• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Kia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Kia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS KESEHATAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MOYUDAN

Alamat: Jln. Klangon-Tempel, Ngentak, Sumberagung, Moyudan, Sleman Tlp:0274(6497173) KodePos 55563.

PANDUAN PROGRAM PWS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

A. DEFINISI

Panduan ini digunakan sebagai alat untuk melakukan pemantauan wilayah setempat program KIA disuatu wilayah kerja secara terus-menerus ,agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.

B. RUANG LINGKUP

Ruanglingkup program KIA meliputi :pelayanan Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.

C. TATA LAKSANA

Dengan pemantauan wilayah setempat diharapkan cakupan pelayanan dapat meningkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja. Dengan terjangkaunya seluruh sasaran maka diharapkan seluruh kasus dengan faktor resiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat memperoleh penanganan yang memadai .

Tujuan Program PWS Kesehatan ibu dan ana (KIA)

1. Tujuan Umum

Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara terus-menerus di setiap wilayah kerja .

2. Tujuan Khusus

a. Memantau pelayanan KIA secara individu melaui khort

b. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus.

c. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standart pelayanan KIA.

d. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang di tetapkan

e. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan

f. Merncanakan tindak lamnjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang berpotensi untuk digunakan

g. Meningkatkan peran aparat sempat dalam penggerakan sasarna dan mobilisasi sumber daya.

h. Meningkatkan eran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA.

(2)

TATA LAKSANA PWS KIA

meliputi pelayanan : kunjungan rumah , kelas ibu hamil, pembinaan dukun bayi. KegiatanPelayanan KIAmeliputi:

a) Pelayanan Antenatal

Adalahpelayanan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan .

Pelayanan antenatal sesuai standart meliputi:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4. Ukur tinggi fundus uteri dan hitung DJJ

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan

7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. 8. Test laboratorium (rutin dan khusus).

9. Tatalaksanan kasus

10. Temu wicara (konseling) , termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca salin.

Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah 4 kali selama kehamilan sebagai berikut:

- Minimal 1 kali pada triwulan pertama - Minimal 1 kali pada triwulan kedua - Minimal 2 kali pada trwulan ketiga b) Pertolongan persalinan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten

Pada prinsipnya penolong persalinan memperhatikan sebagai beriku: 1. Pencegahan infeksi

2. Metode pertolongan persalinan sesuai standat

3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat yang lebih tinggi 4. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

5. Memberikan injeksi Vit K1 dan salep mata pada bayi bari lahir c) Pelayanan Kesehatan Ibu nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca salin oleh tenaga kesehatan.

Pemantauan pada ibu nifas dilakukan 3 kali dengan ketentuan:

1. kunjungan pertama pada masa 6 jam sampai 3 hari pasca salin 2. kunjungan kedua 2 minggu setelah persalianan (8-14)

3. kunjungan ketiga 6 minggu setelah persalinanan(36-42 hari) Pelayanan yang diberikan:

 pemeriksaan tekanan darah ,nadi, suhu, respirasi  pemeriksaan tinggi findus uteri (involusio)

 pemeriksaan lokhea dan pengeluaran per vaginam lainnya  pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.

 Pemberian capsul Vit A 200.000 IU sebanyak 2 kali ,pertama setelah melahrkan, kedua 24 jam pemberian kapsul pertama

(3)

 Pelayanan KB pasca salin d) Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga keshatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnyan 3 kali.

Pelaksanaan Pelayanan kesehehatan neonatus :

1. Kunjungan neonatus ke-1 (KN I) pada kurun waktu 6 jam- 48 jam setelah lahir

2. Kunjungan neonatal ke -2 (KN 2) pada hari ke 3 sampai hari ke-7 setelah lahir

3. Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3 ) dilakukan hari ke 8 sampai ke-28 setelah lahir

Pelayanan kesehatan neonatal dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen terpadu bayi muda (MTBM), guna memastikan bayi sehat yang meliputi:

4. Perawatan tali pusat 5. Melaksanakan ASI eksklusif 6. Memastikan bayi diberi Vit K1

7. Memastikan bayi diberi salep mata antibiotik 8. Pemberian imunisasi Hepatitis B-0

Pemeriksaan dengan menggunakan pendekatan MTBM 9. Pemeriksaan tanda bahaya

10. Pemberian imunsasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu perawatan BBL

11. Konseling pada ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif 12. Penangan kasus rujukan bila diperlukan

e) Diteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

Diteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan.

Faktor resiko pada neonatus adalah ibu hamil yang memiliki faktor risiko akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada neonatus.

Komplikasi pada neonatus meliputi:

1. Premtur itas dan BBLR (BB< 2500) 2. Asfiksia 3. Infeksi bakteri 4. Kejang 5. Ikterus 6. Diare 7. Hipotermi 8. Tetanus neonatorum 9. Masalah pemberian ASI

10. Trauma lahir ,sindroma gangguan pernapasan, kelainan kongenatal. f) Penanganan komplikasi kebidanan

Penangan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan difinitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan komponen pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

Pelayanan obstretri meliputi:

1. Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinanan, nifas 2. Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan(pre-eklamsia dan kehamilan(pre-eklamsia)

3. Pencegahan dan penanganan ,infeksi 4. Penanganan partus macet /lama. 5. Penanganan abortus.

6. Stabilisasi komplikasi obstetri untuk dirujuk dan transportasi rujukan.

(4)

Pelayanan neonatus meliputi:

7. Pencegahan dan penanganan asfeksia 8. Pencegahan dan penanganan hipotermia 9. Penanganan BBLR

10. Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus ,kejang neonatus, ikterus ringan –sedang.

11. Pencegahan dan penanganan gangguan minu.

12. Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan.

g) Pelayanan neonatus dengan komplikasi

Penanganan komplikasi neonatus adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelaanan yang dapat menyebabakan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan /perawat terkatih di polindes, puskesmas, puskesmas poned, rumah beraslin, rumah sakit

swasta/pemerintah

h) Pelayanan kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai 1 bulan setelah lahir.

Pelayanan bayi meliputi:

1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan 2. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan 3. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan 4. Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan i) Pelayanan kesehatan balita

Pelayanan kesehatan pada balita adalah pelayanan pada umur 12 bulan sampai 59 bulan , pada saat ini sebagai pertumbuhan mental, intelektual yang membetuk dasar-dasar kemampuan keindraan , berfikir dan awal pertumbuhan moral dan mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.

Pelayanan kesehatana balita meliputi:

1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun

2. Stimulasi dini dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) minimal 2 kali setahun

3. Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) ,2 kali setahun 4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA setiap anak

5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan MTBS. j) Pelayanan KB berkualitas

Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan Kb sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan AKI dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatlkan fertilitas bagi pasangan yang ingin .mempuknyai anak.

Metode kontrasepsi meliputi:

1. kB alamiah (sistim kalender ,metode amenorhe laktasi, coitus interuptus)

2. metide KB hormonal (pil, suntik, implan)

3. metode KB non horonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi, tubektomi).

(5)

Secara umum isi laporan PWS KIA adalah: 1. Pendahualuan 2. Tujuan program KIA 3. Pengelolaan program KIA 4. Indikator pemantauan

5. Pengumpulan , pencatatan dan pemgelolaan data KIA 6. Analisis, penelusuran data kohort dan rencana tindak lanjut 7. Pelembagaan pemantauan wilayah program KIA

8. Pelaksanaan dan pelaporan pemantaun wilayah program KIA 9. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diatas membuktikan bahwa pemberian asetaminofen dosis bertingkat yaitu 1200mg/kg BB, 2400mg/kg BB, dan 4800mg/kg BB peroral

Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan Pemerintah ialah kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui

Berdasarkan hasil penelitian perubahan luas hutan produksi dari tahun 2000-2016 melalui interpretasi citra satelit landsat di Wilayah Register 45 Sungai Buaya Kecamatan

NO NO.TILANG NAMA TERDAKWA / TERPIDANA ALAMAT TERDAKWA / TERPIDANA PASAL YANG DILANGGA BARANG BUKTI VERSTEK DENDA Rp, SUBSIDER BIAYA PERKARA

Guna menjamin ketertiban pembayaran atau pelunasan kewajiban pengembalian biayaSekolah tersebut pada ayat 2 tepat pada waktu yang telah disepakati oleh BANK dan NASABAH

Hasil menunjukkan pola hubungan IHSG dengan faktor makroekonominya di BEI menggunakan pendugaan parameter copula dengan pendekatn tau kendall dengan hasil fitting log-likelihood

Berdasarkan pengertian tersebut dapat penulis jelaskan bahwa Total Quality Management adalah suatu alat manajemen dalam meningkatkan kualitas mutu dalam suatu perusahaan yang

Peran ini berfokus pada penyatuan strategi dan sumberdaya manusia dengan strategi bisnis. Untuk memainkan perannya, profesional sumberdaya manusia bertindak sebagai