsur judinya..? Siapa yang berani mengatakan bahwa sekarang ini hiburan sudah  sangat Over Load..? Siapa yang mampu melihat bahwa kondisi pelajar kita sudah sangat memprihatinkan, dari aspek orientasinya, motivasinya, visi misinya, akhla knya, pergaulannya, serta sikap dan keperibadiannya?

Pertanyaan tersebut di atas mempunyai resiko tinggi bagi siapa saja yang mau men jawab dengan jujur. Sebab akan berhadapan dengan banyak orang dan kepentingan, juga mungkin tidak sedikit tokoh agama yang juga sudah terlanjur ikut menikmati,  sehingga takut Kaburo Maqtan (Q.S Asshaaf (61) ayat: 2-3).

Seorang ayah yang telah memelihara anak dari bayi, begitu menyayangi dan mencint ai anaknya, hanya karena latar belakang pendidikan yang kurang, maka cara menge kspresikan kasih sayang dan cintanya berbeda dengan keinginan anak. Banyaknya pe rintah dan larangan membuat si anak salah paham, timbulah kebencian kepada oran

(10)

g tuanya. Saat itulah datang pemuda ganteng yang menampung semua uneg-unegnya, menawarkan berbagai kebebasan, serta membuka jendela hatinya sambil bersedia m enjadi soulmate nya. Jadilah pemuda itu sebagai pahlawan di mata gadis tersebut. Padahal tidak sedikit laki-laki yang hanya menginginkan kecantikan dan kemolekan  tubuhnya. Pertolongan yang diberikannya pun hanya alokasi khusus kepada orang-o rang tertentu yang menjadi sasaran tembaknya. Kepincutlah si anak jadilah si Pem uda yang tidak pernah ngasih makan dan merawat dari kecil menjadi pahlawan sert a arjuna bagi si gadis yang merasa nyaman terhadap pemuda tadi. Pilu hati si aya h ketika anaknya lebih percaya kepada orang lain dari pada orang tuanya sendiri. Tak kalah pilunya nasib guru, terlebih-lebih guru agama. Dari segi urgensi tidak  begitu dianggap oleh pemerintah terlihat dalam implementasi kurikulum, membawa dampak pelajaran agama diremehkan oleh para siswa. Sisi lain jam pelajaran yang kurang, sehingga berdampak kurangnya pelajaran aqidah yang begitu penting dalam membentuk pandangan hidupnya. Sisi lain lagi pelajaran agama lah yang banyak ber benturan dalam realitas kehidupan sehari-hari, karena apa yang ditampilkan di T elevisi misalnya lebih banyak pertentangannya. Sementara masih ada sebagaian gur u agama dengan keterbatasannya belum menguasi metode mengajar yang menarik. Maka  guru agamalah yang dianggap paling banyak perintah dan larangan. Paling cerewet , ngebetein, menyebalkan dan paling banyak mengekang.

Sementara ada guru lain atau karyawan yang punya pandangan agak permisif, mempun yai kemampuan berkomunikasi dengan baik, menjadi tempat bernaungnya anak-anak,

tempat yang dianggap menyejukkan. Jika tidak ada lingkungan yang kondusif serta  tidak ada upaya perbaikan kualitas dan keterampilan guru-guru agama, maka jadil ah guru agama seolah seolah sperti penjahat dan guru lain yang menganut kebebasa n seperti pahlawan, di mata para siswa.

Saat inilah dibutuhkan para pejuang bermental baja, yang punya ketegaran jiwa, k ekokohan mental, berani tampil, tidak takut celaan manusia, karena takunya hanya  kepada Allah SWT, dan hanya ingin menjadi Pahlawan hanya di hadapan Allah SWT. Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/12/05/61128/siapa-pahlawan-siapa-penjahat/ #ixzz3ng0Xrags

Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook Karakter Pahlawan Dalam Al Quran

Bila kita mendengar kata pahlawan, maka yang tergambar dalam pikiran kita adalah  seseorang pemberani, pejuang, dan berjasa bagi suatu komunitas bangsa. Tidak bo leh ada karakter negatif pada seorang pahlawan. Setiap bangsa dan setiap ummat s enantiasa membutuhkan sosok pahlawan. Pepatah mengatakan bahwa bangsa yang besar  adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawan, dan mampu melanjutkan p erjuangan para pahlawan tersebut.

Di sisi lain, status kepahlawanan seseorang tergantung dari sudut pandang suatu komunitas terhadap sosok tersebut. Seseorang dipandang sebagai pahlawan oleh sua tu komunitas, tetapi komunitas lainnya memandang orang tersebut sebagai pengkhia nat atau pemberontak. Misalnya sosok Pangeran Diponegoro. Dalam tinjauan bangsa Indonesia, Pangeran Diponegoro adalah seorang pejuang dan pahlawan yang memperju angkan terusirnya penjajah dari tanah air. Sebaliknya, dalam tinjauan pemerintah an kolonial Hindia-Belanda, Pangeran Diponegoro adalah seorang pemberontak, sehi ngga harus ditumpas. Dalam pandangan masyarakat Palestina, para aktivis HAMAS di  Palestina adalah para pejuang yang memperjuangkan terbebasnya Palestina dari ce ngkeraman Israel. Sebaliknya, aktivis HAMAS dalam pandangan Israel adalah para t

(11)

eroris yang harus diperangi. Demikianlah, perbedaan sudut pandang dan kepentinga n antar komunitas menyebabkan perbedaan penilaian terhadap status seseorang atau  suatu kelompok.

Sebagai seorang muslim, kita tentu berharap dan berupaya menjadi pahlawan dalam pandangan Alloh Subhanahu wa Taala. Oleh karena itu, kita perlu memahami bagaiman a karakter pahlawan dalam pandangan Islam. Pada tulisan ini, akan dipaparkan kar akter pahlawan dalam Al Quran. Penulis mendapatkan materi ini dari taushiyah Ust adz Abdul Aziz Abdur Rauf dalam acara MABIT di Masjid Telkom, Jln. Supratman Ban dung, pada Sabtu malam Ahad, tanggal 22 Nopember 2008.

Dalam Al Quran, istilah yang digunakan untuk para pendukung kebenaran, para kesa tria atau pahlawan (dalam istilah sekarang) adalah rajul. Secara bahasa rajul be rarti seorang laki-laki. Bentuk ganda (mutsanna) dari rajul adalah rajula-ni, se dang bentuk jamaknya adalah rija-l. Para rijal ini ada pada setiap zaman, baik pada setelah Rasulullah Muhammad SAW diutus, maupun pada ummat-ummat terdahulu. Keterangan: Penulisan rija-l menunjukkan bahwa suku kata ja pada rija-l merupakan bacaan panjang (mad).

Bila kita mengkaji Al Quran, karakter rijal dapat ditemukan pada beberapa surat dalam Al Quran. Ciri-ciri (karakteristik) para rijal yang disebutkan dalam Al Qu ran adalah:

1) Menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah (untuk berjihad di jalan Alloh).

Alloh Subhanahu wa Taala berfirman:

Artinya : Di antara orang-orang mukmin itu ada rijal, yaitu orang-orang yang men epati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yan g gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu(**) dan mereka tid ak merobah (janjinya) (Al Quran surat Al Ahzab [33]: 23).

Keterangan: (**) Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya.

2) Mendukung kebenaran, dan berani mengingatkan penguasa tiran. Alloh Subhanahu wa Taala mengisahkan rijal pada masa Firaun melalui firman-Nya:  Artinya: Dan seorang rajul yang beriman di antara pengikut-pengikut Firaun yang menyembunyikan imannya berkata: Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karen a Dia menyatakan: Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan m embawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. dan jika ia seorang pendusta maka dia lah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah  tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta (Al quran surat Al Mumin [40]: 28).

(12)

di jalan Alloh. Alloh Subhanahu wa Taala mengisahkan rijal pada masa Bani Israil melalui firman-Nya:

 Artinya: berkatalah rajulani (dua rajul) diantara orang-orang yang takut (kepada  Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: Serbulah mereka dengan mel alui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan mena ng. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar ora ng yang beriman (Al Quran surat Al Maidah [5]: 23).

4) Para rijal senantiasa mengingat Alloh, mendirikan shalat, mu nunaikan zakat, dan mereka tidak dilalaikan oleh perniagaan dunia.

Alloh Subhanahu wa Taala berfirman:

 Artinya:  Rijal yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual  beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membay arkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan pengliha tan menjadi goncang (Al Quran surat An Nur [24]: 37).

5) Mensucikan diri dan memakmurkan masjid. Alloh Subhanahu wa Taala berfirman:

 Artinya: janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesunggu hnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama ad alah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada rijal yang ingin membersihkan diri. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (Al Quran surat At Taubah [9]: 108).

6) Memberikan saran yang baik kepada utusan Alloh demi tegaknya  agama Alloh. Alloh Subhanahu wa Taala mengisahkan kisah seorang rajul di kalanga n ummat Nabi Musa melalui firman-Nya:

 Dan datanglah seorang rajul dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: Hai M usa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu , sebab itu keluarlah (dari kota ini) Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang  memberi nasehat kepadamu (Al Quran surat Al Qashash [28]: 20).

7) Mengingatkan kaumnya untuk menginguti agama Alloh. Alloh Sub hanahu wa Taala mengisahkan rijal pada masa Bani Israil melalui firman-Nya:

Artinya: Dan datanglah dari ujung kota, seorang rajul dengan bergegas-gegas ia be rkata: Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu (Al Quran surat Yasin [36]: 20).

Demikianlah beberapa karakteristik rijal (pahlawan) dalam Al Quran. Semoga kita dapat meneladani karakter para rijal tersebut.

(13)

Berikanlah pertolongan kepada para rijal, para pejuang, yang saat ini sedang ber juang di bumi Palestina, juga di belahan bumi yang lain.

Bandung, Jawa Barat

Selasa, 13 Januari 2009 (16 Muharram 1430 H) PAHLAWAN MASA KINI

PERTEMPURAN Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Ind onesia dan pasukan Belanda-Inggris yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 di  Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indone sia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Dengan pekikan Allahu Akbar yang dikumandangkan Bung Tomo, dan Resolusi Jihad yang  dikeluarkan oleh pimpinan NU, mampu membakar semangat para kiai, santri, para p emuda, dan seluruh komponen umat Islam berbondong-bondong menuju Surabaya (yang kemudian disebut dengan Arek-arek Suroboyo) untuk berjihad melawan keangkuhan pa ra penjajah.

Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut, telah  menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan  mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini, kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawa n oleh bangsa Indonesia hingga sekarang. Dengan meneladani jasa-jasa para pahlaw an pada masa itu, apakah kita bisa menjadi pahlawan masa kini yang melawan segal a bentuk penjajahan?

Arti pahlawan menurut kamus besar bahasa Indonesia, berasal dari bahasa sangseke rta, terdiri dari dua kata, pahla dan wan. Pahla berarti buah, sedangkan wan ber makna sebutan bagi orangnya (bersangkutan). Dulu gelar pahlawan diberikan kepada  siapa saja yang mati di medan pertempuran baik mati karena membela bangsa dan n egaranya maupun agamanya.

Laporkan iklan?

Namun di era modern ini gelar pahlawan menjadi lebih luas dan tidak ada batasan yang jelas. Misalnya para Tenaga Kerja Wanita (TKW) disebut sebagai para pahlawa n devisa. Guru yang mengajar disekolah diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa. K arena tidak adanya batasan dari makna pahlawan ini, sempat terjadi perdebatan di kalangan tokoh negeri ini tentang layak kah soeharto, presiden kedua republik in i diberi gelar pahlawan nasional?

Secara umum dapatlah disimpulkan bahwa pahlawan adalah gelar untuk orang yang di anggap berjasa karena telah berjuang mengorbankan waktu, jiwa dan raganya demi k ebaikan orang banyak. Namun makna ini terbatas untuk negara yang menganut ideolo gi sekuler. Maka dari itu mudah sekali bagi institusi tertentu memperjuangkan se seorang agar diberi gelar pahlawan asalkan orang tersebut berkontribusi pada ora ng banyak. Seperti itulah kalau sistem yang dipakai adalah sekuler, tidak ada hu kum agama yang dipakai.

Berbeda halnya dengan konsep pahlawan dalam Islam. Pahlawan dalam Islam adalah o rang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia dimenangkan atau mati dalam perj uangan tersebut. Orang-orang yang berjuang itu pun tidak memperdulikan apakah ia  bakal mendapat penghargaan atau tidak dari institusi manapun, yang mereka harap kan adalah keridhaan dari Allah SWT. Sehingga para pahlawan tersebut benar-benar  ikhlas dalam perjuangannya.

(14)

PAHLAWAN SALAF

Oleh: Shalih Hasyim*

KETIKA seorang memproklamirkan dirinya sebagai seorang Muslim, pada saat yang be rsamaan ia dituntut sebagai muhajir (berhijrah secara maknawi  spiritual  dan atau  makani teritorial  dari lingkungan social yang gelap menuju cahaya iman  dan mujah id (memperjuangkan kesadaran barunya). Hijrah dan jihad merupakan satu rangkaian

 yang tak terpisahkan. Allah SWT akan menurunkan pertolongan-Nya berupa bonus (p ahala) berbanding lurus dengan kualitas kelelahan kita (al Ujratu ala qadril masy aqqati). Bahkan, kenikmatan Islam yang kita rasakan hari ini efek dari tetesan d arah dan air mata pendahulu kita (salafus shalih).

Jika kita menengok ke belakang, sesungguhnya madrasatul Islam telah meluluskan p ara pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Pahlawan ilmu, pahlawan spiritual, pahlawan harta dan pahlawan di medan laga. Mengerahkan pikiran (ijtihad), hati ( mujahadah) dan pisik (jihad) untuk mengharumkan nama Allah SWT memiliki nilai ya ng sama pentingnya dalam timbangan Islam. Bahkan, indicator penting generasi sah abat adalah mereka laksana pendeta di malam hari dan singa di siang hari (rahibu n fillail wa farisun finnahar).

Pengorbanan monumental yang diperagakan oleh Ibrahim as dan Ismail as merupakan uswah dan qudwah bagi kita wujud kongkrit kecintaan dan ketaatan sejati dan kesi apan berkorban untuk Allah SWT. Berkorban disini tidak sekedar menyembelih hewan  korban, tetapi berkorban dalam arti yang luas.

Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum kel uargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerug iannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai  daripada Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At Taubah (9) : 24).

Ayat ini mengandung pelajaran yang cukup penting, yaitu menomorsatukan kecintaan  kita hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Di saat pengorbanan harta, ilmu, jiwa da n seluruh potensi diminta untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya, maka kita menge

depankan sikap samina wa athana, tanpa ada rasa keberatan dan pertimbangan. Disinil ah kunci pembuka pertolongan, kemenangan, dan kemuliaan citra diri kita.

Kemuliaan itu hanyalah bagi Allah SWT bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang berima n (Al Munafiqun ( ) : 8).

Islam bukan sekedar rumusan abstrak yang mengendap di otak, tetapi menuntut bukt i perjuangan, pengorbanan pemeluknya. Islam bukan sebatas kaya serimonial tetapi  miskin aplikasi. Islam adalah gabungan iman dan amal shalih. Iman bagaikan poho n, amal shalih adalah buahnya.

Rekamlah kehidupan perjuangan para nabi dan rasul hingga junjungan kita Rasulull ah SAW para sahabat, para syuhada, mujahidin dan shalihin. Tak seorangpun dianta ra mereka yang sepi dari perjuangan dan pengorbanan, baik dalam bentuk moril mau pun material, spiritual dan finansial, jiwa dan harta. Mereka telah menyerahkan secara all out seluruh potensi yang mereka miliki untuk kejayaan Islam dan kaum Muslimin.

Khadijah mengorbankan jiwa dan hartanya untuk mensupport misi suaminya, Abu Baka r menyerahkan seluruh hartanya untuk Islam, Ali bin Abi Thalib berani mempertaru hkan nyawanya untuk meniduri ranjang Rasulullah SAW ketika hijrah ke Madinah. Pa da malam harinya dikeluarkan keputusan akan membunuh Nabi SAW oleh para pemuda p

(15)

ilihan dari setiap kabilah.

Imam Malik dipenjara, diikat, dan dicambuk oleh penguasa yang zhalim hingga ruas -ruas tulangnya nyaris putus. Imam Syafii dimasukkan di balik jeruji karena fitn ah ulama jahat, bahkan beliau diperintah berjalan kaki diterik padang pasir dua bulan lamanya, dari Yaman ke Baghdad. Imam Nawawi penyusun kitab hadits Arbain d an Riyadhus Shalihin diusir dari tanah kelahirannya Syam, karena berpegang teguh  pada aturan Allah dan menentang kebijakan penguasa yang serakah dan represif. Imam Abu Hanifah tewas karena dipaksa minum racun, setelah sebelumnya dipenjara dalam keadaan dirantai besi yang berat pada lehernya. Imam Ahmad Ibnu Hambal dis iksa dan dipenjara bertahun-tahun lamanya karena keteguhan sikapnya dalam memper tahankan aqidah, beliau menolak Al Quran disebut makhluk (ciptaan) karena firman  Allah Al Khaliq adalah Allah SWT.

Hasan Al Banna yang membentuk milisi Mujahidin yang memerangi Yahudi dan penjaja h Inggris di Mesir, syahid diberondong peluru. Sayid Qutub yang terkenal di Indo nesia dengan karya spektakulernya Tafsir Fi Zhilalil Quran dan Abdul Aziz Badri ya ng terkenal karyanya Ulama dan Penguasa keduanya syahid di tiang gantungan.

Pahlawan Yang Lahir Dari Rahim Pertiwi

Di Indonesia pula ditulis dalam tinta emas sejarah para pejuang kemerdekaan. Yan g mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezhaliman, membekali dirinya dengan pemahaman agama (tafaqquh fiddin) sebelum terjun bebas dalam dunia milite r untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kedaula tan negeri. Memulai karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwa h di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirma n adalah muballigh masyhur yang mengakar di benak public.

Ia lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang,  Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahanya hanya lah seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman dia ngkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.

Bakat dan jiwa perjuangannya mulai terlihat sejak dari kepanduan Hizbul Wathon i ni, juga peningkatan kemampuan pisik dan penggemblengan mental. Bakat kemilitera nnya ditempa melalui organisasi berbasis dakwah. Bahkan semangatnya berjihad tel ah mengantarkan Soedirman menjadi orang nomor satu dalam sejarah militer Indones ia.

Sebagai kader Muhammadiyah, Panglima Besar Jendral Soedirman dikenal sebagai san tri atau jamaah yang cukup aktif dalam halaqah pengajian malam Selasa yaitu pengaj ian yang diadakan di oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Bes ar Yogyakarta. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislama n yang melekat kuat dalam dadanya. Sangat meneladani kehidupan Rasulullah SAW da lam kesederhanaan, sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin di ikutinya dipandang terlalu berlebihan dan ditolaknya secara halus.

Seorang jendral yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam r angka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wujud nyat a pelaksanaan jihad fi sabilillah. Spirit inilah yang diwariskan kepada anak bua hnya bahwa mereka yang gugur di medan laga tidaklah mati melainkan gugur sebagai  syuhada. Untuk mensosialisasikan gelora jihad, baik di kalangan internal tentar a maupun rakyat secara umum, Jendral Besar ini menyebarkan pamphlet/selebaran ya ng berisi seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus melawan Belanda d engan mengutip tarjamah hadits Rasulullah SAW.

Insjaflah ! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnya) beloem pernah toeroet berperang (membela kebenaran dan keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen

(16)

tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafikan.

Perang gerilya yang dilakukan, tak lepas dari usaha mencontoh apa yang dilakukan  oleh Rasulullah SAW sewaktu berada di desa Karangnongko, setelah sebelumnya men etap di desa Sukarame, Panglima Jendral Soedirman yang memiliki naluri seorang p ejuang, mempersepsikan desa tersebut tidak aman bagi keselamatan pasukannya. Mak a beliau mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dengan taktik penyamaran, s ebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW beserta Abu Bakar saat akan hijrah  ke Madinah.

Sebuah perjuangan yang penuh dengan keteladanan, patut dijadikan pelajaran dan c ontoh kita semua, sebagai anak bangsa. Perjalanan panjang seorang mujahid dakwah  yang tidak lagi memikirkan tentang dirinya melainkan berbuat untuk bangsanya ya ng tercinta. Penyakit TBC yang diderita, tidak menyurutkan langkah perjuangannya . Sampai akhir usianya 38 tahun, Soedirman kembali kepada-Nya pada tanggal 29 Ja nuari 1950, hari Ahad. Bangsa Indonesia mencatat satu lagi pejuang yang lahir da ri rahim ummat, untuk ummat dan selalu berjalan seiring dengan kepentingan ummat .

Kisah-kisah perjuangan yang sangat menarik banyak lahir dalam setiap kali terjad i aksi pertempuran, dan ini bukti dari pertolongan Allah kepada para tentara-Nya  yang rela berkorban lahir dan batin demi menegakkan nilai-nilai immaterial. Seb agaimana yang dialami Bung Tomo dalam perang gerilya, bersama pasukannya saat su dah tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena pesawat Belanda telah mengepung dari atas dan tidak ada lagi tempat berlindung. Namun, atas kekuasaan Allah SWT, gump alan awan menutupi Bung Tomo beserta pasukannya yang berada dalam sasaran tembak  pesawat-pesawat tempur Belanda, sehingga beliau selamat.

Fenomena nashrullah inilah yang semakin mengokohkan jiwa perlawanan Bung Tomo. S pirit jihadnya semakin berstamina. Dan secara berkesinambungan ia injeksikan kep ada teman-temannya. Terjadilah peristiwa 10 Nopember 1945. Bung Tomo berhasil me nggerakkan arek-arek Suroboyo hanya dengan membawa senjata bamboo runcing. Denga n pekikan Allahu Akbar beliau berubah menjadi pahlawan yang gagah berani. Maka, Bu ng Tomo menjadi orang yang paling diinginkan Belanda. Bagi yang dapat menagkapny a atau membunuhnya hidup-hidup akan dijanjikan hadiah besar.

Muhasabah

Demikianlah keteladanan yang dipentaskan oleh wali-wali Allah SWT dalam berjuang  dan berkorban. Sangat kontradiktif dengan kondisi kaum Muslimin sekarang. Misal nya, bila memasukkan uang di kotak masjid, tangannya tidak seringan mengeluarkan  uang untuk membeli karcis sepak bola. Ke mall, tempat-tempat perbelanjaan dan t empat-tempat rekreasi. Ummat Islam kurang tertarik pergi ke majlis ilmu dan majl is shalat jamaah, tetapi semangat pergi ke matahari shopping center. Hadiah-hadi ah untuk berbagai hiburan, konser musik mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan dana untuk para pengungsi dan relawan, guru ngaji, muballigh, berjumlah sangat m inim.

Sekedar mengorbankan sedikit saja dari apa yang kita anggap milik kita, rasanya berat untuk Allah SWT semata. Kita perlu berbagai kiat dan rekayasa dalam memoti vasi diri kita hanya untuk sekedar merelakan sebagian kecil milik kita. Untuk berk orban kita terlalu mempertimbangkannya dari berbagai sudut, terutama dari sisi e konomi, dari aspek untung-rugi. Seringkali setelah pertimbangan yang njelimet, a khirnya tidak jadi berkorban. Kalaupun terpaksa berkorban, kita memasang harapan  pahala yang berlipat-ganda.

Sudahkah kita mempertaruhkan kehidupan kita di jalan Allah SWT secara all out ?.  Jika sudah, berapa bagian harta yang telah kita nafkahkan di jalan-Nya, dibandi ngkan yang kita keluarkan untuk anggaran BBM dan belanja rokok setiap harinya ?.  Berapa banyak waktu, tenaga, pikiran yang telah kita habiskan di jalan Allah di

(17)

bandingkan dengan yang telah kita habiskan di jalan syetan dan hawa nafsu demi u ntuk memenuhi syahwat perut dan syahwat farji ?. Sudahkah kita membalas kebaikan  Allah SWT yang tidak terhitung dengan balasan yang setimpal ? Nikmat Allah SWT mana lagi yang engkau dustakan ?

Karenanya, Hassan al Banna pernah mengatakan, Jadilah engkau mangga, ketika engka u melempar, ia menjatuhkan dirinya kepada yang melempar.

*)Penulis adalah kolumnis hidayatullah, kini tinggal di Kudus, Jawa Tengah  Pahlawan Masuk Neraka

Alfian Muhammad 11:01 AM

Kisah Teladan

Suatu hari pada satu pertempuran telah berlangsung dengan dahsyat antara pihak I slam dan musyrik. Kedua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan satu  sama lain. Suatu ketika pertempuran tersebut diberhentikan seketika dan kedua b elah pihak pulang ke markas masing-masing.

Di sana Nabi Muhammad saw dan para sahabat telah berkumpul membincangkan pertemp uran yang telah berlangsung. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayan g-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah  seorang sahabat yaitu, Qutzman. Ketika bertempur dengan musuh, dia kelihatan se perti seekor singa lapar menerkam mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah  menjadi buah bibir ketika itu.

Tidak ada seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qutzman, kata  salah seorang sahabat.

Mendengar perkataan itu, Rasulullah menjawab, Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka.

Para sahabat heran mendengar jawaban Rasulullah itu. Bagaiman seorang yang telah  berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk neraka. Para sahabat b eradu pandangan antara satu sama lain ketika mendengar Rasulullah mengatakan yan g demikian.

Rasulullah sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas b aginda berkata, Semasa Qutzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qu tzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipen uhi dengan darah. Dengan segera Qutzman meletakkan pedangnya di atas tanah, seme ntara mata pedang dihadapkan ke dadanya.

Dia melakukan perbuatan itu karena dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat lu ka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan karena berlawanan dengan musuh, teta pi membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaan yang parah, banyak orang yang menya ngka dia akan masuk surga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk  neraka.

Menurut Rasulullah Saw lagi, sebelum dia mati, Qutzman mengatakan, Demi Allah aku  berperang bukan karena agama tetapi hanya sekedar menjaga kehormatan kota Madin ah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalan untuk memb ela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang

PAHLAWAN ZAMAN INI

sepuh, kaya pengalaman dan pensiun. Sudah mempunyai anak dan cucu sebagai peneru s. Dalam usianya yang ke-69 tahun Indonesia masih harus selalu berjuang untuk bi sa menyejahterakan rakyatnya. Meskipun sudah menjadi negara maju dan melakukan p embangunan di berbagai bidang, tetapi permasalahan bangsa ini masih banyak. Kese jahteraan rakyatnya masih belum merata, polah pejabatnya yang korup juga masih b

(18)

erderet, ketergantungan pada BBM juga membuat stabilitas perekonomian beberapa k ali terguncang. Belum lagi tuntutan kenaikan gaji buruh.

Sejak merdeka sampai sekarang, ternyata persoalan bangsa tetap datang silih berg anti hanya beda bentuknya. Dengan demikian, sebenarnya setiap generasi punya per soalan dan perjuangan sendiri untuk mengatasinya. Setelah merdeka, tidak berhent i! Akan selalu datang masalah-masalah baru yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Jika demikian, maka setiap generasi membutuhkan pahlawan di zamannya. Pahlawan yang kita kenal sebagai orang-orang yang berjasa memperjua ngkan kemerdekaan bangsa dan tercatat dalam sejarah adalah sekelompok orang yang  menjadi pahlawan di zamannya. Para pahlawan yang dikenal dan dikenang secara me luas.

Sesungguhnya masih ada pahlawan-pahlawan lain yang sesudah kemerdekaan kurang me ndapat julukan lagi. Sebutan pahlawan yang diangkat di zaman ini seperti pahlawa n tanpa tanda jasa sebagai julukan untuk guru dan pahlawan devisa untuk TKI. Pah lawan yang lainnya masih banyak, hanya belum dijuluki. Menyambut Hari Pahlawan t ahun 2014, saya tergugah untuk menuliskan tentang pahlawan zaman sekarang. Untuk  menjadi pahlawan apakah harus mendapat pengakuan? Menurut saya tidak.

Di zaman yang makin terdesak oleh era globalisasi, ketika segala sesuatu bergera k dengan cepatnya, sebenarnya siapapun bisa menjadi pahlawan di posisinya masing -masing. Hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan sepenuh hati dan dengan niat  baik, tekun dan berada pada garis kebenaran adalah bentuk kepahlawanan yang tid ak terkuak, tetapi sangat dirasakan manfaatnya oleh orang-orang di sekitarnya.

Siapa saja yang bisa jadi pahlawan?

Seorang ibu yang mengurus rumah tangganya dengan baik, mengasuh anak-anaknya men jadi orang yang berguna dan sukses. Seorang ayah yang bertanggung jawab dan meny ayangi keluarganya. Seorang pegawai yang bekerja tekun, jujur dan loyal. Seorang  polisi yang menegakkan kebenaran. Seorang pebisnis yang fairplay. Seorang pemim pin yang bijaksana. Seorang pejabat yang mau melayani rakyat, yang tidak aji mum pung atas jabatannya. Seorang murid yang belajar dengan giat, seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, dan lain-lain. Siapapun bisa jadi pahlawan, tak ha rus menunggu menjadi sosok yang berpengaruh di masyarakat, tak harus menduduki j abatan penting dan terhormat?

Seperti kita tahu, apa saja sifat-sifat kepahlawanan itu? Rela berkorban, pantan g menyerah, berani membela kebenaran, berjuang sampai titik darah penghabisan, i khlas menolong siapa saja. Sejak kecil kita dikenalkan pada para pahlawan bangsa  dengan teladan-teladannya, tetapi seringkali semua itu hanya sebagai ilmu yang terlewatkan setelah kita ulangan. Nilai-nilai luhur kepahlawanan justru mulai lu ntur karena kita merasa sudah merdeka dan kita disibukkan dengan upaya-upaya mem enuhi kebutuhan hidup dan memperkaya diri.

Indonesia masih butuh pahlawan

Apa kita masih perang, sehingga butuh pahlawan? Ya. Perang di zaman ini memang b eda bentuknya. Kita masih berperang melawan ketidakadilan, kurangnya pemerataan,  perang melawan korupsi, perang melawan bobroknya birokrasi, perang melawan sist em pengelolaan keuangan negara yang masih sering bocor dan tidak hemat. Kita jug

(19)

a perang melawan rusaknya mental bangsa, melawan kemacetan, melawan sikap hedoni sme. Kita juga berperang melawan usaha-usaha sebagian kelompok masyarakat yang i ngin menggerogoti ideologi negara, Pancasila. Masih banyak persoalan bangsa yang  harus kita perangi. Belum lagi perang melawan diri sendiri terhadap kemalasan, mau menang sendiri, ketidakpedulian dan lain-lain.

69 tahun setelah merdeka ternyata sikap-sikap kepahlawanan itu mulai luntur, sem angat yang berkobar di dada pahlawan dengan perjuangan tanpa kenal lelah sampai kehilangan nyawa tak lagi merebak di dada orang Indonesia masa kini. Mereka masi h berpedoman bahwa pahlawan adalah sosok yang memegang bambu runcing, memakai ik at kepala merah putih dan berperang dengan penjajah. Tak sadar bahwa dirinya sen diri saat ini juga menghadapi penjajah dalam bentuknya yang berbeda. Tidak ada ben tuk fisik lawannya, tetapi tanpa disadari telah menggerogoti bangsa ini.

Penjajah yang paling sulit dilawan adalah ego diri. Kita tak lagi dijajah oleh b angsa lain. Kita dijajah oleh bangsa kita sendiri karena sulitnya mengatasi perb edaan pendapat. Bangsa Indonesia berhenti, jalan di tempat ketika elite politikn ya saling ngotot dan tidak bisa mengatasi perbedaan yang terjadi. Bangsa Indones ia sudah terjajah oleh kebijakan yang salah selama bertahun-tahun dalam pengelol aan kekayaan negara. Kita ini katanya kaya akan sumber daya alam, tetapi kita ju ga sekaligus miskin karena terjerat oleh harga BBM. Kita juga terjajah oleh kesa lahan sistem dalam pengambilan kebijakan yang selalu berganti-ganti karena penge lolanya ganti. Banyak biaya besar yang terbuang percuma dan rakyat tak bisa berb uat apa-apa. Dengan demikian perjuangan para pahlawan di negara ini masih harus diteruskan, dan masih dibutuhkan pahlawan-pahlawan untuk berperang melawan penjaj ah baru.

Tantangan pahlawan masa kini

Pahlawan masa kini tak perlu atribut, pahlawan masa kini cukup dimulai dengan ni at dan tindakan. Siapa saja bisa menjadi pahlawan di posisinya masing-masing den gan meneladan sikap para pahlawan. Menjadi generasi yang tidak membebani negara karena bersikap yang kurang terpuji, menjadi generasi yang lebih suka mendahuluk an kewajibannya daripada memperjuangkan tuntutannya. Menjadi generasi yang bisa memberi solusi dan bukan pintar mengkritisi saja. Perjuangan bangsa Indonesia ma sih banyak dan panjang, setiap generasi membutuhkan pahlawan. Bukankah untuk men jadi pahlawan, tak harus selalu dicatat sejarah. Hal yang terpenting adalah kipr ah sang pahlawan mempunyai nilai manfaat nyata, meskipun itu bukan sesuatu yang besar hingga menggemparkan jagad atas upaya perjuangannya dan tidak membuatnya j adi orang terkenal.

Bersyukur, saat ini mulai muncul sosok-sosok yang berani beda dalam berkiprah. M ereka adalah pahlawan masa kini yang aksinya dapat menginspirasi banyak orang me lalui tindakan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat di sekelilingnya. Semoga ma kin bermunculan pahlawan masa kini yang dapat menumpas penjajah baru dan dapat mem bawa pencerahan kepada bangsa Indonesia.

Selamat Hari Pahlawan

Melacak Konsep Pahlawan Di Jaman Modern by hmipeternakanugm

2013_man_of_steel_movie-wide (Medium)

Referensi

Dokumen terkait

Ilmiah di sini berarti supervisi dilakukan secara teratur, dibuat program- program dengan sistematis, dilakukan dengan berkelanjutan, dirumuskan masalah-masalah yang akan

Dampak-dampak dari Gaya komunikasi pemimpin dan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik di Kelurahan Tunggulwulung antara lain koordinasi antara

Penelitian lain dilakukan (Virdiansyah, 2014) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap

Pasal 1 ini berisi definisi dari hal atau komponen yang berkaitan dengan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, seperti tanda khusus serta penggolongan obat (terkait

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, diperlukan adanya simulasi berbagai macam gaya renang yang bertujuan membantu para perenang dalam memahami setiap gerakan empat gaya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Berdasarkan hasil analisis tanah, karakteristik morfologi dan fisika profil tanah serta karakteristik kimia tanah di lokasi penelitian (Profil Gle Gapui), maka dapat

dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut [Ruhaya and Kartawinata, 2017]. Analisis laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting